Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH BIOLOGI UMUM

STRUKTUR JARINGAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN

OLEH:

ROSLINA IMRAN

442420005

PROGRAM STUDI S1 KIMIA

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKAN DALM ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020
1
KATA PENGANTAR

Assalamaalikum Wr.Wb

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena telah memberikan kesempatan
pada saya untuk menyelesaikan makalah ini.Atas rahmat dan hidayah-Nya lah
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul “STRUKTUR
JARINGAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN” ini tepat pada waktunya.

Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak/ ibu selaku


dosen pengajar biologi umum yang telah memberikan saya tugas ini karena dengan
diberikan tugas ini saya juga bisa menambah pengetahuan dan wawasan saya
terkait meteri ini.

Tugas ini saya buat untuk memberikan ringkasan tentang “STRUKTUR


JARINGAN PADA TUMBUHAN DAN HEWAN ” dan untuk memenuhi suatu tugas
yang diberikan oleh dosen saya.mudah-mudahan dengan dibuatnya makalah ini bisa
menambah wawasan bagi para pembaca dan juga penulis itu sendiri. Saya pun
menyadari masi begitu banyak kekurangan dalam makalah ini.

Oleh sebab itu, untuk kritik serta anjuran yang sifatnya membangun saya harapkan
dari teman-teman ataupun bapak/ ibu dosen pengajar Biologi Umum.

Gorontalo, 08 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................................1
D. Metode yang Digunakan....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

A. Jaringan pada Tumbuhan.....................................................................................3


1. Pengertian ......................................................................................................3
2. Ciri-ciri jaringan tumbuhan...........................................................................3
3. Fungsi jaringan tumbuhan............................................................................4
4. Struktur jaringan tumbuhan..........................................................................4
5. Macam-macam jaringan tumbuhan..............................................................5
6. Sistem jaringan tumbuhan............................................................................9
B. Jaringan pada Hewan...........................................................................................9
1. Pengertian.......................................................................................................9
2. Struktur jaringan hewan................................................................................10

BAB III PENUTUP...........................................................................................................16


A. Kesimpulan.........................................................................................................16
B. Saran....................................................................................................................16

DAFTAR RUJUKAN.......................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biologi merupakan ilmu tentang mahluk hidup beserta


lingkupnya.Objek yang dipelajari dalam biologi adalah mahluk hidup dan
mahluk tak hidup.Mahluk hidupa selalau erat kaitanya dengan
lingknganya.Lingkungan tersebut terbagi menjadi lingkungan biotic dan
abiotik. Dalam ruang lingkup biologi, organism yang dipelajari, khususnya
pada mahluk hidup terdiri atas berbagai tingkatan organism kehidupan.
Tingkatan organism kehidupan dimulai dari molekul, sel, jaringan, organ ,
sistem organ, individu, populasi, ekosistem, hingga ketingkatan bioma.
Seperti
Dalam Setiap mahluk hidup tentu mengalami proses tumbuh dan
berkembang. Pada saat itu, sel-sel yang menyusun tubuh menjadi
terpesialisasi untuk menjalankan bebagai fngsi hidp. Beberapa sel
diantaranya bergabung menjadi sat kesatuan membentuk jaringan.
Jaringan merupakan sekelompok sel yang memiliki bentuk, susunan,
dan fungsi yang sama. Pada umumnya, dikenal dua tipe jaringan, yaitu
jaringan sederhana (tersusun dari satu tipe sel) dan jaringan kompleks
(tersusun dari banyak tipe sel).Berbagai macam jaringan dapat ditemukan
pada organ tubuh mahluk hidup, baik tumbuhan maupun hewan. Makalah ini
akan membahas tentang macam jaringan yang terdapat pada tumbuhan dan
hewan.
B. Rumusan Masalah
1) Apa yang dimaksud dengan jaringan tumbuhan dan hewan?
2) Apa saja ciri-ciri yang dimiliki oleh jaringan tumbuhan dan hewan?
3) Fungsi apa yang dimiliki oleh jaringan pada tumbuhan?
4) Bagaimana struktur dan macam-macam jaringan pada tumbuhan dan
hewan?
C. Tujuan Penulisan
Dengan adanya makalah ini, saya bertujuan untuk:

1
1) Menjelaskan jaringan yang tedapat pada tumbuhan dan hewan
2) Menjelaskan fungsi, struktur, dan macam-macam jaringan tumbuhan dan
hewan.
3) Memenuhi nilai tugas bilogi umum
D. Metode yang digunakan
Metode yang saya gunakan untuk membuat makalah ini, yaitu dengan
mencari data atau materi melalui internet, membaca dari berbagai blog-blog
yang ada dengan memilih serta memilah data-data yang memang ada
kaitanya dengan judul makalah ini.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Jaringan pada tumbuhan

1. Pengertian
Sel tumbuhan yang telah terdiferensiasi akan berkelompok membentuk
jaringan sesuai dengan bentuk dan fungsinya.
Pengelompokan jaringan tumbuhan didasarkan pada bentul se, letak, fungsi,
asal, serta tingkat perkembangannya.Berdasarkan hal-hal tersebut, jaringan
pada tumbuhan meliputi jaringan pada tumbuhan meliputi jaringan meristem
dan jaringan permanen.

2. Ciri-ciri Jaringan Tumbuhan


Jika dibandingkan dengan jaingan hean, jaingan tmbhan memiliki cii
ang jelas telihat bebeda apabila dilihat dai beberapa aspek, yaitu:

Jaringan Jaringan Hewan


Tumbuhan

Sel penyusun Terdiri dari sel hidup Terdiri dari sel hidup saja
dan sel mati

Energi yang dibutuhkan Lebih sedikit Lebih banyak dibandingkan


dibandingkan jaringan tumbuhan
jaringan hewan

Jenis nutrisi/makanan Didapatkan dari Didapatkan dari luar


hasil fotosintesis (heterotrof)
sendiri (autotrof)

Pertumbuhan Memiliki Memiliki pertumbuhan yang


pertumbuhan yang terbatas
tak terbatas

Peran Memberikan Memberikan dukungan


dukungan mekanis gerakan

3
Jenis jaringan  Jaringan  Jaringan epitel
epidermis
 Jaringan ikat
 Jaringan
parenkim  Jaringan otot

 Jaringan  Jaringan saraf


penyokong
 Jaringan
pengangkut

3. Fungsi Jaringan pada Tumbuhan


 Melindngi bagian tbuh tmbhan.
 Membantu proses pertmbuhan dan perkembangan tmbuhan.
 Memperkat tubuh tumbuhan.
 Membantu mengedarkan sari-sari makanan atau zat yang terdapat
pada tumbuhan keseluruh tubuhnya.
 Membantu menyimpan cadangan makan pada tumbuhan.
 Mendukung segala aktivitas tumbuhan.

4. Struktur Jaringan Tumbuhan


a) Jaringan Maristem
 Jaringan maristem tersusun atas sekelompok sel yang tetap dalam
masa pertumbuhan dan terus menerus akan membelah.
 Ciri-ciri jaringan maristem adalah sebagai berikut:
(1) Tersusun atas sel-sel mda ang sedang dalam fase pembelahan
dan pertumbuhan.
(2) Mmnyatidak ad ruang anta sel.
(3) Bentuk sel bulat, lonjing, atau polignal dengan susunan dinding sel
yang tipis.
(4) Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung
satuatau lebih dari satu inti sel.

4
 Berdasarkan cara tebentknya jaringan meristem dibedakan menjadi
tiga, yaitu:
(1) Promeristem, telah ada ketik tumbuhan masih dalam masa embrio.
(2) Meristem primer, jaringan yang aktif membelah, terdapat pada
ujung batang, ujung akar, dan kencup tumbuhan dewasa.
Menyebabkan pertambahan panjang tumbuhan.
(3) Meristem sekunder , terbentuk dari jaringan meristem perimer.
Menyebabkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.

 Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga ,


yaitu:\
(1) Meristem apical, terdapat di ujung akar dan ujung batang
tumbuhan. Menghasilkan pertambahan tinggi dan panjang
tumbuhan (pertumbuhan primer).
(2) Meristem lateral, berada sejajar dengan lingkaran ditemukanya
organ. Menghasilkan pertumbuhan sekunder.
(3) Meristem interkalar, terdapat diantaa as-as batang menghasilkan
petambahan panjang dan ruas-ruas batang.

b) Jaringan Permanen
 Jaringan meistem baik yang merupakan primer atau sekunder akan
berdiferensiasi menjadi jaringan permanen. Nantina, jaringan
permanen tidak tmbuh dan memperbanyak diri.
 Bedasarkan fngsina jaingan pemanen dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, yait jaingan penyokong (kolenkim dan sklerenkim),
jaringan pengangkut (xylem dan floem) dan jaringan gabus.
5. Macam-macam Jaringan Tumbuhan
a) Jaringan epidemis (jaringan pelindng)
 Merupakan jaringan tertular yang mentpi seluruh permkaan
tumbuhan.
 Ciri-ciri jaringan epidemis:
(1) Bentk sel seperti balok
(2) Mmna tedii dai sat lapisan

5
(3) Terletak pada lapisan paling luar
(4) Tidak berkorofil kecali pada sel penjaga stomata.
(5) Tersusun atas sel-sel hidup.
(6) Dinding sel bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalam
penebalan.
 Berfungsi ntk melindungi jaringan lainnya.

b) Jaringan perenkim (jaringan dasar)


 Merupakan jaringan yang terbentuk dari meristem dasar dan memiliki
bentuk serta fungsi yang bervariasi.
 Ciri-ciri jaringan perenkim
(1) Susunan sel tidak rapat
(2) Tidak selalu berkloroplas
(3) Tersusun atas sel-sel hidup
(4) Letak inti sel mendekati dasar sel
(5) Mampu bersifat merismatik karena dapat membela diri.
(6) Memiliki banyak vakuola
(7) Ukuran selnya besar.
(8) Terdapat banyak rongga antar sel.
 Berdasarkan bentuknya jaringan perenkim dibedakan menjadi:
(1) Perenkim palisade, bentuknya memanjang dan tegak.
(2) Perenkim bunga karang, bentuknya menyerupai bunga karang.
(3) Perenkim bintang, bentuknya menyerupai bintang dengan ujung
jaringan saling berhubungan.
(4) Perenkim lipatan, bentuk dinding sel melipat kedalam.

 Berdasarkan fungsinya, jaringan perekim dibedakan menjadi:


(1) Perekim fotosintesis, didalamnya terdapat sel yang mengandung
klorofil disebut klorenkim.
(2) Parenkim penyimpanan bahan makanan.
(3) Perenkim penyimpanan air.
(4) Perekim transportasi.

6
c) Jaringan penyokong (jaringan penunjang)
 Merupakan jaringan yang memiliki dinding yang tebal untuk
menunjang tubuh tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh.
 Terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
(1) Jaringan kolenkim
Merupakan jaringan penguat pada gan tumbuhan yang masih aktif
dalam pertumbuhan.
Adapun ciri-ciri jaringan kolenkim, yaitu:
- Tersusun dari sel-sel hidup
- Bentuk sel memanjang
- Terdapat pada batang, daun, bunga dan buah tumbuhan
yang masih muda dan belum berkayu.
- Memiliki dinding sel yang lunak, lentur dan dan tidak beliginin.
(5) Jaringan skllerenkim
Merupakan jaringan penguat pada gan tmbuhan yang pada
organ tumbhan yang sudah tidak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.
Ciri-ciri jaringan sklerenkim :
- Tersusn dari sel-sel mati.
- Mengandng senawa lignin, sehingga sel-selna kuat dank
eras.
- Tidak engandung protoplas
- Dinding sel tebal.
Bedasakan bentuknya, sel sklerenkim dibedakan menjadi:
- Sklereid, sel mati, berbentuk buk=lat dan berdinding keass
(tahan terhadap tekanan).
- Fiber (serabut skrenkim) berbentuk panjang, tedapat pada
pemkaan batang.

d) Jaringan pengangkut
Merupakan jaringan yang bertugas untuk mengangkut zat-zat yang
dibutuhkan oleh tumbuhan.
Jaringan pengangkut terdiri dari :

7
(1) Jaringan Xilem (Pembuluh Kayu)
 Tersusun oleh trakeid, trakea, pembuluh xilem, parenkim kayu,
dan sklerenkim kayu.
 Berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari dalam
tanah menuju daun.
(2) Jaringan Floem
 Tersusun oleh sel tapis, pembuluh tapis, sel pengiring, sel
parenkim kayu, dan sklerenkim kayu
 Berfungsi untuk mengangkut zat-zat hasil fotosintesis ke seluruh
bagian tubuh.
Xilem dan floem membentuk suatu ikatan pembuluh pengangkut, yaitu :
 Ikatan pembuluh kolateral, xilem dan floem letaknya bersebelahan
dalam suatu jari-jari. Berdasarkan keberadaan kambium, ikatan
pembuluh kolateral terbagi atas :
 kolateral terbuka, diantara xilem dan floem terdapat kambium.
 kolateral tertutup, diantara xilem dan floem tidak terdapat
kambium.

 Ikatan pembuluh bikolateral, xilem diapit floem, terletak pada radius


yang sama.
 Ikatan pembuluh konsentris, xilem dan floem berbentuk cincin
silindris. Terdapat dua bentuk dalam ikatan pembuluh konsentris,
yaitu amfikribal (floem mengelilingi xilem) dan amfivasal (xilem
mengelilingi floem)
Ikatan pembuluh radial, xilem dan floem letaknya bersebelahan, namun
tidak dalam jari-jari yang sama.

e) Jaringan gabus
Jaringan gabus merupakan jaringan yang bertugas melindungi
jaringan lain agar tidak kehilangan banyak air.
Terbentuk dari cambium gabus atau felogen.Pembentukan jaringan
kearah dalam berupa sel hidup atau disebut dengan feloderm,

8
sedangkan pembentukan jaringan kearah luar berupa sel mati atau
disebut dengan felem.

6. Sistem Jaringan Tumbuhan


Jaringan-jaringan yang telah disebutkan pada subtopic diatas, bersatu dan
membentuk kelompok yang disebut dengan sistem jaringan.Sistem jaringan
pada tumbuhan terdiri atas.
(1) Sistem jaringan dermal
 Membentuk luar tumbuhan, seperti epidermis dan periderm.
 Ciri jaringan dermal, yaitu dindingnya terdiri dari zat kitin, lilin dan
suberin
(2) Sistem jaringan pembuluh
Terdiri dalam penngangkutan air dan mekanan keseluruh bagian tubuh
tumbuhan.
(3) Sistem jaringan dasar
Mencakup jaringan yang membentuk bahan dasar yang menyelimuti jaingan
pembuluh.Jaringan dasar pada tmbuhan yaitu jaringan parenkim.
B. Jaringan pada Hewan
1. Pengertian
Sel dicirikan oleh adanya molekul makro khusus, seperti pati dan
selulosa, yang terjadi dari ratusan sampai ribuan gula atau molekul lain,
selain itu sel dapat jga dicirikan oleh adanya molekul makro seperti protein
dan asam nukleat baik DNA atau RNA yang tersusun sebagai rantai yang
terdiri dari ratusan sampai ribuan molekul.
Sel-sel penyusun jaringan pada hewan lebih banyak dan kompleks, jaringan
hewan terdiri dari sel-sel dengan membrane halus, dan jaringan digenangi
dengan larutan yang mengandung NaCl.Jaringan pada hewan dibagi menjadi
empat jaringan utama, yaitu jaringan epithelium, jaringan ikat atau jaringan
penyambung, jaringan otot dan jaringan saraf.
Tubuh hewan terdiri atas jaringan-jaringan ata sekelompok sel ang
mempnyai stktur dan fungsi yang sama. Jaringan dengan struktur yang
khusus memungkinkan mereka mempunyai fungsi yang spesifik.sebagai

9
cntoh, otot-otot jantung yang bercabang menghubungkan sel-jantung yang
lainya.Percadangan tersebut membantu kontraksi sel-sel dalam satu
koordinasi.
Ilmu yang mempelajari jaringan disebut histology. Jaringan didalam
tubuh hewan mempunyai sifat yang khusus dalam melakukan fungsinya,
seperti peka dan pengendalian (jaringan saraf), geakan (jaringan otot),
pennjang dan pengisi tubh (jaringan ikat), absorbs dan sekresi (jaringan
epitel), bersifat cair (darah) dan lainnya. Masing-masing jaingan dasa
dibedakan lagi menjadi beberapa tipe khusus sesuai dengan fungsinya.
Sel-sel yang dibentuk dan fungsinya sama kemudian berkelompok menjadi
satu kesatuan yang membentuk suat jaringan. Secara umm tubuh hewan
terdiri dari 4 jaringan, yaitu:
2. Struktur jaringan hewan
Berikut ini terdapat beberapa struktur jaringan hewan, antara lain.
a) Jaringan Epitel
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi bagian permukaan tubuh
organism multiculler, baik permukaan luar maupun permukaan dalam,
misalnya pada: permukaan mulut, kerongkongan, lambung, usus, paru-
paru yang sesungguhnya ada hubunganya dengan permukaan luar.
Jaringan epitell terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang tekemas
dengan rapat.Sel-sel epithelium menyatu dengan erat, dengan sedikit
bahan diantara sel-sel tersebut.
Dua criteria yang menjadi dasar pengelompokan epithelium adalah jumlah
lapisan sel dan bentuk-bentuk sel pada permukaan bebasnya.Bentuk-
bentuk sel pada permukaan bebas epithelium itu dapat berupa kboidal
(seperti dadu), kolumnar (seperti bata yang dijejer berdiri), atau skuamosa
(datar seperti tegal lantai).
Berdasarkan struktur sel dan jumlah lapisan sel, jaringan epitel dibedakan
menjadi beberapa macam. Berikut table perbedaanya

10
No. Jenis jaringan Letak Gambar skematis
epitel

1. Pipih selapis Pembuluh limfa, endotel, kapsula


glomerulus, alveoli, peritonium,
pleura, perikardium =» jantung dan
paru-paru

2. Pipih berlapis Epidermis, vagina, mulut, esofagus,


saluran anus, ujung uretra

3. Slindris selapis Lambung, usus, kelenjar


pencernaan, kantong empedu,
saltran uterus, uterus, rongga
hidung

4. Silindris berlapis Saluran kelenjar ludah, saluran


kelenjar susu, uretra, laring, faring,
langit-langit mulut, saluran
reproduksi, rongga hidung, saluran
pernapasan, saluran ekskresi yang
besar, esophagus

5. Kubus selapis Tubula ginjal, saluran kelenjar


ludah, kelenjar keringat, permukaan
ovari, permukaan dalam lensa
mata, sel-sel berpigmen dari retina

6. Kubus berlapis Kelenjar keringat, kelenjar minyak,


kelenjar tiroid, ovarium, zakar,
kelenjar susu, kelenjar ludah,
pangkal esofagus

7. Transisional Saluran kencing, kandung kemih,


ureter, ginjal.

Selain melindngi organ-organ yang dilapisinya, bebeapa macam epitelim dapat


menyeap ata mensekesikan lartan kimia.Misalnya, sel-sel epithelium yang melapisi

11
lumen (rongga) saluran pencernaan dan pernapasan membentuk suatu
membrane mukosa.Sel-sel itu mensekresikan larutan encer yang disebut
mucus, yang melincinkan atau melumasi permukaan saluran dan
menjaganya tetap lembab.

b) Jaringan ikat
Jaringan ikat merupakan jaringan yang paling banyak terdapat didalam
tubuh hewan dan manusia. Secara umum berbagai macam jaringan ikat
tersusun ataas dua bagian, yaitu: matriks (bahan dasar) adalah komponen
interseluler pada jaringan ikat dan serbut atau serat-serat. Matriks
merupakan materi dasar tempat suatu melekat. Bahan dasar penyusun
matriks adalah mukopoli
Dilihat dari serat yang dimiliki jaringan ikat dibedakan menjadi bermacam-
macam. Berikut ini:
 Kolagen
Berupa berkas beraneka ragam yang berwarna putih. Serat kolagen
mempunyai daya regang yang tinggi dengan elastisitas yang rendah.
Kolagen terdapat pada tendon, yaitu jaringan yang menghubungkan otot
dengan tulang.
 Elastin
Berwarna kuning dan lebh tipis daripada serat kolagen.Serat elastin
mempunyai elastisitas yang tinggi. Serat elastim terdapat antara lain
dalam pembuluh darah dan ligamen.
 Retikuler
Berwarna kuning dan lebh tipis daripada serat kolagen.Serat elastin
mempunyai elastisitas yang tinggi. Serat elastim terdapat antara lain
dalam pembuluh darah dan ligamen.

Berikut ini sel-sel penyusun jaringan ikat, antara lain:


 Fibroblas
Fibroblas merupakan sel besar, bercabang-cabang yang dari samping
berbentuk seperti gelendong.Cabang-cabangnya langsing.Inti lonjong

12
atau memanjang dan kromatin halus.Berfungsi untuk mensekresikan
protein.
 Sel lemak
Ada dua jenis sel lemak yakni sel unilokular yaitu mengandung satu
unit sel lemak dan ukurannya besar dan membentuk jaringan lemak
putih.Sedangkan sel lemak yang dibentuk oleh banyak unit lemak
namun ukurannya kecil disebut multilokular dan membentuk jaringan
lemak coklat.Penyebaran lemak putih lebih banyak dibanding dengan
lemak coklat.Sel lemak putih berbentuk bulat atau polihedral dengan
diameter 120 ųm.Sel lemak coklat berbentuk poligonal.Berfungsi untuk
menyimpan lemak.
 Sel plasma
Berbentuk seperti eritrosit dan berfungsi untuk meghasilkan antibody
untuk melawan pathogen berupa bakteri, virus atau protozoa.
 Makrofag
Makrofag kebanyakan ditemukan pada daerah yang kaya pembuluh
darah.Bentuk sel tidak beraturan dan cabang-cabangnya pendek.Bila
dirangsang, dapat melakukan gerakan amuboid dengan kaki-kaki palsu
terjulur ke segala arah.Merupakan tipe sel pengembara. Inti berbentuk
lonjong , kadang-kadang berlekuk, lebih kecil dari inti fibroblas.
Sitoplasma berwarna gelap.Sel ini mempunyai kemampuan
menelan.Makrofag berperan untuk pertahanan tubuh karena dapat
bergerak dan berdaya fagositosis.Juga berperan dalam reaksi
imunologis.Makrofag menghasilkan sejumlah substansi penting seperti,
lisozim, elastase, kolagenase, dan interferon.
 Sel tiang
Berfungsi untuk meningkatkan permiabilitas pembuluh darah dan
berfungsi untuk heparin dan histamine.

Setiap jaringan ikat memiliki ciri struktur dan fungsinya, antara lain
sebagai berikut:
 Jaringan ikat longgar
 Jaringan ikat padat

13
 Jaringan lemak
 Jaringan tulang rawan
 Tulang rawan hialin tulang rawan elastias
 Tulang rawan fibroblast
 Jaringan tulang
 Jaringan darah

c) Jaringan otot
Jaringan otot, terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot
yang mampu berkontraksi ketika diransang oleh impuls saraf.Tersusun
dalam susunan partikel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah
besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan miosin.
Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar
hewan, dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang
memerlukan energi dalam suatu hewan yang aktif.

Adapun jenis-jenis yang dimiliki oleh jaringan otak, yaitu sebagai berikut:
 Otot Lurik
Otot lurik atau otot rangka adalah sejenis otot yang menempel pada
rangka tubuh dan digunakan untuk pergerakan.Otot ini mempunyai
pigmen mioglobin dan mendominasi tubuh vertebrata.
Ciri-cirinya adalah berbentuk silindris, memanjang dan berinti sel banyak
(multinuklei), bergerak dalam waktu cepat, dan cepat lelah.
 Otot polos
Jaringan otot polos mempunyai sarabut-serabut (fibril) yang homogen
sehingga bila diamati dibawah mikroskop tampak polos atau tidak
bergaris-garis. Otot polos berkontraksi secara refleks dan dibawah
pengaruh saraf otonom bila otot polos terdapat pada saluran
pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernapasan.
 Otot jantung

14
Otot jantung jaringan otot ini terdapat pada lapisan tengah dinding
jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi
otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat.

d) Jaringan saraf

Jaringan saraf berperan dalam penerimaan rangsang dan


penyimpanan rangsang. Secara emriologi, jaringan ini berasal dari lapisan
ektoderm.

Jaringan ini terdapat pada sistem saraf pusat (otakdan sumsum tulang
belakang) dan pada sistem saraf tepi. Ada dua macam sel, yaitu sel saraf
(neuron) dan sel pendukung (sel glia). Neuron mengandung badan sel,
nukleus, dan penjuluran atau serabut.

Fungsi jaringan saraf adalah mengatur organ-organ atau alat-alat tubuh


agar terjadi organ atau alat-alat tubuh agar terjadi keserasian kerja dan
menerima serta mengantarkan rangsangan sehingga dapat mengetahui
dengan cepat keadaan dan perubahan yang terjadi disekitar dan tersusun
atas sel-sel yang disebut neuron (sel saraf) dan neuoglia (sel pendukung).

Adapun bagian-bagian jaringan saraf :


 Dendrit yaitu penjuluran pendek sitoplasma yang keluar dari badan
sel.
 Badan sel yang didalamnyaterdapat nukleus atau inti sel.
 Akson yaitu penjuluran panjang atau tunggal serabut sitoplasma yang
keluar dari badan sel
 Sel schwann yaitu sel neuroglia yang membentuk selubung lemak
diseluruh akson.
 Selubuh mielin yaitu lapisan phopholipid yang mengelilingi akson
pada banyak neuron.
 Nodus ranvier yaitu bagian dari akson yang tidak terbungkus mielin.

Adapun fungsi yang dimiliki oleh jaringan saraf, yaitu sebagai berikut:

15
 Neuron sensorik adalah neuron yang menghantar implus atau
rangsangan dari organ penerma rangsang (reseptor) ke sistem pusat,
yaitu otak (ensefalon) dan sum-sum belakang (medula spinalis).
 Neuron motorik adalah neuron yang mengirim implus atau
rangsangan dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang
hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan
bahwa jaringan yang terdapat pada tumbuhan dan hewan mempunyai ruang
lingkup yang berbeda. Jaringan tumbuhan dan hewan merupakan penyusun dari
makhluk hidup itu sendiri. Bermula dari sel sebagai unit terkecil penyusun
makhluk hidup. Lalu, kumpulan sel yang berbentuk dan berfungsisamaituakan
membentuk jaringan. Kemudian, jaringan-jaringan tersebut akan membentuk
organ yang nantinya akan menghasilkan organisme. Begitu seterusnya secara
kontunitas. Setiap penyusun dari jaringan baik pada tumbuhan dan hewan
memiliki fungsi yang dijalankan sesuai dengan organel yang telah tersedia
sesuai dengan fungsi dan bentuknya masing-masing
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah biologi umum ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini, dan semoga
bermanfaat bagi para pembaca

16
DAFTAR RUJUKAN

Studio belajar jaringa tubuh(online)https://www.studiobelajar.com/jaringan-


tumbuhan/ (tanggal akses 07 desember 2020)

Dosen pendidikan jaringan hewan(online)


https://www.dosenpendidikan.co.id/jaringan-hewan/ (diakses tanggal 07 desember
2020)

http://windiahh.blogspot.com/2015/10/makalah-jaringan-tumbuhan-dan-hewan.html

17

Anda mungkin juga menyukai