Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

“PENAWARAN DAN PERMINTAAN AGREGAT”


Disusun untuk memenuhi tugas Teori Ekonomi Makro
Dosen pengampu : Umar Yeni Suyanto, M.Pd., MM.

Disusun oleh:
1. Argik Fitro Magfiroh 2001021171
2. Hayatun Nufus Kamilah 2001021181
3. Silfa Syabilatul Nabila 2001021198
4. Ulul Afifah 2001021201
5. Vivin Meiliana S. 2001021203

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS AHMAD DAHLAN LAMONGAN
2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmatnya, penulisan makalah ini dapat diselesaikan tepat waktu dengan
sebaik baiknya.
Makalah ini kami susun dengan maksimal sehingga dapat terselesaikan
dengan lancar dan penulisan makalah ini bertujuan untuk sumber pembelajaran ,
referensi serta pemenuhan tugas mata kuliah ekonomi makro 1.
Terlepas dari itu, penulis juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata
sempurna , oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran
membangun dari pembaca serta pembimbing .
Akhir kata, diharapkan makalah ini dapat menjadi bahan refrensi belajar serta
menggugah semangat belajar pemuda maupun orang dewasa, selain itu diharapkan
para pembaca dapat paham terhadap materi yang dibahas, yakni Perhitungan
Pendapatan Nasional.

Lamongan, 12 Oktober 2021

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Model penawaran agregat (agregate supply/AS) dan permintaan agregat
(agregate demand/AD) seringkali digunakan untuk membantu menganalisis
fluktuasi ekonomi dalam jangka pendek. Model AS – AD ini merupakan
turunan dari model IS-LM, dimana pada model IS-LM menggunakan asumsi
bahwa tingkat harga bersifat konstan.
Kurva permintaan agregat pada dasarnya melmbangkan jumlah dari
seluruh barang dan jasa yang diminta dalan suatu perekonomian pada tiap
tingkat harga. Artinya,jika hal lain tetap sama,penurunan tingkat harga
keseluruhan dalam prekonomian cenderung meningkatkan jumlah barang dan
jasa yang diminta. Sedangkan kurva penawaran agregat menyatakan jumblah
keseluruan barang dan jasa yang diproduksi serta dijual pada setiap tingkat
harga oleh berbagai produsen. Artinya,dalam periode satu atau dua tahun,
naiknya tingkat harga keseluruhan dalam prekonomian cenderung menainkan
jumlah penawaran barang dan jasa dan penurunan tingkat harga cenderung
mengurangi jumlah penawaran barang dan jasa.
Fluktuasi dalam keseluruhan perekonomian berasal dari perubahan
penawaran agregat atau permintaan agregat. Para ekonomi menyebut
perubahan dalam penawaran dan permintaan agregat ini sebagai
guncangan(shock) terhadap perekonomian. Guncangan yang menggeser kurva
penawaran agregat disebut guncangan penawaran (supply shock). Sedangkan
guncangan yang mengeser kurva permintaan agregat disebut guncangan
permintaan(Deman shock)
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan permintaan dan penawaran agregat?
2. Apa saja faktor mengenai fluktuasi ekonomi?
3. Apa yang dimaksud fluktuasi ekonomi jangka pendek?
4. Bagaimana terjadinya kurva permintaan agregat?
5. Bagaimana terjadinya kurva penawaran agregat?
6. Apa yang menyebabkan fluktuasi ekonomi?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Supaya bisa mengetahui permintaan dan penawaran agregat
2. Supaya bisa mengetahui faktor mengenai fluktuasi ekonomi
3. Supaya bisa memahami fluktuasi ekpnomi jangka pendek
4. Supaya bisa memahami terjadinya kurva permintaan agregat
5. Supaya bisa memahami terjadinya kurva penawaran agregat
6. Supaya bisa mengetahui penyebab fluktuasi ekonomi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian permintaan dan penawaran agregat
A. permintaan agregat
Permintaan agregat (aggregate demand, AD) adalah hubungan antara jumlah
output yang di inginkan dan tingkat harga agregat. Dengan kata lain, kurva
permintaan agregat menyatakan jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli orang pada
tingkat harga tertentu.
Persamaan kuantitas sebagai permintaan agregat. Teori kuantitas menyatakan
bahwa:
Keterangan:
M:Penawaran uang
V:Perputaran uang
P:Tingkat harga
Y:Jumlah output
MV=PY
Jika perputaran uang adalah konstan,maka persaman ini menyatakan bahwa
penawaran uang menentukan nilai nominal output,yang sebaliknya adalah produk
dari tingkat harga dan jumblah output.
B. Penawaran Agregat
Penawaran Agregat adalah (aggregate supply, AS) adalah hubungan antara
jumlah barang dan jasa yang ditawarkan dan tingkat harga. Karena perusahaan yang
menawarkan barang da jasa memiliki harga fleksibel dalam jangka panjang tetapi
harga yang kaku dalam jangka pendek, hubungan penawaran agregat bergantung pada
horison waktu.
2.2 Fakta Mengenai Fluktuasi Ekonomi
A. Fluktuasi ekonomi bersifat tidak teratur dan tidak dapat diperkirakan.
Fluktuasi-fluktuasi yang terjadi dalam perekonomian seringkali disebut
sebagai siklus bisnis (business cycle). Sesuai dengan namanya, fluktuasi ekonomi
senantiasa terkait dengan perubahan kondisi dalam dunia usaha. Pada saat situasi
ekonomi sedang baik, yakni ketika GDP riil meningkat secara cepat, dunia usaha juga
dalam keadaan baik. Keadaan dunia usaha yang baik ini biasanya diwarnai oleh
tingginya konsumsi dan meningkatnya keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.
Dilain pihak, ketika ekonomi sedang lesu, yakni GDP riil menurun, dunia usaha
menghadapi berbagai masalah. Pada masa resesi, hampir seluruh perusahaan
mengalami penurunan penjualan dan keuntungan.
Namun sesungguhnya terminolog “siklus bisnis” tersebut bisa menyesatkan,
karena istilah “siklus” cenderung mendorong kita berfikir bahwa fluktuasi ekonomi
mengikuti pola yang teratur dan dapat diperkirakan. Dalam kenyataanya, fluktuasi
ekonomi bersifat tidak teratur dan hampir tidak dapat diperkirakan dengan tingkat
akurasi yang tinggi.
B. Sebagian Besar Kuantitas Makroekonomi Berfluktuasi Bersama-Sama.
GDP riil adalah variabel yang paling sering digunakan untuk memantau
perubahan-perubahan jangka pendek dalam perekonomian yang paling komprehensif.
GDP riil mengukur nilai dari semua barang jadi dan jasa yang diproduksi selama
periode waktu tertentu. Variabel tersebut juga mengukur pendapatan total
(disesuaikan dengan inflasi) dari setiap orang yang berada dalam perekonomian
dimaksud.
Meskipun demikian, untuk memantau fluktuasi jangka pendek, seseorang
dapat menggunakan ukuran yang mana saja. Sebagian besar variabel makroekonomi
yang masing-masing mengukur berbagai jenis pendapatan, pengeluaran atau
produksi, berfluktuasi hampir secara bersama-sama. Ketika GDP riil turun pada saat
terjadi resesi, demikian pula halnya dengan pendapatan perorangan, keuntungan
perusahaan, pengeluaran konsumen, pengeluaran investasi, produksi industri,
penjualan eceran, penjualan rumah, penualan kendaraan bermotor, dan sebagainya.
Karena resei merupakan suatu fenomena ekonomi secara umum, maka resesi muncul
pada banyak sumber-sumber data makroekonomi.
Sekalipun banyak variabel makroekonomi yang berfluktuasi bersama, namun
masing-masing berfluktuasi dalam kuantitas yang berbeda.
C. Ketika Output Menurun, Pengangguran Meningkat
Perubahan-perubahan pada output perekonomian berupa barang dan jasa
sangat terkait dengan perubahan dalam pemanfaatan angkatan kerja pada
perekonomian yang dimaksud. Dengan kata lain, ketika GDP riil menurun, dalam
waktu bersamaan tingkat pengangguran naik. Fakta ini sama sekali tidak mengejutkan
karena ketika perusahaan memilih untuk memperkecil volume produksi barang dan
jasa, pihak perusahaan biasanya akan merumahkan sbagaian pegawainya sehingga
dengan sendirinya memperbesar angka pengangguran.
2.3. Kurva Permintaan Agregat
Kurva permintaan agregat AD menunjukan hubungan antaran tingkat harga P
dan jumblah barang dan jasa yang diminta Y. Kurva itu digambar untuk nilai
penawaran uang M tertentu. Kurva permintaan agregat miring kebawah: semakin
tinggi harga P,semakin rendah tingkat keseimbangan riil M/F, dan karena itu semakin
rendah jumblah barang dan jasa yang diminta Y.
Kita juga bisa menjelaskan kemiringan dari kurva permintaan agregat dengan
memikirkan penawaran dan permintaan untuk keseimbangan uang riil. Jika output
lebih tinggi orang-orang terlibat dalam lebih banyak transaksi dan membutuhkan
keseimbangan riil yang lebih tinggi. Untuk penawaran uang tetap (M), keseimbangan
riil lebih tinggi menunjukkan tingkat harga yang lebih rendah. Sebaliknya, jika
tingkat harga lebih rendah, keseimbangan uang riil lebih tinggi. Tingkat
keseimbangan riil membolehkan volume transaksi yang lebih besar, yang berarti
jumlah output yang lebih besar.
Persamaan kuantitas sebagai permintaan agregat. Teori kuantitas menyatakan
bahwa:
MV=PY
M = Penawaran uang
V = Perputaran uang
P = Tingkat harga
Y = Jumlah output

Kurva di atas merupakan kurva permintaan agregat.


Perubahan tingkat harga menyebabkan permintaan agregat bergerak di
sepanjang kurva. Sementara itu, perubahan faktor lain menggeser kurva.
Beberapa faktor meningkatkan permintaan agregat dan karenanya, menggeser kurva
ke kanan. Mereka termasuk:
1. Kebijakan fiskal ekspansif (expansionary fiscal policy). Pemerintah menstimulus
permintaan agregat dengan meningkatkan pengeluarannya atau menurunkan pajak.
2. Peningkatan pengeluaran memiliki efek langsung pada peningkatan permintaan
agregat. Sebaliknya, tarif pajak yang lebih rendah berdampak tidak langsung pada
permintaan agregat, yaitu melalui peningkatan disposable income rumah tangga dan
peningkatan keuntungan bisnis.
3. Kebijakan moneter ekspansif (expansionary monetary policy). Bank sentral
menstimulus permintaan agregat dengan meningkatkan jumlah uang beredar. Opsinya
adalah dengan memotong suku bunga kebijakan, mengurangi rasio cadangan wajib
(reserve requirement ratio), dan operasi pasar terbuka melalui pembelian surat
berharga pemerintah. Itu semua mendorong suku bunga di dalam perekonomian
turun, meningkatkan konsumsi rumah tangga dan investasi bisnis.
4. Peningkatan kekayaan rumah tangga. Peningkatan kekayaan mendorong rumah
tangga untuk membelanjakan lebih banyak uang pada barang dan jasa.
5. Konsumen lebih optimis. Konsumen merasa lebih percaya diri tentang pendapatan
dan keamanan kerja mereka di masa depan. Itu mendorong mereka menghabiskan
proporsi yang lebih tinggi dari pendapatan untuk konsumsi barang dan jasa.
6. Bisnis lebih optimis. Jika perusahan melihat keuntungan masa depan membaik,
mereka kemungkinan besar akan berinvestasi lebih banyak dalam proyek modal.
7. Depresiasi nilai tukar. Depresiasi membuat barang domestik lebih murah bagi
pembeli asing dan mendorong mereka meningkatkan permintaan. Sebagai hasilnya,
ekspor meningkat. Di sisi lain, depresiasi membuat harga barang impor lebih mahal.
Pembeli domestik akan mengurangi permintaan terhadap mereka (impor turun). Jadi,
secara keseluruhan, depresiasi meningkatkan ekspor neto dan permintaan agregat.
8. Pertumbuhan ekonomi global yang kuat. Itu meningkatkan permintaan terhadap
barang-barang domestik dan mendorong ekspor. Mengasumsikan impor adalah
konstan, pertumbuhan global yang lebih kuat meningkatkan ekspor neto.
2.4. Kurva Penawaran Agregat
Kurva penawaran agregat adalah representasi grafis dari hubungan antara
tingkat harga dan total output barang dan jasa dalam perekonomian, menjaga faktor-
faktor lain tetap konstan. Dalam bidang ekonomi, para ekonom menggunakan PDB
riil untuk mewakili total output dalam perekonomian.
Dalam periode yang sangat singkat (very short-run), kurva adalah garis horizontal
(sangat elastis), artinya perusahaan akan menyesuaikan output tanpa mengubah harga.
Mereka hanya menyesuaikan jam kerja dan intensitas fasilitas produksi mereka dalam
menanggapi perubahan permintaan.
Dalam jangka pendek, beberapa faktor produksi tetap ada, biasanya modal. Kurva
penawaran agregat jangka pendek (short-run aggregate supply atau SRAS) memiliki
kemiringan ke atas, yang berarti bahwa harga yang lebih tinggi akan mendorong lebih
banyak pasokan.
Dalam jangka panjang, semua biaya input bervariasi. Kurva penawaran agregat
jangka panjang (long-run aggregate supply atau LRAS) adalah inelastis sempurna,
yang berarti bahwa tingkat harga tidak mempengaruhi pasokan agregat. Tingkat harga
yang lebih tinggi tidak mengubah kuantitas yang disediakan. Pada tingkat ini, para
ekonom mengatakan perekonomian berada pada lapangan kerja penuh (pada potensi
output, PDB potensial, atau kapasitas produksi potensial) .
LRAS mencerminkan ekonomi menggunakan semua sumber dayanya. Ketika LRAS
bergeser (baik ke kanan atau ke kiri), itu tidak menciptakan tekanan inflasi.

Anda mungkin juga menyukai