Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PELAKSANAAN
A. Deskripsi dan Ruang Lingkup Best Practice
1. Deskripsi Kegiatan Best Practice
Dalam penelitian Best Practice yang berjudul” Snowball throwing mengenal huruf
“Merupakan laporan kegiatan pengalaman terbaik guru atau penulis dalam
melaksanakan pembelajaran dikelas untuk menyelesaikan berbagai permasalah yang
menjadi penghambat tercapainya tujuan pembelajaran dengan deskripsi komponen best
parctice sebagai berikut:
1) Snowball throwing mengenal huruf ( melempar bola salju) merupakan
salah satu cara dan siaat penyampaian bahan pembelajaran
mengenalkan huruf kepada siswa agar mudah membaca dan menguasai
bahan pembelajaran tersebut.
2) Snowball throwing ( melempar bola) merupakan jenis pembelajaran
kooferatif yang didesain seperti permainan melempar bola. bertujuan
untuk memancing kreatifitas dalam membuat soal sekaligus meguji
daya serap materi yang disampaikan oleh ketua kelompok. Dan
peserta didik diharapkan tetap dalam kondusi santai dan tefrkendali
tidak ribut, atau berbuat onar. Agar perencanakan belajar berhasil
dengan optimal. Dengan medel snowball throwing diharapkan peserta
didik bisa mudah memahami huruf dengan baik. Menurut Rayandra
Asyhar (2012) : 8 ) Media pembelajaran dapat dipahami sebagai
sumber secara terencana , sehingga terjadi lingkungan yang kondusif
dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar .
Adapun model pembelajaran yang digunakan adalah dengan menggunakan snowball
throwing mengenal huruf.
Komponen-komponen dari model pembelajaran snowball throwing ini terdiri dari:
1. Sintagmatik
Sintagmati atau struktur model pembelajaran snowball throwing . Menurut
Joyce, Weil dan Calhoun (2009 : 318) tahap pertama menyampaikan tujuan dan
memotivasi peserta didik , Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
pada kegiatan pelajaran dan menekankan pentingnya topik yang akan dipelajari. yang
akan dipelajari. Tahap kedua, menyajikan informasi guru menyajikan sebuah masalah
yang memancing perhatian dan kehebohan peserta didik. Tahap ketiga,
mengorganisasikan peserta didik ke dalam kelompok-kelompok belajar. Tahap
keempat, membimbing kelompok materi bekerja dan belajar. Tahap kelima , evaluasi .
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau masing-
masing mempresentasikan hasil kerjanya. Tahap ke enam, memberikan penghargaan,
Guru memberikan penilaian terhadap hasil kerja kelompok.
2. Prinsip reaksi Snowball Throwing
Peran guru dalam model snowball throwing ini adalah sebagai
seorang fasilitator yang secara langsung terlibat dalam proses kelompok ( membantu
peserta didik dalam merumuskan rencana, bertindak dan mengatur kelompok ) .
3. Sistem sosial
Sistem sosial dalam model pembelajaran ini menjunjung tinggi nilai kerja sama
dan tanggung jawab dalam kelompok. Dimana dapat tercermin dari sikap saling
menghargai perbedaan pendapat. Sehingga melalui kegiatan kelompok diharapkan akan
muncul sikap demokratis, kooperatif dan tanggung jawab.
4. Daya dukung
Sistem pendukung dalam model snowball throwing ini harus
sesuai dengan semua kebutuhan peserta didik. Lingkungan harus mampu merespon
berbagai tuntutan peserta didik yang bermacam-macam. Guru dan peserta didik harus
bisa menghimpun apa saja yang dibutuhkan saat mereka membutuhkanya.
5. Dampak instruksional dan dampak pendukung
Dampak instruksional adalah dampak atau hasil belajar yang
dicapai langsung dengan cara mengarahkan para peserta didik pada tujuan yang
diharapkan. Adapun dampak instruksional dalam model snowball throwing mengenal
huruf adalah hasil belajar yang dicapai langsung dengan cara mengarahkan pesrta
didik pada tujuan yang diharapkan. Sedangkan Dampak pendukung adalah tanpa
arahan langsung dari guru. hasil belajar lainnya yang dihasilkan pada proses belajar
mengajar, sebagai terciptanya suasanan belajar yang dialami langsung peserta didik
tanpa pengarahan dari guru.
6. Alat dan bahan yang digunakan
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spidol, pensil, papan tulis.
Adapun bahan yang digunakan adalah kertas lembar kerja dan huruf –huruf yang
sudah tersusun .
7. Batasan-batasan Best Practice
Berdasarkan kesimpulan latar belakang masalah di atas penulis memberikan batasan
masalah. Upaya guru dalam mengenalkan huruf -huruf dengan menggunakan snowball
throwing pada peserta didik kelas 1 MIS Muhajirin diharapkan peserta didik bisa
mengenal huruf dengan mudah dan cepat membaca . Sehingga berdampak kepada nilai
yang didapat. Menurut Seefelt dan Wasik (2008:330-331), Pengertian Kemampuan
mengenal huruf adalah kesanggupan melakukan sesuatu dengan mengenali tanda-
tanda /ciri-ciri dari tanda aksara dalam tata tulis yang merupakan anggota abjad yang
melambangkan bunyi bahasa.
Snowball throwing yang menurut asal katanya berarti “ bola salju bergulir” dapat
diartikan sebagai media pembelajaran dengan menggunakan bola pertanyaan dari kertas
yang digulung bulat berbentuk bola kemudian dilemparkan secara bergiliran diantara
peserta didik yang lain. Berdasarkan permasalahan di atas penulis tertarik melakukan
Best Practice dengan judul “Snowball throwing mengenal huruf ( melempar bola
salju) “.
B. Langkah – langkah pelaksanaan Best Practice
1. Pra pelaksana
a. Menganalisa RPP yang akan digunakan.
b. Menyiapkan kertas untuk dibuat seperti bola dan dituliskan bentuk
huruf –huruf .
c. Membentuk peserta didik dalam beberapa kelompok belajar, kemudian
guru memanggil salah satu perwakilan dari kelompok tersebut untuk
kedepan untuk menerima penjelasan tentang materi yang akan di bahas.
d. Masing-masing perwakilan dari kelompok tadi kembali ke
kelompoknya kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru
kepada temannya.
e. Kemudian masing-masing peserta didik diberikan satu lembar kertas
kerja, untuk menuliskan huruf-huruf yang sudah diberikan guru kepada
perwakilan peserta didik .
f. Menganalisa metode pembelajaran yang menarik yang pernah
dilaksanakan oleh pendidik di dalam kelas dan menyusun langkah-
langkah metode pembelajaran snowball throwing.
g. Membuat soal pre test dan Post Test.
2. Pelaksanaan pembelajaran
a. Kegiatan Pendahuluan
 Guru masuk kelas dan membuka pembelajaran.
 Guru membagikan soal Pre Test.
 Peserta didik mengerjakan soal Pre Test berdasarkan pengetahuan
yang mereka tahu.
 Guru memeriksa hasil lembar Pre Test peserta didik.
 Guru menggali informasi untuk mengetahui pengetahuan peserta
didik tentang :
1. Ada berapa kata-kata huruf yang hilang?
2. Apa sajakah huruf-huruf atau kata-kata yang hilang?
3. Apakah mereka mengenal huruf kata-kata yang hilang?
 Guru menjelaskan indikator dan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
 Guru menyampaikan materi yang akan disajikan.
 Guru membentuk kelompok-kelompok dan memanggil masing-
masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang
materi.
 Guru membagikan beberapa potongan kertas yang sudah ditulis
huruf-huruf /kata-kata kepada masin-masing kelompok.
 Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-
masing kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru
kepadanya.
 Kemudian, masing-masing peserta didik diberikan satu lembar kertas
kerja untuk menuliskan yang menyangkut materi yang sudah
dijelaskan oleh ketua kelompok.
 Kemudian kertas tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu
peserta didik ke peserta didik yang lain selama kurang lebih 5 menit.
 Setelah tiap peserta didik mendapat satu bola / kata-kata , diberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk membacakan kata-kata yang
ditulis dalam kertas yang berbentuk bola tersebut secara bergantian.
 Guru memberikan soal Post Test.
 Peserta didik mengerjakan soal Post Test didampingi oleh guru.
c. Kegiatan penutup
 Guru mengevaluasi dan menutup pembelajaran dengan salam
C. Hasil yang dicapai
Hasil yang diperoleh dari proses pembelajaran dengan mengunakan metode
pembelajaran snowball throwing yaitu setiap peserta didik mulai mengenal huruf.
Hal ini juga terlihat dari peningkatan hasil belajar peserta didik saat Pre Test dan Post
Test. Dengan standar Kelulusan Minimum (KKM) yang digunakan adalah 70.

Table 1.hasil Pre Test


No Nama Nilai Keterangan
1 Adil Sepda Maulana 30 Tidak tuntas

2 Ahmad Dahnil 70 Tuntas


3 Alfahfaturahman 70 Tuntas

4 Amree Alqassam Ahmad 50 Tidak tuntas


5 Ajila Vivia 50 Tidak tuntas

6 Anjoni Saputra S 72 Tuntas


7 Anggun Tamara 55 Tidak tuntas

8 Ardan Dwi Adhaista 50 Tidak tuntas


9 Azri Nasih Ulwan 42 Tidak tuntas

10 Billi Catur Fornandes 42 Tuntas


11 Cahaya Alisia Rahmadani 42 Tuntas

12 Divika Citra Kirana 80 Tuntas


13 Erlangga Wira Safaraz 60 Tidak Tuntas

14 Faris Ahza Ramadhani 60 Tidak Tuntas


15 Fathan Afqori Zhafar 60 Tidak Tuntas
16 Flora Ameliza 55 Tidak Tuntas
17 Ghaly Rahman 100 Tuntas

18 Hafis Pajarillah Tensyah 70 Tuntas


19 Helfi Tiana Rosa 70 Tuntas

20 Hegi Trian Akbar 60 Tidak Tuntas


21 Indah Putri Lestari 70 Tuntas

22 Isnen'eni Putri Septiyani 70 Tuntas


23 Jimi Marta Dinata 55 Tidak tuntas

24 Leffy AlMunawaroh 60 Tidak tuntas


25 Lesty 60 Tidak tuntas

26 Levina Rifa Maritza 100 Tuntas


27 Muhammad Aditya Saputra 60 Tidak tuntas

28 M.Arfezi Naufal Zhafran 56 Tidak tuntas


29 Maulana Indayallah 66 Tidak tuntas

30 Muhammad Nur Aziz Pasli 62 Tidak tuntas


31 Muhammad Rifan Fikri 75 Tuntas

32 Naufal Dzakwan Taqiyuddin 75 Tuntas


33 Oliva Alya Zahira 64 Tidak tuntas
34 Riski Bekti Rama Dhani 63 Tidak tuntas
35 Salman Al Farizi 74 Tuntas

36 Septi Aqillah 100 Tuntas


37 Wafiq Azizah 78 Tuntas

38 Wika Alfis Destiani 80 Tuntas


RATA-RATA -

KKM -

Dari 38 orang peserta didik ada 18 orang yang mendapatkan nilai di atas KKM, dan 20
orang lainnya mendapatkan nilai di bawah KKM. Artinya lebih dari setengah jumlah
peserta didik tidak tuntas, dan hampir semua peserta didik yang mendapatkan nilai di
bawah KKM, tidak bisa mengenal huruf –huruf yang hilang.
Namun setelah dijelaskan kembali materi mengenal huruf yang rumpang serta
menuliskan huruf –huruf yang hilang tersebut maka didapatlah hasil Post Test berikut
ini.
Table 1.hasil Post Test
No Nama Nilai Keterangan
1 Adil Sepda Maulana 883 Tuntas
2 Ahmad Dahnil 88 Tuntas

3 Alfahfaturahman 100 Tuntas


4 Amree Alqassam Ahmad 84 Tuntas

5 Ajila Vivia 68 Tidak tuntas


6 Anjoni Saputra S 100 Tuntas

7 Anggun Tamara 68 Tidak tuntas


8 Ardan Dwi Adhaista 68 Tidak tuntas

9 Azri Nasih Ulwan 85 Tuntas


10 Billi Catur Fornandes 887 Tuntas

11 Cahaya Alisia Rahmadani 85 Tuntas


12 Divika Citra Kirana 100 Tuntas
13 Erlangga Wira Safaraz 78 Tuntas
14 Faris Ahza Ramadhani 84 Tuntas

15 Fathan Afqori Zhafar 82 Tuntas


16 Flora Ameliza 80 Tuntas

17 Ghaly Rahman 100 Tuntas


18 Hafis Pajarillah Tensyah 80 Tuntas

19 Helfi Tiana Rosa 100 Tuntas


20 Hegi Trian Akbar 84 Tuntas

21 Indah Putri Lestari 100 Tidak Tuntas


22 Isnen'eni Putri Septiyani 100 Tuntas
23 Jimi Marta Dinata 100 Tuntas
24 Leffy AlMunawaroh 100 Tuntas

25 Lesty 100 Tuntas


26 Levina Rifa Maritza 100 Tuntas

27 Muhammad Aditya Saputra 87 Tuntas


28 M.Arfezi Naufal Zhafran 100 Tuntas

29 Maulana Indayallah 100 Tuntas


30 Muhammad Nur Aziz Pasli 65 Tidak tuntas

31 Muhammad Rifan Fikri 100 Tuntas


32 Naufal Dzakwan Taqiyuddin 87 Tuntas

33 Oliva Alya Zahira 85 Tuntas


34 Riski Bekti Rama Dhani 68 Tidak tuntas

35 Salman Al Farizi 80 Tuntas


36 Septi Aqillah 100 Tuntas

37 Wafiq Azizah 100 Tuntas


38 Wika Alfis Destiani 100 Tuntas

RATA-RATA -

KKM -

Dari hasil Post Test didapat bahwa 6 peserta didik yang mendapatkan nilai di bawah
KKM dan 32 Peserta didik lainnya mendapatkan nilai di atas KKM. Itu berarti lebih
dari setengah jumlah peserta didik telah mampu meningkatkan kemampuan mengenal
huruf dengan snowball throwing .

D. Nilai Penting dan Kebaruan Best Practice


Ada beberapa nilai tambah dan kebaruan dari penggunaan metode pembelajaran
snowball throwing dalam Best Practice ini yaitu :
1. Pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan mampu mengoptimalkan
antusias peserta didik untuk mengemukakan pendapat kepada teman lain
maupun kepada guru .
2. Dengan belajar berkelompok akan meringankan peserta didik memecahkan
masalah yang diberikan oleh guru .
3. Pembelajaran yang dilakukan bersifat menyenangkan atau dinamakan dengan
snowball throwing (melempar bola salju). Dimana media ini melatih perserta
didik untuk lebih tanggap menerima pesan dari peserta didik yang lain dalam
bentuk bola salju yang terbuat dari kertas, dan menyampaikan pesan tersebut
kepada temannya dalam satu kelompok.
4. Hasil belajar peserta didik mengalami meningkat, itu disebabkan menggunakan
metode snowball throwing mengenal huruf . Karena metode ini merupakan
salah satu faktor pendukung keberhasilan dalam proses pembelajaran dan
peningkatan hasil belajar.
E. Faktor – Faktor Pendukung dan Penghambat
1. Pendukung
a. Dalam motode pembelajaran snowball throwing, tidak ada peserta didik
atau anggota kelompok yang pasif atau hanya diam, hal ini dikarenakan
setiap anggota kelompok memiliki tanggung jawab untuk keberhasilan
kelompoknya.
b. Metode pembelajaran snowball throwing membuat peserta didik lebih
kreatif dalam belajar dan berpikir, mempelajari materi secara lebih santai
dan tanpa tekanan karena metode pembelajaran snowball throwing
memungkinkan para peserta didik untuk lebih kooferatif belajar sambil
bermain.
c. Metode pembelajaran snowball throwing mengenal huruf dapat
menumbuhkan rasa solidaritas diantara anggota kelompoknya.
d. Materi yang diberikan menjadi mengesankan dan selalu diingat peserta
didik akan terus termotivasi untuk meningkatkan kemampuannya .jadi
rasa puas tidak akan mereka dapatakan sebelum berhasil membaca
tulisan yang didapatkan dalam bola kertas salju tersebut.
e. Metode pembelajaran snowball throwing juga mendorong peserta didik
lebih kompetitif dan semangat untuk belajar membaca. Sehingga
diharapakan minat baca para peserta didik meningkat.
2. Penghambat
a. Metode ini tidak luas hanya terletak pada pengetahuan sekitar peserta
didik, serta kurang efektif digunakan untuk semua materi pelajaran.
b. Dalam pembelajaran ini masih ditemukan beberapa peserta didik yang
masih belum tanggap ketika mendapat lemparan kertas untuk menjawab
pertanyaan yang diberikan kelompok lain .
c. Kelas cendrung ribut karena beberapa siswa tidak dapat mengontrol
volume suaranya saat bermain peran.
d. Memerlukan waktu yang panjang dalam pengimplementasiannya,
sehingga guru susah menyesuaikan waktu yang sudah ditetapkan.
e. Snowball throwing ini sulit diimplementasikan apabila kriteria
keberhasilan belajar masih ditentukan oleh kemampuan pemahaman
peserta didik.
f. Sekilas memang suasana kelas menjadi gaduh dalam permainan ini .
Akan tetapi dampak yang ditimbulkan sangatlah bagus.Kemampuan
membaca peserta didik mengalami peningkatan yang signifikan.
Menurut Syafitri (2011) Kelebihan dan Kelemahan Model pembelajaran kooperatif
tipe snowball throwing. Kelemahan pembelajarn snowball throwing adalah melatih
kesiapan siswa dalam merumuskan pertanyaan dengan bersumber pada materi yang
diajarkan serta saling memberikan pengetahuan.

F. Tindak Lanjut ( Follow Up)


Tindak lanjut penggunaan snowball throwing mengenal huruf adalah sebagai berikut :
1. Model snowball throwing mengenalkan huruf –huruf yang rumpang pada
peserta didik kelas 1, akan memudahkan membaca dengan cepat .
2. Model snowball throwing diperkenalkan kepada guru-guru lain agar bisa
menerapkan dikelasnya masing-masing sebagai model pembelajaran yang
dapat membuat guru menjadi lebih propesional dan terampil dalam mengajar
sehingga peserta didik memiliki minat yang tinggi dalam mengikuti mata
pelajaran serta pembelajaran akan menjadi lebih efektif, efisien dan
menyenangkan sehingga model snowball throwing ini dapat diaplikasikan
pada mata pelajaran lain.
3. Melakukan Presentasi dan diskusi tentang strategi dan teknik pembelajaran
inovatif dikalangan guru.
4. Menjadi salah satu penyemangat bagi pendidik-pendidik lain ,khususnya
penulis sendiri dalam mengajar, agar lebih produktif dalam menciptakan media
media dan model pembelajaran yang menarik, sehingga mendukung
keberhasilan proses belajar mengajar.

BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Adapun simpulan Best Practice yang berjudul “Snowball throwing mengenal huruf
(melempar bola salju)” adalah:
1. Proses pembelajaran dengan snowball throwing di kelas I terlihat lebih
menyenagkan, suasana kelas semakin kondusif dan peserta didik semakin
antusias sehingga peserta didik dapat bekerja sama baik dalam membahas
materi yang diberikan maupun dalam menjawab pertanyaan. Dalam pelaksanaan
snowball throwing ini guru lebih mudah untuk mengamati kegiatan peserta
didik, sehingga dapat membantu siswa yang mengalami kesulitan mengenal
huruf.
2. Dalam model snowball throwing dapat meningkatkan minat belajar peserta
didik untuk bisa membaca dan menulis . Minat belajar mengenal huruf pada
tahab awal memang kurang akan tetapi setelah diadakan snowball throwing
meningkatnya jumlah peserta didik yang tuntas. Dari Pre test 38 peserta didik
yang mendapatkan nilai di atas KKM 32 peserta didik sedangkan yang dibawah
KKM ada 6 peserta didik yang belum hafal huruf.
3. Penggunaan model snowball throwing ini menumbuhkan semangat serta
memunculkan karakter tanggung jawab dan kerja sama.
4. Proses pembelajaran dengan menggunakan model snowball throwing dapat
memotivasi penulis untuk dapat semakin kreatif dan inovatif dalam
menggunakan model-model pembelajaran lainnya. Sehingga dapat mendukung
keberhasilan proses pembelajaran.
5. Model pembelajaran snowball throwing ini dapat digunakan untuk materi
lainnya.
A. Saran
a. Bagi guru
1. Dengan snowball throwing disarankan agar guru dapat memperbaiki kualitas
pembelajaran, meningkatkan ketrampilan guru dalam penerapan snowball
throwing di kelas, meningkatkan kualitas mengajar, memberikan tambahan
pengetahuan dan ketrampilan mengajar yang lebih bervariatif dalam
pembelajaran .
2. Guru harus mampu menyadari keinginan anak dalam belajar.
3. Pembelajaran bisa yang dilakukan secara kooferatif dan bernilai saat peserta
didik mengalaminya secara langsung.
b. Bagi peserta didik
1. Dengan metode snowball throwing peserta didik Harus berani trampil, dan
Percaya diri.
2. Peserta didik tidak boleh merasa takut dulu dengan pembelajaran mengenal
huruf.
3. Manfaatkan alat dan bahan di sekitar untuk menciptakan sebuah model
pembelajaran.
4. Dengan melakukan maka anak akan mendapatkan ilmu secara langsung dan
akan melekat di ingatan anak-anak.

c. Bagi Sekolah
Sebaiknya sekolah menganjurkan kepada guru-guru kelas untuk menggunakan media
belajar yang bisa mempermudah peserta didik cepat memahami materi pembelajaran.
Seperti contohnya menggunakan model snowball throwing , sehingga dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran, dapat mengatasi kejenuhan dalam pembelajaran.,
menciptakan suasana yang menyenangkan dan meningkatkan minat peserta didik
untuk belajar. Pihak sekolah peka akan masalah yang dihadapi peserta didik sehingga
menuntut para pendidiknya agar dapat kreatif dan inovatif dalam berkarya dan
memperbaiki diri. Dan dapat dijadikan sebagai sumber informasi atau referensi kajian
dalam peningkatan profesionalisme guru dan pencapaian kualitas pendidikan sekolah.

Daftar Pustaka
Asrori, (2010). Pengertian pendekatan , Strategi, Metode , Teknik, Taktik
Dan Model Pembelajaran . PT.Bumi Aksara: Jakarta
Asyhar, Rayandra. 2012.Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran .
Jakarta: Reperensi Jakarta.
Joice, B, Calhoun, E , & Weil, M. 2009. Models of Theaching ( terjemahan).
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syafitri, Habi . 2012. Model Pembelajaran Picture.Tersedia pada
http://habissyafitri.blogspot.com/2012/2011/model-pembelajaran -picture-and
-picture.html (diakses tanggal 5-10-2012)

Catatan :
1. Setiap penggunaan kata asing tolong ditulis miring dan setiap huruf awalnya
pastikan kapital.
2. Perhatikan Penulisan judul untuk di dalam isi BP
3. Saya tunggu revisi paling lambat besok jumat

Anda mungkin juga menyukai