HUKUM PAJAK
Oleh :
S1 MANAJEMEN
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah, taufik,
dan inayahnya kepada kita semua. Sehingga saya bisa menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul Penetapan Wajib Pajak . Syukur Alhamdulillah saya
dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan rencana.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW. Karena beliau adalah salah satu figur umat yang mampu
memberikan syafa’at kelak di hari kiamat. Selanjutnya saya mengucapkan banyak
terima kasih kepada Bapak Dedy Surahman. SE,. MM selaku dosen
pengajar Mata Kuliah Hukum pajak yang telah membimbing saya.
Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan
makalah ini terdapat banyak kesalahan didalamnya. Saya mengharapkan saran dan
kritik yang membangun demi tercapainya kesempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis umumnya dan khususnya bagi
pembaca.
04 November 2021
Penyusun
II
DAFTAR ISI
III
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Utang Pajak adalah Pajak yang masih harus dibayar termasuk sanksi
administrasi berupabunga, denda, atau kenaikan yang tercantum dalam surat
ketetapan pajak atau suratsejenisnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan. Utang Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi
jenis Pajak:
a) Pajak Penghasilan
b) Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa
c) Pajak Penjualan atas Barang Mewah
d) Pajak Penjualan
e) Bea Meterai
f) Pajak Bumi dan Bangunan yang meliputi sektor perkebunan,
perhutanan, pertambangan, dan sektor lainnya.
Atas Utang Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Wajib Pajak dapat
mengangsur atau menunda pembayaran Utang Pajak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang mengatur tata cara pengangsuran dan
penundaan pembayaran Pajak.
B. Rumusan Masalah
a) Apa pengertian utang pajak?
b) Sebab Timbulnya Utang Pajak?
c) Apa Sifat Utang Pajak?
d) BAgaimana Berakhirnya Utang Pajak?
e) Sistem Pemungutan Pajak?
4
C. Tujuan
a) Mengetahui Apa pengertian utang pajak?
b) Mengetahui Sebab Timbulnya Utang Pajak?
c) Mengetahui Apa Sifat Utang Pajak?
d) Mengetahui Bagaimana Berakhirnya Utang Pajak?
e) Mengetahui Sistem Pemungutan Pajak?
5
BAB 2
PEMBAHASAN
Secara yuridis, utang harus ada 2 pihak, yakni pihak kreditor (yang
mempunyai hak) dan debitor (yang mempunyai kewajiban). Kedudukan debitor
dan kreditor menurut hukum pajak dan hukum perdata berbeda. Perbedaan antara
utang pajak dan utang perdata dapat dilihat dari penyebab timbulnya utang dan
sifat utangnya.
6
B. Timbulnya Utang Pajak
Utang pajak timbul karena adanya undang-undang. Menurut ajaran
materiil utang pajak timbul jika ada sesuatu hal yang menyebabkan (tatbestand),
yaitu rangkaian dari perbuatan, keadaan, dan peristiwa yang dapat menimbulkan
utang pajak adalah sebagai berikut ;
7
D. Berakhirnya Utang Pajak
1. Pembayaran / Pelunasan
2. Kompensasi
Kompensasi dapat dilakukan antara jenis pajak yang berbeda dalam tahun
pajak yang sama, misalnya antara kelebihan pembayaran PPh dengan kekurangan
pembayaran PPN, ataupun antara jenis pajak yang sama dalam tahun yang
berbeda misalnya kelebihan pembayaran PPh tahun lalu dengan kekurangan
pembayaran PPh tahun berjalan.
3. Penghapusan Utang
Penghapusan Utang pajak dilakukan karena kondisi dari Wajib Pajak yang
bersangkutan, misalnya Wajib Pajak dinyatakan bangkrut oleh pihak-pihak yang
berwenang.
Utang pajak pada prinsipnya dapat dihapuskan karena tidak dapat atau
tidak mungkin ditagih lagi dengan beberapa alasan seperti yang diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 565/PMK.04/2000
Tanggal 26 Desember 2000, yaitu :
4. kedaluwarsa
8
Batas kedaluwarsa yang berlaku saat ini adalah :
5. Pembebasan
9
3. Sistem Withholding (Withholding System)
Adalah sistem pemungutan pajak yang mana besarannya pajak
terutang dihitumg dan dipotong oleh pihak ketiga. Pihak ketiga
yang dimaksud antara lain pemberi kerja, dan bendaharawan
pemerintah.
10
BAB 3
PENUTUP
Simpulan
Utang pajak adalah pajak yang masih harus dibayar termasuk sanksi
administrasi berupa bunga, denda, atau kenaikan yang tercantum dalam surat
ketetapan pajak atau surat sejenisnya berdasarkan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
Sebab timbulnya utang pajak dibagi menjadi dua yaitu materiil dan formal.
Materiil adalah utang pajak timbul jika ada sesuatu hal yang menyebabkan
(tatbestand). Sedangkan, formal adalah utang pajak timbul katena adannya surat
ketetapan pajak oleh fiskus. Meskipun syarat adanya tatbestand sudah terpenuhi
tetapi sebelum ada surat ketetapan pajak, maka belum ada utang pajak.
11
DAFTAR PUSTAKA
12