Anda di halaman 1dari 3

1.

Pakan (feed): bahan yang dapat dimakan dan menyediakan zat makanan produksi telur, susu, wol atau produksi tenaga tergantung pada jenis
untuk ternak. ternaknya (kebutuhan produksi).
2. Pangan (food): bahan yang dapat dimakan dan menyediakan zat makanan 15. Defisiensi nutrien: suatu kondisi ketika jumlah suatu atau beberapa nutrient
pada manusia. yang dikonsumsi dan diserap tidak mencukupi kebutuhan sehingga
3. Diet: campuran bahan pangan/pakan yang digunakan untuk menyediakan menyebabkan penurunan performans produksi atau timbulnya gejala
zat makanan untuk manusia/ternak. klinisdan bahkan kematian.
4. Bahan pakan (feedstuff): satu atau beberapa macam bahan baik diolah, 16. Gizi buruk (malnutrition): terjadi akibat kekurangan zat makanan
setengah jadi atau bahan baku, yang bertujuan untuk dibuat menjadi pakan seperti marasmus (defisiensi energi, protein dan zat makanan lainnya),
atau diberikan langsung kepada hewan penghasil pangan. kwashiorkior (defisiensi kualitas atau kuantitas protein), rabun ayam
5. Bahan pangan (foodstuff) satu atau beberapa macam bahan baik diolah, (defisiensi vitamin A), gondok (defisensi iodium), anemia (defisiensi Fe,
setengah jadi atau bahan baku, yang bertujuan untuk dibuat menjadi pangan vitamin B12, atau asam folat), white muscle desease (defisiensi Se),
atau digunakan sebagai pangan/pakan. kelainan fisik atau cacat fisik (keracunan Hg, Pb, Cu akibat pencemaran
6. Bahan baku pakan (Feed ingredient): Suatu bagian komponen atau suatu lingkungan).
penyusun dari suatu kombinasi atau campuran suatu pakan, mempunyai 17. Gizi berlebih: terjadi akibat kelebihan mengkonsumsi zat makanan seperti
nilai nutrisi maupun tidak dalam ransum ternak, termasuk imbuhan pakan kegemukan dengan berbagai resikonya.
(feed additives). 18. Proses makan (feeding): aktivitas yang komplek, yang meliputi mencari
7. Imbuhan Pakan (Feed additives): Setiap bahan yang tidak lajim makanan, mengamati, pergerakan, aktifitas sensorik, memakan dan
dikonsumsi hewan sebagai pakan, yang dengan sengaja ditambahkan, mencerna.
memiliki atau tidak memiliki nilai nutrisi, dapat mempengaruhi karakteristik 19. Ad libitum : sistem pemberian pakan yang tidak terbatas
pakan atau produk hewan. 20. Restricted Feeding: sistem pemberian pakan yang terbatas
8. Pakan Obat (Medicated feed): Setiap pakan yang mengandung obat 21. CNS (Central Neurvous System) : sistem syaraf pusat
hewan sebagaimana ditetapkan dalam Panduan Prosedur Codex 22. Teori Khemostatik: merupakan teori bahwa hewan makan untuk mencukupi
Alimentarius Commission. kebutuhan nutrien.
9. Bahan-bahan yang tidak diinginkan/Cemaran (undesirable 23. Teori Termostatik: terori bahwa hewan makan untuk mempertahankan
substances): Cemaran-cemaran dan bahan-bahan lain yang terdapat di temperatur tubuhnya.
dalam pakan atau bahan baku pakan yang mengandung resiko terhadap 24. Pencernaan : proses lanjutan dari pengambilan pakan (feed intake) oleh
kesehatan konsumen, termasuk keamanan pangan yang terkait dengan isu- hewan sebagai persiapan untuk proses penyerapan nutrien yang akan
isu kesehatan hewan dimanfaatkan lebih lanjut oleh sel tubuh
10. Nutrisi (nutrition): secara umum dapat dimaknai sebagai suatu proses yang 25. Karnivora: kelompok hewan pemakan daging (makanan asal hewan),
saling berkaitan dan menyangkut aspek pemilihan, konsumsi bahan pakan, mempunyai gigi taring untuk mencabik makanannya, perutnya tunggal
pencernaan dan penyerapan nutrien dalam saluran pencernaan, serta (monogastrik) dan sederhana
metabolisme nutrien dalam sel tubuh untuk berbagai tujuan. 26. Herbivora : kelompok hewan pemakan tumbuhanAlat pencernaan herbivora
11. Zat makanan atau nutrien (nutrient): unsur atau senyawa kimia dalam lebih panjang dan lebih kompleks serta telah mengalami modifikasi yang
bahan pangan atau pakan yang dapat menunjang reproduksi, pertumbuhan, memungkinkan herbivora dapat menggunakan serat (selulosa dan
laktasi atau kebutuhan hidup pokok polisakarida lain seperti hemiselulosa) dalam jumlah reletif banyak
12. Zat makanan atu nutrient: air, protein dan asam amino, karbohodrat, 27. Omnivora: kelompok hewan yang memiliki berperut tunggal. Alat
lemak, vitamin dan unsur inorganik atau mineral (Ca, P, Mg, Na, K, Cl, I, Zn, pencernaannya relatif lebih panjang, lebih kompleks dan cecum-colonnya
Fe, Cu, Co, Mn, Mo, Se). Energi yang diperlukan ternak dapat disediakan (usus besar) lebih berkembang karena sebagian pakannya adalah nabati
oleh lemak, karbohidrat dan kerangka karbon asam amino. yang mengandung serat.
13. Zat makanan esensial atau indispensible: zat makanan yang diperlukan 28. Monogastrik: hewan berperut tunggal dan sederhana. Alat pencernaannya
keberadaannya dalam ransum dan tidak bisa disintesis dalam tubuh dalam terdiri dari mulut, esophagus, perut, usus halus, usus besar dan rektum.
jumlah yang mencukupi. Sistem pencernaannya disebut simple monogastric system.
14. Kebutuhan nutrient (nutrient requirement): jumlah nutrien yang diserap 29. Poligastrik: hewan berperut ganda (kompleks) seperti ruminansia sejati
dan dimetabolisme di dalam sel-sel tubuh untuk kelestarian hidup atau (hewan yang mempunyai rumen) yaitu sapi kerbau, kambing, domba, rusa,
keutuhan alat tubuh (kebutuhan hidup pokok) dan untuk memenuhi tujuan- anoa, antelope dan pseudo-ruminant (onta, llama). Sistem pencernaannya
tujuan produksi yang meliputi kebutuhan untuk reproduksi, pertumbuhan, disebut pollygastric system.
30. Regurgitasi: proses pengelaran bolus makanan yang masih kasar kembali 52. Phytat merupakan salah satu non polysaccharida dari dinding tanaman
ke mulut untuk remastikasi menjadi dikunyah (mamah biak), biasanya seperti silakat dan oksalat
dilakukan ternak ruminasia sambil berbaring 53. Tannin adalah senyawa phenolic yang larut dalam air. Dengan berat
31. Pencernaan hidrolitik atau enzimatis: pencernaan yang dilakukan oleh molekul antara 500 - 3000,tannin bisa mengendapkan protein dari larutan
enzim-enzim pencernaan. 54. Protease inhibitor adalah senyawa yang bisa menghambat trypsin dan
32. Pencernaan fermentatif: Proses pencernaan yang dilakukan atas bantuan chymotripsin dan umumnya pada tanaman mengandung konsentrasi yang
mikroba. rendah kecuali kedele
33. Apparent Digestible Coeficient (ADC) : koefisien cerna semu 55. Cyanogenic glycoside, cyanoglycosida atau cyanogen adalah senyawa
34. Digestible Coeficient (ADC): koefisien cerna sejati yang apabila diperlakukan asam dan diikuti dengan hidrolisis oleh enzim
35. Volatile Fatty Acids (VFAs): asam-asam lemak terbang yang merupakan tertentu akan melepaskan hydrogen cyanida (HCN).
produk perombakan karbohidrat dan merupakan energi utama untuk 56. Non-starch polysaccharide (NSP) adalah karbohidrat komplek yang terlihat
ruminansia. di endosperm dinding sel dari biji cereal
36. Gross Energy (GE) / Energi Bruto (EB): panas yang dihasilkan dari proses 57. Mycotoksin adalah metabolit sekunder diproduksi oleh jamur yang tumbuh
pembakaran dengan bahan makanan dan diukur dengan bobm kalorimeter pada kondisi tertentu
37. Digestible Energy (DE) / Energi Dapat Dicerna (EDD): energi yang dapat 58. Dedak Kasar adalah kulit gabah halus yang bercampur dengan sedikit
dicerna oleh ternak. ED = GE Pakan? GE Feses pecahan lembaga beras dan daya cernanya relatif rendah.
38. Metabolizable Energy (ME) / Energi Termetabolismekan : energi yang 59. Dedak halus biasa merupakan hasil sisa dari penumbukan padi secara
dapat dimetaboliemekan. Dihitung dengan cara berikut: ME = GE pakan ? tradisional (disebut juga dedak kampung).
Ge feses dan GE urine, atau ME = DE ? GE urine.- GE metan 60. Dedak lunteh merupakan hasil ikutan dari pengasahan/pemutihan beras
39. Heat Increament (HI): panas yang dikeluarkan selama proses perombakan/ (slep atau polishing beras).
metabolime zat makanan. 61. Bekatul merupakan hasil sisa ikutan dari pabrik pengolahan khususnya
40. Net Energy (NE) : Metabilizable Energy ? Heat Increament. ME ? HI bagian asah/slep/polish.
41. Biological Value: pengukuran langsung bagian protein yang bisa digunakan 62. Dedak Jagung merupakan hasil sisa ikutan dari penggilingan jagung yang
oleh hewan untuk mensintesis jaringan tubuh dan senyawa-senyawa lain banyak terdapat di daerah-daerah yang makanan pokok dari penduduknya
yang di definisikan sebagai bagian nitrogen yang diabsorpsi oleh hewan. adalah jagung.
42. Net Protein Utilization (NPU): perbedaan antara nitrogen pada karkas 63. Bungkil Kelapa adalah hasil sisa dari pembuatan dan ekstraksi minyak
ayam yang diberi protein test dan nitrogen karkas pada ayam yang diberi kelapa yang didapat dari daging kelapa yang telah dikeringkan terlebih
ransum bebas nitrogen. dahulu.
43. Protein Retention Efficiency (PRE):Penilaian kualitas protein berdasarkan 64. Onggok merupakan hasil sisa dalam pembuatan tepung kanji.
banyaknya protein yang dibentuk dari protein yang dikonsumsi. 65. Angka Manfaat: angka persentasi yang menunjukkan perbandingan antara
44. Non Protein Nitrogen (NPN): nitrogen yang bukan protein, misalnya urea, energi netto dengan energi zat-zat makanan yang dapat dicerna dari bahan
amonia, amida. makanan yang bersangkutan.
45. Mineral Makro: mineral yang dibuthkan dalam jumlah banyak, antara lain 66. Abu: Zat-zat mineral yang ditentukan dengan membakar makanan (zat
Ca, P, K, Na, Cl, S dan Mg. organik).
46. Mineral Mikro: mineral yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, antara lain 67. Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN): Bagian dari bahan makanan yang
Fe, Za, Cu, Mo, Se, I, Mn, Co, Cr, Sn, V, F, Si, Ni dan As. mengandung karbohidrat, gula dan pati.
47. Vitamin adalah senyawa organik yang merupakan komponen yang terdapat 68. Bahan Kering (BK): Berat konstan bahan makakan setelah dihilangkan
didalam makanan dengan jumlah sedikit kandungan airnya dengan pemanasan 105 derajat celcius.
48. Provitamin adalah senyawa yang tidak termasuk vitamin tetapi dapat diubah 69. Daya Cerna: Persentase makanan yang dimakan dibanding denagn yang
menjadi vitamin dikeluarkan sebagai faeces/tinja.
49. Antivitamin disebut juga vitamin antagonis atau pseudovitamin yaitu 70. Energi Bruto: Semua panas yang bebas pada pembakaran, panas ini
senyawa yang tidak berfungsi sebagai vitamin, tetapi secara kimia dihasilkan dari suatu makanan yang seluruhnya dibakar sehingga
berhubungan dengan aktivitas biologi vitamin. menghasilkan zat-zat terakhir seperti CO2, H2O, dan gas lain.
50. Air metabolis: adalah air hasil oksidasi komponen organik dalam sel 71. Energi Dapat Dicerna (Digestible Energy): Nilai energi bruto bahan
51. Water turnover: kecepatan air dikeluarkan dan digantikan dalam jaringan makanan dikurangi zat-zat yang tidak dapat dicerna (energi dalam faeces).
72. Energi Netto: Energi tersedia dikurang energi thermis.
73. Energi Thermis: Energi yang dipergunakan untuk pengunyahan dan proses 92. Class adalah standar klasifikasi ayam berdasarkan daerah asal usul
pencernaan. geografis yang memberikan variasi perbedaan bentuk dan sifat
74. Imbangan Protein (IP): Imbangan antara protein yang dapat dicerna karaktersitikdari ayam tersebut. Contoh ayam asia, amerika.
dengan zat-zat makanan lainnya yang dapat dicerna dalam ransum. 93. Bangsa/Breed adalah klasifikasi ayam berdasarkan bentuk morfologhi dan
75. Kalori (cal): Jumlah panas yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 gram/ 1 besar tubuh yang sama dari setiap klas, contoh ayam brahma.
kg air dari 14.5 derajat celcius menjadi 15.5 derajat celcius. 94. Strain adalah klasifikasi ayam berdasarkan garis keturunan tertentu melalui
76. Makanan Penguat (konsentrat): Bahan makanan yang tinggi kadar zat-zat persilangan dari berbagai klas, bangsa atau varietas sehingga ayam tersebut
makanan seperti protein atau karbohidrat dan rendahnya kadar serat kasar memiliki bentuk, sifat dan tipe produksi tertentu sesuai dengan tujuan
(dibawah 18%) produksi.
77. Martabat Pati (MP): Angka yang menunjukkan jumlah pati (dalam satuan 95. Karkas Unggas adalah hasil pemotongan unggas tanpa disertai bagian
kg) yang sama besar dayanya dengan 100kg bahan makanan/ransum dalam darah, bulu, kepala, cakar, usus, giblet (hati jantung empedal), tetapi paru-
membentuk lemak yang sama banyaknya dalam tubuh. paru termasuk di dalam bagian karkas.
78. Metabolisme Energi (ME): Nilai energi yang terhimpun pada zat-zat yang 96. Albumin adalah putih telur kaya protein yang dihasilkan oleh magnum.
dapat dicerna dikurangi nilai energi yang keluar sebagai air kencing (urine) 97. Yolk adalah bagian telur paling dalam yang mengandung lemak, trigliserida,
dan gas-gas usus. glukosa, mineral dan karotin.
79. Protein: Bagian bahan makanan yang mengandung persenyawaan nitrogen 98. Oviduk adalah saluran reproduksi ayam betina yang terdiri dari
yang disusun oleh asam-asam amino esensial dan non-esensial. infundibulum, magnum, istmus, uterus, dan vagina.
80. Protein Dapat Dicerna (Pdd): Bagian protein dalam bahan makanan ternak 99. Ovarium adalah alat reproduksi ayam betina yang menghasilkan ovum.
yang dapat dicerna atau diserap dalam tubuh. 100. Ovulasi adalah peristiwa keluarnya ovum (yolk) dari folikel setelah robek.
81. Ransum: Campuran dari berbagai macam bahan makanan, sehingga dapat 101. Oviposition adalah peristiwa keluarnya telur dari kloaka karena pengaruh
memenuhi kebutuhan hidup ternak baik dalam jumlah maupun kualitasnya. hormone oksitosin.
82. Serat Kasar: Bagian dari bahan makanan yang sulit dicerna. 102. Molting adalah peristiwa rontoknya bulu secara alamiah dan beraturan.
83. Total Digestible Nutrient (TDN): Semua zat makanan (yang terkandung 103. Force molting adalah molting yang dipaksakan yang bertujuan untuk
dalam bahan makanan yang dapat dicerna, seperti protein, karbohidrat, serat mengatur produksi telur.
kasar dan lemak. 104. Plumping adalah penyerapan air dan mineral saat mulai terbentuknya
84. Zat Makanan: Zat yang dibutuhkan oleh tubuh untuk kelangsungan hidup kerabang tipis yang terjadi di istmus.
tumbuh dan berproduksi, merupakan salah satu dari berbagai hasil akhir 105. Brodinnes adalah usaha ayam mengerami telurnya setelah bertelur pada
pencernaan. periode tertentu dan dipengaruhi oleh hormone prolaktin.
85. DOC adalah day old chick atau anak ayam umur sehari, juga dinamakan kuri 106. Feedlot adalah penggemukan sapi.
atau kuthuk umur sehari. 107. Auger adalah alat pembawa bahan dari mesin kemesin atau tempat lain.
86. Ayam Broiler adalah ayam penghasil daging dengan umur pemeliharaan 108. Bins adalah tempat penyimpanan bahan baku yang kapasitasnya besar.
sampai panen cukup singkat sekitar 35 hari. 109. Crumble yaitu pakan pelet yang telah dipecah menjadi partikel kecil.
87. Ayam Layer adalah ayam petelur yang dipelihara hingga umur sekitar 75 110. Yolk adalah kuning telur.
minggu dengan masa produksi sekitar umur 20-75 minggu. 111. Albumen adalah putih telur.
88. HDA (Hen Day Average) adalah persentase perbandingan jumlah produksi
telur dengan populasi ayam dalam satu kelompok pada satuan waktu
tertentu.
89. FI (Feed Intake) adalah jumlah pakan yang dihabiskan oleh ayam atau
unggas pada periode waktu tertentu.
90. FCR (Feed Conversion Ratio) adalah perbandingan jumlah pakan yang
dihabiskan dengan kenaikan berat badan pada waktu dan satuan berat yang
sama.
91. Efisiensi Pakan adalah besarnya bagian pakan yang dapat diubah menjadi
produk daging atau telur yang dinyatakan dalam persen.

Anda mungkin juga menyukai