Anda di halaman 1dari 2

Ketua : Alpandi Saragih (180306104)

Sekretaris : Helen Alva Gressya Sianipar (180306029)


Bendahara : Alyaa Nabiila (180708058)
Anggota : Dea Amelia Hasibuan (180200149)

PROPOSAL KEGIATAN KKN


Pelatihan pembuatan Pupuk Organik Cair(POC)

I. Pendahuluan
Pupuk adalah hara tanaman yang umumnya secara alami ada dalam tanah,
atmosfer dan dalam kotoran hewan. Penggunaan pupuk kimia selain membutuhkan
biaya produksi mahal, juga berdampak negatif bagi lingkungan. Pemakaian yang
tidak bijaksana dan melebihi dosis anjuran dapat mengakibatkan struktur tanah
menjadi keras dan terjadi proses eutrofikasi di lingkungan perairan. Proses eutrofikasi
(melimpahnya unsur hara di perairan) akan menyebabkan ledakan populasi gulma air
dan pendangkalan sungai atau sistem perairan lainnya (Tandjung, 2003).
Pupuk organik cair adalah ekstrak dari hasil pembusukan bahan-bahan organik.
Bahan-bahan organik ini bisa berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan dan manusia
yang mengandung unsur haranya lebih satu unsur. Dengan mengekstrak sampah
organik tersebut dapat mengambil seluruh nutriens yang terkandung pada sampah
organik tersebut. Selain nutriens juga sekaligus menyerap mikroorganisme, bakteri,
fungi, protozoa dan nematodoa. Pupuk organik cair mengandung unsur kalium yang
berperan dalam setiap proses metabolisme tanaman, yaitu dalam sintesis asam amino
dan protein dari ion-ion ammonium serta berperan dalam memelihara tekanan turgor
dengan baik sehingga memungkinkan lancarnya proses-proses metabolisme dan
menjamin kesinambungan pemanjangan sel.
Pemanfaatan air urin ini dapat digunakan sebagai pupuk organik cair yang sangat
berguna bagi pertanian. Pupuk Organik Cair adalah jenis pupuk yang berbentuk cair
tidak padat yang mudah sekali larut pada tanah dan membawa unsur-unsur penting
guna kesuburan tanah. Kotoran hewan memungkinkan dijadikan sebagai bahan baku
pupuk organik karena kandungan unsur haranya cukup baik. Proses pembuatan pupuk
organik ini dilakukan secara fermentasi dari komponen feses ternak , urine ternak dan
molase. Fermentasi merupakan proses pemecahan senyawa organik menjadi senyawa
sederhana yang melibatkan mikroorganisme. Fermentasi merupakan segala macam
proses metabolisme (enzim, jasad renik secara oksidasi, reduksi, hidrolisa, atau reaksi
kimia lainnya) yang melakukan perubahan kimia pada suatu subsrat organik dengan
menghasilkan produk akhir. Pada pembuatan pupuk organik cair ini diberikan
aktivator yaitu EM4. Karena EM4 mengandung Azotobacter sp, Lactobacillus sp,
ragi, bakteri fotosintetik, dan jamur pengurai sellulosa. Yang mana keunggulan dari
EM4 ini adalah akan mempercepat fermentasi bahan organik sehingga unsur hara
yang terkandung akan cepat terserap dan tersedia bagi tanaman.
Pupuk organik cair dapat memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah,
membantu meningkatkan produksi tanaman, meningkatkan kualitas produk tanaman,
mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan sebagai alternatif pengganti pupuk
kandang. Pupuk cair merupakan larutan mudah larut berisi satu atau lebih pembawa
unsur yang dibutuhkan tanaman. Kelebihannya adalah dapat memberikan hara sesuai
dengan kebutuhan tanaman. Selain itu, pemberiannya dapat lebih merata dan
kepekatannya dapat diatur sesuai dengan kebutuhan tanaman (Indrakusuma, 2000).
Kelebihan dari pupuk organik cair juga adalah dapat secara cepat mengatasi
defesiensi hara, tidak bermasalah dalam pencucian hara dan mampu menyediakan
cepat. Dibandingkan dengan pupuk anorganik, pupuk organik cair umumnya tidak
merusak tanah dan tanaman walaupun digunakan sesering mungkin (Nugroho, 2012).

II. Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah untuk memberikan pelatihan
dan keterampilan kepada masyarakat tentang bagaimana membuat pupuk organik
ramah lingkungan dari bahan baku hayati yang banyak terdapat di lingkungan sekitar.

III. Nama Kegiatan


“PEMANFAATAN URIN TERNAK SEBAGAI PUPUK ORGANIK CAIR
(POC) UNTUK MENAMBAH NILAI GUNA PADA LIMBAH”

IV. Bentuk Kegiatan


Adapun bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu membuat pupuk organik
cair dengan memanfaatkan sisa kotoran ternak berupa urin ternak dengan metode
fermentasi.

V. Rencana Anggaran
 Larutan EM4 Rp30.000,-/botol 1 botol = Rp30.000,-
 Molasses Rp15.000,-/kg 1 kg = Rp15.000,-

 Jerigen kapasitas 5 liter Rp15.000,-/botol 2 botol = Rp30.000,-


 Urine ternak Rp5.000,-/liter 5 liter = Rp25.000,-

Rp100.000,-

Anda mungkin juga menyukai