Anda di halaman 1dari 94

2nd – 5th September

2019

SESI 03–
PERENCANAAN TEKNIS
JEMBATAN
ROBBY PERMATA, ST, MT, PHD(ENG)
- UNIVERSITAS BUNG HATTA
- PT REKAYASA PRATAMA KONSULTAN

SESI 03 –
PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN
1. Peserta memahami perencanaan teknis jembatan secara umum
2. Peserta memahami kriteria desain struktur jembatan
3. Peserta memahami pembebanan pada jembatan
4. Peserta memahami dasar-dasar perencanaan konseptual jembatan
1. Pendahuluan
2. Kriteria Desain
3. Pembebanan pada jembatan
4. Perencanaan konseptual jembatan
 Contoh kasus penentuan dan pemilihan alternatif
pembentangan dan tipe struktur
PENDAHULUAN SURVEY PENDAHULUAN TAHAP SURVEY DETAIL TAHAP PERENCANAAN TAHAP PENYELESAIAN AKHIR

Survei Topografi
1 Pengukuran titik kontrol horizontal
dan vertikal
2 Pengukuran penampang dan situasi
Pengumpulan Peta Dokumen Tender
Dasar 3 Pengukuran 200m kiri dan kanan
Perencanaan Teknis
1 Peta Topografy sungai sepanjang jalan
1 Kriteria desain
2 Peta Geologi 4 Pengukuran 100m kiri dan kanan as
2 Analisis data lapangan
3 Peta Tata Guna Lahan jalan 3 Konsep detail perencanaan
4 Peta curah Hujan 5 Pengukuran 50m kiri dan kanan tepi 4 Perhitungan teknis
sungai - Bangunan Atas
7 Perhitungan dan penggambaran - Bangunan Bawah (termasuk
fondasi)
- Hidrologi
Konsep Pendahuluan/ - Bangunan Pelengkap
Reconnainssance Survei Geoteknik 5 Penggambaran
1 Penentuan Tipe B. Atas 1 Cone Penetration Test (CPT) - Gambaran Umum, elevasi dan pot
Umum 2 Penentuan Tipe B. Bawah 2 Syandard Penetration Test (SPT) melintang
- Lay out lokasi perencanaan
3 Elevasi Muka Jembatan 3 Pengambilan Sampel - Plan dan profil jembatan
4 Lokasi Penyelidikan Tanah 4 Pengujian Laboratorium - Detail bagian yang dipotong/ - Penyiapan Draft Laporan Akhir
5 Foto Dokumentasi dibuang - Penyiapan Draft Laporan
- Detail abutment/prilar dan Teknis
Survei Hidrologi penulangan
- Detail balok/lantai, potongan dan
Pengumpulan Data 1 Karateristik daerah aliran sungai penulangan
2 Karateristik sungai - Penyerahan Dokumen Tender
Pendukung - Detail bangunan pelengkap
3 MAB dan MAN visual dan (railing, expantiont joint, bearing, - Penyerahan Laporan Akhir
1 Data Jaringan Jalan
keterangan dari masy. Sekitar oprit, dll) - Penyerahan Laporan Teknis
2 Data Kondisi Lalu Lintas 6 Perhitungan vol. Dan biaya
4 Analisis penampang sungai - Penyerahan Gambar Desain
3 Data Lokasi Material konstruksi - Penyerahan Softcopy/CD
4 Harga Satuan Bahan,
Material dan Upah
5 Data Survei Terdahulu Survei Lingkungan
- Survei aspek lingkungan
- Pengumpulan Dok. AMDAL (RKL
dan RPL, UKL dan UPL)
Perencanaan Teknis
1 Kriteria desain Fokus pembahasan di sesi ini
2 Analisis data lapangan
3 Konsep detail perencanaan
4 Perhitungan teknis
- Bangunan Atas
- Bangunan Bawah (termasuk Dibahas lebih detail pada sesi 02, 05, 06, 07 dan 08.
fondasi)
- Hidrologi
- Bangunan Pelengkap
5 Penggambaran
- Gambaran Umum, elevasi dan pot
melintang
- Lay out lokasi perencanaan
- Plan dan profil jembatan
- Detail bagian yang dipotong/ - Penyiapan Draft Laporan Akhir
dibuang - Penyiapan Draft Laporan
- Detail abutment/prilar dan Teknis
penulangan
- Detail balok/lantai, potongan dan
penulangan - Penyerahan Dokumen Tender
- Detail bangunan pelengkap
(railing, expantiont joint, bearing, - Penyerahan Laporan Akhir
Tidak termasuk ke dalam materi pada pelatihan ini
oprit, dll) - Penyerahan Laporan Teknis
6 Perhitungan vol. Dan biaya - Penyerahan Gambar Desain
konstruksi - Penyerahan Softcopy/CD
Pokok-pokok perencanaan jembatan menurut beberapa referensi:

Pedoman Persyaratan Umum Perencanaan Jembatan,


BMS Bridge Design Manual, 1992 SE Menteri PUPR No. 07/SE/M/2015

Kriteria Desain Jembatan Standar,


SE Dirjen Bina Marga No. 05/SE/Db/2017
1. Usia layan jembatan
Pedoman Persyaratan Umum Perencanaan Jembatan,
SE Menteri PUPR No. 07/SE/M/2015

Kriteria Desain Jembatan Standar,


SE Dirjen Bina Marga No. 05/SE/Db/2017
2. Pembebanan

Kriteria Desain Jembatan Standar,


SE Dirjen Bina Marga No. 05/SE/Db/2017

SNI 1725-2016 Pembebanan untuk Jembatan


3. Geometrik

Kriteria Desain Jembatan Standar,


SE Dirjen Bina Marga No. 05/SE/Db/2017

Pernah
disyaratkan
3%
Kriteria Desain Jembatan Standar,
SE Dirjen Bina Marga No. 05/SE/Db/2017
4. Material

Kriteria Desain Jembatan Standar,


SE Dirjen Bina Marga No. 05/SE/Db/2017

Bagaimana dengan
proyek di pelosok yang
mana tidak ada
batching plant?

5. Gambar
Kriteria Desain Jembatan Standar,
SE Dirjen Bina Marga No. 05/SE/Db/2017
Pedoman Persyaratan Umum Perencanaan Jembatan,
SE Menteri PUPR No. 07/SE/M/2015
Kriteria Desain Jembatan Standar,
SE Dirjen Bina Marga No. 05/SE/Db/2017
Kriteria Desain Jembatan Standar,
SE Dirjen Bina Marga No. 05/SE/Db/2017
Sumber:
‘Perencanaan
Teknik Jembatan’,
kementerian PU,
2010
Sumber:
‘Perencanaan
Teknik Jembatan’,
kementerian PU,
2010
Kriteria Desain Jembatan Standar,
SE Dirjen Bina Marga No. 05/SE/Db/2017
Kriteria Desain Jembatan Standar,
SE Dirjen Bina Marga No. 05/SE/Db/2017
Kriteria Desain Jembatan Standar,
SE Dirjen Bina Marga No. 05/SE/Db/2017
Kriteria Desain Jembatan Standar,
SE Dirjen Bina Marga No. 05/SE/Db/2017
Kriteria Desain Jembatan Standar,
SE Dirjen Bina Marga No. 05/SE/Db/2017
Kriteria Desain Jembatan Standar,
SE Dirjen Bina Marga No. 05/SE/Db/2017
Pedoman Persyaratan Umum Perencanaan Jembatan,
SE Menteri PUPR No. 07/SE/M/2015

Pada dokumen ini


terdapat kriteria
desain untuk barrier
Pedoman Persyaratan Umum Perencanaan Jembatan,
SE Menteri PUPR No. 07/SE/M/2015
Pedoman Persyaratan Umum Perencanaan Jembatan,
SE Menteri PUPR No. 07/SE/M/2015
Pedoman Persyaratan Umum Perencanaan Jembatan,
SE Menteri PUPR No. 07/SE/M/2015

Contoh tipikal
penghalang
beton
Sesuai SNI 1725-2016 Pembebanan pada Jembatan
Beban-beban pada Jembatan
Kombinasi Beban
Pada RSNI T 02-
2005, beban gempa
tidak digabungkan
dengan beban
transien yang lain.

Sementara pada SNI


1725-2016, beban
gempa
dikombinasikan
dengan beban arus
dan hanyutan.

 Pondasi jembatan
di sungai dalam dan
deras + daerah
gempa akan lebih
‘mahal’
Beban Permanen
Beban Permanen
Beban Permanen
Penjelasan detail beban
akibat tekanan tanah (TA)
akibat dibahas pada sesi
geoteknik
Beban Permanen
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
Beban Transien
 Akan dibahas detail pada sesi khusus beban gempa pada jembatan
Beban Transien
Beban Transien
Contoh kasus:
rencana Jembatan Cisadane (Tol Serpong – Balaraja)
Basic design:
Pile slab 77.33 + 42.5 + 45.0 + 45.0 + 45.0 + 45.0 + 42.5 + pile slab 102.5

• Gradien sampai 4.47%


• Freeboard minimum 600 mm
Opsi 1:
25.8 + 26.8 + 26.8 + 21.5 + 61.0 + 21.5 + 42.0 + 42.0 + 42.0 + 41.0
Bentang tengah PCI girder 50 m dengan kantilever 5 m pada pilar, pilar sebelah bentang utama berbentuk portal

Opsi 2:
25.8 + 26.8 + 26.8 + 15.9 + 72.2 + 15.9 + 42.0 + 42.0 + 42.0 + 41.0
Bentang tengah steel box girder 70 m, pilar sebelah bentang utama berbentuk portal

Freeboard sudah aman


Bentang utama opsi 1

Bentuk portal
digunakan untuk
menahan beban
unbalanced pada pilar

Bentang utama opsi 2


Opsi 3:
31.3 + 67.6 + 72.1 + 62.1 + 52.0 + 51.0
Bentang tengah PCI girder 50 m dengan kantilever 10 m pada pilar

Freeboard sudah aman


Bentuk P1
Bentuk P2 dan P3
Bentuk P4 dan P5
Opsi 3:
Studi optimasi bentuk kaki pilar di bentang utama (Alt. 1)
Opsi 3:
Studi optimasi bentuk kaki pilar di bentang utama (Alt. 1)
Opsi 3:
Studi optimasi bentuk kaki pilar di bentang utama (Alt. 2)
Opsi 3:
Studi optimasi bentuk kaki pilar di bentang utama (Alt. 2)
Opsi 3:
Studi optimasi bentuk kaki pilar di bentang utama (Alt. 3)
Opsi 3:
Studi optimasi bentuk kaki pilar di bentang utama (Alt. 3)
Opsi 3:
Studi optimasi bentuk kaki pilar di bentang utama (Alt. 4)
Opsi 3:
Studi optimasi bentuk kaki pilar di bentang utama (Alt. 4)
Opsi 3:
Studi optimasi bentuk kaki pilar di bentang utama (Alt. 5)
Opsi 3:
Studi optimasi bentuk kaki pilar di bentang utama (Alt. 5)
Opsi 3:
Studi optimasi bentuk kaki pilar di bentang utama (Alt. 6)
Opsi 3:
Studi optimasi bentuk kaki pilar di bentang utama (Alt. 6)
Opsi 3:
Studi optimasi bentuk kaki pilar di bentang utama (Alt. 7)
Opsi 3:
Studi optimasi bentuk kaki pilar di bentang utama (Alt. 7)
Opsi 3:
Studi optimasi bentuk kaki pilar di bentang utama (Alt. 8)
Opsi 3:
Studi optimasi bentuk kaki pilar di bentang utama (Alt. 8)
Opsi 3:
Studi optimasi bentuk kaki pilar di bentang utama
UP Cisadane Sta. 2+775

HARGA SATUAN
KUANTITAS HARGA TOTAL
URAIAN PEKERJAAN SATUAN
PEKERJAAN
(RUPIAH) (RUPIAH)
OPSI 1
PIER 1 M3 881.959 2,250,746.00 1,985,066,006.52
BAJA TULANGAN KG 301992.967 19,673.00 5,941,107,638.15
OPSI 2
PIER 1 M3 930.425 2,250,746.00 2,094,150,977.26
BAJA TULANGAN KG 318588.331 19,673.00 6,267,588,244.21
OPSI 3
PIER 1 M3 1011.251 2,250,746.00 2,276,068,152.92
BAJA TULANGAN KG 346263.838 19,673.00 6,812,048,487.99
OPSI 4
PIER 5 M3 970.293 2,250,746.00 2,183,882,548.40
BAJA TULANGAN KG 332239.416 19,673.00 6,536,146,025.63
OPSI 5
PIER 1 M3 867.466 2,250,746.00 1,952,446,484.92
BAJA TULANGAN KG 297030.479 19,673.00 5,843,480,613.01
OPSI 6 (HOLLOW)
PIER 1 M3 868.898 2,250,746.00 1,955,669,395.64
BAJA TULANGAN KG 297520.788 19,673.00 5,853,126,468.33
OPSI 7
PIER 1 M3 1011.251 2,250,746.00 2,276,068,152.92
BAJA TULANGAN KG 346263.838 19,673.00 6,812,048,487.99
OPSI 8 (HOLLOW)
PIER 1 M3 665.332 2,250,746.00 1,497,494,192.96
BAJA TULANGAN KG 227817.469 19,673.00 4,481,853,076.24
Opsi 3:
Penambahan proteksi pondasi dan lereng: sheetpile, pasangan batu kali

21.16 + 20.82 +
MAB Q 5Oth MAB Q 25th
Opsi jembatan cable stayed
Opsi jembatan cable stayed

A1 P1 Pyl P2 P3 P4 P5 A2
389000
81500 100000 52000 52000 52000 51500
51500 30000

BVCS: 2+913.060

BVCE: 36.52
STA: 2+933.620
ELEV: 24.69
OP AKSES THE BREEZE
1.250%
2
21.16 1
MAB Q 5Oth

18.5 + MAN
Opsi jembatan steel arch
Opsi 4: alternatif menggunakan tiang bor (diameter 1000)

21.16 20.82
MAB Q 5Oth MAB Q 25th

18.5 + MAN

Opsi 4: alternatif menggunakan tiang pancang CSP (diameter 800)

21.16 20.82
MAB Q 5Oth MAB Q 25th

18.5 + MAN
Konsep final (menggunakan tiang bor diameter 1000)

21.16 20.82
MAB Q 5Oth MAB Q 25th

18.5 + MAN
Konsep final (menggunakan tiang bor diameter 1000)

Terdapat sheet pile dan pasangan


batu untuk normalisasi sungai dan
proteksi lereng
Konsep final (menggunakan tiang bor diameter 1000)

Pilar berbentuk
dinding dengan
lebar hampir sama
dengan lebar
jembatan dan
hollow  tulangan
di pierhead jadi
lebih sederhana,
tidak ada risiko ada
benda hanyutan
yang tersangkut di
kaki pilar

Anda mungkin juga menyukai