1298 2470 1 SM

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 8

PENGELOLAAN KELAS

DALAM MENINGKATKAN BELAJAR SISWA

Sri Warsono
SMP Negeri 2 Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara
e-mail: sisrix72@gmail.com

Abstract: The purpose of this research is to describe the planning ofclassroom management, the
implementation of classroom management, the supervision of classroom management and
supporting and hibiting factors of classroom management in increasing student’s learning results.
The method of this research was descriptive qualitative. The results of the reseach show that the
planning of classroom management was done by facility, teaching management and student’s
arrangement, the implementation of classroom management was done by applying some classroom
management principles and some approaches, the supervision has been done continuously, the
supporting and inhibiting factors are physical environment, social emotional and organization
condition.

Keywords: classroom management, study, students

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan tentang perencanaan
pengelolaan kelas, pelaksanaan pengelolaan kelas, pengawasan pengelolaan kelas dan faktor
pendukung dan faktor penghambat pengelolaan kelas dalam meningkatkan belajar siswa. Metode
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perencanaan
pengelolaan kelas dilakukan dengan mengatur fasilitas, pengelolaan pengajaran dan pengaturan
siswa, pelaksanaan pengelolaan kelas dilakukan dengan menerapkan beberapa prinsip pengelolaan
kelas dan beberapa pendekatan, pengawasan dilaksanakan secara terus menerus, factor pendukung
dan faktor penghambat pengelolaan kelas adalah lingkungan fisik, sosial kondisi emosional dan
Organisasi.

Keywords: pengelolaan kelas, belajar, siswa

PENDAHULUAN terutama dalam jabatannya, kinerja dan motivasi


Pendidikan merupakan tanggung jawab untuk mencerdaskan anak anak di kelas seiring
Negara, akan tetapi unjung tombak keberhasilan dengan perkembangan zaman yang semakin
tujuan pendidikan adalah guru. Guru dapat maju. Seperti tertuang dalam Undang undang
menciptakan sumber daya manusia yang unggul Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
dan memiliki kemampuan yang baik, tentang Sistem Pendidikan Nasional yang
meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mengatur tentang Standart Nasional Pendidikan
upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia. (SNP). Peran guru dalam mewujudkan cita cita
Guru merupakan figur seseorang yang dan tujuan pendidikan adalah suatu kewajiban.
memegang peranan penting dalam dunia Dalam proses pendidikan di sekolah,
pendidikan baik dasar maupun menengah, guru kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling
selalu terlibat dalam suatu agenda kegiatan pokok. Ini berarti berhasil tidaknya pencapaian
pendidikan, terutama pendidikan formal. Guru tujuan pendidikan banyak bergantung kepada
memiliki tanggung jawab bukan hanya di bagaimana guru melaksanakan proses belajar
sekolah tetapi juga di masyarakat. Guru adalah mengajar di sekolah.Banyak sekolah yang pada
seorang pahlawan tanda jasa yang mengabdikan kenyataan masih belum maksimal dalam proses
dirinya di sekolah dari awal hingga selesainya belajar mengajar. Guru belum melaksanakan
pelajaran, hal ini semata mata hanya untuk tugas dengan baik terutama dalam mengelola
mencerdaskan masyarakat selaku peserta didik di kelas. Banyak faktor yang harus diperhatikan
sekolah. Karena citra guru dimasyarakat kita agar Proses belajar mengajar dapat berjalan
senantiasa berubah rubah, hal ini sangat dengan baik. Salah satu faktor yang
dipengaruhi dengan adanya aspirasi dan mempengaruhi keberhasilan didalam proses
kekaguman masayarakat tentang seorang guru belajar di sekolah adalah pendidik, siswa dan

469
Warsono, Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Belajar Siswa 470

fasilitas. Guru berada pada bagian yang palig pengelolaan kelas merupakan salah satu
depan dalam mensukseskan tujuan pendidikan. keterampilan penting yang harus dikuasai guru.
Guru memiliki kompetensi yang di milikinya Pengelolaan kelas adalah suatu usaha yang
untuk di kembangkan dalam mencapai tujuan dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan
tersebut. Undang undang Republik Indonesia belajar mengajar dengan maksud agar dicapai
Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana
menjelaskan bahwa guru adalah pendidik yang kegiatan belajar mengajar seperti yang
professional dengan tugas utama mendidik, diharapkan (Arikunto, 1986:143).
mengajar, membimbing , mengarahkan, melatih, Djamarah (2006:185) menyebutkan Dalam
menilai dan mengevaluasi peserta didik pada usia rangka memperkecil masalah gangguan dalam
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar pengelolaan kelas dapat menerapkan prinsip
dan pendidikan menengah. Guru sebagai orang pengelolaan kelas. Djamarah mengatakan prinsip
yang melaksanakan tugas mendidik atau orang tersebut adalah sebagai berikut: a) Hangat dan
yang memberikan pendidikan dan pengajaran Antusias Hangat dan Antusias diperlukan dalam
baik secara formal maupun non formal (Aziz, proses belajar mengajar, b) Tantangan, c)
2003:51). Bervariasi, d) Keluwesan, e) Penekanan hal
Pendidikan di Indonesia masih rendah, positif dan f) Peranan Kedisiplinan.Pengelolaan
ketinggalan dengan negara tetatangga, ini kelas merupakan ketrampilan guru untuk
dikarenakan pengelolaan yang kurang maksimal. menciptakan suasana dan iklim pembelajaran
Rendahnya mutu dan kualitas pendidikan di yang kondusif. Pengelolaan kelas ini bertujuan
Indonesia , khususnya tingkat SMP sehinggga menyediakan berbagai fasilitas bagi kegiatan
menjadi tangggung jawab bersama untuk belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional
memperbaikinya terutama guru. Masalah utama dan intelektual dalam kelas sehingga
pendidikan di Indonesia hingga saat ini adalah menciptakan suasana menyenangkan.
rendahnya mutu pendidikan, khususnya Selain dengan menerapkan prinsip
pendidikn dasar dan menengah (Tilaar:2000). pengelolaan kelas dapat dilakukan dengan
Segala upaya dilakukan pemerintah untuk beberapa pendekatan pengelolaan kelas.
memperbaiki pendidikan termasuuk melak- Hubungan yang baik antara guru dengan sswa,
sanakan pelatihan, workshop, seminar, bedah menjalinkerja sama dalam belajar adalah
kurikulum untuk guru-guru.Akan tetapi sampai kuncinya.Pendekatan yang dilakukan guru dalam
saat ini kita masih mencoba untuk belajar meningkatkan belajar siswa dikelas. Pendekatan
memperbaiikinya.Keberhasilan seorang guru tersebut adalah 1) Pendekatan Kekuasaan.2)
dalam pendidikan menimbulkan rasa kepuasan Pendekatan Ancaman, 3)Pendekatan Kebebasan,
tersendiri bagi guru, rasa percara diri, serta 4 ) Pendekatan resep, 5) Pendekatan Ancaman.5)
menimbulkan semangat mengajar yang Pendekatan Pengajaran,6) Pendekatan Perubahan
tinggi.Sekolah sebagai lembaga pendidikan tingkah laku, 7) Pendekatan Sosial ekonomi,8)
formal masih banyak dihadapkan dengan Pendekatan Kerja Kelompok ,dan 9) Pendekatan
berbagai masalah baik menyangkut kinerja guru, Elektis dan Pluralistik.
pemerataan guru di daerah serta sarana dan Pengelolaan Kelas adalah suatu usaha
prasarana pendukung kegiatan pembelajaran, yang dilakukan oleh penanggung jawab kegiatan
karena masalah mutu pendidikan berkaitan belajar mengajar dengan maksud agar dicapai
dengan kinerja guru, kesenjangan antara kondisi yang optimal sehingga dapat terlaksana
kurikulum dan pelaksanaannya, memejemen kegiatan belajar mengajar seperti yang
sekolah yang belum menjamin terselenggaranya diharapkan (Arikunto, 1986:143).Pengelolaan
pembinaan guru secara profesional serta kelas berkaitan dengan upaya-upaya untuk
pemeliharaan sarana prasarana yang tersedia menciptakan dan mempertahankan kondisi yang
sangat kurang . optimal bagi terjadinya proses belajar
Ini mengindikasikan bahwa fasilitas Pengelolaan kelas merupakan suatu usaha
pendidikan yang belum memadai, iklim yang dilakukan oleh para penanngung kegiatan
pendidikan yang belum kondusif, motivasi yang pembelajaran atau membantu agar dicapai
rendah yang saat ini masih diupayakan oleh kondisi yang memuaskan sesuai dengan tujuan
negara kita.Untuk itu pendidikan harus di kelola yang diharapkan.
dengan benar. Salah satu yang di laksanakan di Pengelolan kelas adalah keterampilan guru
sekolah adalah pengelolaan kelas.Kelas harus di untuk menciptakan ,serta mengembalikanya bila
manajemen dengan maksimal, sehingga terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar,
471 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 5, November 2016, hlm. 469-476

dengan kata lain ialah kegiatan-kegiatan untuk yang dilakukan individu dalam perubahan
menciptakan dan mempertahankan kondisi yang tingkah laku baik melalui latihan dan
optimal bagi terjadi proses belajar mengajar. pengalaman yang menyangkut aspek aspek
Pengelolaan kelas merupakan ketrampilan Kognifif, Afektif dan Psikomotorik. Menuurut
seorang guru untuk terciptanyadan memelihara Abdillah (2002), Belajar adalah suatu kegiatan
kondisi belajar yang optimal serta mengem- yang dilakukan secara individui atau kelompok
balikan kondisi yang sebaik mungkin jika terjadi agarmendapatkan pengetahuan yang berguna
masalah, baik dengan mendisiplinkan atau dimasa yang akan datang. Belajar adalah Usaha
melakukan kegiatan remedial terhadap peserta sadar yang dilakukan oleh individu dalam
didik di kelas ( Hasibuan dan Moejiono, perubahan tingkah laku baik melalui latihan dan
2006:82). Pengelolaan kelasyang baik akan pengalaman yang menyangkut aspek Kognitif,
mempengaruhi dan meningkatkan belajar siswa Afektif dan Psikomotor. Sedangkan menurut
di kelas. Slameto (2010) menyatakan bahwa belajar
Pengelolaan kelas tidak bisa dilepaskan adalah suatu proses yang dilakukan seseorang
dari pengawasan oleh kepala sekolah. untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
Pengawasan seyogyanya dilakukan oleh kepala yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
ekolah secara terus menerus dan berkelanjutan pengalaman sendiri sebagai interaksi dengan
untuk membina dan membimbing guru dalam lingkungannya.
meninggkatkan kinerja.pengawasan pada Belajar merupakan kegiatan sehari hari
hakekatnya adalah memperbaiki hal belajar dan bagi siswa di sekolah. Kegiatan belajar tersebut
mengajar. Pengawasan/ Supervisi hadir untuk dapat dilakukan dimana saja , dirumah, di
membimbing pertumbuhan kemampuan dan sekolah, dikebun di pantai dimanapun mereka
kecakapan professional guru, (Suhardan, senang untuk belajar sehingga menumbuhkan
2007:41)Adapun pelaksanaan pengawasan dalam keinginan minat dan motivasi belajar. Dengan
pengelolaan kelas dilakukan dengan beberapa menerapkan prinsip prinsip belajar guru akan
cara yaitu: a) Pengawasan secara umum, b) lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran
Pengawasan program belajar mengajar di kelas di kelas sehinggga tujuan dapat dicapai.
baik dilakukan secara kliniks.Pengawasan Aktivitas yang dilakukan guru dalam belajar dan
dilakukan dengan menerapkan teknik pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan
pengawasan yang diilakukan oleh kepala sekolh prinsip prinsip belajar (Davies, 1991:32).
terhadap guru teknik tersebut yang biasa di Berangkat dari pemaparan penelitian ini,
gunakan adalah teknik unjungan kelas, observasi maka perlu dilaksankanan penelitian tentang
kkelas, interviu, percakapan pribadi dan menilai pengelolaan kelas dalam meningkatkan belajar
diri sendiri. siswa di SMP Negeri 3 Ketahun, Kabupate
Dalam kehidupan bermasyarakat kita tidak Bengkulu Utara. Berdasarkan uraian diatas
bisa dilepaskan dengan aktivitas pembelajaran. rumusan masalah khususpenelitian ini adalah:
Dengan kata lain kita tidak bisa lepas dengan Bagaimanakah perencanaan pengelolaan kelas,
ruang dan waktu, karena kita tidak bisa terlepas pelaksanaan pengelolaan kelas, pengawasan
dari kegiatan belajar. Namun banyk faktor yang pengelolaan kelas,dan factor pendukung dan
dapat menghambat tercapainya tujuan penghambat pengelolaan kelas, dalam
pembelajaran.Faktor faktor tesebut dating dari meningkatkan belajar siswa di SMP Negeri 3
faktor lingkungan, Sosial Emosiobal dan Kondisi Ketahun, kabupaten Bengkulu Utara.Tujuan
Organisaional. Faktor yang mempengaruhi yang diharapkan dari penelitian ini
pengelolaan kelas dalam rangka tercapainya mendiskripsikan pengelolaan kelas dalam
tujuan belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor meningkatkan belajar siswa di SMP Negeri 3
diantaranya: 1) Lingkungan fisik, 2) Kondisi Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara. Lebih dari
sosial- Emosional dan 3) Kondisi Organisasional. itu tujuan secara khusus penelitian ini adalah
(Sahardan,dkk. 2008:112-113). Belajar merupa- mendiskripsikan tentang perencanaan, pelak-
kan suatu kegiatan yang dilakukan seseorang sanaan, pengawasandan factor pedukung dan
yang bermuara dalam pencapaian tujuan. penghambat pengelolaan kelas daam meing-
Belajar dapat terjadi tanpa pembelajaran, katkan belajar siswa di SMP Negeri 3 Ketahun.
akan tetapi pengaruh aktivitas pembelajaran Penelitian ini hendaknya berguna dan berman-
dalam belajar hasilnya lebih menguntungkan dan faat untuk meningkatkan kinerja guru dalam
l;ebih mudah dimengerti.Belajar adalah Suatu melaksanakan pembelajaran dan pengelolaan
usaha yang sadar yang dilakukan individu proses
Warsono, Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Belajar Siswa 472

kelas. Juga dapat bermanfaat secara teoritis, umumnya dan warga kelas pada khususnya.
manfaat praktis bagi guru dan bagi sekolah. Dalam melaksanakan pengelolaan kelas guru
menerapkan beberapa prinsip dan beberapa
METODE pendekatan yang bermanfaat bagi sisawa.Setelah
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri mendapatkan kepastian tentang arah, tujuan,
3 Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara dalam tindakan, tindakan sekaligus metode ataupun
rangka meningkatkzn belajar siswa melalui teknik yang tepat untuk digunakan, guru
pengelolaan kelas yang efektif.Prestasi yang melakukan pengorganisasian dalam pelaksanaan
diraih sekolah tiidak datang dengan sendirinyaa pengelolaan kelas dengan tujuan agar
tetapi lebih karena adanya pengelolaan kelas pelaksanaan pengelolaan yang dijalankan oleh
yang baik. Guru menggunakan ketrampilannya guru dapat berjalan sesuai dengan rencana.
untuk melaksanakan pengelolaan kelas dan Ketiga, pengawasan pengelolaan kelas
mengondisikan agar tercipta suasana aman, dilaksanakan oleh kepala sekolah secara
nyaman dan kondusip untuk melaksanakan kontinue dan berkelanjutan.Tujuan dan manfaat
pembelajaran. Berdasarkan uraian permasalahan dilaksanakan pengawasan adalah untuk
pada penelitian ini maka rancangan penelitian meningkatkan kualitas mutu pengajaran dan
adalah menggunakan jenis penelitian diskriptip kemampuan seorang guru dalam melaksanakan
kualitatif. Dengan harapan dapat mendiskripsi- pengelolaan kelas, untuk meningkatkan situasi
kan secara lengkap tentang “Pengelolaan kelas belajar mengajar yang memungkinkan siswa
dalam meningkatkan belajar siswa di SMP belajar lebih efektif, dan memberikan bimbingan
Negeri 3 Ketahun,Kabupaten Bengkulu Utara”. bagi para guru untuk memperbaiki kekurangan-
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan tiga nya. Pengawasan yang dilakukan secara efekti
cara yaitu,(1) wawancara, (2) Observasi dan (3) dan efesien dapat dilakukan dengan cara
dokumentasi.Analisa data bersifat Induktif yaitu melakukan penyusunan program pengawasan,
digunakan untuk menyempurnakan pemahaman melaksanakan program pengawasan dengan rasa
terhadap data yang diperoleh.Untuk menganalisa tanggung jawab, serta mendokumentasikan hasil
data adalah dengan: 1) Menelaah data, 2) pengawasan untuk melakukan pengawasan
Reduksi, 3) menyusun satuan data, 4) tindak lanjut.
Mengategorikan satuan data, 5) Menafsirkan . Keempat, faktor yang mendukung dann
menghambat dan mempengaruhi dalam
HASIL DAN PEMBAHASAN pengelolaan kelas agar mampu meningkatkan
Hasil belajar siswa adalah faktor lingkungan fisik,
Hasil penelitian di lapangan mengenai faktor Sosial Emosional dan faktor organi-
pengelolaan kelas dalam meningkatkan belajar sasional di sekolah tersebut. Faktor lingkungan
siswa adalah sebagai berikut:Pertama, guru fisik mencakup didalamnya adalah ruang kelas
selalu merencanakan mengelola kelas dalam tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran,
proses belajar mengajar. Tugas guru dalam pengaturan tempat duduk siswa, pengaturan
pengelolaan kelas meliputi: 1) Persiapan pencahayaan/sinar, pengaturan dalam menyim-
Perangkat pengajaran, 2) mengecek dan meneliti pan barang di kelas. Factor Sosial Emosional
daftar hadir siswa, 3) mengatur kebersihan ruang meliputi kondisi guru menyangkut masalah Tipe
kelas,4) mengatur denah tempat duduk, daftar kepemimpinan, Sikap guru , Suara guru serta
piket, absensi siswa, buku siswa dan tata tertib hubungan baik dengan guru. Sedangkan Kondisi
kelas (Penyelenggaraan administrasi). Peren- Organisasional sekolah dilamnya menyangkut
canaan pengelolaan kelas yang dilakukan guru kondisi siswa baik itu kondisi Internal siswa
meliput pengaturan fasilitas, pengaturan maupun kondisi Eksternal siswa.
pengajaran dan pengaturan peserta didik.
Kedua, Pengelolaan kelas dalam Pembahasan
meningkatkan belajar siswa dapat dilakukan 1. Perencanaan Pengelolaan Kelas
dengan memberikan apresiasi dan persepsi Pengelolaan kelas tidak sekedar pada hal-
terhadap siswa sebelum mulai pembelajaran di hal teknis atau menyangkut strategi belaka,
kelas,memberikan rasa aman dan nyaman dalam namun lebih menyangkut faktor pribadi-pribadi
kelas untuk dapat mengikuti pembelajaran, peserta didik yang ada di kelas tersebut.
menciptakan hubungan yang baik sesama siswa Pengelolaan kelas yang ditekankan pada
serta siswa dengan guru sehingga tercipta bagaimana mengelola pribadi-pribadi yang ada
suasana kekeluargaan antar warga sekolah pada akan lebih menolong dan mendukung
473 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 5, November 2016, hlm. 469-476

perkembangan pribadi, baik pribadi peserta didik berhubungan dengan pengem-bangan belajar
maupun pribadi gurunya. Pada hakekatnya yang optimal. Ketrampilan yang berhubungan
pengelolaan harus direncanakan agar pelaksa- dengan respon guru terhadap gangguan siswa
naannya memiliki arah dan tujuan yang yang dilakukan terus menerus. Guru harus
jelas.Proses perencanaan pengelolaan kelas di melakukan tindakan remedial/ perbaikan untuk
buat sebelum masuk dan melaksanakan pemb- mengendalikan kondisi belajar yang optimal
elajaran ini penting agar kegiatan pembelajaran Berdasarkan hasil temuan penelitian yang
tidak terganggu. dilakukan oleh guru dalam mempersiapkan
Pengelolaan kelas selalu dimulai dari perencanaan agar tujuan dapat tercapai adalah
tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan dengan: 1) Rencana pengaturan Fasilitas, 2)
pengawasan serta faktor yang mendukung dan Rencana pengelolaan pengajaran 3) Rencana
menghambat dalam pengelolaan kelas. Kegiatan pengaturan peserta didik (siswa
perencanaan yang harus guru dalam kelas 2. Pelaksanaan Pengelolaan Kelas
adalah mempersiapkan rencana pengaturan Pelaksanaan pengelolaan kelas dilakukan
sarana prasarana kelas, pengelolaan pengajaran, dengan metode atau pendekatan pendekatan dan
siswa, dan administrasi kelas, seperti rencana prinsip pengelolaan kelas,sehingga pelaksanaan
pengaturan tempat duduk, pencahayaan ruangan, pengelolaan kelas dapat berjalan dengan lancar.
perencanaan pengajaran, perencanaan pengad- Guru harus mampu menampilkan sikap
ministrasian, perencanan daftar absensi siswa, professional, lewes, bersemangat dan disipiln
semua harus ada sebelum memasuki dan yang tinggi. Seperti pendapat yang di kemukan
melaksanakan pembelajaran. perencana ini oleh Djamarah (2006), dalam rangka
hendaknya dibuat dari jauh jauh hari. memperkecil masalah masalah gangguan dalam
Peran guru dalam implementasi pengelolaan kelas dapat dipergunakan prinsip
perencanaan pengelolaan kelas dalam proses prinsip pengelolaan kelas dan beberapa
belajar mengajar diantaranya adalah a) pendekatan .yaitu dengan prinsip Kehangatan
Menetapkan apa yang akan, kapan dan dan Antusias, prinsip Tantangan, prinsip
bagaimana cara pelaksanakan rencana tersebut, Bervariasi, prinsip Keluwesan, prinsip
b) Membatasi sasaran dan menetapkan penekanan hal positif dan prinsip peranan
pelaksanaan kerja untuk mencapai hasil yang Disiplin.
maksimal melalui proses penetapan target, Kemudian pendekatan yang dimaksud
c) Mengembangkan Alternatif tindakan, d) menurut Djamarah (2006), pendekatan yang
Mengumpulkan dan menganalisis informasi serta dilakukan guru dalam mengelola kelas yaitu
e) mempersiapkan dan mengkomunikasikan Pendekatan Kekuasaan, Pendekatan Ancaman,
rencana dan keputusan. Guru diharapkan Pendekatan Kebebasan, Pendekatan Resep,
merencanakan dan menyampaikan pengajaran Pendekatan Pengajaran, Pendekatan Perubahan
dalam pengelolaan kelas, karena semua itu Tingkah laku, pendekatan social ekonomi dan
memudahkan siswa untuk belajar. Walaupun pedekatan elektis. Selain dengan menggunakan
kadang keadaan kelas sangat tidak mendukung prinsip prinsip diatas pelaksanaan pengelolaan
karena tidak terkordinir dengan rapi.Sehingga kelas dapat dilakukan dengan berbagai
kelas dapat tidak kondusif, tidak aman kegiatan pendekatan yang sifatnya dapat menjalin
pembelajaran di kelas terganggu.Dalam hubungan yang baik anatra guru dengan siswa
melaksanakan pengelolaan kelas guru harus dikelas.
menguasai ketrampilan dan metode dalam Gurusebagai orang yang dituakan dan
menciptakan suasana belajar yang baik. menjadi suri tauladan bagi siswa sehingga guru
Ketrampilan yang harus dikuasai adalah harus bisa berkomunikasi dengan baik. Dalam
ketrampilan yang berhubungan dengan kondisi pelaksanaan pengelolaan kelas.Guru harus dapat
belajar, baik kondisi ruangan belajar, fasilitas mengondisikan kelas dan siswa semaksimal
dan kondisi peserta didik. mungkin shingga tercipta suasana kekeluargaan
Menurut Sa’ud (2010), ketrampilan guru dengan siswa. Ciptakan suasana menyenangkan,
berhubungan dengan: 1) Ketrampilan yang aman dan nyaman jangan ada jarak dengan siswa
berhubungan dengan penciptaan dan pemeli- dalam membimbing dan pembinaan. Karena
haraan kondisi belajar. Kemampuan guru dengan suasana yang demikian proses kegiatan
memperbaiki dan mengambil inisatif mengen- pengelolaan kelas dan pembelajaran dapat
dalikan kondisi pembelajaran sehingga berjalann dilaksanakan. Suasana belajar yang menyenang-
optimal, efesien dan efektif. 2) ketrampilan kan mendorong minat belajar tinggi. Salah satu
Warsono, Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Belajar Siswa 474

masalah dalam menciptakan iklim belajar adalah oleh kepala sekolah dengan menerapkan teknik/
disiplin (Sahertian, 2000: 145-146). metode yang tepat agar guru termotivasi dan
Pelaksanaan pengelolaan kelas sedapat tidak terintimidasi oleh kepala sekolah.
mungkin menciptakan susana yang akrab dengan Pengawasan yang dilakukan oleh kepala sekolah
siswa dan orang tua. Dengan adanya hubungan dapat dilakukan dengan individual ataupun
yang harmonis antara guru dengan siswa/ orang kelompok. Sahertian (2000), teknik pengawasan
tua atau siswa dengan siswa yang lain akan dapat individual merupakan teknik ang igunakan pada
menciptakan kondisi yang nyaman. dengan pribadi yang mengalami masalah khusus dan
kondisi seperti untuk menghindari terjadinya memerlukan bimbingan sendiri oleh kepala
percekcokan dan perselisihan antar sesama sekolah. Guru perlu mendapatkan pengawasan
murid. Jika apabila terjadi perselisihan segera secara khusus agar dalam melaksanakan kegiatan
dapat diselesaikannya. Siswa diajak untuk pengelolaan kelas dan pembelajaran lebih berhati
membuat kelas menjadi satu keluarga , lebih hati serta tidak melakukan penyimpangan. Guru
indah dan asri sehingga ruang kelas menjadi dapat menggunakan waktu untuk melaksanakan
menarik siswa termotivasi untuk mengikuti kewajibannyasesuai denganaturan yang ada
pelajaran yang disampaikan oleh guru. Siswa disekolah. Harapan guru pengawasan ini
dapat meraih prestasi yang membanggakan. Guru memberikan manfaat untuk dirinya dan untuuk
dapat memberikan reward bagi siswa yang siiswa selaku objek dalam pembelajaran.
berprestasi. Pengawasan merupakan tindakan pembinaan
3. Pengawasan Pengelolaan Kelas bagi guru oleh kelapa sekolah. Mulyasa (2005).
Pengawasan pengelolaan kelas Pengawasan dan pengedalian adalah
dilaksanakan secara berkaelanjutan oleh kepala tindakan yang prefentif untuk mencegah agar
sekolah. Tujuan utama dilaksanakan pengawasan tenaga kependidikan tidak melakukan
dalam pengelolaan kelas di SMP Negeri 3 penyimpangan dan berhati hati dalam melakukan
Ketahun adalah Untuk meningkatkan kinerja pekerjaannya. Pengawasan yang dilakukan
guru, mengevaluasi kekurangan yang ada pada dilakukan oleh Kepala sekolah secara
diri guru, guru mampu melaksanakan pengajaran berkelanjuatan dengan menggunakan teknik
dengan baik serta menjalin hubungan yang baik teknik pengawasan dan menerapkan prinsip
anata atasan dengan bawannya. Tujuan dan prinsip pengawasan yaitu Kontinuitas. Program
manfaat pengawasan yang dilakukan terhadap pengawasan kelas dalam meningkatkan belajar
kinerja guru pada umumnya adalah1) dapat siswa sesuai dengan harapan. Pengawasan
membangkitkan dan mendorong semangat guru dilakukan oleh kepala sekolah dilaksanakan
dan tenaga administrasi untuk menjalankan tugas secara berkelanjutan yang bertujuan untuk
dengan sebaik baiknya, 2) Agar guru dan tenaga mengevaluasi program kegiatan serta
Administrasi lainnya dapat memperbaiki memberikan masukan kepada para guru agar
kekurangannya, 3) berusaha bersama sama dapat meningkatkan kinerja.
mengembangkan, mencari dan menggunakan 4. Faktor Pendukunng dan Penghambat
metode baru dalam kemajuan proses belajar, 4) Pengelolaan Kelas
dapat membina kerjasama yang harmonis antara Faktor Pendukung dan penghambat dalam
guru,murid dan pegawai sekolah.Pengawasan Pengelolaan kelas dalam meningkatkan
yang dilakukan oleh kepala sekolah dilakukan belajarsiswa adalah Faktor Intern dan Faktor
dua kali dalam satu semester yaitu diawal tahun Ekstren yang didalamnya mencakup masalah
pelajaran dan akhir tahun pelajaran. Dan tenaga pendidik, peserta didik, fasilitas
dilaksanakan oleh kepala sekolah dibantu dengan (lingkungan fisik), lingkungan masyarakat.
guru yang senior yang ditunjuk oleh kepala Faktor Inern siswa berhubungan dengan emosi,
sekolah untuk dapat melaksanakan pengawasan pikiran, perilaku, dankepribadian siswa. Sedang-
terhadap sesama guru kan faktor Ekstern berhubungan dengan
Pengawasan yang dilakukan oleh kepala lingkungan tempat belajar, penempatan siswa,
sekolah dengan tujuan mampu mendidik dan pengelompokan siswa, dan jumlah siswa.Faktor
meningkatkan kualitas kinerja guru. Pengawasan guru juga mempengaruhi dalam upayan
ini merupakan control agar kegiatan pendidikan pengelolaan kelas manyangkut masalah social
yang dilaksanakan di sekolah agar tidak emosionalnya. Djamarah (2006), faktor
melenceng dari tujuan. Pengawasan ini dilakukan pendukung dan penghambat pengelolaan kelas
untuk membantu para guru dalam melakukan ada dua yaitu faktor Intern siswa dan faktor
pekerjaan disekolah.Pengawasan yang dilakukan Ekstern siswa. Kondisi Sosial Emosional guru
475 Manajer Pendidikan, Volume 10, Nomor 5, November 2016, hlm. 469-476

dalam kelas memiliki pengaruh yang cukup besar dan melaksanakan perencanaan pengelolaan
terhadap kegiatan pengelolaan kelas dan kegiatan kelas dengan nenerapkan prinsip dan
pembelajaran, kegairahan siswa dalam mencapai pendekatann pengelolan kelas serta pengawasan
tujuan. pengelolaan kelas dilakukan secara berkelanjutan
Kondisi Sosial Emosional meliputi , a) dengan memperhatikan faktor pendukung dan
Tipe Kepemimpinan guru. Bahwa peran guru penghambatnya. Secara khusus temuan
akan mewarnai suasana emosional didalam penelitian dapat disiskripsikan simpulan sebagai
kelas.apa yang dilakukan guru dalam berikut:
melaksanakan pembelajaran akan memberikan Pertama, Perencanaan Pengelolaan
dampak dan pengaruh terhadap siswaapakah itu kelasdilakukan dengan membuat perencanaan
baik atau buruk. b) Sikap Guru. Sikap guru untuk melaksanakan pengaturan fasilitas,
dalam menghadapi siswa harus selalu terkendali pengaturan pengelolaan pengajaran dan
dan tetap menjalin hubungan yang baik dengan perencanaan pengaturan peserta didik. Sehingga
siswa yang bermasalah, c) Suara Guru.d) tercipta suasana yang aman, menyenangkan dan
Pembinaan hubungan yang baik dengan nyaman untuk belajar. Perencanaan di buat
siswa.Disamping menjalin hubungan yang baik sebelum masuk dalam kelas.
sesame guru hendaknya hubungan juga terjalin Kedua, pelaksanaan Pengelolaan kelas di
baik dengan siswa di kelas. SMP dilaksanakan dengan menjalin hubtungan
Faktorlain yang diungkapkan adalah faktor yang baik dengan warga sekolah, dengan
Organisasional. Faktor ini merupakan kegiatan menerapkan prinsisp prinsip pengelolaan kelas
rutin yang senantiasa dilakukan agar hambatan yaitu dengan prinsip Kehangatan dan Antusias,
dalam mengelola kelas dapat dihindari.adanya prinsip Tantangan, prinsip Bervariasi, prinsip
kegiatan rutin disekolah dan telah di laksanakan Keluwesan, prinsip penekanan hal positif dan
oleh semua siswa mampu menanamkan rasa prinsip peranan Disiplin. Kemudian juga
saling menghormati dan menghargai di sekolah. menggunakan beberapa pendekatan dengan :
Sehingga mampu berlaku yang teratur dan Pendekatan Kekuasaan, Pendekatan Ancaman,
memiliki perilaku yang terpuji , seperti memberi Pendekatan Kebebasan, Pendekatan Resep,
salam, melaksanakan upacara bendera,kehadiran, Pendekatan Pengajaran, Pendekatan Perubahan
piket danlainnya.Kegiatan tersebut antara lain Tingkah laku, pendekatan social ekonomi dan
Pengaturan Pembelajaran, Guru berhalangan pedekatan elektis.
Hadir, masalah tentang siswa, upacara bendera, Ketiga, Pengawasan Pengelolaan kelas
senam, dan lainya (Sahardan, 2008). dilaksanakan secara berkelanjutan yang
Banyaknyafaktor yang dapat mempenga- dilakukan oleh kepala sekolah terhadap
ruhi dan menghambat di dalam Pengelolaan guru.pengawasan dilaksanakan dengan meng-
kelas dalam meningkatkan belajar siswa gunakan tehnk tehniik pengawasan dan
sehingga perlu diperhatikan oleh guru. Berdasar- menerapkan prinsip prinsip penggawasan.Tujuan
kan hasil penelitian maka dapat dikatakan faktor utama dilaksanakan pengawasan dalam
utama pendukung dan penghambat pengelolaan pengelolaan kelas adalah Untuk meningkatkan
kelas adalah lingkung-an Fisik, Kondisi Sosial kinerja guru, mengevaluasi kekurangan yang ada
Emosional dan Kondisi Organisasionalbelajar pada diri guru, guru mampu melaksanakan
yang baik. Lingkungan fisik didalamnya pengajaran dengan baik serta menjalin hubungan
menyangkut Pengaturan ruang belajar, yang baik antara atasan dengan bawannya.
pengaturan tempat duduk, pencahayaan dan Keempat, Faktor Pendukung dan
penyimpanan barang.Kondisi Sosial Emosional penghambat dalam Pengelolaan kelas adalah
menyangkut Tipe Kepemimpinan, Sikap guru, Faktor lingkungan Fisik, Kondisi Sosial
suara guru dan pembinaan hubungan yang baik Emosional dan Kondisi Organisasional .faktor
serta Kondisi social organisasional menyangkut lingkungan fisik berhubungan dengan tempat
tentang Faktor Internal peserta didkik dan faktor belajaryang mempengaruhi terhadap pemb-
eksternal peserta didik. elajaran. Kondisi Sosial Emosional, Kondisi
organisasional berhubungan dengan faktor
SIMPULAN DAN SARAN intern dan ekstern siswa.
Simpulan Saran
Simpulan ini menunjukkan bahwa Dalam penilitian masih banyak kelemahan
Pengelolaan kelas dalam meningkatkan belajar dan kekurangan sehingga perlu perbaikan,agar
siswa dilakukan dengan: membuat perencanaan
Warsono, Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Belajar Siswa 476

penulisan kedepan lebih baik, untuk itu penulis perbaikan, untuk itu saran dan masukan yang
menyaran sebagai berikut : sifatnya membangun demi sempurnanya
Pertama, sebelum melaksanakan aktifitas penuklisan tesis ini sangat kami harapkan. Dan
dikelas guru harus membuat dan mempersiapkan mudah mudahan tesis ini berguna dan
diri dengan baik, merencanakan semua bermanfaat sebagai bahan bacaan.
kebutuhan yang akan dipakai di dalam
melaksankan pembelajaran dan pengelolaan
kelas. DAFTAR RUJUKAN
Kedua, dalam pelaksanaan Pengelolaan
kelas bahwa pelaksanaan tidak semudah dengan Abdillah, Husni. 2002. Pengertian Belajar dari
teori, untuk itu guru harus memiliki metode- Berbagai Sumber Online. http//husni-
metode/ strategi dan pendekatan yang dapat abdillah.multiply.com/journal/item/9 (di-
menunjang terlaksannya kegiatan pengelolaan unduh 2 Agustus 2015)
kelas sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat Arikunto, Suharsimi. 1986. Tentang Pengelolaan
terealisasi. Kelas dan siswa sebuah pendekatan
Ketiga, agar apa yang dilakukan oleh evaluative. Jakarta: PT Raja Grafindo
guru memiliki hasil prestasi maka semua Persada.
kegiatan yang dilaksanakan harus ada penga- Aziz. 2003. Anatomi Organisasi dan
wasan. Pengawasan ini penting karena dengan Kepemimpinan Pendidikan. Bandung:
pengawasan ini guru mampu memperbaiki Alfabeta
kekurangandan kelemahan, dengan pengawasan Davies, RB. 1991. Teacher as Curricullum
ini dapat memotivasi kinerja guru serta guru Evaluators.Sydney: George Allen and
mampu menjalin hubungan yang baik dengan Unwin
kepala sekolah selaku atasan. Djamarah. 2006. Strategi Belajar Mengajar.
Keempat, banyak faktor yang dapat Jakarta: Rineka Cipta
menghambat dan mempengaruhi proses pelak- Hasibuan dan Moejiono. 2006. Proses Belajar
sanaan pengelolaan kelas dalam meningkatkan Mengajar. Bandung: Remaja Karya.
belajar siswa untuk itu guru harus mampu Mulyasa. 2014. Menejemen Berbasis Sekolah,
mengembangkan factor pendukung agar Konsep Stategi dan Implementasi.
pelaksnaan pengelolaan kelas dapat berjalan Bandung: Remaja Rosda Karya Offset.
dengan baik , serta guru mampu mencari jalan Sahardan, dkk. 2008.Manajemen Pendidikan.
dan menyelesaikan permasalahan yang dihadapi Bandung : Alfabeta.
siswa dalam melaksanakan pengelolaan kelas. Sahertian. 2000. Teknik Dasar dan Konsep
Kelima, bahwa SMP Negeri 3 Ketahun Supervisi Pendidikan dalam Rangka
dipilih sebagai tempat penelitian, dikarenakan Pengembangan Sumber daya
SMP ini memiliki banyak prestasi baik akademik Manusia.Jakarta : Renika Cipta.
maupun non akademik dan menjadi sekolah Sa’ud, Udin Saefudin. 2013. Inovasi Pendidikan.
faforit di wilayah ini. Dengan demikian sekolah Bandung: Alfabeta.
ini dapat menjadi contoh bagi sekolah sekitarnya. Tilaar, H.A.R. 2000. Paradigma Baru Pendidik-
Keenam, bahwa penulisan ini masih an Nasional. Jakarta: Rineka Cipta
banyak kesalahan dan kekurangan sehingga perlu

Anda mungkin juga menyukai