Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

KOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN ANAK USIA DINI DALAM


MEMBUAT PERATURAN BERSAMA DI KELAS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Komunikasi Efektif Dalam Pembelajaran
Dosen Mata Kuliah : Dr. Sri Wulan, M.Si

Disusun Oleh :
1. Alea Jamiela Haviel (1105621057)…...
2. Angeline Emmamnuella (1105621015)
3. Anin Devira (1105621018)……….........
4. Gurit Sukaca (1105621098)……………
5. Salwa Hamidah (1105621050)…….......
6. Tiara Delvira (1105621018)……….…...

KELAS B
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar hingga selesai. Tidak
lupa kami juga mengucapkan bayak terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikiran.
Harapan kami semoga makalah yang membahas tentang “Komunikasi
Efektif dengan anak usia dini dalam membuat peraturan bersama di kelas”
dapat menabah wawasan serta pengetahuan kita mengenai bagaimana cara
membangun komunikasi efektif dengan anak usia dini dalam pembelajaran di
dalam kelas. Kami juga menyadari bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
ada saran yang membangun.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini dapat
dipahami dan bermanfaat bagi siapapun yang membacanya. Sebelumnya kami
mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan. .

Jakarta, 11 November 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................2

BAB I..........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.......................................................................................................................4

1. Latar Belakang.............................................................................................................4

2. Rumusan Masalah..........................................................................................................5

3. Tujuan Makalah...............................................................................................................5

BAB II.........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.........................................................................................................................6

A. Pengertian Peraturan..............................................................................................6

B. Pengertian Peraturan Kelas..................................................................................6

C. Unsur – Unsur Peraturan.......................................................................................7

D. Strategi Pembuatan Peraturan Kelas Secara Kooperatif...............................7

E. Tujuan Peraturan.....................................................................................................7

F. Pemberian Sanksi Pada Anak..............................................................................7

G. Contoh Peraturan untuk Anak Usia Dini............................................................8

H. Pembuatan Peraturan Bersama Anak Usia Dini...............................................8

BAB III......................................................................................................................................10

PENUTUP................................................................................................................................10

A. Kesimpulan.............................................................................................................10

B. Saran.........................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sebagai makhluk sosial, manusia tak bisa lepas dari komunikasi. Entah
komunikasi verbal maupun nonverbal. Dalam segala bidang, tak terkecuali
pendidikan, komunikasi menjadi salah satu hal yang sangat penting. Dalam proses
pembelajaran, komunikasi digunakan untuk menyampaikan pesan, baik itu berupa
ilmu pengetahuan maupun teknologi. Berhasil tidaknya informasi yang disampaikan
kepada para peserta didik sangat ditentukan oleh keefektifan komunikasi. Untuk
menciptakan proses komunikasi yang efektif, pendidik harus memahami seluk
beluk komunikasi pendidikan, antara lain mengenai metode yang tepat dalam
komunikasi pendidikan, strategi untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dalam
pendidikan, serta yang tak kalah pentingnya adalah mengenai hambatan yang
seringkali muncul dalam komunikasi pendidikan.
Rutinitas menjadi bagian yang penting dari kehidupan sehari-hari dan menjadi
hal yang paling dasar berhubungan dengan aktivitas yang akan mendukung
perkembangan fisik dan pertumbuhan mereka. Membangun rutinitas pada si kecil
memiliki berbagai manfaat di antaranya adalah memberikannya kesempatan untuk
belajar, mengembangkan kemampuan sosial anak, serta membantu si kecil untuk
beradaptasi dengan transisi.
Lickona (2016: 170) menyatakan bahwa “jalan pertama untuk melibatkan para
siswa dalam berbagai tanggung jawab untuk menimbulkan disiplin di dalam kelas,
yaitu dengan membuat peraturan secara kooperatif”. Siswa akan memiliki tanggung
jawab apabila siswa telah memiliki kedisiplinan yang tinggi dalam dirinya. Selain itu
peneliti tertarik menggunakan pembuatan peraturan kelas secara kooperatif dalam
upaya meningkatkan kedisiplinan siswa karena dengan melibatkan siswa dalam
pembuatan peraturan dapat menumbuhkan kerja sama dan menjalin keakraban
dengan anggota kelas, membuat siswa lebih mudah menjalankan peraturan karena
aturan tersebut terjadi berdasarkan kesepakatan sehingga siswa akan lebih
menyadari tanggung jawabnya melakukan aturan tersebut dan sepenuhnya
menyadari konsekuensi yang didapat apabila melanggar aturan yang disepakati
bersama.

2. Rumusan Masalah
Berikut adalah Rumusan Masalah dari makalah ini :
1. Apa tujuan dari membuat peraturan atau rutinitas bersama anak?
2. Bagaimana cara agar anak bisa menaati rutinitas yang sudah dibuat?
3. Apa saja contoh peraturan untuk anak usia dini?
4. Mengapa anak perlu mengambil andil dalam pembuatan peraturan
bersama?
5. Apa pengertian dari Peraturan dan Peraturan kelas?
6. Apakah perlu memberikan sanksi pada anak jika melanggarnya?

3. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari makalah yang kami buat, yaitu :
1. Mengenalkan cara membuat peraturan dengan anak usia dini
2. Menjelaskan bahwa peraturan itu penting di dalam kelas
3. Mengajak anak untuk menaati peraturan yang telah dibuat bersama
4. Menanamkan sikap disipin pada anak usia dini
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Peraturan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) peraturan adalah tatanan
(petunjuk, kaidah, ketentuan) yang dibuat untuk mengatur.Selain hal tersebut
peraturan merupakan suatu tatanan untuk seseorang bertindak.
Hurlock (1978:85) berpendapat bahwa peraturan ialah pola yang ditetapkan
untuk tingkah laku.Sedangkan Tujuan dirumuskan sebuah peraturan ialah untuk
menjadikan suatu hal dapat menjadi lebih tertata, mempunyai tujuan yang jelas, serta
memiliki kebermanfaatan.Peraturan dan tata tertib merupakan sesuatu untuk mengatur
perilaku yang diharapkan pada siswa.Peraturan dapat ditegakkan jika dalam
menjalankannya diiringi dengan sikap tegas. Dengan mempadukan peraturan dan
sikap cooperatif maka harapan atau tujuan yang sebelumnya disepakati akan dapat
dicapai.

B. Pengertian Peraturan Kelas


Carolyn (2011:26) berpendapat bahwa ruangan kelas yang dikelola secara
efektif adalah ruang kelas yang berjalan kondusif, dan memaksimalkan kesempatan
pembelajaran siswa. Penerapan peraturan kelas secara keseluruhan yaitu tidak
sebatas pada perilaku siswa tetapi juga memberikan kendali total saat proses
pembelajaran. Selain hal tersebut peraturan yang ditekankan pada perilaku siswa
dengan tujuan menjaga atau memperbaiki tingkah laku dapat dilakukan oleh guru.
Peraturan dan tata tertib merupakan sesuatu untuk mengatur perilaku yang diharapkan
pada siswa (Rasdi Ekosiswoyo & Maman Rachman, 2002:113). Senada dengan
pendapat tersebut Suharsimi Arikunto (1993:122) mengemukakan peraturan kelas
diterapkan untuk memberikan pengendalian terhadap perilaku siswa yang diharapkan
oleh guru. Begitu pula dengan pendapat Alben Ambarita (2006:39) yang
mendefinisikan peraturan kelas yaitu pedoman yang disepakati antara guru dan
seluruh anggota kelas untuk mengelola seluruh sumberdaya yang ada di kelas.

C. Unsur – Unsur Peraturan


Menurut Arikunto (1993:122-124) peraturan siswa di dalam kelas saat proses
pembelajaran berlangsung meliputi :
a. Perbuatan atau tingkah laku yang diharuskan dan dilarang.
b. Akibat atau sanksi yang meliputi tanggung jawab pelaku dan pelanggar peraturan
c. Cara atau prosedur untuk menyampaikan peraturan kepada subyek yang dikenai
tata tertib (peraturan) sekolah tersebut.
Dari pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang termasuk
dalam peraturan kelas ialah:
a. Kerja sama
b. Tanggung jawab
c. Rasa hormat

D. Strategi Pembuatan Peraturan Kelas Secara Kooperatif


Secara umum, dalam kooperatif berlangsung dalam beberapa fase, yaitu
a. Diawali dengan penyampaian tujuan dan motivasi siswa.
b. Penyajian informasi.
c. Pengorganisasian siswa ke dalam bentuk kelompok.
d. Diakhiri dengan evaluasi
e. Ditutup dengan pemberian penghargaan (Rohman, 2013: 186-187).

E. Tujuan Peraturan
Peraturan atau tata tertib merupakan unsur penting dalam mengelola kelas
untuk menciptakan ketertiban siswa. Pembuatan peraturan dalam kelas berfungsi
sebagai sarana melatih kedisiplinan siswa. Kedisiplinan merupakan salah satu prinsip
pengelolaan kelas yang baik. Peraturan dibuat agar dapat mendidik siswa. Sanksi
yang diberikan jika siswa melanggar peraturan bukanlah hukuman fisik, melainkan
hukuman yang mendidik dan membuat efek jera bagi siswa.
F. Pemberian Sanksi Pada Anak
Pertama, hukuman ekspresi wajah. Artinya, saat anak-anak kita tindakannya
melanggar aturan keluarga, maka segera orang tua menunjukkan ekspresi wajah
marah, tidak setuju dengan tindakan anak, atau sedih.
Kedua, hukuman nasihat. Jika ekspresi wajah tidak cukup, karena anak masih
melakukan pelanggaran yang sama, maka hukuman bisa ditambah dengan nasihat.
Katakan kekecewaan dan kesedihan kita. Terangkan kenapa perbuatannya salah dan
melanggar. Terus katakan dengan intonasi rendah sampai tinggi. Tapi, dalam
memberikan nasihat jangan ada kata ancaman.
Ketiga, jangan beri penghargaan. Jika ekspresi dan nasihat telah dilakukan dan
anak masih sering melakukan kesalahan yang sama, maka hukuman terbaik adalah
jangan beri penghargaan. Anak-anak tidak diberi apresiasi atas sikap-sikapnya hari itu
karena kesalahannya belum diakui dan meminta maaf. Pemberian penghargaan yang
tidak dilakukan itu seperti pemberian hadiah, pujian, dan selamat. Dari sini anak tidak
akan tahan. Anak akan mengakui keslahannya, dan tidak mengulangi lagi.

G. Contoh Peraturan untuk Anak Usia Dini


Hal ini sejalan dengan pendapat Depdiknas (2007) yang menyatakan bahwa
kegiatan terprogram adalah kegiatan yang dalam pelaksanaannya terlebih dahulu
diawali dengan adanya perencanaan atau program dari guru dalam kegiatan
pembelajaran (perencanaan semester, satuan kegiatan mingguan dan satuan kegiatan
harian) di TK, misalnya: makan bersama, menggosok gigi, cara berpakaian, menjaga
kebersihan lingkungan, dan lain-lain. Anak diharapkan terbiasa hadir tepat waktu di
sekolah, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, berdoa sebelum dan sesudah
makan, merapikan mainan setelah bermain, Perubahan perilaku disiplin anak diketahui
dengan cara observasi peneliti secara langsung terhadap bagaimana anak berperilaku
setiap harinya.

H. Pembuatan Peraturan Bersama Anak Usia Dini


Ketika peserta didik dilibatkan, maka usaha mereka untuk mematuhi aturan
menjadi semakin besar. Ada perbedaan yang signifikan ketika guru menerapkan
aturan yang dibuatnya sendiri dan aturan yang dibuat melibatkan peserta didik. Ketika
peserta didik dilibatkan dalam pembuatan aturan, maka peluang mereka untuk
mematuhi aturan tersebut menjadi semakin besar dibandingkan dengan aturan yang
hanya dibuat guru. Hal ini dikarenakan peserta didik akan merasa diakui
keberadaannya. Mereka juga akan menganggap bahwa suara mereka ternyata penting
untuk kemajuan kelas mereka. Semua orang di dalam kelas akan bekerja sama secara
kolaboratif untuk membuat aturan yang wajib disepakati tentang bagaimana kelas akan
berfungsi selama pembelajaran berlangsung nantinya. Para guru bisa memulainya
dengan mengajak anak-anak untuk bisa saling mempertimbangkan dengan hati-hati
aturan yang wajib disepakati. Lalu, guru menuliskan hal-hal yang dapat membantu
para murid dalam pembelajaran dan apa saja yang dapat menghalangi dalam
pembelajaran yang mereka lakukan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan dari materi ini yang dapat di ambil yaitu pentingnya peraturan tata
tertib dalam pengelolaan di dalam kelas, agar tercapainya tujuan yaitu menciptakan
ketertiban siswa. Pembuatan peraturan dalam kelas berfungsi sebagai sarana melatih
kedisiplinan siswa. Kedisiplinan merupakan salah satu prinsip pengelolaan kelas yang
baik. Peraturan dibuat agar dapat mendidik siswa. Sanksi yang diberikan jika siswa
melanggar peraturan bukanlah hukuman fisik, melainkan hukuman yang mendidik dan
membuat efek jera bagi siswa.
Sehingga anak diharapkan terbiasa hadir tepat waktu di sekolah, mencuci
tangan sebelum dan sesudah makan, berdoa sebelum dan sesudah makan, merapikan
mainan setelah bermain, Perubahan perilaku disiplin anak diketahui dengan cara
observasi peneliti secara langsung terhadap bagaimana anak berperilaku setiap
harinya.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, diharapkan
kedepannya penulis akan lebih fokus dan lebih mendetails dalam menjelaskan tentang
makalah selanjutnya dengan sumber – sumber yang lebih banyak. Kedepannya
penulis akan membuat makalah dengan baik dan benar. Masih banyak kesalahan dari
penulisan kelompok kami, karna kami manusia yang adalah tempat salah dan dosa.
Sehingga kami juga butuh saran dan juga kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk
masa depan yang lebih baik daripada masa sebelumnya.
Untuk saran bisa berisi kritik atau saran terhadap penulisan juga bisa untuk
menanggapi terhadap kesimpulan dari bahasan makalah yang telah di jelaskan. Untuk
bagian terakhir dari makalah adalah daftar pustaka. Pada kesempatan lain akan saya
jelaskan tentang daftar pustaka makalah.

DAFTAR ISI

Kurniasih,. N, Diah. (2018). PENINGKATAN KEDISIPLINAN SISWA MELALUI


PEMBUATAN PERATURAN KELAS SECARA KOOPERATIF PADA SISWA
KELAS V SD NEGERI BEJI, WATES, KULON PROGO. Diakses November
2021. Dari Univeristas Negeri Yogyakarta.

Khomsyatun,. Ummi. (2017). Memilih hukuman yang tepat untuk anak.


https://anggunpaud.kemdikbud.go.id/

La Jaga,. Rumiati, dan Arifin,. Andi Agustan (2019). Jurnal Pendidikan Raudhatul Athfa.
Peningkatan Perilaku Disiplin Anak Melalui Metode Pembiasaan di Taman
Kanak-kanak Islam Terpadu Insan Kamil kelompok B1 usia 5-6 tahun. Vol. 2, No.
1, 94-104. Diakses November 2021. Dari Universitas Khairun Halmahera
Selatan.

Mariyana,. Rita. Nugraha., Ali Dan Rachmawati., Yeni. (2010). PENGELOLAAN KELAS
PAUD DALAM MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PESRTA DIDIK. Vol. 1,
11-51.

Efirlin,. Martha, Fadillah, Dan Marmawi (2021). PENANAMAN PERILAKU DISIPLIN


ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK PRIMANDA UNTAN PONTIANAK. 1-10. Diakses
November 2021.

Waty., Mega Oka. (2020). STRATEGI PENANAMAN KEDISIPLINAN PADA ANAK USIA
DINI DI TK ISLAM DARUNNAJAH ULUJAMI JAKARTA SELATAN. Vol. 1, No. 1,
9-30. Diakses November 2021. Dari UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
Tanfidiyah., Nur. PENGEMBANGAN PERATURAN KELAS SEBAGAI UPAYA KURATIF
TERHADAP PERILAKU MENYIMPANG SISWA DALAM PEMBELAJARAN
TEMATIK TERPADU DI KELAS IV MIN YOGYAKARTA I. Vol. 1, No. 1, 126-145.
Diakses November 2021. Dari Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai