Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MANAJEMEN PENDIDIKAN

STRATEGI PENINGKATAN MUTU & INOVASI MANAJEMEN


PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU

Dra. Hj. Rasmi Djabba, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH:

Kelompok 3

Nurul Muthmainnah (1947140035)

Muh. Al Ikhwan Husain (1947141003)

Mutiara Salshaila (1947141042)

KELAS C19E

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkanrahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Manajemen Pendidikanyang berjudul “Strategi Peningkatan Mutu & Inovasi
Manajemen Pendidikan” ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Makalah
ini di susun untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh ibu Dra. Hj.
Rasmi Djabba, S.Pd., M.Pd.
Penulis menyadari keterbatasan diri baik pengetahuan maupun pengalaman
dalam menyusun makalah ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada berbagai pihak yang telah membantu dalam memberikan saran, dorongan,
serta do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Tentunya makalah ini
jauh dari kata sempuna. Maka dari itu penulis sangat membutuhkan kritik serta saran
yang membangun sehingga dapat membuat makalah yang lebih baik kedepannya.
Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi penulis danbagi
pembaca.

Parepare,02 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan ............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 4

A. Pengertian Mutu Pendidikan dan Inovasi Manajemen Pendidikan ............... 4


B. Upaya Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan ............................................. 5
C. Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan Dalam Inovasi Manajemen
Pendidikan...................................................................................................... 8
D. Pelaksanaan Inovasi Pendidikan .................................................................. 10

BAB III PENUTUP .................................................................................................... 12

A. Kesimpulan .................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia.
Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia
menurut ukuran normatif. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius
menangani bidang pendidikan, sebab dengan sistem pendidikan yang baik diharapkan
muncul generasi penerus bangsa yang berkualitas dan mampu menyesuaikan diri
untuk hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bagaimanapun sederhananya
peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau berlangsung suatu proses
pendidikan. Karena itulah sering dinyatakan pendidikan telah ada sepanjang
peradaban umat manusia. Pendidikan menjadikan sumber daya manusia lebih cepat
mengerti dan siap dalam menghadapi perubahan di lingkungan kerja. Oleh karena itu
tidaklah heran apabila Negara yang memiliki penduduk dengan tingkat pendidikan
yang tinggi akan mempunyai tingkat pertumbuhan ekonomi yang pesat.
Banyak usaha yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah, seperti menerbitkan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Institusi pendidikan juga tidak
ketinggalan dengan mengadakan kegiatan ilmiah yang dapat mengembangkan potensi
guru melalui seminar, pelatihan, workshop dan lainnya secara berkelanjutan sehingga
guru menjadi profesional yang mempunyai kemampuan meningkatkan mutu
pembelajaran di sekolah yang pada akhirnya peningkatan mutu pendidikan akan
terwujud dan menjadi kenyataan. Artikel ini membahas faktor-faktor peningkatan
mutu pendidikan, unsur-unsur peningkatatan mutu pendidikan serta strategi
peningkatan mutu pendidikan.Secara fungsional, pendidikan pada dasarnya ditujukan
untuk menyiapkan manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik
sebagai individu maupun secara kolektif sebagai warga masyarakat, bangsa maupun
antar bangsa.

1
Kemajuan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh kualiutas SDM (Sumber Daya
Manusia) masyarakat bangsa tersebut. Kualitas SDM tergantung pada tingkat
pendidikan masing-masing individu pembentuk bangsa. Pendidikan yang visioner,
memiliki misi yang jelas akan menghasilkan keluaran yang berkualitas. Berangkat
dari sanalah manajemen disarankan penting untuk diterapkan dalam pendidikan.
Manajemen untuk saat ini merupakan hal yang harus diprioritaskan untuk
kelangsungan pendidikan sehingga menghasilkan keluaran yang
diharapkan.Kemajuan suat bangsa sangat dipengaruhi oleh kualiutas SDM (Sumber
Daya Manusia) masyarakat bangsa tersebut. Kualitas SDM tergantung pada tingkat
pendidikan masing-masing individu pembentuk bangsa. Pendidikan yang visioner,
memiliki misi yang jelas akan menghasilkan keluaran yang berkualitas. Berangkat
dari sanalah manajemen disarankan penting untuk diterapkan dalam pendidikan.
Manajemen untuk saat ini merupakan hal yang harus diprioritaskan untuk
kelangsungan pendidikan sehingga menghasilkan keluaran yang diharapkan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian mutu pendidikan dan inovasi manajemen pendidikan ?

2. Bagaimana upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan?

3. Apa saja faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam inovasi manajemen


pendidikan?

4. Bagaimanakah contoh pelaksanaan inovasi pendidikan?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian mutu pendidikan dan inovasi manajemen


pendidikan.
2. Untuk mengetahui upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

3. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam

2
inovasi manajemen pendidikan.
4. Untuk mengetahui contoh pelaksanaan inovasi pendidikan.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Mutu Pendidikan dan Inovasi Manajemen Pendidikan

1. Pengertian Mutu Pendidikan


Menurut kamus besar bahasa Indonesia, Mutu adalah ukuran baik buruk suatu
benda, keadaan, taraf atau derajad (kepandaian, kecerdasan, dan sebagainya).Menurut
Oemar Hamalik, Pengertian mutu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu segi normatif dan
segi deskriptif, dalam artian normatif, mutu ditentukan berdasarkan pertimbangan
(kriteria) intrinsik dan ekstrinsik. Berdasarkan kritria intrisik, mutu pendidikan
merupakan produk pendidikan yakni manusia yang terdidik. Sesuai dengan standar
ideal. Berdasarkan kriteria ekstrinsik, pendidikan merupakan instrumen untuk
mendidik tenaga kerja yang terlatih. Dalam artian deskriptif, mutu ditentukan
berdasarkan keadaan senyatanya, misalkan hasil tes prestasi belajar.
Korelasi mutu dengan pendidikan, sebagaimana pengertian yang dikemukakan
oleh Dzaujak Ahmad menyatakan bahwa mutu pendidikan adalah kemampuan
sekolah dalam pengelolaan secara operasional an efisien tehadap komponen-
komponen yang berkaitan dengan sekolah sehingga menghasilkan nilai tambah
terhadap komponen tersebut menurut norma/ standar yang berlaku.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa bicara pendidikan bukanlah
upaya sederhana, melainkan suatu kegiatan dinamis dan penuh tantangan. Pendidikan
selalu berubah seiring dengan perubahan zaman. Oleh karena itu, pendidikan
senantiasa memerlukan upaya perbaikan dan peningkatan mutu sejalan dengan
semakin tingginya kebutuhan dan tuntunan kehidupan masyarakat.

4
2. Pengertian Inovasi Manajemen Pendidikan
Asesmen Inovasi seringkali diartikan pembaharuan, penemuan dan ada yang
mengaitkan dengan modernisasi. Lalu, menurut sudarwan Danim dan Suparno (2009:
3) manajemen merupakan suatu proses menyelesaikan aktivitas secara efisien dengan
atau melalui orang lain dan berkaitan dengan rutinitas tugas suatu organisasi. Adapun
Pendidikan didefinisikan sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh
pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik,menuju terbentuknya
kepribadian yang utama.
Ibrahim (1988) mengemukakan bahwa inovasi pendidikan adalah inovasi dalam
bidang pendidikan atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi
pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati berbagai
hal yang baru bagi hasil seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa
hasil inverse (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah
pendidikan. Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari
tinakan-tindakan: Perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan poengawasan,
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia serta sumber-sumber lain
(George R. Terry, 1986:4).
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa, inovasi manajemen pendidikan adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk memperbaharui, memperbagus dan meng-
inovasikan manajemen pendidikan tersebut, yang orientasinya adalah tujuan
pendidikan itu sendiri.

B. Upaya Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan


Adapun hal-hal yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan
(peningkatan mutu belajar), adalah:
1. Peningkatan Kualitas Guru
Guru yang memiliki posisi yang sangat penting dan strategi dalam

5
pengembangan potensi yang dimiliki peerta didik. Pada diri gurulah kejayaan dan
keselamatan masa depan bangsa dengan penanaman nilai-nilai dasar yang luhur
sebagai cita-cita pendidikan nasional dengan membentuk kepribadian sejahtera lahir
dan bathin, yang ditempuh melalui pendidikan agama dan pendidikan umum. Oleh
karena itu harus mampu mendidik diperbagai hal, agar ia menjadi seorang pendidik
yang proposional. Sehingga mampu mendidik peserta didik dalam kreativitas dan
kehidupan sehari-harinya. Untuk meningkatkan profesionalisme pendidik dalam
pembelajaran, perlu ditingkatkan melalui cara-cara sebagai berikut:
a. Mengikuti penataran.
b. Mengikuti kursus-kursus pendidikan.
c. Memperbanyak membaca.
d. Mengadakan kunjungan ke sekolah lain (studi komperatif).
e. Mengadakan hubungan dengan wali siswa.

2. Peningkatan Materi
Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan maka peningkatan materi perlu
sekali mendapat perhatian karena dengan lengkapnya meteri yang diberikan tentu
akan menambah lebih luas akan pengetahuan. Hal ini akan memungkinkan peserta
didik dalam menjalankan dan mengamalkan pengetahuan yang telah diperoleh
dengan baik dan benar. Materi yang disampaikan pendidik harus mampu
menjabarkan sesuai yang tercantum dalam kurikulum. Pendidik harus menguasai
materi dengan ditambah bahan atau sumber lain yang berkaitan dan lebih actual dan
hangat. Sehingga peserta didik tertarik dan termotivasi mempelajari pelajaran.
3. Peningkatan dalam Pemakaian Metode
Metode merupakan alat yang dipakai untuk mencapai tujuan, maka sebagai salah
satuindikator dalam peningkatan kualitas pendidikan perlu adanya peningkatan dalam
pemakaian metode. Yang dimakud dengan peningkatan metode disini, bukanlah
menciptakan atau membuat metode baru, akan tetapi bagaimana caranya
penerapannya atau penggunaanya yang sesuai dengan materi yang disajikan, sehingga

6
mmperoleh hasil yang memuaskan dalam proses belajar mengajar. Pemakaian metode
ini hendaknya bervariasi sesuai dengan materi yang akan disampaikan sehingga
peserta didik tidak akan merasa bosan dan jenuh atau monoton. Untuk itulah dalam
penyampaian metode pendidik harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Selalu berorientasi pada tujuan.
b. Tidak hanya terikat pada suatu alternatif saja.
c. Mempergunakan berbagai metode sebagai suatu kombinasi, misalnya: metode
ceramah dengan tanya jawab.
Jadi usaha tersebut merupakan upaya meningkatkan kualitas pendidikan pada
peserta didik diera yang semakin modern.
4. Peningkatan Sarana
Sarana adalah alat atau metode dan teknik yang dipergunakan dalam rangka
meningkatkan efektivitas komunikasi dan interaksi edukatif antara pendidik dan
peserta didik dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Dari segi sarana
tersebut perlu diperhatikan adanya usaha meningkatkan sebagai berikut:
a. Mengerti secara mendalam tentang fungsi atau kegunaan media pendidikan.
b. Mengerti pengunaan media pendidikan secara tepat dalam interaksi belajar
mengajar.
c. Pembuatan media harus sederhana dan mudah.
d. Memilih media yang tepat sesuai dengan tujuan dan isi materi yang akan
diajarkan.
5. Peningkatan Kualitas Belajar
Dalam setiap proses belajar mengajar yang dialami peserta didik selamanya
lancar seperti yang diharapkan, kadang-kadang mengalami kesulitan atau hambatan
dalam belajar. Kendala tersebut perlu diatasi dengan berbagai usaha sebagai berikut:
a. Memberi rangsangan
b. Memberikan motivasi belajar yang meliputi pemberian penghargaan,
hukuman, serta mengadakan kompetisi dan lomba.

7
C. Faktor-Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Inovasi Manajemen
Pendidikan
Faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan dalam inovasi pendidikan
adalahguru, siswa, kurikulum dan fasilitas, serta program/tujuan.
1. Guru
Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan pihak
yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar.Sehingga dalam
pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru mulai dari perencanaan sampai dengan
pelaksanaan dan evaluasinya memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan
suatu inovasi pendidikan. Tanpa melibatkan mereka, maka sangat mungkin mereka
akan menolak inovasi yang diperkenalkan kepada mereka.
Hal ini seperti diuraikan sebelumnya, karena mereka menganggap inovasi yang
tidak melibatkan mereka adalah bukan miliknya yang harus dilaksanakan, tetapi
sebaliknya mereka menganggap akan mengganggu ketenangan dan kelancaran tugas
mereka. Oleh karena itu, dalam suatu inovasi pendidikan, gurulah yang utama dan
pertama terlibat karena guru mempunyai peran yang luas seperti sebagai pendidik,
sebagai orangtua, sebagai teman, sebagai dokter, dan sebagi motivator (Wright 1987).
2. Siswa
Dalam proses belajar mengajar, siswa dapat menentukan keberhasilan belajar
melalui penggunaan intelegensia, daya motorik, pengalaman, kemauan dan komitmen
yang timbul dalam diri mereka tanpa ada paksaan. Hal ini bisa terjadi apabila siswa
juga dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan, walaupun hanya dengan
mengenalkan kepada mereka tujuan dari pada perubahan itu mulai dari perencanaan
sampai dengan pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan merupakan tanggung
jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan konsekuen.Oleh karena itu, dalam
memperkenalkan inovasi pendidikan sampai dengan penerapannya kepada peserta
didik, mereka perlu diajak atau dilibatkan sehingga mereka tidak saja menerima dan
melaksanakan inovasi tersebut, tetapi juga mengurangi resistensi seperti yang
diuraikan sebelumnya.

8
3. Kurikulum
Tanpa adanya kurikulum dan tanpa mengikuti program-program yang ada di
dalamnya, maka inovasi pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan inovasi
itu sendiri. Oleh karena itu, dalam pembaharuan pendidikan, perubahan itu
hendaknya sesuai dengan perubahan kurikulum atau perubahan kurikulum diikuti
dengan pembaharuan pendidikan dan tidak mustahil perubahan dari kedua-duanya
akan berjalan searah.
4. Fasilitas
Dalam pembaharuan pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut
mempengaruhi kelangsungan inovasi yang akan diterapkan. Tanpa adanya fasilitas,
maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa dipastikan tidak akan berjalan
dengan baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar merupakan hal yang
esensial dalam mengadakan perubahan dan pembaharuan pendidikan. Oleh karena
itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan.
Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, dan meja.
5. Lingkup Sosial Masyarakat
Menerapkan inovasi pendidikan, ada hal yang tidak secara langsung terlibat
dalam perubahan tersebut tapi bisa membawa dampak, baik positif maupun negatif,
dalam pelaksanaan pembaharuan pendidikan. Masyarakat secara tidak langsung atau
tidak langsung, sengaja maupun tidak, terlibat dalam pendidikan. Sebab, apa yang
ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya mengubah masyarakat menjadi lebih
baik terutama masyarakat di mana peserta didik itu berasal. Tanpa melibatkan
masyarakat sekitarnya, inovasi pendidikan tentu akan terganggu, bahkan bisa
merusak apabila mereka tidak dilibatkan. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi
pendidikan sebaliknya akan membantu inovator dan pelaksana inovasi dalam
melaksanakan inovasi pendidikan. Karena keduanya mampu bekerja sama dengan
baik dalam rangka meningkatkan inovasi dalam pendidikan khusnya dalam lingkup
sosial masyarakat.

9
D. Pelaksanaan Inovasi Pendidikan

Pelaksanaaan inovasi manajemen pendidikan seperti inovasi kurikulum tidak


dapat dipisahkan dari inovator dan pelaksana inovasi itu sendiri. Inovasi pendidikan
seperti yang dilakukan di Depdiknas yang disponsori oleh lembaga-lembaga asing
cenderung merupakan “Top-Down Inovation“. Inovasi ini sengaja diciptakan oleh
atasan sebagai usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan atau pemerataan
kesempatan untuk memperoleh pendidikan, ataupun sebagai usaha untuk
meningkatkan efisiensi dan sebaginya. Inovasi seperti ini dilakukan dan diterapkan
kepada bawahan dengan cara mengajak, menganjurkan dan bahkan memaksakan apa
yang menurut pencipta itu baik untuk kepentingan bawahannya. Dan bawahan tidak
punya otoritas untuk menolak pelaksanaannya.
Banyak contoh inovasi yang pernah dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan ( PPSP)
2. Kurikulum 1975
3. Proyek Pamong
4. SMP Terbuka
5. Kuliah Kerja Nyata (KKN)
6. Universitas Terbuka
7. Radio Pendidikan
8. Televisi Pendidikan
9. Sekolah Unggulan
10. Kurikulum 1984
11. Kurikulum 1994
12. Kurikulum 2004
13. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
14. Pendidikan Pramuka untuk Transmigrasi
15. Pusat Kegiatan Belajar
16. BUTSI (Badan Usaha Tenaga Sukarela Indonesia)

10
17. Proyek Pengembangan Sistem Informasi Pendidikan dan Kebudayaan
18. SESPA
19. PROPIDA
20. Pendidikan agama berwawasan multikultural

11
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang mampu menghasilkan


lulusan yang memiliki kemampuan atau kompetensi, baik kompetensi akademik
maupun kompetensi kejuruan, yang dilandasi oleh kompetensi personal dan sosial,
serta nilai-nilai akhlak mulia yang keseluruhannya merupakan kecakapan hidup (life
skill). Peningkatan mutu pendidikan tidak dapat dilepaskan dengan upaya
peningkatan mutu pendidiknya dan tenaga kependidikannya. Upaya peningkatan
mutu pendidikan tidak akan memenuhi sasaran yang diharapkan tanpa dimulai
dengan peningkatan butu pendidik dan tenaga kependidikannya. Dalam konteks
sistem pendidikan, secara umum kita harus mampu menjamin pemerataan
kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen
pendidikan untuk menghadapi tantangan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan
lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaharuan pendidikan secara
terencana, terarah, dan berkesinambungan.
Inovasi manajemen pendidikan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan
untuk memperbaharui, memperbagus dan meng-inovasikan manajemen pendidikan
tersebut, yang orientasinya adalah tujuan pendidikan itu sendiri. Keberhasilan inovasi
pendidikan tidak saja ditentukan oleh satu faktor tertentu saja, tetapi juga oleh
masyarakat serta kelengkapan fasilitas. Inovasi pendidikan yang berupa top-down
model tidak selamanya berhasil dengan baik. Hal ini disebabkan oleh banyak hal,
antara lain adalah penolakan para pelaksana seperti guru yang tidak dilibatkan secara
penuh baik dalam perencananaan maupun pelaksanaannya. Sementara itu inovasi
yang lebih berupa bottom-up model dianggap sebagai suatu inovasi yang langgeng
dan tidak mudah berhenti, karena para pelaksana dan pencipta sama-sama terlibat
mulai dari perencanaan sampai pada pelaksanaan. Oleh karena itu, masing-masing
bertanggung jawab terhadap keberhasilan suatu inovasi yang mereka ciptakan.

12
Tantangan di era globalisasi dan informasi perlu dimanfaatkan sebagai peluang
untuk meningkatkan pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Harus diakui bahwa keunggulan proses belajar mengajar dapat dikembangkan melalui
proses inovasi pendidikan dengan paradigma baru, yaitu pendidikan dengan
mendayagunakan SDM, teknologi informasi dan komunikasi. Untuk itu diperlukan
suatu penyebarluasan (difusi) agar semua pihak, baik insan pendidikan maupun
masyarakat umum dapat terlibat secara langsung melakukan gerakan pembaruan
(inovasi) pendidikan.

B. Saran

Semoga melalui sumbangan pemikiran dalam peningkatann mutu pendidik dan


inovasi pendidikan yang kami tuangkan dalam makalah ini, dapat terus ditingkatkan
sehingga tercapai insan Indonesia cerdas dan kompetitif melalui upaya mewujudkan
pendidikan yang mampu membangun insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif
dengan adil, bermutu, dan relevan untuk kebutuhan masyarakat global.

13
DAFTAR PUSTAKA

Fadhli, M. (2017). Manajemen peningkatan mutu pendidikan. Tadbir: Jurnal Studi


Manajemen Pendidikan. Vol 1 (2) : 255.
Jannah, F. (2015). Inovasi Pendidikan dalam Rangka Peningkatan Kualitas
Pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas. Prosiding Seminar Nasional
PS2DMP UNLAM. Vol 1 (1) : 28.
Mawati, A. T., Permadi, Y. A., Rasinus, R., Simarmata, J., Chamidah, D., Saputro, A.
N. C., ... & Prasetya, A. B. 2020. Inovasi Pendidikan: Konsep, Proses dan
Strategi. Medan: Yayasan Kita Menulis.
Saifulloh, M., Muhibbin, Z., & Hermanto, H. (2012). Strategi peningkatan mutu
pendidikan di sekolah. Jurnal Sosial Humaniora (JSH). Vol 5(2) : 207-208.

14

Anda mungkin juga menyukai