Serikat Buruh Ert
Serikat Buruh Ert
2
Buku ini dikeluarkan oleh Proyek ILO bagi Pendidikan Pekerja. Buku
ini dimaksudkan untuk membantu mengembangkan pendidikan dan
pelatihan serikat pekerja/serikat buruh di Indonesia.
Dewasa ini serikat pekerja di Indonesia menghadapi banyak sekali
tantangan. Indonesia telah mengalami krisis ekonomi, pergolakan sosial
politik dan tingkat pengangguran yang sangat tinggi.
Banyak pekerja yang telah kehilangan kepercayaan mereka pada
organisasi-organisasi serikat pekerja/serikat buruh yang ada di Indonesia
saat ini karena serikat-serikat pekerja/buruh itu telah berulang kali gagal
menyuarakan kepentingan pekerja yang menjadi anggotanya.
Serikat-serikat pekerja/buruh yang ada saat ini sadar bahwa mereka
perlu berubah. Mereka menyadari bahwa mereka perlu mengambil pola
kerja dan pola kebijakan yang berbeda dari pola lama. Mereka perlu
mengambil sikap mandiri dan demokratis, dan dengan tulus dan sungguh-
sungguh menyuarakan kepentingan para anggotanya.
Untuk memenuhi tantangan itu, diperlukan pendekatan baru berikut:
• Karena tuntutan keadaan, serikat-serikat pekerja/buruh wajib
mempelajari ketrampilan baru yang dibutuhkan untuk menjalankan
fungsi dan peran barunya dalam keadaan yang telah mengalami
perubahan, khususnya ketrampilan untuk mengorganisir pekerja
dan berunding dengan pengusaha mengenai gaji dan kondisi kerja.
• Serikat pekerja/serikat buruh wajib menjelaskan kepada para
anggotanya dan kepada masyarakat luas mengenai mengapa serikat
pekerja/serikat buruh dibutuhkan, dan apa peran serikat
pekerja/seikat buruh.
• Serikat pekerja/serikat buruh wajib berjuang untuk melindungi
anggotanya pada saat perubahan-perubahan ekonomi
menyebabkan terjadinya pemutusan hubungan kerja.
• Serikat pekerja/serikat buruh wajib menangani masalah-masalah
penting seperti kesehatan dan keselamatan pekerja, masalah
lingkungan dan hak-hak pekerja wanita.
4
Buku ini dirancang untuk digunakan oleh anggota-anggota serikat
pekerja/serikat buruh untuk membahas dan belajar lebih banyak mengenai
masa depan serikat pekerja/serikat buruh. Buku ini dapat digunakan oleh:
• para peserta kursus serikat pekerja seperti wakil-wakil serikat
pekerja/serikat buruh lokal, para aktivis dan anggota;
• para pekerja yang mengadakan pertemuan kelompok diskusi
informal atau “lingkar studi;”
• anggota serikat pekerja/serikat buruh individu untuk studi sendiri.
Buku ini terdiri dari beberapa bab, masing-masing bab membahas
subyek (topik bahasan) yang berbeda. Daftar isi buku ini (di balik sampul
depan) menunjukkan topik-topik yang dibahas.
Anda perlu menentukan apa yang menjadi prioritas untuk dibahas
dalam kursus yang Anda berikan, dan juga menentukan bab atau unit mana
yang ingin Anda gunakan.
Bab-bab yang terdapat dalam buku ini dipilah berdasarkan “Kegiatan-
Kegiatan” yang dirancang untuk dikerjakan oleh peserta yang tergabung
dalam kelompok-kelompok kecil.
Setiap Kegiatan memiliki tujuan. Setiap tujuan menjelaskan apa hasil
yang diharapkan dari Kegiatan tersebut dan tugas-tugas yang menggariskan
apa yang harus dilakukan masing-masing kelompok.
Setelah mengerjakan tugas-tugas tersebut, masing-masing kelompok
harus memberikan laporan, membandingkan ide masing-masing, melakukan
pembahasan dan mengambil kesimpulan.
Peran tutor (pembimbing) dalam hal ini adalah:
• memberikan latar belakang informasi (jangan seperti memberikan
kuliah yang panjang dan bertele-tele)
• memperkenalkan topik bahasan
• menjelaskan tujuan
• memastikan bahwa tugas yang diberikan telah dimengerti dengan
baik oleh masing-masing peserta
• membantu kelompok
• membuat struktur laporan dan pembahasan
• membantu masing-masing kelas membuat kesimpulan yang jelas.
Dalam banyak hal, pembimbing-lah yang akan memberikan materi
pendidikan yang ada dalam buku ini dengan dokumen-dokumen dan
sumber-sumber lainnya seperti berkas salinan perjanjian, konstitusi-
konstitusi serikat pekerja/serikat buruh dan undang-undang yang relevan.
5
Penggunaan metode-metode ini akan amat membantu bila serikat
pekerja/serikat buruh Anda memiliki tim pendidikan pekerja yang telah
terlatih untuk menerapkan metode-metode pendidikan partisipatif.
Pendidikan serikat pekerja/serikat buruh tidak akan efektif bila
pendidikan itu hanya merupakan upaya memaksakan ide atau bersifat terlalu
akademis.
6
Serikat Pekerja/Serikat Buruh – Prinsip-prinsip Dasar
Topik Bahasan
7
membuat perjanjian atau persetujuan kerja dengan pengusaha dan
mengawasi agar pengusaha menepati perjanjian itu. Perjanjian atau
persetujuan kerja ini juga dapat mencakup hal-hal yang berhubungan dengan
hari-hari libur, uang lembur, tunjangan kesehatan, pensiun dan lain-lain.
Dewasa ini kondisi ekonomi tidak mengijinkan terjadinya kemajuan.
Banyak pekerja yang harus bersiap-siap kehilangan pekerjaan atau
merelakan taraf hidupnya turun. Meskipun demikian, pekerja akan
mendapatkan jauh lebih banyak kesulitan kalau mereka tidak mempunyai
serikat pekerjaserikat buruh untuk menyuarakan kepentingan mereka.
8
• mengupayakan agar manajemen mendengarkan suara pekerja
sebelum membuat keputusan
9
Serikat pekerja/serikat buruh harus independen. Artinya, serikat
pekerja/serikat buruh tidak boleh bergantung pada pengusaha atau
manajemen perusahaan, tidak bergantung pada pemerintah, tidak bergantung
pada lembaga, organisasi atau yayasan keagamaan seperti mesjid atau gereja
dan tidak dikuasai oleh partai politik manapun.
Serikat pekerja/serikat buruh hendaknya hidup dari dan dibiayai dari
kontribusi (iuran) yang dibayarkan oleh para anggotanya. Manajer senior
dan direktur perusahaan tidak boleh menjadi anggota serikat pekerja karena
serikat pekerja harus bebas mewakili kepentingan pekerja, sekalipun hal ini
menimbulkan konflik kepentingan dengan pihak manajemen.
10
• Serikat pekerja/serikat buruh menentang diskriminasi
11
Organisasi dan Struktur Serikat Pekerja/serikat buruh
12
• di Indonesia ada serikat pekerja/serikat buruh dengan basis
perusahaan (artinya serikat pekerja/serikat buruh itu didirikan oleh
perusahaan). Serikat pekerja/serikat buruh seperti ini cenderung
didominasi oleh pihak manajemen perusahaan dan biasanya kurang
mendapatkan dukungan karena tidak menjadi bagian dari
organisasi serikat pekerja/serikat buruh yang lebih besar.
13
Kegiatan Kelompok
Tugas
Buat kelompok-kelompok kecil. Masing-masing kelompok membahas
pertanyaan-pertanyaan berikut, lalu membuat laporan.
1. Menurut Anda, apa yang nanti akan menjadi perbedaan antara serikat
pekerja/serikat buruh di masa yang akan datang dengan serikat
pekerja/serikat buruh di masa lalu?
2. Masalah-masalah apa sajakah yang dihadapi oleh SP/SB sehubungan
dengan keberadaannya di tempat kerja ?
3. Apakah yang menjadi landasan pembentukan SP/SB ?
4. Apa yang seharusnya menjadi tujuan SP/SB di masa mendatang;
• Dalam jangka pendek
• Dalam Jangka panjang
14
Kegiatan kelompok
Tugas
1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan bantuan konstitusi
serikat pekerja/serikat buruh yang Anda miliki:
a) Bagaimana kebijakan-kebijakan organisasi ditingkat nasional tentang
serikat pekerja/serikat buruh diputuskan?
b) Bagaimana cara mengubah suatu kebijakan atau peraturan tentang
serikat pekerja/serikat buruh?
2. Berdasarkan informasi yang terdapat dalam konstitusi, buatlah suatu
diagram sederhana yang menunjukkan tingkatan-tingkatan yang berbeda-
beda dari suatu serikat pekerja/serikat buruh (misalnya dari tingkat
anggota sampai tingkat pengurus).
3. Apakah anda sebagai anggota SP dilibatkan dalam menentukan jalannya
organisasi dan berapa besar peran anda ?
15
Konvensi Kebebasan Berserikat dan Perlindungan atas Hak
Berorganisasi, 1948 (No. 87)
Konvensi No. 87 menetapkan hak para pekerja dan pengusaha, tanpa perbedaan, untuk
mendirikan dan menjadi anggota organisasi atas pilihan masing-masing tanpa minta ijin
sebelumnya. Organisasi mereka berhak membentuk dan menjadi anggota federasi dan
konfederasi, termasuk di tingkat internasional. Organisasi atau federasi ini harus bebas
dari kemungkinan tindakan pembubaran atau pemeberlakuan semena-mena oleh
pemerintah.
Organisasi pekerja dan pengusaha berhak untuk menyusun anggaran dasar dan anggaran
rumah tangga mereka sendiri, memilih wakil-wakil mereka dan menyelenggarakan
kegiatan mereka, tanpa campur tangan yang dapat membatasi hak ini atau yang
mencegah penggunaan hak mereka secara hukum. Ketentuan untuk mendapatkan
kedudukan hukum bagi organisasi pekerja dan organisasi pengusaha tidak boleh dibuat
sedemikian rupa sehingga membatasi penggunaan hak untuk berorganisasi. Dalam
melaksanakan hak-hak yang diberikan oleh Konvensi ini, para pekerja dan pengusaha dan
organisasi-organisasi mereka harus tunduk pada undang-undang negara yang berlaku
pada mereka sebagai warga negara dan organisasi. Namun demikian, undang-undang ini
tidak boleh bersifat sedemikian rupa sehingga mengurangi jaminan yang diberikan dalam
Konvensi. Demikian pula pemberlakuan undang-undang itu tidak boleh membawa
dampak seperti itu.
16
RINGKASAN BEBERAPA PASAL
UU 21/2000 TENTANG SERIKAT PEKERJA/SERIKAT BURUH
17
Peran Pengurus sebagai
Wakil Serikat pekerja/serikat buruh
Tujuan:
Pendahuluan
18
Peran wakil serikat pekerja/serikat buruh di tempat kerja
19
• Mengadakan pertemuan dengan para anggota bila ada keputusan
yang harus diambil, lalu memberikan laporan kepada anggota
mengenai tindakan yang telah dilaksanakan serta memberikan
dorongan kepada pekerja agar mereka hadir dalam pertemuan-
pertemuan serikat pekerja/serikat buruh.
• Membagi-bagikan materi dan informasi serikat pekerja/serikat
buruh.
4) Pelatihan
5) Fasilitas
22
Diberi papan pengumuman tersendiri.
Yang khusus hanya boleh digunakan oleh serikat pekerja/serikat buruh dan
tidak boleh diawasi atau disensor oleh manajemen.
Kegiatan kelompok
Tujuan
• mengkaji tugas wakil serikat pekerja/serikat buruh di tempat kerja
• memikirkan fasilitas dan dukungan yang dibutuhkan wakil-wakil
serikat pekerja/serikat buruh lokal
Tugas
Buat kelompok-kelompok kecil. Simak pertanyaan-pertanyaan berikut dan
buat laporan yang berisi ringkasan pendapat kelompok Anda.
1) Bagaimana wakil-wakil serikat pekerja/serikat buruh lokal sebaiknya
dipilih dan diganti?
2) Buat daftar pekerjaan dan tanggung jawab wakil serikat pekerja/serikat
buruh lokal.
3) Dari mana kekuatan dan wewenang wakil serikat pekerja/serikat buruh
lokal berasal?
4) Bagaimana wakil-wakil serikat pekerja/serikat buruh sebaiknya dilatih?
5) Apa fasilitas dan bantuan yang diperlukan wakil-wakil serikat
pekerja/serikat buruh lokal agar kerja mereka efektif
23
Kegiatan kelompok
Tujuan
• memikirkan tanggung jawab Anda sebagai wakil serikat
pekerja/serikat buruh
• menyimak bagaimana sebaiknya Anda melaksanakan tanggung
jawab ini
• membuat catatan/ dokumentasi yang lebih baik
Tugas
Diskusikan pernyataan-pernyataan di atas dalam kelompok Anda.
Usahakan agar kelompok Anda mencapai kata sepakat dalam menanggapi
setiap permasalahan. Lakukan pembagian tugas pelaporan sehingga setiap
anggota kelompok memberikan laporan.
Catat pandangan-pandangan Anda dan pertentangan pendapat yang
terjadi dalam kelompok. Petunjuk mengenai bagaimana membuat catatan
yang baik diberikan dalam Buku Ketrampilan Satu.
24
Hak-hak Hukum Pekerja
25
Checklist standar-standar hukum yang penting
PROFILE PERATURAN
PERUNDANGAN KETENAGAKERJAAN
BERDASARKAN PERMASALAHAN
A.UMUM
Undang-undang No.14 Tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan Pokok
Mengenai Tenaga Kerja.
B. SYARAT-SYARAT KERJA.
1. UU No.01 TH.1951 Tentang Pernyataan Berlakunya Undang-undang
Kerja Th.1948
2. UU No.7 Tahun 1981 Tentang Wajib Lapor Ketenagakerjaan Di
Perusahaan
3. Peraturan Pemerintah No.21 Th.1954 Tentang Penetapan Peraturan
Istirahat Buruh ( Lembar Negara No.37 Th.1954 )
4. Keputusan Bersama Menteri Tenaga Kerja RI Dan Kepala Kepolisian RI
No. Kep-275/MEN/1989 Tentang Pengaturan Jam Kerja, Shift Dan Jam
Istirahat Serta Tentang Pengaturan Kerja Satuan Pengaman (Satpam)
5. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. KEP-608/MEN/1989 Tentang
Pemberian ijin Penyimpangan Waktu kerja dan Waktu Istirahat Bagi
Perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan Pekerja 9 Jam sehari dan
54 Jam Seminggu
6. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi No. KEPTS
69/Men/1980 Tentang perluasan Lingkup Istirahat Tahunan Bagi Buruh.
7. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per-6/MEN/1993 Tentang Waktu
Kerja 5 Hari Seminggu 8 Jam Sehari
8. Keputusan Menteri Tenaga RI No. Kep-203/MEN/1999 Tentang
Penempatan Tenaga Kerja Di Dalam Negeri
9. Keputusan Menteri tenaga Kerja RI No. Kep-204/MEN/2000 Tentang
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Ke Luar Negeri
10. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep-205/MEN/2000 Tentang
Pelatihan Kerja Dan Penempatan Tenaga Kerja Penyandang Cacat
26
C. PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
D. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
27
2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-15A/MEN/1994 Tentang
Petunjuk Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial Dan
Pemutusan Hubungan Kerja Di Tingkat Perusahaan dan
Pemerantaraan
3. Surat Dirjen Binawas No. B/78/BW/1994 Tentang Penjelasan
Kepmenaker Nomor Keputusan 15A/Men/1994
E. PENGUPAHAN
28
14.Keputusan Menteri Tenga Kerja Republik Indonesia No. KEP-
185/MEN/2000 Tentang Perubahan Upah Minimum Regional
Propinsi DKI Jakarta.
29
13.Keputusan Menteri Tenaga Kerja No.KEP-132/MEN/1998
Tentang Pencabutan Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. :
INS.02/MEN/1995 Tentang Pelaksanaan Program JAMSOSTEK
Bagi Tenaga Kerja Asing (expatriat) di Perusahaan
14.Putusan Menteri Tenaga Kerja No. 147/MEN/1998 Tentang
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Kerja Bagi Program Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan Jamsostek
15.Peraturan Pemerintah RI No.79 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah No.14 Tahun 1993 Tentang Penyelenggaraan
Program JAMSOSTEK
16.Keputusan Dirjen Binawas No. Kep. 338/BW/1998 Tentang Tata Cara
Penyelenggaraan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Dengan Manfaat
Lebih Baik
17.Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia Nomor :
SE-04/MEN/1988 Tentang Pelaksanaan Larangan Diskriminasi
Pekerja Wanita
30
10.Surat Dirjen Binawas No.B.444/BW/1995 Tentang Peningkatan
Peraturan Perusahaan (PP) Menjadi Kesepakatan Kerja Bersama(KKB)
H. PERJANJIAN KERJA
31
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No.65 Tahun 1969 Tentang
Penyelenggaraan Kursus/Latihan Kader-kader Keselamatan Kerja.
K. PERATURAN PERUSAHAAN
Bagaimana saya bisa tahu apa yang dikatakan peraturan dan hukum-
hukum ketenagakerjaan?
Kegiatan kelompok
Tujuan
Menelaah hukum-hukum, peraturan dan ketentuan pemerintah yang
berkaitan dengan berbagai aspek ketenagakerjaan dan mengetahui
bagaimana cara untuk memperoleh nasehat/ bantuan hukum.
Tugas
Dalam kelompok Anda, buatlah daftar yang berisi hukum-hukum
ketenagakerjaan yang menurut Anda paling penting. Buat daftar yang berisi
alamat dan siapa yang dapat dihubungi untuk memperoleh bantuan hukum
32
Perjanjian Tawar Menawar Secara Kolektif
Tujuan
Pendahuluan
Tipe Perjanjian
A. MUKADIMAH
B. UMUM
1. Istilah-Istilah
2. Pihak-pihak yang mengadakan kesepakatan
3. Tujuan kesepakatan
4. Luasnya kesepakatan
5. Kewajiban pihak-pihak yang mengadakan kesepakatan
D. HUBUNGAN KERJA
35
E. WAKTU KERJA, ISTIRAHAT DAN LEMBUR
34. Prinsip-prinsip K3
35. Hygiene perusahaan dan kesehatan
36. Pakaian kerja dan sepatu kerja
37. Peralatan kerja
38. Alat pelindung diri
39. Panitia pembina K3
H. PENGUPAHAN
J. JAMINAN SOSIAL
K. KESEJAHTERAAN
80. Kantin
81. Fasilitas makan
82. Extra fooding (makanan tambahan)
83. Sumbangan pernikahan
84. Sumbangan kematian
85. Sumbangan bencana alam
86. Sumbangan pendidikan bagi anak pekerja
37
87. Fasilitas pinjaman uang
88. Koperasi
89. Asuransi di luar jam kerja dan hubungan kerja
90. Rekreasi dan hiburan
91. Olahraga dan kesehatan
92. Kesenian
93. Penghargaan masa kerja
94. Pemilihan pekerja teladan
95. Balai pertemuan dan perpustakaan
96. Fasilitas transportasi
97. Distribusi hasil produksi
98. Pembelian hasil produksi
99. Tempat penitipan anak
116. Prinsip-prinsip
117. Tata cara penyelesaian keluh kesah
38
O. PELAKSANAAN PENUTUP
118. Pelaksanaan
119. Penutup
Nomor : B.444/M/BW/1995
Lamp. : Kepada
Hal : Peningkatan Peraturan Yth. Sdr. Kepala Kantor Wilayah
Perusahaan (PP) menjadi Departemen Tenaga Kerja
Kesepakatan kerja Bersama di. -
KKB SELURUH INDONESIA
Untuk mengatasi meningkatnya perselisihan hubungan industrial perlu secara dini hak
dan kewajiban unsur pelaku proses produksi diatur dalam KKB. Kenyataan menunjukkan bahwa
perusahaan yang telah memiliki KKB praktis tidak terjadi masalah berarti.
Sehubungan dengan hal tersebut saudara diminta untuk mendorong perusahaan yang
telah mempunyai peraturan perusahaan yang telah memperpanjang dua kali suapaya
meningkatkan Peraturan perusahaannya menjadi KKB. Apabila di perusahaan belum terbentuk
serikat pekerja, maka terlebih dahulu di dorong untuk membentuk UK-FSPSI atau SPTP.
ttd.
Drs. SUWARTO
NIP. 160011300
Tembusan Yth.:
39
Konvensi Hak Berorganisasi dan Perundingan Bersama, 1949
(N0. 98)
42
Kegiatan kelompok
Tujuan
• Agar pekerja dan serikat pekerja/serikat buruh menjadi lebih sadar
mengenai pentingnya dibuat persetujuan
• Agar anggota-anggota serikat pekerja/serikat buruh sepenuhnya
memahami ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam perjanjian
yang dibuat oleh serikat pekerja/serikat buruh dengan pengusaha
Tugas
1. Dalam kelompok Anda, tulislah tiga alasan mengapa serikat
pekerja/serikat buruh hendaknya membuat perjanjian dengan pengusaha.
2. Dalam perjanjian tersebut, ketentuan apa yang perlu dimasukkan
sehubungan dengan:
• jam kerja
• lembur
• cuti sakit
• fasilitas bagi serikat pekerja/serikat buruh
3. Diskusikan mengapa perjanjian dengan pengusaha itu penting.
4. Berikan saran-saran mengenai hal-hal apa saja yang masih perlu
diperbaiki dalam perjanjian kerja yang dibuat oleh serikat pekerja/serikat
buruh dengan pengusaha. Bagaimana saran-saran itu dapat diterapkan?
43
Ketrampilan Melakukan Perundingan
Tujuan:
Ketrampilan Berunding
Pendahuluan
44
Mempersiapkan perundingan secara kolektif
45
2. Upaya mencari fakta dan melakukan penelitian
a) Harga
Gunakan angka-angka inflasi untuk menunjukkan berapa banyak upah harus
dinaikkan agar taraf hidup pekerja dapat dipertahankan. Kalau Anda tidak
mempunyai angka-angka yang dapat diandalkan, lakukan penelitian sendiri
dan hitung berapa upah yang selayaknya harus dibayarkan kepada pekerja
agar pekerja mampu membeli bahan-bahan kebutuhan pokok.
b) Kemampuan membayar
Upayakan untuk memperoleh angka-angka yang menunjukkan tingkat
penjualan, laba dan omset yang dicapai perusahaan tempat Anda bekerja.
Bila perusahaan ternyata meraih laba yang cukup besar dan menunjukkan
perkembangan usaha yang menggembirakan, karyawan berhak memperoleh
sebagian dari keuntungan yang diperoleh perusahaan. Memang, pada saat ini
tidak akan mudah untuk menuntut hal ini. Namun pada masa yang akan
datang, atau dalam jangka panjang, pekerja perlu mengupayakan agar pihak
manajemen bersedia mengumumkan rincian unjuk kerja perusahaan secara
terbuka kepada karyawan.
c) Biaya-biaya lain
Perusahaan-perusahaan di Indonesia sering kali harus melakukan
pembayaran-pembayaran yang tidak lazim dilakukan dan tidak dikenal di
tempat-tempat lain di mana pun (misalnya yang dikenal dengan nama biaya
siluman, uang rokok, uang amplop, uang pelicin dan sebagainya). Biaya-
biaya tambahan ini merupakan beban yang tidak perlu yang harus dipikul
oleh perusahaan. Bila biaya-biaya ini dapat dikurangi, uang perusahaan
dapat dihemat dan disalurkan untuk memperbaiki kesejahteraan pekerja.
• Tujuan
Apa yang ingin dicapai/ diharapkan oleh serikat pekerja/serikat
buruh?
46
• Prioritas
Apa saja yang diharapkan anggota-anggota serikat pekerja/serikat
buruh? Dari sekian banyak harapan atau tujuan tersebut, mana
yang perlu mendapat prioritas terlebih dahulu?
• Argumentasi
Apa argumentasi, bukti-bukti serta alasan yang akan digunakan
serikat pekerja/serikat buruh untuk mendukung tuntutannya? Apa
kira-kira argumentasi yang akan dipakai pihak manajemen untuk
menyanggah tuntutan itu dan bagaimana cara mematahkan
argumentasi yang diperkirakan nantinya akan digunakan oleh
manajemen?
• Sangsi
Sangsi apa dan tindakan apa yang akan dilakukan serikat
pekerja/serikat buruh (bila perundingan gagal)? Apakah sangsi dan
tindakan itu cukup berbobot? Apakah sangsi dan tindakan itu akan
mampu meyakinkan pihak manajemen (untuk memenuhi tuntutan
yang diajukan pekerja)?
• Taktik
Putuskan siapa yang akan mengajukan perkara kepada pihak
manajemen, bagaimana tim serikat pekerja/serikat buruh akan
bekerja, siapa yang akan memberikan argumentasi tambahan,
bagaimana agar pihak serikat pekerja/serikat buruh dapat selalu
memberikan inisiatif dalam pembicaraan dengan pihak
manajemen. Tim perunding dari pihak serikat pekerja/serikat buruh
hendaknya selalu mengadakan pertemuan untuk mempersiapkan
segala sesuatunya sebelum berhadapan dengan pihak manajemen.
47
• Menjaga Kesatuan dan Persatuan Serikat pekerja/serikat
buruh
Putuskan siapa yang akan menjadi juru bicara utama. Anggota-
anggota yang lain harus datang dan ikut angkat bicara hanya bila
diminta oleh juru bicara utama. Sesama anggota serikat
pekerja/serikat buruh hendaknya jangan sekali-kali berselisih atau
menunjukkan perbedaan pendapat di hadapan manajemen.
• Membuat catatan
Salah seorang dari pihak serikat pekerja/serikat buruh harus
mencatat hal-hal penting yang dibahas dalam pembicaraan antara
serikat pekerja/serikat buruh dengan pihak manajemen.
• Penyelesaian
Tujuan melakukan perundingan adalah untuk membuat persetujuan
dengan pihak manajemen dan persetujuan itu hendaknya dapat
diterima oleh seluruh anggota serikat pekerja/serikat buruh.
Biasanya hal ini berarti melakukan kompromi. Sebelum melakukan
kompromi, Anda sudah harus mempunyai gambaran yang amat
jelas mengenai sampai seberapa jauh Anda bersedia atau siap
untuk berkompromi dengan pihak manajemen dan apa jalan keluar
terakhir yang akan ditempuh bila perundingan mengalami jalan
buntu. Anda juga harus memperhatikan sampai sejauh mana
manajemen bersedia memenuhi tuntutan Anda dan apa saja
tawaran yang diberikan pihak manajemen. Anda hendaknya cukup
berhati-hati dalam mempelajari tawaran penyelesaian yang
48
diberikan pihak manajemen karena bisa saja tawaran itu
dinyatakan dengan kalimat yang sepintas kelihatannya
menguntungkan atau sesuai dengan tuntutan serikat pekerja/serikat
buruh, tetapi kalau dikaji lebih dalam sebenarnya mengandung
persyaratan atau kondisi yang sulit dipenuhi oleh pekerja.
Bersiaplah untuk mengalah sedikit. Penyelesaian biasanya lebih
mudah dicapai kalau kedua belah pihak yang bertikai tidak ada
yang merasa benar-benar dikalahkan.
• Berikan Laporan
Seusai perundingan, berikan laporan mengenai hasil-hasil
perundingan kepada anggota-anggota serikat pekerja/serikat buruh
yang Anda wakili. Tanyakan kepada mereka apakah mereka
bersedia menerima tawaran yang diberikan pihak manajemen. Bila
perundingan itu amat penting dan amat menentukan nasib pekerja,
adakan semacam referendum. Mintalah pekerja untuk memberikan
suara setuju atau tidak setuju atas penawaran yang diberikan
manajemen. Pihak manajemen hendaknya memberikan ijin kepada
Anda untuk menggunakan sebagian jam kerja guna memberikan
laporan mengenai hasil perundingan kepada seluruh pekerja yang
Anda wakili.
49
• Bila tak dicapai kesepakatan
Namun bila tak ada kesepakatan yang dicapai, Anda perlu
mempertimbangkan langkah berikutnya yang perlu dilakukan.
50
Memberikan Laporan Hasil Perundingan
Kegiatan kelompok
Tujuan
Membantu Anda:
• mempertimbangkan hal-hal penting untuk melakukan perundingan
• berbagi ide dan pengalaman dengan peserta lain
Tugas
Buatlah kelompok-kelompok kecil. Buat daftar yang berisi saran-saran dan
hal-hal yang penting bagi petugas-petugas serikat pekerja/serikat buruh yang
dilibatkan dalam upaya untuk melakukan tawar menawar (perundingan)
secara kolektif dengan pihak manajemen.
51
Tujuan
Membantu Anda:
• mempraktekkan ketrampilan yang diperlukan untuk melakukan
perundingan secara kolektif
• membahas pedoman untuk melakukan perundingan
Tugas
1) Anda diminta untuk bekerja dalam kelompok, mempersiapkan diri untuk
melakukan perundingan, baik sebagai anggota serikat pekerja/serikat
buruh, manajer perusahaan atau hanya sebagai pengamat. Anda diberi
rincian perkara atau keluhan yang akan dirundingkan.
2) Kelompok-kelompok yang ada mengadakan pertemuan secara terpisah
untuk merencanakan dan menyiapkan perkara yang akan dirundingkan.
3) Kelompok serikat pekerja/serikat buruh dan kelompok manajemen
mengadakan pertemuan untuk merundingkan perkara atau masalah
tersebut. Kelompok pengamat mengamati jalannya perundingan dan
membuat catatan.
4) Setelah itu, seluruh peserta bertemu untuk membahas pelajaran-pelajaran
utama yang telah diberikan dan mengevaluasi hasil simulasi peran yang
telah mereka bawakan. Kemudian kelompok pengamat diminta
memberikan laporannya untuk memulai diskusi ini dan menyoroti apa
saja keunggulan dan kelemahan pihak serikat pekerja/serikat buruh dalam
melakukan perundingan.
52
Kegiatan kelompok
Tujuan
Membantu wakil serikat pekerja/serikat buruh mendapatkan dan
membiasakan diri dengan informasi yang relevan
Tugas
Buat kelompok-kelompok kecil. Di sisi kiri kertas yang terjepit pada papan
tulis berdiri yang ada di kelas, buatlah daftar yang berisi sebanyak mungkin
informasi yang perlu untuk melakukan perundingan yang dapat Anda
pikirkan. Misalnya:
• Undang-undang perburuhan/ tenaga kerja yang ada
• Peraturan kesehatan dan keselamatan kerja yang ada
• Statistik ekonomi
• Keterangan mengenai perkembangan usaha di perusahaan tempat
Anda bekerja (seperti laba, tingkat penjualan, dll.)
Di sisi kanan kertas, buat juga daftar yang berisi sumber informasi yang ada
di sisi kiri. Misalnya: informasi tentang undang-undang tenaga kerja dapat
diperoleh dari atau bersumber dari Departemen Tenaga Kerja.
53
Prosedur Menyelesaikan Perselisihan Perburuhan
Secara Kolektif
Penyelesaian perselisihan:
54
Proses Penyelesaian Perselisihan Perburuhan
c. Jika dalam tahap inipun belum ada penyelesaian, maka pegawai perantara
(kandep) karena jabatannya harus menyerahkan persoalan tersebut ke P.4
Daerah (pasal 4 ayat 2) dengan pengecualian bahwa P.4 Pusat dapat
menarik suatu perselisihan perburuhan dari P.4 Dearah, jika perselisihan
perburuhan itu menurut pendapat P.4 Pusat membahayakan kepentingan
negara atau kepentingan umum (pasal 11 ayat 3).
Dalam tahap ke-3 ini harus ada penyelesaian atau dengan kata lain harus
ada putusan yang mengikat kedua belah pihak.
1. Perdata
55
2. Pidana
56
PENYELESAIAN PERSELISIHAN PERBURUHAN
(UU No. 22 Thn. 1957)
PERUNDINGAN
JURU PEMISAH /ARBITRASE
B&M
PEG. PERANTARA
(Kandepnaker)
Perundingan /7 hari
setelah daftar
MOGOK B
LOCK-OUT M
14 hari
P4P B/M
MENAKER
SK Pembatalan
PTUN
57
Mewakili Anggota Serikat Pekerja/Serikat Buruh
Prosedur Menyampaikan Pengaduan/ Keluhan
Tujuan:
• Membantu Anda memahami jenis prosedur yang Anda butuhkan
untuk menyampaikan pengaduan/ keluhan
• Mengembangkan ketrampilan mengatasi masalah yang dihadapi
anggota serikat pekerja/serikat buruh
Pendahuluan
Salah satu tugas wakil serikat pekerja/serikat buruh lokal adalah membantu
pekerja yang mempunyai masalah di tempat kerja mereka. Misalnya:
• Manajemen melakukan pemotongan upah seorang pekerja tanpa
suatu alasan yang dapat diterima.
• Ada pekerja yang mengeluh merasa sakit karena suatu bahan kimia
yang ada di tempat kerjanya.
Wakil serikat pekerja/serikat buruh yang dapat mengatasi masalah-masalah
seperti ini dengan baik akan mendapatkan dukungan penuh dan kepercayaan
dari anggota-anggota yang diwakilinya.
Beberapa masalah yang dapat Anda hadapi pada saat Anda mencoba
menyampaikan pengaduan/ keluhan kepada pihak manajemen adalah:
• Manajemen menolak berbicara dengan Anda
• Anda tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan walaupun
Anda sudah menunggu cukup lama
• Wakil manajemen yang Anda temui untuk menyampaikan
pengaduan ternyata tidak punya wewenang untuk mengambil
keputusan atau memberikan jawaban kepada Anda
58
• Manajemen tidak bersedia mengijinkan pekerja yang sedang
dirudung masalah itu untuk diwakili oleh serikat pekerja/serikat
buruh
• Manajemen menolak untuk menggubris pengaduan itu
59
2. Pedoman bagi wakil serikat pekerja/serikat buruh di tempat kerja
dalam menangani perselisihan
Pendekatan sistematis
Wakil serikat pekerja/serikat buruh di tempat kerja hendaknya bekerja secara
sistematis dan berhati-hati sekali bila menangani pengaduan. Beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan adalah:
Lakukan penyelidikan
’ Cek perjanjian kerja yang ada – hak-hak apa saja yang dimiliki pekerja di
tempat Anda bekerja?
’ Cek apakah ada hak-hak hukum yang berlaku atau dapat diberlakukan
’ Apakah sebelumnya kasus seperti itu pernah terjadi? Bila pernah,
bagaimana penyelesaiannya?
’ Apa kebijakan serikat pekerja/serikat buruh mengenai kasus yang seperti
itu?
’ Bagaimana pendapat atau perasaan anggota-anggota lainnya mengenai
perkara ini?
Susun perencanaan
’ Sasaran apa yang ingin dicapai oleh serikat pekerja/serikat buruh
sehubungan dengan terjadinya perkara ini?
’ Bagaimana sebaiknya perkara itu dibicarakan dengan manajemen?
’ Bagaimana melibatkan anggota-anggota serikat pekerja/serikat buruh
untuk menyelesaikan perkara ini?
’ Apa yang perlu dilakukan untuk menekan manajemen? Argumentasi apa
yang perlu dipakai untuk menuntaskan perkara ini?
60
Prosedur menangani pengaduan
Tujuan
Untuk membantu Anda
• memahami perlunya ada prosedur yang disetujui bersama oleh
pihak manajemen dan serikat pekerja/serikat buruh/serikat buruh
untuk menangani masalah dan pengaduan pekerja.
• Mendapatkan ide mengenai hal-hal apa saja yang penting untuk
dimasukkan dalam prosedur pengaduan yang disetujui bersama.
• Mendapatkan gambaran yang jelas mengenai langkah-langkah
yang harus diambil oleh wakil serikat pekerja/serikat buruh untuk
menyelesaikan suatu perkara
Tugas
Buatlah kelompok-kelompok kecil. Pertimbangkan pertanyaan-pertanyaan
berikut dan buat laporan.
1) Berikan alasan mengapa serikat pekerja/serikat buruh perlu memiliki
prosedur yang disetujui bersama untuk mengadukan masalah kepada
pihak manajemen.
2) Buat daftar yang berisi hal-hal apa saja yang perlu dimasukkan dalam
prosedur penyampaian pengaduan secara tertulis.
3) Buatlah satu contoh penyampaian pengaduan yang dibicarakan oleh
serikat pekerja/serikat buruh dengan pihak manajemen lokal:
• Apa inti pengaduan itu?
• Apa yang dilakukan oleh serikat pekerja/serikat buruh sehubungan
dengan pengaduan itu?
• Apa hasilnya?
• Adakah kekeliruan atau kesalahan yang telah dilakukan oleh
serikat pekerja/serikat buruh?
• Apabila ada kesalahan atau kekeliruan, apa yang seharusnya
dilakukan serikat pekerja/serikat buruh agar kesalahan atau
kekeliruan itu tidak sampai terjadi?
4) Buatlah daftar yang berisi hal-hal yang perlu/ harus dilakukan dan hal-hal
yang tabu dilakukan oleh wakil serikat pekerja/serikat buruh di tempat
kerja dalam menangani pengaduan/ keluhan.
61
Wanita dan Serikat Pekerja/Serikat Buruh
62
Banyak pekerja yang terpaksa harus bekerja lembur atau mencari
pekerjaan sambilan agar dapat bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan
mereka sehari-hari.
Melalui pertemuan-pertemuan
• ajak dan berikan kesempatan kepada pekerja wanita untuk
menghadiri pertemuan-pertemuan serikat pekerja/serikat buruh
yang diadakan pada jam kerja. Hal ini menumbuhkan rasa
63
kebersamaan dan solidaritas di antara semua pekerja, termasuk
pekerja wanita.
• Berikan dorongan kepada pekerja wanita untuk menghadiri
pertemuan serikat pekerja. Jelaskan prosedur pertemuan kepada
pekerja wanita sebelum mereka menghadiri pertemuan untuk
pertama kalinya; pastikan bahwa anggota-anggota baru selalu
diperkenalkan dalam pertemuan-pertemuan seperti itu.
• Libatkan pekerja wanita dalam pertemuan-pertemuan yang
bersifat informal. Pertemuan serikat pekerja yang bersifat formal
kadang-kadang malah menyebabkan pekerja wanita enggan
datang. Upayakan agar suasananya tidak terlalu formal dan ajak
sebanyak mungkin karyawan untuk menghadirinya.
65
Konvensi Diskriminasi (Kesempatan Kerja dan Pekerjaan), 1958
(No. 111)
66
Kegiatan kelompok
Tujuan
Membantu Anda:
• mengkaji langkah-langkah yang perlu diambil serikat
pekerja/serikat buruh untuk membela kepentingan pekerja wanita
yang menjadi anggotanya
Tugas 1
Apa yang harus dilakukan serikat pekerja/serikat buruh untuk meningkatkan
kesepakatan dengan pengusaha dan melindungi kepentingan pekerja wanita?
Buat daftar berisi hal-hal yang harus diprioritaskan.
Tugas 2
Apa yang harus dilakukan serikat pekerja/serikat buruh untuk memastikan
bahwa pekerja wanita terwakili dengan baik pada seluruh tingkatan serikat
pekerja/serikat buruh?
67
Serikat Pekerja/Serikat Buruh
dan
Anggota-anggotanya
68
• upaya mengadakan pembicaraan dengan pekerja-pekerja yang
belum menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh untuk
mengetahui mengapa mereka belum atau tidak bersedia menjadi
anggota
• mempersiapkan selebaran-selebaran dan brosur-brosur yang berisi
informasi mengenai apa itu serikat pekerja/serikat buruh dan
keuntungan apa yang diperoleh pekerja bila menjadi anggotanya
serta formulir pendaftaran yang dapat langsung diisi dan
ditandatangai oleh calon anggota baru
• melatih wakil-wakil serikat pekerja/serikat buruh lokal dan
membekali mereka dengan ketrampilan yang diperlukan untuk
memasyarakatkan keanggotaan serikat pekerja/serikat buruh dan
menyakinkan pekerja agar bersedia masuk menjadi anggota
• menggalang kerjasama dengan pihak manajemen untuk
memasyarakatkan keanggotaan serikat pekerja/serikat buruh,
misalnya dengan menyediakan waktu untuk mengadakan
pertemuan-pertemuan dengan pekerja yang masih enggan atau
belum menjadi anggota agar mereka terdorong dan bersedia
menjadi anggota
69
Menjaga hubungan baik dengan anggota
Menerbitkan buletin
Serikat pekerja/serikat buruh perlu menerbitkan buletin secara berkala dan
membagi-bagikannya kepada seluruh anggota di tempat kerja.
Papan pengumuman
Serikat pekerja/serikat buruh hendaknya meminta kepada manajemen agar
diperbolehkan untuk menggantungkan di tempat kerja papan pengumuman
khusus untuk anggota-anggota serikat pekerja
70
• usahakan untuk menciptakan suasana yang santai sehingga setiap
anggota tidak merasa malu, sungkan atau enggan untuk berbicara
dengan bebas dan menyatakan pendapatnya
• pastikan bahwa semua yang hadir mengikuti jalannya pertemuan
itu dengan cukup seksama
71
Lingkar Studi
72
Kegiatan kelompok
Tujuan
Membantu Anda:
• memikirkan apa yang diharapkan oleh pekerja dari serikat
pekerja/serikat buruh
• mempraktekan cara-cara untuk mengajak pekerja agar mau
menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh Anda
Tugas
1. Bagi kelas menjadi dua kelompok:
a) Kelompok wakil serikat pekerja/serikat buruh
b) Kelompok bukan anggota serikat pekerja/serikat buruh
Masing-masing kelompok hendaknya membahas dan mencatat hal-hal
berikut:
Kelompok a)
Alasan untuk menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh, dan apa
tujuan didirikannya serikat pekerja/serikat buruh
Kelompok b)
Keberatan-keberatan untuk menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh
dan pertanyaan-pertanyaan
73
Keuangan Serikat Pekerja/Serikat Buruh
74
yang menjadi anggota serikat pekerja/serikat buruh tersebut lalu
membayarkan potongan upah itu secara langsung kepada serikat
pekerja/serikat buruh lokal.
Cara lainnya adalah mengumpulkan iuran melalui wakil-wakil serikat
pekerja/serikat buruh yang mendatangi pekerja satu per satu.
Keuntungan sistem “check-off” adalah bahwa sistem ini menjamin
arus pemasukan uang secara tetap ke serikat pekerja/serikat buruh. Cara ini
menghemat waktu wakil serikat pekerja/serikat buruh dan mengurangi
kemungkinan terjadinya korupsi. Selain itu pembayaran iuran akan secara
otomatis naik jika jumlah iuran dinaikkan.
76
Kegiatan kelompok
Tujuan
Membantu Anda:
• memikirkan bagaimana cara mengumpulkan iuran serikat
pekerja/serikat buruh
• menelaah bagaimana cara terbaik untuk mengelola keuangan
serikat pekerja/serikat buruh
Tugas
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
1. Mengumpulkan iuran
Berapa sebaiknya jumlah iuran yang harus dibayar pekerja/serikat buruh?
Haruskah setiap pekerja membayar jumlah iuran yang sama?
Buatlah daftar yang berisi keunggulan dan kelemahan dari
i) cara mengumpulkan iuran dengan mendatangi pekerja satu per satu
ii) cara mengumpulkan iuran dengan bantuan pengusaha melalui
pemotongan gaji secara langsung (check-off)
4. Penghasilan lain
Menurut Anda, bolehkah serikat pekerja/serikat buruh menerima uang
dari sumber lain selain anggota-anggotanya?
77
Kesehatan, Keselamatan dan Lingkungan Kerja
Pendahuluan
78
Untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan tersebut,
kita harus menghapus praktek-praktek dan kondisi kerja yang tidak
mengindahkan prinsip-prinsip keselamatan dan keamanan kerja.
79
Pihak manajemen seringkali mengambil sikap menyalahkan korban
kecelakaan karena mereka tidak mau dimintai pertanggungjawaban dan
karena mereka tidak mau mengeluarkan biaya untuk melakukan perbaikan-
perbaikan yang perlu untuk mencegah kecelakaan itu terulang kembali.
Sayangnya, banyak pekerja mau menerima begitu saja pendapat yang
dilontarkan manajemen karena mereka beranggapan bahwa bahaya di tempat
kerja merupakan hal yang lumrah.
Padahal penyebab sesungguhnya kecelakaan kerja adalah kondisi
bahaya yang ada. “Mengendalikan bahaya langsung dari sumbernya” adalah
cara terbaik untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja.
Artinya, perusahaan tidak boleh beranggapan bahwa karyawannya
dapat diandalkan untuk selalu berhati-hati, tidak lalai atau tidak ceroboh
karena tidak ada manusia sempurna yang dapat diharapkan untuk tidak
pernah lengah.
Ini berarti kondisi-kondisi yang berpotensi menimbulkan bahaya
harus disingkirkan atau dikendalikan untuk memastikan bahwa kecelakaan
tidak dapat terjadi.
Tentu saja, pekerja perlu sekali dilatih dan dididik agar mereka sadar
akan bahaya yang dapat menimpa mereka pada saat bekerja. Tetapi hal ini
tidak lalu berarti bahwa mereka sudah layak dan sepantasnya untuk dimintai
pertanggungjawaban jika terjadi kecelakaan.
Banyak bahaya yang bersifat laten dan tersembunyi seperti misalnya
debu atau bahan-bahan kimia yang mengandung zat-zat yang
membahayakan kesehatan yang sehari-hari dihirup pekerja. Bahaya seperti
ini seringkali tidak disadari oleh pekerja sampai akhirnya terlambat.
80
Dalam hal ini, serikat pekerja/serikat buruh mempunyai peran yang
teramat penting untuk menyuarakan masalah-masalah kesehatan dan
keselamatan kerja yang dihadapi pekerja supaya bahaya-bahaya yang ada
dapat segera dikenali.
Pengalaman internasional yang ada menunjukkan bahwa melalui
pelatihan dan dukungan yang memadai, wakil-wakil serikat pekerja/serikat
buruh yang mendapat dukungan dari anggotanya dapat memainkan peranan
yang penting dalam mendeteksi masalah-masalah, mengusulkan
pemecahannya serta memastikan agar dilakukan perbaikan-perbaikan untuk
menjamin bahwa masalah-masalah tersebut tidak terulang kembali.
81
Departemen pemerintah
Departemen pemerintah yang menangani masalah-masalah kesehatan
dan keselamatan kerja pada umumnya sanggup memberikan penjelasan
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan peraturan-peraturan kesehatan
dan keselamatan kerja yang ada serta penerapannya.
82
10. Tidak ada kotak pertolongan pertama pada kecelakaan; tidak ada orang
yang tahu atau pernah dilatih untuk memberikan pertolongan pertama
bila terjadi kecelakaan
11. Kebersihan yang tidak terjaga
12. Terlalu banyak barang ditaruh di satu tempat pada saat yang bersamaan;
terlalu banyak orang bekerja di satu tempat pada saat yang bersamaan
13. Debu
14. Mengangkat barang-barang berat
Buat daftar masalah kesehatan dan keselamatan kerja yang Anda jumpai di
tempat kerja Anda tetapi belum disebut dalam daftar di atas:
83
Kegiatan kelompok
Tujuan
Membantu kita:
• mengidentifikasi masalah-masalah kesehatan dan keselamatan kerja yang
menjadi prioritas serikat pekerja/serikat buruh untuk segera ditangani/
diambil tindakan segera.
• Menelaah langkah-langkah berikutnya yang harus diambil serikat
pekerja/serikat buruh.
Tugas
Buatlah kelompok-kelompok kecil. Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut
dan berikan laporan di depan kelas:
1) Menurut Anda, apa masalah kesehatan dan keselamatan kerja yang paling
penting untuk dibahas oleh serikat pekerja/serikat buruh? Apa yang harus
dicapai oleh serikat pekerja/serikat buruh sehubungan dengan hal itu?
2) Buatlah daftar yang berisi tindakan apa saja yang perlu dilakukan serikat
pekerja/serikat buruh di tempat Anda untuk mengatasi masalah-masalah
kesehatan dan keselamatan kerja yang ada di tempat kerja Anda.
3) Tulislah langkah-langkah yang perlu diambil SP/SB jika di tempat
kerjanya belum ada P2K3.
84
Pertemuan/ Rapat Serikat Pekerja/Serikat Buruh
85
Rapat formal
Pertemuan informal
Dilakukan ketika rehat kopi atau istirahat makan siang untuk membahas
masalah yang perlu dibicarakan.
Membuat Notulen
86
Notulen
Notulen merupakan catatan ringkas tentang hasil pembicaraan dan
keputusan yang diambil anggota dalam suatu pertemuan. Notulen
merupakan jembatan penghubung antara suatu pertemuan dengan pertemuan
berikutnya.
Sekretaris membuat notulen selama pertemuan berlangsung. Notulen
harus dicetak dan diedarkan kepada anggota.
Korespondensi
Sekretaris mengumumkan kepada anggota semua surat yang telah
diterima sejak diselenggarakannya pertemuan/ rapat terakhir mengenai
masalah-masalah yang dihadapi serikat pekerja untuk dibahas dan
dilaksanakan.
87
Kegiatan Kelompok
Tujuan
• membantu Anda menyelenggarakan rapat serikat pekerja/serikat buruh
• membantu Anda dan anggota-anggota Anda mengambil sikap yang tepat
agar rapat serikat pekerja dapat berlangsung secara efektif
Tugas
1. Buat kelompok-kelompok kecil. Buat agenda rapat yang berisi topik-
topik berikut.
• masalah atau hal di luar pokok bahasan rapat yang bersifat penting dan
serius yang perlu diajukan dan tidak dicantumkan dalam agenda rapat
• mosi
• pokok bahasan yang berasal dari notulen hasil rapat sebelumnya
• diskusi
• notulen
• aturan-aturan rapat – siapa yang akan mengetuai rapat
• perintah kepada bank untuk membayar uang dalam jumlah tertentu secara
teratur dari suatu rekening bank ke rekening bank lainnya
88