Disususn Oleh :
21105010037
MANADO 2021
BAB I
KONSEP DASAR
A. Pengertian
B. Etiologi
Penyebab ketuban pecah dini masih belum jelas. Ada beberapa flat
yang dapat menjadi faktur predisposisinya yaitu:
1. Infeksi inkompeten
2. Serviks inkompeten
3. Gemeli
4. Hidramnion
5. Kehamitan preterm
6. Disproporsi sefalopelvik
7. Kelainan janin yang menimbulkan ketegangan pada kulit
ketuban pada daerah anfisitun uteri interna dan kemudian pecah
8. Kelainan/kelemahan pada kulit ketuban sendiri hal ini
dipengaruhi oleh faktor kesehatan dan keadaan ibu seperti:
a. Keadaan umum yang jelek karena penyakit menahun
b. Faktor gizi yang jelek
c. Faktor infeksi terutama daerah serviks, uterus merambat ke
atas sehingga terjadi chorioamnionitis. (Taber, 1994)
C. Patofisiologi
E. Komplikasi
1. Infeksi intrauterin
2. Partus preterrn
3. Prolaps tall pusat
4. Distosia atau kelainan presentasi janin. ( Faber, 1994).
a. Tanda-tanda vital
h. Sistern reproduksi
Involisio uteri terjadi segera setelah bayi lahir dan prosesnya
cepat setelah melahirkan yang terdiri dari:
a. 1 - 3 hari Tinggi fundus uteri teraba 3 jari di bawah
umbilicus
G. Pemeriksaan Penunjang
3. Amniosintesis
H. Pathways
Kelainan Letak, Trauma Intra Uterus,
Kelemahan
Pada Ibu
Pada Janin Hilangnya Cairan Pelindung
Partus Lama
Berhasil Gagal SC
Pervaginaan
Resiko
Nyeri akut infeksi Kurang Pengetahuan
Tentang Perawatan
Diri post partum dan
BBL
FORMAT PENGKAJIAN INTRAPARTUM
Nama : Ny.A.V.M
Umur : 17 Tahun
Nama suami : Tn. R
Umur : 25 Tahun
Pendidikan : SD
Pendidikan suami : SMA
Pekerjaan : IRT
Pekerjaan suami : Kerja bangunan
Agama : Kristen Protestan
Agama suami : Kristen Protestan
Suku bangsa : Minahasa
Alamat : Pakoa lingkungan 5
Status perkawinan : Menikah
2. Keluhan Utama :
- Nyeri Perut
6. Riwayat kontrasepsi :
Trimester I :
Trimester II :
Trimester III :
- keluhan yang pasien rasakan tidak ada untuk trimester III. Obat-obatan
yang di minum pasien yaitu multivitamin.
8. Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar
- pasien datang kerumah sakit sudah mandi, sudah mencuci rambut, dan
sudah mengunting kuku kaki dan tangan pasien.
5) Eliminasi:
BAK saat inpartu :
saat inpartu pasien tidak BAK
BAB saat inpartu :
saat inpartu pasien tidak BAB
6) Pola Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan:
b) Kepala
- Wajah : Wajah simetris tidak pucat, tidak ada nyeri tekanan, tidak
terdapat kemerahan, wajah tampak tidak edema.
- Mata : Mata tampak bersih, tidak ada kemerahan, mata kiri dan kanan
simetris, tidak bengkak, tidak nyeri
- Mulut dan bibir : Mulut tampak bersih dan bibir tidak pecah-pecah atau
pucat
- Gigi dan gusi : gigi pasien bersih, pasien mengatakan sebelum pasien
datang ke RS pasien mandi terlebih dahulu
- Dada dan axial : Bentuk dada simetris, warna kulit sama dengan
sekitarnya, tidak ada lesi, tidak ada oedem. Payudara pasien
mengeluarkan ASI, putting susu Ibu tampak bersih, tidak ada nyeri
tekan.
c) Abdomen :
Leopold 1: Terabah pundar lembut dan tidak melenting (bokong),
terabah TFU 32 cm.
Leopold 2: Terabah tahanan Panjang seperti papan disebelah kanan
perut (punggung kanan).
Leopold 3: Terabah bundaran keras dan melenting (Kepala).
Leopold 4: Bagian terendah sudah masuk PAP (divergen).
1) Kontraksi uterus : Kontraksi rahim baik dengan konsistensi yang
keras serta kandung kemih terabah kosong.
2) DJJ : 122x/menit
d) Genitalia :
1) Keadaan vulva dan perineum :
2) Pembukaan serviks :
3) selaput Amnion :
e) Anus :─
f) Ekstremitas :
9. Pengkajian Khusus
Kala II
Pada jam 14:07 pasien sudah rasa ingin buang air besar saat
dilakukan pemeriksaan kembali sudah lengkap pembukaan 10 cm kepala
janin sudah tampak di vulva nyeri dirasakan dengan skala 9, pasien
dianjurkan untuk mengejan dan kedua tangan ditaru di paha ibu, kepala ibu
melihat kearah bayi tarik nafas dan tahan beberapa detik sambil mengejan
dan kepala bayi sudah terlihat minta ibu mengejan mendorong saat kepala
bayi keluar, setelah dibiarkan kepala bayi keluar dibersihkan dari kotoran
lender dan darah dan melihat jika tali pusat mengelilingi leher jika tidak ada
bantu bahu dan anggota tubuh lainya untuk keluar.
Kala III
- Pemberian oksitosin 1ampul (1 ml) Intramuskuler
- Pengendalian tarikan tali pusat (pemasangan klem tali pusat 3 cm dari
umbilikus bayi, lalu tali pusat ditekan dan didorong ke arah distal atau
kesisi plasenta, dan pasang klem tali pusat ke 2 2 cm dari klem pertama
dan potong tali pusat diantar kedua klem)
- Setelah itu bayi diberikan kepada petugas untuk merawat bayi
- Setelah itu saat ibu berkontraksi pegang tali pusat untuk mengeluarkan
plasenta
- Begitu plasenta terasa lepas, keluarkan dengan menggerakkan tangan
atau klem pada tali pusat mendekati plasenta lepas, keluarkan dengan
gerakan ke bawah dan ke atas sesuai dengan jalan lahir. Kedua tangan
dapat memegang plasenta dan perlahan memutar plasenta searah jarum
jam untuk mengeluarkan selaput ketuban.
- Setelah plasenta lahir di nilai dan dilihat apakah plasenta lengkap atau
tidak.
- Bayi di bawah ketempat tersendiri dibersihkan dari kepala muka, telinga,
bahu, badan, sampai kaki, dilakukan perawatan tali pusat dan setelah itu
ukur berat badan bayi 2800 gram dan panjang bayi 46cm, pakaikan
popok baju celana sarung tangan.
Kala IV
Kala 4 perawat menilai pendarahan pervagina terdapat robekan
dijalan lahir dan dilakukan hecting, setelah itu perawat memeriksa tanda-
tanda vital pada ibu: TD: 110/70mmHg Nadi: 76x/menit Pernafasan:
22x/menit Suhu: 36,1ºc. setelah selesai diberikan vitamin K intramuscular
di anterolateral paha kiri pada bayi dan salep mata chloramphenicol 1%.
Mengajurkan ibu untuk melakukan inisiasi menyusui dini dan menyarankan
ibu untuk makan, dan minum dan diberikan obat oral asam mefenamat,
cefadroxil, folio acid/penambah darah. Setelah itu diberikan menyuluhan
tentang ASI eksklusif.
C. PEMERIKSAAN PENUNJANG:
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Leukosit 18.3 4.0-10.0 10 ‘3/Ul
Eritrosit 4.61 4.7-6.3 10 ‘6/Ul
Hemoglobin 13.0 12-16. g/Dl
Hematokrit 40.2 37.0-47.0 Pg
Trombosit 351 150-400 g/dL
MCH 28.2 27.0-35.0 %
MCHC 32.4 30.0-40.0 %
MCV 87.1 80.0-100.0 fL
Manado,…………
2021
Mahasiswa
( )
ANALISA DATA
DO:
DO :
- Luka perineum ± 3 cm
- Berkeringat berlebihan
INTERVENSI
( 0075 ) keperawatan 3 x 24 jam status - Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
kenamanan pascapartu meningkat , intensitas nyeri
dengan kriteria hasil: - Identifikasi skala nyeri
- Meringis menurun - Identifikasi respons nyeri non verbal
- Nyeri luka episiotomi - Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan
menurun nyeri
- Monitor efek samping penggunaan analgetik
Terapeutik :
- Berikan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi rasa
nyeri
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
Edukasi :
- Jelaskan penyebab, periode dan pemicu nyeri
- Jelaskan strategi meredahkan nyeri
- Ajarkan teknik nonfarmakologi untuk untuk menurangi
rasa nyeri
Kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
CATATAN PERKEMBANGAN
Resiko perdarahan Sabtu ,23 Oktober 2021 Sabtu ,23 Oktober 2021
2
(0012) 15. 40 16.00
- Monitor tanda – tanda S:─
perdarahan pasien O:
- Monitor angka trombosit
- Hasil lab. Trombosit = 351 g/dl
- Monitor TTV, termasuk
- TD = 110/70 mmHg
tekanan darah - SB = 36°c
- RR = 28 x/menit
- Menginjeksi vitamin K
- N = 100 x/menit
IM - Injeksi Vit. K
- Luka Episiotomi sudah dijahit
- Perineum tampak bersih
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Ketidak nyamanan Sabtu ,23 Oktober 2021 Sabtu ,23 Oktober 2021
3
pasca partum 15. 50 16.00
( 0075 ) - mengidentifiksi skala S:
- klien mengatakan nyerinya sudah berkurang
nyeri.
O:
- mengidentifikasi faktor
- skala nyeri 8
yang memperberat rasa
- klien tampak rileks
nyeri seperti banyak
- ada luka robekan perineum
gerak
- perineum tampak bersih
- mengajarkan
terapi
A: masalah belum terarasi
komplementer untuk
mengurai nyeri
P: Intervensi dihentikan
(relaksasi tarik nafas
dalam)
- Anjurkan posisi pasien
tetap terlentang
- Membersihkan perineum
Daftara Pustaka
Saifuddin, Abdul Bari. (2010). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta:
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
from https://www.alodokter.com/proses-induksi-untuk-mempercepat-
persalinan
4. Sintesis literatur :
No Judul , peneliti, dan tahun Metodologi Intervensi Hasil Kesimpulan & saran
(populasi,sampel, desain) (apa, bagaimana,kapan)
1 - Judul “Penerapan teknik Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini - Teknik Setelah dilakukan Kesimpulan :
effleurage menggunakan minyak penulis metode deskriptif analitik dan effleurage. tindakan selama Setelah penulis
zaitun terhadap pengurangan pendekatan studi kasus yaitu metode - Teknik effleurage 3 hari pasien melakukan asuhan
intensitas nyeri pada pasien Post yang menggambarkan situasi tertentu bertujuan mengalami keperawatan pada
appendictomy” yang ada pada saat ini berdasarkan meningkatkan penurunan intensitas Pasien 1 dan Pasien
- Peneliti : masalah yang ada sehingga aliran darah, nyeri sejumlah 2 2 di ruang Teratai
1. Anggi Maulana Puji menghasilkan gambaran yang memperlancar skor, nyeri RSUD Dr. Soedirman
Handani terorganisasi dengan baik dan lengkap. sirkulasi darah, berkurang terjadi Kebumen dengan
- Tahun : 2019 Subyek yang digunakan dalam menghangatkan penyembuhan menggunakan minyak
studi kasus ini adalah pasien otot abdomen jaringan yang sakit. zaitun untuk
dengan post appendictomy serta pengurangan
- Sampel : meningkatkan intensitas nyeri.
Sampel dalam studi kasus relaksasi fisik dan Penulis telah
mengambil 2 (dua) pasien mental, dengan melakukan
yang memenuhi kriteria inklusi lancarnya pengumpulan data
yaitu Pasien post appendictomy sirkulasi darah serta pengolahan data
yang masih dalam perawatan, akan membuat sehingga dapat
post appendectomy hari ke-1. lebih banyak jala- disimpulkan setelah
- Desain : jala kapiler diberikan asuhan