Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

KONDENPORENSI SURAT MENYURAT

Di susun oleh kelopok 5:

Nama : 1. M. Da'i Prodi : Ekonomi sayri’ah


2. Siti Munawaroh Ekonomi sayri’ah
3. Saepul Hidayat BKPI
4. Rifki Abdul Kosim BKPI
5. Pajar Padilah BKPI
6. Nurfaizah Ismail BKPI
7. Rahma Afifah BKPI
8. Setiana BKPI

Makalah Ini Di Susun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok, Mata Kuliah
Bahasa Indeonesia

STAI KH BADRUZZAMAN
A. Pengertian Analisis
kebutuhan (Need Assessment)
BK
Assessment merupakan
istilah umum yang
didefinisikan sebagai sebuah
proses yang ditempuh untuk
mendapatkan informasi yang
digunakan dalam rangka
membuat keputusan-keputusan
mengenai kebutuhan klien,
program-program, metode
atau instrument yang akan
digunakan untuk aktivitas
penunjang proses
pembelajaran.
ii
Secara umum, assessment
dapat diartikan sebagai
proses untuk medapatkan
informasi dalam bentuk
apapun yang dapat
digunakan untuk dasar
pengambilan
keputusan tentang klien.
Sedangkan Assessment
secara sederhana dapat
diartikan
sebagai proses pengukuran dan
nonpengukuran untuk
memperoleh data karakteristik
1
peserta didik.

iii
Anwar Sutoyo mengutip
pendapatnya Aiken (1997:
454) menjelaskan bahwa
human assessment adalah
suatu cara untuk
memahami, menilai, atau
menaksir
karakteristik, potensi, atau
masalah-masalah (gangguan)
yang ada pada individu atau
sekelompok orang.
Assessment merupakan
kegiatan untuk mengukur
seberapa jauh
kemampuan/ kompetensi
yang dimiliki oleh konseli
iv
dalam memecahkan
masalah.
Assessment yang
dikembangkan adalah
assessment yang baku dan
meliputi beberapa
aspek yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotor dalam
kompetensi dengan
menggunakan
indicator indikator yang
ditetapkan dan dikembangkan
2
konselor. assessment is the
process of collecting
information about student
for the purpose of making
v
3
instructional decisions.
(Assessment adalah proses
mengumpulkan informasi
tentang
siswa untuk tujuan membuat
keputusan instruksional).
Assessment yang diberikan
kepada konseli merupakan
pengembangan dari area
kompetensi dasar pada diri
konseli yang akan dinilai, yang
kemudian akan dijabarkan
dalam bentuk indicator-
indikator.

vi
Assessment dalam kerangka
kerja bimbingan dan
konseling memiliki
kedudukan strategis, karena
posisi sebagai dasar dalam
perencanaan program
bimbingan dan konseling yang
sesuai kebutuhan, dimana
kesesuaian program dan
gambaran kondisi konseli dan
kondisi lingkungannya dapat
mendorong pencapaian
tujuan layanan bimbingan dan
4
konseling.
Adapun pelayanan
bimbingan dan konseling
vii
pada dasarnya bertujuan
agar
konseli dapat:
A. Pengertian Analisis
kebutuhan (Need Assessment)
BK
Assessment merupakan
istilah umum yang
didefinisikan sebagai sebuah
proses yang ditempuh untuk
mendapatkan informasi yang
digunakan dalam rangka
membuat keputusan-keputusan
mengenai kebutuhan klien,
program-program, metode

viii
atau instrument yang akan
digunakan untuk aktivitas
penunjang proses
pembelajaran.
Secara umum, assessment
dapat diartikan sebagai
proses untuk medapatkan
informasi dalam bentuk
apapun yang dapat
digunakan untuk dasar
pengambilan
keputusan tentang klien.
Sedangkan Assessment
secara sederhana dapat
diartikan

ix
sebagai proses pengukuran dan
nonpengukuran untuk
memperoleh data karakteristik
1
peserta didik.
Anwar Sutoyo mengutip
pendapatnya Aiken (1997:
454) menjelaskan bahwa
human assessment adalah
suatu cara untuk
memahami, menilai, atau
menaksir
karakteristik, potensi, atau
masalah-masalah (gangguan)
yang ada pada individu atau
sekelompok orang.
Assessment merupakan
x
kegiatan untuk mengukur
seberapa jauh
kemampuan/ kompetensi
yang dimiliki oleh konseli
dalam memecahkan
masalah.
Assessment yang
dikembangkan adalah
assessment yang baku dan
meliputi beberapa
aspek yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotor dalam
kompetensi dengan
menggunakan

xi
indicator indikator yang
ditetapkan dan dikembangkan
2
konselor. assessment is the
process of collecting
information about student
for the purpose of making
3
instructional decisions.
(Assessment adalah proses
mengumpulkan informasi
tentang
siswa untuk tujuan membuat
keputusan instruksional).
Assessment yang diberikan
kepada konseli merupakan
pengembangan dari area
kompetensi dasar pada diri
xii
konseli yang akan dinilai, yang
kemudian akan dijabarkan
dalam bentuk indicator-
indikator.
Assessment dalam kerangka
kerja bimbingan dan
konseling memiliki
kedudukan strategis, karena
posisi sebagai dasar dalam
perencanaan program
bimbingan dan konseling yang
sesuai kebutuhan, dimana
kesesuaian program dan
gambaran kondisi konseli dan
kondisi lingkungannya dapat
mendorong pencapaian
xiii
tujuan layanan bimbingan dan
4
konseling.
Adapun pelayanan
bimbingan dan konseling
pada dasarnya bertujuan
agar
konseli dapat:
A. Pengertian Analisis
kebutuhan (Need Assessment)
BK
Assessment merupakan
istilah umum yang
didefinisikan sebagai sebuah
proses yang ditempuh untuk
mendapatkan informasi yang
digunakan dalam rangka
xiv
membuat keputusan-keputusan
mengenai kebutuhan klien,
program-program, metode
atau instrument yang akan
digunakan untuk aktivitas
penunjang proses
pembelajaran.
Secara umum, assessment
dapat diartikan sebagai
proses untuk medapatkan
informasi dalam bentuk
apapun yang dapat
digunakan untuk dasar
pengambilan
keputusan tentang klien.
Sedangkan Assessment
xv
secara sederhana dapat
diartikan
sebagai proses pengukuran dan
nonpengukuran untuk
memperoleh data karakteristik
1
peserta didik.
Anwar Sutoyo mengutip
pendapatnya Aiken (1997:
454) menjelaskan bahwa
human assessment adalah
suatu cara untuk
memahami, menilai, atau
menaksir
karakteristik, potensi, atau
masalah-masalah (gangguan)
yang ada pada individu atau
xvi
sekelompok orang.
Assessment merupakan
kegiatan untuk mengukur
seberapa jauh
kemampuan/ kompetensi
yang dimiliki oleh konseli
dalam memecahkan
masalah.
Assessment yang
dikembangkan adalah
assessment yang baku dan
meliputi beberapa
aspek yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotor dalam
kompetensi dengan
menggunakan
xvii
indicator indikator yang
ditetapkan dan dikembangkan
2
konselor. assessment is the
process of collecting
information about student
for the purpose of making
3
instructional decisions.
(Assessment adalah proses
mengumpulkan informasi
tentang
siswa untuk tujuan membuat
keputusan instruksional).
Assessment yang diberikan
kepada konseli merupakan
pengembangan dari area
kompetensi dasar pada diri
xviii
konseli yang akan dinilai, yang
kemudian akan dijabarkan
dalam bentuk indicator-
indikator.
Assessment dalam kerangka
kerja bimbingan dan
konseling memiliki
kedudukan strategis, karena
posisi sebagai dasar dalam
perencanaan program
bimbingan dan konseling yang
sesuai kebutuhan, dimana
kesesuaian program dan
gambaran kondisi konseli dan
kondisi lingkungannya dapat
mendorong pencapaian
xix
tujuan layanan bimbingan dan
4
konseling.
Adapun pelayanan
bimbingan dan konseling
pada dasarnya bertujuan
agar
konseli dapat:
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan tugas ini dapat diselesaikan.

Tugas ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Bahasa Indonesia kelompok 5
dengan judul “Korespondensi Surat – Menyurat” mahasiswa STAI KH BADRUZZAMAN
semester satu .

Terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Eneng Fitriyanti S.Pd., M.Pd. selaku dosen
mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi
kelancaran pembuatan tugas ini.

Demikianlah tugas ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas matakuliah
Bahasa Indonesia.

xx
Garut, Desember 2023
Penyusun

xxi
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii

DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii

BAB I.........................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.....................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................1

1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................1

1.4 Manfaat Penulisan.....................................................................................................1

1.5 Metode Penulisan.......................................................................................................2

1.6 Tinjauan Pustaka.......................................................................................................2

BAB II.......................................................................................................................................3

PEMBAHASAN.......................................................................................................................3

2.1 Surat Dan Sejarah Perkembangannya.........................................................................3

2.2 Jenis-Jenis Surat.............................................................................................................4

2.2.1 Surat Resmi..........................................................................................................4

2.2.2 Surat Pribadi.......................................................................................................6

2.2.3 Memo....................................................................................................................7

BAB III......................................................................................................................................9

SIMPULAN DAN SARAN......................................................................................................9

3.1 Simpulan.....................................................................................................................9

3.2 Saran...........................................................................................................................9

xxii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Korespondensi adalah suatu kegiatan surat menyurat yang dilakukan oleh seorang
individu kepada pihak lain. Tujuan pengiriman surat bisa dikirimkan baik kepada individu
lain, organisasi, atau perusahaan tertentu. Istilah korespondensi sekarang lekat dikenal
sebagai surat menyurat yang ditujukan untuk kepentingan bisnis.
Surat adalah media komunikasi dalam bentuk tulisan yang dilakukan oleh seseorang
atau lembaga ke seseorang atau lembaga lainnya. Banyak kesalahan yang sering kita
temukan dalam halnya penulisan surat. Maka dari itu makalah ini membahas tentang
seluk beluk surat sehingga dapat memberikan informasi yang mendalam kepada pembaca.
Pengenalan terhadap jenis dan sifat surat merupakan hal yang penting diketahui agar
dapat mengambil suatu tindakan atau menyelesaikan sesuatu tugas yang sesuai dengan isi
atau maksud dari surat tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan penulis bahasa dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah sejarah dan perkembangan surat menyurat ?


2. Apa saja jenis-jenis surat ?
3. Bagaimanakah tata cara penulisan surat yang baik dan benar ?

1.3 Tujuan Penulisan

Sebagaimana yang kita ketahui bahwa masih banyak masyarakat yang belum
mengetahui bagaimana tata cara penulisan surat yang baik dan benar, untuk itulah
makalah ini dibuat dengan tujuan untuk mengetahui sistematika cara penulisan surat yang
baik dan benar serta kita dapat membedakan format dan jenis-jenis surat yang kita temui.

1.4 Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan bermanfaat bagi pembaca terutama mahasiswa


sebagai panduan dalam penentuan dan penulisan surat resmi maupun tidak resmi.

xxiii
1.5 Metode Penulisan

Dalam penyusunan makalah ini, perlu sekali pengumpulan data serta sejumlah
informasi aktual yang sesuai dengan permasalahan yang akan dibahas. Sehubungan
dengan masalah tersebut dalam penyusunan makalah ini, penulis menggunakan dua
metode pengumpulan data, yang pertama dengan membaca buku sumber dan yang kedua
dengan pengetahuan yang penulis miliki.

1.6 Tinjauan Pustaka

Dalam metode ini penyusun membaca sebuah buku dan beberapa Website, Blog yang
berkaitan dengan penulisan makalah ini.

xxiv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Surat Dan Sejarah Perkembangannya

Berdasarkan catatan sejarah, kegiatan surat menyurat di Indonesia telah dimulai jauh
sebelum kedatangan bangsa Eropa. Yakni pada masa kerajaan Kutai, Tarum
anegara,Pajajaran, Majapahit, Sriwijaya dan Mataram, walaupun hanya terbatas pada
hubungan antar para raja. Bentuknya masih sangat sederhana, menggunakan kulit kayu,
potongan bambu, daun lontar, dan kulit binatang.

Kegiatan pos semakin lancar, setelah pembuatan Jalan Raya Pos (de Grote
Postweg)dari Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km pada 1809 atas perintah gubernur
jenderal Herman William Daendels. Menyebabkan waktu tempu pos dari Jawa Barat ke Jawa
Timur yang sebelumnya memakan waktu 40 hari, diperpendek jadi enam hari.

Perangko pertama di dunia diterbitkan di Inggris (1840) dengan nama Penny


Black,yang membuka zaman baru dalam bidang pertarifan pos. Belanda, saat menjajah
Indonesia,mengikuti pula jejak Inggris. Pada 1852, diterbitkan perangko Belanda pertama,
bergambar Raja Willem III. Sementara di jajahannya Hindia Belanda, perangko digunakan
pertama kali pada 1865. Cetaknya di Belanda sebanyak dua juta lembar.

Sampai awal abad ke-20 ada yang disebut hari pos. Saat hari tibanya kapal dari
Belanda. Warga Belanda sangat menantikan kedatangan surat-surat dari negeri leluhurnya.
Kemudian pos pun berkembang pesat, ketika dimulainya era pesawat udara. Dan kantor pos
merupakan salah satu tempat paling sibuk ketika itu.

Meskipun pemerintah kolonial Belanda menyediakan banyak kotak pos


(brievenbus)di Batavia dan kota-kota lainnya, tapi banyak yang datang ke kantor-kantor pos
agar surat-surat lebih cepat sampai ke tujuan. Sementara Belanda banyak menyediakan kotak
pos(brievenbus) yang dipasang di jalan-jalan raya. Maksudnya supaya orang tidak perlu
mendatangi kantor pos, cukup menitipkan surat ke kotak pos. Untuk kemudian surat-surat di
keluarkan dari kotak dan diangkut ke kantor pos.

xxv
2.2 Jenis-Jenis Surat

2.2.1 Surat Resmi

Surat Resmi adalah surat-surat yang sifatnya formal yang dibuat oleh suatu instansi
atau organisasi, baik instansi pemerintah maupun instansi swasta. Surat resmi harus
menggunakan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah baku.Bentuk penyajian surat
biasanya menggunakan bentuk atau sistem full block, semi block atau indented block.Surat
resmi (surat dinas) terbagi atas beberapa bagian, yaitu:

1. Surat dinas pemerintah, yaitu surat resmi yang digunakan instansi pemerintah untuk
kepentingan administrasi pemerintahan Surat dinas pemerintah meliputi:
a. surat perjalanan dinas,
b. surat perintah,
c. surat rekomendasi,
d. surat instruksi,
e. surat referensi,
f. surat tugas,
g. dan surat keputusan.
2. Surat niaga, yaitu surat resmi yang dipergunakan oleh perusahaan atau badan usaha.
3. Surat sosial, yaitu surat resmi yang dipergunakan oleh organisasi kemasyarakatan
yang bersifat nirlaba (nonprofit) Jenis-jenis surat sosial :
a. surat pengantar, yaitu surat yang digunakan untuk mengantarkan sesuatu
dengan tujuan agar penerimanya mengetahui sesuatu yang dikirim atau
diterimanya.
b. Surat pengumuman, yaitu surat yang berisi pemberitahuan suatu hal kepada
anggota masyarakat atau pihak-pihak yang terkait dengan isi atau perihal yang
tertera dalam surat tersebut.
c. Surat edaran, yaitu surat pemberitahuan secara tertulis yang ditujukan kepada
banyak pihak.
d. Surat kuasa, yaitu surat yang dibuat untuk memberikan kekuasaan baik secara
perorangan maupun instansi kepada yang dapat dipercaya supaya bertindak
mewakili orang yang memberi kuasa, karena orang yang memberi kuasa tidak
dapat melaksanakannya sendiri. Berdasarkan isi dan jenisnya, surat kuasa
dapat dibagi menjadi:

xxvi
 Surat kuasa perseorangan, yaitu surat kuasa yang di buat secara pribadi
atau perseorangan yang di berikan kepada seseorang yang dapat di
percaya
 Surat kuasa instansi dinas dan perusahaan, yaitu surat kuasa yang
dibuat dan di keluarkan oleh instansi atau perusahaan yang diberikan
kepada bawahannya/karyawannya atau Instasi lainya sesuai dengan
tugas Masing-masing agar melaksanakan tindakan karena pimpinan
tidak dapat melakukannya sendiri.
 Surat kuasa istimewa, yaitu surat kuasa yang di berikan oleh seseorang
kepada orang lain atau pengacara dalam penyelesaiannya ada
kaitannya dengan pengadilan.

Bagian-Bagian Surat Resmi:


1. Kepala/kop surat, terdiri dari:
a. Nama instansi/lembaga, ditulis dengan huruf kapital/huruf besar.
b. Alamat instansi/lembaga, ditulis dengan variasi huruf besar dan kecil.
c. Logo instansi/lembaga.
2. Nomor surat, yakni urutan surat yang dikirimkan
3. Lampiran, berisi lembaran lain yang disertakan selain surat
4. Hal, berupa garis besar isi surat
5. Tanggal surat (penulisan di sebelah kanan sejajar dengan nomor surat)
6. Alamat yang dituju (jangan gunakan kata kepada)
7. Pembuka/salam pembuka (diakhiri tanda koma)
8. Isi surat(-Uraian isi berupa uraian hari, tanggal, waktu, tempat, dan sebagainya di
tulis dengan huruf kecil, terkecuali penulisan berdasarkan ejaan yang di
sempurnakan (EYD) haruslah menyesuaikan).
9. Penutup surat, berisi:
a. Salam penutup
b. Jabatan-tanda tangan
c. Nama (biasanya disertai nomor induk pegawai atau NIP)
10. Tembusan surat, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atasan tentang adanya
suatu kegiatan.

xxvii
2.2.2 Surat Pribadi

Surat pribadi adalah surat yang dikirimkan seseorang kepada orang lain atau suatu
organisasi/instansi. Surat lamaran termasuk surat pribadi. Atau pengertian dari surat pribadi
adalah surat yang dibuat oleh seseorang yang isinya menyangkut kepentingan pribadi.
Sedangkan yang termasuk surat pribadi adalah :

1. Surat keluarga.
Surat keluarga adalah surat yang dibuat seseorang yang isinya menyangkut
kepentingan pribadi atau keluarga.Surat keluarga biasanya dibuat oleh anak
kepada orang tuanya karena dalam perantauan (misalnya kuliah atau bekerja di
tempat yang jauh), bisa juga surat dari saudara yang satu dengan yang lain dan
berlainan tempat.
2. Surat Lamaran Pekerjaan
Surat lamaran pekerjaan adalah surat yang dibuat seseorang ( pelamar ) yang
ditujukan kepada kantor atau perusahaan tertentu guna mendapatkan pekerjaan
sesuai dengan lowongan pekerjaan yang ditawarkan.Untuk membuat surat
lamaran pekerjaan perlu memperhatikan tahap-tahapnya yaitu :
a. Sumber informasi
b. Pedoman penulisan
c. Lampiran yang diminta
d. Proses pengajuan surat lamaran Surat Perijinan
3. Surat Perijinan
Surat perijinan adalah surat yang ditulis seseorang yang isinya menyangkut
permohonan ijin kepada pihak tertentu untuk mendapatkan ijin yang di
maksudkan.
Selain surat bersifat pribadi kepada instansi atau kantor tempat kerja
seseorang,surat ijin juga diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pihak pihak
tertentu apabila seseorang atau sebuah keluarga ingin mengadakan suatu kegiatan
atau keramaian di masyarakat hal ini dimaksudkan agar jika terjadi sesuatu hal
yang tidak diinginkan pihak tersebut bisa ikut bertanggung jawab.
Contoh:
a. Surat ijin untuk tidak masuk kerja / sekolah.
b. Surat ijin untuk mengadakan keramaian / hajatan kepada RT atau
Lurah dan sebagainya.

xxviii
xxix
2.2.3 Memo

Surat memo merupakan salah satu bentuk komunikasi tertulis yang digunakan dalam
lingkungan bisnis, organisasi, atau instansi pemerintah. Kata "memo" berasal dari kata Latin
"memorandum," yang artinya "harus diingat." Surat memo memiliki peran penting dalam
menyampaikan informasi secara singkat, jelas, dan efisien.Ciri-ciri memo

Surat memo, atau memo saja, adalah suatu bentuk komunikasi tertulis yang dirancang
untuk menyampaikan informasi atau instruksi kepada penerima dengan cara yang ringkas dan
langsung. Memo umumnya digunakan untuk keperluan internal di suatu organisasi.

1. Fungsi Surat Memo:


a. Penyampaian Informasi Penting: Surat memo digunakan untuk
menyampaikan informasi penting yang memerlukan perhatian karyawan atau
anggota organisasi.
b. Memberikan Instruksi atau Petunjuk: Memo sering digunakan untuk
memberikan instruksi atau petunjuk terkait pekerjaan atau kegiatan tertentu.
c. Pemberian Pemberitahuan: Memo juga digunakan untuk memberikan
pemberitahuan terkait perubahan kebijakan, jadwal, atau hal-hal lain yang
relevan.
d. Komunikasi Internal: Memo efektif sebagai alat komunikasi internal karena
dapat disebarkan dengan cepat kepada anggota organisasi.
2. Ciri – Ciri Surat Memo:
a. Format Ringkas: Memo biasanya ditulis dalam format yang singkat, dengan
poin-poin utama disajikan secara jelas.
b. Header yang Jelas: Memo mencakup header yang mencantumkan informasi
seperti kepada, dari, tanggal, dan subjek.
c. Gaya Bahasa Formal: Meskipun bersifat singkat, gaya bahasa surat memo
umumnya formal dan sesuai dengan norma-norma kebahasaan.
d. Ditandatangani oleh Pengirim: Memo seringkali ditandatangani oleh
pengirim sebagai tanda keabsahan dan tanggung jawab.
3. Penulisan Surat Yang Baik Dan Benar:
Surat yang baik dan benar adalah surat yang disusun dan ditulis mengikuti syarat-
syarat,yaitu:
a. Tidak mengandung makna ganda,

xxx
b. Antara penerima dan pengirim memiliki maksud yang sama,
c. Sederhana,
d. Tepat menggunakan kata dalam pemakaiannya,
e. Tulisannya tersusun rapi dan berurutan,
4. Bahasa Yang Digunakan Dalam Surat, Sebaiknya:
a. Mengutamakan sama derajat.
b. Tegas.
c. Mudah dimengerti oleh pembaca.
d. Menggunakan bahasa yang sopan.
e. Jelas antara penulisan dan makna.

xxxi
BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1 Simpulan

Surat menyurat adalah salah satu bentuk komunikasi dengan mempergunakan


surat sebagai alat, oleh karena itu surat menyurat merupakan salah satu alat
komunikasi yang sangat penting dan setiap waktu dilakukan dalam tugas sehari-hari
dalam kantor

Surat merupakan salah satu alat komunikasi tertulis yang berasal dari satu pihak
dan ditujukan dari pihak lain untuk menyampaikan berita dengan demikian jelas
bahwa surat sangat penting artinya dalam membantu memperlancar tercapainya
tujuan organisasi.

Perlu diusahakan agar dapat membuat surat dengan baik, sebab penilaian negatif
terhadap surat akan dapat mempengaruhi pula penilaian negatif dalam organisasi.

3.2 Saran

Berdasarkan simpulan di atas, maka surat menyurat sangatlah penting dalam


suatu organisasi karena surat-menyurat merupakan salah satu bagian dari proses
komunikasi dalam organisasi yang berbentuk tulisan, proses surat menyurat ini lebih
diutamakan untuk lingkungan ekstern organisasi yang sangat berpengaruh dalam
menciptakan link organisasi.Dengan adanya surat menyurat yang baik dan rapi, maka
dapat mendukung tercapainya tujuan organisasi yaitu bisa bertahan (Survival) dan
bisa tumbuh berkembang (Growth).

xxxii
DAFTAR PUSTAKA

Ritonga, Parlaungan, 2010.Bahasa Indonesia Praktis, Medan : Bartong Jaya

www.blogger.com

www.google.co.id

www.scribd.com

www.wikipedia.com

www.ef.co.id.com

xxxiii

Anda mungkin juga menyukai