Anda di halaman 1dari 4

Nama : Karman Hamid

Nim : C 201 195 19

Tugas Review Jurnal Manajemen Ssyariah


ANALISIS PERBANDINGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DAN BANK UMUM SYARIAH

http://e-journal.stie-aub.ac.id/index.php/probank/article/download/60/42

Pengantar dan Tujuan

Perkembangan sistem keuangan, khususnya industri perbankan dalam dekade terakhirndapat dikatakan

cukup dramastis. Ketidakstabilan makro ekonomi yang menyebabkan terdepresinya mata uang domestik

secara signifikan dan menyulut tingginya tingkat bunga dan inflasi yang berujung pada krisis perbankan,

beberapa analis lain berpendapat bahwa ketidak stabilan makro ekonomi justru disebabkan lemahnya

sistem perbankan.

Keberadaan Dual Banking System atau Sistem Perbankan Ganda, yaitu perbankan berdasar

konvensional dan syariah. Perbedaan antara bank syariah dengan bank konvensional adalah terletak

pada prinsip yang digunakan. Bank syariah beroperasi menggunakan prinsip bagi hasil untuk

menghindari riba, sedangkan bank konvensional menggunakan bunga dalam operasi dan berprinsip

meraih untung. Bank syariah terdapat Dewan Pengawas Syariah sedangkan pada bank konvensional

tidak ada. Bank syariah dan bank konvensional agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, maka

harus mempunyai kinerja keuangan yang baik. Informasi yang disajikan dalam kinerja keuangan ini dapat

digunakan oleh pihak yang terkait seperti investor, kreditor, dan pihak luar perbankan untuk memprediksi

kinerja keuangan yang sebenarnya pada setiap periode, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja

keuangan yang dievaluasi periode 2008 sampai 2010.

Penulis melakukan analisis terhadap system perbankan antara bank konvensional dan syariah dengan

cara melakukan pengumpulan data sekunder laporan keuangan kedua system perbankan tersebut

selama periode 2008 hingga 2010. Tujuan dari penelitian ini yaitu memperoleh rasio keuangan dari

perbankan konvensional dan syariah dengan melihat variabel-variabel utama yang terdiri dari Kas, giro,

Surat-surat berharga yang dimiliki, Obligasi Pemerintah, kredit yang diberikan, aktiva tetap dan aktiva

lain, kewajiban segera, tabungan, deposito, pinjaman, dan ekuitas. Pos-pos dalam Daftar Rugi/Laba:

pendapatan bunga, beban bunga, Beban Estimasi Kerugian Komitmen dan Kon tinjensi pendapatan
operasi laikode nnya, pendapatan non operasi, beban non operasi, pajak dan laba bersih.

Tingkat resiko keuangan Bank umum konvensional dan bank umum syariah?

Jenis bank di Indonesia dibedakan menjadi dua jenis bank, yang dibedakan berdasarkan pem-bayaran

bunga atau bagi hasil usaha:

1. Bank yang melakukan usaha secara konvensional.

2. Bank yang melakukan usaha secara syariah.

Bank konvensional dan bank syariah dalam beberapa hal memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis

penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan, syarat –syarat umum

memperoleh pembiayaan seperti KTP, NPWP, proposal, laporan keuangan, dan sebagainya. Perbedaan

mendasar diantara keduanya yaitu menyangkut aspek legal, stuktur organisasi, usaha yang dibiayai dan

lingkungan kerja. (Syafi’I Antonio, 2001).

Metode Penelitian

 Subjek Penelitian

Populasi sampel hanya mengambil 2 bank dari beberapa bank yang terdapat diwilayah Jakarta yaitu

Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah. Selanjutnya sampel bank yang diteliti diberi kode

nama bank konvensional ”K” dan bank syariah diberi kode “S”.

 Prosedur Penelitian

Pengumpulan data:

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara mempelajari data sekunder melalui

internet, yaitu laporan keuangan Bank umum konvensional dan bank umum syariah periode tahun 2008 –

2010

Teknik analisis

Teknik analisa dalam penelitian ini digunakan tehnik analisis rasio keuangan dan analisis diskriminan

keuangan.

Hasil Penelitian

a. Likuiditas Secara umum rasio likuiditas Bank Syariah “S” relative lebih baik dibandingkan dengan Bank

Konvensional “K”. Rasio aktiva terhadap pinjaman menunjukan tingkat likuiditas yang sangat memadai

karena diatas 100%.

b. Solvabilitas Rasio pada Bank Syariah “S” lebih tinggi dari pada Bank Konvensional “K menunjukkan

bahwa rasio solvabilitas Bank Syariah “S” lebih baik dibandingkan dengan Bank Konvensional “K”.
c. Rentabilitas Rasio rentabilitas kedua Bank adalah positif. Laba bersih terhadap pendapatan operasi

(NPM) baik, dimana pada Bank Konvensional “K” Keadaan ini menunjukkan bahwa kedua Bank tersebut

mampu memperoleh laba yang wajar, walaupun NPM Bank Syariah “S” lebih rendah dibandingkan

dengan Bank Konvensional “K”. Hal ini memberikan indikasi bahwa Bank Konvensional “K” relative lebih

efisien dalam pengelolaan dananya.

d. Tingkat Resiko Keuangan Perbandingan tingkat resiko keuangan/bisnis menggunakan hasil analisis

diskriminan (Z-Score) menunjukkan kedua Bank tersebut dalam keadaan “firm”. Hal ini dikarenakan

kedua Bank tersebut belum dapat memanfaatkan assetnya seoptimal mungkin sehingga pendapatan

yang didapatkan juga kurang optimal dan bila tidak dilakukan pengelolaan bisnis secara lebih baik lagi,

dapat menyebabkan kepailitan dalam jangka pendek.

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL

http://ejournal.gunadarma.ac.id/index.php/ekbis/article/download/303/243

Pengantar dan Tujuan

Perkembangan perbankan syariah yang demikian cepatnya sangat membutuhkan sumber daya insani

yang memadai dan mempunyai kompetensi dalam bidang perbankan syariah. sistem pembiayaan

berdasarkan prinsip-prinsip syariah mampu bertahan dan memiliki kinerja yang lebih baik daripada bank

konvensional. Bank syariah juga mem-punyai potensi yang cukup besar mengingat mayoritas penduduk

Indonesia adalah Muslim dan masih banyak kalangan umat Islam yang enggan berhubungan dengan

pihak bank yang menggunakan sistem bunga.

Kemunculan bank dengan prinsip syariah, tentu saja memicu persaingan antar bank. Keadaan tersebut

menuntut manajemen bank untuk ekstra keras dalam meningkatkan kinerjanya. Tingkat kesehatan bank

dapat dinilai dari be-berapa indikator. Salah satu sumber utama indikator yang dapat dijadikan dasar

penilaian adalah laporan keuangan yang bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan dapat dihitung

sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat kesehatan bank untuk mengetahui

kinerja keuangan perbankan.

Penulis melakukan analisis terhadap Rasio Keuangan perbankan antara bank konvensional dan syariah

dengan cara melakukan pengumpulan data sekunder laporan. Data dengan demikian diperoleh dari Bank

Indonesia. Informasi dari laporan keuangan digunakan untuk menghitung RPT, kredit macet, PA, PE,

BOPO, dan RTA.

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui rasio kemampuan bank (Konvensional dan Syariah) dalam
menghimpun dana untuk disalurkan dalam bentuk kredit

Rasio keuangan yang biasa digunakan dalam analisis kinerja keuangan perbankan adalah Rasio

Pinjaman terhadap Tabungan (RPT), kredit macet, Pengembalian Aset (PA)., Pengembalian Ekuitas

(PE), Biaya Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO), dan Rasio Tabungan terhadap Aset (RTA).

Metode Penelitian

 Subjek Penelitian

Populasi sampel hanya mengambil 2 bank dari beberapa bank yang terdapat diwilayah Jakarta yaitu

Bank Umum Konvensional dan Bank Umum Syariah.

 Prosedur Penelitian

Pengumpulan data:

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara mempelajari data sekunder melalui

internet, yaitu laporan keuangan Bank umum konvensional dan bank umum syariah periode tahun 2003 –

2007

Teknik analisis

Analisis data dilakukan dengan dua cara, yaitu menggunakan statistik deskriptif dan model regresi.

Statistik deskriptif digunakan untuk menilai dan membandingkan kinerja bank. Model regresi digunakan

untuk mengetahui pengaruh RPT dan RTA terhadap PE. Karena ada dua variabel bebas, yaitu RPT dan

RTA, maka persamaan regresi berganda digunakan.

Hasil

Dari hasil tersebut terlihat bahwa hasil perhitungan nilai t equal variances assumed dapat disimpulkan

bahwa Ho diterima karena derajat signifikansi lebih besar dari α (0,05) yang berarti tidak terdapat

perbedaan kinerja yang signifikan antara bank konvensional dan bank syariah.

1. Jika dilihat dari perkembangan kinerja keuangannya selama periode 2003-2007 dan prediksi selama

2008-2012, kinerja bank syariah lebih baik dari kinerja bank konvensional.

2. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan regresi berganda disimpulkan bahwa rasio pinjaman

terhadap tabungan dan rasio tabungan terhadap aset tidak berpengaruh signifikan terhadap

pengembalian ekuitas, baik pada bank konvensional maupun syariah.

3. Dari hasil uji perbedaan dua sampel bebas (T-Test) disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan

kinerja yang signifikan antara bank konvensional dan bank syariah

Anda mungkin juga menyukai