Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

X-RAY FLOURESCENCE (XRF)

KELAS : XII KA 2

KELOMPOK 3 :

 AMMAR THOHIR
 ANDRINI
 DHELA DWI ASTUTI

SMKN 2 KOTA TANGERANG


2019/2020
X-RAY FLOURESCENCE (XRF)

1. Judul : Menentukan senyawa yang terkandung dalam bijih besi (Manganesse).

2. Hari/Tanggal : Senin/ 16 September 2019

3. Tujuan : Secara umum XRF Spektrometer dapat mengukur panjang gelombag


komponen material secara individu dari emisi flourosensi yang di hasilkan sampel
saat di radiasi dengan sinar-X .

4. Prinsip Dasar :
Apabila terjadi eksitasi sinar-X primer yang berasal dari tabung X-ray atau sumber
radioaktif mengenai sampel, sinar-X dapat di absorpsi atau di hamburkan oleh material.
Proses dimana sinar-X di absorpsi oleh atom dengan mentransfer energy nya pada
electron yang terdapat pada kulit yang lebih dalam disebut efek fotolistrik.

5. Dasar Teori :
XRF ( X-ray fluorescene spectrometry) merupakan teknik analisa non-destruktif yang
digunakan untuk identifikasi serta penetuan konsentrasi elemen yang ada pada
padatan, bubuk ataupun sample cair. XRF mampu mengukur elemen dari berilium
(Be) hingga uranium pada level trace element, bahkan dibawah level ppm. Metode
XRF secara luas digunakan untuk menentukan komposisi unsur suatu material, XRF
dapat dihasilkan tidak hanya oleh sinar-X tetapi juga sumber eksitasi primer yang
lain seperti partikel alpa, proton atau sumber elektron dengan tinggi.
Ketika suatu elemen di tempatkan dalam sinar X-ray, sinar-X diserap. Atom-atom
penyerap menjadi terionisasi. Sebuah elektron panjang gelombang fluoresensi
adalah karakteristik dari elemen yang tereksitasi, pengukuran panjang gelombang ini
memungkinkan kita untuk mengidentifikasi elemen fluorescing. Energi puncak
mengarah pada identifikasi unsur-unsur yang ada pada sampel (analisis kualitatif),
sedangkan intensitas puncak memberikan konsentrasi unsur yang relefan atau
absolut (analisis semi kuantitatif atau kuantitatif).
Mangan ditemukan oleh Johann Gahn pada tahun 1774 di Swedia. Logam mangan
berwarna putih keabu-abuan. Mangan termasuk logam berat dan sangat rapuh tetapi
mudah teroksidasi. Logam dan ion mangan bersifat paramagnetic. Hal ini dapat dilihat
dari obital d yang terisi penuh pada konfigurasi electron. Mangan mempunyai isotop
stabil yaitu 55Mn.
6. Langkah kerja :
 Hancurkan satu persatu bijih mangan hingga sedikit halus, lalu
masukkan kedalam plastic zip lock.
 Haluskan sampel menggunakan vibrating sample mill selama 5
menit
 Press sampel dengan wadah alumunium kemudian press
sampel sampai padat.
 Timbang sampel

Anda mungkin juga menyukai