Inisiasi 5
Inisiasi 5
Pendahuluan
Fungsi non linier merupakan model yang tidak kalah pentingnya dibandingkan
dengan fungsi linier dalam penerapan ekonomi, karena sebagian dari model ekonomi linier
yang ada, sesungguhnya merupakan linierisasi dari model non linier.
Ada 4 macam bentuk fungsi non linier yang paling sering dijumpai dalam analisis
ekonomi, yaitu : - Fungsi Kuadrat
- Fungsi Kubik
- Fungsi Eksponensia
- Fungsi Logaritma
Diantara ke empat fungsi nonlinier tersebut yang paling sering digunakan adalah fungsi
kuadrat.
Fungsi Kuadrat
Fungsi Kuadrat adalah fungsi yang mempunyai pangkat tertinggi dari variabelnya
adalah pangkat dua.
Gambar fungsi kuadrat bisa berupa : lingkaran, elips, parabola, dan hiperbola.
Tetapi dalam penerapan ekonomi, yang paling sering digunakan adalah fungsi
kuadrat yang berbentuk parabola (fungsi kuadrat).
Bentuk yang lebih umum dari fungsi kuadrat :
aX2 + bY2 + cX + dY + pXY + e = 0
dimana : a atau b 0
Lingkaran
Lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak tetap terhadap sebuah titik
tertentu yang disebut pusat.
Bentuk umum persamaan lingkaran :
aX2 + bY2 + cX + dY + e = 0
Lalu ubah bentuk persamaan menjadi (X – i)2 + (Y – j )2 = r 2
c
Dimana : i = −2a ;
d
j = −2a dan r =
(√ i + j − ae )
2 2
Contoh :
3 X 2 + 3 Y 2 – 24 X – 18 Y = 33 :3
X 2 + Y 2 – 8 X – 6 Y = 11
c −8 d −6
i = −2a = −2 ( 1 ) = 4 j = −2a = −2 ( 1 ) = 3
dan r =
(√ i + j − ae )
2 2
=
(√ 4 +3 −−111 )
2 2
= √ 36 =6
jadi lingkaran tersebut mempunyai titik pusat pada sumbu koordinat
( 4 ; 3 ) dengan jari-jari lingkaran = 6
7,47 2 2
3X + 3Y - 24X –
r =6
(4,3)
i=4
j=3
X
-1,19 0 9,19
-1,47
Elips
Elips adalah tempat kedudukan titik-titik yang jumlah jaraknya terhadap dua fokus
selalu konstan. Elips mempunyai dua sumbu simetri yang saling tegak lurus. Sumbu yang
panjang disebut sumbu mayor dan yang pendek disebut sumbu minor. Titik potong antara
kedua sumbu elips tersebut merupakan pusat elips.
Bentuk umum persamaan elips :
aX2 + bY2 + cX + dY + e = 0
Contoh :
Tentukan pusat, jari-jari dan perpotongan kurva elips dengan masing-masing sumbu
koordinatnya (sumbu X dan Y) dari persamaan elips berikut :
8 X 2 + 2 Y 2 - 32 X - 12 Y + 18 = 0 : 2
4 X 2 + Y 2 - 16 X - 6 Y = - 9
4 X 2 - 16 X + Y 2 - 6 Y = - 9
4 X 2 - 16 X + k 1 +Y2-6Y+k 2 =-9+k 1 +k 2
(4 X 2 - 16 X + 16) + (Y 2 - 6 Y + 9) = - 9 + 16 + 9
4 (X – 2) 2 + (Y – 3) 2 = 16 : 16
2 2 2 2
( X−2) (Y −3 ) ( X−2) (Y −3 )
4 + 16 =1 22 + 42 =1
Hitunglah : pada titik koordinat berapakah terjadi perpotongan kurva elips dengan sumbu X
dan sumbu Y.
y 8x2+2y2+32x-12y+18=0
7
2,3
3
x
-1 3,32
0,68
Hiperbola
Hiperbola adalah tempat kedudukan titik-titik yang perbedaan jaraknya terhadap dua
fokus selalu konstan. Hiperbola mempunyai dua sumbu simetri yang saling tegak lurus dan
sepasang asimtot. Perpotongan antara sumbu-sumbu simetri (antara asimtot-asimtot)
merupakan pusat hiperbola.
2 2
( X−i ) (Y − j )
− =1
m2 n2 dimana sumbu lintang // sumbu X
2 2
( X−i ) (Y − j )
− =1
atau n2 m2 dimana sumbu lintang // sumbu Y
Parabola
Parabola adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama terhadap sebuah
titik fokus dan sebuah garis lurus yang disebut direktriks. Setiap parabola mempunyai
sebuah sumbu simetri dan sebuah titik ekstrim.
y y y y
x x x x
a<0 a>0 a<0 a>0
Persamaan parabola :
y
(3,7)
7
y = -x2 + 6x - 22
x
0 0,35 3 5,65
-2