Anda di halaman 1dari 8

LAJU RESPIRASI

Muh. Yasril Hidayat Al-Hasni, G011191121


Departemen Budidaya Pertanian, Program Studi Agroteknologi, Fakultas
Pertanian, Universitas Hasanudin, Makassar

(arilyasril04@gmail.com)

ABSTRAK
Respirasi merupakan proses terjadinya perubahan energi kimia yang
tersimpan dalam bentuk karbohidrat ataupun lemak yang digunakan dalam proses
metabolisme. Perubahan dan penentuan reaksi ikatan senyawa-senyawa organik
dalam respirasi melibatkan berbagai reaksi oksidasi, reduksi, dan dehidrogenase
yang berlangsung dengan bantuan enzim. Tujuan praktikum ini yaitu
membuktikan adanya proses respirasi pada tanaman, menemukan fakta tentang
gejala respirasi pada tanaman, serta mendeskripsikan proses respirasi pada
tanaman. Praktikum ini dilaksanakan di Jl. Sabe 1 Kelurahan Sabe Kecamatan
Belopa Utara Kabupaten Luwu Provinsi Sulawesi Selatan pada pukul 10.00 –
11.00 WITA. Hasil yang didapatkan yaitu Pada tabel 3a dapat dilihat bahwa
kecambah yang diberi perlakuan NaCl dan Ca(OH)2 dalam keempat waktu
pengamatan terdapat embun yang ada didalam toples sedangkan benih yang
diberi perlakuan NaCl diwaktu pengamatan ketiga dan keempat tidak terdapat
embun, hal ini mungkin terjadi karena kesalahan pada proses penutupan wadah
toples yang kurang rapat sehingga masih ada udara yang masuk kedalamnya
sedangkan pada benih dengan perlakuan Ca(OH)2 semuanya terdapat embun.
Pada tabel 3b dapat dilihat bahwa kecambah yang diberi perlakuan NaCl dalam
keempat waktu pengamatan semuanya berubah menjadi keruh sedangkan pada
perlakuan Ca(OH)2 tidak mengalami perubahan menjadi keruh dan hal itupun
terjadi pada benih yang diberi perlakuan NaCl dan Ca(OH) 2. Adapun
kesimpulannya bahwa adanya respirasi pada tanaman dapat dibuktikan dengan
cara membandingkan gejala yang diperoleh antara kecambah dan benih serta laju
respirasinya melalui perbedaan penggunaan larutan yaitu NaCl dan Ca(OH) 2,
fakta tentang gejala respirasi pada tanaman terbukti dengan adanya embun yang
terbentuk yang menandakan H2O dan perubahan warna menjadi keruh yang
menandakan CO2.

Kata kunci : CO2, H2O, respirasi


PENDAHULUAN berlangsung dalam mitokondria sel.
Respirasi pada tumbuhan Energi molekul-molekul organik
adalah suatu proses pelepasan energi tidak lain merupakan energi cahaya
kimia molekul organik yang matahari yang tersimpan dalam
ikatan molekul organik pada waktu melainkan masih dalam bentuk
proses fotosintesis. Energi yang cadangan makanan, yaitu berupa
terikat dalam molekul organik dapat sukrosa atau amilum. Karena itu zat
dibebaskan melalui pemutusan tersebut harus terlebih dahulu
ikatan-ikatan antara karbon dengan dibongkar secara hidrolitik.
karbon dan antara karbon dengan H Demikian pula bila zat cadangan
melalui proses repirasi. makan yang hendak dibongkar
Respirasi merupakan proses adalah lipida (lemak) dan protein
terjadinya perubahan energi kimia (Suyitno, 2016).
yang tersimpan dalam bentuk Respirasi tidak selalu
karbohidrat ataupun lemak yang melibatkan oksigen sebagai
digunakan dalam proses komponen utama pada proses
metabolisme. Respirasi pada pemecahan energi yang tersimpan.
tumbuhan dapat dikatakan sebagai Terdapat dua macam respirasi
suatu proses perombakan zat berdasarkan keterlibatan oksigen di
organik yang telah tersimpan dalamnya. Tumbuhan juga
sebelumnya untuk digunakan memanfaatkan oksigen dalam
kembali guna melaksanakan proses- bernapas dengan menghirupnya
proses pada tumbuhan. Setiap sel melalui stomata, dari sini oksigen
aktif pada makhluk hidup akan berperan pada proses respirasi
melakukan respirasi. Respirasi pada aerob. Respirasi aerob merupakan
umumnya digambarkan sebagai respirasi yang membutuhkan
proses pernapasan pada makhluk oksigen pada prosesnya, sedangkan
hidup yang membutuhkan oksigen. respirasi anaerob tidak memerlukan
Respirasi dapat dilakukan kapan oksigen. Respirasi pelepasan energi
saja oleh makhluk hidup baik pada kimia mencakup pada proses-proses
siang ataupun malam hari, karena dengan tahapan pertama oksidasi,
berbeda dengan fotosintesis cahaya perombakan molekul dan diakhiri
bukanlah syarat mutlak dalam dengan transfer energy (Campbell,
proses respirasi, melainkanterdapat 2010).
beragam faktor yang mempengaruhi Proses respirasi dan
tumbuhan dalam melakukan proses fotosintesis memiliki hubungan
respirasi (Nurjanah, 2012). yang sangat erat sehingga keduanya
Proses respirasi pada dasarnya saling berpengaruh satu sama lain.
adalah proses pembongkaran zat Proses fotosintesis merupakan suatu
makanan sumber energi terutama proses yang mengubah senyawa
glukosa untuk memperoleh energi organik dengan bantuan sinar
kimia berupa ATP. Namun matahari menjadi energi kimia.
demikian, zat sumber energi tidak Energi yang didapat sebagian
selalu siap dalam bentuk glukosa, dikeluarkan melalui proses respirasi
yang digunakan untuk melakukan melakukan respirasi dengan laju
proses metabolisme tumbuhan. yang rendah pula. Sebaliknya,
Sehingga tanpa fotosintesis, tumbuhan dengan kandungan
respirasi tidak akan terjadi karena substrat yang banyak akan
ketiadaan senyawa-senyawa melakukan respirasi dengan laju
kompleks yang hanya dapat yang tinggi. Substrat utama respirasi
dihasilkan dari reaksi fotosintesis. adalah karbohidrat.
Sedangkan tanpa respirasi, senyawa- 2. Oksigen
senyawa kompleks yang dihasilkan Pengaruh kadar oksigen dalam
reaksi fotosintesis tidak akan terisi atmosfer terhadap kecepatan
menjadi energi, sehingga tumbuhan respirasi akan berbeda-beda
tidak dapat melakukan aktivitas tergantung pada jaringan dan jenis
metabolismenya (Martin, 2013). tumbuhan, tetapi meskipun
Proses fotosintesis demikian makin tinggi kadar
memanfaatkan energi cahaya, karbon oksigen di atmosfer maka makin
dioksida (CO2) dan air (H2O) untuk tinggi kecepatan respirasi
mensintesis karbohidrat dan tumbuhan.
melepaskan atau mengeluarkan 3. Suhu
oksigen (O2). Respirasi Kecepatan reaksi respirasi akan
memanfaatkan karbohidrat yang meningkat untuk setiap kenaikan
dihasilkan dari proses fotosintesis suhu sebesar 10ºC, namun hal ini
untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tergantung pada masing-masing
tumbuhan melalui penyediaan spesies tumbuhan. Namun, kenaikan
karbon, mengurangi setara dan ATP. suhu yang melebihi batas minimum
Proses ini, pada dasarnya hanya kerja enzim, akan menurunkan laju
melepaskan O2 dan menyerap CO2 respirasi karena enzim respirasi
lalu mengkonversinya kembali tidak dapat bekerja dengan baik
menjadi H2O. Sehingga pertukaran pada suhu tertalu tinggi.
karbon dioksida (CO2) dan oksigen 4. Jenis dan Umur Tumbuhan
(O2) pada proses menyeluruh Tingkat respirasi yang terjadi pada
fotosintesis dan respirasi bermanfaat tumbuhan muda akan lebih tinggi
untuk menjaga oksigen atmosfer dan dari tumbuhan yang sudah dewasa
karbon dioksida pada tingkat yang atau lebih tua. Hal ini dikarenakan
stabil (Novitasari, 2017). pada tumbuhan muda jaringannya
Menurut Salisbury (2015), juga masih muda dan sedang
faktor-faktor yang mempengaruhi berkembang dengan baik. Umur
respirasi adalah sebagai berikut. tumbuhan juga akan
1. Substrat memepengaruhi laju respirasi. Laju
Tumbuhan dengan kandungan respirasi tinggi pada saat
substrat yang sedikit akan perkecambahan dan tetap tinggi
pada fase pertumbuhan vegetatif dari kulitnya.
awal dan kemudian akan menurun c. Menimbang benih kacang hijau
dengan bertambahnya umur dan kecambah kacang hijau masing-
tumbuhan. masing sebanyak 10 gram.
5. Garam-Garam Mineral d. Memasukkan larutan NaCl pada 2
Bila terjadi penyerapan garam- gelas sebagai perlakuan 1 dan 2, dan
garam mineral dari dalam tanah, larutan ca(OH)2 caoh2 pada 2 gelas
maka laju respirasi akan meningkat. sebagai perlakuan 3 dan 4.
Hal ini dikaitkan dengan energi e. Membungkus masing-masing
yang diperlukan pada saat benih dan kecambah kacang hijau
garam/ion diserap dan diangkut. dengan kain kasa lalu diikat dengan
Keperluan energi itu dipenuhi benang wol.
dengan menaikkan laju respirasi.
f. Memasukkan benih dan kecambah
Tujuan penelitian ini yaitu
untuk membuktikan adanya proses kacang hijau pada masing-masing
respirasi pada tanaman, menemukan perlakuan.
fakta tentang gejala respirasi pada g. Menutup botol aqua dengan rapat
tanaman,serta mendeskripsikan dan mematikan kacang hijau tersebut
proses respirasi pada tanaman tidak terendamdi dalam air.
h. Mengamati Perubahan tersebut
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan di selama 24 jam dan mencatat
Jl. Sabe 1 Kelurahan Sabe perubahan yang terjadi.
Kecamatan Belopa Utara Kabupaten
Luwu Provinsi Sulawesi Selatan HASIL
pada pukul 10.00 – 11.00 WITA. Berdasarkan pengamatan yang
Bahan yang digunakan yaitu telah dilakukan, maka diperoleh
Larutan NaCl (Larutan Garam), hasil seperti pada tabel berikut ini.
larutan Ca(OH)2 (Larutan Kapur), Tabel 3a. Pengamatan H2O Pada
benih kacang hijah, kecambah Setiap Perlakuan.
kacang hijau.
Sedangkan alat yang
digunakan yaitu toples kaca bening,
benang wol, timbangan analitik,
sendok makan, wadah, dan kain
kasa.
Adapun metode praktikum
yang dilakukan yaitu:
a. Menyiapkan alat dan bahan
b. Membersihkan kecambah hijau
Tabel 3b. Pengamatan Warna perlakuan Ca(OH)2 semuanya
(keruh atau tidak keruh) Pada terdapat embun.
Setiap Perlakuan. Pada tabel 3b dapat dilihat
bahwa kecambah yang diberi
perlakuan NaCl dalam keempat
waktu pengamatan semuanya
berubah menjadi keruh sedangkan
pada perlakuan Ca(OH)2 tidak
mengalami perubahan menjadi keruh
dan hal itupun juga terjadi pada
benih yang diberi perlakuan NaCl
dan Ca(OH)2.
Respirasi pada tumbuhan
Berdasarkan hasil
adalah suatu proses pelepasan energi
pengamatan yang dilakukan dapat
kimia molekul organik yang
dilihat bahwa kemampuan
berlangsung dalam mitokondria sel.
kecambah dan benih dalam
Energi molekul -molekul organik
berespirasi adalah berbeda. dimana
tidak lain merupakan energi cahaya
kecambah memiliki laju respirasi
matahari yang tersimpan dalam
lebih baik daripada benih yang
ikatan molekul organic pada waktu
hanya sedikit atau tidak
proses fotosintesis. Energi yang
menghasilkan gas CO2. Hal ini
terikat dalam molekul organik dapat
menunjukkan bahwa kulit
dibebaskan melalui pemutusan
memperkecil kecepatan respirasi
ikatan-ikatan antara karbon dengan
benih karena menghalangi biji
karbon dan antara karbon dengan H
dengan lingkungan luar sehingga
melalui proses repirasi.
mempersempit lalu lintas
Pada tabel 3a dapat dilihat
penguapan. Hal ini sesuai dengan
bahwa kecambah yang diberi
pendapat Hartawan (2016) yang
perlakuan NaCl dan Ca(OH)2 dalam
menyatakan bahwa proses respirasi
keempat waktu pengamatan terdapat
pada perkecambahan biji telah
embun yang ada didalam wadah
berlangsung ketika benih mulai
toples sedangkan pada benih yang
hidup. Namun pada saat
diberi perlakuan NaCl di waktu
perkecambahan berlangsung proses
pengamatan ketiga dan keempat
respirasi akan meningkat disertai
tidak terdapat embun, hal ini
dengan meningkatnya pengambilan
mungkin terjadi karena kesalahan
oksigen. Faktor yang mempengaruhi
pada proses penutupan wadah toples
kecepatan respirasi perkecambahan
yang kurang rapat sehingga masih
tersebut adalah ketika radikula
ada udara yang masuk kedalamnya
menembus kulit biji dan pada saat
sedangkan pada benih dengan
penyerapan air dimana berpengaruh
pada permeabilitas kulit biji. sehingga molekul NaCl larut dalam
Selain itu, laju respirasi yang air sehingga air menjadi keruh
terjadi pada kecambah ini terjadi sedangkan Ca(OH)2 tidak bereaksi
karena kecambah mengambil O2 dengan CO2 sehingga justru
dalam toples untuk menghasilkan menghambat respirasi pada
CO2, air dan energi untuk kecambah.
melakukan reaksi katabolisme
(pembongkaran) nutrisi dari KESIMPULAN
kotiledon untuk tumbuh. Hal ini Berdasarkan hasil yang
sesuai dengan pendapat diperoleh maka dapat disimpulkan
Saasmitahardja (2000) yang bahwa adanya respirasi pada
menyatakan bahwa laju respirasi tanaman dapat dibuktikan dengan
meningkat cepat hingga mencapai cara membandingkan gejala yang
puncak perkecambahan, kemudian diperoleh antara kecambah dan benih
menurun setelah mencapai usia serta laju respirasinya melalui
matang (dewasa). Kecepatan laju perbedaan penggunaan larutan yaitu
respirasi selama pertumbuhan dapat NaCl dan Ca(OH)2, fakta tentang
diduga berhubungan dengan gejala respirasi pada tanaman
kepetingan sintesis pembelahan dan terbukti dengan adanya embun yang
perkembangan sel dengan cepat. terbentuk yang menandakan H2O dan
Umur tumbuhan yang mendekati perubahan warna menjadi keruh
dewasa pun mengalami penurunan yang menandakan CO2.
sehingga aktivitas metabolisme Adapun proses singkat
menurun. tentang respirasi pada tanaman yakni
Laju respirasi yang paling Oksigen ditangkap atau diserap dari
cepat terjadi pada kecambah dengan udara bebas dilingkungan sekitar.
larutan NaCl. Ini terjadi karena Proses transportasi gas-gas secara
kecambah melakukan respirasi aerob keseluruhan berlangsung secara
sehingga ia mengambil O2 dalam difusi. Oksigen (O2) masuk dalam
toples untuk menghasilkan energi, air sel tumbuhan kemudian mengalami
dan CO2 sebagai hasil sampingan difusi melalui ruang antar sel,
lalu diikat oleh NaCl. Tidak seperti sitoplasma, dan membran sel.
halnya pada larutan Ca(OH)2 yang Karbondioksida yang dihasilkan
diman akondisi airnya tidak keruh akan dikeluarkan dari sel tumbuhan
karena kapur mengendap didasar air. melalui proses difusi. Jika O2 sudah
Hal ini sesuai dengan pendapat diambil dari udara bebas, barulah
Novitasari (2017) yang menyatakan proses respirasi terjadi. Proses ini
bahwa dalam proses respirasi, CO2 terdiri dari beberapa tahapan yaitu
dilepaskan dalam udara bebas dan glikolisis, dekarboksilasi oksidatif,
bergerak menempati ruangan
siklus asam sitrat, dan trasnpor Novitasari, Rahmah. 2017. Proses
elektron. Respirasi Seluler Pada
Tumbuhan. Jurnal Biologi,
Vol. 2(1): 89-96.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A. 2010. Biologi Edisi Nurjanah, Sarifah. 2012. Kajian
Kedelapan Jilid 1. Jakarta: Laju Respirasi Dan Produksi
Gramedia. Etilen Sebagai Dasar
Penentuan Waktu Simpan
Hartawan, Rudi. 2016. Skarifikasi Sayuran Dan Buah-
Dan KNO3 Mematahkan Buahan.Jurnal Bionatura,
Dormansi Serta Meningkatkan Vol. 4(3): 148-156.
Viabilitas Dan Vigor Benih
Aren. Jurnal Media Salisbury, F. B. dan Cleon W. R.
Pertanian, Vol. 1(1): 1-10. 2015. Fisiologi Tumbuhan.
Bandung: ITB.
Martin, L. dan A. Rohmatiah. 2013.
Estimasi Biomassa dan Sasmitahardja, D. 1990. Dasar-
Karbon Tanaman Jati Umur 5 Dasar Fisiologi Tumbuhan.
Tahun (Kasus Kawasan Bandung: Institut Teknologi
Tanaman Jati Unggul Bandung.
Nusantara Desa Krowe,
Kecamatan Lembeyan Suyitno. 2016. Respirasi pada
Kabupaten Magetan). Jurnal Tumbuhan. Yogyakarta:
Agritek, Vol. 14(1): 1-23.
Universitas Negeri Yogyakarta
LAMPIRAN

Gambar 3i. Bahan Praktikum Gambar 3k. Proses pengamatan

Gambar 3j. Alat Praktikum

Gambar 3l. Proses Praktikum

Anda mungkin juga menyukai