ABSTRAK. Kota Bandung Merupakan Kota yang menjunjung tinggi nilai kebudayaan dan adat istiadatnya.
Perkembangan Kota Bandung berjalan dengan dinamis dalam setiap tahunnya, Perkembangan tersebut tidak
lepas dari adanya jiwa seni dan budaya dari masyarakatnya yang sangat dilestarikan. Berbagai Kesenian yang
ada di Bandung membuat Kota Bandung lebih hidup dan dikenal di kancah domestik maupun Internasional.
Penerapan struktur “V” sebagai elemen estetika pada gedung teater ini di maksudkan untuk mewadahi
pertunjukan kesenian yang sudah berskala besar dan internasional. Konsep yang memadukan Struktur sebagai
elemen estetik akan melengkapi keindahan bentuk bangunan. Metode pengumpulan data dalam perencanaan
dan perancangan ini adalah dengan studi literatur, studi preseden dan wawancara. Penerapan struktur sebagai
elemen estetika pada gedung teater di bandung terlihat pada sistem struktur “V” yang berfungsi sebagai
penyangga bangunan utama dengan material kombinasi beton dan baja, dikarenakan fungsi kegiatan yang
dilakukan membutuhkan ruangan yang bebas kolom (bentang lebar) sehingga akses lebih optimal.
ABSTRACT. The city of Bandung is a city that upholds cultural values and customs. The development of the
city of Bandung runs dynamically in each year, these developments can not be separated from the existence of
the spirit of art and culture of the people who are very preserved. Various arts in Bandung make the city of
Bandung more alive and known on the domestic and international scene. The application of the structure "V" as
an aesthetic element in the theater is intended to accommodate large-scale and international art performances.
Concepts that combine structure as an aesthetic element will complement the beauty of the shape of the building.
The method of data collection in planning and designing is by studying literature, precedent studies and
interviews. The application of the structure as an aesthetic element in the theater building in Bandung is seen in
the "V" structural system which serves as a buffer for the main building with concrete and steel combination
materials, because the activities carried out require a column-free room (wide span) so that access is more
optimal.
77
Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume 04 No 2 September 2020
p-ISSN 2621-1181/e-ISSN 2550-066X
perencanaan gedung teater di Bandung ini istilah lain dari drama, tetapi dalam pengertian
meliputi : keamanan, estetika, kenyamanan yang lebih luas, teater adalah proses
yang menunjang penampilan bangunan, daya pemilihan teks atau naskah, penggarapan,
tahan dan perawatan. Sistem struktur “V” pada penyajian atau pementasan dan proses
perencanaan gedung teater tersebut berfungsi pemahaman atau penikmatan dari publik atau
sebagai penyangga bangunan utama dengan audience (bisa pembaca, pendengar,
material kombinasi beton dan baja. Hal ini penonton, pengamat, kritikus atau peneliti).
diterapkan karena fungsi kegiatan yang berada (Santoso, 2013)
di dalamnya membutuhkan ruangan yang
bebas kolom (bentang lebar) serta fleksibel. Dalam arti sempit : Dalam arti Dalam arti
Kehidupan sedang : luas :
TUJUAN manusia yang Segala Segala
diceritakan di atas tontonan tontonan
pentas, disaksikan yang yang
Tujuan penerapan konsep struktur “V” sebagai oleh orang banyak, mengandung dipertunjukan
elemen estetika adalah sebagai wadah untuk dan didasarkan unsur cerita di depan
mempertunjukan berbagai karya-karya seni pada naskah (terdapat banyak
pertunjukkan, mulai dari kesenian tradisional tertulis tokoh, latar) orang.
hingga modern yang membutuhkan ruang
bebas kolom (bentang lebar) namun tetap Gambar 1. Definisi Teater
mempertimbangkan aspek struktur sebagai Sumber : Afiat, 2017
kekuatan bangunan.
Sebagai Elemen
Pencipta Suasana
METODE
Pertunjukan
Seni Memerlu
Metode pengumpulan data yang digunakan Pertunju kan
dalam penyusunan perencanaan dan kan Tempat/
Membentuk
perancangan penerapan konsep struktur “V” Wadah
Pengalaman Ruang &
Berpengaruh
sebagai elemen estetika pada gedung teater di
Terhadap
bandung adalah dengan memaparkan, Pertunjukan
menguraikan, dan menjelaskan mengenai
desain penerapan konsep struktur “V” sebagai
Gambar 2. Latar Belakang Terbentunya Teater
elemen estetika pada gedung teater di
Sumber : Afiat, 2017
bandung. Data yang diperoleh kemudian akan
dianalisis dan dilakukan suatu pendekatan Gedung teater sendiri memiliki macam-macam
yang menjadi dasar penyusunan konsep fungsinya salah satunya adalah :
perencanaan dan perancangan yaitu dengan Gedung Seni Teater
data primer metode pengumpulan data dengan Gedung Opera
cara wawancara serta observasi (tinjauan Gedung Bioskop
lapangan) yaitu kegiatan terjun langsung ke
Gedung Drama
lokasi tapak, dan ke lokasi bangunan-
Gedung Musik
bangunan yang dijadikan studi preseden untuk
desain yang akan dirancang. Data sekunder
Keberadaan musik pada teater dan tari
data yang diperoleh melalui studi literatur yaitu
sangatlah penting, karena selain berpengaruh
diperoleh dari referensi, baik itu buku, jurnal,
terhadap aktor dan penari (emosi aktor dan
skripsi, tesis, arsip foto, website-website resmi,
penari dapat dicapai melalui musik), juga
serta pengumpulan data kebijakan-kebijakan
berpengaruh terhadap emosi penonton dalam
yang berlaku di lokasi tapak yang akan
menuntun atau mengapresiasi sebuah karya
dirancang.
teater atau tari. (Fanginia, 2018)
Fungsi dari teater sendiri ada berbagai macam
Hasil kesimpulan keseluruhan nantinya
diantaranya :
merupakan konsep dasar yang digunakan
dalam perencanaan dan perancangan Teater Sebagai Sarana Upacara
penerapan konsep struktur “V” sebagai elemen Teater Sebagai Media Ekspresi
estetika pada gedung teater di bandung. Teater Sebagai Media Hiburan
Teater Sebagai Media Pendidikan
Pengertian Gedung Teater
Pengertian Struktur Sebagai Elemen
Berasal dari bahasa Yunani Teater, “Theatron” Estetika
(bahasa Inggris, Seeing place) artinya Tempat
atau Gedung Pertunjukan. Teater adalah Dalam definisi modern, arsitektur harus
mencakup pertimbangan fungsi, estetika, dan
78
Penerapan Konsep Struktur “V” Sebagai Elemen Estetika Pada GedungTeater Di Bandung
Edi Maryanto, Lily Mauliani, Anggana Fitri Satwikasari
79
Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume 04 No 2 September 2020
p-ISSN 2621-1181/e-ISSN 2550-066X
80
Penerapan Konsep Struktur “V” Sebagai Elemen Estetika Pada GedungTeater Di Bandung
Edi Maryanto, Lily Mauliani, Anggana Fitri Satwikasari
Matahari pagi disisi timur harus dimanfaatkan Konsep Penerapan Struktur “V” Sebagai
sinarnya sebaik mungkin dan pada siang dan Elemen Estetika
sore untuk mengurangi panas atau cahaya
yang masuk ke dalam bangunan bisa diatasi Sistem struktur yang dipakai dalam gedung
oleh penggunan material yang dapat teater mencakup beberapa pertimbangan,
menghalangi atau mengurangi sinar matahari diantaranya : keamanan, estetika dan
yang masuk. Dikarenakan sinar matahari pada kenyamanan yang menunjang penampilan
siang dan sore hari merupakan sinar matahari bangunan, daya tahan serta perawatan.
yang kurang baik.
Sistem struktur “V” sebagai elemen estetika
Zoning Masa Bangunan dan sebagai penyangga bangunan utama.
81
Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume 04 No 2 September 2020
p-ISSN 2621-1181/e-ISSN 2550-066X
produksi massal dari pabrik, tahan lama, dan mencangkup fungsi nya, penerapan konsep
tidak dipengaruhi oleh perubahan cuaca struktur “V” dalam perancangan gedung teater
merupakan solusi yang baik dalam
Konsep Penerapan Sistem Struktur Atas perencanannya.
(Upper-Structure)
Dalam menciptakan bentuk dalam sebuah
Pertimbangan untuk penggunaan struktur atas bangunan yang harus diperhatikan untuk suatu
berdasarkan kriteria adalah mampu menahan desain untuk menciptakan sebuah ekspresi
dan menyalurkan beban yang ditimbulkan, bentuk arsitektur maka yang penting untuk
memenuhi persyaratan teknis, tahan api, tahan dipertimbangkan adalah keindahan atau
lama dan perawatan yang mudah. Sistem estetika (venustas), kekuatan (firmitas), dan
struktur atap yang digunakan adalah sistem Kegunaan atau fungsi (utilitas). Pada gedung
struktur space frame, yang mana sistem ini teater ini yang ditonjolkan adalah strukturnya.
dapat digunakan sebagai struktur bentang Struktur tidak hanya berfungsi sebagai
lebar yang memungkinkan penggunaan ruang penguat bangunan saja tetapi juga sebagai
bebas kolom yang selebar dan sepanjang pendukung terciptanya elemen estetika.
mungkin. Sistem struktur ini diterapkan karena Keindahan yang terlihat dari struktur bangunan
fungsi kegiatan yang dilakukan membutuhkan yang diekspos adalah sebuah estetika. Sistem
ruangan yang bebas kolom serta fleksibel. struktur kolom yang digunakan adalah struktur
Kelebihan struktur space frame yaitu dapat kolom “V” karena mempertimbangkan
digunakan untuk bentang yang panjang, kebutuhan ruang gerak dan terbebas dari
sistem kontruksi sangat ringan, dapat kolom yang akses lebih dapat dioptimalkan.
diterapkan dalam bentuk atap apa pun dan
lebih menarik jika dilihat dari segi estetika. DAFTAR PUSTAKA
82