Pemeriksaan Diagnosis Hemafolia
Pemeriksaan Diagnosis Hemafolia
LABORATORIUM DALAM
DIAGNOSIS HEMOFILIA
I Nyoman Wande
Bagian Patologi Klinik
FK Unud/ RSUP Sanglah Denpasar
Pendahuluan
Hemofilia
• Kelainan herediter berupa gangguan pembekuan
darah, ditandai dengan manifestasi perdarahan,
disebabkan oleh kelainan atau defisiensi faktor
koagulasi.
• Macam-macam hemofilia :
- hemofilia A : def. FVIII
- hemofilia B : def. FIX
- hemofilia C : def. FXI
- acquired hemophilia : karena adanya antibodi
terhadap FVIII (tanpa ada defisiensi FVIII) 2
Pola pewarisan hemofilia (A dan B)
Gambar . Skema transfer gen hemofilia dari ibu karier dan bapak menderita
hemofilia (Mansouritorghabeh, 2015).
Gambar. Skema pewarisan gen hemofilia dari bapak hemofilia dengan ibu karier
(Mansouritorghabeh, 2015).
Faktor koagulasi VIII (FVIII)
• Merupakan glikoprotein
• Dikode oleh gen 186.000 bp
• Protein faktor VIII dibagi menjadi:
• Rantai berat (A1-A2-B)
• Rantai ringan (A3-C1-C2)
• Bentuk aktif FVIII mengandung glycosylated sites-free
domain B as. Amino Arg740 untuk Glu1649.
• FVIII: C membentuk kompleks dengan von
Willebrand (vWF).
• Waktu paruh F VIII:
• Dengan vWF: 12 jam
• Tanpa vWF: 2 jam
Perbandingan Faktor VIII dengan vWF
26 ekson
Terletak di
regio Xq2.8
Gen FVIII
8
Rentang normal F VIII yaitu berkisar 50%-150% dari
nilai normal (bervariasi sesuai umur)
Inversi (± 50%)
delesi
Hemofilia B
• Defisiensi FIX
• Abnormalitas dari gen FIX pada kromosom X:
• Delesi (besar atau kecil)
• Mutasi titik
• Mutasi missense
Gambaran klinis penderita hemofilia
Hemarthrosis,
hematoma
Terbentuk
inhibitor Perdarahan CNS,
Klinis
antibody thd hematuria
FVIII atau FIX
Pemeriksaan penyaring
hemostasis
Asai faktor
Pemeriksaan yang mendukung diagnosis
hemofilia:
Mixing test
Differential APTT
Masing-masing
dilakukan
pemeriksaan APTT
One-stage Chromogenic
Two-stage
substrate
-Fase I
-Berdasarkan reagen (FV, CaCl₂, -Prinsip mirip fase I
kemampuan plasma fosfolipid, serum) + two-stage method.
pasien dalam plasma standar/plasma Setelah terbentuk
mengoreksi penderita (FVIII) Fxa Fxa, Fxa diukur
perpanjangan APTT - Fase II menggunakan
dari plasma ditambahkan plasma substrat
def.FVIII substrat (FII & kromogenik
fibrinogen) terbentuk spesifik.
bekuan
Kecepatan terbentuknya
bekuan tergantung
jumlah Fxa, Fxa
tergantung FVIII.
21
Metode One-Stage Assay
22
Pemeriksaan FVIII
1. Plasma kontrol dan plasma pasien dibuat
pengenceran 1:10, 1:20, 1:40 dengan lar.dapar
2. Ambil 100 µL plasma yg telah diencerkan + 100
µL plasma defisien FVIII + 100 µL reagen APTT
inkubasi pada 37⁰C selama 5’
3. Tambahkan 100 µL CaCl₂ yang telah diinkubasi
pada 37⁰C
4. Catat lama waktu terbentuk bekuan
5. Hasil dari plasma pasien maupun kontrol diplot
pada kurva standar.
23
24
Interpretasi pengukuran kadar FVIII²⁰
5. Pengukuran kadar inhibitor FVIII atau FIX
Slide concept courtesy of Drs HW Verbruggen and Piet Meijer, ECAT Foundation
26
100 100
75 2 BU = amount of
Residual Activity (%)
70 inhibitor that
61 inactivates 75%
50 of FVIII in NPP
40
32
1 BU = 28
25
amount of
inhibitor that
inactivates
50% of FVIII
in NPP
10
0 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50