Anda di halaman 1dari 4

Sastra tradisional

Kebiasaan seorang ibu menceritakan anak-anaknya berbagai kisah yang menarik


merupakan fakta universal. Di samping bertujuan untuk menyenangkan hati anak,
kisah-kisa tersebut juga membukakan cakraala yang lebih luas tentang dunia, tentang
hidup dan kehidupan. Cerita yang harus diberikan kepada anak-anak haruslah yang
relevan dengan dunia anak dan dapat dijangkau oleh daya piker dan emosi anak
sesuai dengan usian dan perkembangan jiwanya. Untuk itu, ibu, kita haruslah
mempunyaipersediaan cerita yang banyak karena harus diceritai anak akan selalu
menuntut untuk diceritai kembali.

Cerita tradisional sehingga saat ini masih popular,masih diwariskan pertama-tama


secara lisan kepada anak-anaknya sejak mereka belum dapat membaca. Tetapi,
dewasa ini berbagai cerita tradisonal sudah banyak yang dibukukan . berbagai kisah
serupa yang berasal brbagai penjuru dunia juga hadir dalam buku-buku cerita. Hal itu
semakin menambah kekayaan cerita dan persediaan yang memadai sehingga kita
tidak akan kekurangan bahan cerita untuk mengisahkannya kembali kepada anak-
anak.

A. Tentang sastra tradisonal

Di sekitar kehidupan kita banyak sekali kita jumpai berbagai hal seperti itu adat
kebiasaan,konvensi,nilai-nilai dan lain-lain termasuk didalam cerita yang telah
diaris secara turun-temurunyang tidak diketahui secara pastikapan munculnya hal-
halitu semua.

1. Hakikat dan karateristik sastra tradisional


Sastra tradisional (traditional literature) merupakan suatu bentuk ekspresi
masyrakat pada masa lalu yang umumnya disampaikan secara
lisan(Mitchell,2003:228). Sepanjang sejarahnya manusia selalu butuh
berkomunikasi dan berekpresi sebagai salah satu manifiestasi ekstensi diri dari
kelompok sosialnya.

Kini eksitensi manusia,peradaban, dan kebudayaan yang kini, lengkap dengan


berbagai karateristiknya, di pengaruhi dan bahkan ditentukan oeh sejarah masa
lalunya.

Demikian halnya di dunia kesastraanari. Kesastraan modern sebagaimana yang


dapaat di saksikan dewasaini juga berkembang dari kesastraan masa lalu yang
terwujud berbagai cerita tradisional itu.cerita kesastraan sebagaimana yang kita
saksikan dewasa ini, menurut Bruch(vi mitchel,2003:227), belajar banyak dari cerita
rakyat masa lalu selama dari masa perkembangannya. Cerita kesastraaan,menurutnya,
tidak berbeda halnya dengan pohon, yaitu mempunyai akar.cerita tradisional itulah
yang menjadi akar dari kata-kata dan dunia kita.itu merupakan sebuah fakta yang
tidak dapat ditolak. Baik kata-kata yang lengkap dengan aturan yang kionvensi
makna dan kaidahnya.maupun cara kita memandang dunia bukanlah salah satu yang
tururn darilangit begitu saja, melainkan sesuatu yang diarisakan secara turun-temurun
dan mengalami perubahan-perubahansejalan dengan perubahan dan perkembangan
zaman.

2. Nilai sastra tradisional


Dengan membaca bebrbagai cerita tradisionaldapat juga dipandang sebagai
memahai akar ekstensi manusia dan kemanusiaan serta hidup dan kehhidupan
masa lalu yang menjadi akar kehidupan dewasa ini. Menyediakan bacaan
secara tradisional kepada anak dapat dipandang sebagai memfasilitasi anak
untuk memahami kebesaran dimasa lalu. Dilihat dari fungsi kesstraan bagi
kehidupan manusia ,sastra tradisional mempunyai fungsi yang tidak berbeda
halnya dengan modern dewasa ini yang sengaja diciptakan sebagai bahan
bacaan cerita sastra(composed literature).ia juga mendukung
berbagaiperkembangan kedirian anak, baik yang mmenyangkut
perkembanagn aspek emosional,afektif,kognitif,imajinatif,perasaan
estetis,maupun perkembangan bahasa, dan sama-sama berfungsi memberikan
hiburan yang meyenangkan.
Dewaasa ini penyelamatan berbagai cerita tradisional telah gencar
dilakukan ,tidak saja terjadi dilingkup nasional tetapi juga internasional,lewat
berbagai bentuk internasioanl, lewat berbagai bentuk penerbitan secara
tertulis. Hal itu itu tentu dilandasi oleh suatu keyakinan bahwa berbagai cerita
tradisional tersebut masih besar perannya bagi kehidupan kini,
minimalsebagai salah satu jenis bacaan yang patut diperhatian. Cerita
tradisonal dikreasikan oleh seorangdewasa dan kemudian direncanakan
kepada dewasa dilingkungan komunitasnya. Maka sastra anak akan
dikonsumsikan kepada anak-anak ? Huck mengemukakan bahwa sastra
tradisional adalah milik masyrakat yang menciptakannya dan dikisahkan baik
kepada orang yang dideawasa maupun anak. Anak dapat menikmati cerita itu
kerena menarik ,sering mengandung humor dan pada umumnya cerita
berakhir dengan kebahagiaan. Hal ini yang oleh Aristoteles kemudian disebut
sebagai kataris,prinsip pencucian dari segala dosa. Bagi anak hal itu dapat
dipandang sebagai pembelajaran prinsip keadilan dan penilaian moral.dalam
sastra tradisional antara lain dikisahkan berbagai fable yang dapat
diketegorikan sebaagai cerita fantasi. Cerita binatang menjadi salah satu cerita
yang paling banyak disukai dan dibaca oleh anak-anak. Chukovsky (Via
Huck dkk,1987:253) mengemukakan bahwa cerita fantasi merupakan sesuatu
yang painhg berharga dalam jiwa manusia dan amat menunjang
perkembangan anak untuk menjadi manusia. Dalam sastra tradisional antara
lain dikisahkan sebagai fable yang dikategorikan sebagai cerita fantasi, cerita
binatang menjadi salah satu cerita . dalam banyak hal karya sastra dapat
dipandang sebagai refleksi kehidupan sosial-budaya masyrakat yang dijadikan
latar karya.
Sebagai sebuah kebutuhan untuk berekspresi dan bereksistensi sastra
dipakai untuk mengungkapkan berbagai pola kehidupan masyarakat, dan
karenanya dalam banyak hal sastra akan mencermiunkan keadaan kehidupan
sosial budaya masyarakat itu.
Pesan –pesan yang terdapat dalam karya sastra pada umumnya juga berupa
nilai-nilai yang ada katnya dengan nilai-nilain yang terdapat pada latar
belakang sosial budaya masyarakat. Karya sastra mencerminkan kehidupan
masyrakat yang tidk terelakan dipersiapkan oleh keadaan masyarakat dan
kekuatan-kekuatan zamannya.
Namun tidak semua cerita tradisonal dapat begitu saja dijadikan bagian
sastra anak tanpa mengalami seleksi. Sastra tradisional mula-mula hadir untuk
diceritakan kepada orang-orang dewasa pada komunitasinya saat itu. Dengan
demikian isi cerita pun banyak yang berkategori dewasa misalnya hal-hal
bersifat filosofis yang belum dapat dijangkau oleh pikiran anak.

Anda mungkin juga menyukai