Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH “PENGEMBANGAN INSTRUMEN”

INSTRUMEN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS


Dosen Pengampu: Rifda Nurhikmawati Arif, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4

Nana Wadaniah (200111501023)


Aulia Khaerunnisa (200111501027)
Kevin Graziani (200111501017)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala atas segala
limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
“Pengembangan Instrument” dengan lancar. Shalawat serta salam tercurahkan
kepada Baginda Rasulullah Muhammad SAW, sebagai suri tauladan yang baik
dimuka bumi.
Penulis menyadari, makalah ini tidak mungkin terwujud apabila tidak ada
bantuan dari berbagai pihak, melalui kesempatan ini izinkan penulis
menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Rifda Nurhikmawati Arif, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pengampu mata
Pengembangan Instrument.
2. Dan semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikan makalah ini.
Semoga Allah SWT melimpahkan Rahmat-Nya dan membalas semua amal
kebaikan mereka. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, karena keterbatasan kemampuan dan pengalaman penulis. Oleh karena
itu, segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan senang
hati. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembacanya,
Aamiin.
Makassar, 16 Februari 2023

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan Masalah...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Instrument Assesment.....................................................................................3
B. Keterampilan Berpikir Kritis..........................................................................4
C. Instrument Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis........................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................14
A. Kesimpulan...................................................................................................14
B. Saran..............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iv

iii
2

BAB I
PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Penilaian tidak bisa terlepas dari proses pembelajaran, karena dengan adanya
penilain pendidik akan tahu bagaimana capain pembelajaran (Putri, 2019).
Penilaian hasil belajar oleh satuanpendi-dikan dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi siswa pada semua mata pelajaran (Sukmawati, 2019).
Kenyataannya kemampuan guru dalam membuat instrumen penilaian belum
memenuhi kriteria penilaian tes yang baik. Masalah lainnya adalah
instrument yang dibuat tidak dapat menilai aspek2 yang harusnya dinilai
(Saputri, 2018).
Penilaian menjadi tugas dan tanggung jawab dari pendidik dalam
pembelajaran yang berfungsi untuk menilai sejauh mana siswa dapat mencapai
tujuan dari pembelajaran. Proses penilaian harus melewati tahapan pengumpulan
informasi yang bertujuan untuk mengambil keputusan-keputusan tentang
kebijakan pendidikan, mutu program pendidikan, mutu kurikulum, mutu
pengajaran dan sejauh mana pengetahuan yang didapatkanoleh siswa.
Kegiatan penilaian yang dilakukan oleh guru dapat dimaknai sebagai bagian
dari sistem pembelajaran yang direncanakan dan dilaksanakan di kelas.
Proses penilaian tidak bisa terlepas dari Intrument karena instrument
penelian yang baik akan menggambarkan bagaimana keberhasian dari proses
pembelajaran. Instrumen penilaian merupakan bagian integral dari suatu
proses penilaian dalam pembelajaran, apa yang hendak diukur terkait dengan
ketersediaan alat ukur yang dikembangkan, apa yang diukur dalam
pembelajaran juga menentukan kualitas pembelajaran (Khaerunnisa &
Pamungkas, 2018).
Untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis siswa, bukan hanya
dengan mengunkan model pembelajarn saja atau sekedar media pembelajaran
tetapi instrument penilaian yang dibuatpun harus merangsang siswa berpikir
kritis. Kemampuan berpikir siswa dapat dikembangkan melalui program
pembelajaran terutama yang berhubungan dengan proses kognitif penalaran

iii
4

melalui proses latihan menjawab soal yang berorientasi pada kemampuan


berpikir tingkat tinggi (Mustikasari et al., 2018). Hal ini sesaui dengan
penelitian yang dilakukan sebelumnya.
2) Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah makalah, yaitu:
1. Apa definisi instrument assesment?
2. Apa keterampilan berpikir kritis?
3. Bagaimana cara menyusun instrument berpikir kritis?

C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan makalah, yaitu:
1. Mengetahui definisi instrument assesment.
2. Mengetahui keterampilan berpikir kritis.
3. Memahamibagaimana cara menyusun instrument berpikir kritis
4

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Pewangi
Wangi- persaingan dalam berbagai meningkatkan nilai kualitas dirinya (Idris, 2019).
B. Keterampilan Berpikir Kritis
Kata "kritis" muncul dari bahasa Yunani yang berarti "hakim" dan diserap oleh bahasa Latin. Kamus
(Oxford) menerjemahkan sebagai "sensor" atau pencarian kesalahan. Seringkali "kritis" dimaksudkan
sebagai penilaian, entah buruk atau bagus Namun, hal ini memperlemah nilal utama berpikir kritis. Tujuan
awal berpikir kritis adalah menyingkapkan kebenaran dengan menyerang dan menyingkirkan semua yang
salah-supaya kebenaran akan terlihat. Hal ini penting untuk mencegah penggunaan bahasa, konsep dan
argumentasi salah yang sembarangan Akan tetapi berpikir kritis semata-mata tidak memiliki kekuatan
yang generatif maupun konstruktif.
Berpikir kritis merupakan komponen penting yang harus dimiliki oleh setiap siswa, karena
seiring dengan perkembangan teknologi dan ekonomi yang begitu pesat, setiap waktu seseorang dituntut
untuk berpikir kritis, tidak hanya menerima sesuatu informasi begitu saja, namun harus bisa memilah-
milih informasi yang diterimanya serta mencari sebab akibat dan buktinya secara logis dan rasional
(Firdaus, 2019).

tujuan

Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Redhana & Liliasari (2008: 106) menyatakan bahwa
melatihkan keterampilan berpikir kritis adalah untuk menyiapkan siswa menjadi seorang pemikir kritis
(critical thinker), mampu memecahkan masalah (problem solver), dan menjadi pemikir independen
(independent thinker) sehingga mereka dapat menghadapi kehidupan, menghindarkan dirinya dari
indokrinasi, penipuan, pencucian otak, mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi, dan membuat
keputusan dengan tepat dan bertanggung jawab.
Performance assessment sangat baik digunakan untuk mengkases penalaran. Kita dapat mengajukan
suatu isu kepada siswa baik individu maupun kelompok dan kemudian mengases keterampilan berpikir
4

kritisnya. Selain dengan Performance assessment kita juga dapat menye-lidiki kemampuan berpikir kritis
siswa melalui komunikasi personal dengan pengajuan pertanyaan-pertanyaan strategis. Kita juga dapat
memotivasi siswa untuk memikirkan kriteria penskoran esai, kriteria penskoran Performance assessment,
atau suatu daftar cek tentang tahap tahap penting dalam proses berpikir kritis Norris dan Ennis. Karena
siswa menginternalisasi visi dan merefleksikan pekerjaannya sendiri, mereka akan menjadi pemikir yang
kritis.
1) Indikator Keterampilan Berpikir Kritis Ennis 1985
Kelompok Indikator Subindikator
Memfokuskan  Mengidentifikasi atau
pertanyaan merumuskan pertanyaan
 Mengidentifikasi atau
merumuskan kriteria untuk
mempertimbangkan
kemungkinan jawaban
 Menjaga kondisi berpikir
Indikator Menganalisis  Mengidentifikasi kesimpulan
Keterampilan argumen  Mengidentifikasi kalimat-
Berpikir Memberikan kalimat pertanyaan
Kritis penjelasan  Mengidentifikasi kalimat-
Kelompok 1 sederhana kalimat bukan pertanyaan
 Mengidentifikasi dan
menangani suatu
ketidaktepatan
 Melihat struktur dari sebuah
argumen
 Membuat ringkasan
Bertanya dan  Memberikan penjelasan
menjawab sederhana
pertanyaan  Menyebutkan contoh
Mempertimbangkan  Mempertimbangkan
sumber apakah dapat keahlian
dipercaya atau tidak  Mempertimbangkan
keahlian konflik
 Mempertimbangkan
kesesuaian sumber
 Mempertimbangkan
reputasi
 Mempertimbangkan
penggunaan prosedur yang
Indikator
tepat
Keterampilan
Membangun  Mempertimbangkan resiko
Berpikir
keterampilan untuk reputasi
Kritis
dasar  Kemampuan memberikan
Kelompok 2
alasan
 Kebiasaan berhati-hati
4

Mengobservasi dan  Melibatkan sedikit dugaan


mempertimbangkan  Menggunakan waktu yang
laporan observasi singkat antar observasi dan
laporan
 Melaporkan hasil observasi
 Merekam hasil observasi
 Menggunakan bukti-bukti
yang benar
 Menggunakan akses yang
4

2) Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Tes Esai Analisis
Nama Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI / genap

Standar Kompetensi : 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan
terapannya
Indikator
Kompetensi Nomor Jenjang
No Indikator Keterampila Indikator ∑
Dasar Butir Pencap
n Berpikir Pencapaian Butir
aian
Kritis
1.1 Mendeskrip 1. Siswa 1 1 C4
sikan teori- mampu
teori asam mengide
a. Memfokuskan
basa dengan ntifikasi
Pertanyaan
menentu- kan atau
sifat larutan merumus
 Menjelaskan
dan kan
pengertian
menghitung kriteria
asam dan
pH larutan. untuk
basa
memperti
menurut
mbangka
Arrhenius
n
kemungk
inan
jawaban
pengertia
n asam
dan basa
menurut
Arrheniu
s.
2. Siswa 1 2 C5
mampu
b. Bertanya dan
menjelas
menjawab
kan
pertanyaan
dengan
penjelasa
n
sederhan
a dan
mengkat
egorikan
(menggol
ongkan)
contoh
4

3) Instrumen Penilaian Berpikir Kritis

Tes Esai Analisis

ASPEK YANG
NO SOAL
DINILAI
1 Mengidentifikasi Pada saat makan bakso, kita sering menjumpai botol
atau merumuskan cuka. Biasanya tertulis, “asam cuka 25%”. Cuka
kriteria untuk dihasilkan oleh berbagai bakteria penghasil asam
mempertimbang- asetat. Asam asetat, asam etanoat atau asam cuka
kan adalah senyawa kimia asam organik yang d ikenal
kemungkinan sebagai pemberi rasa asam dan aroma
jawaban dalam makanan.

Asam etanoat bereaksi dengan air untuk


menghasilkan ion hidroksonium dan ion etanoat,
tetapi reaksi kebalikannya lebih baik dibandingkan
dengan reaksi ke arah depan (dapat terionisasi tetapi
tidak sempurna). Ion bereaksi dengan sangat mudah
u tuk membentuk kembali asam dan air. Berdasar
pengamatan,
d asam asetat memiliki daya hantar listrik
yang
n lemah. Molekul-molekul asam cuka hanya
melepaskan sedikit ion-ion H+, sehingga nyala lampu
redup dan gelembung udara yang dihasilkan sangat
sedikit. Asam asetat merupakan salah satu asam
karboksilat paling sederhana, setelah asam format.
Berikut harga Ka beberapa asam lemah
Nama K
a
Asam 1,8 × 10−5
asetat
Asam 7,2 × 10−4
florida
Asam 1,8 × 10−4
format
Asam nitrit 4,5 × 10−4
8

Dari pernyataan-pernyataan di atas, permasalahan


apa saja yang Anda dapatkan? Identifikasikan dengan
mempertimbangkan kemungkinan jawaban yang
benar!
2 Memberikan Arrhenius adalah seorang kimiawan asal Swedia dan
penjelasan salah seorang penemu dalam ilmu Fisika dan Kimia.
sederhana dan Salah satu teori mengenai asam basa yang banyak
menyebutkan digunakan adalah teori asam basa Arrhenius. Secara
contoh umum, reaksinya sebagai berikut :

HA (aq) ⇄ H+(aq) + A-(aq)


Asam ion hidrogen
B (aq) ⇄ BH+(aq) + OH-(aq)
Basa ion hidroksida
Berikan penjelasan sederhana dengan bahasamu
sendiri mengenai teori asam basa Arrhenius. Ionisasi
adalah proses fisik mengubah molekul menjadi ion
positif dan ion negatif. Dibawah ini ada beberapa
contoh larutan, tuliskan reaksi ionisasi dari larutan-
larutan tersebut!
H2S, NH4OH, LiOH, HCOOH, C2H5COOH,
Ba(OH)2, KOH, dan HClO3.
Setelah itu, golongkan larutan tersebut sesuai dengan
sifat asam basa Arrhenius.
3 Mengkonstruksi Perhatikan trayek perubahan warna beberapa
argumen indikator berikut!
Indikator Trayek pH Perubahan Warna
Kuning 10,1 – 12,0 Kuning - merah
Alizarin
Fenolftalein 8,3 - 10 Tak berwarna -
merah
Bromtimol 6,0 - 7,6 Kuning - biru
Biru
Metil Merah 4,4 – 6,2 Merah – kuning
Metil Jingga 3,1 – 4,4 Merah - kuning
Seorang siswa sedang melakukan percobaan
pengenalan asam basa. Dia ditugaskan menguji sifat
larutan yang belum diketahui pH-nya, ke dalam
larutan tersebut diuji menggunakan indikator asam-
basa berikut.
Indikator yang Warna
Ditambahkan
Bromtimol biru Biru
fenolftalein Tidak berwarna
Metil merah Kuning
Kuning alizarin Kuning
9

Berdasarkan data tersebut, berapakah pH larutan?


Bagaimanakah sifatnya? Jelaskan alasan anda!
4 Mengidentifikasi Pada pembahasan sebelumnya, Anda telah
kalimat-kalimat mempelajari teori asam-basa Arrhenius. Teori asam
pertanyaan basa ini hanya terbatas untuk senyawa asam basa
dalam pelarut air. Teori asam basa yang lebih luas
dan tak terbatas hanya pada senyawa asam basa
dalam pelarut air adalah teori asam basa yang
dikemukakan oleh Johanes N. Bronsted dan
Thomas M. Lowry. Berdasarkan teori asam basa
Bronsted-Lowry, bahwa jika terdapat zat yang
bersifat asam, harus terdapat zat yang bersifat basa,
demikian pula sebaliknya. Berikut ini adalah contoh
reaksi asam basa:
NH4+ + NH2- ⇄ NH3+ + NH3
Asam Basa Basa Konj Asam Konj
Bagaimana teori asam basa Bronsted-Lowry menurut
pemahamanmu? Kemudian, identifikasi reaksi-reaksi
dibawah ini serta tunjukkan pasangan asam basa
konjugasi dan basa asam konjugasinya pada reaksi
berikut :
a) NaH2PO4(aq) + NaOH(aq) ⇄ Na2HPO4(aq) +H2O(l)
b) Ca(OH)2(aq) + 2H2CO3(aq) ⇄ Ca(HCO3)2(aq) + 2H2O(l)
c) CH3COONa(aq) + H2O(l) ⇄ CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
d) NaOH(aq) + H2S(aq) ⇄ NaHS(aq) + H2O(l)
5 Membuat bentuk Reaksi asam basa menurut teori Lewis berkaitan
definisi dengan pembentukan ikatan kovalen koordinasi.
Ikatan koordinasi terjadi karena adanya pasangan
elektron dari satu atom yang berikatan. Keunggulan
teori asam basa Lewis adalah dapat menggambarkan
asam-basa yang tidak dapat digambarkan oleh
Arrhenius dan Bronsted-Lowry. Teori asam basa
Lewis memperluas pengertian asam-basa. Perhatikan
reaksi antara NH3 dan BF3 berikut ini.

Pada reaksi antara NH3 dan BF3, BF3 bertindak


sebagai asam, sedangkan NH3 bertindak sebagai
basa. Bagaimana teori asam basa Lewis menurut
pendapatmu?
Gunakan struktur Lewis untuk meramalkan produk
reaksi asam basa berikut :
10

(a) NaOCH3(aq) + HCl(aq) →


(b) NaNH2(aq) + H2O(l) →
6 Mempertimbang- Aspirin merupakan asam asetil salisilat, asam
kan kesesuain monoprotik. Aspirin, obat penghilang sakit kepala,
sumber dan suatu asam lemah yang mempunyai pKa = 3,5 dan
kemampuan Ka = 3,16× 10−4. Obat ini diserap ke dalam darah
memberikan melalui sel-sel yang melapisi perut dan usus kecil.
alasan Karena pH cairan lambung di dalam perut kira-kira 1
dan pH di dalam usus kecil kira-kira 6. Berapa Kb-
nya?? Dibagian manakah lebih banyak aspirin yang
terserap ke dalam aliran darah, perut atau usus kecil?
Berikan alasan Anda dengan jelas.

7 Menyatakan Seorang siswa sedang melakukan praktikum di


tafsiran laboratorium Kimia. Dia mereaksikan asam
monoprotik dan basa monohidroksida. Jika 100 mL
asam monoprotik dengan konsentarasi 0,1 M dan 100
mL larutan basa monohidroksida 0,1 M
dicampurkan. Tentukan pH masing-masing larutan,
bagaimana kekuatan asam-basanya, berapa pH
campuran kedua larutan tersebut dan jumlah garam
(Mr= 58,5) yang terbentuk.
8 Membuat dan Senyawa asam lemah merupakan elektrolit lemah
menentukan hasil sehingga di dalam air dapat terionisasi, tetapi tidak
pertimbangan sempurna. Saat menggigit, semut merah
berdasarkan fakta mengeluarkan cairan yang mengandung asam format,
suatu asam lemah. Asam format HCOOH digunakan
untuk membuat etil format (pengharum buatan),
berapa pH larutan 0,12 M asam format? Berapa
derajat ionisasi asam format dalam larutan
tersebut? Ka = 1,8 × 10-4
11

4. Panduan Penilaian Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis

Tes Esai Analisis


12

4) Panduan Penilaian Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis

Tes Esai Analisis

NO SOAL JAWABAN
1 Pada saat makan bakso, kita sering (5 Poin)
menjumpai botol cuka. Biasanya 1. Asam cuka merupakan asam lemah,
tertulis, “asam cuka 25%”. Cuka karena didalam air senyawa ini
dihasilkan oleh berbagai bakteria terionisasi tidak sempurna sehingga
penghasil asam asetat. Asam masih ada molekul yang tidak
asetat, asam etanoat atau asam cuka terionisasi. Reaksinya merupakan
adalah senyawa kimia asam organik reaksi kesetimbangan. Penulisan
yang dikenal sebagai pemberi rasa reaksi ionisasi asam lemah digunakan
asam dan aroma dalam makanan. dua anak panah dengan arah bolak-
Asam etanoat bereaksi dengan air balik (⇄). Dalam hal ini asam cuka
untuk menghasilkan ion yang dilarutkan dalam pelarut air
hidroksonium dan ion etanoat, tetapi adalah sebagai berikut:
reaksi kebalikannya lebih baik CH3COOH(aq) + H2O(l) ⇄
dibandingkan dengan reaksi ke arah CH3COO-(aq) + H3O+(aq)
depan (dapat terionisasi tetapi tidak (1,5 poin)
sempurna). Ion bereaksi dengan 2. Asam cuka tergolong elektrolit lemah,
sangat mudah untuk membentuk terbukti dengan daya hantar listrik
kembali asam dan air. Berdasar yang lemah, nyala lampu yang redup,
pengamatan, asam asetat memiliki dan gelembung udara yang dihasilkan
daya hantar listrik yang lemah. sangat sedikit. Selain itu, Molekul-
Molekul-molekul asam cuka hanya molekul asam cuka hanya melepaskan
melepaskan sedikit ion-ion H+, sedikit ion-ion H+. Persamaan reaksi
sehingga nyala lampu redup dan ionisasinya sebagai berikut :
gelembung udara yang dihasilkan CH3COOH(aq) ⇄ CH3COO-(aq) + H+
sangat sedikit. Asam asetat (aq)
merupakan salah satu asam Dari pernyataan (1) dan (2) dapat
karboksilat paling sederhana, disimpulkan bahwa asam lemah
setelah asam format. Berikut harga Ka merupakan elektrolit lemah.
beberapa asam lemah (1,5 poin)
3. Dari tabel harga Ka yang telah
disajikan, dapat diambil kesimpulan
bahwa kekuatan asam-asam lemah
dapat ditentukan dari harga Ka-nya,
semakin besar harga Ka, semakin kuat
sifat keasamannya.
Dari pernyataan-pernyataan di atas, (1 Poin)
permasalahan apa saja yang Anda Jadi, dapat disimpulkan sebagai
dapatkan? Identifikasikan dengan berikut:
mempertimbangkan kemungkinan HF > HNO2 > HCOOH > CH3COOH
jawaban yang benar! Asam cuka memiliki sifat keasaman
13

paling lemah diantara asam-asam


lemah yang lainnya.
(1 Poin)
2 Arrhenius adalah seorang kimiawan (14 Poin)
asal Swedia dan salah seorang Asam adalah suatu zat yang apabila
penemu dalam ilmu Fisika dan Kimia. dilarutkan dalam air akan menghasilkan
Salah satu teori mengenai asam basa ion H+, sedangkan basa adalah suatu zat
yang banyak digunakan adalah teori yang apabila dilarutkan dalam air akan
asam basa Arrhenius. Secara umum, menghasilkan ion OH-.
reaksinya sebagai berikut : (2 Poin)
Reaksi Ionisasi:
HA (aq) ⇄ H+(aq) + A-(aq) H2S(aq) ⇄ 2H+(aq) + S2-(aq)
Asam ion hidrogen NH4OH(aq) ⇄ NH4+ (aq) + OH-(aq)
B (aq) ⇄ BH+(aq) + OH-(aq) LiOH(aq) → Li+ (aq) + OH-(aq)
Basa ion hidroksida HCOOH(aq) ⇄ HCOO- (aq) + H+(aq)
Berikan penjelasan sederhana dengan C2H5COOH(aq) ⇄ C2H5COO- (aq) + H+(aq)
bahasamu sendiri mengenai teori Ba(OH)2(aq) → Ba2+(aq) + 2OH-(aq)
KOH(aq) → K+ (aq) + OH-(aq)
asam basa Arrhenius. Ionisasi adalah HClO3 → H+(aq) + ClO3-(aq)
proses fisik mengubah molekul (8 Poin)
menjadi ion positif dan ion negatif.
Dibawah ini ada beberapa contoh Larutan asam:
larutan, tuliskan reaksi ionisasi dari H2S(aq), HCOOH(aq), C2H5COOH(aq),
larutan-larutan tersebut! dan HClO3(aq)
(2 Poin)
H2S, NH4OH, LiOH, HCOOH,
Larutan basa:
C2H5COOH, Ba(OH)2, KOH, dan
NH4OH(aq), LiOH(aq), Ba(OH)2(aq) ,
HClO3.
dan KOH(aq)
Setelah itu, golongkan larutan
(2 Poin)
tersebut sesuai dengan sifat asam basa
Arrhenius.
Catatan:
Nilai 2 Poin apabila, contoh asam atau
basa minimal 3.

3 Perhatikan trayek perubahan warna (6 Poin)


beberapa indikator berikut! pH larutan dapat diketahui berdasarkan
Indikator Trayek Perubahan data berikut:
pH Warna Indikator Warna Kesimpulan
Kuning 10,1 – Kuning - yang pH
Alizarin 12,0 merah Ditambahkan
Fenolftalein 8,3 - 10 Tak Bromtimol Biru pH > 7,6
biru
berwarna -
Fenolftalein Tidak pH < 8,3
merah berwarna
Bromtimol 6,0 - Kuning - Metil merah Kuning pH > 6,2
Biru 7,6 biru Kuning Kuning pH < 10,1
Metil 4,4 – Merah – alizarin
Merah 6,2 kuning (4 Poin)
Metil 3,1 – Merah -
14

Jingga 4,4 kuning


Seorang siswa sedang melakukan
percobaan pengenalan asam basa. Dia
ditugaskan menguji sifat larutan yang
belum diketahui pH-nya, ke dalam
larutan tersebut diuji menggunakan
indikator asam-basa berikut. 6,2 7,6 8,3 10,1
Indikator yang Warna (1 Poin)
Ditambahkan Larutan tersebut memiliki pH sekitar 7,6
Bromtimol biru Biru sampai dengan 8,3.
fenolftalein Tidak (1 Poin)
berwarna
Metil merah Kuning
Kuning alizarin Kuning
Berdasarkan data tersebut,
berapakah pH larutan?
Bagaimanakah sifatnya? Jelaskan
alasan anda!

4 Pada pembahasan sebelumnya, Anda (9 Poin)


telah mempelajari teori asam-basa Menurut Bronsted dan Lowry:
Arrhenius. Teori asam basa ini hanya Asam adalah suatu zat yang dapat
terbatas untuk senyawa asam basa memberi proton (donor ion H+).
dalam pelarut air. Teori asam basa Basa adalah suatu zat yang dapat
yang lebih luas dan tak terbatas hanya menerima proton (akseptor ion H+)
pada senyawa asam basa dalam (1 Poin)
pelarut air adalah teori asam basa (a) NaH2PO4(aq) + NaOH(aq) ⇄
yang dikemukakan oleh Johanes N. Na2HPO4(aq) +H2O(l)
Bronsted dan Thomas M. Lowry. Na +H2PO4 +Na+ + OH- ⇄
+ -
Berdasarkan teori asam basa 2Na+ + HPO42-
Bronsted-Lowry, bahwa jika terdapat +H2O
zat yang bersifat asam, harus terdapat H2PO4- + OH- ⇄ HPO42- + H2O
zat yang bersifat basa, demikian pula Asam basa basa konj asam konj
sebaliknya. Berikut ini adalah contoh (b) Ca(OH)2(aq) + 2H2CO3(aq) ⇄
reaksi asam basa: Ca(HCO3)(aq) +2H2O(l)
NH4+
+ NH2 -
⇄ NH3 +
+ NH 3
Asam Basa Basa Konj Asam Konj
Ca 2+
+ 2OH -
+ H2CO3 ⇄
Bagaimana teori asam basa Bronsted- Ca2+ + 2HCO3- +2H2O
Lowry menurut pemahamanmu? 2OH + H2CO3 → HCO3- +2H2O
-

Basa asam basa konj asam konj


Kemudian, identifikasi reaksi-reaksi
(c) CH3COONa(aq) + H2O(l) →
dibawah ini serta tunjukkan pasangan
CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
asam basa konjugasi dan basa asam
CH3COO- + Na+ + H2O →
konjugasinya pada reaksi berikut :
e) NaH2PO4(aq) + NaOH(aq)
CH3COOH+ Na+ + OH-
⇄ CH3COO + H2O → CH3COOH + OH-
-

Basa asam asam konj basa konj


Na2HPO4(aq) +H2O(l)
f) Ca(OH)2(aq) + 2H2CO3(aq) ⇄ (d) NaOH(aq) + H2S(aq) →
Ca(HCO3)2(aq) + 2H2O(l) NaHS(aq) + H2O(l)
g) CH3COONa(aq) + H2O(l) ⇄ Na + OH + H2S →
+ -

CH3COOH(aq) + NaOH(aq) Na+ + HS- + H2O


h) NaOH(aq) + H2S(aq) ⇄ NaHS(aq) OH + H2S → HS- + H2O
-

+ H2O(l)
15

Basa asam basa konj asam konj


(8 Poin)
5 Reaksi asam basa menurut teori Lewis (9 Poin)
berkaitan dengan pembentukan ikatan Menurut Lewis:
kovalen koordinasi. Ikatan koordinasi Asam adalah partikel (ion atau molekul)
terjadi karena adanya pasangan yang dapat bertindak sebagai
elektron dari satu atom yang penerima (akseptor) pasangan
berikatan. Keunggulan teori asam elektron.
basa Lewis adalah dapat Basa adalah partikel (ion atau molekul)
menggambarkan asam-basa yang yang dapat bertindak sebagai
tidak dapat digambarkan oleh Pemberi (donor) pasangan elektron.
Arrhenius dan Bronsted-Lowry. Teori (1 Poin)
asam basa Lewis memperluas
(a) NaOCH3(aq) + HCl(aq) ⇄ NaCl +
pengertian asam-basa. Perhatikan
CH3OH
reaksi antara NH3 dan BF3 berikut ini.
(1 Poin)

H
Na + O C H + H Cl
+

Pada reaksi antara NH3 dan BF3, BF3
bertindak sebagai asam, sedangkan
H
(1 Poin)
NH3 bertindak sebagai basa.
Bagaimana teori asam basa Lewis
menurut pendapatmu? H
Gunakan struktur Lewis untuk HO C H + Na+ Cl
meramalkan produk reaksi asam basa
berikut :
H
(a) NaOCH3(aq) + HCl(aq) → (1 Poin)
(b) NaNH2(aq) + H2O(l) → H
O C H + H Cl ⇄
H
Basa asam
H
H O C H + Cl
H
(1 Poin)

(b) NaNH2(aq) + H2O(l) ⇄


NH3 + NaOH
(1 Poin)
Na+ + H N H + H O H ⇄
(1 Poin)
H N H + Na+ + O H
H
(1 Poin)
16

H N H+HOH ⇄

Basa Asam

HNH + OH
H
(1 Poin)
6 Aspirin merupakan asam asetil (6 Poin)
salisilat, asam monoprotik. Aspirin, Diketahui: Ka = 3,27× 10−4
obat penghilang sakit kepala, suatu Ditanya:
asam lemah yang mempunyai pKa =  Bagaimana sifat aspirin tersebut,
3,5 dan Ka = 3,16× 10−4. Obat ini asam, basa atau netral?
diserap ke dalam darah melalui sel-  Dibagian manakah lebih banyak
sel yang melapisi perut dan usus aspirin yang terserap ke dalam aliran
kecil. Karena pH cairan lambung di darah, perut atau usus kecil?
dalam perut kira-kira 1 dan pH di Dijawab:
dalam usus kecil kira-kira 6. Berapa Kw = Ka × Kb
Kb-nya?? Dibagian manakah lebih 10−14 = 3,27× 10−4 × Kb
−14
banyak aspirin yang terserap ke Kb = 10 = 3,06× 10−11
dalam aliran darah, perut atau usus 3,27 × 10−4
kecil? Berikan alasan Anda dengan (3 Poin)
jelas. Aspirin terserap di lambung maupun di
usus kecil. Akan tetapi, aspirin lebih
banyak terserap di usus kecil. Aspirin
yang bersifat asam (Ka = 3,27× 10−4)
akan lebih mudah terserap oleh larutan
yang bersifat basa (pH=6) sehingga
akan lebih netral.
(3 Poin)
7 Seorang siswa sedang melakukan (8 Poin)
praktikum di laboratorium Kimia. Dia Diketahui:
mereaksikan asam monoprotik dan 100 mL asam monoprotik 0,1 M
basa monohidroksida. Jika 100 mL 100 mL basa monohidroksida 0,1 M
asam monoprotik dengan konsentarasi Ditanyakan:
0,1 M dan 100 mL larutan basa  Tentukan pH masing-masing larutan.
monohidroksida 0,1 M dicampurkan.  Bagaimana kekuatan asam-basanya.
Tentukan pH masing-masing larutan,  Berapa pH campuran kedua larutan
bagaimana kekuatan asam-basanya, tersebut.
berapa pH campuran kedua larutan  Jumlah garam (Mr = 58,5) yang
tersebut dan jumlah garam (Mr= 58,5) terbentuk.
yang terbentuk. Dijawab:
 pH asam monoprotik:
H+ = 0,1 M
pH = - log [H+]
= - log [0,1]
17

=1
pH basa monoprotik:
OH- = 0,1 M
pOH = - log [OH-]
= - log [0,1]
=1
pH = 14 -1 = 13
(2 Poin)
 Kekuatan asam basa:
Harga pH asam monoprotik sangat
kecil yaitu 1, artinya dalam air
menghasilkan ion H+ secara sempurna
yang merupakan salah satu ciri khas
dari asam kuat, sedangkan
Harga pH basa monohidroksi sangat
besar yaitu 13, artinya dalam air
menghasilkan ion OH- secara
sempurna yang merupakan salah satu
ciri khas dari basa kuat, sehingga
dapat disimpulkan bahwa asam dan
basa yang direaksikan kekuatannya
sama-sama kuat (asam kuat dan basa
kuat).
(2 Poin)
 pH campuran kedua larutan:
jumlah mmol asam = volume ×
kemolaran
= 100 mL × 0,1M = 10 mmol
Jumlah mmol basa = volume ×
kemolaran
= 100 mL × 0,1M = 10 mmol
Persamaan reaksi (dimisalkan) :
HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O (l)
M: 10 10
R : 10 10 10 10
S: - - 10 10
Perbandingan jumlah mmol asam dan
sesuai dengan perbandingan
koefisiennya sehingga kedua pereaksi
tepat habis bereaksi. Hasil reaksi
memiliki pH=7.
(2 Poin)
 Jumlah garam (Mr = 58,5) yang
terbentuk yaitu
Massa garam = jumlah mmol×Mr
= 10 mmol × 58,5
= 585 mg
(2 Poin)
18

8 Senyawa asam lemah merupakan (3 Poin)


elektrolit lemah sehingga di dalam air Diketahui :
dapat terionisasi, tetapi tidak Ma = 0,12 M
sempurna. Saat menggigit, semut Ka = 1,8 × 10-4
merah mengeluarkan cairan yang Ditanya :
mengandung asam format, suatu asam a. pH?
lemah. Asam format HCOOH b. 𝛼 ?
digunakan untuk membuat etil Dijawab :
format (pengharum buatan), berapa a. [H+] = √𝐾𝑎 × 𝑀𝑎
pH larutan 0,12 M asam format?
= √1,8 × 10−4 × 0,12
Berapa derajat ionisasi asam format
= 4,65 × 10-3
dalam larutan tersebut? Ka = 1,8 × (1 Poin)
10-4

pH = - log [H+]
= - log [4,65 × 10-3]
= 2,33
(1 Poin)
b. 𝛼 = √𝐾𝑎
𝑀𝑎

1,8 × 10−4
=√ 0,12
= 0,039
(1 Poin)

Skor Total = 60 Poin

𝑠k𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑i𝑝e𝑟𝑜𝑙eℎ


Nilai = 𝑠k𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 × 100
19

5) Rubrik Kriteria Validasi Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis

“ Tes Esai Analisis”

No Aspek yang dinilai Kriteria Skor


1. Kesesuaian antara standar Keterhubungkaitan yang jelas 4
kompetensi, kompetensi dasar, dan tepat
indikator pembelajaran dan Keterhubungkaitan jelas namun 3
instrumen penilaian kurang tepat
Keterhubungkaitan jelas dan 2
kurang tepat
Keterhubungkaitan tidak jelas 1
dan tidak tepat
2. Kesesuaian antara instrumen Instrumen sesuai dengan 4
penilaian dengan tingkatan tingkatan taksonomi Bloom
taksonomi Bloom Instrumen cukup sesuai dengan 3
tingkatan taksonomi Bloom
Instrumen kurang sesuai dengan 2
tingkatan taksonomi Bloom
Instrumen tidak sesuai dengan 1
tingkatan taksonomi Bloom
3. Penggunaan tingkatan taksonomi Tingkatan taksonomi Bloom 4
Bloom dalam instrumen penilaian yang digunakan sesuai dengan
keterampilan berpikir kritis
Tingkatan taksonomi Bloom 3
yang digunakan cukup sesuai
dengan keterampilan berpikir
kritis
Tingkatan taksonomi Bloom 2
yang digunakan kurang sesuai
dengan keterampilan berpikir
kritis
Tingkatan taksonomi Bloom 1
yang digunakan tidak sesuai
dengan keterampilan
berpikir kritis
4. Kesesuaian antara instrumen Instrumen penialaian sesuai 4
penilaian dengan indikator berpikir dengan indikator keterampilan
kritis berpikir kritis
Instrumen penialaian cukup 3
sesuai dengan indikator
keterampilan berpikir kritis
Instrumen penialaian kurang 2
sesuai dengan indikator
keterampilan berpikir kritis
20

Instrumen penialaian tidak sesuai 1


dengan indikator keterampilan
berpikir kritis
5. Penggunaan indikator keterampilan Penggunaan indikator tepat dan 4
berpikir kritis sesuai menurut Ennis (1985,
2000)
Penggunaan indikator cukup 3
tepat dan kurang sesuai menurut
Ennis (1985, 2000)
Penggunaan indikator kurang 2
tepat dan kurang sesuai menurut
Ennis (1985, 2000)
Penggunaan indikator tidak tepat 1
dan tidak sesuai menurut Ennis
(1985, 2000)
6. Pengembangan keterampilan berpikir Keterampilan berpikir kritis 4
kritis pada instrumen penilaian dapat dikembangkan dengan baik
melalui instrumen penilaian
Keterampilan berpikir kritis 3
cukup dapat dikembangkan
dengan baik melalui instrumen
penilaian
Keterampilan berpikir kritis 2
kurang dapat dikembangkan
dengan baik melalui instrumen
penilaian
Keterampilan berpikir kritis tidak 1
dapat dikembangkan dengan baik
melalui instrumen penilaian
7. Penggunaan kriteria skoring pada Kriteria skoring sesuai dan 4
alternatif jawaban relevan
Kriteria skoring cukup sesuai dan 3
relevan
Kriteria skoring kurang sesuai 2
dan relevan
Kriteria skoring tidak sesuai dan 1
relevan
8. Keterbacaan instrumen penilaian Kalimat mudah dipahami, tertulis 4
keterapilan berpikir kritis rapih dan menarik
Kalimat mudah dipahami, tertulis 3
kurang rapih dan kurang
menarik
Kalimat sulit dipahami, tertulis 2
kurang rapih dan kurang menarik
Kalimat sulit dipahami, tertulis 1
tidak rapih dan tidak menarik
9. Kelengkapan instrumen Memenuhi empat komponen 4
21

penilaian(kisi-kisi soal, butir soal, kelengkapan


jawaban dan alternatif jawaban, dan Memenuhi tiga komponen 3
pedoman penskoran) kelengkapan
Memenuhi dua komponen 2
kelengkapan
Memenuhi satu komponen 1
Kelengkapan

6) Kisi-Kisi Soal Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Tes Problem Solving

Nama Sekolah : SMA

Mata Pelajaran : Kimia

Kelas/Semester : XI / genap

Standar Kompetensi : 1. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran dan terapannya

No. Kompetensi Indikator Indikator Berpikir Indikator ∑ Butir Nomor Jenjang


Dasar Kritis Pencapaian Butir Pencapaian
1.1 Mendeskrip  Menghitung pH a.Mengobservasi 1. Siswamampu 1 1 C5
sikan teori- larutan asam atau dan menghubungkan
teori asam basa yang diketahui mempertimbang antara pH awal
basa konsentrasinya. -kan laporan dan volume yang
dengan observasi diketahui
menentu- untuk menentukan
kan sifat pH akhir dan
larutan dan jumlah massa
menghitung garam yang
pH larutan. terbentuk.
 Menjelaskan b. Menentukan 2. Siswa mampu 1 2 C5
penggunaan konsep suatu tindakan menjelaskan
pH dalam mengenai konsep
Lingkungan pH dalam
22

lingkungan
melakukan
tindakan yang
tepat.
 Memperkirakan pH c. Menginduksi 3. Siswa 1 3 C6
23

suatu larutan dan menyimpulkan data hasil


elektrolit yang tidak mempertimba- pengamatan dari perubahan
dikenal berdasarkan ngkan hasil warna kertas lakmus dan
hasil pengamatan induksi mampu menafsirkan harga
trayek perubahan pH suatu larutan.
warna berbagai
indikator asam dan
basa
 Menjelaskan d. Berinteraksi 4. Siswa mampu 1
penggunaan konsep dengan orang menyimpulkan masalah
pH dalam lain yang ditimbulkan akibat
lingkungan adanya air sadah serta
mampu menghubungkan
dengan reaksi kimia yang
terjadi.
7)
24

DAFTAR PUSTAKA

Bono, E, D. (2007). Revolusi Berpikir. PT Mizan Pustaka: Bandung.

Firdaus, A., Nisa, L. C., & Nadhifah, N. (2019). Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa pada Materi Barisan dan Deret Berdasarkan Gaya Berpikir.
Jurna Educationl, 10(1), 68–77.
https://doi.org/10.15294/kreano.v10i1.17822.

Khaerunnisa, E., & Pamungkas, A. S. (2018). Pengembangan Instrumen


Kecakapan Matematis Dalam Konteks Kearifan Lokal Budaya Banten
Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar. Kreano: Jurnal Matematika
Kreatif-Inovatif, 9(1), 17–27. https://doi.org/10.15294/kreano.v9i1.11210

Mustikasari, V. R., Munzil, M., & Lestari, L. P. (2018). Pengembangan Instrumen


Penilaian Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Materi Sistem
Pendengaran dan Sonar SMP. Jurnal Eksakta Pendidikan (Jep), 2(2),
116. https://doi.org/10.24036/jep/vol2-iss2/212

Putri, O. D., Nevrita, N., & Hindrasti, N. E. K. (2019). Pengembangan


Instrumen Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Sma Pada
Materi Sistem Pencernaan. BIOEDUKASI (Jurnal Pendidikan Biologi),
10(1), 14. https://doi.org/10.24127/bioedukasi.v10i1.2004.

Redhana, I W. Liliasari. (2008). Program pembelajaran keterampilan berpikir kritis


pada topik laju reaksi untuk siswa sma. forum kependidikan, volume 27
nomor 2 maret 2008. universitas pendidikan ganesha.

Saputri, N., Adlim, A., & Inda Rahmayani, R. F. (2018). Pengembangan Instrumen
Penilaian Psikomotorik Untuk Praktikum Kimia Dasar. Jurnal Tadris
Kimiya, 3(2), 114–124. https://doi.org/10.15575/jtk.v3i2.344
25

Sukmawa, O., Rosidin, U., & Sesunan, F. (2019). Pengembangan Instrumen


Asesmen Kinerja (Performance Assessment) Praktikum Pada Mata
Pelajaran Fisika Di Sma. Jurnal Pendidikan Fisika, 7(1), 116.
https://doi.org/10.24127/jpf.v7i1.1397

Anda mungkin juga menyukai