Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UJIAN TENGAH SEMESTER


SEMESTER GANJIL T.A. 2021/2022

Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Kelas : 1/D (Manajemen)
Hari/Tanggal : Senin, 25 Oktober 2021
Waktu : 150 Menit (13.00 - 15.30 WIB)
Dosen Penguji : Lili Supriyadi, MM
Ruang : Online
Sifat Ujian : Close Book

Jawab semua soal yang tersedia di bawah ini! Mohon dijawab sesuai perintah, lengkap,
sistematis dan ilmiah. Selamat bekerja! Awali dengan doa!

1. Jelaskan apa yang dimaksud Pancasila sebagai dasar (filsafat) Negara Indonesia!

2. Dalam filsafat Pancasila terdapat tiga tingkatan nilai sebagai bentuk aksiologi dari
Pancasila, yaitu nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praxis. Jelaskan tiga
tingkatan tersebut!

3. Sebutkan dan Jelaskanlah Masalah pokok filsafat Pancasila yang bersumber


kepada 5 masalah keadilan.

4. Bagaimana menyiapkan SDM yang sesuai dengan tuntutan globalisasi melalui


dunia pendidikan.

5. Ide globalisasi, liberalisasi, pasar bebas, kapitalisme baru, adalah scenario yang
dibuat oleh barat untuk mengeksploitasi Negara berkembang, termasuk ideologi,
apakah mungkin ideologi Pancasila akan mampu melawan ideologi liberalis.

SELAMAT BEKERJA, SEMOGA SEHAT DAN SUKSES


1. Pancasila sebagai sistem filsafat adalah suatu kesatuan yang saling berkaitan, bahkan saling
berkualifikasi antara satu sila dengan sila lainnya sehingga membentuk suatu struktur yang
menyeluruh untuk tujuan tertentu. Pemikiran dasar yang terkandung dalam Pancasila yaitu
tentang hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, dengan dirinya sendiri, dengan
sesama manusia, dan dengan masyarakat bangsa. Pancasila disebut sebagai filsafat karena
merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam oleh para founding fathers atau pendiri
bangsa Indonesia.

2. - Nilai Dasar : Asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang bersifat mutlak, sebagai
sesuatu yang benar atau tidak perlu dipertanyakan lagi. Nilai-nilai dasar dari Pancasila
adalah nilai ketuhanan, nilai kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai
keadilan.
-Nilai Instrumental : Nilai yang berbentuk norma sosial dan norma hukum yang selanjutnya
akan terkristalisasi dalam peraturan dan mekanisme Lembaga-lembaga negara.
-Nilai Praxis : Nilai yang sesungguhnya kita laksanakan dalam kenyataan. Nilai ini
merupakan batu ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental itu benar-benar hidup dalam
masyarakat.

3. a).Pertama bagaimana hubungan antar agama dan negara, kemudian masalah ini
dijawab dengan prinsip Ketuhanan YME.
b).Kedua bagaimana hubungan antar bangsa/antarnegara, kemudian masalah ini
dijawab dengan prinsip Peri Kemanusiaan.
c).Ketiga siapakah sumber dan pemegang kekuasaan negara, kemudai masalah ini
dijawab dengan prinsip demokrasi.
d).Keempat apa tujuan negara, masalah ini dijawab dengan prinsip negara
kesejahteraan.
e).Kelima apa itu negara, kemudian masalah ini dijawab dengan prinsip
kebangsaan Indonesia.

4. Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan global,
yakni bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta
berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini kita abaikan. Globalisasi yang
sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam
dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional
akan terjadi persaingan antarnegara. Mengenai IPTEK dalam upaya peningkatan SDM
Indonesia di era globalisasi ini, sudah jelas bahwa dengan adanya IPTEK sudah barang tentu
menunjang sekali dalam kaitannya meningkatkan kualitas SDM kita. Dengan meningkatnya
kualitas SDM, maka Indonesia akan lebih siap menghadapi era globalisasi dewasa ini.

5. Ideologi Pancasila akan mampu melawan ideologi liberalis. Karena bagaimanapun ideologi
liberalis itu mempunyai keunggulan, namun mempunyai kelemahan pula yaitu liberalis buta
terhadap kenyataan dan jika dibandingkan degan ideologi Pancasila yang secara khusus
norma-normanya terdapat dalam UUD 1945, maka dapat diartikan bahwa hal-hal yang
terdapat di dalam liberalisme terdapat di dalam UUD 1945, tetapi Pancasila menolak
liberalisme sebagai ideologi yang bersifat absolutisasi dan determinisme.

Anda mungkin juga menyukai