BIOLOGI
STRUKTUR JARINGAN HEWAN DAN TUMBUHAN
Dosen pengajar:
OLEH:
FITRIA NAIM
442420030
KIMIA-B
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
2.1 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
3.1 Tujuan.........................................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Jaringan Tumbuhan dan Hewan...............................................................................2
2.2 Struktur jaringan hewan.............................................................................................................2
2.2.1 Jaringan Epitelium................................................................................................................3
2.2.2 Jaringan ikat.........................................................................................................................5
2.2.3 Jaringan otot.......................................................................................................................7
2.2.4 Jaringan saraf.......................................................................................................................9
2.3 Struktur jaringan tumbuhan.....................................................................................................11
2.3.1 Jaringan Meristem.............................................................................................................12
2.3.2 Jaringan Permanen............................................................................................................13
BAB III..................................................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................17
3.2 Saran.........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................18
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jaringan merupakan sekumpulan sel yang terdapat zat antara (plasma
darah). Jaringan terbentuk karena adanya pembelahan sel. Cabang biologi
yang mempelajari adalah histology (Doni, 2009).
Jaringan pada tumbuhan berbeda dengan jaringan yang ada pada hewan,
berbeda jaringan yang pada tumbuhan adalah meristem, epicermis,
parenkim,jaringan penguat danjaringan pengangkut. Sedangkan pada
hewan adalah jaringan ephitelium, syaraf, otot, dan jaringan tulang
(Asnani, 2009).
Beberapa jaringan menyusun organ dan organ-organ tersebut membentuk
satu kesatuan dalam sistem tubuh makhluk hidup. Jaringan diklasifikasikan
menurut dasar yang berbeda, dapat berdasarkan asal usul, struktur atau
fisiologi. Tubuh tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel yang mempunyai
asal, fungsi, serta struktur yang sama dan disebut sebagai jaringan.
Berdasarkan perkembangannya, jaringan tumbuhan dapat dibedakan
menjadi jaringan embrional (muda) dan jaringan dewasa. Jaringan dewasa
merupakan perkembangan dari jaringan embrional yang mengalami
differensiasi struktur maupun fungsi. Jaringan meristem merupakan
jaringan embrional yang terdapat pada tumbuhan. Sedangkan jaringan
dewasa terdiri dari jaringan-jaringan yang membentuk sistem jaringan
pelindung, jaringan dasar, jaringan pengangkut dan idioblas.
2.1 Rumusan Masalah
1. Pengertian jaringan hewan dan tumbuhan
2. Struktur jaringan hewan
3. Struktur jaringan tumbuhan
4. Sistem jaringan tumbuhan
3.1 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari jaringan hewan dan tumbuhan
2. Mengetahui struktur jaringan hewan
3. Mengetahui struktur jaringan tumbuhan
4. Mengetahui sistem jaringan tumbuhan
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Jaringan Tumbuhan dan Hewan
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi
yang sama. Sekumpulan jaringan akan membentuk organ. Cabang ilmu biologi
yang mempelajari jaringan adalah histologi. Sedangkan cabang ilmu biologi
yang mempelajari jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah
histopatologi.
Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai
bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama. Pada jaringan tumbuhan terdiri
atas jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem adalah
jaringan yang sel-selnya selalu membelah, Jaringan meristem di bedakan
menjadi dua yaitu meristem primer yang terdapat pada titik tumbuh dan
meristem sekunder terdapat pada cambium. Sedangakan jaringan permanen
adalah jaringan yang tidak meristematis. Jaringan primer di bedakan menjadi 4
yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong (kolenkim dan
skelerenkim) dan jaringan pengangkut ( xylem dan Floem ).
Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai
bentuk dan fungsi yang sama. Dan jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan
meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem adalah jaringan yang
selalu aktif membelah sedangkan jaringan permanen adalah jaringan yang
tidak meristematis.
Jaringan hewan adalah sekumpulan sel hewan yang mempunyai bentuk dan
fungsi yang sama. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang kusus
dalam melakukan fungsinya seperti jaringan otot, jaaringan ikat, jaringan
syaraf dan jaringan ephitel.
2.2 Struktur jaringan hewan
Seperti halnya tumbuhan tubuh hewan juga terdiri dari sel-sel yang tersusun
menjadi jaringan sehingga terbentuk suatu struktur yang khas.Struktur
tersebut berperan penting dalam mendukung kelangsungan hidupnya.
2
2.2.1 Jaringan Epitelium
Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas
rapat. Seringkali epitel berfungsi sebagai barier, pengatur
penyerapan zat-zat ataupun pelindung dari dehidrasi, dingin,
serangan mikroba (Schanus, 2005:42). Jaringan epitel terbagi
menjadi dua klasifikasi yaitu epithelium penutup dan epithelium
glandular
Epithelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi
bagian internal dan eksternal permukaan tubuh dan organ serta
melapisi rongga tubuh dan organ berongga.
Epithelium glandular berasal dari epithelium yang melapisi atau
menutupi sel-sel yang tumbuh sampai kedalam jaringan penunjang
.
Struktur jaringan epitel:
Jenis
N
jaringan Letak Fungsi Gambar
o
Hewan
3
kapsula
penyaringa
glomerulus
n
pada ginjal
Jaringan yang
Terkait
melapisi
dengan
Epitel rongga mulut,
proteksi
2. pipih epidermis,
atau
berlapis esofagus,
perlindunga
vagina, rongga
n
hidung
Permukaan
dalam lensa Pelindung
mata, atau
Epitel
permukaan proteksi,
3 kubus
ivari atau adsorbs,
selapis
indung telur, penghasil
saluran nefron mucus
ginjal
Saluran
kelenjar Lapisan
Epitel
minyak, pelindung,
4 kubus
kelenjar penghasil
berlapis
keringat pada mucus
kulit
4
Lambung,
jonjot, usus,
Epitel kelenjar Sekresi,
5 silindris pencernaan, adsorbs,
selapis saluran proteksi
pernapasan
bagian atas
Saluran
Proteksi,
ekskresi,
penghasil
kelenjar ludah
Epitel mucus,
dan kelenjar
6 silindris gerakan zat
usus, uretra,
berlapis lewati
permukaan alat
permukaan,
tubuh yang
ekskresi
basah
Proteksi
Saluran atau
Jaringan
ekskresi besar, perlindunga
silindris
saluran n, sekresi,
7 berlapis
reproduksi gerakan zat
banyak
jantan, saluran yang
semu
pernapasan melewati
permukaan
5
pelvis ginjal)
Macam jaringan ikat yang biasa antara lain jaringan ikat renggang (areolar,
jaringan fibrosa rapat, dan jaringan adipose. Sedangkan macam jaringan
ikat yang mengalami spesialisasi meliputi jaringan ikat penunjang, kartilago,
tulang, dan jaringan ikat vaskuler.
Jaringan ini merupakan suatu masa yang ulet keputih-putihan, terdapat dalam
ruangan-ruangan diantara organ-organ dan bersama-sama saluran-saluran
darah memasuki bagian dalam dariorgan-organ tersebut (Radiopoemo, 1983:
100). Contoh dari jaringan ini adalah fibroblast, sel plasma, makrofag dan
berbagai sel darah putih.
6
Jaringan ini memiliki cirri-ciri yaitu banuyak mengandung serat berkolagen.
Serat-serat tersebut tersusun dalam berkas parallel, suatu pengaturan yang
memaksimalkan kekuatan non elastic (Champbell, 2004: 8). Jaringan ini
terdapat pada lapisan dermis kulit, intesinum, dan traktus urinarvis. Pada
jaringan ini berkas-berkas epitel serabut kolagen lebiih tebal dan tersusun
kompak, selain itu ada juga serabut-serabut elastic. (Radiopoemo, 1983: 107).
Fungsi jaringan ini adalah menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot
dengan tulang dan tulang dengan tulang (ligament). Jaringa ini terdapat pada
serabut urat selaput pembungkus otot (vasia), ligament, dan tendon.
Jaringan Adipose
Jaringan adipose adalah bentuk jaringan ikat longgar yang menyimpan lemak
dalam sel-sel adipose yang tersebar diseluruh matriksnya. Jaringan adipose
melapisi dan menginsulasi tubuh serta menyimpan molekul-molekul bahan
bakar. Jaringan ini berfungsi menimbun lemak netral yang berupa titik-titik
lemak cavi, sehingga jaringan ini membentuk bantalan yang lunak dan elastic
(Radiopoemo, 1983: 107)
Jaringan Rawan
Jaringa tulang rawan ini mempunyai matriks yang keras tetapi elastic yang
disebut kondrin, yang dihasilkan oleh kelompok-kelompok kecil sel-sel
kartilago yang berbentuk bulat, yang terdapat didalamnya. Jaringan ini
terdapat pada batang tenggorok, lempengan dalam punggung, hidung, telinga
(Champbell, 2004:8).
7
ikat karena memiliki matriks ekstraseluler yang luas. Matriks ini berupa cairan
yang disebut plasma.
Plasma tersuspensi menjadi dua macam sel darah (eritrosit dan leuksot) dan
keping darah. Sel darah merah membawa O2, sel darah putih berfungsi dalam
pertahanan melawan virus, bakteri, dan penyerang lainnya, sedangkan keeping
darah membantu dalam penggumpalan darah.
Fungsi jaringan otot adalah sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot dapat
melaksanakan fungsi tersebut karena memiliki kemampuan untuk Otot
memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi
otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan, sedangkan relaksasi otot
terjadi jika otot sedang beristirahat.
Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:
8
rangka
Memanjang,
memanjang, Memanjang,
Bentuk silindris,
berbentuk koma, silindris, ujung
serabut bercabang dan
ujung lancip tumpul
menyatu
Jumlah
satu Banyak Satu
nucleus
Letak
tengah Tepi Tengah
nucleus
Garis
Tidak ada Ada Ada
melintang
Kecepatan
Paling lambat Paling cepat Sedang
kontraksi
Kemampua
n
lama Sebentar sedang
berkontrak
si
9
Gambar
Cabang inilah yang menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf yang
lain. Jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel yaitu neuron dan neurogia.
Neuron adalah unit structural dan fungsional pada jaringan saraf. Secara
anatomis, jaringan saraf terdiri dari system saraf pusat (otak dan
medulla spenalis) dan system saraf perifer (serabut saaf dan kelompok
sel saraf yang disebut ganglia) (Ethel Sloane, 2004: 81).
1) Fungsi jaringan saraf adalah
10
Penjelasan masing-masing saraf:
11
saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula
spinalis).
Neuron motorik adalah neuron yang mengirim impuls atau
rangsangan dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang
hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.
12
Jaringan
parenkim
Jaringan
penyokong
Jaringan otot
Jaringan
pengangkut Jaringan saraf
Fungsi Jaringan pada Tumbuhan
1. Tersusun atas sel-sel muda yang sedang dalam fase pembelahan dan
pertumbuhan.
2. Umumnya tidak ada ruang antarsel.
3. Bentuk sel bulat, lonjong, atau poligonal dengan susunan dinding sel
yang tipis.
4. Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau
lebih dari satu inti sel.
13
2. Meristem primer, jaringan yang aktif membelah, terdapat pada ujung
batang, ujung akar, dan kuncup tumbuhan dewasa. Menyebabkan
pertambahan panjang tumbuhan.
3. Meristem sekunder, terbentuk dari jaringan meristem primer.
Menyebabkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.
14
6. Dinding sel bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami
penebalan
15
5) Parenkim transportasi.
2. Jaringan Sklerenkim
Merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan yang sudah
tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Ciri-ciri jaringan sklerenkim :
16
a. Sklereid (sel batu), sel mati, berbentuk bulat, dan berdinding keras
(tahan terhadap tekanan).
b. Fiber (serabut sklerenkim), berbentuk panjang, terdapat pada
permukaan batang.
Jaringan Pengangkut
Merupakan jaringan yang bertugas untuk mengangkut zat-zat yang dibutuhkan
oleh tumbuhan.
Jaringan pengangkut terdiri dari :
1. Jaringan Xilem (Pembuluh Kayu)
Tersusun oleh trakeid, trakea, pembuluh xilem, parenkim kayu,
dan sklerenkim kayu.
Berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari dalam
tanah menuju daun.
2. Jaringan Floem
Tersusun oleh sel tapis, pembuluh tapis, sel pengiring, sel
parenkim kayu, dan sklerenkim kayu
Berfungsi untuk mengangkut zat-zat hasil fotosintesis ke seluruh
bagian tubuh.
Xilem dan floem membentuk suatu ikatan pembuluh pengangkut,
yaitu :
1. Ikatan pembuluh kolateral, xilem dan floem letaknya
bersebelahan dalam suatu jari-jari. Berdasarkan keberadaan
kambium, ikatan pembuluh kolateral terbagi atas :
17
Merupakan jaringan yang bertugas melindungi jaringan lain agar
tidak kehilangan banyak air.
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa
jaringan yang terdapat pada tumbuhan dan hewan mempunyai ruang
lingkup yang berbeda. jaringan tumbuhan dan hewan merupakan
penyusun dari makhluk hidup itu sendiri. Bermula dari sel sebagai unit
terkecil penyusun makhluk hidup. Lalu, kumpulan sel yang berbentuk
dan berfungsi sama itu akan membentuk jaringan. Kemudian, jaringan-
jaringan tersebut akan membentuk organ yang nantinya akan
menghasilkan organisme. Begitu seterusnya secara kontunitas. Setiap
penyusun dari jaringan baik pada tumbuhan dan hewan memiliki fungsi
yang dijalankan sesuai dengan organel yang telah tersedia sesuai
dengan fungsi dan bentuknya masing-masing.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah biologi umum ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifetnya membangun demi kesempurnaan makalah
ini, dan semoga bermanfaat bagi para pembaca
19
DAFTAR PUSTAKA
http://forester-untad.blogspot.com/2013/11/biologi-2-jaringan-hewan-dan-
jaringan.html?m=1
https://www.gurupendidikan.co.id/jaringan-hewan/
https://www.studiobelajar.com/jaringan-tumbuhan/
20