Budaya Sunda
Budaya Sunda
OLEH :
FAKULTAS PERTANIAN
PRODI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
Suku Sunda (Urang Sunda, aksara Sunda) adalah kelompok etnis yang berasal dari
bagian barat pulau Jawa, Indonesia, dengan istilah Tatar Pasundan yang mencakup
wilayah administrasi provinsi Jawa Barat, Banten, Jakarta, Lampung dan wilayah
barat Jawa Tengah(Banyumasan). Orang Sunda tersebar diberbagai wilayah Indonesia,
dengan provinsi Banten dan Jawa Barat sebagai wilayah utamanya
Budaya Sunda adalah budaya yang tumbuh dan hidup dalam masyarakat Sunda.
Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi sopan santun.
Kebudayaan Sunda termasuk salah satu kebudayaan tertua di Nusantara. Kebudayaan
Sunda yang ideal kemudian sering kali dikaitkan sebagai kebudayaan masa Kerajaan
Sunda. Ada beberapa ajaran dalam budaya Sunda tentang jalan menuju keutamaan hidup.
Etos dan watak Sunda itu adalah cageur, bageur, singer dan pinter, yang dapat diartikan
sehat, baik, mawas, dan cerdas. Kebudayaan Sunda juga merupakan salah satu kebudayaan
yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu
dilestarikan. Sistem kepercayaan spiritual tradisional Sunda adalah Sunda Wiwitan yang
mengajarkan keselarasan hidup dengan alam. Kini, hampir sebagian besar masyarakat
Sunda beragama Islam, namun ada beberapa yang tidak beragama Islam, walaupun
berbeda namun pada dasarnya seluruh kehidupan ditujukan untuk kebaikan di alam
semesta.
Kebudayaan Sunda memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dari
kebudayaan–kebudayaan lain. Secara umum masyarakat Jawa Barat atau Tatar Sunda,
dikenal sebagai masyarakat yang lembut, religius, dan sangat spiritual. Kecenderungan ini
tampak sebagaimana dalam pameo silih asih, silih asah dan silih asuh; saling mengasihi
(mengutamakan sifat welas asih), saling menyempurnakan atau memperbaiki diri (melalui
pendidikan dan berbagi ilmu), dan saling melindungi (saling menjaga keselamatan). Selain
itu Sunda juga memiliki sejumlah nilai-nilai lain seperti kesopanan, rendah hati terhadap
sesama, hormat kepada yang lebih tua, dan menyayangi kepada yang lebih kecil. Pada
kebudayaan Sunda keseimbangan magis dipertahankan dengan cara melakukan upacara-
upacara adat sedangkan keseimbangan sosial masyarakat Sunda melakukan gotong-royong
untuk mempertahankannya.
Bakakak Hayam, Tradisi Masyarakat Sunda
Bakak hayam merupakan makanan pendamping atau lauk pauk untuk kelengkapan
makan nasi. Sebagian besar masyarakat sunda khususnya di daerah Pandegelang, hayam
bakakak digolongkan sebagai makanan untuk kegiatan pesta adat seperti upacara
perkawinan, pengantin sunat atau upacara-upacara yang lain.
Dalam upacara perkawinan bakakak hayam dijadikan sebagai sesaji utama dalam
acara uap lingkungung , yaitu makanan yang diperuntukan khusus bagi kedua mempelai
bukan untuk tamu undangaan sebagai sayarat yang harus dipenuhi, dengan melalui
berbagai proses diantaranya :
1) Hayam bakakak dapat dikonsumsi oleh kedua mempelai setelah acara ijab Kabul
selesai dan setelah kedua mempelai duduk di kursi pelaminan. Hayam bekakak disajikan
dengan menggunakan piring ceper tanpa nasi kemudian kedua mempelai saling berebut
dan tarik-tarikan mengambil ayam dengan tangannya untuk mendapat potongan yang
besar.
2) Proses selanjutnya adalah uap lingkung, yaitu sebagai makanan suap-suapan antara
pengantin laki-laki dengan pengantin perempuan sebagai lambang kasih sayang, saling
pengertian dan saling melengkapi kekurangan sehinga terbentuk kehidupan rumah tangga
yang sakiyah waromah..
Selain itu, makanan hayam bakakak mempunyai fungsi kekuatan dan tenaga setelah
anak dikhitan yaitu mengembalikan tenaga anak yang takut dan lemas akibat disunat atau
dikhitan. Bekakak hayam berfungsi sebagai obat, karena dari ramuan bumbu-bumbunya
seperti bawang putih, bawang merah, dan ketumbar. Bawang putih yang mengandung
minyak astiri, allcin dan alin dapat membantu proses penyembuhan atau mencegah
penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi. Bawang merah mengandung
plavonglikosida bersifat sebagai toksin yang mampu memebunuh bakteri dan anti radang.
Ketumbar mempunyai khasiat untuk menghangatkan tubuh, menghindari masuk angin.
Sehingga bekakak hayam cocok digunakan obat khususnya bagi pengantin sunat.