Anda di halaman 1dari 27

1.

PENGERTIAN DASAR MANAJEMEN

Istilah “management” pada dasarnya dapat diartikan : “USAHA YANG


DILAKUKAN UNTUK MEMANFAATKAN SUMBER DAYA YANG
DIMILIKI UNTUK MENCAPAI SASARAN TERTENTU”.
Sumber daya adalah segala sesuatu yang dimiliki (menjadi asset) organisasi
yaitu Manusia, Mesin dan Peralatan, Teknologi, Bahan, Uang dan
sebagainya.

Pengertian management mengakibatkan seorang “manager” harus melakukan berbagai


kegiatan untuk menjamin bahwa sumber daya yang dimiliki (dalam kontrolnya) dapat
digunakan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Kegiatan – kegiatan inilah
yang disebut sebagai fungsi-fungsi manajemen.
4 (empat) kegiatan / fungsi manajemen yang pokok yaitu :
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan (Directing)
4. Pengendalian (Controlling)
2. FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN
2-1 Perencanaan (Planning) a) Menentukan sasaran yang
hendak dicapai (kuantitas, kualitas dan waktu). b)
Mengembangkan pilihan dan urutan kegiatan untuk
mencapai sasaran. c) Menentukan sumber-sumber
daya yang diperlukan dan alokasinya untuk
menjalankan kegiatan-kegiatan yang direncanakan. d)
Menyusun jadwal waktu pelaksanaan kegiatan-
kegiatan.

2-2 Pengorganisasian (Organizing) a) Menentukan jenis-


jenis pekerjaan yang perlu dilakukan dalan unit
kerjanya. b) Mengatur pembagian tugas di antara
anggota-anggota kelompok kerja. c) Mengkoordinasi
tugas-tugas yang dilaksanakan anggota-anggota
kelompok kerja.

2-3 Pengarahan (Directing) a) Memberikan instruksi / perintah dan pengarahan untuk


mengerjakan
tugas.
b) Memberikan motivasi / semangat kerja.
c) Memberikan bimbingan dan pembinaan.

2-4 Pengendalian (Controlling) a) Menyusun standar penilaian. b) Mengumpulkan data


/ informasi mengenai kemajuan pelaksanaan
tugas. c) Membandingkan hasil dengan standar atau sasaran dan melihat apakah terjadi
penyimpangan. d) Menganalisa penyimpangan yang terjadi (bila ada) serta mencari
sebab-sebabnya. e) Mengambil tindakan yang perlu untuk perbaikan.
Berdasarkan pemahaman manajemen di atas maka fungsi manajemen
workshop meliputi : Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan dan
Pengontrolan segala aktivitas workshop.

MACAM-MACAM MANAJEMEN WORKSHOP

Sesuai dengan kerjanya manajemen workshop dibagi menjadi 2 macam :


1. Manajemen Workshop Dealer
Melayani kendaraan dari luar perusahaan (Customer External) sebagai
penunjang purna jual (after sales service)
2. Manajemen Workshop Customer
Melayani perbaikan kendaraan dari internal perusahaan dan tidak
mempertimbangkan jumlah unit yang terjual.
MANAJEMEN WORKSHOP DEALER

1. PANDANGAN UMUM
Tujuan utama perencanaan workshop dealer adalah memberikan dukungan / support
dan memberikan kepuasan pada customer (Customer satisfaction), sehingga pada
akhirnya customer dapat dipertahankan untuk tetap menggunakan product-nya. 3 (tiga)
hal yang perlu diperhatikan oleh workshop dealer guna memberikan kepuasan kepada
customer yaitu :
• Fasilitas workshop dan equipment
• Sumber daya manusia (kemampuan teknik) man power workshop
• Pelayanan terhadap customer

Pada dasarnya perencanaan workshop untuk dealer tidak jauh berbeda dengan
perencanaan workshop customer, yang membedakan hanya parameternya dimana
untuk merencanakan workshop dealer terkait dengan rata-rata jumlah untuk yang
terjual dalam satu bulannya, mengingat pekerjaan workshop dealer tergantung dari
jumlah unit yang terjual.

2.PERENCANAAN MANAJEMEN WORKSHOP DEALER


Dalam merencanakan workshop, khususnya workshop dealer meliputi
beberapa hal, sebagai berikut :
2-1Lay Out dan Equipment
2-2Struktur Organisasi
2-3Aktivitas Control Workshop
2-4Hubungan dengan Customer
2-5 Sistem Pengecekan Workshop

2-1 LAY OUT DAN EQUIPMENT Dalam membuat lay out


workshop ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai
berikut “ 1) Kalkulasi area yang dibutuhkan, bangunan dan
instalasi-instalasi penting. 2) Dibagi berdasarkan fasilitas (area
service, area customer, area office, area karyawan dan area
parkir). 3) Aliran Kerja (Flow Chart Kerja).

1) KALKULASI AREA YANG DIBUTUHKAN


Menghitung jumlah Bay :
S=Penjumlahan rata-rata / bulan
F=Flat Rate WSI & WS II

JB =

M=Interval unit masuk workshop / bln H=Jumlah hari kerja K=Jam kerja / hari

2
Ukuran menurut standar HINO : Bay umum = 6 m x 15 m = 90 m Bay Body Repair = 6,5 m x 20
2 2 2
m = 130 m Bay Painting / cat = 6,5 m x 20 m = 130 m Bay Pengecekan = 6 m x 20 m = 120 m
2
(dengan Test Drive) Bay Pencucian Unit = 6 m x 20 m = 120 m Ruang Kerja = Jumlah Bay x
2 2
6,25 m minimal 50 m
2 2 2 2
R. Injectian Pump = 6 m ~ 12 m Ruang alat = Jumlah Bay x 0,75 m minimal 8 m Gudang =
2
Jumlah Bay x 0,75 m Bay Reception = 5 m x 14 m Kantor = 6 ~ 10 m/orang
2 2 2
R. Meeting / Pertemuan = Jml Karyawan x 6,25 m min. 20 m Locker Mekanik = Jml Mekanik x 1,0 m
2
min. 15 m
2 2 2
R. Mandi Mekanik = Jml Mekanik x 2 m Ruang Training = Jml Karyawan x 2 m min. 20 m
2 2
Ruang Istirahan Mekanik = Jml Karyawan x 1 m min. 15 m Parkir Tunggu Customer = 5 x 12,5
m Parkir Untuk Service = Jml Bay x 1,5 x 3,5 x 12,5 m Parkir untuk kendaraan pribadi customer
= Jml Bay x 3 m x 5,5 m Parkir untuk kendaraan kantor = Jml Karyawan x 12,5 x 2,5 x 5,5 m
Parkir untuk stock kendaraan = 3,5 m x 12,5 m

2) PEMBAGIAN LAY OUT BERDASARKAN FASILITAS

• Area Service
-General Service Bay -Body Repair Bay -Painting Bay -Area Inspection -Washing Bay -Component
Service Shop / Ruang Kerja -ElectricEquipment Service Shop -Precision Equipment Service Room
(Injection Pump Room) -Tool Room -Gudang Oli -Rung Kompresor -Link Part Storage -Gudang

• Customer Area
-Service Lobby / Resepsionis
-Ruang Tunggu / Waiting Room
-NAP Room
-Customer Lavatory / Toilet
-Guest Room
-Reception Bay
-Final Check Bay

• Office Area
-Service Office
-Conference Room / Ruang Meeting
-Service Manager Room / Ruang Manager
-Kitchen / Dapur

• Employee Area ( Area Karyawan )


-Locker Mekanik Room
-Locker Karyawan / Staff
-Kamar Mandi Mekanik
-Kantin

-Ruang Training
-Ruang Istirahat Mekanik
-WC / Toilet Mekanik
-WC / Toilet Karyawan / staff
• Parking Area
-Parkir untuk kendaraan akan dan setelah di service
-Parkir untuk passanger car customer
-Parkir untuk kendaraan kantor dan karyawan
-Parkir kendaraan baru / stock

Tool & Equipment


Untuk perencanaan tool & equipment perlu dikelompokkan berdasarkan kebutuhan pada masing-
masing ruangan sehingga dalam penggunaan maupun pemilihan dapat mencapai sasaran. Tool &
Equipment dikelompokkan dalan 3 (tiga) bagian :
(1) General Tool Yaitu kunci-kunci yang biasa digunakan mekanik setiap hari, yang biasanya ditempatkan
dalam satu box seperti terlihat dalam lampiran.
(2) Special Service Tool (SST) Merupakan kunci-kunci khusus di luar dari kunci yang biasa dipakai oleh
mekanik, biasanya masing-masing unit kendaraan memiliki SST tersendiri.
(3) Equipment Merupakan perlengkapan fasilitas workshop seperti dongkrak buaya, mesin press dan
sebagainya (lihat pada lampiran).

3) ALIRAN KERJA (Flow Chart Kerja)


Perlu diperhatikan aliran kerja agar dibuat sepraktis mungkin dan efisien untuk
menghemat tenaga dan waktu.
Contoh aliran kerja : (sample terlampir)

2-2 STRUKTUR ORGANISASI


Struktur organisasi sebuah workshop tergantung dari banyak sedikitnya unit kendaraan yang akan
dikerjakan. Untuk workshop dalam skala besar, jabatan dibagi secara spesifik dengan demikian
jumlah man powernya juga akan lebih banyak. Sedangkan untuk workshop dengan skala kecil,
biasanya 1 orang akan memegang lebih dari satu jabatan sehingga jumlah man powernya juga relatif
sedikit. Secara garis besarnya tidak terdapat banyak perbedaan antara kedua skala workshop di atas,
seperti flow chart kerja, struktur organisasi dan yang lainnya. Berikut contoh struktur organisasi
untuk sebuah workshop.

STRUKTUR ORGANISASI WORKSHOP

Manager Workshop

Foreman Frontman
Chief Mechanic Chief Mechanic Chief Mechanic Staff Accountant (Body and paint) (Electric system) (General
Service)

Assistant
Mechanic Mechanic Mechanic

1) MANAGER WORKSHOP
Tugas utama dari seorang manager workshop adalah bertanggung jawab terhadap aktivitas,
fasilitas, equipment dan karyawan.

Tugas dan tanggung jawab meliputi :


(1) Manajemen -Mengerti tujuan dan misi perusahaan sehingga dapat mengembangkan
bisnis / menghasilkan keuntungan. -Membuat program, pengorganisasian dan kontrol pelaksanaan.
-Mendelegasikan tugas. -Menciptakan kerjasama dalam bekerja. -Memotivasi karyawan agar patuh dan
tepat waktu. -Mendorong kreatifitas kerja. -Mengatur keselamatan dan kebersihan kerja.
(2) Training -Menemukan bakat dan potensi bawahan dan menyalurkan. -Memberikan training.
-Melaksanakan OJT (On The Job Training) dan menguji hasilnya. -Memberikan training pada karyawan
baru.
(3) Mengembangkan metode kerja -Dapat memanfaatkan material, waktu dan tempat yang baik.
-Menggunakan prinsip pengembangan dan ekonomis dalam pelaksaaan

kerja. -Mengembangkan sebuah ide untuk mendorong produktivitas. -Mengembangkan mutu dan
produksi untuk mengurangi biaya. -Menganalisa dan menyederhanakan workshop. -Memodifikasi
karyawan untuk mendukung rencana pengembangan.

Kualifikasi seorang Manager Workshop


• Mengetahui dengan baik tentang bagaimana memperkenalkan Service Policy.
• Cakap mengawasi dan mengarahkan personal.
• Cakap mengontrol dan mengorganisasi semua aktivitas workshop.
• Cakap dalam berhubungan dengan customer.
• Mengetahui pengetahuan teknik.
2) SERVICE ADVISOR (FRONTMAN)
Berfungsi juga sebagai frontman pada workshop, yang bertanggung jawab terhadap kegiatan masuk
dan keluarnya unit kendaraan dari customer. Oleh karena sebagai orang terdepan dalam workshop
maka frontman sangat penting peranannya guna meningkatkan sales workshop.

(1) Kualifikasi
Berikut kualifikasi yang diperlukan untuk seorang frontman :
← Frontman harus mempunyai pengetahuan teknik
• Pengetahuan teknik tentang kendaraan HINO
• Pengetahuan tentang diagnosis dan perbaikan problem kendaraan
↑ Teknik memperlakukan terhadap customer Frontman harus mempunyai tiga prinsip yaitu
mendengarkan secara cermat, mendiagnosa secara teliti dan bernegosiasi secara tepat. Frontman akan
dipercaya customer apabila serius dalam penyambutan. Sikap penyambutan frontman tidak hanya
memberikan penilaiannya tetapi juga mempengaruhi penilaian terhadap seluruh workshop dan seluruh
goup HINO. Item-item yang perlu diperhatikan dalam penerimaan customer : { Memberikan kesan
pertama yang baik

{ Ramah dalam menerima dan menyambut customer


-Penting untuk mendahulukan customer

{ Peduli terhadap tempat dan metode penerimaan -Menerima customer di counter -Menjaga kebersihan
counter dan tertata rapi setiap saat -Penggunaan ruang front office seperti fungsinya dan sesuai
keadaannya -Membuat customer tidak menunggu -Mintalah maaf tanpa ada rasa kegagalan
→ Semangat penjualan (sales spirit) Frontman harus selalu mempunyai semangat penjualan yang positip
didalam kerja setiap harinya seperti menjual kerja di dalam workshop, penghubung customer tentang
teknik untuk kendaraan HINO dsb. Customer akan menjadi seorang penggemar berat kendaraan HINO
ketika mereka tertarik oleh teknik HINO. Dalam hal ini, frontman harus selalu mengemban semangat
dalam penjualan teknik HINO.
↓ Berpikiran secara sehat Agar memenuhi salah satu tugas sebagai seorang karyawan, setiap orang
harus saling menjaga dalam berpikiran yang sehat. Contohnya, organisasi perusahaan, prosedur kerja,
prosedur pengetahuan, pengarahan, laporan, metode pekerjaan training, hubungan karyawan dsb.
Frontman yang secara khusus memegang tugas penting di dalam workshop, bagaimanapun wajib
mempunyai perasaan (sense) secara benar.

° Syarat-syarat sebagai sumber daya manusia Tambahan yang diperlukan sekali sebagai berikut :
• Karakter yang tepat dan serius
• Perasaan yang lembut dan fleksibel
• Karakter yang aktif dan fleksibel
• Pengambilan masalah secara tepat dan bersahabat
• Karakter yang menyenangkan dengan senyum alami

(2) Fungsi Frontman


Frontman memegang tugas yang sangat penting dimana dia harus memecahkan banyak masalah yang
sulit antara customer dan mekanik. Skala, organisasi, metode internal manajemen dll. mungkin banyak
perbedaan yang tak terhindarkan, tergantung workshop diatas. Bagaimanapun fungsi frontman secara
umum hampir sama untuk semua workshop.
← Fungsi utama frontman
• Menerima dan menyambut customer
• Mendengarkan permintaan customer secara cermat
• Mengecek terhadap kendaraan, diagnose dan test jalan
• Memutuskan apa yang harus dikerjakan
• Memutuskan kelompok kerja [
• Estimasi waktu penyelesaian & menjelaskan ke customer
• Menjelaskan cost (estimasi)
• Membuat perintan kerja
• Pengadaan part [
• Mengontrol pekerjaan mekanik [
• Final Inspection [
• Menerima kendaraan yang telah selesai
• Mempersiapkan invoice & kwitansi / faktur

• Menyerahkan unit ke customer setelah service


Note :

a. Fungsi frontman diklasifikasikan menjadi 2 tipe sesuai dengan skala dan organisasi sebuah workshop.
a) Frontman melayani semua service dari kendaraan masuk sampai keluar b) Frontman menerima
customer dan memegang urusan bisnis tanpa

melayani ke lapangan seperti kontrol kerja, final inspection dsb. (point


service selain daripada tanda asterik diatas) Dalam kasus b, secara umum diperlukan sebagai “controller /
pengawas” yang secara lain disebut kontrol kerja.
b. Sebagai tambahan point service diatas, frontman harus melayani prosesing warranty, penghubung
customer, kontrol workshop performance, dsb.
↑ Perhatian saat melakukan masing-masing fungsi (Ketika frontman juga merangkap sebagai pengawas)
Fungsi frontman adalah bermacam-macam dari menerima sampai menyerahkan kendaraan seperti
diuraikan diatas. Sekarang, hanya point penting dari fungsifungsi tersebut yang akan dijelaskan.
a. Mendengarkan permintaan customer dan diagnosis kendaraan
• Mendengar penjelasan customer dengan serius dan antusias -Jangan menunjukkan sikap
menantang terhadap penjelasan customer -Mendengar permintaan customer secara hati-hati dan mengerti
secara
benar
-Memeriksa history card kendaraan

• Memeriksa sendiri kondisi kendaraan dan memutuskan kerja yang dilakukan


-Melakukan test jalan -Menguji kondisi pada pemeriksaan harian dan perawatan customer -Menyelidiki
masalah lama dan masalah yang berhubungan
• Apabila customer mempunyai pengertian yang salah tentang kondisi kendaraan, jelaskan alasan
dan memberikan pengertian customer. -Membetulkan pengertian yang salah pada customer mengenai
penyebab

masalah dan perbaikan yang diperlukan -Catat point masalah yang customer tidak mengetahui dan
membujuk untuk memperbaiki masalah
b. Pembuatan perintah kerja (repair order)
• Menjelaskan estimasi biaya perbaikan dan mendapatkan pengertian customer. -Jelaskan
pembayarannya -Pastikan batas estimasinya -Jika terjadi perubahan selama kerja dilakukan, beritahukan
customer saat
itu dan mintalah pengertiannya.
• Tentukan kerja apa yang harus dibayar dan yang tidak dibayar, dan mintalah pengertian customer.
-Tentukan ruang lingkup kerja yang dibayar dan yang tidak dibayar, dan
mintalah pengertian customer.
-Ketika keputusan sulit dicapai, konsultasikan dengan atasan

• Jelaskan waktu menyerahkan kendaraan (ketika kendaraan sudah siap), dan mintalah pengertian
customer. -Sediakan batasan kapan penyerahan kendaraan -Tentukan sebelumnya :

. Apakah telah siap team service yang akan mengerjakan ?


. Bagaimana kesiapan bengkel luar ?
. Apakah perlu stok parts ?

-Jika terjadi perubahan selama kerja dilakukan, beritahukan customer saat itu dan mintalah
pengertiannya.
• Pastikan keadaan kendaraan bersama customer
-Kondisi muatan
-Kondisi accessories dan tools
-Keseluruhan kerusakan kendaraan dan kondisi kebersihan

• Apakah customer menunggu di ruang tunggu dan pastikan dia tidak memasuki area kerja
• Apa yang dilakukan ketika workshop penuh dan kerja tidak dapat dimulai dengan segera

-Jelaskan keadaan workshop dan persilahkan customer untuk pulang setelah waktu dan tanggal
ditentukan kapan dapat dikerjakan.
-Ketika perintah kerja ditolak, mintalah saran atasan dan penting untuk mengatur waktu, kapan
atasan dapat bicara langsung dengan customer dan capailah pengertian customer.
• Apa yang dilakukan ketika kerja tidak dapat dimulai dengan segera sewaktu parts tidak ada
-Pastikan waktunya ketika parts dapat diperoleh, tentukan kapan kerja
dapat dimulai dan mintalah pengertian customer.
-Ketika pengertian customer tidak dapat dicapai, berusahalah untuk membujuk customer, ini
tergantung kondisi, bagaimanapun mintalah saran / bantuan atasan anda.
Catatan : Untuk workshop di PT. Hino Indonesia Manufacturing, format perintah kerja (repair order)
rangkap 4 lembar :
⇒ Warna putih asli untuk tembusan ke accounting ϑϑ
⇒ Warna putih yang kedua untuk customer (sebagai bukti)
⇒ Warna biru untuk file administrasi
⇒ Warna kuning (tebal) untuk workshop sebagai dasar mekanik mengerjakan perintah kerja

c. Perkiraan (estimasi) biaya perbaikan Item-item berikut harus diperhatikan ketika customer meminta
estimasi biaya perbaikan.
• Mempunyai pengetahuan tentang biaya perbaikan dan membuat estimasi dengan akurat. -Biaya
sparepart (part price list) -Biaya material pembantu (oli, bahan terpakai) -Biaya pekerjaan luar -Upah
(tabel standard jam kerja / flate rate manual) -Warranty (standard warranty) -Asuransi (peraturan asuransi)
• Isi perbaikan secara sistematika dan menganalisa secara benar masingmasing komponen dan
membuat keputusan kerja yang sebanding. -Ketika ada perbedaan yang signifikan antara total estimasi
bagian
sparepart dan estimasi kerja secara keseluruhan, lakukan re-estimasi biaya lagi.
• Dalam hal pekerjaan body, ingat bahwa kerusakan yang sama mungkin berbeda tingkat
kesulitannya, tergantung model kendaraan atau kondisi body (tingkat karat, dsb.)
• Menjelaskan kondisi pembayaran
• Estimasi secara kasar dan estimasi akurat

-Apabila lokasi masalah atau penggantian sparepart yang diperlukan tidak dijelaskan pada tahap
estimasi, buatlah permulaan estimasi kasar, tetapi pastikan bahwa estimasi kasar tidak terlalu jauh
diluar catatan.
-Ketika jumlah estimasi akurat lebih besar dari estimasi kasar, konsultasikan dengan customer, jadi
pastikan anda menyediakan batas dalam estimasi anda.
-Batas ini harus tidak terlalu kecil, tetapi selain itu, jika terlalu besar, kepercayaan customer
akan hilang -jadi selalu cobalah untuk memberikan batas yang pantas.
d. Distribusi pekerjaan
• Tentukan siapa yang bertanggung jawab untuk melakukan kerja, dan informasikan ke foreman
sesuai dengan isi kerja. -Pilih team service yang dapat memegang pekerjaan tertentu -Ketika
memilih team service, pertimbangkan semua mekanik di
workshop
e. Menyampaikan perintah kerja ke workshop Repair order datang tanpa berkata, namun bagaimana repair
order yang baik disiapkan, menentukan bagaimana kerja secara berhasil dapat diselesaikan. Persiapan
repair order dan menyampaikannya ke area kerja adalah salah satu fungsi yang sangat penting seorang
frontman.
f. Mengontrol proses kerja Dalam menjalankan workshop, keseluruhan proses kerja harus direncanakan
setiap saat, tetapi dari sudut seorang frontman adalah tugas penting untuk mengontrol proses kerja.
Tentunya, foreman setiap area kerja bertanggung jawab menyelesaikan pekerjaan, tetapi frontman sebagai
wakil customer, harus mengontrol kerja yang sedang dikerjakan seperti yang diorder oleh customer,
memonitor keseluruhan workshop, kerja yang terlalu boros, atau kerja tidak seragam (sesuai prosedur)
dan mempunyai pengertian/wawasan yang bagus keberadaan kondisi setiap saat dan berusaha
menjalankan wokshop secara efisien.
g. Menghitung biaya perbaikan Setelah kerja selesai, perhitungan biaya kerja dimulai segera. Ini
kadangkadang menjadi tanggung jawab akuntan, atau di workshop kecil ini mungkin tanggung jawab
seorang frontman. Perhatian mengenai perhitungan biaya perbaikan :

• Persiapkan dan isi jumlah bon parts dan bahan pembantu yang digunakan
-Persiapan dokumen membuka faktur sparepart (Perintah kerja, bon
pinjam sparepart, dll.)
-Klasifikasikan untuk faktur sederhana atau faktur standard
-Form yang dilampirkan adalah form pengajuan faktur dan bon pinjam
sparepart (sample terlampir)
-Order untuk dibuka faktur sesuai klasifikasi
-Untuk penggunaannya baik faktur sederhana maupun standard, faktur
yang asli Σ untuk customer sedangkan copy-an faktur < untuk file workshop (sample terlampir)
-Untuk bahan pembantu, total-lah sesuai dengan bahan yang terpakai
• Persiapkan dan isi biaya tenaga kerja (dengan dasar flate rate manual) Dalam hal ini, persiapkan
rincian jam kerja yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan perintah kerja (repair
order) dan dalam perhitungan jam kerja, group Hino menggunakan dasar pada flate rate manual dari
Hino Motors - Japan, adapun cara penggunaannya sebagai berikut :

CARA PENGGUNAAN

FLATE RATE MANUAL

a) Standard Waktu Kerja dan

Persyaratan

(a) Standard Waktu Kerja


Standard waktu kerja =
waktu persiapan + waktu kerja

aktual + waktu tambahan


Waktu kerja aktual

Adalah waktu aktual yang digunakan untuk perbaikan termasuk pengecheckan dan
membersihkan komponen, tetapi tidak termasuk waktu yang digunakan untuk menganalisa
masalah.
Waktu persiapan Adalah waktu yang dibutuhkan untuk persiapan berikut ini : ☯ Persiapan dan
pengaturan komponen, tool, SST, dll. ☯ Persiapan peralatan penting lainnya ☯ Persiapan
beberapa alat pemeliharaan penting lainnya ☯ Test jalan
Waktu tambahan Adalah tambahan waktu yang diperlukan karena adanya kesulitan perbaikan
dan posisi Waktu tambahan = waktu kerja aktual x perbandingan
tambahan
(b) Persyaratan / Kondisi
Tools, peralatan, dll. Peralatan perawatan, tools dan SST yang sesuai dengan Hino Workshop
Manual
Prosedur Berdasarkan atas prosedur yang terdapat dalam Hino Workshop Manual
b) Penggunaan Flate Rate Manual
(a) Kode Operasi Kode operasi terdiri dari kode dasar, kode kondisi dan kode perbaikan
ITEM PADA
KODE OPERASI

OPERASI
GAMBAR

000 000 00

RE

Kode perbaikan
Simbol perbaikan Kode kondisi Nomor Seri Kode tipe
Kode lokasi Kode item

← Kode dasar
Kode dasar terdiri dari 3 digit kode lokasi dari buku kode Hino Warranty, tipe kode 1
digit dan nomor seri 2 digit
↑ Kode kondisi
Kode kondisi menunjukkan kondisi / keadaan saat unit diperbaiki seperti masih terpasang
pada kendaraan atau sudah dilepas / dibongkar dari kendaraan
10 (sepuluh) perbedaan kondisi yang dijelaskan menurut kode berikut ini :
0 … Perbaikan untuk keseluruhan unit atau komponen yang masih terpasang diatas
kendaraan
1 … Perbaikan untuk satu axle yang masih terpasang pada kendaraan atau kedua unit atau
komponen bagian kiri dan kanan yang masih terpasang pada kendaraan
2 … Perbaikan untuk satu roda yang masih terpasang pada kendaraan atau salah satu unit
atau komponen kiri atau kanan yang masih terpasang pada kendaraan
3 … Perbaikan untuk dua bagian dari komponen yang masih terpasang pada kendaraan
4 … Perbaikan untuk satu bagian dari komponen atau satu silinder yang masih terpasang
pada kendaraan
5 … Perbaikan untuk keseluruhan dari unit atau komponen dimana sudah dilepas dari
kendaraan
6 … Perbaikan untuk satu axle dimana sudah terlepas dari kendaraan atau untuk kedua
unit atau komponen kiri dan kanan yang sudah terlepas dari kendaraan
7 … Perbaikan untuk satu roda dimana sudah terlepas dari kendaraan atau salah satu unit
atau komponen kiri atau kanan yang sudah terlepas dari kendaraan
8 … Perbaikan untuk dua bagian dari komponen dimana sudah terlepas dari kendaraan 9
… Perbaikan untuk satu bagian dari komponen atau satu silinder yang sudah terlepas dari
kendaraan
→ Kode repair
Kode perbaikan
menunjukkan metode
dalam melakukan kerja,
dan diidentifikasikan 9
metode

sebagai berikut :
1 …Melepas dan memasang
6 … Mengganti oli atau
2 …Mengganti
7 … Mengencangkan
3 …Overhaul
8 … Menggerinda
4 …Membersihkan
9 … Mengukur
5 …Menyetel

↓ Kode “99”

Kode “99” digunakan ketika kode operasi dan standard waktu operasi tidak dijelaskan dalam
manual ini. Ketika menggunakan kode “99”, silahkan membaca waktu aktual.
(b) Simbol-simbol yang digunakan dalam flate rate manual
-……. Simbol ini menunjukkan kerja atau standard waktu operasi tidak ada
(c) Singkatan yang digunakan dalam flate rate manual R&R …Melepas dan
memasang CH ……Mengganti RE ……Mengganti T …….. Kencangkan OH …...Overhaul G
……..Menggerinda

AD ……Menyetel C ……..Bersihkan
M …….Mengukur

• Persiapkan dan isi jumlah bon pekerjaan luar


-Persiapkan dokumen pekerjaan luar seperti kwitansi / faktur dari bengkel luar
• Persiapkan kwitansi Setelah dokumen-dokumen pendukung seperti faktur sparepart, rincian biaya
tenaga kerja dan bahan pembantu serta faktur pekerjaan bengkel luar sudah siap, maka proses berikutnya
adalah pembuatan a.l. :
← Kwitansi (rangkap 4)
⇒ Warna putih untuk customer Σ
⇒ Warna biru untuk tembusan accounting ϑϑ
⇒ Warna merah untuk diserahkan ke accounting ϑ
⇒ Warna kuning untuk file workshop <
↑ Faktur perincian (rangkap 4)
⇒ Warna putih untuk customer Σ
⇒ Warna kuning untuk file workshop <
⇒ Warna merah untuk diserahkan ke accounting ϑ
⇒ Warna biru untuk file accounting ϑϑ
→ Faktur tenaga kerja (rangkap 3)
⇒ Warna putih untuk customer Σ
⇒ Warna kuning untuk file workshop <
⇒ Warna merah untuk diserahkan ke perpajakan Catatan : untuk kode-kode diatas Σ, <, ϑ dan
menunjukkan bahwa file dengan kode yang sama tersebut, dalam filling-nya dibuat menjadi satu dalam
penyusunannya / laporannya (sample ini diambil dari workshop PT. Hino Indonesia Manufacturing)
• Isilah macam-macam data akuntansi Untuk di PT. Hino Indonesia Manufacturing, data ini bisa
diaplikasikan pada laporan “Workshop Performance” tiap akhir bulan (sample terlampir)

h. Menyerahkan kendaraan yang telah selesai dikerjakan Agar supaya menjadi customer tetap dimasa
depan, customer harus diberikan rasa kepuasan seperti yang dia dapat katakan misalnya, “saya betul-
betul senang telah mendapat perbaikan yang dilakukan di workshop ini”. Alasan ini penting, bahwa
apa yang customer minta telah selesai seperti janji dalam waktu yang dijanjikan. Ini adalah saat yang
sangat penting, bagaimanapun dari sudut kepastian masa depan service. Ketika menyerahkan
kendaraan, seorang frontman harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan customer dengan segera
dan mendapatkan pengertian customer mengenai isi kerja yang dilakukan.
• Apa yang dilakukan ketika menerima kendaraan dari team service setelah selesai dikerjakan.
-Mintalah semua perincian mengenai isi kerja yang dilakukan -Pastikan bahwa kerja yang
diselesaikan sesuai dengan repair order dan
jika perlu lakukan test drive dengan orang yang bertanggung jawab
dalam kerja
-Periksa kebersihan kendaraan
-Periksa percikan oli, penggantian parts, kotoran dsb, dan pastikan bahwa
semua muatan, asesoris, tool dsb, yang ada dalam kendaraan ketika masuk masih ada dalam kendaraan
-Pilih tempat untuk memarkir kendaraan dan simpan kunci kontaknya
• Apa yang dilakukan ketika menyerahkan kendaraan ke customer. -Menjelaskan isi dan lokasi
perbaikan (test drive bersama customer) -Tunjukkan dan kembalikan part yang diganti ke customer
-Jelaskan dan mintalah biaya perbaikan -Tunjukkan ke customer keseluruhan kerja yang dilakukan dan
kwitansi,
dan menerima pembayaran customer Ketika kwitansi tidak dapat disiapkan pada saat itu, mintalah
customer untuk tanda tangan pernyataan mengenai konfirmasi kerja. Kemudian, persiapkan file pada hari
itu juga dan kirimlah ke customer. Ketika kredit tidak bisa dihindari, mintalah pengertian customer
mengenai cara pembayaran dan tempatnya.
• Menginformasikan customer mengenai tindakan pencegahan selanjutnya tentang penanganan
kendaraan. -Menjelaskan pengoperasian dan perawatan yang benar -Menjelaskan tindakan pencegahan
yang terkait dengan pencegahan

kejadian masalah lagi / berulang (mengenai mencegah masalah) -Memberitahukan customer saat service /
pemeriksaan harus dilakukan
-Memberitahukan customer bagaimana menghubungi workshop ketika terjadi masalah

3) SUPERVISOR
Yaitu orang yang memberikan instruksi atau yang mendistribusikan pekerjaan pada mekanik Fungsi /
Tugas Supervisor
(1) Sebagai pengawas dan memberikan training kepada mekanik
• Pengawas harian mekanik
• Menjaga kemampuan mekanik tetap baik
• Memberikan dan membimbing mekanik jika ada masalah pada pekerjaan
• Memberikan training kepada makanik
• Memahami service buletin dan technical information dan mentransfer kepada mekanik
(2) Sebagai kontrol kerja
• Setelah menerima order kerja perbaikan (PK) dari service advisor, supervisor harus
mengeceknya.
• Turut mengawasi proses kerja.
• Informasi ke service jika ada pembagian kerja dan perpanjangan waktu.
• Informasi ke service advisor tentang kapasitas kerja per hari dan pekerjaan yang tertunda.
• Final check setelah selesai kerja (tes jalan jika diperlukan)
• Laporan hasil kerja pada service advisor
(3) Sebagai pengatur / penjaga lingkungan service
• Menjaga jarak untuk keluar masuk unit di workshop
• Membersihkan workshop
• Merawat garis line kerja
• Merawat equipment dan tool
• Melakukan pemeliharaan berkala terhadap fasilitas workshop

4) MEKANIK
Fungsi / tugas :
• Mengerjakan unit kendaraan sesuai Perintah Kerja (PK)
• Memasukkan waktu kerja ke perintah kerja (PK)
• Mengusahakan tepat waktu sesuai jadwal pada schedule kerja dan menginformasikan pada
customer jika tertunda
• Konsultasi pada foreman jika ada problem dalam kerja
• Lapor foreman dan tunggu perintah selanjutnya jika ada kerja tambahan di luar PK
• Menjaga tempat kerja agar selalu bersih
• Menjaga tool dan laporkan pada foreman bila rusak/hilang
• Berusaha menambah pengetahuan teknik terutama pada model baru

5) ADMINISTRASI ( CLERK )
Fungsi / tugas :
• membuat dan menjaga customer card dan history card
• Menjaga dan menerima surat-surat untuk manager worskhop
• Membuat file untuk masing-masing data

6) KASIR ( CASHIER )
Fungsi / tugas :
• Mempersiapkan proses estimasi, invoice dan kwitansi
• Menerima pembayaran
• Menyimpan dan mengambil uang dari bank
• Membuat laporan pemasukan
• Menagih pembayaran ke customer
2-3 AKTIVITAS WORKSHOP DAN KONTROL KERJA

1) Prosedur Perbaikan Standar Kerja


(1) Penting dan fungsinya Perintah Kerja (PK ) :
• Untuk Keluhan
• Mudah digunakan
• Memberikan informasi tentang kode perbaikan
• Simpan semua PK yang sudah dilaksanakan (filling)
• Jelaskan ke mekanik bagaimana cara membaca PK agar tidak terjadi salah pengertian
(2) Format Perintah Kerja
Perhatian ketika melengkapi format :

• Hindari point yang overlap dengan section dan department lain


• Pertimbangkan aliran yang efektif diseluruh organisasi
• Pertimbangkan cara untuk menyederhanakan kontrol keuangan
• Pertimbangkan poin dengan proses komputer untuk komputerisasi dimasa depan
(3) Keterangan yang diperlukan pada perintah kerja
• Identifikasi
Customer……..Nama, alamat, nomor telphone Kendaraan……No. daftar, No. chassis, No. mesin
dan odometer
• Permintaan-permintan customer
• Janji waktu menyerahkan
• Isi perintah kerja
• Jumlah upah tenaga kerja untuk masing-masing kerja
• Rincian dan total biaya perbaikan……tenaga kerja, parts, oli/grease, dll.
• Tanda tangan persetujuan customer
(4) Dokumentasi dalam repair order
• Singkat dan jelas dan jangan menghilangkan poin yang penting
• Pemberian poin-poin tertentu
• Menggunakan pengertian bahasa yang mudah
(5) Penyerahan kerja ke workshop Menyerahkan kerja ke workshop tidak sesederhana memberikan jatah
kerja

- sikap pengertian dan kerendahan terhadap staff workshop adalah penting.


• Selalu mempunyai pegangan terhadap kemampuan masing-masing mekanik
• Mempunyai pengertian yang benar, seberapa kemampuan yang diperlukan untuk melakukan kerja
yang diberikan
• Mempertimbangkan pandangan orang lain, memastikan pada orang lain mengerti atau tidak dan
menjelaskan sampai orang lain mengerti
• Mengamati alur kerja seluruh workshop

2) Sistem Kontrol Pekerjaan


Walaupun tujuan dan pentingnya kontrol kerja telah ada didalam section "Tugas frontman", namun
penggunaan contoh format dan "Lembar kontrol kerja harian HINO service" disarankan sebagai salah
satu contoh tipe sistem kontrol kerja. Lembar kontrol ini menjadi lebih tepat apabila
ditempel/digantung pada papan tulis atau papan lainnya dan ditempatkan dimana semua anggota staff
workshop dapat secara mudah melihatnya. Untuk Frontman Jumlah kerja harian
Janji waktu menyerahkan
Perkembangan keadaan kerja
Untuk foreman
Tujuannya :

(1) Untuk dapat mengontrol semua pekerjaan baik yang sedang dikerjakan maupun yang belum
terlaksana.
(2) Untuk memudahkan pencarian penyelesaian apabila ada masalah.
(3) Melihat performance dari workshop.
(4) Untuk memastikan semua berjalan sesuai dengan rencana.

Biasanya untuk sistem kontrol pekerjaan di workshop menggunakan papan kontrol.

3) Sistem Kontrol Jam Kerja


Tujuannya :
(1) Untuk dapat melihat apakah pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan atau tidak.
(2) Untuk melihat produktivitas dari masing-masing mekanik sehingga dapat diketahui kemampuan dari
masing-masing mekanik.

4) Fasilitas dan Peralatan


Sebuah workshop harus bersih, efisien, murah dan aman. Pada saat ada kendaraan masuk harus
dikerjakan dengan cepat dan benar serta dengan harga yang rendah untuk memuaskan pelanggan.
Bagaimanapun juga sebuah workshop harus mempunyai fasilitas yang memadai dan dapat digunakan
dengan efektif dan efisien, untuk itu diperlukan pengecekan secara terus menerus.

5) Konsep Dasar Perbaikan


Prinsip dari perbaikan adalah mengurangi sesuatu yang tidak masuk akal, waktu terbuang dari
workshop seperti menciptakan lingkungan yang “lebih cepat”, “lebih akurat”, “lebih mudah”, dan
“lebih aman” dalam bekerja harus diciptakan.

6) Kontrol Performance Workshop


Aktivitas dari service adalah keseimbangan antara keuntungan dan kerugian. Untuk menaikkan
keuntungan dari workshop perlu adanya suatu data yang akurat untuk mendukung. Beberapa hal yang
harus diperhatikan : Mengikuti perkembangan yang terjadi dan mencatatnya secara terus menerus
seperti ; jumlah kendaraan yang beroperasi di masing-masing wilayah, jumlah kendaraan yang terjual,
sistem perbaikan, hasil pekerjaan, keuntungan, kerugian dan sebagainya. Dengan demikian
performance workshop dapat dinaikkan atau dikembangkan sesuai dengan kondisi lingkungan.
BAB III
MANAJEMEN WORKSHOP CUSTOMER
Perencanaan workshop customer lebih spesifik dibandingkan dengan perencanaan workshop dealer,
karena tidak tergantung dengan faktor eksternal seperti penjualan unit kendaraan. Untuk manajemen
workshop customer biasanya diterapkan suatu sistem Preventive Maintenance yaitu suatu sistem
perawatan secara periodik untuk mencegah terjadinya kerusakan pada unit. Sehingga untuk perencanaan
lay out, man power dan struktur organisasi tergantung dari program tersebut. Sebelum membahas lebih
lanjut tentang sistem tersebut, terlebih dahulu kita bahas pengertian yang dimaksud dengan maintenance /
perawatan.

I. PEMELIHARAAN (MAINTENANCE)
1. Konsep Pemeliharaan
Konsep pemeliharaan sudah dikenal sejak pertengahan abad ini.
Perkataan pemeliharaan yang dalam bahasa Inggris disebut “Maintenance” berasal
dari bahasa latin disebut “Manutentione” yang berarti “Merawat dengan tangan”.

Definisi lain dari kamus yang sama adalah “


Perbuatan atau hasil dari penjagaan.
Tolak ukur yang dibutuhkan untuk penjagaan atau membuat tetap suatu masalah
atau situasi.
Perawatan teknik pada bagian yang penting agar pengoperasian motor / mesin dapat
teratur dan tetap.

Oleh karena itu dalam pengertian umum pemeliharaan adalah merawat, menjamin
agar berfungsi, dan lain-lain.
Untuk masalah kita, pemilik armada kendaraan niaga dapat menambahkan sesuatu
untuk definisi di atas, yaitu bukan hanya masalah pemeliharaan, tetapi juga untuk
mencegah kerusakan, memperpanjang usia kendaraan dan memastikan kembalinya
modal kerja.
Dengan perkataan lain, pemeliharaan adalah merupakan gabungan dari operasi
kendaraan yang bertujuan untuk mendapatkan efesiensi kendaraan yang maksimum
dengan kemungkinan rusak yang rendah dan waktu perbaikan yang singkat.
Kombinasi dari operasi dari dibagi atas beberapa bagian menurut jenis dan bentuk
pekerjaan yang dapat dilakukan pada kendaraan, dan ini disebut “Derajat atau level
pemeliharaan”.

2. Derajat / Level Pemeliharaan


Tujuan utama dari pembagian atas level pemeliharaan ini adalah untuk membuat pekerjaan-pekerjaan
pemeliharaan lebih rasional sehingga dapat lebih ekonomis dengan biaya pelaksanaannya yang rendah.

Klasifikasi level pemeliharaan ini pada umumnya adalah :


1. Pemeliharaan Dasar
2. Pemeliharaan Preventif
3. Pemeliharaan Korektif
4. Pemeliharaan Keseluruhan

Berikut akan dibahas satu persatu dari pemeliharaan tersebut.

1. Pemeliharaan Dasar
Pemeliharaan ini berintikan perawatan pertama yang harus dilakukan seperti
pemeriksaan harian yang dilakukan oleh pengemudi atau teknisi yang ditujukan
khusus untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Pemeliharaan ini dilakukan secara menyeluruh sebelum kendaraan dioperasikan,
atau setelah kendaraan beroperasi satu hari atau kedua-duanya.

Pemeliharaan Dasar terdiri atas :


Pemeliharaan Jumlah :
• Bahan Bakar
• Pelumas
• Cairan-cairan
• Air Pendingin, dll.
Pemeriksaan Kondisi :
• Tali kipas / kaca spion
• Lampu-lampu / ban
• Perlengkapan
• Suhu air pendingin / tekanan oli / tekanan udara
• Penampilan / fungsi jarum
• Indikator saringan udara
• Kebocoran oli / kerusakan-kerusakan yang terlihat dan lain-lain

Harus diperhatikan secara khusus untuk faktor keselamatan di jalan, dokumendokumen perjalanan dan
peralatan-peralatan kendaraan.

2. Pemeliharaan Preventif
Pada pemeliharaan ini pelaksanaan pemeliharaan dilakukan secara peiodik, berulang-ulang dan
terprogram, agar kerusakan-kerusakan dapat diketahui atau dideteksi sedini mungkin. Sesuai dengan
pernyataan di atas, maka pemeliharaan preventif adalah merupakan rangkaian perencanaan pekerjaan
melalui “Perencanaan Pemeliharaan”. Dalam perencanaan ini, pihak pabrik telah menetapkan
pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan pada saat tertentu agar diperoleh penampilan kendaraan
yang selalu prima dan siap pakai.

Manfaat dari pemeliharaan preventif dan prosedur pemeliharaan lainnya adalah untuk menghindari
pekerjaan yang tidak terduga sehingga dapat diganti menjadi pekerjaan-pekerjaan yang telah
ditentukan terlebih dahulu dan aspek operasionalnya dapat berfungsi lebih sempurna. Hal ini dapat
memungkinkan kita untuk merencanakan segela kebutuhan terlebih dahulu seperti mempersiapkan
tenaga kerja dan suku cadang yang akan diperlukan.
Masalah hasil yang diperoleh secara ekonomis dan efisien, pemeliharaan preventif jauh lebih
menguntungkan dari pemeliharaan korektif.

3. Pemeliharaan Korektif
Yang dimaksud dengan pemeliharaan korektif adalah perbaikan komponenkomponen mekanis,
penggantian suku cadang yang rusak. Perbaikan-perbaikan ini tidak direncanakan terlebih dahulu,
perbaikan segera dilakukan begitu diketahui ada yang rusak / salah dan proses perbaikannya harus
dalam waktu yang singkat, biaya yang paling rendah dan kwalitas yang terbaik. Pada umumnya,
pemeliharaan korektif yang diperlukan dapat diketahui ketika melakukan pemeliharaan dasar ataupun
preventif. Jika kelainan-kelainan tersebut tidak ditemukan ketika pemeliharaan dasar dan preventif,
maka kerusakan akan terjadi ketika kendaraan beroperasi.
4. Pemeliharaan Keseluruhan
Pemeliharaan ini termasuk pemeliharaan secara menyeluruh (bongkar pasang / overhaul), untuk
perlengkapan mekanis, body dll. Dengan tujuh rasionalisasi dan mempercepat proses perbaikan maka
bengkel pemeliharaan dapat menyediakan komponen cadangan dalam bentuk unit link (cadangan).
Dengan cara ini, komponen yang rusak dapat ditukar dengan cepat dan kendaraan dapat dilepas untuk
beroperasi sehingga bagi kendaraan tidak ada waktu menunggu untuk perbaikan komponen yang rusak
tadi.

Sebagai contoh komponen cadangan adalah :


* Motor / mesin * Katup-katup rem
* Transmisi * Alternator
* Front Axle dan Rear Axle * Starter motor
* Rumah kemudi / steering * Kopling
* Sepatu rem * Dan lain-lain

Jumlah komponen cadangan yang harus disediakan ditetapkan berdasarkan : Jumlah kendaraan yang
sejenis, jarak tempuh kendaraan rata-rata (kilometer), usia rata-rata dari suku cadang atau komponen.

Kriteria Program Pemeliharaan Pemeliharaan kendaraan harus diprogram dengan cara mengumpulkan
data atas jenis kendaraan yang lebih sering dilakukan pada kendaraan tersebut dan
membandingkannya dengan perkiraan jarak tempuh (kilometer) dalam satu tahun.
Pemeliharaan berdasarkan jarak tempuh Kriteria pemeliharaan ini dapat diterapkan pada kendaraan yang
beroperasi dengan kecepatan rata-rata 50 km/jam atau lebih, dan motor / mesin tidak diharapkan berputar
(hidup) dalam periode yang lama dengan kecepatan rendah (idling) ketika kendaraan berhenti. Contoh :
bus antar kota, truk jarak jauh, dll.

Pemeliharaan berdasarkan jam operasi atau konsumsi bahan bakar Kriteria pemeliharaan ini dipilih untuk
kendaraan-kendaraan yang karena jenis operasinya sehingga motor selalu berputar (hidup) dalam periode
yang lama dengan kecepatan yang rendah ketika kendaraan berhenti, seperti : bus kota, truk sampah, truk
pengaduk semen, dll.

Contoh jenis perawatan yang dilakukan menurut HINO :


Perencanaan Pemeliharaan

Kondisi operasi dan jumlah jam kerja kendaraan di masa yang


lalu adalah merupakan dasar penetapan periode pemeliharaan
preventif. Berdasarkan pemeliharaan preventif, maka
pemeliharaan untuk kendaraan HINO diklasifikasikan dalam
tiga kategori seperti tertera pada lembar kerja untuk “Pekerjaan
Perawatan” dan “Pekerjaan Pemeliharaan” yang terlampir.
Ketiga kategori tersebut ditetapkan berdasarkan faktor-faktor di
bawah ini :

Kategori I
: Kondisi kerja pada medan berat
Kategori II
: Kondisi campuran (medan berat dan medan normal)
Kategori III
: Kondisi kerja pada jalan raya yang normal

Kategori Pemeliharaan
Kategori I : Kondisi Medan Berat
Kategori ini dipilih untuk kendaraan yang operasinya di medan yang berat dan
sukar, atau menempuh jarak yang pendek, atau dengan kata lain :
Jalan yang sangat jelek, berlumpur atau banyak debu atau
Kondisi cuaca yang sangat buruk (suhu, kelembaban) atau
Jarak tempuh kendaraan yang sangat pendek yaitu maksimum 10.000 km per
tahun.

Contoh kendaraan yang tergolong dalam kategori ini adalah :


Bus kota, kendaraan pengaduk semen, kendaraan angkutan sampah, dll.

Kategori II : Kondisi Medan Campuran


Golongan kendaraan yang beroperasi pada kategori ini adalah kendaraan yang
menempuh jarak sedang pada kondisi operasi normal, yaitu :
Digunakan pada medan campuran, seperti kadang di dalam kota dan kadang di
jalan raya, atau
Pada umumnya kendaraan beroperasi pada kota-kota besar atau daerah-daerah
pegunungan atau
Lalu lintas di daerah yang sedikit jalan rayanya atau
Sering beroperasi dengan cara “berhenti dan jalan” (stop and start) atau
Jarak tempuh dalam satu tahun tidak lebih dari 10.000 km dengan kondisi
operasi normal

Sebagai contoh dalam golongan ini adalah : bus luar kota yang berjarak sedang,
truk pengirim barang, dll.

Kategori III : Kondisi Normal / Jalan Raya


Pada kategori ini kendaraan dioperasikan pada jalan raya yang kondisinya
normal seperti :
Kendaraan digunakan di jalan raya yang bisa dilalui dengan kecepatan tinggi
pada jarak yang panjang, atau
Jarang berhenti selama dioperasikan, atau
Kendaraan beroperasi pada kondisi normal dengan jarak tempuh lebih dari
10.000 km dalam satu tahun.

Contoh kendaraan untuk golongan ini adalah : bus antar kota / propinsi,, truk
jarak jauh, dll.

Jadwal pemeliharaan Seperti telah dibahas di atas bahwa kriteria program pemeliharaan dapat
dibagi dalam dua bagian yaitu berdasarkan jarak tempuh dan jam operasi atau konsumsi bahan
bakar, maka pada bagian ini kita akan bahas penjadwalan dari kedua kriteria tersebut.
A. Jadwal
Pemeliharaan
berdasarkan
jarak tempuh
(kilometer)
Kondisi operasi
Medan Berat
Campuran
Normal
Kategori
I
II
III
Perawatan A
Setiap 3.000 km
Setiap 5.000 km
Setiap 7.500 km
Perawatan B
Setiap 30.000 km
Setiap 30.000 km
Setiap 30.000 km
Perawatan C
Setiap 60.000 km
Setiap 60.000 km
Setiap 60.000 km
Perawatan D
Setiap 120.000 km
Setiap 120.000 km
Setiap 120.000 km

b. Jadwal Pemeliharaan berdasarkan waktu Seperti yang telah dibahas selain pekerjaan
pemeliharaan yang dilaksanakan berdasarkan jarak tempuh (kilometer), kita juga dapat
melakukan pekerjaan pemeliharaan berdasarkan jadwal bulanan. Cara menentukan jadwal
pemeliharaan berdasarkan waktu atau bulanan : Hitung jumlah jarak tempuh kendaraan
(kilometer) dalam satu tahun dengan cara mengamati data perjalanannya dalam tiga bulan yang
lalu, dikalikan empat sehingga diperoleh perkiraan jarak tempuhnya dalam satu tahun. Tentukan
kategori pemeliharaan sesuai dengan operasi kendaraan. Tentukan group jarak tempuh kendaraan
dalam satu tahun berdasarkan perhitungan di atas tadi. Pekerjaan pemeliharaan berdasarkan
waktu (bulanan) dapat dilihat pada tabel di bawah dimana “Pekerjaan Perawatan” dilaksanakan
setiap setengah dari waktu pemeliharaan atau antara dua pekerjaan pemeliharaan.

Anda mungkin juga menyukai