FOSFOLIPID
DOSEN PEMBIMBING
DISUSUN OLEH
Isra Kasmita
PO714201161033
2016/2017
Kata pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah
ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan
manfaatnya untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
Bab II Pembahasan
A. Pengertian Fosfolipid
B. Sifat Fosfolipid
C. Fungsi Fosfolipid
D. Cara Biosintesis Fosfogliserida
F. Struktur Fosfolipid
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikan sebagai suatu
senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut dalam organik.
Contohnya benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid tersusun atas asam lemak
dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan
komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun
sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan
senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan
fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein
(lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi struktur dan fungsinya, mulai dari
volatile sex pheromones sampai ke karet alam. Berdasarkan komponen dasarnya,
lipid terbagi ke dalam lipid sederhana (simple lipid), lipid majemuk (compound
lipid), dan lipid turunan(derived lipid).
Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan
(animal fst), lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke
dalam lipid majemuk karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat di
sabunkan, sedangkan lipid sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak
dapat di sabunkan. Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah
ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya
termasuk alkohol. Steroid tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat
dihidolisis. Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel.
Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan
energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid
berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon.
Fosfolipida memiliki seperti trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam
lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alcohol yang
mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin),
fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian fosfolipid
2. Bagaimana sifat fosfolipid
3. Apa fungsi dari fosfolipid
4. Bagaimna cara biosintesis fosfogliserida
5. Bagaimna penggolongan dan jenis fosfolipid
6. Bagaimana struktur fosfolipid
C. Tujuan Penelitian
1. Agar dapat mengetahui pengertian fosfolipid
2. Agar dapat mengetahui sifat fosfolipid
3. Agar dapat mengetahui fungsi fosfolipid
4. Agar dapat mengetahui cara biosintesis fosfogliserida
5. Agar dapat memahami penggolongan dan jenis fosfolipid
6. Agar dapat mengetahui struktur dari fosfolipid
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fosfolipid
Fospolipid yang merupakan produk alam dari lipid adalah lipid yang
mengandung gugus ester fosfat. Salah satu tipe dari fosfolipid yang erat
hubungannya dengan lemak dan minyak adalah fosfogliserida. Fosfogliserida
merupakan senyawa yang mengandung ester asam lemak pada dua posisi gliseril
dengan suatu ester fosfat pada posisi ketiga. Senyawa ini juga memiliki sifat
distinctive hal ini disebabkan molekul-molekulnya yang mempunyai dua ekor
hidrofobik dan gugus hidrofik yang bersifat sangat polar-ion dipolar. Karena
sifatnya fosfogliserida yang kita sebutkan diatas, maka fosfogliserida merupakan
zat pengemulsi yang sangat bagus karena sifatnya yang surfaktan netral.
Di dalam otak, sel saraf, dan hati hewan dapat ditemukan jenis fosfogliserida
yang berbentuk Lesitin dan Sefalin. Ke dua tipe fosfogliserida ini dapat juga
ditemukan dalam kuning telur, kecambah gandum, ragi, kedelai serta makanan
lainnya. Dalam mayonnaise fosfogliserida berfungsi dari kunig telur menjaga agar
minyak nabati tetap teremulsi cuka.
B. Sifat Fosfolipid
Pada umumnya fosfolipid terdapat dalam sel tumbuhan, sel hewan dan juga
pada manusia. Pada tumbuhan fosfolipid terdapat dalam kedelai, sedangkan pada
manusia ataupun hewan terdapat dalam telur, otak, hati, ginjal, pankreas, paru-
paru dan jantung.
Fosfatidilkolin atau lesitin mula-mula diperoleh dari kuning telur (lekhytos),
karena itu sebabnya diberi nama lesitin. Jenis lesitin tergantung pada jenis asam
lemaknya. Asam lemak yang terdapat pada lesitin antara lain adalah asam
palmitat, stearate, oleat, linoleat, dan linolenat. Asam lemak yang mengikat pada
atom karbon nomor 1 pada umumnya adalah asam lemak jenuh, dan yang terikat
pada nomor 2 adalah asam lemak tak jenuh. Lesitin ini berupa zat padat yang juga
lunak seperti lilin, warnanya putih dan dapat di ubah menjadi coklat bila
terkontaminasi dengan cahaya dan bersifat higroskopik dan apabila dicampur
dengan air maka akan terbentuk larutan koloid.
Apabila lesitin dikocok dengan asam sulfat akan terjadi asam fofatidat dan
kolin. Selain itu apabila dipanaskan dengan basa atau asam maka akan
menghasilkan asam lemak, kolin, gliserol dan asam fosfat.
Senyawa ini dapat menyebabkan terjadinya hemolisis, yaitu proses perusakan
sel-sel darah merah. Hemoglobin, suatu protein gabungan yang terdapat dalam sel
darah merah (eritrosit) diubah menjadi bilirubin yang terkumpul dalam darah dan
kadang-kadang dapat menimbulkan warna kuning pada kulit. Akibatnya orang
akan terkena penyakit anemia, yaitu kekurangan sel darah merah dalam tubuh.
C. Fungsi Fosfolipid
Fungsi dari fosfolipid antara lain sebagai bahan penyusun membran sel.
Beberapa fungsi biologik lainnya antara lain adalah sebagai surfaktan paru-paru
yang mencegah perlekatan dinding alveoli paru-paru sewaktu ekspirasi.
Contoh :
Kolin Fosfotidilkolin
Serin Fosfotidilserin
Metanolamin Fosfotidilmetanolamin
Departemen Ilmu Biologi Universitas Carnegie Mellon mengidentifikasi
berbagai fungsi penting yang dilakukan fosfolipid. Sifat cairan membran sel
memungkinkan sel untuk berubah bentuk untuk mengkompensasi perubahan
volume seluler atau untuk beradaptasi dengan kendala fisik. Fosfolipid membantu
sel mempertahankan struktur internal dan lingkungan, proses yang disebut
homeostasis. Sifat semipermeabel dari fosfolipid bilayer memungkinkan difusi
bebas dari molekul kecil, seperti oksigen, hidrokarbon dan karbon dioksida. Ini
mencegah difusi molekul yang lebih besar, seperti glukosa, air dan ion bermuatan.
Trigliserida adalah ester dari gliserol, yang dibentuk oleh asam lemak
yang dapat jenuh atau tidak jenuh.
Tiga kelompok hidroksil dari gliserol bereaksi dengan tiga molekul asam
lemak untuk membentuk trigilserida.
Fosfolipid yang digliserida terdiri dari satu gliserol (1,2,3-propantriol)
molekul yang ditandai dengan dua asam lemak pada 1 dan 2 posisi di
gliserol melalui ikatan ester.
Kelompok hidroksil ketiga gliserol terpasang dengan asam fosfat melalui
ikatan ester fosfat.
Oleh karena itu sifat-sifat kimia dan fisik fosfolipid yang bergantung pada
jenis rantai asam lemak dan alkohol amino. Sama seperti trigliserida,
fosfolipid juga memiliki ujung polar dan non-polar .
Rantai hidrokarbon panjang asam lemak non-polar di alam sedangkan
kelompok fosfat adalah ujung polar dengan oksigen bermuatan negatif dan
nitrogen bermuatan positif.
Fosfolipid terdiri dari dua ekor asam lemak yang melekat pada
kepala gliserol, menurut ” Biology: Concepts and Connections,” Gliserol
menempel pada gugus fosfat. Kepala adalah hidrofilik, yang berarti itu
tertarik ke air. Ekor hidrofobik, atau tahan terhadap air. Fosfolipid dalam
larutan berair merakit diri menjadi bilayer. Kepala menghadap ke luar
menuju cairan; dan titik ekornya di dalam. Desain struktur ini melindungi
ekor dari air dan menjaga kepala saat kontak dengan larutan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. asam lemak,
2. gugus fosfat,
3. alkohol yang mengandung nitrogen, dan
4. suatu kerangka.
B. Saran
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
http://budisma.net/2015/01/struktur-dan-fungsi-fosfolipid.html
http://erikadiana92.blogspot.co.id/2012/06/fosfolipid.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Fosfolipid
http://pyrdho.blogspot.co.id/2013/11/makalah-biokimia.html
http://www.atlm.web.id/2014/11/makalah-fosfolipid.html