Makalah Enterpreneurship KLPK 1
Makalah Enterpreneurship KLPK 1
DISUSUN OLEH :
GLENNATA APRIATAMA (142012016008)
TASHRIFAH FANHAR (142012016017)
ADELIA VIO OKTAVIANI (142012016001)
DOSEN PEMBIMBING :
Sri Hartati, S.Kep., M.Kes
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah seru sekian alam. Shalawat dan
salam semoga tetap dicurahkan kepada Rasulullah Rahmat bagi alam semesta, para sahabat,
keluarga dan umatnya. Makalah ini berjudul ”MENGANALISA DAN MERINTIS
PELUANG USAHA BARU & MODEL”. Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan ruang
lingkup pembahasan mengenai permasalahan PELUANG USAHA. Kami menyadari tidak
ada gading yang tak retak dan sesungguhnya kesempurnaan itu hanyalah milik Allah
SWT. Sehingga apabila terdapat beberapa kesalahan atau penempatan dalam makalah ini
mohon untuk dimaklumi. Semoga makalah ini bermanfaat, terutama bagi penulis dan
pembaca pada umumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan Masalah.........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................5
A. Pengertian..................................................................................................5
B. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membangun
sebuah usaha (bisnis) baru.............................................................................5
C. Proses Memulai Bisnis..............................................................................6
D. Hal-hal yang diperhatikan dalam merintis usaha baru........................7
E. Profil Usaha Kecil dan Pengembangannya.............................................8
BAB III PENUTUP..........................................................................................13
A. Kesimpulan..............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai mana kita ketahui, untuk menjadi seorang wirausaha atau kewirausahaan
yang sukses tidak hanya mempunyai keterampilan di bidang usaha tertentu akan tetapi
juga mempunyai kemauan dan kemampuan (Jiwa Kewirausahaan). Mampu dalam
menangkap ide peluang peluang bisnis dan manajerialnya, cakap untuk bekerja,
mengorganisir, kreatif serta mempunyai kemamuan yang kuat untuk konsisten dan tidak
mudah menyerah (menyukai tantangan).
Selanjutnya adalah tahap memasuki dunia usaha, ada tiga cara untuk memulai atau
memasuki dunia usaha atau kewirausahaan yaitu merintis usaha baru, membeli
perusahaan yang sudah ada di pasar dan kerja sama manajemen.
Sedangkan tujuan dari pembisinis itu adalah Untuk memasuki dunia usaha, seseorang
harus memiliki jiwa sebagai seorang wirausaha. Wirausaha adalah orang yang
mengorganisir, mengelola, dan memiliki keberanian menghadapi resiko. Sebagai
pengelola sekaligus pemilik usaha, kita harus memiliki Kecakapan untuk bekerja,
mengorganisir, kreatif, dan lebih menyukai tantangan.
B. Rumusan Masalah
1. Menggambarkan Langkah-Langkah memasuki Dunia usaha ?
2. Mengenal cara-cara merintis usaha baru dan model pengembangannya?
3. Mengidentifikasi profil usaha kecil dan cara pengembanbgan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk Menggambarkan Langkah-Langkah memasuki Dunia usaha ?
2. Untuk Mengenal cara-cara merintis usaha baru dan model pengembangannya?
3. Untuk Mengidentifikasi profil usaha kecil dan cara pengembanbgan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pengertian lain dari bisnis menurut Hugnes dan Kapoor, adalah suatu kegiatan
usaha individu yang diorganisasi untuk menghasilkan atau menjual barang dan jasa
guna mendapatkan keuntungan dan memenuhi kebutuhan masyarakat .Menurut hasil
survey yang dilakukan oleh Peggy Lambing (2000:90), 43% responden (wirausaha)
memulai usaha atau mendapatkan ide untuk berbisnis dari pengalaman yang diperoleh
ketika bekerja di beberapa perusahaan, 11% responden memulai usaha untuk
memenuhi peluang pasar, sedangkan 46% memulai usaha dikarenakan hobi.
Secara umum, analisis peluang usaha adalah sebuah kegiatan yang dilakukan
untuk melakukan riset, perencanaan, prediksi, hingga proses evaluasi suatu usaha,
baik yang sudah dijalankan maupun baru akan berjalan.
Analisis peluang usaha sangat penting dilakukan jika Anda ingin lebih optimal
dalam mendapatkan potensi keuntungan. Sementara itu, sebuah analisa yang baik
biasanya akan memperlihatkan data bisnis dari semua aspek yang bisa
dipertanggungjawabkan, mulai dari faktor internal hingga eksternal.
B. Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah usaha
(bisnis) baru.
Di antaranya adalah :
Dalam memasuki dunia bisnis, seseorang dituntut untuk tidak hanya memiliki
kemampuan tetapi juga ide dan kemauan. Ide dan kemauan itulah yang akan diwujudkan
dalam bentuk penciptaan/pembuatan barang dan jasa yang laku di pasar.
a. Peluang
b. Potensi diri
c. Motivasi yang tinggi
d. Keberanian memulai
1. Ide
Penemuan tidak sengaja dan pencarian ide dengan dasar pertimbangan.
Banyak kalangan mencari ide baru dengan melakukan beberapa usaha. Usaha ini
dapat dilakukan dengan cara magang pada usaha lain atau dengan cara membaca
beberapa tabloid atau majalah untuk dapat mengembangkan pikiran secara serius
mengenai ide membuka sebuah usaha baru.
Majalah atau tabloid dapat dijadikan sebagai pendukung untuk mencari
sumber pertimbangan ide baru.
2. Modal
Dalam hal ini, modal yang dimaksud bukan saja modal berupa uang, tetapi
juga berupa barang, orang (tenaga kerja/skill), dan juga fasilitas. Modal berupa uang
atau sumber dana tersebut dapat diperoleh dari kekayaan sendiri, dari badan-badan
keuangan (seperti; bank, pegadaian, koperasi), dan juga dari orang-orang yang
bersedia menjadi penyandang dana (investor/penanam modal).
3. Barang dan jasa
Menentukan barang dan jasa yang akan dijadikan sebagai objek bisnis
tentunya harus memiliki pasar (dibutuhkan konsumen dan laku di pasaran).
4. Pasar
Mengamati peluang pasar sebelum menciptakan barang dan jasa (barang dan
jasa apa yang sedang banyak diminati oleh konsumen.
5. Profit
Bila peluang pasar sudah tersedia, maka tinggal memproduksi barang dan jasa
yang telah ditentukan sebagai objek bisnis, memasarkannya dan segera mendapatkan
keuntungan dari penjualan barang dan jasa yang ditawarkan.
Studi kelayakan usaha secara umum dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Tahap Penemuan ide. Pada tahap ini wirausaha memiliki ide untuk merintis usaha
barunya. Ide tersebut kemudian dirumuskan dan diidentifikasi. Misalnya peluang
bisnis apa saja yang paling memberikan keuntungan, yaitu: bisnis industri, perakitan,
perdagangan, usaha jasa, atau jenis usaha lainnya yang dianggap paling layak.
2. Memformulasikan Tujuan. Tahap ini adalah tahap perumusan visi dan misi bisnis.
Apa visi dan misi bisnis yang hendak diemban setelah jenis bisnis tersebut
diidentifikasi? Apakah misinya untuk menciptakan barang dan jasa yang sangat
diperlukan masyarakat sepanjang waktu ataukah untuk menciptakan keuntungan yang
langgeng?
3. Tahap Analisis. Proses sistematis yang dilakukan untuk membuat suatu keputusan
apakah bisnis tersebut layak dilaksanakan atau tidak. Tahapan ini dilakukan seperti
prosedur proses penelitian ilmiah lainnya, yaitu dimulai dengan mengumpulkan data,
mengolah, menganalisis, dan menarik kesimpulan. Kesimpulan dalam studi kelayakan
usaha hanya dua, yaitu dilaksanakan (go) atau tidak dilaksanakan (no go).
4. Tahap Keputusan. Langkah berikutnya adalah tahap mengambil keputusan apakah
bisnis layak dilaksanakan atau tidak. Karena menyangkut keperluan investasi yang
mengandung risiko, maka keputusan bisnis biasanya berdasarkan beberapa kriteria
investasi, seperti Pay Back Pe¬riod (PBP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of
Return, dan sebagainya Setelah ide untuk memulai usaha muncul, maka langkah
pertama yang harus dilakukan adalah membuat perencanaan
Perencanaan usaha adalah suatu cetak biru tertulis (blue-print) yang berisikan tentang
misi usaha, usulan usaha, operasional usaha, rincian finansial, strategi usaha, peluang pasar
yang mungkin diperoleh, dan kemampuan serta keterampilan pengelolanya. Perencanaan
usaha sebagai persiapan awal memiliki dua fungsi penting, yaitu :
Dengan kondisi ini, maka batas keuntungan pengusaha kecil ditentukan oleh batas
harga jual produk dan batas harga beli bahan baku. Terjadilah repatriasi keuntungan yang
mengakibatkan permodalan usaha kecil jumlahnya tetap kecil.
Agar perusahaan kecil berhasil take-off, maka harus ada usaha khusus yang diarahkan
untuk survival, consolidation, control, planning, dan expectation. Dalam tahapan ini
diperlukan penguasaan manajemen, yaitu mengubah pemilik sebagai pengusaha (owners as
businessman) yang merekrut tenaga dan diberi wewenang secara jelas. Perubahan yang
dilakukan, yaitu : bidang pemasaran harus mengubah getting customer menjadi improve
competitive situation, bidang keuangan tahap cash flow berubah menjadi tahap tighten
financial control, improve margin, and control cost, dan bidang pendanaan usaha kecil harus
sudah ventura capital (Yuyun Wirasasmita,1993: 2).
Menurut teori the design school, perusahaan harus mendesain strategi perusahaan yang
‘fit” antara peluang dan ancaman eksternal dengan kemampuan internal yang memadai yang
didukung dengan menumbuhkan kapabilitas inti (core competency) yang merupakan
kompetensi khusus (distinctive competency) dan pengelohaan sumber daya perusahaan.
Dalam konteks persaingan bebas yang semakin dinamis seperti sekarang, perusahaan
harus menekankan pada strategi pengembangan kompetensi inti (building core competency),
yaitu pengetahuan dan keunikan untuk menciptakan keunggulan. Keunggulan tersebut dapat
diciptakan melalui “The New 7-S’ strategy (The New 7-S’s)”, yaitu :
Berdasarkan pandangan para ahli di atas, jelaslah bahwa kelangsungan hidup perusahaan
baik kecil maupun besar pada umumnya sangat tergantung pada strategi manajemen
perusahaan dalam memberdayakan sumber daya internalnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tiga cara memasuki dunia usaha, ada 3, yaitu;
Unsur yang harus diperhatikan dalam merintis perusahaan baru, diantaranya, adalah;
Bagaimana cara dan apapun bidang/jenis usaha yang akan kita masuki pastilah
memiliki kelebihan dan kelemahan. Untuk itu kita harus dapat menentukan bidang dan jenis
usaha apa yang akan kita mulai, apakah kita mempunyai keahlian di bidang usaha yang akan
kita masuki tersebut, agar tidak mengalami kejadian yang fatal dikemudian hari, yaitu usaha
yang kita dirikan hancur atau berhenti begitu saja karena kita tidak memiliki kompetensi di
bidang usaha yang kita mulai.
Kami dari seluruh anggota pemakalah, mengucapkan selamat dan semoga sukses bagi
anda yang akan memulai karir dengan memasuki dunia usaha. Semoga makalah ini bisa
dijadikan salah satu panduan untuk memulai karir anda.