Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

BIOLOGI
STRUKTUR JARINGAN HEWAN DAN TUMBUHAN
Dosen pengajar:

Drs. Mustamin Ibrahim

OLEH:
FITRIA NAIM
442420030
KIMIA-B

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
JURUSAN KIMIA
PRODI KIMIA
2020
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa kita
ucapkan. Atas rahmat dan karunia-Nya yang berupa iman dan kesehatan
akhirnya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Shawalat serta salam tercurah
pada Rasulullah SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada kita kelak.
Makalah dengan judul “STRUKTUR JARINGAN HEWAN DAN
TUMBUHAN” dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah biologi.
Dengan kerendahan hati, saya memohon maaf apabila ada kesalahan penulisan.
Kritik yang terbuka dan membangun sangat saya nantikan demi kesempurnaan
makalah. Demikian kata pengantar ini saya sampaikan. Terima kasih.

Gorontalo, 5 Desember 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................1
2.1 Rumusan Masalah.......................................................................................................................1
3.1 Tujuan.........................................................................................................................................1
BAB II.....................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................2
2.1 Pengertian Jaringan Tumbuhan dan Hewan...............................................................................2
2.2 Struktur jaringan hewan.............................................................................................................2
2.2.1 Jaringan Epitelium................................................................................................................3
2.2.2 Jaringan ikat.........................................................................................................................5
2.2.3 Jaringan otot.......................................................................................................................7
2.2.4 Jaringan saraf.......................................................................................................................9
2.3 Struktur jaringan tumbuhan.....................................................................................................11
2.3.1 Jaringan Meristem.............................................................................................................12
2.3.2 Jaringan Permanen............................................................................................................13
BAB III..................................................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................................................17
3.1 Kesimpulan................................................................................................................................17
3.2 Saran.........................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................................18

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jaringan merupakan sekumpulan sel yang terdapat zat antara (plasma
darah). Jaringan terbentuk karena adanya pembelahan sel. Cabang biologi
yang mempelajari adalah histology (Doni, 2009).
Jaringan pada tumbuhan berbeda dengan jaringan yang ada pada hewan,
berbeda jaringan yang pada tumbuhan adalah meristem, epicermis,
parenkim,jaringan penguat danjaringan pengangkut. Sedangkan pada
hewan adalah jaringan ephitelium, syaraf, otot, dan jaringan tulang
(Asnani, 2009).
Beberapa jaringan menyusun organ dan organ-organ tersebut membentuk
satu kesatuan dalam sistem tubuh makhluk hidup. Jaringan diklasifikasikan
menurut dasar yang berbeda, dapat berdasarkan asal usul, struktur atau
fisiologi. Tubuh tumbuhan terdiri atas kumpulan sel-sel yang mempunyai
asal, fungsi, serta struktur yang sama dan disebut sebagai jaringan.
Berdasarkan perkembangannya, jaringan tumbuhan dapat dibedakan
menjadi jaringan embrional (muda) dan jaringan dewasa. Jaringan dewasa
merupakan perkembangan dari jaringan embrional yang mengalami
differensiasi struktur maupun fungsi. Jaringan meristem merupakan
jaringan embrional yang terdapat pada tumbuhan. Sedangkan jaringan
dewasa terdiri dari jaringan-jaringan yang membentuk sistem jaringan
pelindung, jaringan dasar, jaringan pengangkut dan idioblas.
2.1 Rumusan Masalah
1. Pengertian jaringan hewan dan tumbuhan
2. Struktur jaringan hewan
3. Struktur jaringan tumbuhan
4. Sistem jaringan tumbuhan
3.1 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari jaringan hewan dan tumbuhan
2. Mengetahui struktur jaringan hewan
3. Mengetahui struktur jaringan tumbuhan
4. Mengetahui sistem jaringan tumbuhan

1
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Jaringan Tumbuhan dan Hewan
Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi
yang sama. Sekumpulan jaringan akan membentuk organ. Cabang ilmu biologi
yang mempelajari jaringan adalah histologi. Sedangkan cabang ilmu biologi
yang mempelajari jaringan dalam hubungannya dengan penyakit adalah
histopatologi.
Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai
bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama. Pada jaringan tumbuhan terdiri
atas jaringan meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem adalah
jaringan yang sel-selnya selalu membelah, Jaringan meristem di bedakan
menjadi dua yaitu meristem primer yang terdapat pada titik tumbuh dan
meristem sekunder terdapat pada cambium. Sedangakan jaringan permanen
adalah jaringan yang tidak meristematis. Jaringan primer di bedakan menjadi 4
yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong (kolenkim dan
skelerenkim) dan jaringan pengangkut ( xylem dan Floem ).
Jaringan tumbuhan adalah sekumpulan sel-sel tumbuhan yang mempunyai
bentuk dan fungsi yang sama. Dan jaringan tumbuhan terdiri atas jaringan
meristem dan jaringan permanen. Jaringan meristem adalah jaringan yang
selalu aktif membelah sedangkan jaringan permanen adalah jaringan yang
tidak meristematis.
Jaringan hewan adalah sekumpulan sel hewan yang mempunyai bentuk dan
fungsi yang sama. Jaringan didalam tubuh hewan mempunyai sifat yang kusus
dalam melakukan fungsinya seperti jaringan otot, jaaringan ikat, jaringan
syaraf dan jaringan ephitel.
2.2 Struktur jaringan hewan
Seperti halnya tumbuhan tubuh hewan juga terdiri dari sel-sel yang tersusun
menjadi jaringan sehingga terbentuk suatu struktur yang khas.Struktur
tersebut berperan penting dalam mendukung kelangsungan hidupnya.

Berikut struktur-struktur Jaringan pada hewan :

2
2.2.1 Jaringan Epitelium
Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas
rapat. Seringkali epitel berfungsi sebagai barier, pengatur
penyerapan zat-zat ataupun pelindung dari dehidrasi, dingin,
serangan mikroba (Schanus, 2005:42). Jaringan epitel terbagi
menjadi dua klasifikasi yaitu epithelium penutup dan epithelium
glandular
 Epithelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi
bagian internal dan eksternal permukaan tubuh dan organ serta
melapisi rongga tubuh dan organ berongga.
 Epithelium glandular berasal dari epithelium yang melapisi atau
menutupi sel-sel yang tumbuh sampai kedalam jaringan penunjang
.
Struktur jaringan epitel:

 Pada umumnya salah satu permukaan epithelium bersifat bebas dan


menghadap kecairan atau udara.
 Epithelium tidak memiliki suplay darah. Nutisinya berasal dari difusi
pembuluh-pembuluh darah dibawah jaringan ikat.
 Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi interseluler.
 Sel-sel epitel bereprosuksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak
atau hilang

Jenis jaringan epitel :

Jenis
N
jaringan Letak Fungsi Gambar
o
Hewan

1. Epitel Pembuluh Terkait


pipih darah, dengan
selapis pembuluh proses
limfa, selaput difusi dan
dalam telinga, filtrasi atau

3
kapsula
penyaringa
glomerulus
n
pada ginjal

Jaringan yang
Terkait
melapisi
dengan
Epitel rongga mulut,
proteksi
2. pipih epidermis,
atau
berlapis esofagus,
perlindunga
vagina, rongga
n
hidung

Permukaan
dalam lensa Pelindung
mata, atau
Epitel
permukaan proteksi,
3 kubus
ivari atau adsorbs,
selapis
indung telur, penghasil
saluran nefron mucus
ginjal

Saluran
kelenjar Lapisan
Epitel
minyak, pelindung,
4 kubus
kelenjar penghasil
berlapis
keringat pada mucus
kulit

4
Lambung,
jonjot, usus,
Epitel kelenjar Sekresi,
5 silindris pencernaan, adsorbs,
selapis saluran proteksi
pernapasan
bagian atas

Saluran
Proteksi,
ekskresi,
penghasil
kelenjar ludah
Epitel mucus,
dan kelenjar
6 silindris gerakan zat
usus, uretra,
berlapis lewati
permukaan alat
permukaan,
tubuh yang
ekskresi
basah

Proteksi
Saluran atau
Jaringan
ekskresi besar, perlindunga
silindris
saluran n, sekresi,
7 berlapis
reproduksi gerakan zat
banyak
jantan, saluran yang
semu
pernapasan melewati
permukaan

8 Epitel Sel-selnya tidak Menahan


transisio dapat regangan
nal digolongkan dan
berdasarkan tegangan
bentuknya
(kandung
kencing, ureter,

5
pelvis ginjal)

Fungsi jaringan epitel :

1. Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan zat toksi.


2. Absorpsi gas atau nutrient, seperti pada paru-paru atau saluran
pencernaan.
3. Tranpor cairan, mucus, nutrient, atau zat partikel lain.
4. Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti horman, enzim, dan
perspirasi yang dihasilkan oleh epithelium glandular.

2.2.2 Jaringan ikat


Jaringan ikat menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan
jaringan-jaringan. Susunan utama jaringan ini terdiri dari substansi tak
hidup interseluler yang dihasilkan oleh sel-sel jaringan ikat tertentu. Serat
jaringan ikat terbuat dari protein yang terdiri dari 3 jenis, yaitu serat
kolagen serat elastic, dan serat retikuler.

Macam jaringan ikat yang biasa antara lain jaringan ikat renggang (areolar,
jaringan fibrosa rapat, dan jaringan adipose. Sedangkan macam jaringan
ikat yang mengalami spesialisasi meliputi jaringan ikat penunjang, kartilago,
tulang, dan jaringan ikat vaskuler.

Berdasarkan fungsi dan strukurnya jaringan ikat dibedakan menjadi:

 Jaringan Ikat Longgar


Jaringan ikat longgar memiliki cirri-ciri yaitu seratnya tertenun longgar
sebagian tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen elastic.
Jaringan pengikat longgar terbentuk dari masenkim yang tetap ada seterusnya
setelah semua tipe jaringan pengikat itu terbentuk.

Jaringan ini merupakan suatu masa yang ulet keputih-putihan, terdapat dalam
ruangan-ruangan diantara organ-organ dan bersama-sama saluran-saluran
darah memasuki bagian dalam dariorgan-organ tersebut (Radiopoemo, 1983:
100). Contoh dari jaringan ini adalah fibroblast, sel plasma, makrofag dan
berbagai sel darah putih.

 Jaringan Ikat Padat

6
Jaringan ini memiliki cirri-ciri yaitu banuyak mengandung serat berkolagen.
Serat-serat tersebut tersusun dalam berkas parallel, suatu pengaturan yang
memaksimalkan kekuatan non elastic (Champbell, 2004: 8). Jaringan ini
terdapat pada lapisan dermis kulit, intesinum, dan traktus urinarvis. Pada
jaringan ini berkas-berkas epitel serabut kolagen lebiih tebal dan tersusun
kompak, selain itu ada juga serabut-serabut elastic. (Radiopoemo, 1983: 107).

Fungsi jaringan ini adalah menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot
dengan tulang dan tulang dengan tulang (ligament). Jaringa ini terdapat pada
serabut urat selaput pembungkus otot (vasia), ligament, dan tendon.

 Jaringan Adipose
Jaringan adipose adalah bentuk jaringan ikat longgar yang menyimpan lemak
dalam sel-sel adipose yang tersebar diseluruh matriksnya. Jaringan adipose
melapisi dan menginsulasi tubuh serta menyimpan molekul-molekul bahan
bakar. Jaringan ini berfungsi menimbun lemak netral yang berupa titik-titik
lemak cavi, sehingga jaringan ini membentuk bantalan yang lunak dan elastic
(Radiopoemo, 1983: 107)

 Jaringan Rawan
Jaringa tulang rawan ini mempunyai matriks yang keras tetapi elastic yang
disebut kondrin, yang dihasilkan oleh kelompok-kelompok kecil sel-sel
kartilago yang berbentuk bulat, yang terdapat didalamnya. Jaringan ini
terdapat pada batang tenggorok, lempengan dalam punggung, hidung, telinga
(Champbell, 2004:8).

 Jaringan Tulang Sejati (osteon)


Tulang sejati adalah suatu jaringan ikat bermineral. Sel-sel pembentuk tulang
disebut osteola, mendefosil suatu matriks kolagen tetapi sel-sel tersebut juga
menghasilkan ion kalsium, magnesium, dan fosfat. Jaringan tulang terdiri atas
sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan dalam matriks. Matriks tersusun atas
zat perekat kolagen dan endapan dalam mineral terutama garam dapur atau
kalsium.

 Jaringan Darah dan limfa


Sel-sel darah dibuat disumsunm tulang merah yang terletak didekat ujung
tulang-tulang sejati yang panjang. Darah merupakan salah satu criteria jaringa

7
ikat karena memiliki matriks ekstraseluler yang luas. Matriks ini berupa cairan
yang disebut plasma.

Plasma tersuspensi menjadi dua macam sel darah (eritrosit dan leuksot) dan
keping darah. Sel darah merah membawa O2, sel darah putih berfungsi dalam
pertahanan melawan virus, bakteri, dan penyerang lainnya, sedangkan keeping
darah membantu dalam penggumpalan darah.

2.2.3 Jaringan otot


Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang
mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf. Jaringan otot
tersususn dalam susunan parallel didalam sitoplasma, serabut otot adalah
sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan
myosin. Otot adalah jaringan yang paling banyak terdapat pada bagian
besar hewan dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler
yang memerlukan energy dalam suatu hewan yang aktif (Neil A Champbell,
2004: 9).

Fungsi jaringan otot adalah sebagai alat gerak aktif. Jaringan otot dapat
melaksanakan fungsi tersebut karena memiliki kemampuan untuk Otot
memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi
otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan, sedangkan relaksasi otot
terjadi jika otot sedang beristirahat.
Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:

1. Kontraksibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih


pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan
kegiatan.
2. Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih
panjang dari ukuran semula.
3. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.

Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan otot diklasifikasikan


menjadi 3 golongan yaitu:

Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung

Tempat Dinding jeroan Melekat pada Dinding jantung

8
rangka

Memanjang,
memanjang, Memanjang,
Bentuk silindris,
berbentuk koma, silindris, ujung
serabut bercabang dan
ujung lancip tumpul
menyatu

Jumlah
satu Banyak Satu
nucleus

Letak
tengah Tepi Tengah
nucleus

Garis
Tidak ada Ada Ada
melintang

Kecepatan
Paling lambat Paling cepat Sedang
kontraksi

Kemampua
n
lama Sebentar sedang
berkontrak
si

Tipe Tidak menurut Menurut Tidak menurut


kontrol kehendak kehendak kehendak

9
Gambar

2.2.4 Jaringan saraf

Jaringan saraf sebagai jaringan komunikasi. Jaringan saraf mengalami


spesialisasi untuk menerima stimulus dan menghantarkan impuls
keseluruh bagian tubuh. jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau
neuron. sel saraf terdiri atas badan sel yang memiliki banyak cabang.

Cabang inilah yang menghubungkan sel saraf satu dengan sel saraf yang
lain. Jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel yaitu neuron dan neurogia.
Neuron adalah unit structural dan fungsional pada jaringan saraf. Secara
anatomis, jaringan saraf terdiri dari system saraf pusat (otak dan
medulla spenalis) dan system saraf perifer (serabut saaf dan kelompok
sel saraf yang disebut ganglia) (Ethel Sloane, 2004: 81).
1) Fungsi jaringan saraf adalah

mengatur organ–organ atau alat-alat tubuh agar terjadi keserasian kerja


dan menerima serta menghantarkan rangsangan sehingga dapat
mengetahui dengan cepat keadaan dan perubahan yang terjadi di
sekitar dan tersusun atas sel-sel yang disebut neuron (sel saraf) dan
neuroglia (sel pendukung).

2) Gambar skema sel saraf dan nama bagian-bagian sel saraf.

10
Penjelasan masing-masing saraf:

o Dendrit yaitu penjuluran pendek sitoplasma yang keluar dari


badan sel. Dendrit umumnya bercabang-cabang. Dendrit berfungsi
membawa rangsangan menuju badan sel.
o Badan sel yang di dalamnya terdapat nukleus atau inti sel. Badan
sel yaitu bagian neuron yang di dalamnya terdapat sitoplasma dan
inti sel. Inti sel bewarna pucat, dengan anak inti (nekleolus) yang
terdapat di dalamnya. Setiap rangsangan akan dibawa ke badan
sel oleh dendrit.
o Akson yaitu penjuluran panjang atau tunggal serabut sitoplasma
yang keluar dari badan sel. Akson berfungsi menghantarkan
rangsangan dari badan sel ke neuron lain.
o Sel Schwann yaitu sel neuroglia yang membentuk selubung lemak
di seluruh serabut saraf myelin atau sel penyokong akson. Sel
schwann membantu regenerasi akson yang rusak.
o Selubung mielin yaitu lapisan phospholipid yang mengelilingi
akson pada banyak neuron. Fungsi mielin adalah melindungi akson
dan memberi nutrisi.
o Nodus Ranvier yaitu bagian dari akson yang tidak terbungkus
mielin. Nodus Ranvier berfungsi untuk mempercepat
penghantaran impuls.

3) Berdasarkan fungsinya, neuron (sel saraf) dibedakan menjad dua, yaitu :


 Neuron sensorik adalah neuron yang menghantar impuls atau
rangsangan dari organ penerma rangsang (reseptor) ke sistem

11
saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medula
spinalis).
 Neuron motorik adalah neuron yang mengirim impuls atau
rangsangan dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang
hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.

2.3 Struktur jaringan tumbuhan

Sel tumbuhan yang telah terdiferensiasi akan berkelompok membentuk


jaringan sesuai dengan bentuk dan fungsinya. Pengelompokan jaringan
tumbuhan didasarkan pada bentul sel, letak, fungsi, asal, serta tingkat
perkembangannya. Berdasarkan hal-hal tersebut, jaringan pada tumbuhan
meliputi jaringan meristem dan jaringan permanen.

Ciri-ciri Jaringan Tumbuhan

Jika dibandingkan dengan jaringan hewan, jaringan tumbuhan memiliki ciri


yang jelas terlihat berbeda apabila dilihat dari beberapa aspek, yaitu:

Jaringan Tumbuhan Jaringan Hewan


Terdiri dari sel hidup
Sel penyusun dan sel mati Terdiri dari sel hidup saja
Lebih sedikit Lebih banyak
dibandingkan jaringan dibandingkan jaringan
Energi yang dibutuhkan hewan tumbuhan
Didapatkan dari hasil
fotosintesis sendiri Didapatkan dari luar
Jenis nutrisi/makanan (autotrof) (heterotrof)
Memiliki pertumbuhan Memiliki pertumbuhan
Pertumbuhan yang tak terbatas yang terbatas
Memberikan dukungan Memberikan dukungan
Peran mekanis gerakan
Jenis jaringan
 Jaringan  Jaringan epitel
epidermis
 Jaringan ikat

12
 Jaringan
parenkim

 Jaringan
penyokong
 Jaringan otot
 Jaringan
pengangkut  Jaringan saraf
Fungsi Jaringan pada Tumbuhan

1. Melindungi bagian tubuh tumbuhan.

2. Membantu proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.

3. Memperkuat tubuh tumbuhan.

4. Membantu mengedarkan sari-sari makanan atau zat-zat yang


terdapat pada tumbuhan ke seluruh tubuhnya.

5. Membantu menyimpan cadangan makan pada tumbuhan.

6. Mendukung segala aktivitas tumbuhan.


Struktur Jaringan Tumbuhan
2.3.1 Jaringan Meristem
Jaringan meristem tersusun atas sekelompok sel yang tetap dalam masa
pertumbuhan dan terus-menerus akan membelah.

Ciri-ciri jaringan meristem adalah sebagai berikut :

1. Tersusun atas sel-sel muda yang sedang dalam fase pembelahan dan
pertumbuhan.
2. Umumnya tidak ada ruang antarsel.
3. Bentuk sel bulat, lonjong, atau poligonal dengan susunan dinding sel
yang tipis.
4. Masing-masing sel kaya akan sitoplasma dan mengandung satu atau
lebih dari satu inti sel.

Berdasarkan cara terbentuknya, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga,


yaitu :

1. Promeristem, telah ada ketika tumbuhan masih dalam masa embrio.

13
2. Meristem primer, jaringan yang aktif membelah, terdapat pada ujung
batang, ujung akar, dan kuncup tumbuhan dewasa. Menyebabkan
pertambahan panjang tumbuhan.
3. Meristem sekunder, terbentuk dari jaringan meristem primer.
Menyebabkan pertambahan besar tubuh tumbuhan.

Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Meristem apikal, terdapat di ujung akar dan ujung batang tumbuhan.


Menghasilkan pertambahan tinggi dan panjang tumbuhan
(pertumbuhan primer).
2. Meristem lateral, berada sejajar dengan lingkaran ditemukannya organ.
Menghasilkan pertumbuhan sekunder.
3. Meristem interkalar, terdapat diantara ruas-ruas batang menghasilkan
pertambahan panjang pada ruas-ruas batang.
2.3.2 Jaringan Permanen
Jaringan meristem baik yang merupakan primer atau sekunder akan
berdiferensiasi menjadi jaringan permanen. Nantinya, jaringan permanen tidak
tumbuh dan memperbanyak diri lagi.

Berdasarkan fungsinya, jaringan permanen dapat dibedakan menjadi beberapa


macam, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan penyokong
(kolenkim dan sklerenkim), jaringan pengangkut (xilem dan floem), dan
jaringan gabus.

Macam-macam Jaringan Tumbuhan

 Jaringan Epidermis (Jaringan Pelindung)

Merupakan jaringan terluar yang menutupi seluruh permukaan tubuh


tumbuhan.
Ciri-ciri jaringan epidermis :

1. Bentuk sel seperti balok.


2. Umumnya terdiri dari satu lapisan.
3. Terletak pada lapisan paling luar.
4. Tidak berklorofil kecuali pada sel penjaga stomata.
5. Tersusun atas sel-sel hidup.

14
6. Dinding sel bagian luar yang berbatasan dengan udara mengalami
penebalan

Berfungsi untuk melindungi jaringan llainnya.

 JaringanParenkim (Jaringan Dasar)


Merupakan jaringan yang terbentuk dari meristem dasar dan memiliki
bentuk serta fungsi yang bervariasi.
Ciri-ciri jaringan parenkim:
1) Sususan sel tidak rapat.
2) Tidak selalu berkloroplas.
3) Tersusun atas sel-sel hidup.
4) Letak inti sel mendekati dasar sel.
5) Mampu bersifat meristematik karena dapat membelah diri.
6) Memilki banyak vakuola.
7) Ukuran selnya besar.
8) Terdapat banyak rongga antarsel.

Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim dibedakan menjadi:

1) Parenkim palisade, bentuknya memanjang dan tegak.

2) Parenkim bunga karang, bentuknya menyerupai bunga karang.

3) Parenkim bintang, bentuknya menyerupai bintang dengan ujung


jaringan saling berhubungan.

4) Parenkim lipatan, bentuk dinding sel melipat ke dalam.

Berdasarkan fungsinya, jaringan parekim dibedakan menjadi :

1) Parenkim fotosintesis, didalamnya terdapat sel yang mengandung


krorofil disebut klorenkim.

2) Parenkim penyimpanan bahan makanan.

3) Parenkim penyimpanan air.

4) Parenkim penyimpanan udara, didalamnya terdapat sel yang


mengandung rongga-rongga udara disebut aerenkim.

15
5) Parenkim transportasi.

 Jaringan Penyokong (Jaringan Penunjang)


Merupakan jaringan yang memiliki dinding yang tebal untuk menunjang
tubuh tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh.
Terdiri dari jaringan kolenkim dan jaringan sklerenkim.
1. Jaringan Kolenkim
Merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan yang masih
aktif dalam pertumbuhan dan
Ciri-ciri jaringan kolenkim :

1. Tersusun dari sel-sel hidup.

2. Bentuk sel memanjang.

3. Terdapat pada batang, daun, bunga, dan buah


tumbuhan yang masih muda dan belum berkayu.

4. Memiliki dinding sel yang lunak, lentur, dan tidak


berlignin.

5. Dinding selnya mengalami penebalan yang tidak


teratur.

6. Sebagian besar dinding sel terdiri dari senyawa


selulosa.

2. Jaringan Sklerenkim
Merupakan jaringan penguat pada organ tumbuhan yang sudah
tidak mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Ciri-ciri jaringan sklerenkim :

1) Tersusun dari sel-sel mati.

2) Mengandung senyawa lignin, sehingga sel-selnya kuat dan keras.

3) Tidak mengandung protoplas.

4) Dinding sel tebal.

Berdasarkan bentuknya, sel sklerenkim dibedakan menjadi :

16
a. Sklereid (sel batu), sel mati, berbentuk bulat, dan berdinding keras
(tahan terhadap tekanan).
b. Fiber (serabut sklerenkim), berbentuk panjang, terdapat pada
permukaan batang.
 Jaringan Pengangkut
Merupakan jaringan yang bertugas untuk mengangkut zat-zat yang dibutuhkan
oleh tumbuhan.
Jaringan pengangkut terdiri dari :
1. Jaringan Xilem (Pembuluh Kayu)
 Tersusun oleh trakeid, trakea, pembuluh xilem, parenkim kayu,
dan sklerenkim kayu.
 Berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral dari dalam
tanah menuju daun.
2. Jaringan Floem
 Tersusun oleh sel tapis, pembuluh tapis, sel pengiring, sel
parenkim kayu, dan sklerenkim kayu
 Berfungsi untuk mengangkut zat-zat hasil fotosintesis ke seluruh
bagian tubuh.
Xilem dan floem membentuk suatu ikatan pembuluh pengangkut,
yaitu :
1. Ikatan pembuluh kolateral, xilem dan floem letaknya
bersebelahan dalam suatu jari-jari. Berdasarkan keberadaan
kambium, ikatan pembuluh kolateral terbagi atas :

 kolateral terbuka, diantara xilem dan floem


terdapat kambium.

 kolateral tertutup, diantara xilem dan floem


tidak terdapat kambium.

2. Ikatan pembuluh bikolateral, xilem diapit floem, terletak pada


radius yang sama.
3. Ikatan pembuluh konsentris, xilem dan floem berbentuk cincin
silindris. Terdapat dua bentuk dalam ikatan pembuluh konsentris,
yaitu amfikribal (floem mengelilingi xilem) dan amfivasal (xilem
mengelilingi floem)
4. Ikatan pembuluh radial, xilem dan floem letaknya bersebelahan,
namun tidak dalam jari-jari yang sama.
 Jaringan Gabus

17
 Merupakan jaringan yang bertugas melindungi jaringan lain agar
tidak kehilangan banyak air.

 Terbentuk dari kambium gabus atau felogen. Pembentukan jaringan


ke arah dalam berupa sel hidup atau disebut dengan feloderm,
sedangkan pembentukan jaringan ke arah luar berupa sel mati atau
disebut dengan felem.

Sistem Jaringan Tumbuhan


Jaringan-jaringan yang telah disebutkan pada subtopik diatas, bersatu dan
membentuk kelompok yang disebut dengan sistem jaringan. Sistem jaringan
pada tumbuhan terdiri atas :

1. Sistem jaringan dermal

 Membentuk luar tumbuhan, seperti epidermis dan


periderm.

 Ciri jaringan dermal, yaitu dindingnya terdiri dari zat kitin,


lilin, dan suberin.

3. Sistem jaringan pembuluh


Terlibat dalam pengangkutan air dan mekanan  ke seluruh bagian
tubuh tumbuhan.

4. Sistem jaringan dasar


Mencakup jaringan yang membentuk bahan dasar yang menyelimuti
jaringan pembuluh. Jaringan dasar pada tumbuhan yaitu jaringan
parenkim.

18
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa
jaringan yang terdapat pada tumbuhan dan hewan mempunyai ruang
lingkup yang berbeda. jaringan tumbuhan dan hewan merupakan
penyusun dari makhluk hidup itu sendiri. Bermula dari sel sebagai unit
terkecil penyusun makhluk hidup. Lalu, kumpulan sel yang berbentuk
dan berfungsi sama itu akan membentuk jaringan. Kemudian, jaringan-
jaringan tersebut akan membentuk organ yang nantinya akan
menghasilkan organisme. Begitu seterusnya secara kontunitas. Setiap
penyusun dari jaringan baik pada tumbuhan dan hewan memiliki fungsi
yang dijalankan sesuai dengan organel yang telah tersedia sesuai
dengan fungsi dan bentuknya masing-masing.
3.2 Saran
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah biologi umum ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifetnya membangun demi kesempurnaan makalah
ini, dan semoga bermanfaat bagi para pembaca

19
DAFTAR PUSTAKA

http://forester-untad.blogspot.com/2013/11/biologi-2-jaringan-hewan-dan-
jaringan.html?m=1

https://www.gurupendidikan.co.id/jaringan-hewan/

https://www.studiobelajar.com/jaringan-tumbuhan/

20

Anda mungkin juga menyukai