Anda di halaman 1dari 7

Nama : Zayyan Hisyam Pradana

NPM : 19012010177
Kelas : Perpajakan Kelas A
Tugas 4
SOAL
1. Apakah pembukuan diwajibkan bagi semua WP ?
2. Bagaimana penyelenggaraan pembukuan bagi dengan bahasa dan mata uang asing??
Dimanakah dasar hukumnya ?
3. Sewa mobil untuk 4 bulan terhitung 1 November 2019 – 28 Februari 2020 @ Rp.
6.600.000,00 (include PPN 10%) yang harus dibayar penuh pada awal masa sewa.
Berapakah penghasilan sewa mobil untuk tahun 2019 – 2020 berdasarkan stelsel kas
dan stelsel akrual ?
4. Pinjaman untuk masa 1 tahun (mulai 1 juli 2019) sebesar Rp. 100 juta dengan tk.
Bunga 12% / tahun dimana bunganya harus dibayar tiap tanggal 1 Oktober dan 1
April. Berapakah biaya bunga yang harus diakui pada tahun 2019 – 2020 berdasarkan
stelsel kas dan stelsel akrual ?
5. Kerjakan Latihan soal Esay Bab 14 Buku Hukum Pajak – Erly Suandi.
6. Sebutkan sanksi sanksi yang dikenakan kepada WP apabila tidak menyelenggarakan
pembukuan dan tidak bersedia dilakukan pemeriksaan pajak ?
7. Sebutkan kriteria WP Patuh sesuai ketentuan perpajakan yg berlaku, dan reward apa
yang akan didapat WP bila termasuk kriteria “Patuh” ?
8. Sebutkan jenis jenis pemeriksaan dan jelaskan dengan singkat kriterianya masing-
masing.
9. Jelaskan perbedaan penelitian, pemeriksaan dan penyidikan pajak ?
10. Mengapa penyidikan pajak bisa dihentikan ?
11. Siapa yang berwenang melakukan penyidikan pajak dan siapa yang disidik ?
12. Kerjakan latihan soal esay bab 15 buku Hukum Pajak - Erly Suandi
JAWABAN
1. Pembukuan adalah hal wajib bagi semua Wajib Pajak, kecuali Wajib Pajak tersebut
menurut undang – undang perpajakan diperolehkan untuk tidak melakukan
pembukuan, tetapi melakukan pencatatan.

2. Wajib Pajak tertentu dapat menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan


bahasa asing dan satuan mata uang selain Rupiah yaitu Bahasa Inggris dan satuan
mata uang Dollar Amerika Serikat. Penyelenggaraan pembukuan dengan
menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar Amerika Serikat oleh
Wajib Pajak harus terlebih dahulu mendapat izin tertulis dari Menteri Keuangan,
kecuali bagi Wajib Pajak dalam rangka Kontrak Karya atau Wajib Pajak dalam
rangka Kontraktor Kontrak Kerja Sama. Izin tertulis sebagaimana dimaksud di atas
dapat diperoleh Wajib Pajak dengan mengajukan surat permohonan kepada Kepala
Kantor Wilayah, paling lambat 3 bulan. Kepala Kantor Wilayah atas nama Menteri
Keuangan memberikan keputusan atas permohonan tersebut, paling lama 1 bulan
sejak permohonan dari Wajib Pajak diterima secara lengkap. Apabila dalam jangka
waktu 1 bulan dan Kepala Kantor Wilayah belum memberikan keputusan maka
permohonan dianggap diterima dan Kepala Kantor Wilayah atas nama Menteri
Keuangan menerbitkan keputusan pemberian izin untuk menyelenggarakan
pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris dan satuan mata uang Dollar
Amerika Serikat.
Dasar hukum bagi pembukuan dengan menggunakan Bahasa dan mata uang asing
adalah Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 196/PMK.03/2007 yang telah diubah
terakhir dengan PMK No. 1/PMK.03/2015

3. Harga Sewa mobil : Rp.6.600.000 (include PPN 10%)


Rp.6.600.000 – PPN 10% = Rp.5.940.000
Perhitungan sewa :
➢ Periode Pertama : 1 November – 31 Desember = 2/4 x Rp.6.600.000
= Rp.3.300.000
➢ Periode Kedua : 1 January – 28 Februari = 2/4 x Rp.6.600.000
= Rp.3.300.000
Stelsel Akrual : Biaya sewa tahun pertama = Rp.3.300.000
Biaya sewa tahun kedua = Rp.3.300.000
Stelsel Kas : Biaya sewa = Rp.5.940.000
4. Pinjaman untuk masa 1 tahun = Rp.100.000.000
Bunga 12%/tahun dibayar setiap tanggal 1 oktober dan 1 april = Rp 100.000.000 x
12% = Rp 12.000.000 (dibagi 2 kali angsur = Rp 6.000.000 tiap tgl 1 oktober dan 1
april)
Bunga yang harus diakui berdasarkan stelsel kas dan akrual adalah = Rp 12.000.000
➢ Bunga yang dibayar 1 Oktober 2019 = Rp.100.000.000x12%x3/12 = Rp3.000.000
➢ Bunga yang dibayar 1 April 2020 = Rp 100.000.000 x 12% x 9/12 = Rp9.000.000

5. Latihan soal Esay Bab 14 Buku Hukum Pajak – Erly Suandi.


1) Pembukuan wajib diselenggarakan siapa saja?
➢ Wajib Pajak badan
➢ WP Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas, kecuali
WP Orang Pribadi yang peredaran brutonya dalam satu tahun kurang dari RP.
1.800.000.000,00 (satu milyat delapan ratus juta rupiah) atau lebih.

2) Dengan menggunakan apakah syarat penyelenggaraan pencatatan atau


pembukuan, yaitu diselenggarakan di Indonesia?
➢ Diselenggarakan dengan memperhatikan itikad baik dan mencerminkan keadaan
atau kegiatan usaha yang sebenarnya.
➢ Diselenggarakan di Indonesia dengan menggunakan huruf Latin, angka Arab,
satuan mata uang Rupiah dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam bahasa
asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan.
➢ Diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual atau stelsel
kas.
➢ Pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata uang selain Rupiah
dapat diselenggarakan oleh WP setelah mendapat izin Menteri Keuangan.
➢ Perubahan terhadap metode pembukuan dan atau tahun buku harus mendapat
persetujuan dari Direktur Jenderal Pajak.
➢ Sekurang-kurangnya terdiri dari catatan yang dikerjakan secara teratur keadaan
kas dan bak, daftar utang-piutang, daftar persediaan barang dan membuat neraca
dan perhitungan laba rugi pada setiap akhir tahun pajak.
➢ Dokumen-dokumen yang menjadi dasar pembukuan dan pencatatan serta
dokumen lain yang berhubungan dengan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas WP
wajib disimpan selam 10 (sepuluh) tahun.

3) Sebutkan tujuan dari pencatatan.


Untuk mempermudah :
• pengisian SPT.
• Penghitungan Penghasilan Kena Pajak
• Penghitungan PPN dan PPnBM
• Penyelenggaraan pembukuan juga untuk mengetahui posisi keuangan dan
hasil kegiatan usaha/pekerjaan bebas

4) Apakah sanksi pidana bagi Wajib Pajak yang tidak menyelenggarakan atau
menunjukan pencatatan atau pembukuannya?
Dipidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahun dan denda paling
sedikit 2 kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar

5) Selama berapa tahunkah pencatatan dan dokumen yang menjadi dasar pencatatan
harus disimpan di tempat tinggal Wajib Pajak? Terhitung sejak kapan?
Dokumen dokumen wajib disimpan selama 10 tahun, terhitung sejak berakhirnya
tahun pajak.

6. sanksi yang dikenakan kepada WP apabila tidak menyelenggarakan pembukuan dan


tidak bersedia dilakukan pemeriksaan pajak :
➢ Pajak terutang yang ditetapkan oleh Surat Ketetapan Pajak (SKP) akan dinaikan
menjadi 100% , khusus untuk PPh 29 akan dinaikan menjadi 50%
➢ Jika WP pribadi ataupun badan memperlihatkan pembukuan atau dokumen lain palsu
yang seolah-olah dibenarkan, tidak mengadakan pembukuan,dan tidak
memperlihatkan dokumen lainnya maka akan mendapat pidana sampai 3 tahun dan
denda sampai 4 kali jumlah pajak yang tidak dibayar.

7. Menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor 235/KMK.03/2003, Wajib Pajak (WP)


akan dikukuhkan sebagai WP Patuh yang bisa memeroleh pengembalian pendahuluan
kelebihan dari pembayaran pajak jika memenuhi semua persyaratan yang ada, antara
lain:
- PKP selalu tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan
dalam 2 (dua) tahun terakhir;
- Dalam kurun waktu satu tahun terakhir penyampaian SPT Masa yang terlambat
tidak lebih dari 3 (tiga) masa pajak untuk setiap jenis pajak dan tidak berturut-
turut;
- SPT Masa yang terlambat, disampaikan tidak melewati batas waktu penyampaian
SPT Masa pada masa pajak berikutnya;
- Tidak memiliki tunggakan Pajak untuk semua jenis pajak:
a. kecuali telah mendapatkan izin untuk mengangsur atau menunda
pembayaran pajak;
b. tidak termasuk tunggakan pajak yang berhubungan dengan STP yang
diterbitkan untuk 2 (dua) masa pajak terakhir;
- Tidak pernah dijatuhi hukuman karena tindak pidana di bidang perpajakan dalam
kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir;
- Dalam hal laporan keuangan diaudit oleh akuntan publik atau Badan Pengawasan
Keuangan dan Pembangunan harus memiliki pendapat wajar tanpa pengecualian
atau dengan pendapat wajar dengan pengecualian sepanjang pengecualian tersebut
tidak mempengaruhi laba rugi fiskal.

Reward yang akan didapat WP bila termasuk kriteria “Patuh” antara lain;
- WP patuh akan didahulukan ketika pengembalian atau restitusi Pajak Penghasilan
(PPh) maupun Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
- WP patuh tidak perlu melalui pemeriksaan ketika mengajukan restitusi.
- Pengembalian/restitusi pajak bisa diterima jauh lebih cepat hingga 1 bulan saja.
Sedangkan bukan WP patuh prosesnya bisa selama 1 tahun.

8. Jenis jenis pemeriksaan pajak:


a. Pemeriksaan lapangan
Pemeriksaan lapangan dilakukan di tempat tinggal, tempat usaha, atau tempat
bekerja WP, serta tempat lain yang dianggap perlu.
b. Pemeriksaan kantor
Pemeriksaan Kantor dilakukan di Kantor Direktorat Jenderal Pajak atau Kantor
Pelayanan Pajak.

9. Perbedaan penelitian, pemeriksaan dan penyidikan pajak:


➢ Penelitian: penilitan hanya dilakukan di kantor pajak, tanpa memanggil WP dan/atau
tanpa meminta bahan bahan lain dari wajib pajak.
➢ Pemeriksaan: pemeriksaan bisa dilaksanakan dengan memanggil WP dan/atau dengan
bahan bahan yang diperoleh diluar kantor pajak yang bersangkutan. Dan juga guna
menguji kepatuhan wajib pajak.
➢ Penyidikan: penyidikan dilakukan guna menemukan bukti sekaligus tersangka yang
melakukan tindak pidana dalam perpajakan.

10. Penyidikan pajak bisa dihentikan apabila tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa
yang disidik bukan merupakan tindak pidana perpajakan. Penyidikan juga bisa
dihentikan apabila peristiwa tersebut telah kadaluwarsa atau tersangkanya telah
meninggal dunia.
11. Penyidikan pajak dilakukan oleh pejabat pegawai negeri di lingkungan Direktorat
Jenderal Pajak yang diberi wewenang khusus untuk melakukan penyidikan tindak
pidana di bidang perpajakan. Dan yang disidik adalah tersangka yang diindikasi
dengan adanya bukti permulaan tindak pidana perpajakan.

12. Latihan soal esay bab 15 buku Hukum Pajak - Erly Suandi
1) Kapan penghentian penyidikan dilakukan?
Penyidikan pajak bisa dihentikan apabila tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa
yang disidik bukan merupakan tindak pidana perpajakan. Penyidikan juga bisa
dihentikan apabila peristiwa tersebut telah kadaluwarsa atau tersangkanya telah
meninggal dunia.

2) Tindakan hukum apa saja yang dapat dilakukan oleh seorang penyidik?
1. Penangkapan, larangan meninggalkan tempat, penggeledahan dan penyitaan;
2. Pemeriksaan dan penyitaan surat;
3. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang;
4. Membawa dan menghadapkan seorang pada penyidik.

3) Apakah alasan dilakukan penyegelan?


Untuk memperoleh atau mengamankan buku, catatan, dan/atau dokumen,
termasuk data yang dikelola secara elektronik, dan benda benda lain yang dapat
memberi petunjuk tentang kegiatan usaha atau pekerjaan bebas wajib pajak yang
diperiksa agar tidak dipindahkan, dihilangkan, dimusnahkan, diubah, dirusak,
ditukar, atau dipalsukan.

4) Dalam melakukan pemeriksaan kantor, apakah wewenang pemeriksa pajak?


1. Memanggil Wajib Pajak untuk datang ke kantor Direktorat Jenderal Pajak
dengan menggunakan Surat Panggilan Dalam Rangka Pemeriksaan Kantor;

2. Melihat dan/atau meminjam buku, catatan, dan/atau dokumen yang menjadi


dasar pembukuan atau pencatatan, dan dokumen lain termasuk data yang
dikelola secara elektronik, yang berhubungan dengan penghasilan yang
diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas Wajib Pajak, atau objek yang
terutang pajak;c. meminta kepada Wajib Pajak untuk memberi bantuan guna
kelancaran Pemeriksaan;

3. Meminta keterangan lisan dan/atau tertulis dari Wajib Pajak;

4. Meminjam KKP yang dibuat oleh akuntan publik melalui Wajib Pajak; dan

5. Meminta keterangan dan/atau bukti yang diperlukan dari pihak ketiga yang
mempunyai hubungan dengan Wajib Pajak yang diperiksa melalui kepala unit
pelaksana Pemeriksaan.

5) Berapakah lamanya batas waktu pemeriksaan lokasi?


Jangka waktu pemeriksaan dalam rangka menguji kepatuhan adalah 4 bulan
dapat diperpanjang paling lama menjadi 8 bulan untuk jenis Pemeriksaan
Sederhana Lapangan; 3 bulan dapat diperpanjang paling lama menjadi 6 bulan
untuk jenis Pemeriksaan Sederhana Kantor. Untuk pemeriksaan dengan indikasi
adanya Transfer Pricing adalah paling lama 2 tahun. Jangka waktu pemeriksaan
tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan adalah 2 bulan dapat diperpanjang paling lama menjadi 4 bulan untuk
jenis Pemeriksaan Sederhana Lapangan; 7 hari dapat diperpanjang menjadi paling
lama 14 hari untuk jenis Pemeriksaan Sederhana Kantor.

6) Sebutkan ruang lingkup pemeriksaan


1. Pemeriksaan lapangan
2. Pemeriksaan kantor

7) Pemeriksaan lengkap dilakukan dalam jangka waktu berapa bulan?


Pemeriksaan lengkap dilaksanakan dalam jangka waktu 2 (dua) bulan dan dapat
diperpanjang paling lama 8 (delapan) bulan.

8) Bilamanakah pemeriksaan dapat dilakukan?


Pemeriksaan pajak dapat dilakukan apabila terdapat alasan-alasan berikut:
• SPT lebih bayar, termasuk yang telah diberikan pengembalian
pendahuluan pajak.
• SPT rugi.
• SPT terlambat, yaitu melampaui jangka waktu Surat Teguran yang
disampaikan.
• Melakukan penggabungan, peleburan, pemekaran, likuidasi, pembubaran,
atau akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya.
• Menyampaikan SPT yang memenuhi kriteria seleksi berdasarkan hasil
analisis yang mengindikasikan adanya kewajiban perpajakan WP yang
tidak dipenuhi.
Juga adanya Tindakan ketidakpatuhan, seperti:
• Ketidakpatuhan pembayaran dan penyampaian SPT.
• Wajib pajak belum pernah dilakukan pemeriksaan secara all taxes selama
3 tahun terakhir.
• Ketidaksesuaian antara profil SPT dengan beberapa aspek, misal: skala
usaha WP, harta WP yang mencakup investasi, kepemilikan saham, gaya
hidup WP, profil pinjaman WP, dan apabila terdapat hasil analisis
Informasi, Data, Laporan, dan Pengaduan (IDLP) dan/atau Center for Tax
Analysis (CTA) untuk WP tersebut.

9) Mengapa pemeriksaan pajak sangat penting untuk dilakukan?


Karena untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan yang telah
dilaksanakan atas dasar sistem self assessment.

10) Pemeriksaan berdasarkan sifatnya dapat dikelompokkan menjadi berapa?


Sebutkan!
Dikelompokkan menjadi 2. Yaitu pemeriksaan rutin dan pemeriksaan
pemeriksaan khusus

Anda mungkin juga menyukai