Anda di halaman 1dari 21

METODOLOGI PENELITIAN

DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA

Dosen Pengampu: Prof. Dr. I Ketut Rahyuda, M.S.I.E

Disusun Oleh:

Kelompok 10

Dewa Ayu Riananda Maharani (1907521112/16)


Arini Maharani Zahra (1907521132/21)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami mampu menyelesaikan paper dari mata kuliah
Metodologi Penelitian yang membahas materi yang berjudul “Data dan Metode
Pengumpulan Data” dengan tepat waktu.

Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu penulisan paper ini, terutama kepada Bapak Prof. Dr. I Ketut Rahyuda,
M.S.I.E selaku Dosen Pengampu mata kuliah Metodologi Penelitian Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Udayana yang telah memberikan materi dalam menyusun paper ini.

Kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Begitu pula dengan paper
yang kami tulis ini, tentu masih ada hal-hal yang kurang dan masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
konstruktif, untuk kesempurnaan paper ini. Akhir kata, kami berharap agar paper ini dapat
menambah pengetahuan serta manfaat bagi kita semua.

Denpasar, 22 November 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ i

DAFTAR ISI..................................................................................................................... ii

BAB I ................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN............................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 1

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan .......................................................................... 1

BAB II............................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2

2.1 Jenis Data............................................................................................................ 2

2.2 Sumber Data ....................................................................................................... 6

2.3 Pengumpulan Data Sekunder ............................................................................. 7

2.4 Pengumpulan Data Primer ............................................................................... 10

BAB III ........................................................................................................................... 16

PENUTUP ...................................................................................................................... 16

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 17

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Metode pengumpulan data merupakan cara atau teknik yang biasanya digunakan oleh
para peneliti dalam mengumpulkan data-data penelitian. Teknik dalam mengumpulkan
kata-kata yang abstrak dan tidak dapat berwujud dalam bentuk benda, tetapi hanya bisa
dilihat serta dirasakan penggunaannya dapat melalui teknik pengumpulan data berupa:
kuisioner, wawancara, ujian/tes, dokumentasi, dan sebagainya. Peneliti dapat
menggunakan salah satu maupun gabungan dari teknik-teknik pengumpulan data tersebut
tergantung dengan masalah apa yang diteliti dan dihadapi oleh peneliti tersebut.
Kegiatan pengumpulan data ini prinsipnya merupakan kegiatan yang menggunakan
metode dan instrument yang telah ditentukan, serta telah diuji validitas dan
reliabilitasnya. Secara lebih sederhana, pengumpulan data dapat diartokan sebagai proses
yang dilakukan peneliti untuk mengungkap berbagai informasi, fenomena, maupun
kondisi yang digunakan sebagai masalah menarik yang akan diteliti melalu pendekatan
penelitian kuantitatif dan kualitatif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa saja jenis-jenis data dalam metode pengumpulan data?
2. Darimana sajakah sumber-sumber data dapat diperoleh dalam metode pengumpulan
data?
3. Bagaimana cara pengumpulan data sekunder dalam metode pengumpulan data?
4. Bagaimana cara pengumpulan data primer dalam metode pengumpulan data?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan


1. Untuk memahami jenis-jenis data yang terdapat pada metode pengumpulan data.
2. Untuk memahami sumber-sumber data pada metode pengumpulan data.
3. Untuk memahami cara pengumpulan data sekunder.
4. Untuk memahami cara pengumpulan data primer.

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Jenis Data
Untuk menguji suatu hipotesis yang berdasarkan pada suatu model, maka diperlukan
data. Data adalah hasil pencatatan peneliti, instansi, individu dan lain sebagainya baik
berupa angka-angka maupun fakta-fakta. Menurut Solimun (2001) data adalah kumpulan
angka atau fakta, fenomena atau keadaan yang merupakan hasil pengamatan, pengukuran
atau pencacahan terhadap karakteristik atau sifat dari obyek yang dapat berfungsi untuk
membedakan obyek yang satu dengan obyek lainnya pada sifat yang sama. Secara gar is
besar data dibagi dalam dua bentuk (Supranto, 1981) yaitu: data kuantitatif dan data
kualitatif.
1. Data Kuantitatif
Apabila serangkaian hasil observasi atau hasil pengukuran dapat dinyatakan
dalam angka-angka, maka kumpulan angka-angka hasil observasi tersebut dinamakan
data kuantitatif. Hal ini berarti bahwa data kuantitatif adalah data yang diukur
berdasarkan skala numerik atau angka.
Misalnya, pemilik perusahaan sepatu wanita ingin mengetahui ukuran sepatu
wanita yang paling banyak terjual. Berdasarkan nota penjualan, tiap hari Senin selama
bulan Juli sampai dengan bulan Desember diperoleh informasi tentang banyaknya
ukuran sepatu yang terjual. Observasi demikian itu menghasilkan sebuah daftar
mengenai ukuran sepatu wanita yang terjual sebagi berikut: nomor 37, 36, 38, …, dan
seterusnya.
Angka-angka tersebut merupakan sebuah sampel mengenai ukuran sepatu wanita
yang dipilih dari populasi sepatu wanita yang terjual antara bulan Juli sampai dengan
bulan Desember. Angka-angka di atas merupakan data kuantitatif dan d ata tersebut
merupakan data sampel.
Berdasarkan skala pengukurannya, maka data kuantitatif dapat dibedakan menjadi
data interval dan data rasio.
a. Data Interval
Data interval adalah data yang diukur di antara dua titik pada skala yang sudah
ditetapkan. Contoh dari skala interval ini misalnya petunjuk waktu seperti
kalender yang terdiri dari minggu dan bulan, ukuran panas dari 0 - 1000 Celcius,
dan lain sebagainya.

2
b. Data Rasio
Data rasio adalah data yang diukur dari suatu proporsi tertentu. Contoh data
rasio misalnya berat badan Sutri adalah 70kg, yang mana berat tersebut
merupakan 2 kali berat anaknya yang bernama Ani. Contoh lain misalnya tingkat
pengangguran di Indonesia tahun 2009 adalah 9,3% atau tingkat inflasi Indonesia
tahun 2008 yang lalu sebesar 7,6%.

2. Data Kualitatif
Data kualitatif merupakan data yang diperoleh dari hasil observasi statistik yang
bersifat kualitatif dan tidak dapat diukur dalam skala numerik. Observasi kualitatif
merupakan serangkaian observasi dimana tiap observasi yang terdapat dalam sampel
(atau populasi) tergolong pada salah satu dari kelas-kelas yang ekslusif secara
bersama-sama (mutually exclusive) dan yang kemungkinannya tidak dapat dinyatakan
dalam angka-angka.
Misalnya, hasil penyelidikan tentang kesukaan (preferensi) terhadap sabun mandi
merek “Bersih” merupakan salah satu contoh yang sederhana. Perusahaan sabun
mandi “Bersih” dapat mengirim beberapa orang pegawainya ke berbagai toko di
Jakarta dan kota lainnya serta mewawancarai setiap orang yang habis belanja di toko -
toko yang bersangkutan untuk mengetahui apakah konsumen menyukai sabun
“Bersih” atau tidak. Pegawai tersebut akan memperoleh serangkaian jawaban sebagai
berikut: tidak, ya, ya, tidak, …., dan seterusnya. Mungkin pegawai tersebut
selanjutnya akan bertanya mengapa para konsumen yang bersangkutan memilih merk
tertentu. Di sini jawaban yang diperoleh bersifat kualitatif yang berwujud, ya atau
tidak dan seterusnya.
Data kualitatif dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk yaitu:
a. Data Nominal
Data nominal adalah data yang merupakan hasil pengukuran yang paling
sederhana, dimana angka yang diberikan kepada suatu kategori tidak
menggambarkan kedudukan kategori tersebut terhadap kategori lainnya, tetapi
hanya sekedar kode atau label atau data yang hanya mengandung unsur penamaan.
Data dengan skala nominal ini mempunyai dua ciri:
1) Kategori data bersifat mutually exclusive (satu objek masuk hanya pada satu
kelompok saja).
2) Kategori data tidak disusun secara logis.
3
Misalnya:
- Jenis Kelamin: 1. Pria
2. Wanita
- Agama: 1. Islam
2. Katolik
3. Budha
4.Hindu, dst

Dasar penggolongan data hanyalah kategori yang tidak tumpang tindih


(mutually exclusive) dan tuntas (exhaustive).

b. Data Ordinal
Data Ordinal adalah data yang menunjukkan tingkat-tingkatan seperti panjang,
kurang panjang, pendek. Selain mengandung unsur penamaan, data ordinal juga
memiliki unsur urutan (order atau urut). Ciri dari data ini kategori data disusun
berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.
Contohnya:

Preferensi Skor yang mungkin


M
Peralatan dan teknologi canggih (seperti 5
computer dll) yang dimiliki oleh Universitas X
Penataan desain interior maupun eksterior 4
Universitas X
Penampilan & kerapihan Dosen Universitas X 3
Kebersihan dan kenyamanan fasilitas 4
Universitas X

c. Data Diskrit
Data diskrit adalah data yang didapat dengan jalan menghitung. Jumlah
pegawai di sebuah perusahaan merupakan data diskrit, karena nilai data yang
diperoleh adalah berdasarkan jumlah pegawai yang dihitung banyaknya. Nilai ini
merupakan bilangan asli dan tidak mungkin berbentuk bilangan pecahan, kecuali
jika membicarakan pengertian rata-rata. Contoh-contoh data diskrit:
• Penduduk Indonesia pada tahun 2000 meningkat menjadi 203 juta jiwa dari
jumlah penduduk pada tahun 1990 yang berjumlah 179 juta.
• Produksi beras Indonesia pada tahun 1984 sebesar 25,825 juta ton.

4
d. Data Kontinyu
Berbeda dengan data diskrit yang bernilai eksak (pasti), data kontinyu adalah
data yang bisa mempunyai nilai yang terletak di dalam suatu interval. Termasuk di
dalam data kontinyu antara lain hasil-hasil pengukuran seperti; panjang, isi, berat
dan waktu. Data kontinyu diperoleh berdasarkan derajat ketelitian tertentu, jadi
merupakan nilai pendekatan kepada nilai yang sebenarnya. Contoh -contoh data
kontinyu:
• Penggunaan bensin setiap hari di suatu perusahaan angkutan sekitar 2.000
liter.
• Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 1984 meningkat hingga
Rp.83.737 milyar dibandingkan pada atahun 1983 yang hanya sekitar
Rp.81.075 milyar.

Selain data yang dirinci menurut skala pengkuran, data juga dapat digolongkan
berdasarkan dimensi waktu pengukurannya (Hanke and Reitsch. 1998; Supranto. 1981)
yaitu:

1. Data Berkala/Runtut Waktu (Time Series Data)


Data berkala atau runtut waktu (time series data) adalah data yang secara
kronologis disusun menurut waktu. Runtut waktu tersebut dapat berupa setiap hari,
setiap minggu, setiap bulan atau setiap tahun dan lain-lain. Data runtut waktu ini
digunakan untuk melihat perkembangan atau perubahan dari varaibel yang diamati
dalam rentang waktu tertentu misal bulan, kuartal, semester, tahun dan lain -lain.
Contoh Data runtut waktu (time series):

Tingkat Pengangguran di Indonesia 1980 – 2005

Tahun Pengangguran (%)


1980 1,7
1985 2,1
1990 2,5
1995 7,2
2000 6,1
2005 11,2

5
2. Data Silang (Cross Section Data)
Data silang atau cross section data adalah data yang dihasilkan atau dikumpulkan
pada waktu tertentu untuk menggambarkan keadaan pada waktu tersebut. Data silang
ini digunakan untuk melihat keadaan variabel tertentu pada waktu tertentu , sehingga
diketahui perbedaan (variasi) antar pengamatan saja. Contoh dari data silang adalah
hasil sensus penduduk tahun 2000. Hasil survey banyaknya ternak di Propinsi Jamabi
tahun 2005 dan lain-lain.

3. Data Pooling (Pooling Data)


Data pooling adalah data gabungan antara data runtut waktu dan data silang. Data
pooling ini digunakan untuk melihat perkembangan suatu variabel d ari waktu ke
waktu dan di tempat-tempat tertentu. Berikut diberikan contoh data pooling.
Jumlah Penduduk Miskin di Sumatera

2.2 Sumber Data


Data menurut sumbernya dapat dibedakan menjadi dua yaitu data internal dan data
eksternal.
1. Data Internal
Data internal adalah data yang dikumpulkan oleh suatu organisasi mengenai
kegiatan organisasi tersebut dan hasilnya digunakan untuk keperluan organisasi itu
pula. Misalnya manajer pemasaran perusahaan “Anisa” ingin mengetahui bagaimana
para pelanggannya menyenangi barang yang diproduksi oleh perusahaannya. Jika
untuk keperluan tersebut manajer mengumpulkan segala data yang berhubungan
dengan prefensi para langganan terhadap barang yang dihasilkannya, maka data yang
diperoleh merupakan data internal. Kemudian data yang telah dikumpulkan tersebut

6
diolah, lalu hasilnya digunakan untuk pedoman atau landasan kerja dalam mengambil
langkah-langkah atau tindakan-tindakan mengenai jalannya perusahaan yang
dipimpinnya.
Secara lebih spesifik lagi, data internal suatu perusahaan biasanya berupa: catatan-
catatan akuntansi, produsi, inventaris, penjualan, personalia dan administrasi dari
perusanaan yang bersangkutan.

2. Data Eksternal
Ada kalanya pengambilan keputusan oleh manajer suatu perusahaan tidak
didasarkan semata-mata pada informasi internal, tetapi didasarkan informasi dari luar
(eksternal). Data yang diperoleh dari sumber-sumber di luar perusahaan atau data-data
yang didapatkan peneliti dari orang lain disebut dengan data eksternal.
Data eksternal bisa dibagi ke dalam dua data, yaitu:
- Data eksternal primer (yang biasanya disingkat data primer) yang merupakan data
yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi yang menerbitkan atau
menggunakannya.
- Data eksternal sekunder (yang biasanya disingkat data sekunder) yang merupakan
data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya.

2.3 Pengumpulan Data Sekunder


Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara. Hal tersebut berarti bahwa peneliti berperan sebagai
pihak kedua, karena tidak didapatkan secara langsung. Data sekunder adalah data
tambahan yang diperoleh bukan dari tangan pertama tetapi dari kedua, ketiga atau
seterusnya. Pengecualian juga pada penelitian kuantitatif.
Berbeda dengan data primer, data sekunder adalah data pelengkap. Kata pelengkap di
sini mengisyaratkan bahwa tanpa adanya data sekunder penelitian bisa dianggap rendah
kualitasnya karena datanya kurang lengkap.
Beberapa peneliti mengutip dokumen seperti literatur atau teks akademis, majalah,
surat kabar, brosur, dan lainnya sebagai data sekunder. Karena dokumen biasanya ditulis
oleh pihak ketiga, seperti jurnalis atau penulis skenario yang bukan informan penelitian,
data yang digunakan dalam dokumen tentu saja bukan tangan pertama.

7
A. Cara Memperoleh Data Sekunder
a. Riset Kualitatif
Cara mengumpulkan data primer dan sekunder dalam riset kualitatif dapat
dilakukan dengan beberapa cara. Beberapa teknik yang sangat umum digunakan
adalah sebagai berikut:
1) Observasi
Obeservasi sangat sesuai untuk mengkaji proses dan perilaku. Dilihat dari
sejauh mana keterlibatan peneliti/pengumpul data dalam event yang diamati,
observasi dibagi menjadi dua, yaitu observasi partisipan dan observasi
nonpartisipan.
a) Observasi partisipan
Dalam observasi jenis ini peneliti adalah bagian dari apa yang diamati.
Seorang peneliti bisa menjadi anggota suatu kelompok atau organisasi
tertentu dan mengamatinya serta menghimpun data darinya. Kelebihan
pengamatan jenis ini adalah kemampuannya dalam menjaga kealamiahan.
b) Observasi nonpartisipan/nonpartisipatoris
Dalam pengamatan ini peneliti tidak berada di dalam atau melakukan
keterlibatan dalam kegiatan yang diamati. Dengan kata lain, pengamatan
berada di luar kegiatan yang diamati. Sebagian meniJai hal ini yang
menyebabkan ketidakalamiahan proses peristiwa atau perilaku orang-
orang yang diamati.
Teknik observasi bisa digunakan sebagai data sekunder, tergantung
tingkat relevansinya dengan rumusan masalah. Hasil observasi bisa berupa
teks, gambar atau foto, video, rekaman suara dan sebagainya.
2) Dokumen
Dokumen bisa menjadi data sekunder. Sebagai contoh, kita melakukan
penelitian tentang perbandingan dua buku tentang rahasia cepat kaya versi
penulis Amerika dan penulis Indonesia yang terbit di tahun yang sama.
Apabila melakukan penelitian tentang konstruksi sosial kekayaan, lalu
menggunakan literatur tersebut sebagai salah satu referensi, maka buku
tersebut menjadi sumber data sekunder.

8
b. Riset Kuantitatif
Cara melakukan pengumpulan data sekunder riset kuantitatif juga dapat
dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut:
1) Dokumen
Sama seperti riset kualitatif, riset kuantitatif juga menggunakan dokumen
seperti studi literatur sebagai proses pengumpulan datanya. Analisis wacana
adalah metode dalam riset kualitatif. Studi literatur atau penggunaan dokumen
menjadi sumber data sekunder dalam riset kuantitatif.

B. Contoh Data Sekunder Pada Penelitian:


1. Judul: Pemanfaatan Perpustakaan Asmaina Terhadap Minat Baca Anak Pada
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Dusun Plumbon Tengah, Mororejo,
Tempel, Sleman.
Data: Penggunaan bahan pustaka, literatur, penelitian terdahulu, buku, laporan -
laporan kegiatan yang diadakan oleh perpustakaan Asmaina dan lain sebagainya.
2. Judul: Penerapan Economic Order Quantity (EOQ) untuk Persediaan Teh
Goalpara Seduh dalam Upaya Efisiensi Biaya Persediaan di Unit Industri Hilir
Teh pada PT Perkebunan Nusantara VIII.
Data: Menggunakan penelitiaan kepustakaan terhadap laporan manajemen setiap
bulannya, dalam penelitian tersebut data yang diperlukan diantaranya:
a. Rencana Anggaran dan Realisasi Biaya Persediaan diantarnaya biaya
penyimpanan dan biaya pemesanan.
b. Data penjualan per enam bulan atau satu semester.
c. Metode persediaan yang diterapkan oleh perusahaan.
3. Judul: Pengaruh Kepuasan dan Komitmen Organisasi Terhadap Turnover
Intention pada Karyawan CV. Dwi Putra Perkasa Garment Malang.
Data: Menggunakan data sekunder dari dokumen-dokumen CV. Dwi Putra
Perkasa Garment Malang seperti gambaran umum perusahaan, falsafah, visi, misi
perusahaan, struktur organisasi, pembagian tugas karyawan, kegiatan usaha, dan
gambaran umum responden.
4. Judul: Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai
pada Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Sanggata Utara.
Data: Data yang dipergunakan meliputi data tentang Asuransi Jiwa Bersama
Bumiputera sangatta.
9
C. Kelebihan dan Kekurangan Data Sekunder.
Data sekunder mempunyai kelebihan dan kekurangan. Adapun kelebihan dan
kekurangan data sekunder adalah sebagai berikut:
➢ Kelebihan dari data sekunder:
1. Mudah, murah dan cepat. Peneliti tidak harus terlibat dalam mengembangkan
cara pengumpulan data yang rumit. Peneliti bahkan tidak perlu melakukan
survei atau wawancara untuk mengumpulkan data.
2. Bervariasi. Peneliti dapat mengumpulkan data dari berbagai sumber. Selain
itu, Peneliti dapat membandingkan data yang berbeda dan memilih salah satu
yang mendukung argumen Peneliti.
3. Titik awal yang bagus. Studi sangat membantu untuk membantu perencanaan
penelitian primer. Misalnya, Peneliti dapat mengumpulkan beberapa data
sekunder untuk menjawab beberapa asumsi peneliti dan mengumpulkan data
lain melalui penelitian pendahuluan. Dalam kasus lain, untuk penelitian
konsumen, peneliti mungkin membutuhkan data sekunder tentang demograf i
dan geografi untuk menentukan sampel yang representatif.
➢ Kekurangan data sekunder:
1. Meragukan. Peneliti tidak tahu bagaimana data diambil, apakah mereka akurat
atau tidak. Misalnya, penyedia data mungkin menggunakan sampel yang tidak
representative sehingga bias jika peneliti gunakan untuk mengambil
kesimpulan tentang populasi..
2. Kadaluarsa. Lebih banyak jeda waktu antara pengumpulan data dan publikasi
data. Sehingga, data mungkin tidak lagi relevan dengan kondisi terkini. Atau,
penyedia data tidak memperbaharuinya secara reguler, sehingga, untuk
beberapa tahun, data tidak tersedia.

2.4 Pengumpulan Data Primer


Menurut Husein Umar (2013:42) data primer adalah: “Data primer merupakan data
yang didapat dari sumber pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari
wawancara atau hasil pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti”. Sedangkan
menurut Nur Indrianto dan Bambang Supono (2013:142) data primer adalah: “Data
primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak
melalui media perantara)”.

10
A. Cara Memperoleh Data Primer
a. Riset Kualitatif.
Cara mengumpulkan data primer dalam riset kualitatif dapat dilakukan dengan
beberapa cara, ada beberapa teknik yang sangat umum digunakan sebagai berikut:
1) Wawancara mendalam
Teknik wawancara mendalam atau indepth interview hampir selalu
menjadi senjata utama pengumpulan data primer riset kualitatif. Hasil dari
wawancara mendalam adalah narasi oral yang umumnya deskriptif. Narasi
oral tersebut dicatat atau direkam, kemudian dituangkan dalam transkrip.
Transkrip hasil wawancara mendalam adalah teks yang digunakan sebagai
data pokok. Bila perlu, transkrip diterjemahkan ke dalam bahasa yang
digunakan dalam penelitian. Dengan demikian, wawancara mendalam
merupakan salah satu teknik pengumpulan data pokok riset kualitatif. Pada
tahap penggunaannya, tentu tidak semua narasi transkrip digunakan sebagai
data. Peneliti harus jeli menyeleksi mana yang relevan untuk diolah dan
dianalisis. Hasil transkrip adalah fakta-fakta naratif yang potensial sebagai
data primer kualitatif.
2) Observasi
Metode observasi dapat digunakan sebagai data primer atau sekunder,
tergantung pada derajat kesesuaian dengan masalah yang muncul. Tentu saja
metode observasi dapat menjadi sumber data jika pertanyaan penelitian yang
relevan dijawab melalui observasi.
Observasi tidak melibatkan interaksi langsung dengan responden.
Melainkan, peneliti menonton dan mengamati responden dan membuat catatan
tentang mereka. Misalnya, untuk riset perilaku pelanggan di toko ritel, peneliti
mungkin akan mencatat gender, produk apa yang pertama kali mereka tuju
saat memasuki toko, apa yang mereka masukkan kedalam keranjang belanja
dan apa yang mereka bayar di kasir dan berapa jumlahnya.
Penelitian ini relatif murah karena peneliti tidak mendatangi responden
satu per satu. Melainkan, mereka menentukan beberapa lokasi pengamatan
untuk mengambil informasi.
Tapi, kelemahan utama dari penelitian observasi adalah jumlah informasi
relatif terbatas. Selain itu, bias juga seringkali terjadi. Misalnya, dalam
observasi di toko ritel, pengunjung mungkin menunjukkan sikap tidak alami
11
ketika mereka tahu sedang dalam pengamatan. Mereka mencoba menunjukkan
diri ideal alih-alih berperilaku seperti biasanya. Hasil observasi dapat berupa
teks, gambar atau foto, film, rekaman, dan lain-lain.
3) Kelompok fokus
Dalam hal ini, peneliti mengumpulkan beberapa orang untuk
mendiskusikan suatu masalah. Mereka mungkin adalah konsumen terpilih atau
para ahli.
Topik diskusi bervariasi tergantung pada jenis penelitian. Itu mungkin
tentang suatu produk, layanan, iklan, atau gaya kemasan baru. Peneliti
kemudian mengajukan pertanyaan tersebut kepada anggota kelompok dan
mendorong mereka untuk secara aktif mendiskusikan tanggapan mereka.
Keuntungan utama kelompok fokus adalah informasi lebih realistis dan
akurat. Karena melibatkan responden dengan karakteristik yang mirip,
jawaban atau pendapat mereka mungkin kurang bias daripada tanggapan
terhadap wawancara atau kuesioner individu. Anggota kelompok bebas
mengutarakan pendapatnya alih-alih hanya sekedar menjawab pertanyaan
sebagaimana dalam survei dan wawancara.
Tapi, metode ini juga mengandung kelemahan. Anggota mungkin pasif
dalam berdiskusi sehingga peneliti mengambil peran yang dominan sehingga
mempengaruhi diskusi terlalu banyak. Itu pada akhirnya akan mengarah pada
kesimpulan yang bias.

b. Riset Kuantitatif
Cara melakukan pengumpulan data primer riset kuantitatif juga dapat
dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut:
1) Survey
Pada umumnya, sumber data kuantitatif diperoleh melalui survey dengan
cara menyebar kuesioner atau angket sebagai instrumen penelitian. Survey ini
bisa dilakukan sendiri oleh peneliti atau oleh pihak lain sehingga peneliti
tinggal mengolah datanya saja.
Di sini perlu digarisbawahi juga bahwa meskipun peneliti kuantitatif
menggunakan data yang dikumpulkan oleh pihak lain, dalam arti bukan dari
tangan pertama, data yang digunakan tetap bisa disebut sebagai data primer.

12
Sebagai contoh, penelitian mengenai tren angkatan usia produktif di
Indonesia tahun 2019. Peneliti menggunakan data dari Badan Pusat Statistik
(BPS) untuk dianalisis. Maka, data dari BPS tersebut adalah data pokok.
Pendefinisian yang membedakan antara data primer dan sekunder, dengan
demikian tergantung pada pendekatan riset yang digunakan.
2) Dokumen
Riset kuantitatif juga menggunakan dokumen seperti studi literatur sebagai
proses pengumpulan datanya. Analisis wacana adalah metode dalam riset
kualitatif. Artinya, studi literatur atau penggunaan dokumen menjadi sumber
data sekunder dalam riset kuantitatif.
Dalam penelitian, metode pengumpulan data penelitian sangat dipengaruhi
oleh pendekatan penelitian. Oleh karena itu, sebelum melakukan pengumpulan
data, baik primer maupun sekunder, pembaca harus memahami dulu
pendekatan penelitian yang diterapkan. Selanjutnya menanyakan metode apa
yang paling sesuai digunakan untuk mengumpulkan data demi menjawab
pertanyaan penelitian.

B. Contoh Data Primer Pada Penelitian:


1. Judul: Pemanfaatan Perpustakaan Asmaina Terhadap Minat Baca Anak Pada
Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah Dusun Plumbon Tengah, Mororejo,
Tempel, Sleman.
Data: Catatan hasil wawancara dan hasil pengamatan langsung di lapangan yang
diperoleh melalui wawancara dengan pengelola Perpustakaan Asmaina Dusun
Plumbon Tengah dan beberapa pengunjung perpustakaan terutama anak -anak
yang masih berstatus pelajar.
2. Judul: Penerapan Economic Order Quantity (EOQ) untuk Persediaan Teh
Goalpara Seduh dalam Upaya Efisiensi Biaya Persediaan di Unit Industri Hilir
Teh pada PT Perkebunan Nusantara VIII.
Data: Mewawancara, dokumentasi, dan observasi langsung di unit Industri Hilir
Teh pada PT Perkebunan Nusantara VIII.
3. Judul: Pengaruh Kepuasan dan Komitmen Organisasi Terhadap Turnover
Intention pada Karyawan CV. Dwi Putra Perkasa Garment Malang.
Data: Menggunakan kuesioner dan wawancara untuk mengetahui kepuasan,
komitmen organisasi dan turnover intention karyawan.
13
4. Judul: Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai
pada Perusahaan Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Sanggata Utara.
Data: Data diperoleh dengan menyebar kuesioner yang berkaitan dengan gaya
kepemimpinan, kompensasi, dan kinerja kepada seluruh pegawai Asuransi Jiwa
Bersama Bumiputera Sangatta.

C. Kelebihan dan Kekurangan Data Primer


Data primer juga mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan. Adapun
kelebihan dan kekurangan data primer adalah sebagai berikut:
➢ Kelebihan dari data primer:
1. Terkini. Data dapat diperoleh pada saat peneliti membutuhkannya. Hal ini
berbeda dengan data sekunder yang membutuhkan waktu lama antara
pengumpulan dan publikasi data. Selain itu, peneliti dapat memperbarui data
secara berkala sesuai kebutuhan.
2. Relevan. Peneliti mengambil data yang objektif dan dijawab berdasarkan
pertanyaan. Misalnya, jika mereka meneliti kebiasaan konsumen antara usia
20 dan 30 tahun, mereka akan dapat mengidentifikasi model yang tepat.
3. Rahasia. Hanya peneliti yang memiliki akses ke data. Orang lain tidak boleh
menggunakannya tanpa izin mereka.
➢ Kekurangan dari data primer:
1. Mahal. Peneliti harus menyiapkan uang ekstra untuk mendapatkan data.
Jumlahnya tergantung pada penyiapan atau metode penelitian utama yang
digunakan. Jumlah responden dan letak geografis juga mempengaruhi biaya.
Misalnya, dalam survei, biaya mungkin lebih tinggi dan termasuk biaya
inspeksi, biaya entri data, dan biaya pencetakan kuesioner.
2. Memakan waktu. Survei dan wawancara bisa memakan waktu beberapa hari,
tergantung jumlah responden. Setelah menerima data, peneliti harus
memasukkan data, membersihkannya dan memasukkannya ke dalam database.
Peneliti mungkin perlu mengevaluasi jawaban atas beberapa pertanyaan
terbuka. Data sekunder, di sisi lain, dikumpulkan, diproses, dan dianalisis
dengan cepat.
3. Variasi lebih rendah. Data primer hanya berisi topik yang diteliti. Sebaliknya,
data sekunder lebih bervariasi karena berasal dari berbagai sumber.

14
4. Sampel tidak valid. Kesalahan pengambil sampel membuat pekerjaan sia -sia.
Meskipun tidak ada masalah dengan kuesioner atau jawaban responden,
sampel yang tidak representatif menghasilkan kesimpulan yang bias.
Sehingga, memilih sampel yang tepat adalah tahap awal dan utama dari
penelitian.

15
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Data adalah hasil pencatatan peneliti, instansi, individu dan lain sebagainya baik
berupa angka-angka maupun fakta-fakta. Secara garis besar data dibagi dalam dua
bentuk (Supranto, 1981) yaitu: data kuantitatif dan data kualitatif. Berdasarkan skala
pengukurannya, data kuantitatif dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data interval dan
data rasio. Sedangkan data kualitatif dapat dikategorikan ke dalam beberapa bentuk,
yaitu data nominal, ordinal, kontinyu, dan diskrit. Selain data yang dirinci menurut
skala pengkuran, data juga dapat digolongkan berdasarkan dimensi waktu
pengukurannya, antara lain: data berkala/runtut waktu (time series), data silang (cross
section data), dan data pooling (pooling data). Data menurut sumbernya dapat
dibedakan menjadi dua yaitu data internal dan data eksternal.
Data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak
langsung melalui media perantara. Hal tersebut berarti bahwa peneliti berperan
sebagai pihak kedua, karena tidak didapatkan secara langsung. Data sekunder adalah
data tambahan yang diperoleh bukan dari tangan pertama tetapi dari kedua, ketiga
atau seterusnya. Sedangkan data primer merupakan data yang didapat dari sumber
pertama baik dari individu atau perseorangan seperti hasil dari wawancara atau hasil
pengisian kuesioner yang biasa dilakukan oleh peneliti. Cara-cara yang dapat
digunakan dalam mengumpulkan data sekunder maupun primer baik dalam penelitian
kuantitatif maupun kualitiatif adalah dapat menggunakan observasi, dokumen,
wawancara mendalam, kelompok fokus, dan survey.

16
DAFTAR PUSTAKA

Amir, P. D. H. A., H. Junaidi, S. M. & Yulmardi, S. M., 2009. Metodologi Penelitian


Ekonomi dan Penerapannya. In: A. Amir, ed. Metodologi Penelitian Ekonomi dan
Penerapannya. s.l.:IPB Press.

Suwartono, Tono. (2014). Dasar Dasar Metodologi Penelitian.

UNIVERSITAS RAHARJA. 2020. DATA PRIMER - UNIVERSITAS RAHARJA. [online]


Available at: <https://raharja.ac.id/2020/11/08/data-primer/> [Accessed 18 November
2021].

Cerdasco. 2021. Penelitian Primer: Metode, Keunggulan dan Kelemahan – Cerdasco..


[online] Available at: <https://cerdasco.com/penelitian-primer/> [Accessed 18
November 2021].

Abror, Khozin (2013) PERSEPSI PEMUSTAKA TENTANG KINERJA PUSTAKAWAN


PADA LAYANAN SIRKULASI DI PERPUSTAKAAN DAERAH KABUPATEN
SRAGEN. Undergraduate thesis, Ilmu Perpustakaan.

Nurmalita Fajarini, Nurmalita Fajarini (2017) PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN


ASMAINA TERHADAP MINAT BACA ANAK PADA JENJANG PENDIDIKAN
DASAR DAN MENENGAH DUSUN PLUMBON TENGAH, MOROREJO, TEMPEL,
SLEMAN. S1 thesis, FIS.

Hani Hasan Abdullah, 134010246 and Pembimbing I, Dr. Atty Tri Juniarti., SE., MSi (2017)
PENERAPAN ECONOMIC ORDER QUANTITY (EOQ) UNTUK PERSEDIAAN TEH
GOALPARA SEDUH DALAM UPAYA EFISIENSI BIAYA PERSEDIAAN DI UNIT
INDUSTRI HILIR TEH PADA PT PERKEBUNAN NUSANTARA VIII. Skripsi(S1)
thesis, Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unpas Bandung.

Agustin, Reynanda Putri (2018) PENGARUH KEPUASAN DAN KOMITMEN ORGANISASI


TERHADAP TURNOVER INTENTION PADA KARYAWAN CV. DWI PUTRA
PERKASA GARMENT MALANG. Undergraduate (S1) thesis, University of
Muhammadiyah Malang.

Astuti, Eni Puji (2018) PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN KOMPENSASI


TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA PERUSAHAAN ASURANSI JIWA

17
BERSAMA BUMIPUTERA 1912 SANGGATA UTARA. Undergraduate (S1) thesis,
University of Muhammadiyah Malang.

18

Anda mungkin juga menyukai