DOSEN PENGAMPU :
Dr. Henny Rahyuda, S.E., M.M., Ak.
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 2:
Ni Kadek Dwik Lisna Putri (2007521100)
Made Prajna Paramitha Dewi (2007521115)
Ketut Ari Satya Utami (2007521127)
Ni Putu Nanda Widia Wardani (2007521159)
Komang Cintya Trisna Dewi (2007521255)
DAFTAR ISI.................................................................................................................................... i
BAB I .............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 1
1.3 Tujuan.................................................................................................................................... 1
BAB II............................................................................................................................................. 2
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2
2.1 KONSEP LEASING DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA ............................ 2
A. Konsep Leasing .................................................................................................................. 2
B. Perkembangan Leasing di Indonesia .................................................................................. 3
2.2 MEKANISME LEASING..................................................................................................... 4
2.3 PENGGOLONGAN LEASING DAN TEKNIK-TEKNIK PEMBIAYAAN LEASING .... 6
A. Penggolongan Leasing ..................................................................................................... 6
B. Teknik-teknik Pembiayaan Leasing ................................................................................. 7
2.4 MANFAAT LEASING DAN PERAN ASURANSI DALAM LEASING ..................... 9
A. Manfaat Leasing ............................................................................................................... 9
3. Peran Asuransi dalam Leasing ....................................................................................... 10
2.5 MEKANISME PEMBAYARAN SEWA GUNA USAHA ................................................ 10
2.6 KONSEP MODAL VENTURA DAN SEJARAH SERTA PERKEMBANGANNYA DI
INDONESIA ............................................................................................................................. 11
A. Konsep Modal Ventura .................................................................................................. 11
B. Sejarah Modal Ventura serta Perkembangannya di Indonesia ....................................... 11
2.7 MANFAAT, JENIS, DAN MEKANISME KERJA MODAL VENTURA ....................... 13
A. Manfaat Modal Ventura ................................................................................................. 13
B. Jenis Modal Ventura....................................................................................................... 14
C. Mekanisme Kerja Modal Ventura .................................................................................. 17
BAB III ......................................................................................................................................... 24
PENUTUP..................................................................................................................................... 24
i
3.1 KESIMPULAN ................................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehidupan manusia di zaman modern ini begitu cepat berputar. Setiap hari manusia
bekerja demi mempertahankan hidupnya. Kehidupan yang serba cepat memcu manusia untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidup nya secara cepat pula.
Pemenuhan kebutuhan hidup secara cepat telah mendorong dan membuka peluang
bagi manusia untuk melakukan kegiatan bisnis. Aktifitas bisnis itu sendiri diwarnai oleh
berbagai bentuk hubungan bisnis atau kerjasama bisnis yang melibatkan pelaku bisnis. Dengan
semakin berkembangnnya aktifitas bisnis sekarang ini maka keperluan akan modal atau dana
bagi pelaku usaha atau masyarakat perlu di perluas.
Umumnya dana yang di butuhkan tersebut dapat di sediakan oleh Lembaga Perbankkan
melalui fasilitas kredit. Namun fasilitas kredit dari perbankan sangat terbatas dan tidak semua
pelaku usaha punya akses untuk mendapatkan bantuan pendanaan dari bank. Selain itu
lembaga perbankan ini juga memerlukan jaminan yang kadang kala tidak bisa dipenuhi oleh
pelaku usaha yang bersangkutan, maka perlu suatu upaya lain yaitu tanpa jaminan dan lebih
mudah prosesnya . Upaya lain tersebut dapat di lakukan melalui suatu jenis badan usaha yaitu
melalui Lembaga Pembiayaan yakni Leasing dan Modal Ventura
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa konsep leasing dan perkembangannya di Indonesia ?
2. Apa mekanisme Leasing ?
3. Apa penggolongan leasing dan teknik-teknik pembiayaan leasing ?
4. Apa manfaat leasing dan peran asuransi dalam leasing ?
5. Apa mekanisme pembayaran sewa guna usaha ?
6. Apa konsep modal ventura dan sejarah serta perkembangannya di Indonesia ?
7. Apa manfaat, jenis, dan mekanisme kerja modal ventura ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui konsep leasing dan perkembangannya di Indonesia
2. Mengetahui mekanisme Leasing
3. Mengetahui penggolongan leasing dan teknik-teknik pembiayaan leasing
4. Mengetahui manfaat leasing dan peran asuransi dalam leasing
5. Mengetahui mekanisme pembayaran sewa guna usaha
6. Mengetahui konsep modal ventura dan sejarah serta perkembangannya di Indonesia
7. Mengetahui manfaat, jenis, dan mekanisme kerja modal ventura
1
BAB II
PEMBAHASAN
Ketika menjalankan praktiknya, teknik finance lease ini juga terdiri dari beberapa bentuk
transaksi lainnya, yakni:
a. Direct Finance Lease
Bentuk transaksi ini terjadi ketika pihak lessor melakukan pembelian
barang modal berdasarkan permintaan dari pihak lessee yang kemudian langsung
dilakukan sewa guna pada lessee.
b. Sale and Lease Back
Bentuk transaksi ini terjadi saat lessee melakukan penjualan barang modal
yang ia miliki pada pihak lessor yang nantinya digunakan untuk menjalankan
kontrak sewa guna usaha terkait barang modal tersebut dengan periode waktu
yang sudah disetujui kedua belah pihak.
c. Leveraged Lease
Pada transaksi ini terdapat beberapa pihak yang ada di dalamnya yakni
pihak kreditur yang umumnya memberikan kuota yang paling besar dalam proses
pembiayaan objek leasing, pihak lessee, dan pihak lessor.
d. Syndicated Lease
transaksi ini dilakukan ketika terjadi pembiayaan leasing yang
dilaksanakan oleh lebih dari satu lessor. Dimana dalam proses kerja sama antara
lessor satu dan yang lainnya ini berdasarkan dengan pertimbangan risiko ataupun
objek leasing yang memerlukan jumlah pembiayaan yang besar.
e. Cross Border Lease
Bentuk transaksi ini dilaksanakan di luar batas suatu negara tertentu,
dimana pihak lessor lokasinya di negara yang berbeda dengan lokasi dari pihak
lessee. Sehingga bentuk transaksi ini dikenal dengan leasing lintas negara atau
leasing internasional.
f. Vendor Program
Transaksi ini merupakan suatu bentuk transaksi yang menggunakan sebuah
metode penjualan yang dilaksanakan oleh pihak supplier pada pihak konsumen
dengan memperoleh fasilitas leasing. Oleh karena itu, lessor harus melakukan
pembayaran terkait dengan objek leasing pada supplier yang kemudian pihak
lessee akan melakukan ppembayaran angsuran dengan berkala pada pihak lessor
ataupun lewat supplier.
2) Operating Lease
Dalam teknik ini, pihak lessor (pemilik objek leasing) akan melakukan
pembelian barang modal yang nantinya dapat di sewa gunakan pada pihak lessee.
Pembayaran secara berkala yang dilaksanakan oleh pihak lessee tidak melibatkan
biaya yang dibelanjakan oleh lessor guna memperoleh barang modal itu beserta
bunganya. Sehingga lessor berharap dapat memperoleh sejumlah laba melalui proses
menjual barang modal yang disewagunausahakan tersebut. Selain itu pihak lessor juga
bisa mendapatkan sumber penghasilan dari proses pernjanjian atau kontrak yang
dilakukan terkait dengan sewa guna usaha yang lainnya.
Teknik operating lease ini biasanya dikenal sebagai leasing biasa yang
merupakan sebuah pernjanjian atau kontrak yang dilakukan antara pihak lessee
dengan pihak lessor yang terdiri dari beberapa hal, yakni;
a. Pemilik objek leasing (lessor) harus menyerahkan objek tersebut pada lessee yang
nantinya akan dipakai dalam periode waktu tertentu dan biasanya lebih pendek
dibandingkan umur ekonomis objek leasing itu sendiri.
b. Lessee diharuskan untuk melakukan sejumlah pembayaran terkait dengan sewa
guna usaha secara periodik pada pihak lessor. Dimana pembayaran tersebut tidak
mencangkup jumlah keseluruhan biaya perolehan objek leasing serta bunga yang
ditentukan.
c. Lessor wajib bertanggung jawab terhadap semua risiko ekonomis serta
pemeliharaan terhadap objek leasing.
d. Pihak lessee berkewajiban untuk melakukan pengembalian objek leasing kepada
pihak lessor ketika kontrak selesai.
e. Pada umumnya, pihak lease dapat melakukan pembatalan atas kontrak leasing
pada sebarang waktu.
Berdasarkan Kepemilikan
Atas dasar kepemilikannya. Perusahaan Modal Ventura dapat dibedakan dalam beberapa
jenis sebagai berikut:
a. Private ’Venture-Capital’ Company
Perusahaan modal ventura yang belum go public atau belum menjual sahamnya melalui
bursa efek disebut Private 'Venture Capital’ Company.
b. Public 'Venture-Capital’ Company
Perusahaan modal ventura yang telah go public atau menjual sahamnya melalui bursa efek
disebut Public ’Venture-Capital’ Company.
c. Bank Affiliate 'Venture-Capital' Company
Perusahaan modal ventura yang didirikan oleh bank-bank yang mengalami surplus
dana atau memang mempunyai misi khusus dalam hal modal ventura disebut Bank
Affiliate Venture Capital Company. Perusahaan modal ventura ini biasanya adalah suatu
anak perusahaan dari bank yang mendirikannya dan memiliki manajemen yang terpisah
dari perusahaan induknya. Alasan pihak bank mendirikan Perusahaan Modal Ventura ini
biasanya tidak selalu hanya karena ingin menambah keuntungan melalui diversifikasi
usaha yang didukung oleh adanya surplus dana. Alasan lain yang biasanya menjadi dasar
pendirian adalah adanya misi sosial dari bank untuk membantu usaha kecil yang
mengalami kesulitan dana dan manajemen, sehingga bank tersebut berusaha mendirikan
Perusahaan Modal Ventura.
d. Conglomerate 'Venture-Capital’ Company
Perusahaan modal ventura yang didirikan atau dimiliki oleh sejumlah perusahaan
besar disebut Conglomerate 'Venture-Capital’ Company. Perusahaan Modal Ventura jenis
banyak terdapat di negara industri dan kepemilikan suatu Perusahaan Modal Ventura bisa
saja terdiri dari dua atau lebih perusahaan besar.
Tahap Pembiayaan
Pada dasarnya Perusahaan Pasangan Usaha dapat memperoleh bantuan modal
ventura dalam setiap tahap kegiatan usahanya dan tidak harus pada tahap awal kegiatan
usaha. Dalam tahap mana pun Perusahaan Modal Ventura mulai memberikan bantuannya
kepada Perusahaan Pasangan Usaha, keputusan tersebut selalu diawali dengan analisis
mendalam terhadap kelayakan kegiatan usaha dari calon Perusahaan Pasangan Usaha.
Perusahaan Modal Ventura tidak akan memberikan bantuan kepada calon Perusahaan
Pasangan Usaha yang prospeknya untuk survive dan berkembang sangat diragukan.
Secara lebih spesifik, Perusahaan Pasangan Usaha dapat mendapatkan bantuan modal
ventura pada saat-saat berikut ini:
a. Pengembangan ide usaha
Ditinjau dari sisi risiko yang ditanggung oleh Perusahaan Modal Ventura, tahap
ini merupakan tahap yang paling berisiko. Pada tahap ini kegiatan usaha masih pada
tahap pengembangan ide dasar yang masih belum ditelaah secara mendalam oleh
calon Perusahaan Pasangan Usaha. Tugas Perusahaan Modal Ventura termasuk dalam
membantu pembuatan studi kelayakan bisnis dari kegiatan usaha yang akan dilakukan
oleh perusahaan pasangan usahanya.
b. Awal kegiatan usaha
Pada tahap ini, calon Perusahaan Pasangan Usaha sudah sangat yakin akan
kelayakan dan prospek dari kegiatan usaha yang akan dilakukan dan yang
bersangkutan telah siap untuk memulai kegiatan usahanya. Perusahaan Modal Ventura
diharapkan memberikan bantuan dana dan manajemennya untuk awal kegiatan usaha
ini.
c. Awal pengembangan usaha
Pada tahap ini Perusahaan Pasangan Usaha telah berhasil memulai kegiatan
usahanya dan hasilnya menunjukkan tanda-tanda adanya prospek pengembangan
usaha. Apabila pada tahap ini calon Perusahaan Pasangan Usaha merasa perlu
mendapatkan bantuan dari Perusahaan Modal Ventura, maka Perusahaan Modal
Ventura dapat memulai memberikan bantuannya,
d. Ekspansi
Pada tahap ini Perusahaan Pasangan Usaha telah berhasil melaksanakan
kegiatan usaha dengan baik dan berniat untuk melakukan pengembangan antara lain
berupa peningkatan omzet, peningkatan pangsa pasar perluasan target pasar,
diversifikasi usaha. pembukaan cabang, dan lain-lain. Kegiatan usaha yang semakin
kompleks memerlukan pendanaan yang lebih lancar, lebih besar, dan juga
memerlukan kualitas pengelolaan yang lebih tinggi, sehingga meskipun pada tahap ini
Perusahaan Pasangan Usaha telah mampu untuk memperoleh pinjaman dari bank atau
pihak lain, kehadiran Perusahaan Modal Ventura tetap bisa diharapkan.
e. Kejenuhan atau penurunan
Kegiatan usaha yang pada awal mulanya menunjukkan tanda-tanda baik dapat
saja berubah menjadi kurang menguntungkan karena berbagai macam sebab.
Penyebab terjadinya hal ini bisa saja karena adanya pesaing, krisis ekonomi,
perubahan atau pergesaran selera konsumen, perubahan kebijakan pemerintah, siklus
produk yang telah sampai pada tahap penurunan, dan lain-lain. Seiring dengan
penurunan ini maka terjadi pula penurunan kepercayaan dari pihak kreditor seperti
bank dan lain-lain serta bisa juga terjadi kesulitan pencarian solusi manajerial untuk
mengatasi permasalahan. Kehadiran bantuan dari Perusahaan Modal Ventura tidak
mustahil juga diperlukan oleh Perusahaan Pasangan Usaha dalam tahap ini.
Bentuk Pembiayaan
Perusahaan Modal Ventura dapat memberikan bantuan dana dalam satu atau lebih
bentuk bentuk di bawah ini:
a. Penyertaan modal dalam bentuk saham
b. Obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham
c. Pinjaman yang dapat dikonversikan menjadi saham
d. Pinjaman yang memberikan hak opsi bagi Perusahaan Modal Ventura untuk membeli
saham
e. Pinjaman dengan tingkat bunga yang relatif rendah
f. Pinjaman yang tidak perlu dibayar bila perusahaan belum mampu menutupi semua
biaya operasinya
g. Pinjaman yang apabila terjadi likuidasi, maka pengembaliannya berada pada prioritas
setelah obligasi dan pinjaman lainnya.
h. Dan lain-lain sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip modal ventura.
Bentuk Kesepakatan
Kesepakatan-kesepakatan antara Perusahaan Modal Ventura dengan Perusahaan
Pasangan Usahanya dituangkan dalam suatu kesepakatan formal atau perjanjian resmi
secara tertulis yang meliputi mekanisme pemberian bantuan dana dan manajemen sejak
awal sampai dengan dilakukannya tahap divestasi. Perjanjian ini penting bagi pelaksanaan
modal ventura karena kegiatan operasioanl modal ventura selanjutnya akan didasarkan
pada isi perjanjian tersebut. Isi dari perjanjian tersebut meliputi:
a. Jumlah pembiayaan
Jumlah pembiayaan harus disebutkan dengan jelas dengan satuan mata uang
yang telah disepakati bersama.
b. Cara penarikan atau pencarian
Cara penarikan dana bantuan dapat bermacam-macam. Dana tersebut dapat
ditarik tunai, menggunakan cek, menggunakan bilyet giro, pemindahbukuan ke
rekening tertentu, dan lain-lain sesuai kesepakatan bersama.
c. Jadwal penggunaan bantuan dana
Jadwal penarikan atau penggunaan dana harus disesuaikan dengan
kebutuhan dana tersebut dalam kegiatan usaha Perusahaan Pasangan Usaha.
Apabila dana terlambat diberikan akan dapat menyebabkan Perusahaan
Pasangan Usaha mengalami kesulitan dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Sedangkan apabila dana yang dicairkan melebihi kebutuhan kegiatan usaha
dalam suatu saat, maka hal tersebut dapat menyebabkan adanya dana
menganggur atau bahkan adanya penyalahgunaan dana yang tidak sesuai
dengan tujuan semula dalam kesepakatan.
d. Jangka waktu bantuan dana
Jangka waktu bantuan dana harus disebutkan dengan tegas sehingga
Perusahaan. Pasangan Usaha dapat membuat rencana cash flow yang sesuai.
e. Bentuk balas jasa finansial
Bentuk balas jasa yang diberikan oleh Perusahaan Pasangan Usaha dapat
berupa bunga, bagi hasil dari keuntungan, biaya, dan lain-lain.
f. Cara, jumlah, waktu pembayaran balas jasa finansial
Cara, jumlah, waktu pembayaran balas jasa finansial harus disebutkan
dengan jelas. Balas jasa dalam bentuk bagi hasil harus juga disertai proporsi
bagi hasil atas dasar periode waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan.
g. Cara penarikan kembali investasi (divestasi)
Divestasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yang rencana
pelaksanaannya harus disepakati dulu pada awal proses modal ventura.
h. Syarat divestasi yang dipercepat
Dalam keadaan tertentu, divestasi dapat saja dilakukan lebih awal daripada
waktu yang telah direncanakan. Keadaan tertentu sebagai prasyarat
pelaksanaan divestasi yang dipercepat tersebut bisa sangan bervariasi, antara
lain: prospek Perusahaan Pasangan Usaha yang sangat diragukan, kerugian
Perusahaan Pasangan Usaha yang sangat besar. krisis perekonomian,
keuntungan atau perkembangan Perusahaan Pasangan Usaha yang sangat besar
sehingga tidak lagi memerlukan bantuan modal ventura dan lain-lain sesuai
kesepakatan.
i. Perubahan atau perpindahan kepemilikan Kesepakatan tentang adanya
kemungkinan perubahan atau perpindahan kepemilikan atas Perusahaan
Pasangan Usaha antara lain adalah:
- Prioritas kepada pihak tertentu untuk diberikan kesempatan membeli saham
atas Perusahaan Pasangan Usaha. Pihak tertentu ini termasuk Perusahaan
Pasangan Usaha itu sendiri.
- Ada atau tidaknya keharusan bagi Perusahaan Pasangan Usaha setelah
jangka waktu tertentu membeli kembali saham yang dimiliki oleh
Perusahaan Modal Ventura dengan harga tertentu.
- Kepastian mengenai boleh atau tidaknya Perusahaan Modal Ventura
mengalihkan saham miliknya pada pihak ketiga. Kesepakatan ini penting
karena perubahan kepemilikan ini belum tentu sesuai dengan keinginan
Perusahaan Pasangan Usaha.
- Kepastian mengenai boleh atau tidaknya Perusahaan Pasangan Usaha
melibatkan investor lain dalam kegiatan usahanya. Seandainya hal itu
dimungkinkan, kedua pihak juga harus menyepakati perlu atau tidaknya
pemberitahuan atau persetujuan terlebih dahulu dari Perusahaan Modal
Ventura atau pihak yang lain. Kesepakatan ini penting karena masuknya
investor lain dapat menyebabkan perubahan proporsi kepemilikan dan
kemungkinan adanya campur tangan dalam pengelolaan kegiatan usaha dari
investor yang baru tersebut.
Cara Divestasi
Mengingat penyertaan modal ventura adalah bersifat sementara atau tidak untuk
selamanya, maka kedua belah pihak harus memikirkan cara-cara divestasi yang akan
dilaksanakan. Divestasi atau penarikan kembali penyertaan modal yang telah dilakukan
oleh Perusahaan Modal Ventura pada Perusahaan Pasangan Usaha dapat dilaksanakan
dengan cara-cara berikut ini:
a. Pembelian kembali saham modal ventura oleh Perusahaan Pasangan Usaha
Apabila Perusahaan Pasangan Usaha cukup mampu maka divestasi dapat
dilakukan dengan cara pembelian kembali saham modal ventura oleh
Perusahaan Pasangan Usaha itu sendiri.
b. Penawaran saham melalui pasar modal (go-public)
Cara ini dapat dilakukan apabila kondisi Perusahaan Pasangan Usaha betul-
betul sehat dan prospektif sehingga sahamnya nanti dapat dijual melalui bursa
efek dengan harga yang wajar.
c. Pemberian kredit atau pinjaman dari bank
Sebagai pengganti dari penyertaan yang ditarik, maka Perusahaan Modal
Ventura berusaha menghubungkan Perusahaan Pasangan Usaha dengan bank
untuk mendapatkan kredit atau pinjaman. Cara ini dapat dilakukan apabila
keadaan Perusahaan Pasangan Usaha cukup sehat dan prospektif menurut
penilaian bank.
d. Perusahaan Pasangan Usaha dijual kepada perusahaan atau pihak lain Apabila
ada perusahaan lain yang tertarik untuk memiliki Perusahaan Pasangan Usaha
tersebut, maka Perusahaan Pasangan Usaha dapat dijual kepada perusahaan lain
tersebut, baik dengan cara tunai maupun dibeli dengan saham.
e. Perusahaan Pasangan Usaha dilikuidasi
Cara ini hanya ditempuh apabila cara-cara lain seperti yang telah disebutkan di
atas sudah sama sekali tidak mungkin untuk ditempuh. Likuidasi terpaksa
dilakukan biasanya karena setelah diberikan bantuan modal ventura usaha
nasabah tidak dapat berkembang dan cenderung rugi atau mempunyai prospek
di masa mendatang yang tidak menentu.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal, baik secara
sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operating lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee) selama jangka waktu tertentu
berdasarkan pada pembayaran secara angsuran. Pada prinsipnya, leasing mengandung pengertian
yang sama, yaitu memiliki unsur-unsur pembiayaan perusahaan, penyediaan barang-barang modal,
jangka waktu tertentu, pembayaran berkala, adanya hak pilih atau hak opsi, dan adanya nilai sisa
yang disepakati bersama.
Ketika melaksanakan aktivitas usahanya, perusahaan leasing ini terbagi dalam tiga
golongan, yakni Independent Leasing Company,Captive Lessor, Lease Broker atau Packager.
Secara umum, teknik-teknik dalam pembiayaan leasing ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu finance
lease dan operating lease.
Besarnya uang sewa dibayarkan oleh lessee terdiri dari unsur bunga dan cicilan pokok yang
jumlahnya selalu berubah-ubah. Pembayaran bunga tersebut akan semakin kecil sejalan dengan
penurunan saldo pokok. Pembayaran sewa dapat dilakukan dengan menggunakan dua cara yaitu
Pembayaran di muka (payment in advance), Pembayaran sewa di belakang (payment in arrears).
Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah badan usaha yang
melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan yang menerima
bantuan pembiayaan (investee Company) untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan
saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan berdasarkan
pembagian atas hasil usaha.
Manfaat utama yang diterima oleh perusahaan pasangan usaha adalah dapat dijalankannya
kegiatan usaha karena kebutuhan dana untuk modal usaha telah dapat dipenuhi oleh perusahaan
Modal Ventura. Di samping manfaat utama tersebut, manfaat lain yang diterima oleh Perusahaan
Pasangan Usaha dan masih terkait dengan manfaat utama tersebut antara lain adalah sebagai
berikut yakni, Peningkatan kemungkinan berhasilnya usaha, Kelancaran pendanaan yang berasal
dari modal ventura menyebabkan kegiatan usaha Perusahaan Pasangan Usaha menjadi lancar,
Peningkatan efisiensi kegiatan usaha, Peningkatan bankability, Peningkatan kemampuan
pengembangan usaha
DAFTAR PUSTAKA
Budisantoso, Totok dan Nuritomo. (2014). Bank dan Lembaga Keuangan Lain Edisi 3. Jakarta:
Salemba Empat.
Perusahaan Modal Ventura .:: SIKAPI ::. (2021). Diakses pada November 11, 2021, melalui Ojk.go.id
website: https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Article/274