Oleh
Kelompok 8
Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas limpahan karunia, rahmatdan hidayat-Nya yang berupa kesehatan,
sehingga makalah yang berjudul “Transcultural Nursing di Negara myanmar”
dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah.................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Transkultural Nursing di Negara Myanmar...............................3
2.2 Konsep Budaya di Negara Myanmar.......................................................5
2.3 Profil Keperawatan di Negara Myanmar.................................................7
2.4 Tren dan Isu Transcultural Nursing di Negara Myanmar........................10
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan..................................................................................................13
3.2 Saran........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Identifikasi Masalah
1.2.1 Apa Definisi Transcultural Nursing di Negara Myanmar ?
1.2.2 Bagaimana Konsep Budaya di Negara Myanmar?
1.2.3 Bagaimana Profil Keperawatan di Negara Myanmar?
1.2.4 Apa Saja Tren dan Isu di Negara Myamar ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui definisi dari Transcultural Nursing di Negara Myanmar
1.3.2 Mengetahui Konsep Budaya di Negara Myanmar
1.3.3 Mengetahui Profil Keperawatan di Negara Myanmar
1.3.4 Mengetahui Tren dan Isu di Negara Myanmar
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
parlementer di bawah Perdana Menteri U Nu (1948 -- 1962). U Nu
dilengserkan oleh Brigjen Ne Win, yang kemudian memegang jabatan
presiden dan sejak 1972 juga menjabat ketua Partai Program Sosialis
Burma. Pada akhirnya Myanmar merdeka di tahun 1948 dan mengalami
instabilitas politik karena perpecahan dalam partai yang berkuasa (AFPL).
2. Bentuk Pemerintahan Negara Myanmar
Letak geografis negara Myanmar di batasi dengan negara yang berbeda dan
berbagai keadaan alam. Berdasarkan dengan letak geografisnya, Myanmar terletak
di teluk Benggala. Negara ini secara letak geografis merupakan negara asia
tenggara yang berada di wilayah paling utara dan berbatasan langsung dengan
negara asia timur dan asia selatan. Berikut ini adalah batas-batas wilayah
geografis negara Myanmar:
4
2.2 Konsep Budaya Negara Myanmar
Kebudayaan Myanmar banyak dipengaruhi oleh agama mayoritas yang dianut
oleh mayarakatnya, yakni ajaran Budha. Ini terlihat dari banyaknya pagoda
yang dapat kita jumpai hampir di setiap tempat di Myanmar. Masyarakatnya
masih tergolong masyarakat tradisional dengan penduduk yang ramah dan
masih kita jumpai banyak masyarakat yang masih memakai sarung dan
mengisap rokok dengan cerutu. Salah satu pagoda terkenal yang sangat indah
adalah Pagoda Shwedagon di Yangoon dan reruntuhan candi yang luas dari
ibu kota lama Pagan adalah salah satu pemandangan paling menarik di dunia.
Beberapa kesenian tradisional Myanmar adalah Bagan Period Dance yang
hampir mirip dengan tarian tradisional Indonesia, namun gerakan mereka
lebih gesit dan beragam.Belum banyak potensi pariwisata yang dapat
dikembangkan di Myanmar. Salah satunya mungkin dikarenakan oleh konflik
yang masih sering berkecamuk di negara itu serta kurangnya kepedulian
pemerintah dalam meningkan potensi pariwisata di negara seribu pagoda itu.
Culture Myanmar adalah negara yang didominasi oleh pemeluk Buddha.
Sekitar 80 % dari total populasi masyarakat di Myanmar memeluk agama
Buddha, sehingga paling tidak ada satu patung, pagoda, dan biara Buddha di
setiap tempat. Selain itu ada agama Kristen, Muslim, Hindu, dan Animisme.
5
pengkodean , kategorisasi dan pelabelan, tema. Sepuluh tema muncul dari
catatan verbatim. Temuan menunjukkan bahwa tidak ada pelatihan yang tepat
diberikan selama Perang Dunia Kedua dan standar pendidikan keperawatan
profesional sangat rendah sampai tahun 1948. Ujian negara dimulai pada
tahun 1948, menurut aturan Dewan Perawat dan Bidan Burma . Sebelumnya
pendidikan keperawatan sistem dimulai dengan dilembagakan rumah sakit
dasar Pengajaran oleh silabus telah ada untuk waktu yang lama. Keperawatan
kesehatan masyarakat telah diperkenalkan sejak tahun 1954 tetapi tidak
menarik bagi perawat . Pada tahun 1977 kurikulum berbagai pendidikan
keperawatanprogram ditinjau dan direvisi sesuai dengan Rencana Kesehatan
Nasional. Pusat Pelatihan Perawat pertama dibuka pada tahun 1986 dan
ditingkatkan menjadi Institut Keperawatan pada tahun 1991 ketika program
gelar Sarjana Ilmu Keperawatan (BN Sc) didirikan. Dengan demikian
pendidikan keperawatan menjadi sangat akademis setelah 1986. Diskusi
dilakukan berdasarkan hasil dan temuan transkripsi data diasumsikan bahwa
penelitian ini akan menawarkan koneksi dan narasi kronologis peristiwa
pendidikan keperawatan di Myanmar . Akhirnya, penelitian memberikan
informasi tentang peristiwa masa lalu dari pendidikan keperawatan di
Myanmar . Penelitian ini juga menunjukkan perlunya studi lebih lanjut tentang
sistem pendidikan keperawatan setelah tahun 1991.
6
masalah kesehatan yang dialami. sebagai contoh apabila ada masyarakat yang
mengalami patah tulang mereka lebih percaya untuk di pijat / diberi ramuan
herbal. Masyarakat tidak mau ke rumah sakit karena takut jika tulangnya akan
di potong dan di gantikan dengan besi buatan.
7
BAB III
PENUTUP
Simpulan
Saran
Sekian yang bisa kelompok kami paparkan, jika terdapat kesalahan pada
penulisan makalah ini, maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga tulisan kelompok kami ini
dapat dijadikan sebagai salah satu referensi dalam proses pembelajaran mata
kuliah Asean Transkultural Nursing.
8
DAFTAR PUSTAKA