Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

”MASALAH-MASALAH BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN”

DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 9

1. APRILIA DWI YUSTIKA (1951041021)


2. ROSNINA (1951042018)
3. SANTI (1951041024)

Dosen Pengampu: Nurhusna. S.Pd, M.Pd.

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SASTRA

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK 2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha esa, yang telah
berkenan memberi petunjuk dan kekuatan kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Masalah-Masalah Belajar dalam
Pembelajaran”.
Makalah ini dibuat utuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan
Pembelajaran BSI dan kami berharap makalah ini dapat menjadi bacaan bagi kami
selaku penulis serta para pembaca, agar lebih mengerti dan memahami masalah-
masalah belajar dalam pembelajaran.
Kami telah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadikan makalah ini
menjadi makalah yang lebih baik. Namun, apabila masih terdapat kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, maka kami mengharapkan adanya masukan
maupun kritikan yang sifatnya membangun dari semua pihak.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Aamiin

Makassar, 3 Oktober 2021


Penulis

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i

DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2

C. Tujuan .......................................................................................................... 2

D. Manfaat ........................................................................................................ 2

BAB II ..................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3

A. Pengertian Masalah Belajar dalam Pembelajaran ........................................ 3

B. Jenis-Jenis Masalah Belajar dalam Pembelajaran ........................................ 3

C. Faktor Penyebab Masalah Belajar dalam Pembelajaran .............................. 4

D. Cara Mengatasi Masalah Belajar dalam Pembelajaran ................................ 8

BAB III ................................................................................................................. 10

PENUTUP ............................................................................................................. 10

A. Kesimpulan ................................................................................................ 10

B. Saran ........................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ iii

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar merupakan usaha seorang individu untuk merubah tingkah laku
menjadi lebih baik, dari segi afektif, kognitif dan psikomotorik. Belajar juga dapat
diartikan sebagai aktivitas siswa di dalam lingkungan belajar yang didapatkan
melalui pendidikan baik formal maupun non formal. Namun, layaknya melakukan
perjalanan pasti ada saja halangan dan rintangan yang dapat menghambat
perjalanan tersebut. Begitupun dengan belajar, terdapat masalah-masalah yang
akan dilewati agar bisa mencapai tujuan dari belajar itu. Untuk melewati berbagi
masalah dalam belajar tersebut, kita harus tau terlebih dahulu apa yang menjadi
masalah-masalah dalam belajar itu, barulah kita dapat mengetahui cara untuk
mengatasinya.
Terkhusus bagi kita sebagai calon guru masa depan, penting bagi kita untuk
mengetahui masalah-masalah dalam belajar, agar dapat membantu peserta didik
untuk mengatasi masalah pembelajaran. Namun tentunya masalah-masalah belajar
yang dihadapi setiap peserta didik akan berbeda satu dengan yang lainnya, tugas
kita sebagai guru adalah membimbing peserta didik untuk menyelesaikan
masalah-masalah dalam belajar. Setiap anak atau peserta didik memiliki beragam
karakteristik dan beragam pula masalah belajarnya. Untuk itulah sangat penting
bagi kita mengetahui masalah-masalah belajar yang dihadapi setiap anak guna
menemukan solusi yang tepat bagi masalah-masalah itu.
Makalah “Masalah-Masalah dalam Pembelajaran ini kami buat, tentunya
selain untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran BSI. Serta
demi memenuhi tugas kita sebagai seorang calon guru yang profesional, yang
mampu memberikan solusi bagi peserta didik dalam mengatasi masalah-masalah
belajar yang mereka hadapi kelak.
Di dalam makalah ini nantinya, akan kami bahas pengertian masalah
pembelajaran, jenis-jenis masalah dalam pembelajaran, faktor-faktor penyebab
masalah dalam pembelajaran, serta cara mengatasi masalah-masalah tersebut.

1
Semoga bisa bermanfaat untuk kita sebagai calon guru masa depan, dan bisa
menambah pengetahuan serta menjadikan kita sebagai guru yang hebat insyaallah.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, kami membuat rumusan masalah
sebagai berikut :
1. Apa yang dimaksud dengan masalah belajar dalam pembelajaran?
2. Apa saja jenis-jenis masalah dalam pembelajaran?
3. Apa saja faktor penyebab munculnya masalah belajar dalam pembelajaran?
4. Bagaimana cara mengatasi masalah belajar dalam pembelajaran?

C. Tujuan
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini, yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian masalah belajar dalam pembelajaran.
2. Untuk mengetahui jenis-jenis masalah belajar dalam pembelajaran.
3. Untuk mengetahui faktor penyebab masalah belajar dalam pembelajaran.
4. Untuk mengetahui cara mengatasi masalah belajar dalam pembelajaran.

D. Manfaat
Manfaat dibuatnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Belajar dan Pembelajaran BSI dan untuk menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan penyusun makalah dan pembaca terkait materi Masalah-Masalah Belajar
dalam Pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masalah Belajar dalam Pembelajaran


Banyak ahli mengemukakan pengertian masalah. Ada yang melihat masalah
sebagai ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyataan, ada yang melihat
sebagai tidak terpenuhinya kebutuhan seseorang, dan adapula yang
mengartikannya sebagai suatu hal yang tidak mengenakan.
Prayitno (1985) mengemukakan bahwa masalah adalah sesuatu yang tidak
disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, ingin
atau perlu dihilangkan. Sedangkan menurut pengertian secara psikologis, belajar
merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam tingkah laku sebagai
hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Belajar juga adalah proses perubahan pengetahuan atau perilaku sebagai hasil dari
pengalaman. Pengalaman ini terjadi melalui interaksi antara individu dengan
lingkungannya ( Anita E, Wool Folk, 1995: 196 ).
Dari definisi masalah dan belajar maka masalah belajar dapat diartikan atau
didefinisikan sebagai berikut. “Masalah belajar adalah suatu kondisi tertentu yang
dialami oleh siswa dan menghambat kelancaran proses yang dilakukan individu
untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan”.
Kondisi tertentu itu dapat berkenaan dengan keadaan dirinya yaitu berupa
kelemahan-kelemahan dan dapat juga berkenaan dengan lingkungan yang tidak
menguntungkan bagi dirinya. Masalah-masalah belajar ini tidak hanya dialami
oleh peserta didik yang lambat saja dalam belajarnya, tetapi juga dapat menimpa
peserta didik yang memiliki kemampuan diatas rata-rata normal, pandai atau
cerdas.

B. Jenis-Jenis Masalah Belajar dalam Pembelajaran


Berikut 5 jenis-jenis masalah belajar dalam pembelajaran, antara lain:
1. Learning Disorder (Kekacauan Belajar)
Keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu karena timbulnya respons
yang bertentangan. Pada dasarnya, yang mengalami kekacauan belajar, potensi

3
dasarnya tidak dirugikan, akan tetapi belajarnya terganggu atau terhambat oleh
adanya respons-respons yang bertentangan, sehingga hasil belajar yang
dicapainya lebih rendah dari potensi yang dimilikinya.
Contoh : Siswa yang sudah terbiasa dengan olah raga keras seperti karate, tinju
dan sejenisnya, mungkin akan mengalami kesulitan dalam belajar menari yang
menuntut gerakan lemah-gemulai.
2. Learning Disfunction
Merupakan gejala dimana proses belajar yang dilakukan siswa tidak berfungsi
dengan baik, meskipun sebenarnya siswa tersebut tidak menunjukkan adanya
subnormalitas mental, gangguan alat indra, atau gangguan psikologis lainnya.
Contoh : Siswa yang memiliki postur tubuh yang tinggi atletis dan sangat cocok
menjadi atlet bola volley, namun karena tidak pernah dilatih bermain bola volley,
maka dia tidak dapat menguasai permainan volley dengan baik.
3. Under Achiever
Mengacu kepada siswa yang sesungguhnya memiliki tingkat potensi
intelektual yang tergolong di atas normal, tetapi prestasi belajarnya tergolong
rendah.
Contoh : Siswa yang telah dites kecerdasannya dan menunjukkan tingkat
kecerdasan tergolong sangat unggul (IQ = 130 – 140), namun prestasi belajarnya
biasa-biasa saja atau malah sangat rendah.
4. Slow Learner (Lambat Belajar)
Slow learner adalah siswa yang lambat dalam proses belajar, sehingga ia
membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan sekelompok siswa lain yang
memiliki taraf potensi intelektual yang sama.
5. Learning Disabilities (Ketidakmampuan Belajar)
Mengacu pada gejala dimana siswa tidak mampu belajar atau menghindari
belajar, sehingga hasil belajar di bawah potensi intelektualnya.

C. Faktor Penyebab Masalah Belajar dalam Pembelajaran


Menurut teori Gestalt, belajar merupakan suatu proses perkembangan.
Artinya bahwa secara kodrati jiwa raga anak mengalami perkembangan.

4
Perkembangan sendiri memerlukan sesuatu, baik yang berasal dari siswa sendiri
maupun pengaruh dari lingkungannya. Berdasarkan teori ini hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh dua hal, siswa itu sendiri dan lingkungannya. Pertama, siswa ;
dalam arti kemampuan baik berpikir atau tingkah laku Intelektual, motivasi, minat
dan kesiapan siswa baik jasmani maupun rohani, kedua lingkungan ; yaitu sarana
dan prasarana, kompeternsi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar, metode
serta dukungan lingkungan, keluarga, dan lingkungan.
Pendapat yang senada dikemukakan oleh Walsiman (2007:158), hasil belajar
yang dicapai oleh peserta didik, yang mempengaruhi baik internal maupun
eksternal, sebagai berikut :
1) Faktor internal: faktor yang bersumber dari dalam diri peserta didik, yang
mempengaruhi kemampuan belajarnya. Faktor internal ini meliputi,
kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, dan ketekunan sikap.
2) Faktor eksternal: faktor yang berasal dari peserta didik yang memengaruhi hail
belajar yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat, keluarga berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa. Keluarga yang morat-marit terhadap ekonominya,
pertengkaran suami istri, perhatian orang tua yang kurang terhadap anaknya
serta kebiasaan sehari-hari berperilaku yang kurang baik dari orang tua dalam
kehidupan sehari-hari berpengaruh dalam hasil belajar peserta didik
Selanjutnya dikemukakan oleh Wasliman (2007:159) bahwa sekolah
merupakan salah satu faktor yang ikut menentukan hasil belajar siswa. Semakin
tinggi kemampuan belajar siswa dan kualitas pengajar disekolah, maka semakin
tinggi pula hasil belajar siswa. Kualitas pengajar disekolah sangat ditentukan oleh
guru, sebagaiman dikemukakan oleh Wina Sanjaya (2006:50), bahwa guru adala
komponen yang sangat menentukan dalam implementasi suau strategi
pembelajaran. Berdasarkan pendapat ini dapat ditegaskan bahwa suatu fakor
eksternal yang sangat berperan memengaruhi hasil belajar siswa adalah guru.
Guru dalam proses pembelajaran memegang peran yang sangat penting. Peran
guru, apalagi untuk siswa pada usia sekolah dasar, tak mungkin dapat diganti oleh
perangkat lain seperti televisi, radio, dan komputer. Sebab, siswa adalah

5
organisme yang dapat berkembang yang memerlukan bimbingan dan bantuan
orang dewasa.
Menurut Dunkin dalam Wina Sanjaya (2006:51), terdapat sejumlah aspek
yang dapat memengaruhi kualitas proses pembelajaran dilihat dari faktor guru
yaitu:
1) Teacher formative experience, meliputi jenis kelamin serta semua pengalaman
hidup guru yang menjadi latar belakang sosial mereka. Yang termasuk ke
dalam aspek ini diantaranya tempat asal kelahiran guru termasuk suku, latar
belakang budaya, dan adat istiadat.
2) Teacher training experience, meliputi pengalaman yang berhubungan dengan
akivitas dan latar belakang pendidikan guru, misalnya pengalaman latihan
profesional, tingkat pendidikan, dan pengalaman jabatan.
3) Teacher properties, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan sifat
yang dimiliki guru terhadap siswa, kemampuan terhadap profesinya, sikap
guru terhadap siswa, kemampuan dan intelegensi guru, motivasi dan
kemampuan dalam pengelolaan pembelajaran termasuk didalam kemampuan
dalam merencanakan dan evaluasi pembelajaran maupun kemampuan dalam
penguasaan materi.
Demikian, semakin jelaslah bahwa keberhasilan belajar siswa merupakan hasil
dari suatu proses yang didalamnya terlibat sejumlah faktor yang mempengaruhi.
Tinggi rendahnya hasil belajar seseorang dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut.
Ruseffendi (1991:7) mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi hasil
belajar ke dalam sepuluh macam, yaitu : Kecerdasan, kesiapan anak, bakat anak,
kemauan belajar, minat anak, model penyajian materi, pribadi dan sikap guru,
suasana belajar, kompetensi guru dan kondisi masyarakat.
Dari kesepuluh faktor yang dapat memengaruhi keberhasilan siswa belajar,
terdapat faktor yang dapat dikatakan hampir sepenuhnya tergantung pada siswa.
Faktor-faktor itu adalah kecerdasan anak, kesiapan anak, dan bakat anak. Faktor
yang sebagian penyebabnya hampir sepenuhnya tergantung pada guru, yaitu :
kemampuan (kompetensi), suasana belajar dan kepribadian guru. Kiranya dapat
dikatakan bahwa keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada faktor dari

6
dalam siswa dan faktor dari luar siswa. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh
Sudjana (1989:39), bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa dipengaruhi oleh
dua faktor utama, yaitu faktor lingkungan. Faktor yang datang dari diri siswa
terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar
pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa.
1. Kecerdasan Anak
Kemampuan inteligensi seseorang sangat memengaruhi terhadap cepat dan
lambatnya penerimaan informasi serta terpecahkan atau tidaknya suatu
permasalahan. Kecerdasan siswa sangat membantu pengajar untuk menentukan
apakah siswa itu mampu mengikuti pelajaran yang diberikan dan untuk
meramalkan keberhasilan siswa setelah mengikuti pelajaran yang diberikan
meskipun tidak akan terlepas dari faktor lainnya.
2. Kesiapan atau Kematangan
Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan dimana individu atau
organ-organ sudah berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam proses belajar,
kematangan atu kesiapan ini sangat menentukan keberhasilan dalam belajar
tersebut. Oleh karena itu, setiap upaya belajar akan lebih berhasil jika dilakukan
bersamaan dengan tingkat kematangan individu, karena kematangan ini erat
hubungannya dengan masalah minat dan kebutuhan anak
3. Bakat Anak
Menurut Chaplin, yang dimaksud dengan bakat adalah kemampuan potensial
yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan
datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang memiliki bakat dalam arti
berpotensi untuk prestasi sampai tingkat tertentu. Sehubungan dengan hal
tersebut, maka bakat akan dapat memengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar.
4. Kemauan Belajar
Salah satu tugas guru yang kerap sukar dilaksanakan ialah membuat anak
menjadi mau belajar atau menjadi giat untuk belajar. Keenggahan siswa untuk
belajar mungkin disebabkan karena ia belum mengerti bahwa belajar sangat
penting untuk kehidupannya kelak. Kemauan belajar yang tinggi disertai dengan
rasa tanggung jawab yang besar tentunya berpengaruh positif terhadap hasil

7
belajar yang diraihnya. Karena kemauan belajar menjadi salah satu penentu dalam
mencapai keberhasilan belajar.
5. Minat
Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Seorang siswa yang menaruh minat
besar terhadap pelajaran akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada
siswa yang lainnya. Kemudian karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap
materi itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat lagi, dan
akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
6. Model Penyajian Materi Pelajaran
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pula pada model penyajian
materi. Model penyajian materi yang menyenangkan, tidak membosankan,
menarik, dan mudah dimengerti oleh para siswa tentunya berpengaruh secara
positif terhadap keberhasilan belajar.

D. Cara Mengatasi Masalah Belajar dalam Pembelajaran


Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, bahwa untuk mengatasi masalah,
kita harus mengetahui terlebih dahulu masalah apa yang sedang kita hadapai.
Kami telah memaparkan masalah-masalah dalam belajar dan faktor-faktor yang
menyebabkan hal tersebut, dari sana kita dapat mengidentivikasi masalah-masalah
dalam belajar, setelah kita dapat mengidentifikasi masalah-masalah belajar
tersebut maka mampulah kita mencari cara atau metode yang tepat untuk mengatsi
masalah tersebut.
1. Learning Disorder (Kekacauan Belajar)
Akar dari permasalahan ini adalah kebiasaan. Seorang anak yang biasa belajar
hitung-menghitung akan sangat sulit bila diminta untuk menghafal, begitupun
sebaliknya anak yang sangat hebat dalam menghafal akan sangat sulit bila diberi
formula-formula untuk menyelesaikan suatu soal. Nah, metode yang tepat dalam
mengatasi masalah ini ialah dengan menemukan sebuah inovasi baru yang
memotivasi si anak untuk melakukan pelajaran di luar kebiasaannya. Contoh,
pendidik bisa menjabarkan sambil bersabar menjelaskan penggunaan suatu

8
formula pada suatu soal. Atau untuk kasus lain, seorang peserta didik bisa
memberikan hadiah atau sebuah hukuman yang memaksa seorang anak untuk
menghafal.
2. Learning Disfunction
Masalah utama dalam masalah belajar ini adalah ketidaktahuan seorang
pendidik akan potensi yang dimiliki peserta didik. Cara mengatasinya hanya satu,
yaitu seorang pendidik harus berkoordinasi dengan wali peserta didik yang
bersangkutan, untuk menemukan dan memaksimalkan potensi yang dihadapi
siswa.
3. Under Achiever
Ketidaksenangan akan seorang pendidik atau pelajaran tertentu bisa menjadi
penyebab masalah ini, atau seorang peserta didik yang banyak potensi namun
malas belajar. Tentunya yang harus memperbaiki masalah ini adalah si anak itu
sendiri dengan dibantu pendidik. Contoh mudahnya, seorang guru bisa
memperbaiki prilakunya agar bisa bersahabat dengan peserta didik atau membuat
suatu inovasi baru dalam belajar agar pelajaran tersebut bisa disenangi oleh
peserta didik.
4. Slow Learner (Lambat Belajar)
Pelajaran tambahan, seorang guru harus bisa berkoordinasi dengan baik
dengan wali dari siswa yang mempunyai masalah ini. Bisa dengan melakukan
pelajaran tambahan atau les, hal ini merupakan pilihan terbaik untuk mengatasi
masalah ini.
5. Learning Disabilities (Ketidakmampuan Belajar)
Rasa malas, atau ketidaktahuan akan manfaat dari belajar adalah inti dari
masalah ini. Contohnya seorang anak, yang hanya memikirkan untuk bermain
atau berkumpul dengan teman-teman dan tidak memperdulikan proses belajar
yang menurutnya hanya membuang-buang waktu dan menghambat aktivitas lain
yang ia nggap lebih penting. Lagi-lagi pendidik sangat berperan dalam mengatsi
masalah ini dengan menyadarkan peserta didik tersebut akan pentingnya belajar
guna masa depan yang baik.

9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan materi kami di atas, dapat kami simpulkan bahwa
masalah belajar merupakan sesuatu yang tidak di inginkan terjadi atau ada
didalam usaha seorang individu dalam usaha merubah tingkah laku, dan harus
dihilangkan. Banyak faktor yang menyebabkan tombulnya masalah belajar bagi
peserta didik, diantaranya adalah faktor keluarga, diri sendiri dan lingkungan
sekolah. Selain itu, banyak juga terdapat faktor lain yang sejatinya merupakan
turunan dari tiga faktor utama tersebut. Untuk mengatasi masalah-masalah dalam
belajar, kita harus mengetahui terlebih dahulu masalah apa yang sedang kita
hadapi dan harus bisa mengidentivikasi akar dari permasalahan tersebut. Karena
beda masalah beda pula jalan keluarnya.
B. Saran
Seorang pendidik yang profesional dibidangnya, harus mengetahui bagaimana
keadaan dan kondisi para siswa nya, sebab ini akan berdampak pada masalah
siswa dalam belajar. Bukan hanya itu saja, seorang pendidik juga harus
mengetahui bagaimana mengatasi masalah yang dialami oleh siswa disebabkan
oleh berbagai faktor yaitu internal dan eksternal.

10
DAFTAR PUSTAKA

Al Ghozali, M. Dzikrul Hakim, and Lailatul Mathoriyah. Mengatasi Kesulitan


Belajar Bahasa Arab. Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat Universitas KH. A. Wahab Hasbullah, 2020.
Buku belajar dan pembelajar Dr Dimyanti, Drs. Mudjiono, Penerbit : RINEKA
CIPTA
Makki, M. Ismail. Konsep Dasar Belajar dan Pembelajaran. Vol. 110. Duta Media
Publishing, 2019.
Wesuna. 2016. Masalah-Masalah dalam Belajar. Diakses 2 Oktober, 2021
http://wesunarkd.blogspot.com/2016/03/masalah-masalah-dalam-
belajar.html?m=1

iii

Anda mungkin juga menyukai