NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi
Tugas Tutorial 1
Hukum Pajak
Soal 1
Referensi:
Amachi, Tubagus Chairul, Irma, dan Amin Darra. 2019. Hukum Pajak.
Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka. Hal 1.5-1.6.
Soal 2
1
a) Wajib Pajak berinisial KNM, pada tahun 2019 kelebihan membayar PPh sebesar
Rp4.000.000,00, sedangkan untuk jenis PPN terdapat kekurangan pajak sebesar
Rp5.000.000,00.
Dalam hal ini, utang pajak dapat berakhir dengan kompensasi (pengimbangan)
pajak, yaitu pengalihan pembayaran pajak yang dilakukan jika Wajib Pajak
mempunyai kelebihan pembayaran pajak untuk satu jenis pajak, sedangkan
untuk pajak lain memiliki kekurangan pembayaran pajak.
Wajib Pajak KNM dapat mengajukan permohonan kepada Dirjen Pajak untuk
mengalihkan kelebihan pembayaran PPh sebesar Rp4.000.000 untuk
membayar kekurangan PPN. Selanjutnya, kekurangan PPN yang masih ada,
yaitu sebesar Rp1.000.000 (Rp5.000.000-Rp4.000.000) wajib dibayarkan oleh
KNM ke kas negara.
Perhitungan :
Kelebihan bayar PPh = Rp4.000.000
Kekurangan bayar PPN = Rp5.000.000
Pengalihan kelebihan PPh untuk menutup PPN = Rp4.000.000
PPN yang masih kurang bayar = Rp5.000.000 - Rp4.000.000
= Rp1.000.000
2
Pembebasan utang pajak dapat dilakukan jika ada permohonan atau
keadaan ekonomi WP mengalami kemunduran keuangan atau WP tidak
mempunyai harta lagi berdasarkan surat keterangan Pemda setempat.
5) Penundaan Penagihan
Penagihan pajak terutang dapat ditunda dalam jangka waktu tertentu.
WP juga dapat diberikan ijin untuk menyicil dan melunasi jika mampu
kembali untuk melunasi.
Referensi:
Amachi, Tubagus Chairul, Irma, dan Amin Darra. 2019. Hukum Pajak.
Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka. Hal 1.41-1.42.
Soal 3
a) Klasifikasi azas terkait hukum perdata dan hukum pidana yang termasuk dalam hukum
pajak ada tiga macam, yaitu:
1) Asas Pacta Sunt Servanda
Asas pacta sunt servanda atau asas kepastian hukum maksudnya adalah
para pihak dalam perjanjian memiliki kepastian hukum dan dilindungi
secara hukum sehingga jika terjadi sengketa maka putusan hakim dapat
memaksa agar pihak yang melanggar melaksanakan kewajibannya
sesuai perjanjian.
2) Asas Konsensualisme
Asas konsensualisme adalah paham bahwa dengan adanya kata sepakat
di antara dua atau lebih pihak, maka suatu perjanjian sudah memiliki
kekuatan mengikat.
3) Asas Praduga Tak Bersalah
Asas praduga tak bersalah adalah asas yang digunakan dalam masalah
pidana, di mana setiap orang yang ditangkap wajib dianggap tidak
bersalah sampai adanya putusan pengadilan.
3
o Asas Waktu yang Tepat
Asas waktu yang tepat atau at convenience time atau pay as you earn
menekankan bahwa pajak dibayar saat wajib pajak mampu membayar.
Asas ini terutama ditekankan untuk pajak penghasilan.
Contohnya adalah untuk pajak penghasilan orang pribadi dapat
dibayarkan pada saat wajib pajak menerima gaji, dan dibayar dengan
mencicil (PPh 25).
o Asas Ekonomis
Asas ekonomis memiliki pengertian bahwa sistem perpajakan yang
dipilih dalam rangka pemungutan pajak harus memperhatikan aspek
ekonomis, misalnya biaya pemungutan tidak boleh melebihi jumlah
penerimaan pajak.
Contohnya adalah analisis benefit and cost, yaitu pemungutan pajak
harus memperhatikan biaya, tidak boleh lebih besar dari pemasukan
pajak.
Referensi:
Amachi, Tubagus Chairul, Irma, dan Amin Darra. 2019. Hukum Pajak.
Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka. Hal 2.21-2.23.
Soal 4
4
Setiap Wajib Pajak yang telah memenuhi persyaratan subjektif dan objektif
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan wajib
mendaftarkan diri pada kantor Direktorat Jenderal Pajak yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak dan
kepadanya diberikan Nomor Pokok Wajib Pajak.
Referensi:
Amachi, Tubagus Chairul, Irma, dan Amin Darra. 2019. Hukum Pajak.
Tangerang
Selatan: Universitas Terbuka. Hal 3.4-3.6.