menimbulkan hutang pajak. Disisi lain UU yang hal tertentu akan menyediakan pasala yang
memfasilitasi pelaksanaan perpajakan. Contohnya dalam hukum perbankan :
a. Pembelian maupun penjulan jaminan dengan lelang
b. Pendapatan dari perbankan yang menghasilkan pendapatan harus menghitung pajak yang
terutang
c. Pembayaran bunga kepada nasabah, tingkat bunga, dll.
Contoh lain adalah korelasi antara hukum pajak dengan hukum perdata, sebab hukum pajak
memungut pajak atas beberapa kondisi yakni peristiwa (kematina, kelahiran), keadaan
(kekayaan), perbuatan (jual beli, sewa) yang diatur dalam hukum perdata. Pengaruh hukum
pajak terhadap hukum perdata akibat lex specialist, sehingga dalam setiap UU, penafsiran yang
harus dianut pertama kali adalah yang terdapat dalam ketentuan khusus.
4. Metode self asessment merupakan sebuah metode dimana negara membebaskan atau
memberi kepercayaan kepada setiap wajib pajak untuk mengihitung sendiri pajak terutang.
Dimana wajib pajak menghitung, menyetor, melaporkan sendiri pajak terutangnya kepada
negara. Hal ini sesuai dengan perubahan ketentuan peraturan perundangan perpajakna tahun
1983 yang menggantukan peraturan perpajakan ordonansi PPs 1925 an ordonansi PPd 1944.
Penerapan metode self asessment bagi wajib pajak berfungsi untuk menumbuhkan kesadaran
wajib pajak bagi masyarakat untuk membayar pajak secara sukarela. Yang tentunya dengan hasil
penerimaan pajak mendukung pemerintah dalam peningkatan good government and services,
yang tentunya masyarakat luas juga bisa merasakan dampak positif dari pembayaran pajak oleh
WP.
Penerapana self asessmet sesuai dengan peraturan perundangan No 28 Tahun 2007 tentang
tata cara dan keetentuan umum perpajakan. Dimana WP mendaftarkan diri ke dirjen pajak,
sedangkan aparatur bertugas untuk melakukan fungsi pengawasan terhadap pelanggar, fungsi
penyulluhan, kemudahan akses bagi WP. Dasar hukum berlakunya self asessment juga terdapat
pada pasa 12 ayat 1 UU No. 6 Tahun 1983 yang beberapa kali digubah menjadi UU No 28 Tahun
1983 yang berbunyi “Setiap wajib pajak wajib membayar pajak terutang berdasarkan UU,
dengan tidak menggantungkan pada adanya surat ketetapan pajak”.
Sumber :
https://klikpajak.id/blog/ketahui-kedudukan-hukum-pajak-di-indonesia/
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/EKSI420203-M1.pdf