Anda di halaman 1dari 22

MENGIDENTIFIKASI KESULITAN BELAJAR TUMBUHAN DAN HEWAN

SERTA MERANCANG PEMECAHANNYA

MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH
Kajian dan Strategi Pemecahan Masalah IPA SD
Yang dibina oleh:
Dra. Sri Estu Winahyu, M.Pd

Disusun oleh:
Galila Dewi Wulandari (200151602887)
Handika Sevia Pradita Putri (200151603039)
Isna Rizkita Rahmawati (200151602931)
Reghina Rizky Shofiani (200151602979)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DAN PRASEKOLAH
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
OKTOBER 2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... i


BAB I................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Makalah ...................................................................................................... 2
BAB II .............................................................................................................................. 3
ISI ..................................................................................................................................... 3
2.1 Materi Tumbuhan dan Hewan Kelas 6 SD ............................................................. 3
A. Tumbuhan ............................................................................................................. 3
B. Hewan ................................................................................................................ 9
2.2 Hasil Penelitian Mengenai Miskonsepsi Materi Tumbuhan dan Hewan di Kelas 6
.................................................................................................................................... 13
2.3 Mengidentifikasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas 6 pada Materi Tumbuhan dan
Hewan ......................................................................................................................... 15
2.4 Hasil Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas 6 Materi Tumbuhan dan Hewan ..... 16
2.5 Pemecahan Masalah Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Tumbuhan dan Hewan
.................................................................................................................................... 17
BAB III ........................................................................................................................... 19
PENUTUP ...................................................................................................................... 19
3.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 19
3.2 Saran ..................................................................................................................... 19
DAFTAR RUJUKAN .................................................................................................... 20

i
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan
di SD. Menurut James Conant (dalam Samatowa, 2011:1) IPA adalah deretan konsep
beserta skema konseptual yang saling berhubungan dan tumbuh sebagai hasil dari
suatu eksperimentasi dan observasi yang berguna untuk diamati dan dapat
dieksperimentasikan lebih lanjut. Pengertian tersebut memberitahukan bahwa
mempelajari IPA tidak pernah lepas dari suatu konsep karena berguna untuk
pengamatan dan eksperimen yang akan dilakukan.
Pengetahuan awal adalah faktor yang sangat penting mempengaruhi pembelajaran
dan akan menjadi fondasi untuk membangun pengetahuan siswa. Konsep awal siswa
pada umumnya dapat membangun sikap ilmiah atau secara intuitif dengan berupaya
memberikan pengetahuan mengenai makna yang ada pada diri mereka dan
lingkungannya (Suparno, 2013). Konsep awal berasal dari pengalaman sendiri untuk
memahami pembelajaran dan masing-masing siswa membangun konsepnya sendiri
(Suma, 2017). Namun, tidak semua konsep yang dibangun siswa tergolong benar
secara ilmiah.
Salah satu materi IPA adalah tumbuhan dan hewan. Materi ini diakui guru sulit
untuk disampaikan kepada peserta didik karena padat dan memerlukan banyak
pengamatan. Kesulitan itu juga dirasakan oleh siswa, sehingga tidak jarang materi ini
sering dimiskonsepsikan oleh siswa.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa sajakah materi tumbuhan dan hewan di kelas 6 SD?


2. Bagaimanakah hasil penelitian mengenai miskonsepsi materi tumbuhan dan
hewan di kelas 6?
3. Apakah kesulitan yang dialami siswa kelas 6 saat mempelajari materi tumbuhan
dan hewan?

1
2

4. Bagaimanakah pemecahan masalah dari kesulitan belajar siswa pada materi


tumbuhan dan hewan?

1.3 Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui apa sajakah materi tumbuhan dan hewan di kelas 6 SD.
2. Untuk mengetahui bagaimanakah hasil penelitian mengenai miskonsepsi materi
tumbuhan dan hewan di kelas 6.
3. Untuk mengetahui apakah kesulitan yang dialami siswa kelas 6 saat mempelajari
materi tumbuhan dan hewan.
4. Untuk mengetahui bagaimanakah pemecahan masalah dari kesulitan belajar
siswa pada materi tumbuhan dan hewan.
3

BAB II

ISI

2.1 Materi Tumbuhan dan Hewan Kelas 6 SD

A. Tumbuhan
1. Pengertian
Tumbuhan merupakan salah satu dari klasifikasi makhluk hidup.
Tumbuhan memiliki klorofil atau zat hijau daun yang berfungsi sebagai media
penciptaan makanan dan untuk proses fotosintesis. Dalam ilmu biologi,
tumbuhan termasuk organisme yang disebut Regnum Plantaeyang merupakan
organisme multiseluler atau terdiri atas banyak sel. Tercatat sekitar 350.000
spesies tumbuhan, dari jumlah tersebut 258.650 jenis merupakan tumbuhan
berbunga dan 18.000 jenis termasuk tumbuhan lumut. Hampir semua anggota
tumbuhan bersifat autotrof dan mendapatkan energi langsung dari cahaya
matahari melalui proses fotosintesis.
2. Ciri-Ciri
Ciri yang sangat mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang
dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses
penangkapan energi melalui fotosintesis sehingga tumbuhan secara umum
bersifat autotrof. Beberapa perkecualian, seperti pada sejumlah tumbuhan
parasit. Hal ini terjadi karena akibat adaptasi terhadap cara hidup dan lingkungan
yang unik. Sifatnya yang autotrof, membuat tumbuhan selalu menempati posisi
pertama dalam rantai aliran energi melalui organisme hidup (rantai makanan).
Tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak
sendiri, meskipun beberapa alga hijau bersifat motil (mampu berpindah) karena
memiliki flagelum. Akibat sifatnya yang pasif ini tumbuhan harus beradaptasi
secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan yang diterimanya.
Variasi morfologi tumbuhan jauh lebih besar daripada anggota kerajaan lainnya.
Selain itu, tumbuhan menghasilkan banyak sekali metabolit sekunder sebagai
mekanisme pertahanan hidup atas perubahan lingkungan atau serangan
4

pengganggu. Pada tingkat selular, dinding sel yang tersusun


dari selulosa, hemiselulosa, dan pektin menjadi ciri khasnya, meskipun pada
tumbuhan tingkat sederhana kadang-kadang hanya tersusun dari pektin. Hanya
sel tumbuhan yang memiliki plastida dan vakuola yang besar serta seringkali
mendominasi volume sel. Supaya lebih memahami ciri-ciri dari tumbuhan secara
rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1 Ciri-ciri dari tumbuhan
No Ciri-ciri dari Tumbuhan

1. Eukariotik (organisme dengan sel yang kompleks yang terdiri atas bahan-
bahan genetika disusun menjadi nuklei yang terikat membran)
2. Terdiri atas banyak sel (multiseluler)

3. Memiliki dinding sel tersusun dari selulosa

4. Memiliki klorofil (zat hijau daun) dan menyimpan cadangan makanan


dalam bentuk amilum (pati)
5. Mengalami pergiliran keturunan dalam siklus hidupnya, memiliki alat
reproduksi multiseluler, dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual
6. Tumbuhan bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak
sendiri, kecuali beberapa alga hijau bersifat motil (mampu berpindah)
karena memiliki flagelum

3. Bagian-Bagian Tumbuhan
Secara umum, tumbuhan terdiri dari bagian-bagian, yaitu akar, batang, daun, dan
bunga. Hari ini, kita akan membahas keempat bagian tersebut.
1) Akar
Salah satu struktur tumbuhan yang paling penting adalah akar. Biasanya,
akar berada di bagian bawah tanaman. Jenis-jenis akar dibagi menjadi dua,
yaitu akar tunggang dan akar serabut. Akar tunggang adalah akar yang tebal
dan memiliki cabang-cabang kecil yang disebut sebagai akar lateral.
Sementara itu, akar serabut memiliki bentuk yang lebih tipis dan bercabang,
seperti berserat.
5

Selain menjaga agar tanaman dapat tumbuh dan berdiri tegak, akar berperan
untuk menyerap air dan mineral dari tanah. Di beberapa jenis tumbuhan,
akar merupakan tempat penyimpanan zat makanan hasil fotosintesis.
2) Batang
Batang merupakan bagian utama dari struktur tumbuhan. Batang berfungsi
untuk menopang bagian tanaman lainnya, seperti daun, buah, bunga, dan
pucuk. Umumnya, batang pada tumbuhan akan tumbuh ke arah cahaya.
Batang pun dapat dibagi lagi. Bagian tempat cabang dan daun tumbuh
disebut sebagai buku (node). Bagian antara dua buku disebut sebagai ruas
(internode). Sementara itu, bagian ujung batang atau tempat batang
melakukan pembelahan disebut sebagai tunas apikal atau pucuk. Tunas juga
terdapat pada titik pertumbuhan daun dan disebut sebagai tunas lateral.
Fungsi dari batang yang pertama adalah membantu membawa air dan
mineral dari akar ke bagian-bagian lain dari tanaman. Selain itu, batang juga
berfungsi untuk membawa makanan yang diproduksi dari daun ke akar.
3) Daun
Daun adalah bagian tumbuhan yang umumnya memiliki karakteristik datar,
hijau, dan terletak di batang. Pertumbuhan daun akan berhenti saat mencapai
ukuran maksimalnya. Daun terdiri dari tangkai daun, helai daun, tulang
daun, dan urat daun.

Urat daun adalah garis-garis yang tampak pada helai daun. Urat daun
biasanya mengandung jaringan pembuluh yang membawa air dan makanan.
Pola yang dibentuk oleh urat daun pada daun disebut juga sebagai venasi.
Venasi daun dapat berbentuk menyirip maupun sejajar.
6

Daun merupakan tempat berlangsungnya fotosintesis menggunakan karbon


dioksida dan air di bawah sinar matahari dan melibatkan zat hijau pada daun.
Selama proses ini, daun melepaskan oksigen. Zat makanan yang diproduksi
dari fotosintesis disimpan di berbagai bagian tanaman sebagai zat tepung.
4) Bunga
Struktur tumbuhan yang terakhir adalah bunga. Bunga berperan sebagai
organ reproduksi pada tanaman. Bagian-bagian pada bunga terdiri dari
kelopak, mahkota, benang sari (organ reproduksi jantan), dan putik (organ
reproduksi wanita). Setelah putik menerima serbuk sari, nantinya akan
tumbuh buah dari bakal biji.

4. Reproduksi Tumbuhan
Reproduksi tumbuhan adalah proses perkembangbiakan atau pembentukan
individu baru pada tanaman. Dalam menghasilkan keturunan tersebut, tumbuhan
bisa menempuh cara seksual dan aseksual.
Reproduksi seksual pada tumbuhan menghasilkan keturunan baru melalui
pertemuan gamet dari kedua indukan. Hal ini menyebabkan hasil keturunan
mempunyai sifat genetik berbeda dengan induknya.
Sedangkan reproduksi secara aseksual menghasilkan individu baru tanpa
melibatkan sel-sel kelamin, sehingga individu yang dihasilkan akan mewarisi
sifat genetika identik dengan induknya, kecuali jika terjadi mutasi. Pada
tumbuhan berbiji, calon individu baru terbungkus pada lapisan proteksi
sekaligus berguna sebagai untuk penyebaran.
7

 Jenis Reproduksi Tumbuhan


Ada dua jenis reproduksi pada tumbuhan, yaitu seksual dan aseksual. Sering
dikatakan, reproduksi seksual atau reproduksi vegetatif sangat tergantung pada
rangkaian peristiwa seluler dasar yang cukup kompleks dan melibatkan
kromosom serta gen.
Di sisi lain, reproduksi aseksual atau reproduksi generatif melibatkan banyak
metode berbeda demi menghasilkan tumbuhan baru yang identik dengan
induknya.
1. Reproduksi Aseksual (Vegetatif)
Reproduksi vegetatif adalah cara perkembangbiakan yang dilakukan oleh
tumbuh-tumbuhan tanpa adanya peleburan antara dua sel gamet jantan dan
betina. Namun, organisme baru ini berasal dari bagian tubuh induknya secara
langsung.
Reproduksi vegetatif terbagi menjadi dua jenis, antara lain:
a. Vegetatif Alami
Reproduksi tumbuhan secara vegetatif bisa dikatakan sebagai sistem
reproduksi yang tidak melalui proses kawin. Dengan demikian,
tumbuhan berkembangbiak menggunakan bagian lain dari tubuhnya.
Adapun beberapa cara reproduksi evgetatif alami adalah sebagai berikut:
 Membelah diri, contohnya spirulina.
 Tunas, contohnya pohon pisang, pohon palem, dan bambu.
 Tunas adventif, contohnya daun cocor bebek.
 Akar rimpang atau batang yang tumbuh mendatar ke dalam,
contohnya jahe, lengkuas, sansevieria.
 Umbi batang atau batang yang membengkak, contohnya ubi jalar dan
kentang.
 Umbi akar atau akar yang membengkak, contohnya ketela pohon dan
dahlia.
 Umbi lapis atau modifikasi pada batang dan daun yang berlapis,
contohnya bawang merah dan bunga bakung.
8

 Geragih atau batang yang tumbuh menjalar di atas permukaan tanah,


contohnya buah stroberi.
b. Vegetatif Buatan
Vegetatif buatan adalah proses perkembangbiakan yang terjadi pada
tumbuhan akibat adanya campur tangan manusia. Ada beberapa metode
reproduksi vegetatif buatan yang paling umum dilakukan, antara lain:
 Stek, contohnya ketela pohon dan bunga melati.
 Cangkok, contohnya pohon jambu biji, pohon mangga, dan pohon
jeruk.
 Merunduk, contohnya alamanda.
 Menempel menggunakan tunas, contohnya pohon jeruk keprok dan
pohon jeruk siam.
 Menyambung batang tanaman satu dengan tanaman lain yang sejenis
hingga benar-benar kuat sampai terbentuk tanaman baru.
 Kultur jaringan atau memperbanyak tanaman dengan cara meristem
sel berklorofil supaya menjadi calon individu baru.

2. Reproduksi Seksual (Generatif)


Pada dasarnya, reproduksi seksual atau generatif merupakan cara
perkembangbiakan tumbuhan yang dilakukan oleh tumbuhan itu sendiri.
Biasanya, proses reproduksi ini dilakukan melalui cara-cara alami.
Reproduksi secara generatif diawali oleh peleburan sel gamet jantan dan sel
gamet betina yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut. Perlu diketahui, gamet
merupakan sel yang diproduksi oleh suatu organisme untuk tujuan
reproduksi seksual.
Reproduksi generatif diawali dengan proses penyerbukan dan persarian pada
tumbuhan tingkat tinggi. Adapun alat reproduksi tumbuhan tingkat tinggi ini
ada dua jenis yang berbeda, yaitu strobilus pada tumbuhan biji terbuka dan
bunga pada tumbuhan biji tertutup. Proses terbentuknya individu baru
tumbuhan diawali dengan peleburan dua gamet. Proses peleburan tersebut
bakal membentuk zigot yang disebut fertilisasi atau pembuahan. Pada
9

tumbuhan berbiji, gamet jantan atau sel sperma dihasilkan oleh alat
reproduksi yang dikenal dengan nama benang sari. Sementara gamet betina
atau ovum dihasilkan oleh alat reproduksi tumbuhan yang disebut dengan
putik.

5. Faktor Terjadinya Proses Reproduksi Generatif


Khusus untuk perkembangbiakan generatif pada tumbuhan, ada beberapa faktor
yang berpengaruh terhadap reproduksi seksual ini, yaitu:
 Anemogami atau penyerbukan yang terjadi karena angin.
 Ziodiogami atau penyerbukan yang terjadi karena adanya aktivitas dan bantuan
dari hewan.
 Entemogami atau penyerbukan yang terjadi karena adanya aktivitas dan
bantuan dari serangga.
 Malakogami atau penyerbukan yang terjadi karena adanya aktivitas dan
bantuan dari siput.
 Ornitogami atau penyerbukan yang terjadi karena adanya aktivitas dan bantuan
dari burung.
 Kiropterogami atau penyerbukan yang terjadi karena adanya aktivitas dan
bantuan dari kelelawar.
 Antropogami atau penyerbukan yang terjadi karena adanya aktivitas dan
bantuan dari manusia.

B. Hewan
1. Pengertian
Hewan, binatang, fauna, margasatwa, atau satwa adalah organisme eukariotik
multiseluler yang membentuk kerajaan biologi Animalia. Dengan sedikit
pengecualian, hewan mengkonsumsi bahan organik, menghirup oksigen, dapat
bergerak, bereproduksi secara seksual, dan tumbuh dari bola sel yang berongga,
blastula, selama perkembangan embrio. Lebih dari 1,5 juta spesies hewan yang
masih hidup telah dideskripsikan – sekitar 1 juta adalah serangga – tetapi
diperkirakan ada lebih dari 7 juta spesies hewan secara total. Hewan memiliki
10

panjang dari 8,5 mikrometer sampai 33,6 meter dan memiliki interaksi yang
rumit dengan satu sama lain dan lingkungannya, membentuk jaring-jaring
makanan yang rumit. Studi tentang hewan disebut zoologi.

2. Ciri-Ciri
Adapun untuk ciri-ciri hewan secara umum yang diantaranya yaitu:
 Hewan ialah organisme eukariote, multiseluler dan heterotrofik. Hewan
memasukkan bahan organik yang sudah jadi, ke dalam tubuhnya dengan
cara menelan “ingestion” atau memakan organisme lain, atau memakan
bahan organik yang terurai.
 Sel-sel hewan tidak memiliki dinding sel yang menyokong tubuh dengan
kuat, seperti pada tumbuhan atau jamur. Kompoen terbesar sel-sel hewan
terdiri atas protein struktural kolagen.
 Keunikan hewan yang lain ialah adanya 2 jaringan yang bertanggung jawab
atas pengantaran impuls dan pergerakan yaitu jaringan saraf dan jaringan
otot sehingga dapat bergerak secara aktif.
 Sebagian besar hewan bereproduksi secara seksual, dengan tahapan diploid
yang mendominasi siklus hidupnya.
 Alat pernapasan pada hewan bermacam-macam tergantung pada tempat
hidupnya ada yang bernapas dengan paru-paru seperti kucing, insang seperti
ikan, kulit seperti cacing, trakea seperti serangga.
 Memerlukan makanan untuk tumbuh dan bertahan hidup.

3. Perkembangbiakan Hewan
1) Perkembangbiakan generatif pada hewan
 Ovipar
Ovipar adalah hewan-hewan yang berkembangbiak dengan cara bertelur.
Telur pada umumnya harus dierami induknya hingga menetas. Proses
pengeraman dilakukan untuk menjaga suhu telur agar tetap stabil. Suhu telur
yang tetap terjaga sangat berpengaruh pada perkembangan bakal hewan yang
11

ada di dalam telur. Hewan-hewan yang berkembangbiak dengan cara ovipar


adalah hewan jenis ungags, reptil dan ikan. Ciri khusus hewan ovipar
- tidak memiliki daun telinga.
- bukan merupakan hewan mamalia.
- induk tidak menyusui anaknya.
- tidak memiliki kelenjar susu.
- induk mengerami telur hingga menetas.
- telur berada di luar tubuh induknya.
 Vivipar
Vivipar adalah hewan-hewan yang berkembangbiak dengan cara
melahirkan. Pada umumnya hewan ini termasuk jenis mamalia. Ciri khusus
hewan vivipar
-Memiliki kelenjar susu
-Memiliki daun telinga
-Penutup tubuh hewan vivipar adalah rambut
-Merupakan kelompok mamalia
-Individu baru akan dikeluarkan atau akan dilahirkan dari tubuh induknya
 Ovovivipar
Ovovivipar adalah hewan-hewan yang berkembangbiak dengan cara
bertelur didalam tubuh dan menetas didalam tubuh kemudian mengeluarkan
individu baru dengan cara melahirkan. Hewan-hewan ini memang sangat
spesial dan sangat sedikit.
Pembuahan pada jenis ovovivipar terjadi pada betina hingga terbentuk
sebuah telur. Di dalam telur anak tumbuh embrio yang akan berkembang
menjadi keturunan. Proses tersebut yang disebut kehamilan. Cadangan
makanan didapat langsung dari embrio telur tersebut bukan dari
induknya. Namun telur hanya bertahan dalam jangka waktu tertentu lalu
menetas. Hingga telur menetas didalam perut dan dilahirkan. Hewan yang
berkembangbiak dengan cara ovovivipar diantaranya kuda laut, ular kadut,
ikan guppy, ikan pari, ikan hiu, bunglon, iguana, kadal, salamander,
platypus.
12

Ciri khusus hewan ovovivipar:


-Memiliki embrio yang dapat berkembang menjadi cangkang telur dalam
tubuh induknya
-Tidak menyusui
-Pembentukan anak dilakukan dengan cara generatif
-Anak tidak diasuh oleh induknya
-Induk tidak memiliki Rahim
-Termasuk hewan berdarah dingin
-Setelah menetas individu baru akan keluar langsung dari tubuh induknya.

2) Perkembangbiakan vegetatif pada hewan


Perkembangbiakan vegetatif pada hewan terjadi pada hewan-hewan tertentu.
Ada tig acara yaitu membelah diri, tunas dan fragmentasi.
 Membelah diri
Membelah diri adalah cara perkembangbiakan hewan dengan jalan
membagi tubuhnya menjadi dua bagian yang sama atau lebih secara
langsung yang dilakukan hewan bersel satu. Contoh hewan yang
berkembangbiak dengan cara membelah diri adalah Amoeba, protozoa,
paramecium dan virus.
 Bertunas
Bertunas adalah cara berkembangbiak hewan pada saat organisme baru
tumbuh. Tunas baru akan melekat sepanjang pertumbuhannya hingga
menjadi organisme baru. Contoh hewan yang berkembangbiak dengan cara
bertunas adalah Hydra, Porifera, dan coelenterate.
 Fragmentasi
Fragmentasi adalah cara perkembangbiakan yang berasal dari potongan
tubuhnya sendiri atau pemutusan bagian tubuhnya. Contoh hewan
fragmentasi adalah planaria dan cacing pita.
13

2.2 Hasil Penelitian Mengenai Miskonsepsi Materi Tumbuhan dan Hewan di Kelas
6

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Novita Cahyatul Uriyah, dkk


mahasiswa Universitas Jember terdapat banyak miskonsepsi pada materi tumbuhan
dan hewan kelas 6. Penelitian ini menggunakan tes pilihan ganda dilengkapi dengan
Certainty of Response Index (CRI) dengan jumlah subjek sebanyak 41 siswa.
Jawaban siswa dianalisis perindividu lalu dihitung persentase miskonsepsi. Hasil dari
penelitian ini ditemukan miskonsepsi pada beberapa sub materi, antara lain sebagai
berikut:
 Kategori miskonsepsi paling tinggi adalah nomor soal 18 yaitu siswa diminta
untuk menjelaskan pengertian bunga sempurna. Siswa banyak yang mengalami
miskonsepsi sebesar 97,56% yang artinya dari 41 siswa, sebanyak 40 siswa
mengalami miskonsepsi karena memiliki jawaban salah dengan tingkat CRI
yang tinggi. Banyak siswa yang menjawab pengertian bunga sempurna adalah
bunga yang memiliki seluruh bagian-bagian bunga seperti kelopak bunga,
mahkota bunga, benang sari, dan putik. Siswa banyak yang mengalami
miskonsepsi karena mereka salah mendefinisikan antara bunga sempurna dan
bunga lengkap. Menurut konsepnya, bunga sempurna itu merupakan bunga yang
dilihat dari kelengkapan alat kelamin. Jadi definisi dari bunga sempurna adalah
bunga yang memiliki dua macam alat kelamin yaitu benang sari dan putik
(Tjitrosomo, 1983:180).
 Kategori miskonsepsi tertinggi kedua adalah soal nomor 12 yaitu siswa diminta
untuk mengidentifikasi cara mengenten melalui gambar. Pada soal telah
disajikan gambar cara mengenten, tetapi pada faktanya masih banyak siswa yang
tidak mengetahui bahwa itu adalah gambar dari cara mengenten. Hal tersebut
ditandai dari dari persentase miskonsepsi sebesar 90,24% yang artinya dari 41
siswa, sebanyak 37 siswa mengalami miskonsepsi. Banyak siswa yang
menjawab bahwa gambar tersebut adalah perkembangbiakan dengan cara
okulasi, cangkok, dan setek batang. Hal tersebut menandakan bahwa siswa
masih bingung dengan cara atau langkah-langkah dalam melakukan
perkembangbiakan karena mereka tidak pernah praktik langsung untuk
14

mengembangbiakkan tanaman. Mereka hanya dijelaskan dengan metode


ceramah yang membuat mereka tidak mempunyai pengetahuan maupun
pengalaman langsung dalam melakukan perkembangbiakan tumbuhan.
 Kategori miskonsepsi tertinggi ketiga adalah soal nomor 11 yaitu siswa diminta
untuk memilih cara yang tepat untuk menggabungkan dua jenis tanaman.
Tanaman yang disajikan pada soal adalah mangga jenis golek dan jenis
harumanis. Soal menginginkan perpaduan dua jenis mangga ini dapat
menghasilkan buah yang rasanya lebih manis, berukuran lebih besar, dan cepat
berbuah. Siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal nomor 11 sebesar
80,49% yang artinya dari 41 siswa, sebanyak 33 siswa mengalami miskonsepsi.
Hal ini menandakan siswa kurang memiliki pengetahuan untuk menggabungkan
jenis tanaman. Banyak siswa yang menjawab dengan cara melakukan
penyerbukan silang kedua pohon mangga tersebut. Konsep tersebut kuranglah
tepat, sebab penyerbukan silang belumlah tentu berhasil, waktu untuk berbuah
akan lama, dan kemungkinan akan menghasilkan tanaman yang mempunyai sifat
menyimpang dari tanaman mangga golek dan mangga harumanis yang
disilangkan. Konsep yang tepat adalah dengan menempelkan mata tunas
harumanis pada batang mangga golek. Hal tersebut sesuai dengan konsep yang
dikemukakan oleh Haryanto (2004:42) yaitu cara menempel (okulasi)
merupakan suatu cara untuk menghasilkan tanaman yang lebih baik mutunya.
 Kategori miskonsepsi yang paling rendah adalah soal nomor 31 yaitu siswa
diminta untuk mengidentifikasi perantara penyerbukan oleh serangga
berdasarkan ciri-ciri bunga. Siswa yang mengalami miskonsepsi pada soal
nomor 31 sebesar 7,32% yang artinya dari 41 siswa, sebanyak 3 siswa yang
mengalami miskonsepsi karena memiliki jawaban salah dengan tingkat CRI
tinggi. Hal ini menandakan bahwa sudah lebih banyak siswa yang memahami
konsep mengenai ciri-ciri bunga dengan perantara penyerbukan oleh serangga
daripada siswa yang tida paham konsep. Pada konsep yang benar, bunga yang
mahkotanya besar, berwarna mencolok, mengeluarkan bau yang khas,
menghasilkan nektar adalah ciri-ciri bunga yang biasanya mengalami
penyerbukan dengan perantara serangga (Citrosupomo, 2010: 82-83).
15

2.3 Mengidentifikasi Kesulitan Belajar Siswa Kelas 6 pada Materi Tumbuhan dan
Hewan

Untuk mengetahui kesulitan belajar siswa di kelas 6 pada materi tumbuhan dan
hewan, dapat digunakan beberapa instrumen. Salah satu instrumen yang sesuai untuk
mengidentifikasi miskonsepsi adalah tes diagnostik. Berikut merupakan instrumen
yang digunakan kelompok kami dalam menemukan kesulitan belajar materi
tumbuhan dan hewan di kelas 6.
Tes Tertulis Materi Tumbuhan dan Hewan
Identitas Responden :
Nama Lengkap :
No. Induk/Kelas :
Jenis Kelamin :
Tempat/Tgl Lahir :

Dimohon memilih jawaban yang paling sesuai dengan memberi tanda silang (x) pada
salah satu pilihan jawaban dan berikan alasannya.
1. Apakah yang dimaksud dengan bunga sempurna?
a. Bunga yang memiliki seluruh bagian-bagian bunga seperti kelopak bunga,
mahkota bunga, benang sari, dan putik
b. Bunga yang memiliki dua macam alat kelamin yaitu benang sari dan putik
Alasan: ……………………………………………......................

2. Apakah yang dimaksud bunga tidak sempurna?


a. Bunga yang tidak satu atau lebih bagian bunga seperti kelopak bunga,
mahkota bunga, benang sari, dan putik
b. Bunga yang hanya memiliki salah satu macam alat kelamin yaitu benang
sari dan putik
Alasan: ……………………………………………………………

3. Berkembangbiak dengan apakah bawang merah dan bawang putih?


a. Umbi akar
16

b. Umbi lapis
Alasan: ……………………………………………………………

4. Apakah ciri-ciri dari mamalia?


a. Memiliki daun telinga
b. Anak tidak diasuh oleh induknya
Alasan: …………………………………………………………….

5. Disebut apakah cara perkembangbiakan hewan yang berasal dari potongan


tubuhnya sendiri atau pemutusan bagian tubuhnya?
a. Membelah diri
b. Fragmentasi
Alasan: ………………………………………………………….

2.4 Hasil Identifikasi Miskonsepsi Siswa Kelas 6 Materi Tumbuhan dan Hewan

Dari hasil identifikasi melalui tes diagnosis, responden atau siswa mengalami
miskonsepsi pada poin pertama dan kedua. Siswa mengalami miskonsepsi yang
terkait dengan pemahaman bunga sempurna dan tidak sempurna. Mayoritas dari
siswa menjawab bunga sempurna adalah bunga yang memiliki seluruh bagian-bagian
bunga seperti kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Namun pada
faktanya, bunga sempurna adalah bunga yang memiliki dua macam alat kelamin
yaitu putik dan benang sari. Begitu pula pada poin kedua mengenai bunga tidak
sempurna, mayoritas dari responden menjawab bahwa bunga tidak sempurna adalah
bunga yang tidak satu atau lebih bagian bunga seperti kelopak bunga, mahkota
bunga, benang sari, dan putik. Sedangkan pada faktanya, bunga tidak sempurna
adalah bunga yang hanya memiliki salah satu macam alat kelamin yaitu benang sari
dan putik. Jadi, siswa mengalami miskonsepsi antara pengertian bunga sempurna dan
bunga lengkap, dan juga antara bunga tidak sempurna dan bunga tidak lengkap.
17

2.5 Pemecahan Masalah Kesulitan Belajar Siswa pada Materi Tumbuhan dan
Hewan

Pada miskonsepsi ini guru bisa menggunakan lembar kerja sebagai media proses
remediasi. Lembar kerja berisi langkah-langkah pengamatan dengan menggunakan
macam-macam bunga. Pertama-tama siswa diminta untuk mengamati bagian dari
bunga, apakah terdapat putik dan benang sari atau tidak. Bunga apa saja yang
termasuk kategori bunga sempurna dan tidak sempurna. Melalui proses ini anak akan
mengetahui perbedaannya secara langsung. Sehingga anak dapat mengobservasi
hasil pengamatannya dan menjelaskannya. Kemudian pada akhir pembelajaran, guru
memberikan penguatan dan penjelasan ulang mengenai hasil pengamatan siswa.
Berikut bentuk dari lembar kerja siswa yang dapat digunakan untuk membantu
siswa dalam menemukan konsep baru.
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Bunga Sempurna dan Bunga Tak Sempurna
Nama kelompok:
1. …
2. …
3. …
4. …
Tujuan : Mengidentifikasi perbedaan bunga sempurna dan bunga tak
sempurna
Alat dan bahan :
1. Silet
2. Bunga sepatu
3. Bunga mawar
4. Bunga kamboja
5. Bunga melati
Langkah kerja :
1. Baca materi tentang jenis-jenis bunga
2. Siapkan seluruh bunga yang telah dibawa dari rumah, letakkan pada tengah
meja
18

3. Amati secara cermat satu persatu bunga berdasarkan bagian-bagiannya


4. Lakukan langkah tersebut hingga bunga terakhir
5. Isikan hasil pengamatan pada tabel yang telah disediakan
6. Jawablah pertanyaan sesuai apa yang kamu amati

Berilah tanda centang pada bagian terdapat pada bunga!


Bagian-bagian Bunga
No. Nama Bunga Putik Benang Mahkota Kelopak Tangkai Bakal
sari bunga bunga bunga biji
1.
2.
3
4.

Jenis-jenis Bunga
No. Nama Bunga
Bunga sempurna Bunga tak sempurna
1.
2.
3
4.

Pertanyaan!
1. Adakah bunga yang termasuk kedalam bunga sempurna? Jika ada sebutkan
bunga apa saja yang termasuk kedalam bunga sempurna!
2. Mengapa bunga tersebut dapat dikatakan sebagai bunga sempurna? Jelaskan
alasanmu!
3. Adakah bunga yang termasuk dalam bunga tak sempurna? Jika ada sebutkan
bunga apa saja!
4. Mengapa bunga tersebut dapat dikatakan sebagai bunga tak sempurna?
Jelaskan alasanmu!
5. Apa perbedaan dari kedua jenis bunga tersebut? Jelaskan!
6. Berilah kesimpulan atas hasil pengamatan kelompokmu!
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang
diajarkan di SD. Menurut James Conant (dalam Samatowa, 2011:1) IPA adalah
deretan konsep beserta skema konseptual yang saling berhubungan dan tumbuh
sebagai hasil dari suatu eksperimentasi dan observasi yang berguna untuk diamati dan
dapat dieksperimentasikan lebih lanjut. Salah satu materi IPA adalah tumbuhan dan
hewan. Materi ini diakui guru sulit untuk disampaikan kepada peserta didik karena
padat dan memerlukan banyak pengamatan. Kesulitan itu juga dirasakan oleh siswa,
sehingga tidak jarang materi ini sering dimiskonsepsikan oleh siswa.
Untuk mengetahui kesulitan belajar siswa di kelas 6 pada materi tumbuhan dan
hewan, dapat digunakan beberapa instrumen. Salah satu instrumen yang sesuai untuk
mengidentifikasi miskonsepsi adalah tes diagnostic. Proses remediasi dapat dilakukan
dengan pemberian lembar kerja dan pengamatan secara langsung oleh siswa.
Sehingga siswa akan mengetahui secara langsung dan konsep tertanam dengan baik
dalam diri siswa.

3.2 Saran

Dengan selesainya makalah ini, penyusun menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dan jiwa
besar, penyusun mengharapkan kritikan, saran ataupun masukan yang bersifat
membangun demi penyempurnaan makalah ini dan makalah kedepannya. Penyusun
juga mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama
teman teman mahasiswa pada umumnya dan Bapak/Ibu dosen pada khususnya.

19
DAFTAR RUJUKAN
Pengertian Tumbuhan dan Ciri-ciri Tumbuhan - Ilmu Hutan. (n.d.). Retrieved October
12, 2021, from http://ilmuhutan.com/pengertian-tumbuhan-dan-ciri-ciri-tumbuhan/
Reproduksi Tumbuhan - Pengertian, Reproduksi Vegetatif dan Generatif. (n.d.).
Retrieved October 12, 2021, from https://rimbakita.com/reproduksi-tumbuhan/
Struktur Tumbuhan Beserta Fungsi-Fungsinya - Kelas Pintar. (n.d.). Retrieved October
12, 2021, from https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/struktur-tumbuhan-beserta-
fungsi-fungsinya-3519/
Hewan Adalah - Pengertian, Habitat, Ciri, Karakteristik, Contoh. (n.d.). Retrieved
October 12, 2021, from https://www.dosenpendidikan.co.id/hewan-
adalah/#Pengertian_Hewan
Hewan dan Jenis Makanannya :: Materi IPA SD Kelas IV | Pelita Ilmu. (n.d.). Retrieved
October 12, 2021, from http://pelitahijau.blogspot.com/2019/11/hewan-dan-jenis-
makanannya-materi-ipa.html
Jenis Hewan Berdasarkan Tempat Hidupnya. (n.d.). Retrieved October 12, 2021, from
https://smpislampapb.sch.id/jenis-hewan/tempat-hidupnya/
Klasifikasi Hewan (Vertebrata dan Invertebrata). (n.d.). Retrieved October 12, 2021,
from https://ilmupengetahuanumum.com/klasifikasi-hewan-vertebrata-invertebrata/
Rangkuman Materi Kelas 6 SD - Perkembangbiakan pada Hewan - Cerita Pendidikan.
(n.d.). Retrieved October 12, 2021, from https://www.cer-
dik.com/2020/07/rangkuman-materi-kelas-6-sd.html

20

Anda mungkin juga menyukai