TENTANG
Sakit;
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Bandung
pada tanggal 11 Oktober 2021
Direktur RSJP Paramarta
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien merupakan hal
utama dalam manajemen rumah sakit. Sesuai dengan visi, misi, serta
nilai terkait keamanan yang diterapkan oleh Rumah Sakit Khusus
Jantung dan Pembuluh Darah Paramarta, rumah sakit selalu
meningkatkan dan mempertahankan standar mutu, keamanan dan
keselamatan pasien.
1. Tujuan Umum
Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit Khusus Jantung dan
Pembuluh Darah Paramarta dengan menciptakan dan memelihara
budaya keselamatan pasien.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan keselamatan pasien melalui penerapan prorgam
tujuh langkah menuju keselamatan pasien;
b. Meningkatkan kewaspadaan akan risiko keselamatan pasien
bagi seluruh petugas di unit kerja dan pelayanan Rumah Sakit
Khusus Jantung dan Pembuluh Darah Paramarta;
c. Mencegah insiden keselamatan pasien melalui pembelajaran
dari pelaporan dan analisa insiden;
d. Menurunkan angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) di Rumah
Sakit Khusus Jantung dan Pembuluh Darah Paramarta.
e. Meningkatkan akuntabilitas Rumah Sakit Khusus Jantung dan
Pembuluh Darah terhadap pasien dan masyarakat.
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman Upaya Keselamatan Pasien meliputi :
1. Pendahuluan yang berisi latar belakang, maksud dan tujuan,
batasan operasional, definisi yang terkait dengan upaya kesematan
pasien serta regulasi yang mendasari penyusunan pedoman ini;
2. Kebijakan Mutu RSJP Paramarta yang diberlakukan di RSJP
Paramarta yang menjadi acuan dalam penyusunan program mutu
dan keselamatan pasien di rumah sakit;
3. Pengorganisasian Sub Komite Keselamatan Pasien serta pembagian
tugas setiap bagian dalam upaya kesematan pasien di rumah sakit;
4. Tatalaksana pelayanan Sub Komite Keselamatan Pasien di RSJP
Paramarta;
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 8 / 54
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Rumah Sakit adalah Rumah Sakit Khusus Jantung dan Pembuluh
Darah Paramarta yang selanjutnya disebut RSJP Paramarta adalah
institusi pelayanan kesehatan khusus jantung dan pembuluh
darah yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat secara paripurna;
2. Direktur Rumah Sakit adalah pimpinan tertinggi di RSJP
Paramarta yang bertugas memimpin penyelenggaraan Rumah
Sakit;
3. Komite Mutu Rumah Sakit yang selanjutnya disebut Komite Mutu
adalah unsur organisasi non struktural yang membantu direktur
rumah sakit dalam mengelola dan memandu program peningkatan
mutu dan keselamatan pasien, serta mempertahankan standar
pelayanan rumah sakit;
4. Ketua Komite Mutu adalah jabatan non struktural yang ditetapkan
oleh Direktur Rumah Sakit untuk menjalankan fungsi membantu
direktur dalam menjalankan upaya meningkatan mutu,
keselamatan pasien dan manajemen risiko di rumah sakit;
5. Sub Komite adalah bagian dari Komite Mutu yang menjalankan
tugas dan fungsi secara spesifik terkait program komite mutu yang
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 9 / 54
E. DEFINISI
1. Keselamatan Pasien (Patient Safety) adalah pasien bebas dari
cedera (harm) yang tidak seharusnya terjadi atau bebas dari
cedera yang potensial akan terjadi (penyakit, cedera fisik, sosial,
psikologis, cacat, kematian dan lain-lain), terkait dengan
pelayanan kesehatan;
2. Keselamatan Pasien Rumah Sakit adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman, termasuk:
asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko;
3. Bahaya (hazard) adalah suatu keadaan, perubahan, atau
tindakan yang dapat meningkatkan risiko pada pasien;
4. Cedera (harm) adalah dampak yang terjadi akibat gangguan
struktur atau penurunan fungsi tubuh dan dapat berupa dampak
fisik, sosial, dan psikologis;
5. Insiden Keselamatan Pasien (IKP) adalah setiap kejadian atau
situasi yang dapat mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan cedera (harm) yang tidak seharusnya terjadi;
6. Kejadian Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat
berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi
insiden;
7. Kejadian Nyaris Cedera (KNC/Near Miss) adalah suatu insiden
yang belum sampai terpapar ke pasien;
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 10 / 54
F. LANDASAN HUKUM
Pedoman Upaya Keselamatan Pasien ini dibuat dengan merujuk
kepada peraturan perundangan yang berlaku, seperti:
19. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
20. Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
21. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
22. Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja;
23. Peraturan Presiden RI Nomor 77 Tahun 2015 tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit;
24. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Keselamatan Pasien;
25. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 4 Tahun 2018 tentang
Kewajiban Rumah Sakit dan Kewajiban Pasien;
26. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 4 Tahun 2019 tentang
Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 11 / 54
BAB II
KEBIJAKAN MUTU RSJP PARAMARTA
A. PENGERTIAN
Kebijakan mutu adalah kebijakan resmi organisasi yang dikeluarkan oleh
Direktur Rumah Sakit yang berisi komitmen manajemen rumah sakit
dalam memperhatikan dan mempertimbangkan aspek-aspek mutu dalam
aktifitas keseharian di rumah sakit. Kebijakan mutu ditetapkan dengan
Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit untuk diketahui oleh seluruh
civitas hospitalia.
Fungsi Kebijakan Mutu di rumah sakit adalah :
1. Merupakan pernyataan resmi dari manajemen puncak berkenaan
dengan arah dan tujuan kinerja mutu (quality performance) yang
hendak dicapai;
2. Menjadi landasan atau acuan perumusan sasaran mutu dan
pengembangan dokumen lainnya;
3. Menjadi landasan atau acuan bagi seluruh anggota organisasi dalam
menjalankan kehidupan berorganisasi.
BAB III
PENETAPAN ORGANISASI, PEMBAGIAN PERAN DAN FUNGSI DALAM
UPAYA KESELAMATAN PASIEN DI RSJP PARAMARTA
3. Uraian Tugas
a. Ketua Komite Mutu
1) Deskripsi Jabatan
Ketua Komite Mutu adalah jabatan non struktural yang diberi
tugas dan wewenang untuk membantu Direktur Rumah Sakit
dalam penyelenggaraan peningkatan mutu, keselamatan pasien
dan manajemen risiko di rumah sakit.
2) Kualifikasi :
a) Pendidikan Formal dan Pelatihan :
i. Profesi Kedokteran; atau
ii. Profesi Keperawatan; atau
iii. Bidang Manajemen;
iv. Sertifikasi Pelatihan Manajemen Mutu Rumah Sakit,
Manajemen Keselamatan Pasien, Manajemen Risiko
Rumah Sakit;
v. Pelatihan terkait Akreditasi Rumah Sakit
b) Pengalaman :
i. Pernah terlibat dalam kegiatan penjaminan
mutu/keselamatan pasien/manajemen risiko di rumah
sakit atau sarana pelayanan kesehatan lainnya;
ii. Terampil dalam menggunakan perangkat teknologi
informasi berbasis komputer.
c) Keahlian/Keterampilan Umum
i. Kepemimpinan;
ii. Komunikasi Interpersonal;
iii. Pengambilan Keputusan;
iv. Problem Solving;
v. Team work.
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 16 / 54
d) Persyaratan Khusus
i. Memiliki integritas yang baik
ii. Tidak sedang dalam proses penyelesaian masalah
hukum atau tersangkut masalah hukum.
3) Tanggung Jawab
a) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, bertanggung
jawab langsung kepada Direktur Rumah Sakit;
b) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan
kesinambungan program mutu, keselamatan pasien dan
manajemen risiko di rumah sakit;
c) Bertanggung jawab terhadap pencapaian indikator mutu
rumah sakit, indikator keselamatan pasien, dan indikator
manajemen risiko rumah sakit;
d) Bertanggung jawab terhadap validitas data mutu di rumah
sakit;
e) Bertanggung jawab terhadap keselamatan diri, anggota dan
lingkungan tempatnya bertugas.
4) Uraian Tugas
a) Menyusun regulasi berupa pedoman, panduan dan instruksi
terkait peningkatan mutu, keselamatan pasien dan
manajemen risiko di rumah sakit;
b) Menyusun dan membuat program peningkatan mutu,
keselamatan pasien dan manajemen risiko di rumah sakit;
c) Memimpin, mengkoordinir, dan mengevaluasi pelaksanaan
program kerja Komite Mutu secara efektif, efisien dan
bermutu.
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 17 / 54
5) Kewenangan
a) Memberikan edukasi dan merancang pelaksanaan edukasi
kepada seluruh karyawan dari seluruh unit kerja yang ada di
rumah sakit terkait peningkatan mutu, keselamatan pasien
dan pengelolaan risiko di rumah sakit;
b) Memimpin rapat/pertemuan koordinasi terkait dengan
pelaksanaan program Komite Mutu rumah sakit;
c) Menegur karyawan rumah sakit yang tidak mematuhi
ketentuan peningkatan mutu, keselamatan pasien, dan
pengelolaan risiko di rumah sakit;
d) Meminta arahan dari Direktur Rumah Sakit terkait
pelaksanaan tugasnya.
2) Kualifikasi :
a) Pendidikan Formal dan Pelatihan :
i. Profesi Kedokteran; atau
ii. Profesi Keperawatan; atau
iii. Pendidikan Tenaga Kesehatan lain; atau
iv. Pendidikan Non Kesehatan;
v. Merupakan karyawan/pegawai rumah sakit;
vi. Sertifikasi Pelatihan Manajemen Mutu Rumah Sakit,
Manajemen Keselamatan Pasien, Manajemen Risiko
Rumah Sakit;
vii. Pelatihan terkait Akreditasi Rumah Sakit
b) Pengalaman :
i. Pernah terlibat dalam kegiatan penjaminan
mutu/keselamatan pasien/manajemen risiko di rumah
sakit atau sarana pelayanan kesehatan lainnya;
ii. Terampil menggunakan teknologi informasi berbasis
komputer.
c) Keahlian/Keterampilan Umum
i. Kepemimpinan;
ii. Komunikasi Interpersonal;
iii. Pengambilan Keputusan;
iv. Problem Solving;
v. Team Work.
d) Persyaratan Khusus
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 19 / 54
3) Tanggung Jawab
a) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, bertanggung
jawab langsung kepada Ketua Komite Mutu Rumah Sakit;
b) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas
kesekretariatan di Komite Mutu rumah sakit;
c) Bertanggung jawab terhadap kelengkapan sekretariat untuk
mendukung pelaksanaan program Komite Mutu Rmah Sakit;
d) Bertanggung jawab terhadap keselamatan diri, anggota
komite mutu dan lingkungan tempatnya bertugas.
4) Uraian Tugas
a) Membantu Ketua Komite Mutu dan Sub Komite menyusun
regulasi berupa pedoman, panduan dan instruksi terkait
peningkatan mutu, keselamatan pasien dan manajemen
risiko di rumah sakit;
b) Membantu Ketua dalam menyusun dan membuat program
peningkatan mutu, keselamatan pasien dan manajemen
risiko di rumah sakit;
c) Menyusun jadual dan mempersiapkan pertemuan/rapat
Komite Mutu sesuai arahan Ketua Komite Mutu serta
mencatat/mendokumentasikan risalah/notulen rapat sesuai
ketentuan yang berlaku;
d) Mempersiapkan pelaksanaan dan kelengkapan pelatihan
mutu sesuai program mutu yang telah ditetapkan;
e) Mencatat dan melaporkan temuan/kejadian terkait
pelaksanaan tugasnya kepada Ketua Komite Mutu.
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 20 / 54
5) Kewenangan
a) Mengatur jadual pertemuan Komite Mutu;
b) Membuat risalah/notulen rapat Komite Mutu;
c) Mengatur jadual pelatihan mutu, keselamatan pasien dan
manajemen risiko di rumah sakit;
d) Meminta arahan dari Ketua Komite Mutu terkait
pelaksanaan tugasnya.
2) Kualifikasi :
a) Pendidikan Formal dan Pelatihan :
i. Profesi Kedokteran; atau
ii. Profesi Keperawatan; atau
iii. Profesi Tenaga Kesehatan lain; atau
iv. Pendidikan Non Kesehatan;
v. Merupakan karyawan/pegawai rumah sakit;
vi. Pelatihan Manajemen Mutu Rumah Sakit;
vii.Pelatihan terkait Akreditasi Rumah Sakit
b) Pengalaman :
i. Pernah terlibat dalam kegiatan penjaminan mutu di
rumah sakit atau sarana pelayanan kesehatan lainnya;
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 21 / 54
c) Keahlian/Keterampilan Umum
i. Kepemimpinan;
ii. Komunikasi Interpersonal;
iii. Pengambilan Keputusan;
iv. Problem Solving;
v. Team work.
d) Persyaratan Khusus
i. Memiliki integritas yang baik
ii. Tidak sedang dalam proses penyelesaian masalah hukum
atau tersangkut masalah hukum.
3) Tanggung Jawab
a) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, bertanggung
jawab langsung kepada Ketua Komite Mutu;
b) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan
kesinambungan program peningkatan mutu di rumah sakit;
c) Bertanggung jawab terhadap pencapaian indikator mutu di
rumah sakit;
d) Bertanggung jawab terhadap validitas data terkait mutu di
rumah sakit;
e) Bertanggung jawab terhadap keselamatan diri, anggota dan
lingkungan tempatnya bertugas.
4) Uraian Tugas
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 22 / 54
5) Kewenangan
a) Memberikan edukasi dan merancang pelaksanaan edukasi
kepada seluruh karyawan dari seluruh unit kerja yang ada di
rumah sakit terkait program peningkatan mutu di rumah
sakit;
b) Menegur karyawan rumah sakit yang tidak mematuhi
ketentuan dan prosedur yang berlaku di rumah sakit;
c) Meminta arahan dari Ketua Komite Mutu terkait
pelaksanaan tugasnya.
2) Kualifikasi :
a) Pendidikan Formal dan Pelatihan :
i. Profesi Kedokteran; atau
ii. Profesi Keperawatan; atau
iii. Profesi Tenaga Kesehatan lain;
iv. Merupakan karyawan/pegawai rumah sakit;
v. Pelatihan Keselamatan Pasien ;
vi. Pelatihan terkait Akreditasi Rumah Sakit
b) Pengalaman :
i. Pernah terlibat dalam kegiatan terkait keselamatan
pasien di rumah sakit atau sarana pelayanan
kesehatan lainnya;
ii. Terampil menggunakan teknologi informasi berbasis
komputer.
c) Keahlian/Keterampilan Umum
i. Kepemimpinan;
ii. Komunikasi Interpersonal;
iii. Pengambilan Keputusan;
iv. Problem Solving;
v. Team work.
d) Persyaratan Khusus
i. Memiliki integritas yang baik;
ii. Tidak sedang dalam proses penyelesaian masalah
hukum atau tersangkut masalah hukum.
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 24 / 54
3) Tanggung Jawab
a) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, bertanggung
jawab langsung kepada Ketua Komite Mutu;
b) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan
kesinambungan program keselamatan pasien di rumah sakit;
c) Bertanggung jawab terhadap pencapaian indikator
keselamatan pasien di rumah sakit;
d) Bertanggung jawab terhadap validitas data keselamatan
pasien di rumah sakit;
e) Bertanggung jawab terhadap keselamatan diri, anggota dan
lingkungan tempatnya bertugas.
4) Uraian Tugas
a) Bersama Ketua Komite Mutu menyusun regulasi berupa
pedoman, panduan dan instruksi terkait keselamatan pasien
di rumah sakit;
b) Bersama Ketua Komite Mutu menyusun dan membuat
program keselamatan pasien di rumah sakit;
c) Mengkoordinir, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan
program keselamatan pasien secara efektif, efisien dan
bermutu
d) Mengidentifikasi dan menganalisis data/temuan yang
terkumpul dari setiap unit kerja terkait keselamatan pasien
di rumah sakit;
e) Menyajikan hasil analisis data keselamatan pasien rumah
sakit dan melaporkannya kepada Ketua Komite Mutu untuk
ditindaklanjuti;
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 25 / 54
5) Kewenangan
a) Memberikan edukasi dan merancang pelaksanaan edukasi
kepada seluruh karyawan dari seluruh unit kerja yang ada di
rumah sakit terkait program keselamatan pasien di rumah
sakit;
b) Menegur karyawan rumah sakit yang tidak mematuhi
ketentuan dan prosedur keselamatan pasien yang berlaku di
rumah sakit;
c) Meminta arahan dari Ketua Komite Mutu terkait
pelaksanaan tugasnya.
2) Kualifikasi :
a) Pendidikan Formal dan Pelatihan :
i. Profesi Kedokteran; atau
ii. Profesi Keperawatan; atau
iii. Profesi Tenaga Kesehatan lain; atau
iv. Pendidikan Non Kesehatan;
v. Merupakan karyawan/pegawai rumah sakit;
vi. Pelatihan Manajemen Risiko di Rumah Sakit;
vii. Pelatihan terkait Akreditasi Rumah Sakit
b) Pengalaman :
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 26 / 54
c) Keahlian/Keterampilan Umum
i. Kepemimpinan;
ii. Komunikasi Interpersonal;
iii. Pengambilan Keputusan;
iv. Problem Solving;
v. Team work.
d) Persyaratan Khusus
i. Memiliki integritas yang baik
ii. Tidak sedang dalam proses penyelesaian masalah
hukum atau tersangkut masalah hukum.
3) Tanggung Jawab
a) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, bertanggung
jawab langsung kepada Ketua Komite Mutu;
b) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dan
kesinambungan program manajemen risiko di rumah sakit;
c) Bertanggung jawab terhadap pencapaian indikator
manajemen risiko di rumah sakit;
d) Bertanggung jawab terhadap validitas data terkait
manajemen risiko di rumah sakit;
e) Bertanggung jawab terhadap keselamatan diri, anggota dan
lingkungan tempatnya bertugas.
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 27 / 54
4) Uraian Tugas
a) Bersama Ketua Komite Mutu menyusun regulasi berupa
pedoman, panduan dan instruksi terkait manajemen risiko
di rumah sakit;
b) Bersama Ketua Komite Mutu menyusun dan membuat
program manajemen risiko di rumah sakit;
c) Mengkoordinir, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan
program manajemen risiko secara efektif, efisien dan
bermutu.
d) Mengidentifikasi dan menganalisis data/temuan yang
terkumpul dari setiap unit kerja terkait manajemen risiko di
rumah sakit;
e) Menyajikan hasil analisis data manajemen risiko rumah
sakit dan melaporkannya kepada Ketua Komite Mutu untuk
ditindaklanjuti;
5) Kewenangan
a) Memberikan edukasi dan merancang pelaksanaan edukasi
kepada seluruh karyawan dari seluruh unit kerja yang ada di
rumah sakit terkait program manajemen risiko di rumah
sakit;
b) Menegur karyawan rumah sakit yang tidak mematuhi
ketentuan dan prosedur yang berlaku di rumah sakit;
c) Meminta arahan dari Ketua Komite Mutu terkait
pelaksanaan tugasnya.
f. Anggota
1) Deskripsi Jabatan
Anggota Komite Mutu adalah seluruh unsur yang terdapat
dalam Komite Mutu yang melaksanakan program peningkatan
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 28 / 54
2) Klasifikasi Anggota
Anggota Komite Mutu terdiri dari :
a) Anggota tetap, yaitu seluruh unsur Komite Mutu yang secara
tetap melaksanakan tugas dan fungsi Komite Mutu di
Rumah Sakit ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit;
b) Anggota tidak tetap (ad hoc), yaitu individu atau kelompok
profesi tertentu yang dianggap ahli dalam menangani salah
satu atau keseluruhan program komite mutu, ditetapkan
oleh Direktur Rumah Sakit atas usulan Ketua Komite Mutu.
c) Kriteria Anggota Tidak Tetap (ad hoc) :
a) Merupakan karyawan RSJP Paramarta atau bukan
karyawan/di luar organisasi rumah sakit;
b) Merupakan anggota Kelompok Profesi tertentu;
c) Memiliki keahlian/pengetahuan yang memadai sebagai
konsultan atau nara sumber yang dibutuhkan oleh Komite
Mutu RSJP Paramarta.
2. Komite Mutu
a. Sebagai motor penggerak penyusunan program peningkatan mutu,
keselamatan pasien, dan manajemen risiko di rumah sakit;
b. Melakukan monitoring dan memandu penerapan program
peningkatan mutu, keselamatan pasien dan manajemen risiko di
unit kerja;
c. Membantu dan melakukan koordinasi dengan Pimpinan Unit
Pelayanan/Unit Kerja dalam memilih prioritas perbaikan,
pengukuran mutu/indikator mutu, dan menindaklanjuti hasil
capaian indikator mutu;
d. Melakukan koordinasi dan pengorganisasian pemilihan prioritas
program di tingkat unit kerja serta menggabungkan menjadi
prioritas rumah sakit secara keseluruhan;
e. Menentukan indikator keselamatan pasien , melakukan analisis,
dan validasi data keselamatan pasien yang dikumpulkan dari
seluruh unit kerja di rumah sakit;
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 30 / 54
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
3. Analisis Insiden
Analisis matriks grading risiko insiden keselamatan pasien
merupakan metode analisis kualitatif untuk menentukan derajat
risiko suatu insiden berdasarkan dampak dan probabilitas.
a. Penilaian Dampak Klinis (Consequences)
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 43 / 54
Dampak
Tidak
Frekuensi Minor Moderat Mayor Katastropik
Signifikan
1 2 3 4 5
Sangat Sering 1 Sedang Sedang Tinggi Ekstrim Ekstrim
Sering 2 Sedang Sedang Tinggi Ekstrim Ekstrim
Mungkin 3 Rendah Sedang Tinggi Ekstrim Ekstrim
Jarang 4 Rendah Rendah Sedang Tinggi Ekstrim
Sangat Jarang 5 Rendah Rendah Sedang Tinggi Ekstrim
BAB VI
KESELAMATAN KERJA
Risiko keselamatan kerja dapat dialami oleh petugas rumah sakit yang
berkaitan dengan alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, tempat
kerja dan lingkungannya, serta cara melakukan pekerjaan, dapat berupa
risiko terpapar bahan berbahaya dan beracun, risiko terbakar, tertusuk
benda tajam, dan terkontaminasi atau terpapar cairan tubuh.
B. PENANGANAN RISIKO
Seluruh unit kerja dan pelayanan dapat bekerja sama dengan tim K3RS
dalam mengelola risiko keselamatan kerja. Berikut ini merupakan upaya
manajemen risiko keselamatan kerja yang terkait dengan Sub Komite
Keselamatan Pasien di rumah sakit.
1. Menjaga sanitasi individu dengan menerapkan hand hygiene sesuai
standar untuk mencegah infeksi silang antara pasien dengan
petugas.
2. Meningkatkan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) yang tepat
sesuai dengan prosedur kerja.
3. Mencegah kejadian tertusuk benda tajam dengan memastikan
petugas terkait memahami prosedur kerja yang aman dan tepat.
4. Menerapkan cara pelaksanaan kerja yang baik melalui kebijakan
dan prosedur yang diketahui dan dipahami seluruh staf rumah
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 51 / 54
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU
A. GAMBARAN UMUM
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 52 / 54
B. INDIKATOR MUTU
Berikut ini merupakan indikator mutu yang berkaitan dengan dimensi
mutu keamanan (safety):
1. Kepatuhan Identifikasi Pasien
2. Waktu Tanggap Operasi Seksio Sesarea Emergency
3. Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium <30 menit
4. Kepatuhan Kebersihan Tangan
5. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh
6. Kepatuhan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
BAB VII
PENUTUP
Kode Dokumen : Tanggal Ditetapkan :
0008/PERDIR/X/2021 11 Oktober 2021
Revisi : 00 Halaman 53 / 54
Paramarta ini, diperlukan komitmen dan kerjasama yang baik antara pihak
manajemen, petugas kesehatan, hingga seluruh karyawan di rumah sakit.
Dengan demikian, pelayanan rumah sakit secara umum menjadi lebih
optimal, aman, dan terpercaya bagi pasien serta masyarakat.
Ditetapkan di Bandung
Tanggal 11 Oktober 2021
Direktur RSJP Paramarta,