GUIDED IMAGERY
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Terapi Komplementer”
Dosen Pengajar : Delli Yuliana Rahmat, M.Kep
Drs. H. Ahmad Faozi. A.Mk., M.Si
Disusun oleh:
Kelompok 2
Ai Siti Aisyah 1902430
Bunga Amalia S 1902398
Destien Endah S 1902387
Friska Maya O 1902428
Fujiawati Srihastuti M 1902425
Iqbal Jamilludin I 1902404
Moch. Novan A.P 1902435
Pitria Desi 1902402
Resa Amesti 1902403
Salma Fauziyah K 1902421
Sisma Nurhayati 1902423
Tuti Wulansari 1902406
Kemudian penulis ucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung
pembuatan makalah ini sehingga penulis dapat menyelesaikan secara maksimal, terutama
kepada ibu Delli Yuliana Rahmat, M.Kep dan bapak Drs. H. Ahmad Faozi. A.Mk., M.Si
selaku dosen mata kuliah Terapi Komplementer.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih ada kekurangan, baik
dari segi penulisan maupun penyusunan kalimat. Penulis harap sekiranya para pembaca
sekalian dapat memberikan kritik dan saran kepada penulis yang bersifat membangun demi
kemajuan kita bersama.
Sumedang,
Maret 2021
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.3 Tujuan..............................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1 Definisi Guided Imagery..................................................................................................3
2.2 Tujuan Guided Imagery...................................................................................................3
2.3 Manfaat Guided Imagery.................................................................................................4
2.4 Fisiologi Guided Imagery................................................................................................5
2.5 Perkembangan Guided Imagery.......................................................................................6
2.6 Mekanisme Guided Imagery............................................................................................8
2.7 Penerapan Guided Imagery..............................................................................................9
BAB III....................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
3.1. Simpulan.......................................................................................................................12
3.2. Saran..............................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkemabangan terapi komplementer akhir akhir ini menjadi sorotan banyak Negara,
pengobatan komplementer atau alternative menjadi bagian penting dalam pelayanan
kesehatan di Amerika Serikat dan Negara lainnya (Synder & Lindquis, 2009). Terapi
komplementer yang ada menjadi salah satu pilihan pengobatan masyarakat diberbagai
tempat pelayanan kesehatan. Tidak sedikit klien menanyakan tentang terapi
komplementer atau alternative pada petugas kesehatan seperti dokter ataupun perawat.
Masyarakat mengajak dialog perawat untuk penggunaan terapi alternative. Hal ini terjadi
karena klien ingin mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan pilihannya, sehingga
apabila keinginan terpenuhi akan berdampak adanya kepuasan pada klien. Penelitian
terhadap terapi komplementer menjadi peluang perawat untuk untuk berpartisipasi sesuai
kebutuhan masyarakat. Perawat juga bisa berperan sebagai kunsultan untuk klien dalam
memilih alternative yang sesuai ataupun memberikan terapi secara langsung.
Penyebab permasalahan kesehatan bukan hanya fisik namun bisa berupa psikologis,
yaitu pikiran negative dalam menghadapi penyakit. Salah satu teknik yang bisa digunakan
untuk mengubah bayang-bayang negative pada pikiran ialah dengan teknik guided
imagery. Imagery merupakan kemampuan manusia untuk mengolah dunia internal dan
eksternal tanpa menggunakan bahasa. Setiap orang tanpa mereka sadari banyak yang
telah memperaktekan imagery. Jika imajinasi yang dilakukan individu sepertinya bekerja
secara tidak disadari, maka guided imagery berusaha mengarahkan imajinasi secara
sengaja untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Guided imagery
adalah metode relaksasi untuk mengkhayalkan tempat dan kejadian berhubungan dengan
rasa relaksasi yang menyenangkan (Snyder & Lindquist, 2009) dalam perkembangannya,
beberapa penelitian telah dikembangkan untuk mengetahui manfaat dari terapi
komplementer guided imagery
dalam bidang keperawatan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan beberapa maslah sebagai
berikut;
1. Apa saja definisi Guided Imagery menurut para ahli?
2. Apa saja tujuan guided imagery
3. apa saja manfaat Guided Imagery?
4. Apa saja fisiologi Guided Imagery?
5. bagaimana perkembangan Guided Imagery?
6. Bagaimana cara mekanisme Guided Imagery?
7. Bagaimana penerapan dan latihan Guided Imagery?
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Guided Imagery
Manfaat guided imagery Guided imagery mempunyai elemen yang secara umum
sama dengan relaksasi, yaitu sama-sama membawa klien ke arah relaksasi. Tujuan dari
teknik guided imagery ini adalah menimbulkan respon psikofisiologis yang sangat kuat
seperti perubahan dalam fungsi imun (Potter & Perry, 2009 dalam Novarenta, 2013).
Manfaat dari guided imagery yaitu sebagai intervensi perilaku untuk mengatasi
kecemasan, stres, dan nyeri (Smeltzer & Bare, 2002 dalam Novarenta, 2013).
Penggunaan guided imagery tidak dapat memusatkan perhatian pada banyak hal dalam
satu waktu oleh karena itu klien harus membayangkan satu imajinasi yang sangat kuat
dan sangat menyenangkan (Brannon & Freist, 2000 dalam Novarenta, 2013). Banyak
sekali manfaat yang didapat dari menerapkan prosedur guided imagery, berikut ini
manfaat dari guided imagery menurut Townsend (1977):
Berbagai bentuk terapi guided imagery telah banyak ditemukan, antara lain oleh
para praktisi kesehatan alternatif berikut ini:
1. Jeanne Achterberg
Di tahun 1985, Achterberg menerbitkan buku Imagery in Healing. Dalam buku yang
populer tersebut menerangkan tentang sistematik penggunaan guided imgagery dan
memberikan dampak yang positif pada perjalanan penyakit dan dpat membantu pasien
mengatasi rasa sakit.
2. Leslie Davenport
Di dalam bukunya “Healing and Transformation through Self-Guided Imagery”,
Davenport membahas tentang tantric yoga, yaitu sebuah kegiatan yang biasa
dilakukan oleh orang Budha dan Hindu, dimana mendorong pengikutnya untuk
membayangkan suatu visualisasi yang sacral dengan mempercayai bahwa Tuhan
berbicara dengan manusia melalui imagery.
3. Dr. Martin Rossman
Rossman menerbitkan buku berjudul “Guided Imagery for Self-Healing: An Essential
Resource”, buku ini menjelaskan bahwa bangsa Yunani kuno menggunakan guided
imagery dalam budaya mereka dan melihat imaginasi diumpamakan sebagai suatu
organ, seperti hati atau jantung. Pemikir Yahudi juga merasakan hubungan antara
visualisasi dan kesehatan. Guru-guru pada masa Yahudi awal mendorong penggunaan
kavanab, suatu bentuk kesadaran dimana praktisi focus pada gambar untuk
penyembuhan yang diinginkan.
4. Helen Bonny
Bonny mengembangkan suatu terapi yang disebut dengan Bony Method of Guided
Imagery and Music (GIM), suatu terapi yang menjadikan musik sebagai sebuah
elemen penting. Metode ini terus berkembang dan telah banyak digunakan untuk
mengobati individu atau kelompok dalam perawatan kesehatannya. Metode ini
terbukti efektif digunakan untuk mengurangi gangguan fisik, emosional, dan
kecanduan yang berkaitan dengan stres.
2.6 Mekanisme Guided Imagery
Mekanisme atau cara kerja guided imagery belum diketahui secara pasti tetapi
teori menyatakan bahwa relaksasi dan imajinasi positif melemahkan
psikoneuroimmunologi yang mempengaruhi respon stres. Respon stress dipicu ketika
situasi atau peristiwa (nyata atau tidak) mengancam fisik atau kesejahteraan emosional
atau tuntunan dari sebuah situasi melebihi kemampuan seseorang, sehingga dengan
imajinasi diharapkan dapat merubah situasi stres dari respon negatif yaitu ketakutan dan
kecemasan menjadi gambaran positif yaitu penyembuhan dan kesejahteraan (Dossey,
1995 dalam Snyder, 2006). Respon emosional terhadap situasi, memicu sistem limbik
dan perubahan sinyal fisiologis pada sistem saraf perifer dan otonom yang
mengakibatkan melawan stres (Snyder, 2006). Mekanisme imajinasi positif dapat
melemahkan psikoneuroimmunologi yang mempengaruhi respon stress (Hart, 2008).
Teknik guided imagery ini dimulai dengan proses relaksasi seperti pada
umumnya. Pasien diminta secara perlahan-lahan menutup matanya dan diminta fokus
pada napas, lalu dorong klien untuk relaksasi mengosongkan pikiran dan memberi
bayangan yang dapat membuat damai serta menenangkan pikiran (Rahmayati, 2010
dalam Patasik et al, 2013). Kozier & Erb (2009) dalam Novarenta (2013) menyatakan
bahwa langkah-langkah dalam melakukan guided imagery ialah :
1) Persiapan
Dibutuhkan lingkungan yang nyaman dan tenang, dimana lingkungan ini harus bebas
dari segala bentuk distraksi. Lingkungan yang bebas dari distraksi diperlukan oleh
klien untuk memokuskan imajinasi. Selain itu klien juga harus tahu rasional dan
keuntungan teknik imajinasi terbimbing. Klien merupakan partisipan aktif dalam
latihan imajinasi dan harus memahami apa yang dilakukan serta hasil akhir yang
diharapkan. Lalu memberikan kebebasan pada klien untuk memposisikan diri dengan
nyaman.
2) Relaksasi
Pada tahap ini bisa dilakukan dengan memanggil nama klien.. Berbicara dengan
jelas. Atur nada suara yang tenang dan netral. Mintalah klien untuk menarik nafas
dalam dan perlahan untuk relaksasi. Dorong klien untuk membayangkan hal-hal yang
menyenangkan. Bantulah klien merinci gambaran dari bayangannya. Kemudian
doronglah klien untuk menggunakan semua ideranya dalam menjelaskan bayangan
dan lingkungan bayangan tersebut.
3) Menjelaskan perasaan fisik dan emosional yang ditimbulkan oleh bayangannya
Arahkan klien mengeksplorasi respon terhadap bayangan karena akan
memungkinkan klien memodifikasi imajinasinya. Respon negatif dapat diarahkan
kembali untuk memberikan hasil akhir yang lebih positif. Berikan umpan balik
kepada klien secara berkelanjutan dengan memberi komentar pada tanda-tanda
relaksasi dan ketentraman. Setelah itu, membawa klien keluar dari bayangan.
Diskusikanlah perasaan klien mengenai pengalamannya tersebut, identifikasilah hal-
hal yang dapat meningkatkan pengalaman imajinasi. Selanjutnya motivasi klien untuk
mempraktikkan teknik ini secara mandiri.
SOP Guided Imagery
Berikut ini adalah standar operasional prosedur dari pelaksanaan guided imagery
(Grocke&Moe, 2015):
PENUTUP
3.1. Simpulan
3.2. Saran