Somatik, Perilaku, Lingkungan, Ergonomik
Somatik, Perilaku, Lingkungan, Ergonomik
5W+1H
How is ergonomics
applied
What is
ergonomics Who must apply ergonomics
Why is ergonomics
NOMOS HUKUM/PERATURAN
Studi tentang aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara
Nurmianto anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen dan perancangan
1996 dan desain
Ergonomi
Perjalanan
Tempat Kerja
When is ergonomics applied
24 jam
Waktu Kerja
Waktu Kerja
Waktu Kerja
Who must apply ergonomics?
Alat kerja (tools), bangku kerja (benches), platform, kursi, pegangan alat k
erja (workholders), sistem pengendali (controls), alat peraga (displays), jal
an/lorong (access ways), pintu (doors), jendela (windows) dan lain – lain
Desain suatu sistem kerja untuk mengurangi rasa nyeri dan ngilu pada
sistem kerangka dan otot manusia
RUANG LINGKUP ERGONOMI
Ergonomi fisik: berkaitan dengan anatomi tubuh manusia,
anthropometri, karakteristik fisiologi dan biomekanika yang
berhubungan dengan aktifitas fisik.
Potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis
ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian.
• Postur yang salah pada saat petugas kebersihan dalam mengepel, menyapu
posisi badan terlalu membungkuk dan terkadang bahkan jongkok dan
mengangkat limbah medis dari dalam ruangan perawatan pasien ke luar
ruangan dengan posisi badan yang mengikuti menyesuaikan barang yang
akan diangkat.
• Pekerjaan yang berulang yaitu pada saat petugas kebersihan mengepel dan
menyapu. Risiko ergonomik memang tidak akan dirasakan dalam jangka
waktu dekat setelah melakukan pekerjaannya tetapi akan dirasakan oleh
petugas kebersihan dalam jangka waktu yang panjang bahkan bisa dirasakan
setelah petugas kebersihan tersebut sudah tidak bekerja lagi di Rumah Sakit
FAKTOR PSIKOLOGI
Faktor Psikologis di Rumah Sakit
• Faktor psikologis yang terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian, pembelajaran, stres dan
motivasi. Selain itu juga dipengaruhi oleh faktor organisasi yang terdiri dari sumber daya,
kepemimpinan, penghargaan, struktur dan job design.
Peranan faktor psikologis yang dijelaskan oleh John Minner dalam Pappu (2002) adalah sebagai berikut pertama, faktor
psikologis berperan untuk terlibat dalam proses input yakni melakukan rekrutmen, seleksi dan penemapatan karyawan.
Selain itu juga berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada produktifitas meliputi melakukan pelatihan
dan pengembangan, menciptakan manajemen keamanan kerja dan teknik- teknik pengawasan kinerja, meningkatkan
motivasi dan moral kerja karyawan, menentukan sikap-sikap kerja yang baik dan mendorong munculnya kreativitas
karyawan. Kemudian faktor psikologis berfungsi sebagai mediator dalam hal-hal yang berorientasi pada pemeliharaan
diantaranya melakukan khubungan industrial dan memastikan komunikasi internal perusahaan berlangsung dengan baik.
Serta peranannya untuk terlibat dalam proses output yakni melakukan penilaian kinerja, mengukur produktivitas
perusahaan, mengevaluasi jabatan dan kinerja karyawan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa psikologis dapat berperan
dalam semua aspek-aspek individual yang berhubungan dengan pekerjaan dan organisasi.
Faktor Bahaya Psikologi
Potensi bahaya yang berasal atau ditimbulkan oleh kondisi aspek-aspek psikologis
ketenagakerjaan yang kurang baik atau kurang mendapatkan perhatian.