Anda di halaman 1dari 28

Kelompok 1

KETENTUAN UMUM DAN TATA


CARA PERPAJAKAN (KUP)
Anggota Kelompok

2
1. Lailatul Hidayah (B200230450)
2. Al Hasan (B200230451)
3. Nagita Laura Sari (B200230452)
4. Rizki Amalia (B200230453)
5. Muhammad Zaky Rasyid (B200230454)
Peraturan Umum dan Undang-Undang
Tata Cara Perpajakan

Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007

Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021


Penyesuaian UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan

Secara garis besar implementasi UU HPP tidak dilakukan secara serentak, namun terdapat beberapa
penyesuaian dari masing-masing peraturan, serta ada beberapa perbedaan tarif dengan Undang-
Undang yang berlaku sebelumnya.
Penghapusan Pembebasan Pajak PPN

Komparasi komoditas yang dibebaskan PPN

Menurut UU KUP, seluruh Menurut UU HPP, komparasi


komoditas dibebaskan dari komoditas dibagi menjadi 3
PPN kategori, yaitu:
1. Dihapus
2. Dibebaskan dari PPN
3. Bebas Terbatas
Tarif dan Sanksi Pajak

Tarif :
Sanksi Pajak:
UU HPP menaikkan tarif Pajak Pertambahan
Nilai yang diatur dalam pasal 7 ayat 1. Dalam UU HPP terdapat perubahan 2 skema
Berdasarkan UU KUP, tarif PPN adalah sebesar ketentuan sanksi dari UU KUP yaitu:
10% (sepuluh persen) yang kemudian 1. sanksi pemeriksaan dan wajib pajak tidak
mengalami kenaikan menjadi: menyampaikan SPT,
1. Sebesar 11% (sebelas persen) yang mulai 2. sanksi setelah upaya hukum namun
berlaku pada tanggal 1 April 2022. keputusan keberatan atau pengadilan
2. Sebesar 12% (dua belas persen) yang mulai mengusulkanketetapan Direktorat Jenderal
berlaku paling lambat pada tanggal 1 Januari Pajak (DJP). Tidak hanya itu, UU ini juga
merubah besaransanksi untuk
2025.
kerugian negara.
Integrasi NIK dan NPWP

Implementasi integrasi NIK dan NPWP diatur dalam Bab II Pasal 2 ayat 1 dan 2
pada UUHPP. Pengintegrasian data NIK dan NPWP dapat memudahkan masyarakat,
karena melengkapi administrasi perpajakan hanya membutuhkansatu identitas. Kebijakan
tersebut juga akan memudahkan masyarakat yang baru memenuhisyarat dan kriteria
sebagai Wajib Pajak karena tidak lagi melakukan NPWP. Secara bertahap,pemerintah akan
mengeluarkan NIK untuk beberapa orang seperti NPWP. ecara garis besar perubahan
dalam cakupan KUP dan tata cara perpajakan, terdapat pasalbaru yang mengatur NIK
sebagai. NPWP (Pasal 2). Namun dengan adanya integrasi ini, tidak menjadikan setiap
orangpribadi membayar pajak. Pembayaran pajak dilakukan jika penghasilan setahun di
atas batasanPTKP yang berlaku, atau peredaran bruto di atas Rp500.000.000/tahun bagi
pengusaha yangmembayar PPh Final PP 23/2018.
Perbedaan Tarif UU PPh dengan UU HPP

Tarif PPh Badan :

1. Tahun 2020 dan 2021 sebesar


22%
2. Tahun 2022 sebesae 20%
3. Tahun 2022 dst. sebesar 22%
Pengertian Dasar dalam KUP

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 1983 tentang


Ketentuan umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 pasal 1, dan dalam UU nomer 7
tahun 2021 tentang HPP.
Nomor pokok wajib pajak

Berdasarkan Pasal 1 nomor 6 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007, Nomor Pokok


Wajib Pajak (NPWP) adalah tWajib Pajak pengenal atau Wajib Pajak pengenal Wajib Pajak
yang diterbitkan oleh Departemen Jenderal Pajak (DJP)

Kewajiban pajak subyektif bagi Wajib Pajak dalam negeri dimulai pada saat orang pribadi
lahir, bertempat tinggal atau bertempat tinggal di Indonesia dan berakhir pada saat orang
tersebut meninggal dunia atau meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya.
Kewajiban
. pajak objektif bagi wajib pajak dalam negeri adalah ketika mereka memiliki
penghasilan
Sanksi tidak memiliki NPWP

Jika penghasilan orang pribadi telah melebihi aturan PTKP, namun tidak
mendaftarkan diri untuk kepemilikan NPWP, maka ada pengenaan sanksi yang
akan diterima orang pribadi tersebut. yaitu:
1. Pidana penjara paling singkat 6 bulan dan paling lama 6 tahun.
2. Denda senilai dua kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang bayar dan
paling banyak empat kali jumlah pajak terutang yang tidak bayar atau kurang
dibayar.
.
Yang wajib mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP

1. Wajib Pajak orang pribadi, termasuk wanita kawin yang dikenai pajak secara terpisah karena:
a. hidup terpisah berdasarkan keputusan hakim;
b. menghendaki secara tertulis berdasarkan perjanjian pemisahan penghasilan dan harta; atau
c. memilih melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya terpisah dari suaminya
meskipun tidak terdapat keputusan hakim atau tidak terdapat perjanjian pemisahan
penghasilan dan harta, yang tidak menjalankan usaha atau pekerjaan bebas dan memperoleh
penghasilan di atas Penghasilan Tidak Kena Pajak.

.
2. Wajib Pajak badan yang memiliki kewajiban perpajakan sebagai pembayar pajak, pemotong dan/atau
pemungut pajak sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk bentuk usaha
tetap dan kontraktor dan/atau operator di bidang usaha hulu minyak dan gas bumi.
PERTIAN WAJIB PAJAK
wajib Pajak adalah orang pribadi maupun badan/perusahaan yang membayar, memotong, dan memungut, yang memiliki hak dan kewajiban yang berkaitan dengan

perpajakan, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Wajib Pajak Orang Pribadi Wajib Badan


Wajib pajak badan adalah, wajib pajak yang
Seperti disebutkan sebelumnya, wajib pajak selain terikat kewajiban pembayaran pajak,
orang pribadi adalah wajib pajak perorangan, juga memiliki kewenangan memotong dan
yakni bukan badan usaha atau badan hukum. memungut pajak
wajib pajak orang pribadi hanya berkewajiban
membayar pajak berdasarkan penghasilan yang
diterima.
Hak dan kewajiban pajak

HAK Kewajiban
1. wajib pajak berhak untuk meminta permohonan 1. Mendaftaran dirinya atau usahanya untuk
pengangsuran atau penundaan atas pembayaran pajak mendapatkan NPWP.
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. memberikan informasi yang berhubungan dengan
2. memiliki hak untuk mendapat pengembalian aspek perpajakan yang akan dilakukan kepada DJP.
Pendahuluan atas kelebihan pembayaran pajak dalam 3. Kewajiban untuk melakukan pembayaran, pelaporan,
jangka waktu min 1 bulan untuk (PPN) dan jangka waktu 3 pemungutan atau pemotongan pajak Wajib pajak
bulan untuk (PPh) terhitung sejak surat permohonan diharuskan untuk menghitung, membayar, dan
tersebut diterima oleh DJP. melaporkan pajak terutangnya sesuai dengan ketentuan
3. wajib pajak juga berhak untuk mengajukan banding perpajakan
hingga peninjauan kembali ke Mahkamah Agung (MA)
Kewajiban pembayaran pajak

perpajakan untuk memotong/memungut, antara lain yang ditunjuk tersebut adalah badan Pemerintah,
subjek pajak badan dalam negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap atau perwakilan perusahaan
luar negeri lainnya. Untuk subjek pajak badan dalam negeri, maka diwajibkan juga sebagai
pemotong/pemungutan pajak. Adapun jenis pemotongan/ pemungutan adalah: PPh Pasal 21, PPh Pasal
22, PPh Pasal 23, PPh Pasal 26, PPh Pasal 4 ayat 2, PPh Pasal 15 dan PPN dan PPn BM. P

Jenis2 SPT

SPT Tahunan SPT Masa


SPT Masa digunakan untuk melaporkan pajak dalam kurun SPT Tahunan wajib dibuat setiap akhir tahun pajak. SPT tahunan
waktu tertentu (bulanan). Jenis pajak yang harus dilaporkan terdiri dari SPT Tahunan Pajak Penghasilan Pasal 21, SPT Tahunan
setiap bulan melalui SPT Masa terdiri dari : Wajib Pajak Orang Pribadi, dan SPT Tahunan Badan. SPT Tahunan
Badan terdiri dari:
a.Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 15,21,22,23,24, ayat 2,25,26
b. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Atas Penjualan a. Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan,
Barang Mewah (PPNBM) b. SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak Badan bagi Wajib
c. Pemungut PPN Pajak yang diizinkanmenyelenggarakan pembukuan dalam mata uang
Dollar Amerika Serikat
c.dll
Wajib pajak yang dikecualikan

1.Wajib Pajak orang pribadi yang penghasilan netonya tidak melebihi jumlah Penghasilan Tidak Kena
Pajak (PTK) dan dikecualikan dari kewajiban menyampaikan SPT Masa PPh Pasal 25 dan SPT
Tahunan PPh.
2.Wajib Pajak orang Pribadi yang tidak menjalankan usaha atau melakukan pekerjaan bebas

Sanksi SPT
.

1.Denda
2.Bunga(Pasal 8 dan Pasal Undang Undang Nomor 28Tahun 2007)
3.Kenaikan (Pasal 13 ayat 3 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2007)
4.Sanksi Pidana:
a.Karena kealpaan (Pasal 38 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007)
b.Karena sengaja (Pasal39 Undang Undang Nomor 28 Tahun 2007)
Direktur Jenderal Pajak karena jabatan atau atas permohonan Wajib Pajak dapat:

1. mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa bunga, denda, dan kenaikanyang
terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan dalam hal sanksi
tersebut dikenakan karena kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karenakesalahannyamengurangkan
atau membatalkan suart ketetapan pajak yang tidak benar
2. mengurangkan atau membatalkan Surat Tagihan Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal14 yang
tidak benar
3. membatalkan hasil pemeriksaan pajak atau surat ketetapan pajak dari hasil pemeriksaanyang
dilaksanakan tanpa penyampaian surat pemberitahuan hasil pemeriksaan atau pembahasan akhir
hasil pemeriksaan dengan Wajib Pajak

.
Pembetulan SPT

1 Pembetulan SPT atas Kemauan Sendiri: Wajib Pajak dapat membetulkan Surat
Pemberitahuan yang telah disampaikan dengan menyampaikan pernyataan tertulis.
2. Sanksi Administrasi: Jika pembetulan SPT oleh Wajib Pajak mengakibatkan utang pajak
menjadi lebih besar, Wajib Pajak akan dikenai sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2%
per bulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar. Bunga ini dihitung mulai dari saat
penyampaian SPT berakhir sampai dengan tanggal pembayaran, dengan bagian dari bulan
dihitung sebagai satu bulan.
3. pembetulan Setelah Tindakan Pemeriksaan: Meskipun telah dilakukan tindakan
pemeriksaan
. oleh Direktur Jenderdengan kesadaran sendiri. Syaratnya adalah Direktur
Jenderal Pajak belum menerbitkan surat ketetapan pajakal Pajak, Wajib Pajak masih dapat
mengungkapkan ketidakbenaran pengisian SPT dengan kesadaran sendiri. Syaratnya adalah
Direktur Jenderal Pajak belum menerbitkan surat ketetapan paja
E System dalam Perpajakan

System dalam Aplikasi pajak yang disediakan dan dapat digunakandalam pelaksanaan
kewajibanperpajakan melalu e system adalah sebagai berikut:
1. e-Registration: Daftar SebagaiWajib Pajak
2.e-Filing: Lapor Pajak Online
3 e-SPT: Buat SPT Online
4 e-Billing: Pembayaran Pajak Online
5 e-Faktur: Bukti Faktur Pajak Online
6.e-Bupot : Bukti pemotongan PPh

Manfaat Menggunakan Aplikasi e system Pajak


.

1.Dataperpajakan Wajib Pajak akan lebih terorganisir dengan baik dan sistematis.
2.Dapatkan ID Billing secara online dan bayar di lokasi yang ditentukan
3.Membuat laporan pajak menjadi lebih mudah
Surat Tagihan Pajak (STP)
STP adalah surat untuk melakukan tagihan pajak dan atau sanksi administrasi berupa
bunga dan atau denda .STP diterbitkan dalam hal:
1.Pajak penghasilan dalam tahun berjalantidak atau kurang dibayar.
2.Kekurangan pembayaran pajak sebagai akibat salah tulis dan atau salah hitung. 3.Wajib
pajak dikenakan sanksi administrasi berupa denda dan/atau bunga.

Surat Ketetapan Pajak (SKP)

.
1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)
Adalah surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah
pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah yang masih harus dibayar
- Fungsi Utama: Menetapkan jumlah pajak, kredit pajak, pembayaran, sanksi, dan saldo pajak.
-Tujuan Utama: Koreksi pajak, sanksi kepada Wajib Pajak, dan penagihan pajak.
- Kondisi Penerbitan: Terbit jika Wajib Pajak melanggar kewajiban setelah pemeriksaan
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)

menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan. SKPKBT diterbitkan apabila ditemukan
data baru yang mengakibatkan penambahan jumlah pajak yang terutang setelah dilakukan tindakan
pemeriksaan dalam rangka penerbitan surat ketetapan pajak kurang bayar tambahan
- Fungsi Utama: Menetapkan tambahan pajak dari SKPKB sebelumnya.
- Alasan Penerbitan: Ada data baru setelah pemeriksaan yang menambah jumlah pajak.

3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)


.
menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah kredit pajak lebih besar daripada
jumlah pajak yang terutang atau seharusnya tidak terutang. SKPLB diterbitkan setelah dilakukan
pemeriksaan, jumlah kredit pajak atau jumlah pajak yang dibayar lebih besar daripada jumlah pajak
yang tetutang
- Fungsi Utama: Menetapkan kelebihan pembayaran pajak jika kredit pajak lebih besar dari pajak
terutang.
- Penerbitan: Setelah pemeriksaan jika kredit pajak atau pembayaran lebih besar dari pajak terutang
4. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)

menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dg jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan
tidak ada kredit pajak.
- Fungsi Utama: Menetapkan pajak nol jika kredit pajak sesuai atau tidak ada pajak terutang.
- Penerbitan: Setelah pemeriksaan jika kredit pajak sesuai atau tidak ada pajak terutang.

Surat Tagihan Pajak (STP)


.

Surat untuk melakukan tagihan pajak dan sanksi adm berupa bunga dan denda
Fungsi Utama: Digunakan untuk melakukan tagihan pajak dan/atau sanksi administrasi berupa bunga
dan/atau denda.
- Tujuan Utama:
1. Koreksi jumlah pajak terutang. 3.Menagih pajak yang belum dibayar.
2.Memberikan sanksi berupa bunga atau denda.
Pencatatan

Pencatatan dalam perpajakan diperlukan karena tidak semua wajib pajak mampu melakukan
pembukuan secara lengkap. Namun, ada pengecualian dari kewajiban pembukuan, tapi wajib pajak
masih harus membuat pencatatan. Ada dua pengecualian menurut Pasal 28 ayat (2) UU KUP: untuk
orang yang tidak berbisnis sepenuhnya dan bagi yang berbisnis dengan penghasilan bruto di bawah
Rp4.800.000.000,00.
Pencatatan diatur dalam peraturan seperti 197/PMK.03/2007 dan PER-4/PJ/2009. Ini mencakup
pencatatan penghasilan dari usaha/pekerjaan bebas yang tidak dikenai pajak final, penghasilan lain yang
juga tidak dikenai pajak final, serta penghasilan bruto untuk orang yang tidak berbisnis sepenuhnya
.
Keberatan

Keberatan ini bisa dikatakan sebagai sebuah upaya yang dapat ditempuh wajib pajak apabila merasa
tidak puas atau tidak sependapat dengan hasil dari pemeriksaan pajak yang tertuang dalam surat
ketetapan pajak (SKP).

Syarat Pengajuan Keberatan


Ruang Lingkup Keberatan
- Pengajuan keberatan harus mencakup uraian jelas mengenai
hal-hal terkait pajak yang terutang atau dipotong/pungut,
Pengajuan
. keberatan yang diajukan oleh wajib
serta alasan penghitungannya.
pajak kepada direktorat jenderal pajak (DJP)
hanya dapat diajukan atas: - Wajib Pajak harus membayar di muka akumulasi jumlah
-SKPKB pajak dengan jumlah minimum yang ditentukan sebelumnya.
-SKPKBT - Pengajuan keberatan harus dilakukan dalam waktu 3 bulan
-SKPLB sejak SKP dikirim atau pemotongan/pemungutan pajak
-SKP dilakukan.
Banding

Undang-Undang Pengadilan Pajak No. 14 Tahun 2002 memberikan hak kepada Wajib Pajak atau
Penanggung Pajak untuk mengajukan banding terhadap keputusan yang mereka anggap tidak sesuai
dengan ketentuan perpajakan. Banding di Pengadilan Pajak berbeda dengan banding di Peradilan Tata
Usaha Negara. Dalam Peradilan Pajak, banding adalah permohonan hukum terhadap keputusan yang
bisa diajukan banding sesuai peraturan perpajakan.
Proses pengajuan banding dilakukan melalui surat pengaduan dalam bahasa Indonesia ke Pengadilan
Pajak dalam waktu 3 bulan sejak tanggal diterimanya keputusan banding, kecuali ditentukan lain oleh
peraturan perpajakan. Alasan banding harus jelas, dan satu surat banding diajukan untuk satu putusan.
.
Jika banding diterima dan mengakibatkan kelebihan pembayaran pajak, kelebihan tersebut akan
dikembalikan kepada Wajib Pajak dengan tambahan bunga sebesar 2% per bulan, maksimal selama 24
bulan sejak tanggal pembayaran pajak hingga dikeluarkannya Keputusan Banding. Penting dicatat
bahwa putusan pengadilan pajak bukanlah putusan tata usaha negara.
Imbalan bunga

Jika pengajuan keberatan atau permohonan banding diterima sebagian atau seluruhnya, dan ini
mengakibatkan kelebihan pembayaran pajak, maka kelebihan tersebut dikembalikan dengan tambahan
imbalan bunga sebesar 2% per bulan, maksimal selama 24 bulan. Imbalan bunga ini dihitung mulai dari
tanggal pembayaran pajak sampai dikeluarkannya Keputusan Keberatan atau Putusan Banding

Gugatan

. Gugatan pajak adalah langkah hukum yang diambil oleh Wajib Pajak jika mereka tidak setuju dengan
tagihan atau keputusan pajak. Mereka bisa mengajukan gugatan ke pengadilan pajak untuk mencari
keadilan. Gugatan bisa diajukan oleh Wajib Pajak sendiri, ahli warisnya, pengurus, atau kuasa
hukumnya. Syaratnya, gugatan harus ditulis dalam Bahasa Indonesia dan disertai alasan yang jelas.
Isinya bisa tentang tagihan pajak, penyitaan, atau keputusan pajak yang salah. Prosesnya melibatkan
penyusunan surat gugatan dan dokumen pendukung. Jika gugatan sudah diajukan, mereka bisa
mencabutnya dengan surat pencabutan. Tujuannya, untuk menyelesaikan sengketa pajak secara adil
Salford & Co.

TREN MODE

9
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
Aliquam bukan tincidunt enim. Sed rutrum lorem eu bibendum
pretium. Duis bibendum semper.
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit.
Aliquam bukan tincidunt enim. Sed rutrum lorem eu bibendum
pretium. Duis bibendum semper. Aliquam non tincidunt enim,
sit amet, consectetur.
Salford & Co.

TERIMA
KASIH
www.reallygreatsite.co
m

Anda mungkin juga menyukai