DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
“Pengembangan Instrument” dengan lancar. Shalawat serta salam tercurahkan
kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, sebagai suri tauladan yang baik
dimuka bumi.
Penulis menyadari, makalah ini tidak mungkin terwujud apabila tidak ada
bantuan dari berbagai pihak, melalui kesempatan ini izinkan penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Rifda Nurhikmawati Arif, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pengampu mata
Pengembangan Instrument.
2. Dan semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikan makalah ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat-Nya dan membalas semua amal
kebaikan mereka. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis. Oleh karena
itu, segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan senang
hati. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya,
Aamiin.
Makassar, 16 Februari 2023
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Instrument Assesment.....................................................................................3
B. Keterampilan Berpikir Kritis..........................................................................4
C. Instrument Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis........................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................14
A. Kesimpulan...................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iv
iii
2
BAB I
PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Penilaian tidak bisa terlepas dari proses pembelajaran, karena dengan adanya
penilain pendidik akan tahu bagaimana capain pembelajaran (Putri, 2019).
Penilaian hasil belajar oleh satuanpendi-dikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi siswa pada semua mata pelajaran (Sukmawati, 2019).
Kenyataannya kemampuan guru dalam membuat instrumen penilaian belum
memenuhi kriteria penilaian tes yang baik. Masalah lainnya adalah
instrument yang dibuat tidak dapat menilai aspek2 yang harusnya dinilai
(Saputri, 2018).
Penilaian menjadi tugas dan tanggung jawab dari pendidik dalam
pembelajaran yang berfungsi untuk menilai sejauh mana siswa dapat mencapai
tujuan dari pembelajaran. Proses penilaian harus melewati tahapan pengumpulan
informasi yang bertujuan untuk mengambil keputusan-keputusan tentang
kebijakan pendidikan, mutu program pendidikan, mutu kurikulum, mutu
pengajaran dan sejauh mana pengetahuan yang didapatkanoleh siswa.
Kegiatan penilaian yang dilakukan oleh guru dapat dimaknai sebagai bagian
dari sistem pembelajaran yang direncanakan dan dilaksanakan di kelas.
Proses penilaian tidak bisa terlepas dari Intrument karena instrument
penelian yang baik akan menggambarkan bagaimana keberhasian dari proses
pembelajaran. Instrumen penilaian merupakan bagian integral dari suatu
proses penilaian dalam pembelajaran, apa yang hendak diukur terkait dengan
ketersediaan alat ukur yang dikembangkan, apa yang diukur dalam
pembelajaran juga menentukan kualitas pembelajaran (Khaerunnisa &
Pamungkas, 2018).
Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa, bukan hanya
dengan mengunkan model pembelajarn saja atau sekedar media pembelajaran
tetapi instrument penilaian yang dibuatpun harus merangsang siswa berpikir
kritis. Kemampuan berpikir siswa dapat dikembangkan melalui program
pembelajaran terutama yang berhubungan dengan proses kognitif penalaran
iii
4
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan makalah, yaitu:
1. Mengetahui definisi instrument assesment.
2. Mengetahui keterampilan berpikir kritis.
3. Memahamibagaimana cara menyusun instrument berpikir kritis
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pewangi
Wangi- persaingan dalam berbagai meningkatkan nilai kualitas dirinya (Idris, 2019).
B. Keterampilan Berpikir Kritis
Kata "kritis" muncul dari bahasa Yunani yang berarti "hakim" dan diserap oleh bahasa Latin. Kamus
(Oxford) menerjemahkan sebagai "sensor" atau pencarian kesalahan. Seringkali "kritis" dimaksudkan
sebagai penilaian, entah buruk atau bagus Namun, hal ini memperlemah nilal utama berpikir kritis. Tujuan
awal berpikir kritis adalah menyingkapkan kebenaran dengan menyerang dan menyingkirkan semua yang
salah-supaya kebenaran akan terlihat. Hal ini penting untuk mencegah penggunaan bahasa, konsep dan
argumentasi salah yang sembarangan Akan tetapi berpikir kritis semata-mata tidak memiliki kekuatan
yang generatif maupun konstruktif.
Berpikir kritis merupakan komponen penting yang harus dimiliki oleh setiap siswa, karena
seiring dengan perkembangan teknologi dan ekonomi yang begitu pesat, setiap waktu seseorang dituntut
untuk berpikir kritis, tidak hanya menerima sesuatu informasi begitu saja, namun harus bisa memilah-
milih informasi yang diterimanya serta mencari sebab akibat dan buktinya secara logis dan rasional
(Firdaus, 2019).
tujuan
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Redhana & Liliasari (2008: 106) menyatakan bahwa
melatihkan keterampilan berpikir kritis adalah untuk menyiapkan siswa menjadi seorang pemikir kritis
(critical thinker), mampu memecahkan masalah (problem solver), dan menjadi pemikir independen
(independent thinker) sehingga mereka dapat menghadapi kehidupan, menghindarkan dirinya dari
indokrinasi, penipuan, pencucian otak, mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi, dan membuat
keputusan dengan tepat dan bertanggung jawab.
Performance assessment sangat baik digunakan untuk mengkases penalaran. Kita dapat mengajukan
suatu isu kepada siswa baik individu maupun kelompok dan kemudian mengases keterampilan berpikir
4
kritisnya. Selain dengan Performance assessment kita juga dapat menye-lidiki kemampuan berpikir kritis
siswa melalui komunikasi personal dengan pengajuan pertanyaan-pertanyaan strategis. Kita juga dapat
memotivasi siswa untuk memikirkan kriteria penskoran esai, kriteria penskoran Performance assessment,
atau suatu daftar cek tentang tahap tahap penting dalam proses berpikir kritis Norris dan Ennis. Karena
siswa menginternalisasi visi dan merefleksikan pekerjaannya sendiri, mereka akan menjadi pemikir yang
kritis.
1) Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Ennis 1985
Kelompok Indikator Subindikator
Memfokuskan Mengidentifikasi atau
pertanyaan merumuskan pertanyaan
Mengidentifikasi atau
merumuskan kriteria untuk
mempertimbangkan
kemungkinan jawaban
Menjaga kondisi berpikir
Indikator Menganalisis Mengidentifikasi kesimpulan
Keterampilan argumen Mengidentifikasi kalimat-
Berpikir Memberikan kalimat pertanyaan
Kritis penjelasan Mengidentifikasi kalimat-
Kelompok 1 sederhana kalimat bukan pertanyaan
Mengidentifikasi dan
menangani suatu
ketidaktepatan
Melihat struktur dari sebuah
argumen
Membuat ringkasan
Bertanya dan Memberikan penjelasan
menjawab sederhana
pertanyaan Menyebutkan contoh
Mempertimbangkan Mempertimbangkan
sumber apakah dapat keahlian
dipercaya atau tidak Mempertimbangkan
keahlian konflik
Mempertimbangkan
kesesuaian sumber
Mempertimbangkan
reputasi
Mempertimbangkan
penggunaan prosedur yang
Indikator
tepat
Keterampilan
Membangun Mempertimbangkan resiko
Berpikir
keterampilan untuk reputasi
Kritis
dasar Kemampuan memberikan
Kelompok 2
alasan
Kebiasaan berhati-hati
4
2) Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Tes Esai Analisis
Nama Sekolah : SMA
Kelas/Semester : XI / genap
Standar Kompetensi : 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan
terapannya
Indikator
Kompetensi Nomor Jenjang
No Indikator Keterampila Indikator ∑
Dasar Butir Pencap
n Berpikir Pencapaian Butir
aian
Kritis
1.1 Mendeskrip 1. Siswa 1 1 C4
sikan teori- mampu
teori asam mengide
a. Memfokuskan
basa dengan ntifikasi
Pertanyaan
menentu- kan atau
sifat larutan merumus
Menjelaskan
dan kan
pengertian
menghitung kriteria
asam dan
pH larutan. untuk
basa
memperti
menurut
mbangka
Arrhenius
n
kemungk
inan
jawaban
pengertia
n asam
dan basa
menurut
Arrheniu
s.
2. Siswa 1 2 C5
mampu
b. Bertanya dan
menjelas
menjawab
kan
pertanyaan
dengan
penjelasa
n
sederhan
a dan
mengkat
egorikan
(menggol
ongkan)
contoh
4
ASPEK YANG
NO SOAL
DINILAI
1 Mengidentifikasi Pada saat makan bakso, kita sering menjumpai botol
atau merumuskan cuka. Biasanya tertulis, “asam cuka 25%”. Cuka
kriteria untuk dihasilkan oleh berbagai bakteria penghasil asam
mempertimbang- asetat. Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka
kan adalah senyawa kimia asam organik yang d ikenal
kemungkinan sebagai pemberi rasa asam dan aroma
jawaban dalam makanan.
NO SOAL JAWABAN
1 Pada saat makan bakso, kita sering (5 Poin)
menjumpai botol cuka. Biasanya 1. Asam cuka merupakan asam lemah,
tertulis, “asam cuka 25%”. Cuka karena didalam air senyawa ini
dihasilkan oleh berbagai bakteria terionisasi tidak sempurna sehingga
penghasil asam asetat. Asam masih ada molekul yang tidak
asetat, asam etanoat atau asam cuka terionisasi. Reaksinya merupakan
adalah senyawa kimia asam organik reaksi kesetimbangan. Penulisan
yang dikenal sebagai pemberi rasa reaksi ionisasi asam lemah digunakan
asam dan aroma dalam makanan. dua anak panah dengan arah bolak-
Asam etanoat bereaksi dengan air balik (⇄). Dalam hal ini asam cuka
untuk menghasilkan ion yang dilarutkan dalam pelarut air
hidroksonium dan ion etanoat, tetapi adalah sebagai berikut:
reaksi kebalikannya lebih baik CH3COOH(aq) + H2O(l) ⇄
dibandingkan dengan reaksi ke arah CH3COO-(aq) + H3O+(aq)
depan (dapat terionisasi tetapi tidak (1,5 poin)
sempurna). Ion bereaksi dengan 2. Asam cuka tergolong elektrolit lemah,
sangat mudah untuk membentuk terbukti dengan daya hantar listrik
kembali asam dan air. Berdasar yang lemah, nyala lampu yang redup,
pengamatan, asam asetat memiliki dan gelembung udara yang dihasilkan
daya hantar listrik yang lemah. sangat sedikit. Selain itu, Molekul-
Molekul-molekul asam cuka hanya molekul asam cuka hanya melepaskan
melepaskan sedikit ion-ion H+, sedikit ion-ion H+. Persamaan reaksi
sehingga nyala lampu redup dan ionisasinya sebagai berikut :
gelembung udara yang dihasilkan CH3COOH(aq) ⇄ CH3COO-(aq) + H+
sangat sedikit. Asam asetat (aq)
merupakan salah satu asam Dari pernyataan (1) dan (2) dapat
karboksilat paling sederhana, disimpulkan bahwa asam lemah
setelah asam format. Berikut harga Ka merupakan elektrolit lemah.
beberapa asam lemah (1,5 poin)
3. Dari tabel harga Ka yang telah
disajikan, dapat diambil kesimpulan
bahwa kekuatan asam-asam lemah
dapat ditentukan dari harga Ka-nya,
semakin besar harga Ka, semakin kuat
sifat keasamannya.
Dari pernyataan-pernyataan di atas, (1 Poin)
permasalahan apa saja yang Anda Jadi, dapat disimpulkan sebagai
dapatkan? Identifikasikan dengan berikut:
mempertimbangkan kemungkinan HF > HNO2 > HCOOH > CH3COOH
jawaban yang benar! Asam cuka memiliki sifat keasaman
13
+ H2O(l)
15
H
Na + O C H + H Cl
+
⇄
Pada reaksi antara NH3 dan BF3, BF3
bertindak sebagai asam, sedangkan
H
(1 Poin)
NH3 bertindak sebagai basa.
Bagaimana teori asam basa Lewis
menurut pendapatmu? H
Gunakan struktur Lewis untuk HO C H + Na+ Cl
meramalkan produk reaksi asam basa
berikut :
H
(a) NaOCH3(aq) + HCl(aq) → (1 Poin)
(b) NaNH2(aq) + H2O(l) → H
O C H + H Cl ⇄
H
Basa asam
H
H O C H + Cl
H
(1 Poin)
H N H+HOH ⇄
Basa Asam
HNH + OH
H
(1 Poin)
6 Aspirin merupakan asam asetil (6 Poin)
salisilat, asam monoprotik. Aspirin, Diketahui: Ka = 3,27× 10−4
obat penghilang sakit kepala, suatu Ditanya:
asam lemah yang mempunyai pKa = Bagaimana sifat aspirin tersebut,
3,5 dan Ka = 3,16× 10−4. Obat ini asam, basa atau netral?
diserap ke dalam darah melalui sel- Dibagian manakah lebih banyak
sel yang melapisi perut dan usus aspirin yang terserap ke dalam aliran
kecil. Karena pH cairan lambung di darah, perut atau usus kecil?
dalam perut kira-kira 1 dan pH di Dijawab:
dalam usus kecil kira-kira 6. Berapa Kw = Ka × Kb
Kb-nya?? Dibagian manakah lebih 10−14 = 3,27× 10−4 × Kb
−14
banyak aspirin yang terserap ke Kb = 10 = 3,06× 10−11
dalam aliran darah, perut atau usus 3,27 × 10−4
kecil? Berikan alasan Anda dengan (3 Poin)
jelas. Aspirin terserap di lambung maupun di
usus kecil. Akan tetapi, aspirin lebih
banyak terserap di usus kecil. Aspirin
yang bersifat asam (Ka = 3,27× 10−4)
akan lebih mudah terserap oleh larutan
yang bersifat basa (pH=6) sehingga
akan lebih netral.
(3 Poin)
7 Seorang siswa sedang melakukan (8 Poin)
praktikum di laboratorium Kimia. Dia Diketahui:
mereaksikan asam monoprotik dan 100 mL asam monoprotik 0,1 M
basa monohidroksida. Jika 100 mL 100 mL basa monohidroksida 0,1 M
asam monoprotik dengan konsentarasi Ditanyakan:
0,1 M dan 100 mL larutan basa Tentukan pH masing-masing larutan.
monohidroksida 0,1 M dicampurkan. Bagaimana kekuatan asam-basanya.
Tentukan pH masing-masing larutan, Berapa pH campuran kedua larutan
bagaimana kekuatan asam-basanya, tersebut.
berapa pH campuran kedua larutan Jumlah garam (Mr = 58,5) yang
tersebut dan jumlah garam (Mr= 58,5) terbentuk.
yang terbentuk. Dijawab:
pH asam monoprotik:
H+ = 0,1 M
pH = - log [H+]
= - log [0,1]
17
=1
pH basa monoprotik:
OH- = 0,1 M
pOH = - log [OH-]
= - log [0,1]
=1
pH = 14 -1 = 13
(2 Poin)
Kekuatan asam basa:
Harga pH asam monoprotik sangat
kecil yaitu 1, artinya dalam air
menghasilkan ion H+ secara sempurna
yang merupakan salah satu ciri khas
dari asam kuat, sedangkan
Harga pH basa monohidroksi sangat
besar yaitu 13, artinya dalam air
menghasilkan ion OH- secara
sempurna yang merupakan salah satu
ciri khas dari basa kuat, sehingga
dapat disimpulkan bahwa asam dan
basa yang direaksikan kekuatannya
sama-sama kuat (asam kuat dan basa
kuat).
(2 Poin)
pH campuran kedua larutan:
jumlah mmol asam = volume ×
kemolaran
= 100 mL × 0,1M = 10 mmol
Jumlah mmol basa = volume ×
kemolaran
= 100 mL × 0,1M = 10 mmol
Persamaan reaksi (dimisalkan) :
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O (l)
M: 10 10
R : 10 10 10 10
S: - - 10 10
Perbandingan jumlah mmol asam dan
sesuai dengan perbandingan
koefisiennya sehingga kedua pereaksi
tepat habis bereaksi. Hasil reaksi
memiliki pH=7.
(2 Poin)
Jumlah garam (Mr = 58,5) yang
terbentuk yaitu
Massa garam = jumlah mmol×Mr
= 10 mmol × 58,5
= 585 mg
(2 Poin)
18
pH = - log [H+]
= - log [4,65 × 10-3]
= 2,33
(1 Poin)
b. 𝛼 = √𝐾𝑎
𝑀𝑎
1,8 × 10−4
=√ 0,12
= 0,039
(1 Poin)
6) Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Tes Problem Solving
Kelas/Semester : XI / genap
Standar Kompetensi : 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya
lingkungan
melakukan
tindakan yang
tepat.
Memperkirakan pH c. Menginduksi 3. Siswa 1 3 C6
23
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus, A., Nisa, L. C., & Nadhifah, N. (2019). Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa pada Materi Barisan dan Deret Berdasarkan Gaya Berpikir.
Jurna Educationl, 10(1), 68–77.
https://doi.org/10.15294/kreano.v10i1.17822.
Saputri, N., Adlim, A., & Inda Rahmayani, R. F. (2018). Pengembangan Instrumen
Penilaian Psikomotorik Untuk Praktikum Kimia Dasar. Jurnal Tadris
Kimiya, 3(2), 114–124. https://doi.org/10.15575/jtk.v3i2.344
25