Analisis Lingkungan Binaan
Analisis Lingkungan Binaan
1. Pengkajian
b. Tahap Persiapan
Tahap persiapan diawali dengan pertemuan pertama dengan staf/petugas Kelurahan/Kepala
Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor. Melalui pertemuan ini
diperoleh profil demografi Kelurahan Gedung Johor. Berdasarkan karakteristik sosial masyarakat
yang ada, terdapat perkumpulan masyarakat seperti: perwiridan dan STM (Serikat Tolong
Menolong) berjalan dengan baik.
Dalam rangka mengenal dan membina hubungan saling percaya antara mahasiswa F.Kep
USU dengan warga di Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor,
kelompok melakukan pendekatan terhadap tokoh masyarakat dan tokoh agama daerah setempat.
c. Tahap Pengkajian
Pada tahap pengkajian dilakukan penyusunan angket (kuesioner) yang akan diisi oleh
masyarakat. Penyusunan angket dilakukan melalui supervisi dan koordinasi dengan pembimbing
Keperawatan Komunitas. Melalui angket tersebut diharapkan akan diperoleh informasi tentang
masalah masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
Setelah angket direvisi kemudian dilakukan penyebaran 101 buah angket secara
langsung kepada masyarakat yang menjadi sampel untuk mewakili keseluruhan masyarakat
Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor. Penyebaran angket berlangsung mulai tanggal 11
Maret – 14 Maret 2012. Pengisian angket dilakukan dengan metode wawancara. Setelah angket
terkumpul dilakukan tabulasi data melalui proses komputerisasi kemudian data disajikan dalam
bentuk diagram untuk selanjutnya dianalisa.
2. Analisa Situasi
Berdasarkan data yang diperoleh dari Mahasiswa Kelompok II keperawatan Komunitas
Profesi Ners USU 2012 maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Diagram 1
Proporsi Penduduk Berdasarkan Usia di Lingkungan IV
Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Bulan Maret 2012
Series1; Series1;
dewasa; 226; 53% remaja; 58
13%
Analisa:
Dari diagram di atas terlihat bahwa penduduk dengan usia dewasa (21-54 tahun)
merupakan persentase terbesar yaitu 53% dan presentase terkecil yaitu bayi (0-< 1 tahun)
sebanyak 3%. Hal ini menunjukkan bahwa daerah lingkungan IV memiliki salah satu modal
dasar berupa SDM pada usia produktif yang diharapkan dapat bermanfaat untuk menanggulangi
masalah kesehatan.
Diagram 2
Proporsi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Lingkungan IV
Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Bulan Maret 2012
Series1;
Laki-laki; 217; 51%
Analisa:
Diagram di atas menunjukkan bahwa penduduk mayoritas berjenis kelamin laki-laki
sebesar 51% sedangkan perempuan sebesar 49%. Berdasarkan data di atas dapat
dipertimbangkan pendekatan dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas sehingga dalam
intervensi keperawatan komunitas dapat dipertimbangkan partisipasi kepala keluarga.
Diagram 3
Proporsi Penduduk Berdasarkan Pendidikan di Lingkungan IV
Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Bulan Maret 2012
Series1;
Pend Tinggi;Pendidikan 7; 7%
Series1; SD;
36; 36%
Series1;
SLTA; 42;
41%
Series1;
SLTP; 16;
16%
Analisa:
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa mayoritas pendidikan masyarakat adalah
SLTA/sederajat sebanyak 41% diikuti jenjang SD sederajat 36% dan SLTP 16%, dan perguruan
tinggi (D1- S2) sebanyak 7%. Berdasarkan data diatas perlu diperhitungkan faktor tingkat
pendidikan dalam memberikan tindakan keperawatan berupa penyuluhan kesehatan.
Diagram 4
Proporsi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan di Lingkungan IV
Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Bulan Maret 2012
Series1;
Pekerjaan karyawan swasta; 9; 9
Series1; Tidak
Tentu; 21; Series1;
21% Wiraswasta; 47; 46%
Series1;
Buruh; 19; Series1;
19% PNS; 5; 5%
Analisa :
Sebanyak 46% penduduk lingkungan IV bekerja sebagai wiraswasta dan sebanyak
pekerjaan yang paling sedikit 5% adalah PNS. Dalam hal ini perlu diperhatikan kemungkinan
ketersediaan waktu yang dimiliki keluarga dalam mengikuti kegaiatan yang akan dilakukan
sehingga perlu dibuat kesesuaian antara waktu kerja keluarga dengan waktu untuk kegiatan
keperawatan komunitas.
Diagram 5
Proporsi Penduduk Berdasarkan Agama di Lingkungan IV
Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Bulan Maret 2012
Series1;
Islam; 97;
96%
Analisa :
Dari diagram di atas dapat dilihat bahwa mayoritas penduduk beragama Islam sebanyak
96% dan agama Kristen 1%, Budha 1%, Hindu 2% . Data ini dapat menjadi masukan dalam
rencana kegiatan di masyarakat untuk melibatkan tokoh agama terkait.
Diagram 6
Proporsi Penduduk Berdasarkan Penghasilan Keluarga di Lingkungan IV
Kelurahan Medan Johor Kecamatan Medan Johor Bulan Maret 2012
Series1;
Penghasilan <500.000;
Series1; 14; 14%
>1.000.000;
50; 49%
Series1;
500.000 - 1.000.000; 37; 37%
Analisa :
Berdasarkan diagram di atas dapat diketahui bahwa sebanyak 49% keluarga yang
mempunyai penghasilan perbulannya > Rp.1000.000. Sebanyak 37% keluarga berpenghasilan
Rp. 500.000- 1000.000 dan yang berpenghasilan setiap bulannya < Rp.500.000 sebanyak 14%.
Dengan melihat data di atas dapat dipertimbangkan intervensi keperawatan yang berhubungan
dengan penghasilan keluarga.
Diagram 7
Proporsi Penduduk Berdasarkan Suku di Lingkungan IV
Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Bulan Maret 2012
Series1; Series1;
Suku Series1;
Melayu; 4; 4% Batak; 10;
Minang; 6; 6%
10%
Series1; Jawa;
81; 80%
Analisa :
Diagram di atas menunjukkan keberagaman suku di Lingkungan IV. Suku terbanyak
adalah suku Jawa (80%) diikuti dengan Batak (10%) dan suku minoritas adalah suku Minang
(6%) dan Melayu (4%). Dengan demikian, dalam perencanaan tindakan keperawatan komunitas
harus mempertimbangkan aspek sosial budaya/kultural yang ada di lingkungan tersebut
terutama budaya Jawa dan Batak.
Diagram 8
Proporsi Keadaan Penyakit pada Anggota Keluarga 6 Bulan Terakhir di Lingkungan IV
Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Maret 2012
Series1; batuk,
pilek; 77; 76%
Analisa:
Dari data di atas dapat diketahui bahwa penyakit yang diderita anggota keluarga dalam 6
bulan terakhir yang terbanyak adalah batuk/pilek sebanyak 76%, diare 15%, nyeri otot dan stroke
1%. Hal ini berpengaruh dari kebersihan udara yang dihirup oleh masyarakat yang berakibat
pada kesehatan individu dan didukung oleh perubahan cuaca yang terjadi. Kesemuanya itu tidak
luput dari keberadaan data sebelumnya dimana cara pembuangan sampah, air limbah, kaleng
bekas dan keadaan ventilasi dan cahaya dalam rumah yang kurang mendukung dapat berakibat
lebih buruk pada derajat kesehatan dan makin tingginya angka kesakitan pada masyarakat di
Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor.
Diagram 9
Proporsi Berapa Kali Keluarga Makan dalam Sehari di Lingkungan IV Kelurahan
Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Bulan Maret 2012
Series1; 2 kali
sehari; 2; 2% Pola Makan Sehari-hari
Series1; 3 kali
sehari; 99;
98%
Diagram 10
Proporsi Komposisi Makanan Keluarga di Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor
Kecamatan Medan Johor Bulan Maret 2012
Series1;
nasi+sayur+lauk pauk; 64; 63%
Analisa:
Dari diagram di atas dapat terlihat pola konsumsi makanan keluarga mayoritas 3 kali
sehari sebanyak 98% dan yang makan 2 kali sehari 2%. Dengan komposisi makanan nasi + sayur
+ lauk pauk 63%, nasi + lauk pauk 9%, yang mengkonsumsi nasi + sayur + buah + susu 8% dan
nasi + sayur + lauk pauk + buah 8%. Pola makan dan komposisi makanan yang biasa
dikonsumsi keluarga di Lingkungan IV sudah baik walaupun mayoritas keluarga mengkonsumsi
makanan pokok saja yaitu nasi + sayur + lauk dan hal ini mungkin dipengaruhi oleh faktor
ekonomi dan kurang informasi kepada masyarakat tentang menu 4 sehat 5 sempurna serta
manfaat buah-buahan dan susu bagi kesehatan dan pencegahan penyakit.
Diagram 11
Proporsi Pernah Mendapat Penyuluhan Gizi Keluarga di Lingkungan IV Kelurahan
Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Bulan Maret 2012
Series1;
Mendapat Penyuluhan
pernah; 2;
18%
Series1; tidak
pernah; 9;
82%
Analisa:
Dari diagram di atas diketahui dengan penyuluhan kepada keluarga tentang gizi,
didapatkan data bahwa yang mendapat penyuluhan hanya 18% dan tidak pernah mendapat
penyuluhan 82%. Perlu dilakukan penyuluhan kepada keluarga guna meningkatkan derajat
kesehatan dan gizi keluarga.
Proporsi berat badan lahir bayi/balita di lingkungan V Kelurahan Titi Kuning Kecamatan
Medan Johor Bulan Maret 2012
Series1;
dibawah garis kuning; 1; 9%
Series1; di
bawah garis hijau; 6; 55%
Analisa:
Diagram di atas menunjukkan bahwa 55% di bawah garis hijau, 27% di atas garis
hijau, 9% di bawah garis kuning, dan 9% dibawah garis merah. Dari hal ini di dapat masih
ada bayi/balita yang beresiko kurang gizi.
Diagram 13
Proporsi Lama Ibu yang Memberi ASI di Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor
Kecamatan Medan Johor Bulan Maret 2012
Series1; 6
Series1;
bulan; 1; 9%
kurang dari 6 bulan; 7;
64%
Diagram 14
Proporsi Ibu Memberi ASI selain ASI di Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor
Kecamatan Medan Johor Bulan Maret 2012
Makanan Bayi Selain ASI
Series1; tidak;
1; 9%
Diagram 15
Proporsi Usia Bayi diberi Makanan Tambahan
di Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Bulan
Maret 2012
Analisa:
Dari ketiga diagram di atas dapat kita ketahui bahwa, lama ibu menyusui kurang dari 6
bulan (64%), lebih dari 6 bulan (27%), 6 bulan (9%). Ibu-ibu di lingkungan IV memberi
makanan tambahan selain ASI sebelum usia bayi kurang dari 6 bulan 91%, dan tidak diberi
makanan tambahan hanya 8%, sedangkan usia bayi diberi makanan tambahan 2-6 bulan
(64%), dan usia bayi lebih dari 6 bulan (36%). Hal ini dapat menunjukkan ibu di lingkungan
IV masih kurang memberikan ASI eksklusif.
Diagram 16
Proporsi Balita yang mendapatkan vitamin A di Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor
Kecamatan Medan Johor Bulan Maret 2012
Vitamin A
100%
Analisa:
Dari diagram diatas dapat kita ketahui bahwa 100% ibu membawa bayi/balitanya ke
puskesmas atau posyandu untuk mendapatkan vitamin A setelah usia 6 bulan. Hal ini
menunjukkan bahwa ibu sudah paham pentingnya vitamin A tambahan bagi bayi/balita untuk
kesehatan bayi/balitanya.
Diagram 17
Proporsi Masyarakat yang Mendapat Penyuluhan Tentang Kesehatan Ibu, Bayi BalitaDi
Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor Kecamatan Medan Johor Bulan Maret 2012
Penyuluhan KB
Series1; Tidak
Pernah; 13; Series1;
52% Pernah; 12;
48%
Analisa:
Dari diagram di atas dapat kita ketahui bahwa ternyata para ibu di Lingkungan IV masih
sangat minim menerima informasi tentang kesehatan ibu, bayi dan balita. Hal ini dibutikan dari
hasil pengkajian yang telah dilakukan, dari 101 responden 52% ibu belum pernah mendapatkan
penyuluhan kesehatan, hanya 48% ibu yang telah mengikuti penyuluhan baik itu di kegiatan
posyandu, puskesmas ataupun dari klinik bidan.
3. Rumusan Masalah
Berdasarkan analisi situasi wilayah binaan maka dapat dirumuskan masalah pada Lingkungan
IV yaitu Peran serta aktif masyarakat Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor yang bertujuan
untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan masyarakat masih kurang. Masyarakat belum
mampu meningkatkan perannya dalam melakukan upaya promotif dan perventif dengan tidak
IV
e. Motivasi kepala lingkungan dan kader untuk melakukan penyuluhan secara terjadwal dan
imunisasi pada bayi, anak balita dan ibu hamil, penyuluhan gizi bayi dan balita.
2) pencegahan sekunder misalnya memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan
patah tulang.
5. Implementasi
masyarakat dalam meningkatkan derajat kesehatan. Peran tersebut dengan berfokus pada
1) Pencegahan primer
kesehatan baik pada individu maupun kelompok. Pencegahan primer juga mencakup
tindakan perlindungan yang paling umum yaitu memberikan imunisasi pada bayi, anak
2) Pencegahan sekunder
pencegahan sekunder yang dibuat untuk menditeksi penyakit lebih awal dengan
mengobati secara tepat. Kegiatan-kegiatan yang mengurangi faktor resiko
3) Pencegahan tertier
seseorang dengan stadium dini dan rehabilitasi pada orang yang mengalami
mereka.
e. Memotivasi kepala lingkungan dan kader untuk melakukan penyuluhan secara terjadwal
Berdasarkan hasil diskusi dengan kepala Lingkungan IV Kelurahan Gedung Johor maka
Walaupun telah pernah dilakukan pendidikan kesehatan dari tenaga kesehatan seperti puskesmas
atau mahasiswa keperawatan komunitas, masyarakat belum bisa mengubah perilaku kesehatan
Masyarakat juga masih malas mendatangi fasilitas kesehatan untuk memeriksakan kesehatan
mereka sebagai upaya pendeteksian penyakit secara dini sehingga bisa diobati dengan tepat.
Berhubungan dengan kondisi tersebut perlu dlilibatkan peran aktif kader sebagai promoter
Peran kader seperti memberikan informasi mengenai masalah – masalah yang terdapat
dilingkungan dan mengajak masyarakat untuk bekerja sama dalam melaksanakan upaya
dapat meningkat.
Lurah dan kader kesehatan juga mengatakan akan berusaha meningkatkan perannya sebagai
promoter kesehatan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Lingkungan IV. Kader
akan lebih memantau dan bekerja sama dengan masyarakat dalam melaksana upaya pelayanan
kesehatan. Seperti saat kegiatan Posyandu, kader mengatakan perlu melakukan penyuluhan
mengenai KB, Pemberian makanan Tambahan, Kadarzi dan diskusi mengenai masalah tekait
kesehatan lainnya.
B.Pembahasan
antara keperawatan dan kesehatan masyarakat (public health) dengan dukungan peran serta
menyeluruh dan terpadu ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok serta masyarakat
sebagai kesatuan utuh melalui proses keperawatan (nursing process) untuk meningkatkan fungsi
kehidupan manusia secara optimal, sehingga mampu mandiri dalam upaya kesehatan (Mubarak,
2006).
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah belajar dari
penyuluhan yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan masalah
kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit yang paling sering
mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi upaya penangan atau pencegahan penyakit
yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat individual tidak
akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka telah melakukan
Proses perubahan perilaku yang dinamis, dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar
proses transfer materi/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur.
Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok
atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang
Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu ”meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental dan sosialnya;
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam masyarakat Lingkungan IV jika tidak
ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu,
kerja sama sangat dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas
melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat akan dapat diatasi dengan
lebih cepat. Kerja sama seperti melakukan proses pemantauan oleh pihak terkait harus dilakukan
dengan optimal agar pelaksanaan kegiatan kesehatan di Lingkungan IV bisa dilihat apakah
Kelurahan gedung Johor seperti melakukan penyuluhan – penyuluhan kesehatan dan mengajak
masyarakat berperan aktif dalam melaksananakan upaya kesehatan seperti melakukan upaya