Anda di halaman 1dari 2

Perencanaan persemaian untuk merehabilitasi lahan bekas tambang dimaksudkan untuk

memperkirakan kebutuhan lahan untuk persemaian dan jumlah benih serta bibit yang
diperlukan untuk melakukan rehabilitasi lahan bekas tambang di PT. Hakian Wellem Rumansi.
Perencanaan persemaian sangat diperlukan untuk menjamin produksi bibit dalam jumlah dan
kualitas yang diinginkan tepat waktu. Jumlah bibit yang dibutuhkan akan tergantung kepada
luasan areal yang akan direhabilitasi setiap tahun, jarak tanam yang digunakan (biasanya 3 x 3
m sampai 4 x 4 m), jarak tanam 5 x 5 m digunakan hanya jika pada tahun-tahun berikutnya akan
ditanam lagi jenis pohon klimaks diantara pohon-pohon yang telah ditanam), serta persentase
bibit sulaman yang perlu dicadangkan untuk mengganti bibit-bibit yang mati setelah
penanaman, biasanya digunakan 20%.
Perencanaan persemaian untuk merehabilitasi lahan bekas tambang dimaksudkan untuk
memperkirakan kebutuhan lahan untuk persemaian dan jumlah benih serta bibit yang
diperlukan untuk melakukan rehabilitasi lahan bekas tambang di PT. Hakian Wellem Rumansi.
Perencanaan persemaian sangat diperlukan untuk menjamin produksi bibit dalam jumlah dan
kualitas yang diinginkan tepat waktu. Jumlah bibit yang dibutuhkan akan tergantung kepada
luasan areal yang akan direhabilitasi setiap tahun, jarak tanam yang digunakan (biasanya 3 x 3
m sampai 4 x 4 m), jarak tanam 5 x 5 m digunakan hanya jika pada tahun-tahun berikutnya akan
ditanam lagi jenis pohon klimaks diantara pohon-pohon yang telah ditanam), serta persentase
bibit sulaman yang perlu dicadangkan untuk mengganti bibit-bibit yang mati setelah
penanaman, biasanya digunakan 20%.
Perencanaan persemaian untuk merehabilitasi lahan bekas tambang dimaksudkan untuk
memperkirakan kebutuhan lahan untuk persemaian dan jumlah benih serta bibit yang
diperlukan untuk melakukan rehabilitasi lahan bekas tambang di PT. Hakian Wellem Rumansi.
Perencanaan persemaian sangat diperlukan untuk menjamin produksi bibit dalam jumlah dan
kualitas yang diinginkan tepat waktu. Jumlah bibit yang dibutuhkan akan tergantung kepada
luasan areal yang akan direhabilitasi setiap tahun, jarak tanam yang digunakan (biasanya 3 x 3
m sampai 4 x 4 m), jarak tanam 5 x 5 m digunakan hanya jika pada tahun-tahun berikutnya akan
ditanam lagi jenis pohon klimaks diantara pohon-pohon yang telah ditanam), serta persentase
bibit sulaman yang perlu dicadangkan untuk mengganti bibit-bibit yang mati setelah
penanaman, biasanya digunakan 20%.
Perencanaan persemaian untuk merehabilitasi lahan bekas tambang dimaksudkan untuk
memperkirakan kebutuhan lahan untuk persemaian dan jumlah benih serta bibit yang
diperlukan untuk melakukan rehabilitasi lahan bekas tambang di PT. Hakian Wellem Rumansi.
Perencanaan persemaian sangat diperlukan untuk menjamin produksi bibit dalam jumlah dan
kualitas yang diinginkan tepat waktu. Jumlah bibit yang dibutuhkan akan tergantung kepada
luasan areal yang akan direhabilitasi setiap tahun, jarak tanam yang digunakan (biasanya 3 x 3
m sampai 4 x 4 m), jarak tanam 5 x 5 m digunakan hanya jika pada tahun-tahun berikutnya akan
ditanam lagi jenis pohon klimaks diantara pohon-pohon yang telah ditanam), serta persentase
bibit sulaman yang perlu dicadangkan untuk mengganti bibit-bibit yang mati setelah
penanaman, biasanya digunakan 20%.
Perencanaan persemaian untuk merehabilitasi lahan bekas tambang dimaksudkan untuk
memperkirakan kebutuhan lahan untuk persemaian dan jumlah benih serta bibit yang
diperlukan untuk melakukan rehabilitasi lahan bekas tambang di PT. Hakian Wellem Rumansi.
Perencanaan persemaian sangat diperlukan untuk menjamin produksi bibit dalam jumlah dan
kualitas yang diinginkan tepat waktu. Jumlah bibit yang dibutuhkan akan tergantung kepada
luasan areal yang akan direhabilitasi setiap tahun, jarak tanam yang digunakan (biasanya 3 x 3
m sampai 4 x 4 m), jarak tanam 5 x 5 m digunakan hanya jika pada tahun-tahun berikutnya akan
ditanam lagi jenis pohon klimaks diantara pohon-pohon yang telah ditanam), serta persentase
bibit sulaman yang perlu dicadangkan untuk mengganti bibit-bibit yang mati setelah
penanaman, biasanya digunakan 20%.
Perencanaan persemaian untuk merehabilitasi lahan bekas tambang dimaksudkan untuk
memperkirakan kebutuhan lahan untuk persemaian dan jumlah benih serta bibit yang
diperlukan untuk melakukan rehabilitasi lahan bekas tambang di PT. Hakian Wellem Rumansi.
Perencanaan persemaian sangat diperlukan untuk menjamin produksi bibit dalam jumlah dan
kualitas yang diinginkan tepat waktu. Jumlah bibit yang dibutuhkan akan tergantung kepada
luasan areal yang akan direhabilitasi setiap tahun, jarak tanam yang digunakan (biasanya 3 x 3
m sampai 4 x 4 m), jarak tanam 5 x 5 m digunakan hanya jika pada tahun-tahun berikutnya akan
ditanam lagi jenis pohon klimaks diantara pohon-pohon yang telah ditanam), serta persentase
bibit sulaman yang perlu dicadangkan untuk mengganti bibit-bibit yang mati setelah
penanaman, biasanya digunakan 20%.

Anda mungkin juga menyukai