Anda di halaman 1dari 3

Alasan Memilih Program Studi Ilmu Politik

Setiap kali saya diberikan pertanyaan mengapa saya kuliah, jawaban saya selalu
untuk membaca dan menulis. Pada awalnya saya belum menetapkan program studi yang
akan saya pilih, tetapi tujuan untuk belajar membaca dan menulis selalu menjadi
patokan dan pertimbangan yang saya pikirkan matang-matang. Mengetahui bahwa
kegiatan membaca dan menulis merupakan budaya dari program studi rumpun ilmu
sosial, saya pun berkeyakinan bahwa saya akan berkuliah di rumpun ilmu sosial. Dan
ilmu politik tidak langsung muncul begita saja ketika saya berkeinginan berkuliah di
rumpun ilmu sosial dan humaniora.
Sebelum memiliki ketertarikan terhadap kegiatan membaca dan menulis, terlebih
dahulu saya beberkenalan dengan indahnya ilmu sosial dalam menjelaskan fenomena-
fenomena yang terjadi di masyarakat. Ada sudut pandang lain bagaimana ilmu sosial
menarasikan suatu kejadian yang ilmu eksak tidak miliki.
Buku Sapiens merupakan kotak pandora keingintahuan dan kekaguman saya
terhadap ilmu sosial, lebih tepatnya sejarah peradaban manusia beserta
perkembangannya. Harari menyingkap tabir ketidaktahuan saya akan perjalanan hidup
manusia dan eksistensinya selama di bumi. Penceritaannya mengenai bagaimana
manusia bisa mencapai pada puncak kejayaan sebagai suatu spesies karena apa yang ia
sebut sebagai fiksi dan mitos merupakan bagian favorit saya. Buku tersebut
meninggalkan pemicu kesadaran bagi saya bahwa terdapat banyak konsep dan
kebudayaan yang menjadi atribut non-biologis yang mengatur kehidupan manusia.
Mengambil jurusan di rumpun sosial mengharuskan saya untuk pindah haluan dan
belajar mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial (IPS) yang semuanya tidak saya pelajari
selama tiga tahun di SMA, tetapi tidak begitu menyulitkan karena Harari telah
membekali saya sedikit konsep-konsepnya. Selama mempelajari pelajaran-pelajaran
tersebut saya terpesona bagaimana sosiologi mendisiplinkan penjelasan-penjelasan
mengenai gejala sosial dan ekonomi sebagai the mother tongue of public policy (bahasa
ibu kebijakan publik). Ekonomi merupakan instrumen kebijakan publik yang
pengaruhnya langsung terlihat dampaknya pada kehidupan publik. Oleh karena itu, ada
banyak pertanyaan di dalam pikiran saya mengenai siapa yang menentukan dan
membuat suatu kebijakan di suatu masyarakat.

1
Selama di SMA pun tontonan yang bercerita mengenai revolusi dan demokrasi
memupuk ketertarikan saya terhadap sesuatu yang baru saya sadari bahwa hal itu adalah
politik. Seperti serial televisi yang berjudul The Society yang membekali saya sedikit
pemahaman bahwa dalam suatu masyarakat dengan sumber daya yang terbatas
diperlukan adanya peraturan atau order untuk menjaga kestabilan dan keberlanjutan
kehidupan masyarakat tersebut, seperti bagaimana sumber daya tersebut diolah,
dibagikan dan didapatkan. Lalu muncul pertanyaan di benak saya, lantas siapa yang
memiliki wewenag atau kekuasaan untuk membuat peraturan tersebut? Bagaimana cara
menetukan dan memilih orang yang akan memiliki wewenang tersebut? Akankah ada
jaminan bahwa aturan yang dibuat tidak merugikan dan hanya berpihak pada
kepentingan para pembuatnya saja?
Serial televisi lain yang sedikit banyak memengaruhi saya dalam menentukan
program studi adalah The Handmaid’s Tale. Serial televisi ini meninggalkan kesan
bagaimana suatu revolusi yang dilancarkan oleh suatu kelompok bisa menggulingkan
sekaligus mengubah rezim yang berkuasa. Selain itu, The Handmaid’s Tale bercerita
bagaimana suatu ideologi atau cara pandang tertentu atau lebih spesifiknya interpretasi
suatu kelompok atau individu pada suatu sumber yang berisi nilai tertentu bisa diambil
untuk mendukung terwujudnya atau tergapainya kepentingannya. Sejak saat itu saya
mulai memahami bahwa banyak cara untuk mewujudkan kepentingan dan tujuannya di
dunia politik.
Menonton serial televisi yang saya sebutkan di atas mengingatkan saya terhadap
masa kecil saya dan teman saya ketika bermain mainan bersama. Saya dan teman saya
yang dulu kira-kira berumur sepuluh tahun terpikir untuk mebuat suatu negara-negara
khayalan. Masing-masing dari kami membanagun negara impian kami sesuai keinginan
kami. Saya masih mengingat bahwa negara yang saya buat memiliki sistem
pemerintahan monarki dan dipimpin oleh seorang ratu, berbeda dengan teman saya yang
kepala pemerintahannya seorang presiden. Letak geografis negara yang saya buat
sebagian besar berada di daerah dingin, sedangkan milik teman saya berada di daerah
yang lebih hangat. Tanpa saya sadari mucul keingingan untuk memperluas wilayah
negara saya dan menjadi negara yang super power dari negara-negara yang ada.
Sehingga, saya dan teman saya selalu berperang dan saling mencaplok wilayah negara-
negara tetangga. Lucunya, baru saya sadari bahwa sejak kecil saya dan teman saya

2
pernah menjadi seseorang yang haus kekuasaan dan sangat ambisius dalam
mewujudkan kepentingannya.
Selain hal-hal yang sudah saya ceritakan di atas, ada seorang filsuf yang
memengaruhi keputusan dan pemikiran saya sampai saat ini. Ia merupakan sseorang
filsuf politik. Di setiap pembicaraannya mengenai suatu isu dan perdebatan politik
selalu berhasil membuat saya setuju dengan pemikirannya. Cara dia memandang dan
melayangkan kritiknya terhadap suatu sistem atau cara pandang manusia mengenai
sesuatu berhasil meninggalkan kesan bahwa memang seharusnya ada yang patut dikaji
ulang dan dipertanyakan kembali. Tulisan-tulisan Michael Sandel menginsipirasi saya
untuk belajar mengenai konsep-konsep keadilan, moral, dan keputusan politik seklaigus
mendorong saya untuk membaca pemikiran-pemikiran John Locke dan John Stuart.
Rentetan kejadian dan pengalaman di atas merangkum bahwa hal yang ingin saya
pelajari dan tekuni adalah politik dan kebijakan publik. Politik membangkitkan rasa
keresahan dan rasa haus akan keingintahuan mengenai sistem pemerintahan dan
keputusan-keputusan yang dibuat di dalam suatu sistem politik. Selain itu, hal-hal di
atas menyadarkan saya bahwa sistem politik memiliki implikasi yang signifikan
terhadap kemajuan dan kesejateraan suatu masyarakat yang berada di bawah
kekuasaannya.
Politik sebagai salah satu disiplin ilmu menjadi penting untuk dipelajari dan bisa
dipahami banyak orang. Banyak orang salah mengira bahwa politik merupakan sesuatu
yang kotor, penuh kebohongan, upaya saling menjatuhkan dan berebut bangku
kekuasaan. Padahal sejatinya, politik merupakan upaya atau cara menentukan
bagaimana kehidupan manusia terus berlangsung. Lebih jauh lagi, politik merupakan
upaya untuk menyejaterakan masyarakatnya, memaksimalkan potensi dan melindungi
hak orang-orang yang berada di dalamnya. Oleh karena itu, politik merupakan jawaban
atas apa yang saya ingin baca dan ingin saya tulis di dunia perkuliahan.

Anda mungkin juga menyukai