NIM : C1914201003
Semua yang ada di bumi itu akan binasa (26). Dan tetaplah kekal Dzat Tuhanmu yang
mempunyai kebesaran dan kemuliaan (27). – (Q.S Ar-Rahman: 26-27)
ق ْال َموْ تَ َو ْال َحيَاةَ لِيَ ْبلُ َو ُك ْم أَيُّ ُك ْم أَحْ َسنُ َع َماًل َوهُ َو ْال َع ِزي ُز ْال َغفُو ُر
َ َالَّ ِذي خَ ل
Allah lah yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapakah di antara
kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. – (Q.S Al-
Mulk: 2)
Di mana saja kamu berada, kematian pasti akan mendapatkanmu, meskipun kamu
berlindung di dalam benteng yang tinggi nan kokoh. Dan jika mereka memperoleh
kebaikan, mereka berkata: “Ini datangnya dari sisi Allah”, sementara ketika mereka
ditimpa suatu keburukan, mereka berkata: “Ini datangnya dari sisi kamu (Muhammad)”.
Katakanlah: “Semuanya itu datangnya dari sisi Allah”. Maka mengapa mereka itu (orang-
orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?. – (Q.S An-
Nisa: 78)
Kami tidak menjadikan hidup kekal bagi seorang manusiapun sebelum kamu. Maka jika
kamu mati, apakah mereka akan kekal?. – (Q.S Al-Anbiya: 34)
َت َونَ ْبلُو ُك ْم بِال َّش ِّر َو ْال َخي ِْر فِ ْتنَةً َوإِلَ ْينَا تُرْ َجعُون
ِ ْس َذائِقَةُ ْال َمو
ٍ ُكلُّ نَ ْف
Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Dan Kami akan menguji kamu
dengan keburukan serta kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kamilah kamu akan
dikembalikan. – (Q.S Al-Anbiya: 35)
ُ ْق ِعبَا ِد ِه َويُرْ ِس ُل َعلَ ْي ُك ْم َحفَظَةً َحتَّى إِ َذا َجا َء أَ َح َد ُك ُم ْال َمو
َت تَ َوفَّ ْتهُ ُر ُسلُنَا َوهُ ْم اَل يُفَ ِّرطُون َ َْوهُ َو ْالقَا ِه ُر فَو
Dan Dialah (Allah) yang memiliki kekuasaan tertinggi di atas hamba-hamba-Nya. Dan
Dia mengutus para malaikat penjaga kepadamu, sehingga apabila kematian mendatangi
salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami. Dan mereka
(para malaikat) itu tidak pernah melalaikan kewajibannya. – (Q.S Al-An’am: 61)
ي َولَ ْم يُو َح إِلَ ْي ِه َش ْي ٌء َو َم ْن قَا َل َسأ ُ ْن ِز ُل ِم ْث َل َما أَ ْن َز َل هَّللا ُ َولَوْ ت ََرى إِ ِذ
َّ َظلَ ُم ِم َّم ِن ا ْفت ََرى َعلَى هَّللا ِ َك ِذبًا أَوْ قَا َل أُو ِح َي إِلْ ََو َم ْن أ
اب ْالهُو ِن بِ َما ُك ْنتُ ْم تَقُولُونَ َعلَى َ ت َو ْال َماَل ئِ َكةُ بَا ِسطُو أَ ْي ِدي ِه ْم أَ ْخ ِرجُوا أَ ْنفُ َس ُك ُم ْاليَوْ َم تُجْ َزوْ نَ َع َذ ِ ْت ْال َمو
ِ الظَّالِ ُمونَ فِي َغ َم َرا
ِّ هَّللا ِ َغ ْي َر ْال َح
َق َو ُك ْنتُ ْم ع َْن آيَاتِ ِه تَ ْستَ ْكبِرُون
Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah
atau orang yang berkata: “Telah diwahyukan kepadaku”, padahal tidak ada sesuatupun
yang diwahyukan kepadanya, dan orang yang berkata: “Aku akan menurunkan seperti
apa yang diturunkan Allah”. Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu menyaksikan saat
orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat
memukul dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Pada hari ini,
kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena dulu kamu selalu
mengatakan perkataan yang tidak benar terhadap Allah dan selalu menyombongkan diri
terhadap ayat-ayat-Nya. – (Q.S Al-An’am: 93)
Seandainya kamu melihat ketika para malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir,
para malaikat memukuli mereka dari bagian depan dan belakang seraya berkata:
“Rasakanlah siksaan api neraka yang membakar”, (tentulah kamu akan merasa ngeri). –
(Q.S Al-Anfal: 50)
ضى َعلَ ْيهَا ْال َموْ تَ َويُرْ ِس ُل اأْل ُ ْخ َرى إِلَى أَ َج ٍل
َ َك الَّتِي ق ْ س ِحينَ َموْ تِهَا َوالَّتِي لَ ْم تَ ُم
ُ ت فِي َمنَا ِمهَا فَيُ ْم ِس َ ُهَّللا ُ يَت ََوفَّى اأْل َ ْنف
َت لِقَوْ ٍم يَتَفَ َّكرُون َ ُِم َس ّمًى إِ َّن فِي َذل
ٍ ك آَل يَا
Allah menggenggam jiwa seseorang ketika matinya dan menggenggam jiwa seseorang
yang belum mati di waktu tidurnya. Maka Dia menahan jiwa seseorang yang ajal
kematiannya telah tiba dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum
yang berfikir. – (Q.S Az-Zumar: 42)
Dan datanglah sakaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah perkara yang kamu selalu
lari daripadanya. – (Q.S Qaf: 19)
ين ِ ت ْالح ُْلقُو َم * َوأَ ْنتُ ْم ِحينَئِ ٍ¨ذ تَ ْنظُرُونَ * َونَحْ نُ أَ ْق َربُ إِلَ ْي ِه ِم ْن ُك ْم َولَ ِك ْن اَل تُ ْب
¨َ ِصرُونَ * فَلَوْ اَل إِ ْن ُك ْنتُ ْم َغي َْر َم ِدين ِ فَلَوْ اَل إِ َذا بَلَ َغ
َصا ِدقِينَ * تَرْ ِجعُونَهَا ِإ ْن ُك ْنتُ ْم
Maka mengapa ketika nyawa (salah seorang di antara kalian) telah sampai di
kerongkongan (83), Padahal ketika itu kamu sendiri menyaksikan (84), dan Kami lebih
dekat kepadanya dari pada kamu, namun kamu tidak melihat (85), Maka mengapa jika
kamu tidak tunduk (kepada Allah) (86), tidak kamu kembalikan saja nyawa itu (pada
tempatnya) jika kamu memang orang-orang yang benar? (87). – (Q.S Al-Waqiah: 83-87)
ٍ ْي أَر
ض ِّ َ ْث َويَ ْعلَ ُم َما فِي اأْل َرْ َح ِام َو َما تَ ْد ِري نَ ْفسٌ َما َذا تَ ْك ِسبُ َغدًا َو َما تَ ْد ِري نَ ْفسٌ بِأ
َ إِ َّن هَّللا َ ِع ْن َدهُ ِع ْل ُم السَّا َع ِة َويُنَ ِّز ُل ْال َغي
وت إِ َّن هَّللا َ َعلِي ٌم خَ بِي ٌر
ُ تَ ُم
Sesungguhnya, hanya di sisi Allah sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat. Dialah
Yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim. Dan tiada seorang
pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan
tiada seorang pun yang dapat mengetahui di belahan bumi mana dia akan mati.
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. – (Q.S Luqman: 34)
اب اآْل ِخ َر ِة نُ ْؤتِ ِه ِم ْنهَا َ س أَ ْن تَ ُموتَ إِاَّل بِإ ِ ْذ ِن هَّللا ِ ِكتَابًا ُم َؤ َّجاًل َو َم ْن ي ُِر ْد ثَ َو
َ اب ال ُّد ْنيَا نُ ْؤتِ ِه ِم ْنهَا َو َم ْن ي ُِر ْد ثَ َو ٍ َو َما َكانَ لِنَ ْف
ََو َسنَجْ ِزي ال َّشا ِك ِرين
Setiap yang bernyawa tidak akan mati melainkan atas izin Allah, sebagai ketetapan yang
telah ditentukan waktunya. Barangsiapa menghendaki pahala dunia, niscaya Kami
berikan pahala dunia itu kepadanya, dan barangsiapa menghendaki pahala akhirat,
niscaya Kami berikan pula pahala akhirat itu kepadanya. Dan kami akan memberikan
balasan kepada orang-orang yang bersyukur. – (Q.S Ali Imran: 145)
ََواَل تَحْ َسبَ َّن الَّ ِذينَ قُتِلُوا فِي َسبِي ِل هَّللا ِ أَ ْم َواتًا بَلْ أَحْ يَا ٌء ِع ْن َد َربِّ ِه ْم يُرْ َزقُون
Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, bahkan
mereka itu hidup di sisi Tuhannya dengan mendapatkan rezeki. – (Q.S Ali Imran: 169)
ار َوأُ ْد ِخ َل ْال َجنَّةَ فَقَ ْد فَا َز َو َما ْال َحيَاةُ ال ُّد ْنيَا إِاَّل ُ
ِ َّت َوإِنَّ َما تُ َوفَّوْ نَ أجُو َر ُك ْم يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة فَ َم ْن ُزحْ ِز َح َع ِن الن
ِ ْس َذائِقَةُ ْال َمو
ٍ ُكلُّ نَ ْف
ِ ع ْال ُغر
ُور ُ َمتَا
Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Dan sesungguhnya hanya pada hari
kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari siksa neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia ini tidak
lain hanyalah kesenangan yang menipu. – (Q.S Ali Imran: 185)
ََولِ ُكلِّ أُ َّم ٍة أَ َج ٌل فَإ ِ َذا َجا َء أَ َجلُهُ ْم اَل يَ ْستَأْ ِخرُونَ َسا َعةً َواَل يَ ْستَ ْق ِد ُمون
Tiap-tiap umat memiliki batas waktu. Maka ketika waktu itu telah tiba, mereka tidak
dapat memundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. – (Q.S
Al-A’raf: 34)
ِ قُلْ ِإ َّن ْال َموْ تَ الَّ ِذي تَفِرُّ ونَ ِم ْنهُ فَإِنَّهُ ُماَل قِي ُك ْم ثُ َّم تُ َر ُّدونَ إِلَى عَالِ ِم ْال َغ ْي
َب َوال َّشهَا َد ِة فَيُنَبِّئُ ُك ْم بِ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْع َملُون
ََخ َر هَّللا ُ نَ ْفسًا إِ َذا َجا َء أَ َجلُهَا َوهَّللا ُ خَ بِي ٌر بِ َما تَ ْع َملُون
ِّ َولَ ْن يُؤ
Dan Allah sekali-kali tidak akan pernah menangguhkan (kematian) seseorang apabila
telah tiba waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan. –
(Q.S Al-Munafiqun: 11)
Dan janganlah kamu mengatakan tentang orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa
mereka itu) mati. Bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, hanya saja kamu tidak
menyadarinya. – (Q.S Al-Baqarah: 154)
Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit rasa takut, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-
orang yang bersabar. – (Q.S Al-Baqarah: 155)
َطيِّبِينَ يَقُولُونَ َساَل ٌم َعلَ ْي ُك ُم ا ْد ُخلُوا ْال َجنَّةَ بِ َما ُك ْنتُ ْم تَ ْع َملُون
َ ُالَّ ِذينَ تَتَ َوفَّاهُ ُم ْال َماَل ئِ َكة
Yaitu orang-orang yang diwafatkan oleh para malaikat dalam keadaan baik. Para
malaikat itu berkata (kepada mereka): “Salaamun ‘alaikum, masuklah kamu ke dalam
surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. – (Q.S An-Nahl: 32)
Allah SWT dalam quran surat Al Baqarah ayat 249 berfirman mengenai wabah penyakit
yang menimpa suatu negeri. Hal itu dikarenakan meminum air sungai.
Artinya: Maka ketika Talut membawa bala tentaranya, dia berkata, "Allah akan
menguji kamu dengan sebuah sungai. Maka barangsiapa meminum (airnya), dia bukanlah
pengikutku. Dan barangsiapa tidak meminumnya, maka dia adalah pengikutku kecuali
menciduk seciduk dengan tangan." Tetapi mereka meminumnya kecuali sebagian kecil di
antara mereka. Ketika dia (Talut) dan orang-orang yang beriman bersamanya
menyeberangi sungai itu, mereka berkata, "Kami tidak kuat lagi pada hari ini melawan
Jalut dan bala tentaranya." Mereka yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah
berkata, "Betapa banyak kelompok kecil mengalahkan kelompok besar dengan izin
Allah." Dan Allah beserta orang-orang yang sabar.
Ada banyak hadis nabi yang menjelaskan tentang wabah dan penyakit menular.5
diantaranya adalah sebagai berikut:
Hadis Pertama,
ِ ُول هَّللا ِ َم ْن قُتِ َل فِي َسبِي ِل هَّللا َ ِ ع َْن أَبِي هُ َر ْي َرةَ قَا َل قَا َل َرسُو ُل هَّللا
َ صلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َما تَ ُع ُّدونَ ال َّش ِهي َد فِي ُك ْم قَالُوا يَا َرس
يل هَّللا ِ فَهُ َو َش ِهي ٌد َو َم ْن َماتَ فِي
ِ ِال َم ْن قُتِ َل فِي َسب َ فَهُ َو َش ِهي ٌد قَا َل إِ َّن ُشهَدَا َء أُ َّمتِي إِ ًذا لَقَلِي ٌل قَالُوا فَ َم ْن هُ ْم يَا َرس
َ َُول هَّللا ِ ق
ق َش ِهي ٌد ُ َر ْي ْ ََسبِي ِل هَّللا ِ فَه َُو َش ِهي ٌد َو َم ْن َماتَ فِي الطَّاعُو ِن فَهُ َو َش ِهي ٌد َو َم ْن َماتَ فِي ْالب
ِ ط ِن فَهُ َو َش ِهي ٌد َوالغ
Artinya: “Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bertanya (kepada sahabatnya), ‘Siapakah
orang yang mati syahid di antara kalian?’ Mereka menjawab, ‘Orang yang gugur di
medan perang itulah syahid ya Rasulullah,.’ Rasulullah SAW merespons, ‘Kalau begitu,
sedikit sekali umatku yang mati syahid.’ Para sahabat bertanya ‘Mereka itu siapa ya
Rasul?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Orang yang gugur di medan perang itu syahid,
orang yang mati di jalan Allah (bukan karena perang) juga syahid, orang yang tertimpa
tha‘un (wabah) pun syahid, orang yang mati karena sakit perut juga syahid, dan orang
yang tenggelam adalah syahid ’” (HR Muslim).
Hadis Kedua,
عن عائشة زوج النبي صلى هللا عليه وسلم أنها أخبرتنا أنها سألت رسول هللا صلى هللا عليه وسلم عن الطاعون
فأخبرها نبي هللا صلى هللا عليه وسلم أنه كان عذابا يبعث̈ه هللا على من يشاء فجعله هللا رحمة للمؤمنين فليس من عبد
يقع الطاعون فيمكث في بلده صابرا يعلم أنه لن يصيبه إال ما كتب هللا له إال كان له مثل أجر الشهيد
Artinya: “Dari Siti Aisyah RA, ia mengabarkan kepada kami bahwa ia bertanya kepada
Rasulullah SAW perihal tha‘un, lalu Rasulullah SAW memberitahukannya, ‘Zaman dulu
tha’un adalah siksa yang dikirimkan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki oleh-Nya,
tetapi Allah menjadikannya sebagai rahmat bagi orang beriman. Tiada seorang hamba
yang sedang tertimpa tha’un, kemudian menahan diri di negerinya dengan bersabar
seraya menyadari bahwa tha’un tidak akan mengenainya selain karena telah menjadi
ketentuan Allah untuknya, niscaya ia akan memperoleh ganjaran seperti pahala orang
yang mati syahid." (HR Bukhari).
Hadis Ketiga,
َ ِصلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َع ِن الطَّاعُو ِن ؟ فَأ َ ْخبَ َرنِي َرسُو ُل هللا
:صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َ ِت َرسُو َل هللا ُ َسأ َ ْل:ت ْ َ أَنَّهَا قَال،َع َْن عَائِ َشة
صابِرًا َ ث فِي بَ ْيتِ ِه َّ
ُ فَيَ ْم ُك، ُْس ِم ْن َر ُج ٍل يَقَ ُع الطاعُون َ فَلَي،̈ َ فَ َج َعلَهُ َرحْ َمةً لِل ُم ْؤ ِمنِين،" أَنَّهُ َكانَ َع َذابًا يَ ْب َعثُهُ هللاُ َعلَى َم ْن يَ َشا ُء
ْ
َب هللاُ لَهُ إِاَّل َكانَ لَهُ ِم ْث ُل أَجْ ِر ال َّش ِهي ِدَ صيبُهُ إِاَّل َما َكت ِ ُ" ُمحْ ت َِسبًا يَ ْعلَ ُم أَنَّهُ اَل ي
Artinya: “Dari Siti Aisyah RA, ia berkata, ‘Ia bertanya kepada Rasulullah SAW perihal
tha‘un, lalu Rasulullah SAW memberitahukanku, ‘Zaman dulu tha’un adalah azab yang
dikirimkan Allah kepada siapa saja yang dikehendaki oleh-Nya, tetapi Allah
menjadikannya sebagai rahmat bagi orang beriman. Tiada seseorang yang sedang
tertimpa tha’un, kemudian menahan diri di rumahnya dengan bersabar serta
mengharapkan ridha ilahi seraya menyadari bahwa tha’un tidak akan mengenainya selain
karena telah menjadi ketentuan Allah untuknya, niscaya ia akan memperoleh ganjaran
seperti pahala orang yang mati syahid." (HR Ahmad).
Hadis Keempat,
ص ُم ال ُّشهَدَا ُء َو ْال ُمتَ َوفَّوْ نَ َعلَى فُ ُر ِش ِه ْم إِلَى َربِّنَا َع َّز َو َج َّل فِي الَّ ِذينَ يُتَ َوفَّوْ نَ ِم ْن ِ َصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل يَ ْختَ ِ أَ َّن َرسُو َل هَّللا
ُش ِه ْم َك َما ِم ْتنَا َعلَى ِ الطَّاعُو ِن فَيَقُو ُل ال ُّشهَدَا ُء إِ ْخ َوانُنَا قتِلوا َك َما قتِلنَا َويَقو ُل ال ُمتَ َوفوْ نَ َعلَى ف ُر ِش ِه ْم إِ ْخ َوانُنَا َماتُوا َعلَى فر
ُ ُ َّ ْ ُ ْ ُ ُ ُ
ت ِج َرا ُحهُ ْم ِج َرا َح ْال َم ْقتُولِينَ فَإِنَّهُ ْم ِم ْنهُ ْم َو َم َعهُ ْم فَإ ِ َذا ِج َرا ُحهُ ْم
ْ َاح ِه ْم فَإ ِ ْن أَ ْشبَه
ِ ُشنَا فَيَقُو ُل الرَّبُّ َع َّز َو َج َّل ا ْنظُرُوا ِإلَى ِج َر ِ فُر
َ قَ ْد أَشبَهَت ِج َر
احهُ ْم ْ ْ
Artinya: “Rasulullah bercerita, orang mati syahid (yang gugur di medan perang) dan
orang yang meninggal di kasur mengajukan perkara kepada Allah perihal mereka yang
mati karena tha’un. Menurut orang mati syahid, ‘Mereka gugur sebagaimana kami
terbunuh.’ Sedangkan menurut orang yang meninggal di kasur, ‘Saudara meninggal di
kasur (karena tha’un) sebagaimana kami juga meninggal di kasur kami.’ Allah
menjawab, ‘’Perhatikan (kepedihan) luka mereka yang kena tha’un. Jika luka mereka
menyerupai luka mereka yang gugur (di medan perang), maka mereka bagian dari
syuhada. Tetapi mereka akan bersama orang yang meninggal di kasur jika luka mereka
serupa dengan mereka yang wafat di kasur." (HR An-Nasa’i dan Ahmad).
Hadis kelima,
ع َْن َع ْب ِد هَّللا ِ ْب ِن عَا ِم ِر ْب ِن َربِي َعةَ أَ َّن ُع َم َر خَ َر َج إِلَى ال َّش ِام فَلَ َّما َجا َء َسرْ َغ بَلَ َغهُ أَ َّن ْال َوبَا َء قَ ْد َوقَ َع بِال َّش ِام فَأ َ ْخبَ َرهُ َع ْب ُد
ُض َوأَ ْنت ْم ٍ ْض فَاَل تَ ْق َد ُموا َعلَ ْي ِه َوإِ َذا َوقَ َع بِأَر ٍ ْصلَّى هَّللا ُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم قَا َل إِ َذا َس ِم ْعتُ ْم بِ ِه بِأَر
َ ِ ف أَ َّن َرسُو َل هَّللا
ٍ ْالرَّحْ َم ِن بْنُ عَو
ب ِم ْن َسرْ َغ َّ ْ
ِ بِهَا فَاَل ت َْخ ُرجُوا فِ َرارًا ِم ْنهُ فَ َر َج َع ُع َم ُر بْنُ الخَطا
Artinya: “Dari Abdullah bin Amir bin Rabi‘ah, Umar bin Khattab RA menempuh
perjalanan menuju Syam. Ketika sampai di Sargh, Umar mendapat kabar bahwa wabah
sedang menimpa wilayah Syam. Abdurrahman bin Auf mengatakan kepada Umar bahwa
Rasulullah SAW pernah bersabda, ‘Bila kamu mendengar wabah di suatu daerah, maka
kalian jangan memasukinya. Tetapi jika wabah terjadi wabah di daerah kamu berada,
maka jangan tinggalkan tempat itu.’ Lalu Umar bin Khattab berbalik arah meninggalkan
Sargh.'' (HR Bukhari dan Muslim).
ف أَ ْنتَ ال َّشافِي اَل َشافِ َي إاَّل أَ ْنتَ ِشفَا ًء اَل يُغَا ِد ُر َس ْق ًما َ ْب ْالبَأ
ِ س ا ْش ِ اس أَ ْذ ِه
ِ َّاللَّهُ َّم َربَّ الن
“Allahumma rabban-nas 'adzhibil-ba'sa, isyfi antasy-syafi la syifa'a illa syifa uka syifa'a
al la yughadiru saqama”
Artinya: Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkan lah penyakit ini, sembuhkan lah, hanya
Engkau lah yang Maha Menyembuhkan. Tidak ada kesembuhan selain kesembuhan dari-
Mu, kesembuhan yang tidak menyisakan rasa sakit."
Dalam sebuah kisah, Rasulullah pernah menjenguk sahabatnya yang sedang sakit.
Doa kesembuhan yang dibaca Rasullulah sebagaimana saat itu seperti diriwayatkan
dalam Bukhari dan Muslim dari Aisyah RA adalah sebagai berikut:
ِشفَا ًء الَ يُغَا ِد ُر َسقَ ًما، َف أَ ْنتَ ال َّشافِى الَ َشافِ َى إِالَّ أَ ْنت ِ َب ْالب
ِ اس ا ْش َ اس ُم ْذ ِه
ِ َّاللَّهُ َّم َربَّ الن
(Allahumma rabban naas mudzhibal ba’si isyfi antasy-syaafii laa syafiya illaa anta
syifaa’an laa yughaadiru saqoman)
Artinya, “Tuhanku, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit. Berikanlah kesembuhan
karena Kau adalah penyembuh. Tiada yang dapat menyembuhkan penyakit kecuali Kau
dengan kesembuhan yang tidak menyisakan rasa nyeri,” (HR. Bukhari, No. 5742;
Muslim, No. 2191)
َاس بِيَ ِدك ال ِّشفَا ُء اَل َكا ِشفَ لَهُ إاَّل أَ ْنت َ ْح ْالبَأ
ِ َّس َربَّ الن ِ ا ْم َس
(Imsahil ba’sa rabban naasi. Bi yadikas syifaa’u. Laa kaasyifa lahuu illaa anta)
Artinya: “Tuhan manusia, sapulah penyakit ini. Di tangan-Mu lah kesembuhan itu. Tidak
ada yang dapat mengangkatnya kecuali Kau,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar,
[Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H], halaman 113).
3. Doa Menjenguk Orang Sakit Sesuai Riwayat Abu Dawud dan At-Tirmidzi
Dalam sebuah riwayat Abu Dawud dan At-Tirmidzi, Rasulullah SAW pernah
menganjurkan membaca doa ini sebanyak 7 kali pada saat menjenguk orang sakit. Doa
ini dibacakan agar Allah SWT segera mengangkat penyakit yang diderita orang tersebut
dan memberikannya kesembuhan yang penuh.
Dan, ada baiknya ketika mendoakan kesembuhan orang sakit, menyebutkan nama
yang sakit. Seperti yang juga dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam saat
menjenguk Sa‘ad bin Abi Waqqash. Dalam riwayat imam muslim, doa berikut ditujukan
kepada Sa‘ad. Gantilah nama Sa’ad dengan nama orang sakit yang dijenguk.
Berikut ini doa yang berisi tentang permohonan kesembuhan untuk penyakit apa saja
ini. lafalkanlah doa ini seperti yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibnu Abbas RA
ketika Rasulullah SAW menjenguk seorang badui yang sakit demam.
َ ْاَل بَأ
ُس طَهُوْ ٌر إِ ْن َشا َء هللا
َك إِلَى ُم َّد ِة أَ َجلِك َ َ َو َغفَ َر َذ ْنب، ََشفَى هللاُ َسقَ َمك
َ َوعَافَا،ك
َ ك فِي ِد ْينِكَ َو ِج ْس ِم
(Syafaakallaahu saqamaka, wa ghafara dzanbaka, wa ‘aafaaka fii diinika wa jismika ilaa
muddati ajalika)
Artinya: “Wahai (sebut nama orang yang sakit), semoga Allah menyembuhkanmu,
mengampuni dosamu, dan mengafiatkanmu dalam hal agama serta fisikmu sepanjang
usia,” (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Adzkar, [Damaskus: Darul Mallah, 1971 M/1391 H],
halaman 115).