1. Apakah kondisi hiperleukositosis hanya terjadi pada kasus AML saja, jelaskan?
Jawab :
Pasien AML lebih sering mengalami sindroma lekostasis akibat hiperleukostasis dibandingkan
pasien ALL dikarenakan lebih besarnya volume sel mieloblast (350-450 mm 3) dibandingkan dengan
volume sel limfoblast (250-350 mm3). Disamping itu sifat sel mieloblast lebih kaku. Dan ada
penelitian terhadap otopsi pasien AML menunjukkan adanya trombi/agregat sel blast pada 33 dari 82
pasien AML tetapi tidak satupun dari 39 penderita ALL.
2. Apakah pada kasus AML ini bisa ditegakkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik saja atau
membutuhkan pemeriksaan penunjang?
Jawab :
Pada kasus leukemia seperti ini sulit untuk ditegakkan diagnosis hanya dengan anamnesis dan
pemeriksaan fisik karena dibutuhkan pemeriksaan penunjang contohnya bone marrow puncture
(BMP) sebagai bukti adanya akumulasi sel blast di dalam sumsum tulang untuk membantu
menegakkan diagnosis AML.