Anda di halaman 1dari 6

1.

Pakan (feed): bahan yang dapat dimakan dan menyediakan zat makanan untuk
ternak.
2. Pangan (food): bahan yang dapat dimakan dan menyediakan zat makanan pada
manusia.
3. Diet: campuran bahan pangan/pakan yang digunakan untuk menyediakan zat
makanan untuk manusia/ternak.
4. Bahan pakan (feedstuff): satu atau beberapa macam bahan baik diolah, setengah
jadi atau bahan baku, yang bertujuan untuk dibuat menjadi pakan atau diberikan
langsung kepada hewan penghasil pangan.
5. Bahan pangan (foodstuff) satu atau beberapa macam bahan baik diolah, setengah
jadi atau bahan baku, yang bertujuan untuk dibuat menjadi pangan atau digunakan
sebagai pangan/pakan.
6. Bahan baku pakan (Feed ingredient): Suatu bagian komponen atau suatu penyusun
dari suatu kombinasi atau campuran suatu pakan, mempunyai nilai nutrisi maupun
tidak dalam ransum ternak, termasuk imbuhan pakan (feed additives).
7. Imbuhan Pakan (Feed additives): Setiap bahan yang tidak lajim dikonsumsi hewan
sebagai pakan, yang dengan sengaja ditambahkan, memiliki atau tidak memiliki
nilai nutrisi, dapat mempengaruhi karakteristik pakan atau produk hewan.
8. Pakan Obat (Medicated feed): Setiap pakan yang mengandung obat hewan
sebagaimana ditetapkan dalam Panduan Prosedur Codex Alimentarius
Commission.
9. Bahan-bahan yang tidak diinginkan/Cemaran (undesirable substances): Cemaran-
cemaran dan bahan-bahan lain yang terdapat di dalam pakan atau bahan baku
pakan yang mengandung resiko terhadap kesehatan konsumen, termasuk
keamanan pangan yang terkait dengan isu-isu kesehatan hewan
10. Nutrisi (nutrition): secara umum dapat dimaknai sebagai suatu proses yang saling
berkaitan dan menyangkut aspek pemilihan, konsumsi bahan pakan, pencernaan
dan penyerapan nutrien dalam saluran pencernaan, serta metabolisme nutrien
dalam sel tubuh untuk berbagai tujuan.
11. Zat makanan atau nutrien (nutrient): unsur atau senyawa kimia dalam bahan
pangan atau pakan yang dapat menunjang reproduksi, pertumbuhan, laktasi atau
kebutuhan hidup pokok
12. Zat makanan atu nutrient: air, protein dan asam amino, karbohodrat, lemak,
vitamin dan unsur inorganik atau mineral (Ca, P, Mg, Na, K, Cl, I, Zn, Fe, Cu, Co,
Mn, Mo, Se). Energi yang diperlukan ternak dapat disediakan oleh lemak,
karbohidrat dan kerangka karbon asam amino.
13. Zat makanan esensial atau indispensible: zat makanan yang diperlukan
keberadaannya dalam ransum dan tidak bisa disintesis dalam tubuh dalam jumlah
yang mencukupi.
14. Kebutuhan nutrient (nutrient requirement): jumlah nutrien yang diserap dan
dimetabolisme di dalam sel-sel tubuh untuk kelestarian hidup atau keutuhan alat
tubuh (kebutuhan hidup pokok) dan untuk memenuhi tujuan-tujuan produksi yang
meliputi kebutuhan untuk reproduksi, pertumbuhan, produksi telur, susu, wol atau
produksi tenaga tergantung pada jenis ternaknya (kebutuhan produksi).
15. Defisiensi nutrien: suatu kondisi ketika jumlah suatu atau beberapa nutrient yang
dikonsumsi dan diserap tidak mencukupi kebutuhan sehingga menyebabkan
penurunan performans produksi atau timbulnya gejala klinisdan bahkan kematian.
16. Gizi buruk (malnutrition): terjadi akibat kekurangan zat makanan seperti
marasmus (defisiensi energi, protein dan zat makanan lainnya), kwashiorkior
(defisiensi kualitas atau kuantitas protein), rabun ayam (defisiensi vitamin A),
gondok (defisensi iodium), anemia (defisiensi Fe, vitamin B12, atau asam folat),
white muscle desease (defisiensi Se), kelainan fisik atau cacat fisik (keracunan Hg,
Pb, Cu akibat pencemaran lingkungan).
17. Gizi berlebih: terjadi akibat kelebihan mengkonsumsi zat makanan seperti
kegemukan dengan berbagai resikonya.
18. Proses makan (feeding): aktivitas yang komplek, yang meliputi mencari makanan,
mengamati, pergerakan, aktifitas sensorik, memakan dan mencerna.
19. Ad libitum : sistem pemberian pakan yang tidak terbatas
20. Restricted Feeding: sistem pemberian pakan yang terbatas
21. CNS (Central Neurvous System) : sistem syaraf pusat
22. Teori Khemostatik: merupakan teori bahwa hewan makan untuk mencukupi
kebutuhan nutrien.
23. Teori Termostatik: terori bahwa hewan makan untuk mempertahankan temperatur
tubuhnya.
24. Pencernaan : proses lanjutan dari pengambilan pakan (feed intake) oleh hewan
sebagai persiapan untuk proses penyerapan nutrien yang akan dimanfaatkan lebih
lanjut oleh sel tubuh
25. Efisiensi Pakan adalah besarnya bagian pakan yang dapat diubah menjadi produk
daging atau telur yang dinyatakan dalam persen.
26. Class adalah standar klasifikasi ayam berdasarkan daerah asal usul geografis yang
memberikan variasi perbedaan bentuk dan sifat karaktersitikdari ayam tersebut.
Contoh ayam asia, amerika.
27. Bangsa/Breed adalah klasifikasi ayam berdasarkan bentuk morfologhi dan besar
tubuh yang sama dari setiap klas, contoh ayam brahma.
28. Strain adalah klasifikasi ayam berdasarkan garis keturunan tertentu melalui
persilangan dari berbagai klas, bangsa atau varietas sehingga ayam tersebut
memiliki bentuk, sifat dan tipe produksi tertentu sesuai dengan tujuan produksi.
29.  Albumin adalah putih telur kaya protein yang dihasilkan oleh magnum.
30. Yolk adalah bagian telur paling dalam yang mengandung lemak, trigliserida,
glukosa, mineral dan karotin.
31. Oviduk adalah saluran reproduksi ayam betina yang terdiri dari infundibulum,
magnum, istmus, uterus, dan vagina.
32. Ovarium adalah alat reproduksi ayam betina yang menghasilkan ovum.
33. Ovulasi adalah peristiwa keluarnya ovum (yolk) dari folikel setelah robek.
34. Oviposition adalah peristiwa keluarnya telur dari kloaka karena pengaruh
hormone oksitosin.
35. Molting adalah peristiwa rontoknya bulu secara alamiah dan beraturan.
36. Force molting adalah molting yang dipaksakan yang bertujuan untuk mengatur
produksi telur.
37. Plumping adalah penyerapan air dan mineral saat mulai terbentuknya kerabang
tipis yang terjadi di istmus.
38. Brodinnes adalah usaha ayam mengerami telurnya setelah bertelur pada periode
tertentu dan dipengaruhi oleh hormone prolaktin.
39. Feedlot adalah penggemukan sapi.
40. Auger adalah alat pembawa bahan dari mesin kemesin atau tempat lain.
41. Bins adalah tempat penyimpanan bahan baku yang kapasitasnya besar.
42. Crumble yaitu pakan pelet yang telah dipecah menjadi partikel kecil.
43. Yolk adalah kuning telur. 
44. Albumen adalah putih telur.
45. Plumping adalah Penyerapan air dan mineral saat mulai terbentuknya kerabang
tipis yang terjadi di istmus.
46. Brodinnes Adalah usaha ayam mengerami telurnya setelah bertelur pada periode
tertentu dan dipengaruhi oleh hormone prolaktin.
47. Poultry Science adalah Ilmu pengetahuan baik berupa prinsip atau praktis tentang
unggas serta tentang reproduksi, produksi dan pemasarannya.
48. Depopulasi adalah tindakan pemusnahan unggas dengan cara disembelih atau
dengan cara lainnya sesuai ketentuan yang berlaku
49. Desinfeksi adalah tindakan penyucihamaan secara tepat dan cermat terhadap
kandang, peralatan kandang, tempat pakan/tempat air minum, pakaian, alas kaki,
kendaraan, bahan-bahan lain yang tercemar, dan lingkungan sekitar kandang,
dengan menggunakan bahan penyucihama atau desinfektan
50. Egg tray adalah Alat yang berfungsi sebagai tempat menyimpan telur
konsumsi/bibit atau untuk transportasi/pada Mesin Tetas Telur
51. Inbreed adalah Perkawinan antara dua individu yg memiliki hubungan darah
sangat dekat. Yaitu : Ibu dgn anak, bapak dgn anak dan anak vs anak.
52. Line breed adalah Perkawinan dua individu yg memiliki hubungan darah tidak
terlalu jauh. Contoh : Kakek vs cucu, paman vs keponakan, dll.
53. Cross breed adalah Perkawinan antara 2 individu yg tidak memiliki hubungan
darah. Atau minimal hubungan darahnya terlalu jauh.
54. Super breed adalah Individu yang selalu mampu menurunkan sifat2 terbaik pada
keturunannya.
55. egg bound : keadaan terjadinya akumulasi telur pada oviduk ayam, yang tidak
dapat dikeluarkan. Hal ini kadang-kadang dapat ditolong dengan cara melumasi
kloaka dengan vaselin.
56. egg tooth : ujung paruh dari embrio unggas yang akan menetes yang digunakan
untuk memecahkan dinding telur dari dalam. Dengan demikian penetasan menjadi
lebih lancar.
57. egg yield : jumlah telur yang dihasilkan oleh seekor ayam atau unggas lain.
58. F1 : Turunan (Filial) generasi pertama.
59. inter se: antar mereka. ‘Inter se mating’ artinya perkawinan antar mereka.
60. inter sex : individu yang memperlihatkan sifat sexual antara jantan dan betina.

61. Appetit calcic spesific : Kalsium pakan yang didepositkan saat pertama kali terjadi
vitelogeni dan saat pertama kali terjadi pembentukan kerabang telur.

62. Barbules : Pembentuk bulu.

63. Beard : Janggut atau pial ayam.


64. Breeding farm : Industri pembibitan unggas, yaitu tempat untuk
mengembangbiakkan unggas.

65. Cluth : Jumlah telur dalam setiap seri peneluran.

66. Comb : Jengger ayam

67. Coprodeum : Muara tempat keluarnya feses di kloaka ayam.

68. Creeper : Ayam yang mempunyai bentuk badan normal, tetapi kakinya pendek
karena adanya gen C yang heterozigot.

69. Crest : Bentuk mahkota bulu kepala pada unggas.

70. Final stock : Ayam yang khusus dipelihara untuk menghasilkan telur atau daging
yang telah melalui berbagai persilangan dan seleksi. Di antara ayam jantan atau
betina final stock ini tidak boleh disilangkan karena keturunannya akan
menghasilkan produksi 50% dari induknya.

71. Fondation stock (great grand parents stock) : Jenis ayam yang berasal dari
persilangan dan seleksi dari berbagai kelas, bangsa, atau varietas yang dilakukan
oleh pembibit dan merupakan bahan (stock) untuk membentuk GPS. Great grand
parents ini dihasilkan dari persilangan galur murni (pure line).

72. Flock mating : Perkawinan dari seekor ayam jantan dengan sekelompok ayam
betina pada setiap flock.

73. Gain weight : Kenaikan berat badan pada periode waktu tertentu dengan cara
mengurangi berat badan ayam pada akhir minggu dengan jumlah ayam dan jumlah
hari sehingga diperoleh satuannya dalam gram/ekor/hari.

74. Grand parents stock (GPS) : Jenis ayam yang khusus dipelihara untuk
menghasilkan parents stock (PS).
75. Grower : Periode pemeliharaan ayam petelur pada umur 6 – 12 minggu.

76. Galur murni (pure line) : Suatu breed atau varietas ayam yang telah mengalami
seleksi dan pemurniaan berdasarkan sifat/karakteristik unggul tertentu yang akan
digunakan untuk membentuk strain komersial melalui perkawinan atau
persilangan.
77. High stock production : Ayam yang telah terseleksi dan produksi telur ataupun
dagingnya tinggi.
78. Monophylitic origin : Teori asal usul ayam dari satu keturunan Gallus.

79. Parent stock (PS) : Jenis ayam yang khusus dipelihara untuk menghasilkan final
stock (FS).

80. Pen mating : Perkawinan dari beberapa betina dengan seekor pejantan, tetapi
pejantan digilir pada setiap kandang.
81. Proctodeum : Muara tempat keluarnya sperma di kloaka.
82. Pure breed : Galur murni ayam.
83. SAPRONAK : Sarana Produksi Peternakan, misalnya tempat pakan, egg tray.
84. Spermatogenesis : Proses pembentukan sel sperma di tubuli seminiferi (sel
Leydig) testis, di bawah kontrol hormon testosterone
85. Sex linkage inheritance : Gen yang terkait pada salah satu kromosom dari seks
kromosom sehingga menghasilkan sifat seperti induknya pada anak yang jantan
atau fenotif seperti bapaknya terdapat pada anak betinanya.
86. Hen/cock adalah Sekelompok ayam dewasa jantan/betina yang umurnya >10
bulan
87. Hen day production adalah Produksi telur yang di dasarkan pada jumlah ayam
yang ada setiap saat
88. Hen house production adalah Produksi telur berdasarkan jumlah ayam yang
dimasukkan  dalam kandang
89. Rate of Production adalah Presentase produksi telur yang dihasilkan dihitung tiap
tahun
90. Clutch size adalah Banyaknya peneluran pada suatu periode tanpa istirahat
91. Besar clutch adalah Banyaknya peneluran pada periode tertentu dibagi dengan
jumlah hari istirahat
92. Interval adalah Jarak waktu tidak bertelur antara dua clutch size
93. Pause adalah Interval bertelur selama tujuh hari atau lebih
94. Housing time adalah Saat ayam grower di pindahkan ke kandang layer
95. Inbreed line adalah Bangsa ayam yang memiliki sifat unggul
96. Hatching egg adalah Telur yang memenuhi syarat untuk ditetaskan
97. Salable chick adalah Anak ayam yang baru menetas dan layak untuk di pasarkan
98. Terminal crosses adalah Perkawinan antara dua inbreed line dan hasil
keturunannya adalah ayam niaga petelur mupun pedaging
99. Three Way Crosses adalah Perkawinan antara F1 hsil cross breed dikawinkan
dengan bangsa ketiga
100. Four Way/ double crosses adalah Perkawinan antara F1 hasil perkawinan inbreed
line yang lain dan hasil keturunannya merupakan ayam niaga

Anda mungkin juga menyukai