Prinsip Dasar Investasi 3 PDF Free 2
Prinsip Dasar Investasi 3 PDF Free 2
1. Pengantar
Prinsip dasar investasi adalah melakukan pengorbanan saat ini, menunda
konsumsi sekarang, dan menanamkan dana (bukan dana pokok) pada suatu
aset produktif, dengan ukuran memperoleh tingkat return (nilai imbal hasil) yang
lebih besar di masa yang akan datang (pada masa yang ditentukan). Banyak
motif dan alasan mengapa seseorang atau organisasi perlu melakukan investasi,
salah satunya: untuk mendapatkan penghasilan, untuk melindungi asetnya, atau
meningkatkan nilai kekayaannya, untuk melakukan re-investment, untuk
penghematan pajak, dan untuk sarana mengurangi tekanan inflasi.
Masyarakat populer kadang memahami konsep investasi dan trading sama saja,
sebenarnya berbeda. Bagi sudut pandang praktisi pasar berjangka maupun
pasar modal, prinsip investasi dan prinsip trading memiliki arti berikut komitmen
yang berbeda. Investasi diartikan sebagai pembelian aset untuk disewakan,
sedangkan trading diartikan sebagai membeli aset untuk dijual kembali.
RETURN
BURSA BERJANGKA
(3% - 6% Per-day)
Very high risk
Very high return
SAHAM
(0% - 18% Per-bulan)
High risk
High return
REKSADANA
(10% - 18% Per-
tahun)
Middle risk
Middle return
BANK-DEPOSITO
(3% - 6% Per-tahun)
Low risk
Low return
RESIKO (RISK)
Gambar 4.3
Derajat Investasi Berdasarkan Resiko dan Return
1Jual beli wewenang, maksudnya hak memperoleh kewenangan (kepemilikan) atas pendapatan atau
kuasaan keputusan berdasarkan proporsi kepemilikan yang dimiliki.
Gambar 4.4
Pola Investasi Klasik
2Kelas korporasi, penulis hanya ingin memberikan catatan bahwa kelas korporasi yang dikendalikan
oleh satu pemilik mayoritas.
Keterangan:
- FV : Future value
- i : Tingkat bunga
JAWAB:
- 1 bln yang akan datang menjadi = Rp 100.000.000 (1+0,1)1
= Rp 110.000.000,-.
- 2 bln yang akan datang menjadi = Rp 100.000.000 (1+0,1)2
= Rp 121.000.000,-.
- 3 bln yang akan datang menjadi = Rp 100.000.000 (1+0,1)3
= Rp 133.100.000,-.
- 4 bln yang akan datang menjadi = Rp 100.000.000 (1+0,1)4
= Rp 146.410.000,-.
- 5 bln yang akan datang menjadi = Rp 100.000.000 (1+0,1)5
= Rp 161.051.000,-.
Artinya:
Tabungan pokok (P0) Bapak Adjie dengan tingkat bunga (i) per-
periode waktu sebesar 10% telah berkembang semakin besar dari bulan
ke bulan hingga di bulan ke 5 (lima). Terbukti, bahwa sejak berawal dari
investasi awal sebesar Rp 100.000.000,- bertumbuh menjadi Rp
110.000.000,- pada bulan ke 1 (satu), lalu bertumbuh Rp 121.000.000,-
pada bulan ke 2 (dua), lalu bertumbuh kembali Rp 133.100.000,- pada
bulan ke 3 (tiga), lalu bertumbuh kembali Rp 146.410.000,- pada bulan
ke 4, dan terakhir bertumbuh pada Rp 161.051.000 pada bulan me 5
(lima). Sehingga hasil selisih dari saldo awal (seratus juta) adalah Rp
61.051.000 (enam puluh satu juta lima puluh satu ribu rupiah).
Hal tersebut dapat terjadi karena adanya pengaruh “suku bunga
yang berbunga”, ini dikenal sebagai Bunga Majemuk atau Bunga
Berganda.
FV an = Pc [{(1+i)n – 1} / i ] x (1+i)
Keterangan:
CONTOH SOAL:
Jika setiap awal tahun (periode), secara teratur Bp Ahmad melakukan
pembayaran atau penambahan investasi sebesar Rp 100.000.000,-
dengan tingkat bunga sebesar 10% pertahun, dalam masa waktu 5
tahun maka:
Pada dasarnya, instrument keuangan dapat dikelompokkan menjadi dua (berdasar peringkat waktunya), yaitu: Pertama,
Instrumen Pasar Uang (Money Market Instrumen). Kedua, Instrumen Pasar Modal (Capital Market Instrument).
Instrumen Pasar Uang (Money Market Instrumen), merupakan instrument investasi yang mempunyai jatuh tempo kurang
dari satu tahun, contohnya: Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Akseptasi Bank, Commercial Paper, dan Certificates of Deposit.
Sedangkan Instrumen Pasar Modal (Capital Market Instrument), merupakan instrument investasi yang mempunyai jatuh
tempo jangka panjang (lebih dari satu tahun), contohnya: Kontrak Berjangka, Indeks Saham, Waran, Saham, Obligasi,
Reksadana, dan Bukti Right.
Tabel 4.5.1
Ringkasan Instrumen Pasar Modal Indonesia
Keuntungan Kerugian
No Instrumen Definisi
(Profit) (Loss)
Kontrak/perjanjian berjangka Indeks Hedging instrumen
Kotrak Capital Loss dengan
1 Saham dengan variabel pokok Spekulasi dengan leverage
Berjangka leverage.
Indeks. Arbitrase.
Kontrak/perjanjian berjangka Indeks Hedging instrumen
Capital Loss dengan
2 Indeks Saham Saham dengan variabel pokok Spekulasi dengan leverage
leverage.
Indeks. Arbitrase.
Capital Gain dengan
Merupakan sekuritas yang melekat
leverage, jika waran
pada penerbitan saham ataupun Capital Loss dengan
dikonversikan menjadi
obligasi, yang memberikan hak leverage
3 Waran saham
kepada pemiliknya untuk membeli Capital Loss yang diperoleh
Capital Gain yang
saham perusahaan dengan harga di Pasar Sekunder.
diperoleh di Pasar
dan pada jangka waktu tertentu.
Sekunder.
8. Mengapa investasi bernilai buruk, apabila jumlah tingkat suku bunga yang
ditawarkan memiliki nilai lebih rendah dibandingkan tingkat inflasi saat ini?
10. Kontrak berjangka, Indeks saham, Waran, Saham, Obligasi, Reksadana, dan
Bukti right tergolong dalam jenis instrument keuangan apa?
11. Pada awal tahun 2015, Bpk Ahmad menabung di Bank dengan setoran
sebesar Rp 150.000.000,- jika tingkat suku bunga simpanan bank adalah 5%,
berapa nilai simpanan Bpk Ahmad pada:
a. Satu tahun yang akan datang?
12. Bpk Agung setiap awal bulan menabung di Bak dengan setoran rutin sebesar
Rp 75.000.000,- Jika tingkat suku bunga simpanan bank adalah 5%, berapa
nilai simpanan Bpk Agung, pada:
a. Akhir tahun ke satu yang akan datang?
(.........................................) (.........................................)
Catatan: