21 - Ismunisa Pingki Yulaikasari
21 - Ismunisa Pingki Yulaikasari
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuann untuk mengetahui sikap objektif siswa kelas V terhadap
peraturan kelas, populasi penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Bogem Tahun
pelajaran 2020/2021 yang berjumlah 25 siswa. Dan jumlah populasi tersebut dijadikan
sampel berjumlah 20 siswa. Penentuan sampel ditentukan berdasarkan urutan absen 1
sampai 20. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dan kuantitatif dengan
pendekatan face to face. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan pertanyaan
kepada siswa terhadap peraturan kelas dan pengolahan menggunakan presentase (hasil
yang dicapai setiap siswa dihitung dari persentase jawaban yang benar). Hasil penelitian
dan analisis data menggunakan pendekatan face to face menunjukan bahwa sikap
objektif siswa kelas V SD Negeri Bogem terhadap peraturan kelas kurang diterapkan
dengan baik dan masih memiliki sikap subjektif dalam menyampaikan pendapat atau
jawaban mengenai peraturan kelas. Dengan demikian kemampuan siswa kelas V SD
Negeri Bogem setelah dilalkukan pendekatan face to face terjadi peningkatan bersikap
objektif untuk menyampaikan pendapat atau tanggapan terhadap peraturan kelas
ABSTRACT
This study aims to determine the objective attitudes of fifth graders towards class rules,
the population of this study is the fifth grade students of SD Negeri Bogem in the
2020/2021 academic year, totaling 25 students. And the population is used as a sample
of 20 students. Determination of the sample is determined based on the order of absence
from 1 to 20. The method used is a qualitative and quantitative method with a face to
face approach. Data collection is done by giving questions to students on class rules and
processing using percentages (the results achieved by each student are calculated from
the percentage of correct answers). The results of research and data analysis using a face
to face approach show that the objective attitude of class V SD Negeri Bogem towards
class rules is not implemented properly and still has a subjective attitude in expressing
opinions or answers about class rules. Thus, the ability of the fifth graders of SD Negeri
Bogem after the face to face approach was carried out, there was an increase in being
objective to express opinions or responses to class rules.
Pemahaman diri yang objektif akan membuat seseorang mengerti akan dirinya,
termasuk kelemahan dan kelebihan yang dimiliki serta bisa bersikap positif dalam
menanggapi kelemahan dan kelebihan yang ada. Menurut Loekmono (dalam Kartono,
1985) tujuan mengenal dan memahami diri sendiri bukannya untuk membuat orang
menjadi kecewa setelah mengetahui bagaimana kepribadian dirinya, tetapi diharapakan
agar setelah mengenal dan memahami dirinya sendiri seseorang dapat menerima
kenyataan yang ada lalu berusaha dengan yang ada pada dirinya untuk mengembangkan
pribadinya agar sehat dan memiliki karakteristik yang positif. Pemahaman diri secara
objektif akan memungkinkan seseorang bisa melihat kelebihan yang dapat membuat
percaya diri untuk bisa berbuat segala sesuatu, tentunya dibutuhkan sikap positif dalam
menanggapi hal yang ada pada dirinya. Menurut Hakim (2002) pemahaman yang
negatif seseorang terhadap dirinya sendiri yang cendrung selalu memikirkan
kekurangan tanpa pernah menyakinkan dirinya memiliki kelebihan akan membentuk
rasa tidak percaya diri. Hal ini berarti dengan melihat dan menyadari kekurangan yang
dimiliki dengan sikap positif serta bisa memanfaatkan kelebihan yang dimiliki akan
melahirkan keyakinan untuk bisa membuat orang menjadi percaya diri.
Di Indonesia khususnya anak sekolah dasar terjadi banyak permasalahan yang
menunjang sikap anak didik. Banyak siswa sekolah dasar yang sering melanggar
peraturan kelas pada saat pembelajaran berlangsung ataupun diluar pembelajaran.
Banyak siswa Sekolah dasar yang tidak menerapkan sikap objektif dan seringkali
bersikap subjektif . Kebanyakan siswa sekolah dasar hanya menilai sesuatu hal
berdasarkan satu sudut pandang saja ,tanpa melihat dari sudut pandang yang lain. Hanya
berasumsi berdasarkan pendapat pribadi mereka .
Dalam pengambilan keputusan dan penyampaian pendapat seharusnya siswa
sekolah dasar bersikap objektif .Sehingga setiap informasi yang objektif selalu
menyajikan kebenaran lengkap dan bebas dari pengaruh individu dan kelompok
berpekepentingan, sehingga setiap yang bersifat objektif terbukti membantu dalam
pengambilan keputusan yang rasional. Dalam mematuhi peraturan kelas tentunya siswa
harus berpikir rasional dan bersikap secara objektif.Peraturan kelas dibuat untuk
mengatur siswa agar lebih tertata dalam bersikap ,berucap dan bertindak sesuai dengan
norma –norma yang berlaku di sekolahan yang dijadikan sebagai tempat belajar
mengajar. Di SD Negeri Bogem banyak siswa khususnya kelas V SD yang kurang
objektif dalam bersikap ataupun menyampaikan pendapat . Karena proses berpikir
masih bersifat kekanak –kanakan menyebabkan siswa tidak mampu berpikir rasional
dan objektif. Namun seharusnya diusia mencapai SMP siswa diharapkan mampu
bersikap objektif terhadap menyampaikan pendapat dalam masalah yang dihadapi.
Karena letak SD Negeri Bogem ada di desa seringkali kebiasan dan pola pikir siswa
sesuai dengan kondisi masyarakat desa yang kurang mampu berpikir kritis dan objektif
hanya berpikir berdasarkan pembicaraan orang lain,kepentingan oribadu dan adat
istiadat yang berlaku di lingkungan masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Objektif adalah salah satu jenis pendekatan penelitian yang
merupakan pendekatan yang memandang bahwa kebenaran bisa ditemukan
apabila seseorang bisa menyingkirkan campur tangan manusia saat melakukan
penelitian. Atau dengan kata lain, bisa mengambil jarak dari objek yang
diteliti.Objektif menurut KDBI Merupakan mengenai keadaan yang sebenarnya
tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.
Objektivitas atau objektif dalam keilmuan berarti upaya-upaya untuk
menangkap sifat alamiah sebuah objek yang sedang diteliti/ dipelajari dengan
suatu cara di mana tidak tergantung pada fasilitas apapun dari subjek yang
menyelidikinya menurut Wikipedia.Menurut para ahli objektif menurut BSM
Impact, Objektif artinya adanya pernyataan seseorang atau penilaiannya yang
tidak dipengaruhi oleh perasaan atau pendapat pribadi dalam
mempertimbangkan dan merepresentasikan fakta.
Menurut Ginger Software, Definisi objektif adalah kata sifat yang
artinya tidak didasarkan pada atau dipengaruhi perasaan atau emosi pribadi,
tetapi bukti nyata dan nyata. Menurut Cambridge Dictionary, Definisi objektif
adalah didasarkan pada fakta dan tidak dipengaruhi oleh keyakinan atau
perasaan pribadi.Menurut Merriam Webster, Objektif adalah kualitas atau
karakter menjadi objektif: kurangnya favoritisme terhadap satu sisi atau sisi lain
yang beramakna kebebasan dari bias.
Berdasarkan Wikipedia, Objektivitas adalah konsep kebenaran yang
terlepas dari subjektivitas individu (bias yang disebabkan oleh persepsi, emosi,
atau imajinasi seseorang). Sebuah proposisi dianggap memiliki kebenaran
obyektif ketika kondisi kebenarannya dipenuhi tanpa bias yang disebabkan oleh
subjek yang hidup. Objektivitas ilmiah mengacu pada kemampuan untuk
menilai tanpa keberpihakan atau pengaruh eksternal.Berdasarkan pengertian
diatas objektif adalah sikap menilai masalah apa adanya sesuai dengan fakta
yang ada tanpa terpengaruhi oleh pandangan atau kepentingan pribadi.
B. Ciri-ciri