Anda di halaman 1dari 15

TUGAS 12 Kelompok

NAMA KELOMPOK : 1. KHADIJAH (E1B019087) / 087865951993


2. FITRIANI B (E1B019059) / 087886942638

1. Pada Perkuliahan Ke 10, 11, dan 12, anda secara kelompok telah menyusun
instrumen Penilaian Kognitif, Afektif, dan Psikomotor.
2. Berdasarkan nomor 1 dan referensi terkait Rubrik Penilaian, maka selesaikanlah
beberapa permasalahan berikut:
a. Rubrik Penilaian, arti, manfaat, dan cara pengembangannya.
 Arti Rubrik Penilaian
Arifin (2017:78) mengemukakan bahwa Rubrik sebagai suatu alat penskoran
yang terdiri dari daftar seperangkat kriteria atau apa yang dihitung. Lebih lanjut
Bernie Dodge dan Nancy Pickett mengemukakan bahwa Rubrik ialah alat skoring
untuk assessment yang bersifat subjektif yang didalamnya terdapat satu set kriteria
dan standar yang berhubungan dengan tujuan pembelajaran yang akan diakses ke
anak didik. Selain itu Arens juga menyatakan bahwa Rubrik ialah deksripsi
terperinci tentang tipe kinerja tertentu dan kriteria yang akan digunakan untuk
menilaianya.
Berdasarkan beberapa definisi dari para ahli diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa Rubrik penilaian merupakan sebuah pedoman yang berupa alat penskoran
yang berisi tentang deksripsi terperinci tentang tipe kinerja atau kriteria yang akan
digunakan nentinya untuk memberikan skor terhadap hasil kerja peserta didik.
Rubrik ini dijadikan sebagai pedoman yang disusun oleh guru untuk mengukur
sejauh mana kemampuan peserta didik untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diharapkan. Dalam mengukur kemampuan peserta didik baik pada ranah kognitif,
afektif, maupun psikomotorik dibutuhkan rubric yang pas dan sesuai dengan
masing-masing ranah tersebut.
 Manfaat Rubrik Penilaian
Adapun beberapa manfaat rubrik penilaian sebagai berikut:
1) Dijadikan sebagai pedoman penskoran kinerja atau hasil kerja siswa
2) Proses penilaian menjadi lebih objektif, konsisten, dan berkriteria jelas
3) Dapat memberikan informasi tentang bobot penilaian secara jelas dan akurat
4) Siswa dapat mengukur pencapaiannya sendiri atau dapat menilai kenerja
kelompoknya sendiri dengan adanya rubric
5) Siswa mendapatkan feedback (umpan balik) yang cepat dan tepat
 Manfaat Rubrik Penilaian Bagi Guru
Adapun penggunaan rubrik sebagai alat penilaian dapat membantu guru dalam
hal berikut:
1) Dapat memudahkan untuk menilai tugas secara konsisten dan objektif antar
siswa
2) Dapat menghemat waktu dalam penilaian, baik jangka pendek maupun jangka
panjang
3) Dapat memberikan umpan balik yang efektif dan tepat waktu
4) Dapat memperbaiki metode pengajaran dengan cara mengevaluasi hasil rubrik
 Cara Mengembangkan Rubrik Penilaian
Dalam mengembangkan Scoring Rubrics, adapun langkah-langkah yang
digunakan menurut Donna Szppyrka dan Ellyn B. Smith dalam Barestha (2011:
17-18) sebagai berikut:
1) Menentukan konsep, keterampilan, dan kinerja yang akan di asesmen serta
model rubric yang akan digunakan
2) Merumuskan atau mendefinisikan dan menentukan konsep atau keterampilan
yang akan diakses kedalam rumusan atau definisi yang menggambarkan aspek
kognitif dan aspek kinerja
3) Menentukan konsep atau keterampilan yang terpenting dalam tugas yang harus
diakses
4) Menentukan skala yang akan digunakan
5) Mendeskripsikan kinerja mulai dari yang diharapkan sampai dengan kinerja
yang tidak diharapkan secara gradual. Deskripsi konsep atau keterampilan
kinerja tersebut dapat diikuti dengan memberi angka pada setiap gradasi atau
memberi deskripsi gradasi
6) Melakukan uji coba dengan membandingkan kinerja atau hasil kerja siswa
dengan rubric yang telah dikembangkan
7) Berdasarkan hasil penilaian terhadap kinerja atau hasil kerja mahasiswa/siswa
dari uji coba tersebut kemudian dilakukan revisi terhadap deksripsi kinerja,
maupun konsep dan keterampilan yang akan diakses
8) Memikirkan kembali tentang skala yang akan digunakan. Apakah skala tersebut
memang telah membedakan secara jelas tentang kinerja yang ditunjuk oleh
siswa
9) Merevisi skala yang digunakan
10) Menentukan keterampilan dan kinerja yang hendak dinilai menjadi hal yang
penting ditentukan diawal karena hal itulah yang menentukan konsep rubric
yang hendak dibuat. Skala beserta deksripsi gradasi pun menjadi hal yang tak
terpisahkan dalam rubrik.
 Jenis-Jenis Rubrik
Dalam penilaian pembelajaran terdapat 3 jenis atau macam rubric yang
digunakan yaitu:
1) Rubrik Holistik: adalah pedoman penilaian untuk menilai berdasarkan kesan
keseluruhan atau kombinasi semua kriteria
2) Rubrik Analitik: adalah pedoman penilaian yang memiliki tingkatan kriteria
penilaian yang dideskripsikan dan diberikan skala penilaian atau skor penilaian
3) Rubrik Skala Persepsi: adalah pedoman penilaian yang memiliki tingkatan
kriteria penilaian yang tidak dideskripsikan, namun tetap diberikan skala
penilaian atau skor penilaian
 Isi Rubrik Penilaian Pembelajaran
Berdasarkan Stevens & Levi (2013) yang dimuat dalam teching.berkeley.edu,
Rubrik berisi empat fitur penting sebagai berikut:
1) Deskripsi tugas atau judul deskriptif dari tugas yang diharapkan dihasilkan atau
dilakukan siswa
2) Skala dan skor yang menggambarkan tingkat tingkat penguasaan. Misalnya:
melebihi harapan, memenuhi harapan, tidak memenuhi harapan.
3) Komponen atau dimensi yang harus diperhatikan siswa dalam menyelesaikan
tugas. Misalnya jenis keterampilan, pengetahuan, dan lain-lain.
4) Deskripsi kualitas kerja (deskriptor kinerja) dari komponen atau dimensi pada
setiap tingkat penguasaan
 Bagaimana Apabila Rubrik Penilaian Tidak Ada?
Seandainya rubrik penilaian tidak ada, maka guru akan kesulitan dalam hal
memberikan skor terhadap hasil kerja peserta didik. Hal ini karena salah satu
manfaat rubrik penilaian yaitu untuk dijadikan sebagai pedoman penskoran kinerja
atau hasil kerja siswa. Selain itu bila seandainya rubrik penilaian tidak ada, maka
kriteria-kriteria pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik yang akan dinilai
manjadi tidak jelas, sehingga nantinya guru akan kesulitan dalam hal pemberian
nilai tersebut. Berbeda ketika sudah jelas tercantum kriteria apa saja yang akan
dinilai, maka guru akan dengan mudah dalam menilai dan memberikan skor.
b. Pilihlah masing-masing satu jenis instrumen Penilaian Kognitif, Afektif, dan
Psikomotor yang telah anda susun secara kelompok. Anda dari tugas kelompok
tersebut. Dengan demikian, masing-masing kelompok akan memiliki 3 pilihan
instrumen, yakni satu jenis dari kognitif, satu jenis dari afektif, dan satu jenis
dari psikomotor

Kompetensi Ranah Jenis Pertanyaan


Dasar Yang Instrumen
Akan
Diukur
KD SLTA Ranah Uraian Bacalah dengan cermat kasus dibawah ini!
Kelas XI Kognitif bebas
Semester Dua
Sejak berakhirnya Perang Dunia II pada Agustus 1945, banyak negara,
3.4Menganalisis
terutama di Asia, memperoleh kemerdekaannya. Seperti Indonesia, Vietnam,
dinamika Filipina, Pakistan, India, Birma, Ceylon, dan Tiongkok. Meski demikian, di
peran bagian dunia lainnya banyak yang masih berjuang untuk lepas dari penjajahan,
Indonesia utamanya di Afrika. Seperti Irian Barat, Kashmir, Aden, dan Palestina. Atas
dalam keprihatinan bersama bangsa Asia dan Afrika, yang bisa dibilang menjadi
perdamaian korban atas konflik dua blok kala itu, maka Perdana Menteri Ceylon
dunia sesuai mengundang para perdana menteri dari Birma, India, Indonesia dan Pakistan
untuk mengadakan pertemuan dengan agenda menyikapi eskalasi yang terjadi
Undang-
kala itu. Soekarno melalui Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo menyampaikan
Undang
bahwa pertemuan Asia-Afrika merupakan cita-cita bersama selama hampir 30
Dasar tahun telah didengungkan untuk membangun solidaritas Asia Afrika dan telah
Negara dilakukan melalui pergerakan nasional melawan penjajahan. Pemerintah
Republik Indonesia, melalui saluran diplomatiknya mengusulkan perlunya diadakan
Indonesia pertemuan lain yang lebih luas antara Negara-negara Afrika dan Asia karena
Tahun 1945 masalah-masalah krusial yang dibicarakan itu tidak hanya terjadi di Negara-
negara Asia yang terwakili dalam konferensi tersebut, tetapi juga dialami oleh
negara-negara di Afrika dan Asia lainnya. Indonesia dipilih menjadi tuan rumah
pada konferensi tersebut, yang ditetapkan akan berlangsung pada akhir
minggu April tahun 1955. Presiden Indonesia, Soekarno, menunjuk Kota
Bandung sebagai tempat berlangsungnya konferensi.
Pada 15 Januari 1955, surat undangan Konferensi Asia-Afrika
dikirimkan kepada kepala pemerintah dari 25 Negara Asia dan Afrika. Dari
seluruh negara yang diundang hanya satu negara yang menolak undangan itu,
yaitu Federasi Afrika Tengah, karena memang negara itu masih dikuasai oleh
orang-orang bekas penjajahnya.
Negara-negara Peserta Konferensi Asia-Afrika antara lain Afghanistan,
Indonesia, Pakistan, Birma, Iran, Filipina, Kamboja, Irak, Iran, Arab Saudi, Ceylon,
Jepang, Sudan, Republik Rakyat Tiongkok, Yordania, Suriah, Laos, Thailand,
Mesir, Libanon, Turki, Ethiopia, Liberia, Vietnam (Utara), Vietnam (Selatan),
Pantai Emas, Libya, India, Nepal, dan Yaman. Pada Senin, 18 April 1955,
Konferensi Asia-Afrika resmi bergulir yang dihadiri oleh seluruh undangan.
Dalam sambutan pembukaan konferensi tersebut, Presiden Soekarno,
mengucapkan pidato pembukaan yang berjudul “Let a New Asia And a New
Africa be Born” (Mari Kita Lahirkan Asia Baru dan Afrika Baru). Dalam
kesempatan tersebut Presiden Soekarno menyatakan “bahwa kita, peserta
konferensi, berasal dari kebangsaan yang berlainan, begitu pula latar belakang
sosial dan budaya, agama, sistem politik, bahkan warna kulit pun berbeda-beda,
namun kita dapat bersatu, dipersatukan oleh pengalaman pahit yang sama
akibat kolonialisme, oleh keinginan yang sama dalam usaha mempertahankan
dan memperkokoh perdamaian dunia”.

Sumber:https://www.google.com/amp/s/www.kelaspi
ntar.id/blog/inspirasi/sejarah-singkat-
konferensi-asia-afrika-11286/amp/ , diakses
pada 26 Oktober 2021.
Setelah membaca kasus diatas maka selesaikanlah soal berikut!
Setelah membaca wacana diatas, maka lakukanlah analisis tentang
apa saja peranan Indonesia dalam KAA! kemudian jelaskan secara
kompherensif mengapa Indonesia turut serta dalam Konferensi Asia-
Afrika (KAA) tersebut?
KD SLTP Kelas Ranah Penilaian Lembar Penilaian Diri Sikap Spiritual
VIII Semester Afektif Diri sikap
Dua spiritual Nama :…………………………………………
1.6Mensyukuri Kelas/Semester:…………………………………………
semangat Materi Pokok :…………………………………………
dan Tanggal :………………………………………….
komitmen
kolektif Ilustrasi!!
kebangsaan
untuk Di SMKN 2 Mataram, rutin dilaksanakan kegiatan pembinaan
memperkuat keagamaan, setiap Jum’at Pagi Pukul 07:00-08:40 WITA. Bagi
NKRI yang siswa yang beragama Islam diarahkan menuju ke lapangan untuk
melaksanakan kegiatan Imtaq bersama, sedangkan siswa yang
berketuhanan
beragama Hindu di Informasikan untuk meunju ke Stah yang
Yang Maha terdekat dari Sekolah, kemudian bagi siswa yang beragama Kristen
Esa diarahkan ke dalam kelas kosong yang akan dipandu oleh guru yang
beragama Kristen juga untuk melakukan kegiatan agamanya.
Kegiatan ini rutin dilaksanakan oleh Guru beserta Siswa-siswi
SMKN 2 Mataram dengan tujuan untuk mengamalkan Sila pertama
Pancasila sehingga menciptakan generasi penerus bangsa yang taat
kepada Tuhan dan ajaran Agamanya masing-masing.

Sumber:Pengalaman Pribadi
Petunjuk Soal!
a. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti dan
cermat!
b. Berdasarkan ilustrasi diatas, maka jawablah pernyataan tersebut
dengan jujur!
c. Pilihlah pernyataan (Ya/Tidak) lalu berikan tanda centang () pada
kolom pilihan jawaban sesuai dengan kondisi dan sikap sehari-hari!
d. Serta paparkan alasan mengapa kamu memilih pilihan tersebut!

NO PERNYATAAN PILIHAN ALASAN


TP PR KD SR SL
1. Saya berdo’a
sebelum
memulai
kegiatan
disekolah
2 Saya mengikuti
kegiatan Imtaq
disekolah
3 Saya
mengganggu
teman saya
ketika beribadah
4 Saya
mengucapkan
syukur ketika
telah
meyelesaiakan
suatu kegiatan
5 Saya mengejek
agama teman
saya
KD SLTA Ranah Portofolio Petunjuk Tugas Kelompok!
Kelas XI Psikom- (Makalah)
Semester Dua otorik Ikutilah langkah-langkah dari tugas dibawah ini, lalu kerjakan dengan
4.4 Mendemons benar dan secara berkelompok!
trasikan a. Buatlah kelompok yang terdiri dari 3-5 orang, lalu lakukanlah analisis
hasil tentang peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia sesuai
analisis UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
tentang b. Kemudian pilihlah salah satu tema dibawah ini:
peran 1) Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui
Indonesia Hubungan Internasional
dalam 2) Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui
perdamaian Organisasi Internasional
dunia c. Gunakanlah sumber seperti Buku paket, LKS, Internet atau media
sesuai lainnya yang dapat membantu anda dalam mencari informasi terkait
Undang- Topik diatas.
undang d. Format Makalah:
dasar 1) Buatlah makalah dengan diketik pada kertas HVS A4
Negara 2) Jenis huruf menggunakan Time New Roman, size 12
Republik 3) Spasi makalah 1,5
Indonesia 4) Makalah terdiri dari Cover, Kata Pengantar, Daftar isi, BAB I
Tahun 1945 PENDAHULUAN, BAB II ISI, BAB III PENUTUP, dan Daftar
Pustaka
5) Sertakan pula gambar/tebel/diagram yang berkaiatan dengan tema
makalah diatas
6) Makalah terdiri minimal 10 halaman
c. Berdasarkan 2.b, susunlah Rubrik Penilaiannya

 Rubrik Penilaian Ranah Kognitif Jenis Instrument Uraian Bebas


Kriteria Skala Skor
1 2 3
Tidak memahami Cukup memahami Sangat
Memahami perintah soal perintah soal memahami
perintah soal dengan baik perintah soal
dengan baik dengan baik
Tidak menjawab Dalam menjawab Dalam menjawab
Menjawab pertanyaan sesuai soal cukup sesuai soal sangat sesuai
pertanyaan dengan konteks dengan konteks dengan konteks
sesuai dengan soal pertanyaan pertanyaan
konteks soal
Tidak menjawab Cukup Sangat
Menjawab soal soal secara kompherensif kompherensif
secara kompherensif dalam menjawab dalam menjawab
kompherensif soal soal

No Nama Aspek yang dinilai Skor Nilai


Memahami Menjawab Menjawab
perintah soal pertanyaan soal secara
dengan baik sesuai dengan kompherensif
konteks soal
1. ANA
2. ANDI
3. AZRA
4. AZKA
5. AYRA

 Rubrik Penilaian Ranah Afektif Jenis Instrument Penilaian Diri pada Sikap
Spiritual

No Aspek Yang Kriteria Rentan Skor


Dinilai Skor
1. Berdo’a Apabila Selalu (SL) berdoa sebelum memulai 100-80
sebelum kegiatan disekolah
memulai Apabila Sering (SR) berdoa sebelum 79-70
kegiatan memulai kegiatan disekolah
disekolah Apabila Kadang-kadang (KD) berdoa 69-50
sebelum memulai kegiatan disekolah
Apabila Pernah (PR) berdoa sebelum 49-30
memulai kegiatan disekolah
Apabila Tidak Pernah (TP) berdoa sebelum 29-10
memulai kegiatan disekolah
2. Mengikuti Apabila Selalu (SL) mengikuti kegiatan 100-80
kegiatan Imtaq disekolah
Imtaq Apabila Sering (SR) mengikuti kegiatan 79-70
disekolah Imtaq disekolah
Apabila Kadang-kadang (KD) mengikuti 69-50
kegiatan Imtaq disekolah
Apabila Pernah (PR) mengikuti kegiatan 49-30
Imtaq disekolah
Apabila Tidak Pernah (TP) mengikuti 29-10
kegiatan Imtaq disekolah
3. Mengganggu Apabila Selalu (SL) Mengganggu teman 29-10
teman ketika ketika beribadah
beribadah Apabila Sering (SR) Mengganggu teman 49-30
ketika beribadah
Apabila Kadang-kadang (KD) Mengganggu 69-50
teman ketika beribadah
Apabila Pernah (PR) Mengganggu teman 79-70
ketika beribadah
Apabila Tidak Pernah (TP) Mengganggu 100-80
teman ketika beribadah
4. Mengucapkan Apabila Selalu (SL) Mengucapkan syukur 100-80
syukur ketika ketika telah meyelesaiakan suatu kegiatan
telah Apabila Sering (SR) Mengucapkan syukur 79-70
meyelesaiakan ketika telah meyelesaiakan suatu kegiatan
suatu kegiatan Apabila Kadang-kadang (KD) 69-50
Mengucapkan syukur ketika telah
meyelesaiakan suatu kegiatan
Apabila Pernah (PR) Mengucapkan syukur 49-30
ketika telah meyelesaiakan suatu kegiatan
Apabila Tidak Pernah (TP) Mengucapkan 29-10
syukur ketika telah meyelesaiakan suatu
kegiatan
5. Mengejek Apabila Selalu (SL) Mengejek agama teman 29-10
agama teman yang lain
yang lain Apabila Sering (SR) Mengejek agama teman 49-30
yang lain
Apabila Kadang-kadang (KD) Mengejek 69-50
agama teman yang lain
Apabila Pernah (PR) Mengejek agama 79-70
teman yang lain
Apabila Tidak Pernah (TP) Mengejek 100-80
agama teman yang lain
Total Skor Ahir
 Rubrik Penilaian Ranah Psikomotorik Jenis Instrument Makalah

RUBRIK PENILAIAN MAKALAH


SMA MARAQITTA’LIMAT WANASABA

Keterangan!
 Lembar penilaian ini di isi oleh guru mata pelajaran PPKn
 Isilah kolom Skor oleh guru dengan menggunakan patokan skor pada kolom skor
maksimal
Nama Guru :………………………………….
Nama Kelompok:………………………………….
1.
2.
3.
4.
5.
Kelas :………………………………….
Sekolah :………………………………….
Pertemuan :………………………………….

No Elemen Skor Skor oleh Guru


Maksimal

I. Identitas Makalah

1. Judul makalah jelas 5

2. Identitas makalah jelas 2

II. Bagian Teks Utama Makalah


3. Bagian Pendahuluan

 Berisikan informasi yang melatarbelakngi 10


permasalahan yang dibahas secara teoritik
maupun empirik

 Mendeskripsikan masalah atau tujuan 5


penulisan makalah

 Menuliskan manfaat dari materi yang dikaji 5

4. Bagian Inti

 Memaparkan materi yang relevan dengan 15


masalah yang telah dipaparkan pada bagian
pendahuluan

 Penjelasan diperjelas dengan 10


gambar/diagram/foto yang disertakan sesuai
dengan pembahasan

5. Bagian Penutup

 Memberikan kesimpulan atau penegasan atau 10


ringkasan pembahasan pemecahan masalah

 Saran/rekomendasi sehubungan dengan 5


masalah yang dibahas

III. Sistimatika Masalah

6. Makalah terorganisasi dengan baik dan lengkap

 Kata pengantar dan daftar isi/table/gambar 5

 Pendahuluan berisi: latar belakang 5


penulisan makalah, masalah/tujuan beserta
batasannya, dan manfaat

 Bagian inti berisi paparan topic-topik 5


bahasan

 Bagian penutup berisi kesimpulan dan 5


saran

 Memuat daftar rujukan/pustaka dan 5


lampiran (jika ada)

IV. Lain-Lain

7. Ketepatan waktu mengumpulkan makalah 3

8. Tata tulis benar dan menggunakan bahasa yang 5


benar dan baku

Jumlah Skor Maksimal 100

Skor Ahir
3. Carilah referensi tentang Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran.
Kemudian:
a. Jelaskan secara komprehensif arti, tujuan, dan cara menentukan KKM Mata
Pelajaran PPKn
 Arti Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
Menurut Prayitno (2013:533) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
merupakan acuan untuk menetapkan seorang peserta didik/siswa secara minimal
memenuhi persyaratan atas materi pelajaran tertentu. Sedangkan menurut
Kunandar (2013:83) Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) adalah Kriteria
Ketuntasan Belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan pada awal
tahun pembelajaran dengan memperhatikan: Intake (kemampuan rata-rata peserta
didik). KKM pada ahir satuan pendidikan merupakan ambang batas kompetensi
(SNP, 2008:96). KKM menjadi standar penentuan kualitas sekolah sekaligus
siswa terhadap materi pelajaran yang disampaikan guru kepadanya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
merupakan sebuah acuan yang digunakan oleh guru dalam menetapkan nilai
seorang peserta didik yang didapatkan dalam proses pengukuran(penskoran)
berdasarkan kinerja/hasil kerjanya, yang kemudian nantinya hasil tersebut akan
menentukan apakah peserta didik tersebut lulus atau tidak berdasarkan ketentuan
yang ada dalam acuan yang telah ditetapkan sebelumnya tersebut.
 Tujuan KKM
Adapun tujuan adanya KKM yaitu:
1) Memudahkan guru dalam memberikan penilaian terhadap peserta didik,
karena pada KKM sudah jelas target kompetensi yang harus dicapai oleh
siswa
Salah satu tujuan adanya KKM adalah untuk memudahkan guru dalam
memberikan penilaian, hal ini karena pada KKM sudah tercantum jelas
berapa nilai maksimal dan minimal yang harus dicapai oleh siswa. Jadi siswa
juga dapat mengetahui dan mengantisipasi diri supaya mendapatkan nilai
yang sesuai dengan KKM. Hal ini agar siswa dapat dinyatakan lulus dalam
mata pelajaran PPKn tersebut.
2) Dapat menjadi acuan atau patokan dalam memberikan nilai atau memutuskan
lulus/tidak lulus terhadap peserta didik
Seperti penjelasan diatas tujuan adanya KKM ini yaitu sebagai acuan
atau patokan dasar bagi guru dalam menentukan apakah siswa tersebut dapat
dinyatakan lulus atau tidak lulus pada mata pelajaran PPKn. Hal tersebut
karena tujuan ditetapkannya KKM oleh para guru untuk dijadikan acuan yang
dapat memudahkan mereka dalam memberikan penilaian secara objektif.
3) Sebagi acuan bagi siswa dalam menyiapkan diri untuk mengikuti penilaian
mata pelajaran PPKn
Dengan adanya KKM tersebut maka siswa akan berlomba-lomba untuk
belajar supaya mendapatkan nilai terbaik, sehingga nantinya nilai yang
didapatkan minimal mencapai KKM dan maksimal melebihi KKM yang ada.
Hal tersebut dapat memotivasi siswa untuk lebih giat lagi dalam belajar,
karena meraka tidak ingin mendapatkan nilai dibawah KKM yang dapat
mengakibatkan mereka tidak lulus dalam mata pelajaan PPKn tersebut.
4) Untuk mengetahui tingkat kualitas sekolah tersebut
Tujuan adanya KKM selanjutnya yaitu untuk mengetahui tingkat
kualitas sekolah. Hal ini karena berdasarkan hasil dari kerja siswa setelah
diukur dengan KKM, maka akan didapatkan hasil berapa nilai rata-rata dari
siswa pada sekolah tersebut. Jika rata-rata hasil kerja siswa mendapatkan nilai
dibawah nilai KKM, maka dapat dipastikan kulaitas sekolah tersebut rendah,
sebaliknya jika didapatkan hasil rata-rata kinerja siswa diatas KKM maka
dapat dikatakan kualitas sekolah tersebut baik.
 Cara Menentukan KKM
Secara umum cara menentukan KKM dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran
Pertama KKM ditetapkan pada awal tahun pembelajaran (awal tahun
ajaran baru) supaya ketika nantinya sudah masuk masa ajaran baru guru
sudah mempunyai acuan atau patokan dalam memberikan nilai yang dapat
menyatakan peserta didik tersebut dapat dinyatakan lulus atau tidak pada
mata pelajaran PPKn. Sehingga kedepannya nanti dalam hal pemberian
penilaian oleh guru dapat menjadi jelas dan objektif.
b) KKM ditetapkan oleh guru mata pelajaran (pada forum MGMP sekolah)
Selanjutnya KKM ditetapkan oleh perkumpulan guru dari mata
pelajaran PPKn pada forum MGMP sekolah. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan kesepakatan antar guru mengenai berapa rentan nilai yang
dapat dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan apakah siswa tersebut
dapat dikatakan lulus/tidak mata pelajaran PPKn tersebut. Kesepakatan
antar guru perlu diputuskan supaya acuan yang digunakan dapat seragam
pada semua sekolah sehingga semua peserta didik mendapatkan perlakuan
yang sama dalam hal penilaian.
c) Nilai KKM dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0-100
Adapun rentan skor yang dijadikan sebagai patokan dalam penilaian pada
KKM berbentuk angka dari 0-100. Contohnya pada table berikut:
Interval Nilai Predikat Keterangan
>87-100 A Sangat baik
>73-87 B Baik
≥60-73 C Cukup
<60 D Kurang

d) Nilai KKM harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar Siswa (LHBS)
Terahir
Terahir nilai KKM tersebut harus tercantum pada laporan hasil belajar
siswa atau biasanya yang lebih kita kenal dengan sebutan Raport yang
dibagikan oleh guru setiap ahir semester.
Sedangkan menurut Amirono dan Daryanto (2016: 240) ada beberapa langkah
penetapan KKM yang dilakukan oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran.
Langkah-langkah penetapan KKM adalah sebagai berikut:
a) Guru atau kelompok guru menetapkan KKM mata pelajaran dengan
mempertimbangkan tiga aspek kriteria, yaitu kompleksitas, daya dukung,
dan intake peserta didik
b) Hasil penetapan KKM oleh guru atau kelompok guru mata pelajaran
disahkan oleh kepala sekolah untuk dijadikan patokan guru dalam
melakukan penilaian
c) KKM yang ditetapkan disosialisasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan,
yaitu peserta didik, orang tua, dan dinas pendidikan.
d) KKM dicantumkan dalam LHB pada saat hasil penilaian dilaporkan
kepada orang tua/ wali peserta didik.
b. Jelaskan secara komprehensif Pembelajaran Remidial sebagai tindak lanjut
hasil penilaian.
Pembelajaran Remedial adalah sebuah proses yang ada didalam Asesmen
dimana dalam proses tersebut dilakukan pengumpulkan informasi tentang masing-
masing siswa, kemudian akan dilakukan pertimbangan sebelum mengambil keputusan
terahir. Pada dasarnya pembelajaran remedial ini diperuntukkan untuk semua siswa,
baik yang mendapatkan nilai diatas KKM maupun yang mendapatkan nilai dibawah
KKM. Siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM akan diberikan perbaikan,
sedangkan siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM akan mendapatkan pengayaan
dari guru. Hal tersebut dilakukan supaya semua siswa mendapatkan hak yang sama.
Bagi siswa yang mendapatkan nilai dibawah nilai KKM akan mendapatkan
perbaikan yang bermanfaat untuk lebih menunjang nilainya supaya mendapatkan
nilai yang lebih bagus lagi sehingga nantinya ia dapat dinyakatakn lulus pada mata
pelajaran PPKn. Sedangkan bagi siswa yang mendapatkan nilai diatas nilai KKM
akan mendapatkan perbaikan untuk lebih meningkatkan lagi perkmebangan
keterampilan atau pengetahuannya.

Anda mungkin juga menyukai