Usulan Penelitian Tesis: Suci Puji Lestari A012201009
Usulan Penelitian Tesis: Suci Puji Lestari A012201009
Ketua Anggota
Dr. Maat Pono, SE., M.Si Dr. Wahda, SE., M.Pd., M.Si
NIP. 19580722 198601 1 001 NIP. 19760208 200312 2 001
ii
NIP 19600703 199203 1 001
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..................................................................................................…i
HALAMAN PERSETUJUAN
................................................................................................................................ ...i
i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ..iii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR
................................................................................................................................ ..v
i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
iv
3.1 Kerangka Pemikiran.................................................................................45
3.2 Hipotesis ................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................57
v
DAFTAR TABEL
Tabe Halaman
l
2.1 Penelitian Terdahulu
……………………................................. 39
vi
DAFTAR GAMBAR
Gamba Halaman
r
Model Sistem Informasi Manajemen
2.1
…………………….... 8
Sistem Fisik Perusahaan ……............
2.2
…………………….. 24
Sistem Lingkaran Tertutup
2.3
……………………………….... 25
Kerangka
3.1
Pemikiran....................................................... 46
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
canggih untuk mencapai visi, misi dan tujuan perusahaan. Penggunaan teknologi
karyawan/tenaga pelaksana.
making).
3. Kecepatan proses.
negatif jika penggunaan teknologi yang tidak tepat bahkan berdampak pada
kerugian finansial dan non finansial. Dengan kata lain penggunaan sistem
teknologi informasi memiliki potensi kerugian bagi bank, baik kerugian yang
1
2
dan disertai data yang akurat. Dukungan infrastruktur teknologi dilakukan melaluii
sumber daya manasia (SDM) sangat member peranan yang besar, khususnya
tenaga pelayanan dan tenaga penjualan. Oleh karena itu, PT. Bank Tabungan
ibagian satu sama lain untuk mencapai visi, misi, dan tujuan perusahaan.
data, analisis data, pencarian data kembali, dan proses pengelolaan data
menjadi informasi yang diperlukan dunia bisnis. Hal ini akan mempengaruhi
pengawasan sistem.
3
kinerja secara keseluruhan, diukur dari tingkat produktifitas total, dalam suatu
digunakan sebagai tolak ukur dan menjadi input bagi pihak pihak perusahaan
secara optimal.
Oleh karena itu, sebagai salah satu perusahaan yang beriorentasi kepada
profit, kinerja dan pelayanan, Bank BTN harus didukung oleh perangkat
secara mandiri sesuai dengan kebutuhan bisnis internal dalam rangka merespon
pada pihak eksternal dalam hal pengembangan sistem informasi (SI). Sistem
melakukan bisnis dan mengembangkan jasa dan produk yang baru. Sebagai
contoh, transaksi yang hanya bias dilakukan melalui counter teller sekarang bias
suatu sistem yang mampu mengantisipasi perubahan tersebut secara cepat pula.
Perkembangan produk dan jasa perbankan menuntut Bank BTN untuk bertindak
lebih responsive terhadap persaingan di dunia perbankan. Oleh karena itu, Bank
BTN menerapkan sistem BDS (Branch Delivery System) yang merupakan sistem
sentralisasi data dan dalam sistem ini seluruh transaksi diproses secara online.
Saat ini, Bank BTN memiliki fasilitas perbankan elektronik ATM (regular,
non tunai dan setor tunai), Contact Center BTN 1500286, BTN SMS Banking
3555 dan BTN Internet Banking www.btn.co.id. Beberapa fitur transaksi yang
bias dilakukan dengan fasilitas perbankan elektronik ini, antara lain informasi
5
saldo, informasi mutase rekening dalam 30 hari terakhir, transfer antar rekening
BTN dan ke bank lain (ATM Bersama), pembayaran kartu kredit BTN dan kartu
Top GO-PAY, Top Up OVO, informasi suku bunga, informasi kurs dan lainnya.
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Cabang Makassar, maka perlu
informasi dalam suatu perusahaan merupakan salah satu faktor yang secara
umum dapat meningkatkan kinerja perusahaan dan karyawan itu sendiri secara
terhadap kinerja karyawan pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk
Cabang Makassar
TINJAUAN PUSTAKA
organisasi saat ini telah dimasuki oleh aplikasi dan otomatisasi teknologi
informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat
(Sutabri, 2014).
digunakan dengan tujuan supaya data dapat disebar dan diakses secara
7
2.1.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Untuk membuat keputusan yang lebih informatif, maka pengembangan sistem perlu
tertentu yang dibuat individual dengan yang lain dalam situasi sosial tertentu. Kultur
2. Affect
atau tidak menyenangkan, rasa suka atau tidak suka dalam melakukan pekerjaan
3. Kompleksitas (complexity).
Sebagai tingkat inovasi yang dipersepsikan sebagai sesuatu yang relatif sulit untuk
keuntungan dimasa yang akan datang dan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
saat ini.
8
Dalam konteks pemanfaatan teknologi informasi, kondisi yang memfasilitasi dapat
informasi.
estimasi dua faktor dibagi menjadi dua kategori lagi yaitu pemanfaatan dan efektivitas
berikut :
1. Pemanfaatan meliputi :
b. Bermanfaat (usefull)
2. Efektivitas meliputi :
Pemanfaatan dari penggunaan teknologi informasi itu sendiri dapat diketahui dari
9
2.2. Kompetensi
yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja
yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Keterampilan atau kemampuan yang diperlukan
orang. Kita pun sering mendengar atau bahkan mengucapkan terminologi itu dalam
dan berpendidikan tinggi. Untuk lebih jelasnya akan dipaparkan beberapa pengertian
tentang kompetensi.
dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau sebagai sebab akibat dengan
kriteria yang dijadikan acuan (Moeheriono, 2014). Kompetensi terletak pada bagian
seseorang yang dapat memprediksikan tingkah laku dan performansi secara luas
melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas
10
keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh
pekerjaan tersebut.
individu yang memiliki hubungan kausal dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif,
berkinerja prima atau superior di tempat kerja atau pada situasi tertentu. Dari kedua
dimiliki setiap orang dalam melakukan tugasnya yang disesuaikan dengan situasi
yang ada.
kompetensi murni (core competency) individu yang dimiliki pada setiap orang, yang
terdiri atas: Pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap (attitude) atau
Pengetahuan Perilaku
Sikap
11
Gambar 1.1
Pengertian kompetensi inti adalah pertemuan atau titik temu KSA antara
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Ada berbagai jenis kompetensi yang sering
kemudian dikelompokkan berdasarkan niat atau maksud (intent) yang tercakup pada
tingkat yang paling abstrak, yaitu dasar individu, dan berdasarkan pada perilaku yang
Komponen kompetensi menurut Spencer and Spencer (1993) yang di kutip dari
b. Traits, adalah watak yang membuat orang untuk berperilaku atau bagaimana
seseorang merespon sesuatu dengan cara tertentu. Misalnya, percaya diri, kontrol diri,
c. Self concept, adalah sikap dan nilai-nilai yang dimiliki seseorang. Sikap dan nilai di
ukur melalui tes kepada responden untuk mengetahui bagaimana nilai yang dimiliki
12
d. Knowledge, adalah informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang tertentu.
sering gagal untuk memprediksi kinerja Sumber Daya Manusia karena skor tersebut
tidak berhasil mengukur pengetahuan dan keahlian seperti apa seharusnya dilakukan
dalam pekerjaan. Tes pengetahuan mengukur kemampuan peserta tes untuk memilih
jawaban yang paling benar, tetapi tidak bisa melihat apakah seseorang dapat
e. Skill adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu baik secara fisik
motif, karakter pribadi, dan konsep diri dapat meramalkan suatu perilaku tertentu yang
kreatif dan inovatif, mereka tidak akan berusaha berpikir tentang cara
2. Keterampilan
13
3. Pengalaman
4. Karakteristik Kepribadian
5. Motivasi
seseorang bawahan.
6. Isu Emosional
14
apabila mereka tidak merasa didengar.
7. Kemampuan Intelektual
kompetensi ini.
8. Budaya Organisasi
semua kompetensi.
pembangunan berkelanjutan.
15
2.3 Kinerja Karyawan
suatu organisasi dilakukan oleh segenap sumber daya manusia dalam organisasi,
baik unsur pimpinan maupun pekerja. Banyak sekali faktor yang dapat memengaruhi
sumber daya manusia dalam menjalankan kinerjanya. Terdapat faktor yang berasal
dari dalam diri sumber daya manusia maupun dari luar dirinya.
keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, imbalan atau insentif serta hubungan
mereka dengan organisasi yang dapat memicu para pegawai untuk bekerja dengan
baik sesuai dengan pekerjaannya. Oleh karena itu, kinerja pegawai merupakan suatu
hal yang sangat penting dalam upaya organisasi untuk mencapai tujuannya.
Rivai (2004 : 63), Penilaian kinerja merupakan suatu proses manajemen, dan
bukan sebuah rencana yang dipikirkan oleh departemen SDM untuk para penyedia
16
dan menghasilkan format lengkap yang disimpan di dalam kumpulan dokumen
kriteria, yaitu :
a) Penilaian berdasarkan hasil yaitu penilaian yang didasarkan adanya target dan
dengan pekerjaan.
Menurut Sopiah dan Sangadji (2018 : 351) bahwa ada enam indikator untuk
1) Kualitas
Kualitas kerja diukur dari persepsi pegawai terhadap kualitas pekerjaan yang
pegawai. Dengan adanya kualitas kerja yang baik dapat menghindari tingkat
2) Kuantitas
17
Merupakan jumlah yang dihasilkan dan dinyatakan dalam istilah yang akan
digunakan seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan. Kuantitas
kerja menunjukkan banyaknya jenis pekerjaan yang dilakukan dalam satu waktu
sehingga efisiensi dan efektivitas dapat terlaksana sesuai dengan tjuan organisasi.
3) Ketepatan Waktu
Merupakan tingkat aktivitas yang diselesaiakan pada awal waktu yang dinyatakan,
dilihat dari sudut koordianasi dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang
tersedia untuk aktivitas lain.
4) Efektivitas
Merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi (tenaga, uang, teknologi, bahan
buku) dimaksimalkan dengan maksud menaikkan hasil daari setiap unit dalam pengguanaan
sumber daya.
5) kemandirian
Merupakan tingkat seoarang pegawai yang nantinya akan dapat menjalankan fungsi
kerjanya.
6) Komitmen Kerja
Merupakan suatu tingkat dimana pegawai mempunyai komitmen kerja dengan instansi dan
tanggung jawab pegawai terhadap kantor.
Sejarah berdirinya Bank Tabungan Negara di mulai pada tahun 1897 lebihtepatnya
pada tanggal 18 Oktober 1897 berdasarkan koninklijk Bersluit No. 1V disana di tegaskan
bahwa di Hindia Belanda didirikan postpaar bank yang berpusatdi Batavia. Postpaar bank
telah membuka kantor cabang antara tahun 1928 sampai dengan tahun 1934, empat kantor
kantor cabang pertama yang didirikan diIndonesia antara lain di Huruf besar pada tahun 1928,
Surabaya pada tahun 1931,Jakarta dan Medan pada tahun 1934, Pada tahun 1934 mulai
Gandeng pula sebagai mesin-mesin akuntansi dan pengenalan Sertifikat Current Account.
18
Pada tahun 1945 kekuasaan Besar diambil alih oleh jepang dan hal ini
sangatberpengaruh bagi dunia perbankan saat itu sebab postpaar bank di bekukan dandiganti
dengan Tyokin Kyoku tepatnya pada tanggal 1 April 1942 Dengan diproklamasikannya
kemerdekaan Indonesia tahun 1945 akhirnya Tyokin Kyoku diambil alih oleh bangsa
Indonesia dan diganti menjadi besar(KTP), atas prakarsa bapak S. Darmosoetanto, yang
sekaligus menjabat sebagaidirektur pertama kantoran tabungan pos. bank ini sangat berperan
dalam transaksipertukaran mata uang jepang dengan “Oeang Republik Indonesia” (ORI).
Akantetapi pada agresi militer belanda II pada tanggal 19 desember 1948 kantortabungan pos
tetapkan Bapak S. Darmosoetanto sebagai pribumi pertama yang menduduki jabatan sebagai
direktur Bank Tabungan Negaradan merupakan salah satu titik baru bangkitnya kelompok
pribumi dalam dunia perbankan di Indonesia. Dasar penilaian yang mengilhami untuk di
tetapkannya tanggal 9 februari 1950 sebagai hari lahirnya Bank Tabungan Negara melalui
Untuk menunjang berhasilnya kebijakan tersebut ,BTN ditunjuk sebagai wadah pembiayaan
Januari 1974. Sejak resmi tahun 1950 sampai sekarang BTN telah menggeluti bidangnya
selama 48 tahun. Sebagai rentetan diberlakukannya UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan,
untuk hukum BTN berubah menjadi perusahaan perseorangan atauyang lebih dikenal dengan
2.4.2. Implementasi dan Implikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) di Bank BTN
Alasan utama penerapan SIM di Bank BTN adalah untuk mengefisienkan waktu(percepatan
dan menekankan pada sisi kepraktisan dalam menjalankan usaha untukmenghimpun dan
Informasi Manajemen sejak tahun 2001. Sebelum penggunaan SIM (sistem manual), Bank
19
BTN mengoperasikan perusahaannya dengan menggunakansistem Fe-pro. Namun sekarang
mereka sudah memakai sistem XCL. Selain karena alasan waktu, dana, dan sisi kepraktisan
menggunakan SIM, pihak Bank BTN juga menyadari bahwa sudah banyak pesaingnya dalam
tugas sudah digantikan oleh aplikasi mesin komputer. Dalam menerapkan SIM,pihak
manajemen Bank BTN bekerjasama dengan vendor untuk mengembangkanaplikasi SIM yang
Pihak asing tersebut/vendor/ekstrernal bekerjasama dengan timTI internal di Bank BTN untuk
adalah melalui lelang dan presentasi. Jika dahulu merekamenggunakan IFS, maka sejak
tahun 2001 pihak Bank BTN menggunakan SIBS (Silverlake Integrated Banking System) yang
Pada tahun 2005, Bank BTN kembali melakukan penyempurnaan (upgrade) system
antara lain dengan meningkatkan kapasitas mesin IBM sehingga dapat mendukung
kebutuhan volume operasinya. Selain itu, terdapat pula penambahan system pendukung
lainnya dalam pengembangan berbagai fitur produk layanan untuk menghadapi persaingan
perbankan yang semakin ketat. Bank BTN telah mempergunakan dukungan teknologi tersebut
dengan maksimal untuk mengembangan berbagai fitur dan jaringan. Buktinya adalah dengan
dengan cakupanyang semakin luas.Selain, itu pengembangan aplikasi TI yang dilakukan oleh
bank BTN tahun 2011 untuk mempercepat produk bisnis, seperti Voip (Voice over Internet
Protocol : Percakapansuara jarak jauh dengan menggunakan internet, seperti Voip Billing
20
dalam perbankan),HCIS (Human Capital Information System), Interface RTGS Outward (Real
Time GrossSettlement merupakan sistem transfer dana elektronik antar Peserta dalam mata
penagihan warkat /cek/bilyet giro valuta rupiah) bank di luar wilayah kliring dengan cepat
sehingganasabah dapat menerima dana hasil tagihan cek atau bilyet giro tersebut pada
keesokanharinya).Khusus untuk sistem kredit, aplikasi TI atau SIM yang dikembangkan oleh
Bank BTN adalah Bentuk Sistem “e-Loan” adalah dengan cara menstandarisasi proses
kebijakanpetugas KPR dan standarisasi analisa kredit di semua cabang. Sedangkan “e-Coll”
adalah otomatisasi proses penagihan sehingga akan meningkatkan efektivitas penagihan dan
ECS terbukti memberi manfaat di antaranya yaitu lebih memudahkan, lebih praktisdan
dengan biaya yang lebih kecil serta tidak dibatasi ruang dan waktu, maka semakinbanyak
salah satu perusahaan yang menggunakan ECS untuk menjalin komunikasi antar karyawan,
karyawan dengan atasan, antar pejabat teras BTN, BTN dengan pencari informasi (non
debitur dan kreditur), BTN dengan kreditur maupun debitur, antar BTN (BTN di line bawah),
BTN dengan bank lainnya, maupun BTN dengan pemerintah.Tools pertama yaitu Electronik
Collaboration Tools, penggunaannya ada tiga jenis yaitu intranet, ekstranet dan internet,
intranet menggunakan email dan instan messaginguntuk hubungan antar karyawan atau
pejabat BTN, ekstranet juga dengan email dan instan messaging untuk berhubungan antara
BTN dengan para stake holdernya, sedangkan web publishing dipergunakan oleh BTN untuk
mempublikasikan informasiumum mengenai BTN kepada khalayak luas dan dapat diakses
oleh siapapun yangmencari info tentang BTN, seperti penerimaan pegawai, lokasi ATM
terdekat, lokasi BTN terdekat dan lain sebagainya. Pada kategori ini BTN menggunakan
internet. Untuk komunikasi antar divisi di BTN, mereka memakai sistem server to
21
server (LAN: Local Area Network) dan jaringan telepon yang provider -nya adalah TELKOM
23
Terhadap Kualitas secara signifikan
43,71% dipengaruhi
secara parsial
Penerapan Teknologi
Informasi memiliki
pengaruh signifikan
terhadap Kualitas
determinasi sebesar
95,69% dipengaruhi
tidak diteliti.
24
BAB III
Sistem Informasi pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang
permintaan nasabah akan sebuah Bank yang aman, memiliki pelayanan yang
baik, ramah, dan cepat dalam proses. Oleh karena itu Bank akan mengadaptasi
teknologi informasi.
25
PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk sebagai salah satu bank yang
terkemuka, terpercaya, dan unggul dalam layanan dan kinerja akan terus
keputusan. Oleh karena itu, karyawan semakin dituntut memperlihatkan kinerja yang
26
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
27
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat
Waktu yang digunakan selama melakukan penelitian kurang lebih 2 bulan lamanya
dimulai dari bulan Mei sampai dengan bulan Juli tahun 2021
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer
dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh penulis melalui
penelitian dan praktik kerja lapangan pada tempat yang akan dijadikan
penelitian penulis. Data yang dapat diperoleh dari observasi ini adalah
perusahaan.
sebagai berikut :
Tabel 3.1
Setuju (STS)
Tidak Setuju (TS) 2
Kurang Setuju (KS) 3
Setuju (S) 4
Sangat Setuju (SS) 5
Sumber: Sugiyono (2012)
Definisi operasional variabel adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek
atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti
Definisi operasional variabel yang akan digunakan pada penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel
Definisi Skala
Variabel Operasion Dimesi Indikator Pengukura
al Variabel Variabel n
Faktor Sosial
Pemanfaatan TI Faktor Affect
untuk mendukung Faktor
Pemanfa Kesesuaian
kegiatan
atan Pemanfaa Tugas Skala
perusahaan serta
Teknolog tan Faktor Jangka Likert
pemahaman Panjang
29
Faktor yang
Menfasilitasi
i
tentang apa dan
Informasi
bagaimana TI
digunakan pada Pengetah pengetahuan
Sikap, uan tentang
pengetahuan, dan pekerjaan yang
Kompeten keterampilan diberikan Skala
instansi
si pegawai yang Ketrampi Kemampuan Likert
berkaitan dengan an dalam
kinerja pegawai menyelesaikan
dalam pekerjaan
pelaksanaan Sikap Inisiatif
tugasnya. Kerja
Hasil kerja Kuantitas jumlah
pegawai secara aktivitas
yang
kuantitas, dihasilkan
kualititas dan Kualitas kesempurnaan
ketepatan waktu tugas
Kinerja Ketepat Persepsi Skala
yang dicapai oleh
an terhadap Likert
seseorang
pegawai di dalam Waktu suatu aktivitas
melaksanakan yang
tugas sesuai diselesaikan
dengan tanggung
jawab yang
diberikan untuk
mencapai tujuan
Organisasi
Sumber: Peneliti (2021)
3.5.1 Populasi
3.5.2 Sampel
oleh populasi. Jadi untuk sampel yang harus diambil dari populasi harus
𝑁
𝑛 =
1 + 𝑁(𝑒)2
Keterangan
n : Jumlah Sampel
N : Jumlah Populasi
31
155
n=
1 + 155(10%)2
155
n=
1 + 155.0,1
n=
32
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka jumlah sampel yang
responden.
kuantitatif. Teknik analisis ini dilakukan terhadap data yang diperoleh dari
e1 (Persamaan Struktural 1)
33
3.7. Uji Validitas Dan Uji Reliabilitas
i. Apabila suatu nilai signifikan < 0,05 dengan (α 5%) maka kuesioner
ii. Apabila suatu nilai signifikan > 0,05 dengan (α 5%) maka kuesioner
34
pertanyaan dibandingkan yang bertujuan untuk mengukur korelasi
jawaban.
35
(α), sehingga bisa diketahui suatu variabel dapat dikatakan reliabel jika
nilai dari Cronbach Alpha > 0,70, dan sebaliknya jika nilai Cronbach
Alpha dari suatu variabel < 0,70 maka variabel tersebut dinyatakan tidak
Tabel 3.3
Pedoman untuk interprestasi terhadap koefisien korelasi
Interval Tingkat
Koefisien Hubungan
0,00-0,199 Sangat Rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2012)
linier, asumsi ini ditunjukkan oleh nilai error yang berdistribusi normal.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang dimiliki distribusi
1. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah normal.
2. Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah
tidak normal.
36
3.8.2. Uji Multikolonieritas
adalah nilai tolerance kurang dari 0,10 atau sama dengan nilai VIF lebih
37
3.9 Path Analysis (Analisis Jalur)
sebagai subtitusi bagi peneliti untuk melihat hubungan kausalitas antar variabel.
landasan teoritis. Apa yang dilakukan oleh analisis jalur adalah menentukan
pola hubungan antara tiga atau lebih variabel dan tidak dapat digunakan untuk
38
39
DAFTAR PUSTAKA
Handoko. 2018. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia Edisi Revisi.
Yogyakarta:Penerbit BPEE
Sopiah dan Sangaji. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik Edisi
Pertama.Yogyakarta:Andi Offset
40