Anda di halaman 1dari 22

PROPOSAL PENELITIAN

“ GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI IBU-IBU PKK DI BANJAR

LEBAH,SUSUT,BANGLI “

DISUSUN OLEH :

NI WAYAN SUDIARTINI

KP 13.20.016

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

STIKES KESDAM IX/UDAYANA

DENPASAR
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang

Maha Esa atas berkat rahmat-Nya, sehingga “Proposal Gambaran Tingkat

Pengetahuan Ibu-ibu PKK di Banjar Lebah,Susut,Bangli ” ini dapat

terselesaikan tepat waktu. Penyusunan proposal ini dimaksudkan untuk

memenuhi tugas mata kuliah Riset Keperawatan.

Penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada ibu

dosen. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan

wawasan terhadap bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan

proposal ini.

Penulis juga menyadari proposal ini masih jauh dari kata sempurna.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan penulis terima demi

kesempurnaan proposal ini.

Denpasar, 01 Juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB 1 PENDAHULUAN v

1.1 Latar Belakang v

1.2 Tujuan Penelitian vii

1.2.1 Tujuan Umum vii

1.2.2 Tujuan Khusus vii

1.3 Manfaat Penelitian viii

1.3.1 Manfaat Teoritis viii

1.3.2 Manfaat Praktis viii

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ix

2.1 Konsep Pengetahuan ix

2.1.1 Pengertian Pengetahuan ix

2.1.2 Tingkatan Pengetahuan ix

2.1.3 Pengertian Kanker Payudara x

2.1.4 Etiologi x

2.1.5 Faktor Risiko x

2.1.6 Tanda dan Gejala xi

2.1.7 Klasifikasi xi

2.1.8 Faktor Yang Mempengaruhi xii

BAB III KERANGKA KONSEP DAN VARIABEL PENELITIAN xii

3.1 Kerangka Konsep xiii

3.2 Identifikasi Variabel dan Definisi Oprasional xiii

3.1.1 Identifikasi Variabel xiii

3.1.2 Definisi Oprasional xiv

BAB IV METODE PENELITIAN xv

ii
4.1 Desai Penelitian xvi

4.2 Tempat Penelitian xvi

4.3 Waktu Penelitian xvi

4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling xvi

4.3.1 Populasi xvi

4.3.2 Sampel xvi

4.3.3 Teknik Sampling xvi

4.4.1 Jenis Data xvii

4.4.2 Teknik Pengumpulan Data xvii

4.6 Instrumen Penelitian xviii

4.5 Pengelolaan data dan Analisa data xviii

4.5.1 Pengumpulan Data xviii

4.5.2 Analisa Data ii

4.6 Etika Penelitian ii

DAFTAR PUSTAKA iv

iii
iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kanker merupakan salah satu penyakit terbesar di Indonesia, termasuk kanker payudara. Kanker

payudara merupakan tumor ganas yang terbentuk dari sel-sel payudara yang tumbuh dan

berkembang tanpa terkendali sehingga dapat menyebar di antara jaringan atau organ di dekat

payudara atau ke bagian tubuh lainnya. Menurut Handayani (2016) organ payudara adalah organ

penting yang berkaitan dengan fungsi reproduksi dan kewanitaan. Umumnya kanker payudara

ditemukan pada saat telah mencapai stadium lanjut dikarenakan kelalaian perempuan untuk mendeteksi

kanker payudara lebih awal.

Jumlah penderita kanker di dunia setiap tahun bertambah diprediksi oleh WHO sekitar 7 juta orang,,

dan dua per tiga diantaranya berada di negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia.

WHO (2018) mencatat 9,6 juta kematian di dunia disebabkan oleh kanker dan 2,09 juta 2 kasus

diantaranya ialah kanker payudara. Terdapat 627.000 kematian yang disebabkan oleh kanker

payudara.

Sedangkan menurut data dari Depkes RI bahwa pada tahun 2018 angka kejadian penyakit kanker di

Indonesia berada pada urutan ke 8 se Asia Tenggara. Prevalensi Kanker di Indonesia cukup tinggi dari

data laporan Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018 kanker payudara menduduki urutan ke 7 dari

seluruh penyakit kanker. Prevalensi penyakit kanker di Indonesia cukup tinggi. Data yang dipaparkan oleh

Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI (2020) mengungkapkan

bahwa angka kejadian tertinggi untuk perempuan adalah kanker payudara yaitu 1,4 per 1000 penduduk

pada tahun 2013 meningkat menjadi 1,79 per 1000 penduduk pada tahun 2018 (Kemenkes RI, 2020).

Terjadinya peningkatan kasus ini perlu adanya upaya peningkatan kesadaran masyarakat tentang kanker

payudara.

Keengganan perempuan dalam melakukan deteksi dini kanker payudara merupakan salah satu faktor

yang menjadi keterlambatan dalam mendiagnosis kanker payudara. Hal ini yang menjadi penyebab masih

tingginya angka kejadian kanker payudara dan juga biasanya pasien datang melakukan pemeriksaan

dalam keadaan stadium lanjut (Kwok et al., 2016). Perilaku SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri)

merupakan upaya deteksi dini atau pencegahan kanker payudara yaitu dengan melakukan SADARI

(Periksa Payudara Sendiri). SADARI adalah tindakan deteksi dini terhadap adanya gejala-gejala kanker

payudara. Metode ini sangat sederhana, namun diharapkan dapat menekan tingginya angka penderita

1
kanker payudara, karena semakin awal terdeteksi maka semakin cepat proses pengobatan yang diperlukan

(Maryanti, 2009).

SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) dianjurkan pada wanita, terutama pada wanita dengan usia

mulai dari 20 tahun. Karena wanita dengan usia subur 20-45 tahun sangat berisiko terkena penyakit

kanker payudara, sehingga wanita harus selalu sadar akan kesehatan payudaranya yaitu dengan cara

rutin memeriksa payudaranya sebagai upaya awal pencegahan penyakit kanker payudara. Cukup dimulai

dengan cara yang paling mudah dan sederhana yang dapat dilakukan sendiri di rumah dan dilakukan

setiap bulan setelah selesai masa menstruasi yakni dengan SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri). Para

wanita akan mampu melakukan deteksi dini apabila terjadi perubahan pada payudaranya (Brunner &

Sudarth, 2001).

Di Bali, wanita yang telah menikah akan bergabung ke dalam kelompok PKK (Pembinaan

Kesejahterahan Keluarga), dimana kelompok PKK memiliki Program Pokok PKK dalam upaya

meningkatkan kesejahterahan keluarga. Program PKK tersebut salah satunya adalah kesehatan, dimana

di sini ibu-ibu PKK dapat dimanfaat sebagai sarana untuk menyebarluaskan informasi tentang kanker

payudara dan tentunya SADARI untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kanker payudara. Di

samping itu, seluruh anggota PKK adalah wanita, sehingga merupakan subyek sekaligus kandidat yang

sangat tepat untuk tahu dan melakukan Sadari secara rutin, serta menyebarluaskan informasi ke

masyarakat. Namun untuk sadar akan payudara sendiri serta menyebarluaskan edukasi dan informasi ke

masyarakat, Ibu-ibu PKK terlebih dahulu harus tahu dan mampu untuk melakukan sadari.

Peran perawat terkait dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah sebagai edukator yaitu

memberikan penyuluhan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) yang meliputi

pendidikan kesehatan tentang pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Pendidikan kesehatan tentang

pemeriksaan sendiri akan menambah pengetahuan perempuan tentang pemeriksaan payudara sendiri

sehingga akan meningkatkan status kesehatan perempuan. Berdasarkan fenomena di atas maka dipandang

perlu untuk melakukan penelitian mengenai gambaran perilaku wanita usia subur dalam pemeriksaan

payudara sendiri.

Upaya utama yang bisa diberikan oleh perawat adalah dengan memberikan promosi kesehatan salah

satunya adalah melalui pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku

yang dinamis , dimana perubahan bukan sebuah proses transfer materi/teori dari seseorang ke orang lain

dan bukan pula seperangkat prosedur, akan tetapi perubahan tersebut terjadi karena adanya kesadaran

dalam diri individu, kelompok atau masyarakat sendiri sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan

2
oleh pelaku pendidikan.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis mengusulkan pelaksanaan penelitian mengenai

tingkat pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) pada Ibu-ibu PKK Banjar Lebah. Penelitian

ini merupakan langkah awal dalam pengambilan kebijakan terkait peningkatan kesadaran masyarakat

terhadap kanker payudara di Bali. Ditambah lagi penelitian ini sejalan dengan Keputusan Menteri

Kesehatan no. 796 tahun 2010 tentang Pedoman Klinis Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim yang

menyatakan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) sebagai program rutin untuk meningkatkan kesadaran

terhadap kanker payudara.

1.1 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah” Bagaimana gambaran tingkat pengetahuan

pemeriksaan payudara sendiri Ibu-ibu PKK di Banjar Lebah, Susut, Bangli ?

1.2 Tujuan Penelitian

1.2.1 Tujuan Umum

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat

pengetahuan pemeriksaan payudara sendiri Ibu-ibu PKK di Banjar Lebah, Susut, Bangli.

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi tingkat pengetahuan pada Ibu- ibu PKK tentang pemeriksaan payudara

sendiri (Sadari) di Banjar. Lebah, Susut, Bangli.

b. Mengidentifikasi pengetahuan Ibu-ibu PKK tentang pemeriksaan payudara sendiri ( SADARI )

berdasarkan data demografi dan pengalaman responden.

1.3 Manfaat Penelitian

1.3.1 Manfaat Teoritis

1. Bagi Peneliti

Peneliti ini agar dapat menambah informasi dan dapat digunakan sebagai acuan.

3
2. Bagi Institusi Stikes KESDAM IX/ Udayana

Penelitian ini dapat dijadikan sumber pustaka atau referensi bagi peneliti selanjutnya.

3. Bagi Profesi Perawat

Penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan serta

dapat mengoptimalkan atau membantu program pelayanan dalam pendeteksian dini kanker

payudara.

1.3.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Ibu-Ibu PKK di Desa Lebah,Susut,Bangli

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi masukan dan tambahan pengetahuan bagi Ibu-Ibu

PKK di Desa Lebah,Susut,Bangli agar dapat melakukan SADARI untuk mendeteksi kelainan yang

ada pada payudara.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan

4
terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga. Pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya

tindakan seseorang. Berdasarkan pengalaman dan penelitian, perilaku yang didasari oleh pengetahuan

akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007).

2.1.2 Tingkatan Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan yang tercakup dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat,

yaitu :

1. Tahu (know)

Tahu dapat diperhatikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.

Termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali suatu spesifik dan seluruh

bahan yang dipelajari meliputi pengetahuan terhadap fakta, konsep, definisi, nama, peristiwa,

tahun, daftar, rumus, teori dan kesimpulan. Oleh karena itu, tahu ini merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang

apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, mendatakan dan

lain sebagainya.

2. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

diketahui dan dapat mengintepretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,

menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada

situasi atau kondisi sebenarnya (real). Aplikasi disini dapat diartikan sebagai penggunaan

hukum-hukum, rumus, prinsip dan sebagainya dalam konteks lain.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam

komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada

kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata

5
kerja seperti dapat menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan dan sebagainya.

5. Sintesis (synthesis)

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian

-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru atau dengan kata lain sintesis adalah

suatu kemampuan untuk menyusun formulasi-formulasi yang ada. Misalnya dapat menyusun,

dapat merencanakan dan dapat meringkas, dapat menyesuaikan dan sebagainya terhadap

suatu teori atau rumusanrumusan yang telah ada.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi

atau objek, penilaian didasarkan pada kriteria tertentu.

2.1.3 Pengertian Kanker Payudara

Menurut Wiknjosastro (2006) kanker payudara disebut juga Carcinoma Mammae adalah tumor

ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Tumor ini dapat tumbuh dalam kelenjar payudara,

saluran payudara, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara. Kanker ini memang tidak

tumbuh dengan cepat namun berbahaya. (Suryaningsih, 2009).

2.1.4 Etiologi

Belum diketahui secara pasti penyebab dari kanker payudara ini. Hal yang perlu diketahui

bahwa insiden kanker payudara ini meningkat seiring dengan pertambahan usia (Varney, 2004)

2.1.5 Faktor Risiko

Terdapat beberapa faktor risiko yang mampu memicu terjadinya kanker payudara diantaranya :

1. Faktor kesehatan reproduksi meliputi nuliparitas, menarche pada usia muda,

menopause pada usia lebih tua, kehamilan pertama pada usia tua (lebih dari 30

tahun) atau tidak mempunyai anak sama sekali dan bertambahnya usia

2. Pemakaian hormon

3. Kegemukan (lemak berlebih)

4. Terpapar radiasi

6
5. Riwayat keluarga (anak perempuan yang ibunya menderita kanker payudara

memiliki peningkatan risiko terkena kanker payudara)

6. Ras

7. Gaya hidup meliputi merokok, konsumsi alkohol dan malas bergerak (Suryaningsih,

2009)

2.1.6 Tanda dan Gejala

Hampir 90% keabnormalan pada payudara ditemukan oleh penderita sendiri, sedangkan 10%

ditemukan melalui pemeriksaan fisik atas sebab tertentu. Sebagian besar atau sebanyak 66% temuan awal

yang dijumpai pada kasus kanker payudara adalah terabanya benjolan yang masih bersifat invasi lokal,

kemudian sekitar 11% muncul tanda rasa nyeri pada jaringan payudara, terjadi nipple discharge sebanyak

16 9%, terjadi local edema sebanyak 4%, dan terjadi nipple retraction sebanyak 3%. Gejala lanjut yang

terjadi meliputi munculnya ulcerasi pada payudara yang menimbulkan rasa gatal, nyeri, pelebaran,

kemerahan, atau axillary adenopathy (Pernoll, 2001).

2.1.7 Klasifikasi

1. Tingkatan atau klasifikasi Kangker Payudara

1) Klasifikasi patologik meliputi kanker puting payudara, kanker ductus lactiferous dan

kanker dari lobules.

2) Klasifikasi klinik meliputi 4 stadium, sebagai berikut :

a. Stadium I, merupakan kanker payudara dengan besar sampai 2 cm dan tidak

memiliki anak sebar.

b. stadium II (1 dan 2), merupakan kanker payudara yang besarnya sampai 2 cm atau

lebih dengan memiliki anak sebar di kelenjar ketiak.

c. Stadium III (1, 2 dan 3), merupakan kanker payudara yang besarnya sampai 2 cm

atau lebih dengan anak sebar di kelenjar ketiak, infra dan supraklavikular, infiltrasi

ke fasia pektoralis atau ke kulit atau kanker payudara yang apert (memecah ke

kulit).

d. Stadium IV, merupakan kanker payudara dengan metastasis yang sudah jauh,

misalnya ke tengkorak, tulang punggung, paru-paru, hati atau panggul.

7
2.1.8 Faktor Yang Mempengaruhi

Menurut Hana dalam Sulistina (2009) tingkat pengetahuan seseorang dipengaruhi oleh :

1. Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di

dalam dan di luar sekolah serta berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses

belajar, semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin mudah orang tersebut menerima

informasi.

2. Pengalaman

Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan

ketrampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat

mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari

keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam

bidang keperawatan.

3. Usia

Semakin tua usia semakin bijaksana karena semakin banyak informasi yang dijumpai dan

semakin banyak hal yang dikerjakan sehingga menambah pengetahuannya. Pada orang

yang sudah tua, tidak dapat diajarkan kepandaian baru kepadanya karena telah

mengalami kemunduran baik fisik maupun mental.

BAB III

KERANGKA KONSEP DAN VARIABEL PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Faktor-faktor
8
mempengaruhi pengetahuan

SADARI :

1. Pendidikan
Ibu-Ibu PKK Banjar

Adat

Lebah,Susut,Bangli

Pengetahuan Ibu-ibu PKK

tentang SADARI :

Pengetahuan meliputi :

1. Benar

2. Salah

3.2 Identifikasi Variabel dan Definisi Oprasional

3.1.1 Identifikasi Variabel

Variable adalah suatu atribut sifat dari objek kegiatan yang mempunyai beragam variasi antara

satu dengan yang lainnya yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari informasinya

yang kemudian dapat ditarik kesimpulannya ( Ridha 2017 ). Variabel penelitian ini adalah Variabel

Tunggal yaitu Gambaran Tingkat Pengetahuan Pemeriksaan Payudara endiri Ibu-ibu PKK di Banjar

Lebah, Susut, Bangli.

9
3.1.2 Definisi Oprasional

Definisi oprasional adalah definisi variable-variabel yang akan diteliti secara oprasional di

lapangan. Definisi oprasional dibuat untuk memudahkan pada plaksanaan pengumpulan data dan

pengolahan serta analisis data ( Masturoh & anggita,2018).

Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala Hasil

Gambaran Kanker Pengkuran menurut Kuisoner Ordinal Tingkat

tingkat payudara kuison pengetahuan :

1. Pengertian 1. Benar : 1
pengetahuan disebut juga

pengetahuan secara 2. Salah : 0


pemeriksaan Carcinoma

umum
payudara Mammae
2. Pengertian kangker
sendiri Ibu- adalah tumor
payudara

ibu PKK di ganas yang


3. Faktor Risiko

Banjar tumbuh di
4. Tanda dan gejala

Lebah, dalam jaringan


kangker payudara

Susut, Bangli payudara. 5. Faktor yang

Tumor ini dapat mempengaruhi

tumbuh dalam yang dapat

memicu kangker
kelenjar

payudara
payudara,

saluran

payudara,

jaringan lemak

maupun

jaringan ikat

pada

payudara.

Kanker ini

memang tidak

tumbuh dengan

cepat namun

10
berbahaya

11
BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desai Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu

peneliti mencoba untuk mencari hubungan antar variabel faktor risiko dan efek yang analisisnya untuk

menentukan ada tidaknya hubungan antar variabel tersebut sehingga perlu disusun hipotesisnya dan

diobservasi pada saat yang sama (Taufiqurrahman, 2008).

4.2 Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Balai Banjar Adat Lebah,Susut,Bangli.

4.3 Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April 2022.

4.3 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

4.3.1 Populasi

Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria yang ditetapkan (Nursalam, 2017).

Dalam penelitian ini populasi berjumlah 30 orang Ibu-ibu PKK Banjar Adat

Lebah,Susut,Bangli.

4.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih untuk bisa mewakili karakteristik

populasi dalam penelitian (Nursalam, 2017). Pada penelitian ini jumlah sample yang

dibutuhkan sebanyak 40 orang.

4.3.3 Teknik Sampling

Teknik Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sampling Probability random

sampling dimana dalam teknik ini peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara mengumpulkan

memilih secara acak. Sampel dalam penelitian ini yaitu dapat memenuhi kriteria inklusi sebagai berikut :

a) Bersedia menjadi responden

b) Bersedia untuk diwawancara

c) Ibu-bu dengan usia dari 25-50

12
Dengan kriteria ekslusi sebagai berikut :

a) Tidak hadir saat pengambilan data

b) Sedang dalam keadaan sakit

c) Berusia lebih dari 50

4.4.1 Jenis Data

Dalam penelitian ini menggunakan jenis data primer. Data Primer penelitian ini meliputi jawaban

dari pertanyaan-pertanyaan yang telah diberikan dalam kuesioner yang telah dibagikan kepada Ibu-ibu

PKK Banjar Adat Lebah ,Susut,Bangli. Dimulai dari informed consent kemudian kuesioner dibatasi

maksimal 1 hari dengan ketentuan hari berikutnya diambil oleh penulis. Setelah kuesioner dikumpulkan

diolah dan dianalisis.

4.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data pada penelitian ini adalah dilakukan dengan pengisian kuesioner yang

disebar dan akan diberi batas waktu 1 hari untuk dikumpulkan.

Adapun proses pengumpulan data sebagai berikut :

1) Tahap Persiapan

a. Menyusun proposal

b. Mengurus ijin penelitian di Banjar Lebah,Susut,Bangli

2) Tahap Pelaksanaan

a. Melakukan pendekatan dengan Ibu-ibu PKK di Banjar Lebah,Susut,Bangli untuk

mendapatkan persetujuan menjadi responden yaitu dengan memberikan lembar persetujuan.

b. Memberikan informasi terhadap subjek yang akan diteliti dengan menjelaskan maksud dan

tujuan peneitian, serta memberi jaminan kerahasiaan atas informasi dari responden .

c. Memberikan kuesioner kepada responden .

d. Responden mengisi kuesioner yang telah dibagikan .

e. Kemudian kuesioner dikembalikan 1 hari kepada peneliti setelah semua terisi.

3) Tahap Pelaporan

13
a. Melakukan perekapan data yang sudah didapat

b. Melakukan analisa data

c. Membuat laporan

4.6 Instrumen Penelitian

Alat yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner

untuk mengidentifikasi pengetahuan responden tentang kanker payudara dan SADARI yang terdiri dari 30

item pernyataan dengan kategori “Benar dan Salah” dan diberikan skor 1 dan 0 yang artinya sebagai

berikut :

Jawaban Menguntungkan Tidak menguntungkan

Benar 1 0

Salah 0 1

Tabel skor penilaian pengetahuan SADARI

4.5 Pengelolaan data dan Analisa data

4.5.1 Pengumpulan Data

Sebelum dilakukan analisa data. Akan dilakukan pengolahan data yang sudah didapatkan dari hasil

pengumpulan data kuesioner yang telah dibagikan. Pengolahan data dilakukan dengan tahap-tahap

sebagai berikut :

1. Editing

Dalam tahap ini dilakukan pengecekan atau pemeriksaan kembali dari hasil pengambilan data .

Proses editing ini dilakukan dilapangan ketika penelitian dilakuka, sehingga apabila terdapat

ketidak lengkapan ataupun kesalahan, data dapat segera diperbaiki.

2. Memberikan Nilai Data ( Data Scoring )

Penilaian data dilakukan dengan pemberian skor terhadap jawaban yang menyangkut variable

pengetahuan . Analisis data pada penelitian ini menggunakan analisis univariat yang digunakan

untuk mendapatkan gambaran distibusi responden dalam bentuk dabel distribusi frekuensi

dengan jumblah dan ukuran presentase masing-masing variable.

3. Coding

14
Coding adalah pemberian kode dan mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi

angka atau bilangan. Coding dalam penelitian ini bermanfaat dalam pemasukan dan pengolahan

data.

4. Tabulating

Dari data mentah dilakukan penataan kemudian dibentuk atau disusun dalam bentuk table.

5. Memasukkan Data ( Data Entry )

Memasukan data yang telah diberikan kode dalam program software computer.

6. Cleaning ( Pembersihan data )

Pembersihan data dengan dilakukan pengecekan ulang variable untuk mengetahui data sudah

benar atau belum.

4.5.2 Analisa Data

Tujuan dilakukan analisa data yaitu untuk memperoleh gambaran dari hail penelitian ,

membuktikan hipotesis penelitian, dan memperoleh kesimpulan secara umum dari penelitian.

Data dianalisis dengan statistic deskriptif dan dibantu oleh program SPSS ( Statistical Produck

Service Solutions ). Dalam analisis data dilakukan dengan cara analisis univariat ( analisis descriptive dan

statistic deskriptif ), dimana merupakan suatu tehnik analisis data terhadap satu variable dan

menggambarkan kondisi fenomena yang dikaji, dan merupakan metode analisis yang paling mendasar

terhadap suatu data. Analisis data yang digunakan penelitian yaitu dengan analisis univariat dan hasil

yang diperoleh menggunakan IBM SPSS Statistic 25.

4.6 Etika Penelitian

Menurut ( Noto Atmojo,2018 ) dikatakan bahwa etika penelitian yang mendasari penyusunan deskriptif

adalah sebagai berikut :

1. Informed Consent ( Persetujuan menjadi responden )

Proses ini dilakukan saat sebelum responden melakukan pengisian kuesioner penelitian.

Pernyataan persetujuan menjadi responden terdapat pada awal pernyataan yang ada pada

kuesioner, jika responden menyetujui untuk menjadi responden peneliti maka akan berlanjut pada

pertanyaan-pertanyaan selanjutnya.

2. Privacy and Confidentiality ( Kerahasiaan )

15
Setiap individu memiliki hak-hak dasar termasuk privasi dan kebebasan individu

memberikan informasi. Oleh karena itu peneliti harus menjaga kerahasiian identitas responden dan

tidak boleh memperlihatkan informasi yang telah diberikan.

3. Justice and inclusiveness ( Keadilan dan Keterbukaan )

Prinsif keterbukaan dan adil harus dijaga oleh peneliti, dengan menjelaskan prosedur

penelitian dan memberikan informasi yang diberikan.

4. Balancing harms and benefits ( Memperhitungkan kerugian dan manfaat yang akan muncul)

Sebuah penelitian seharusnya dapat memperoleh manfaat yang maksimal bagi

masyarakat khususnya bagi subjek penelitian dan peneliti harus bersifat dan berprilaku adil

tanpa membeda-bedakan responden.

16
DAFTAR PUSTAKA

lestari, S. (2021). Pelatihan pemeriksaan payudara sendiri (Sadari) dalam upaya pemberdayaan masyarakat di

Dusun Nyamplung lor Balecatur Gamping Sleman Self-examination of breast (SEB) training in efforts to

empower the community in the hamlet of Nyamplung lor Balecatur Gamp. Masyarakat Berdaya dan Inovasi,

2(2), 144–149.

Nugraheni, A. (2010). Hubungan tingkat pengetahuan tentang sadari dengan perilaku sadari sebagai deteksi dini

kanker payudara pada mahasiswi DIV kebidanan FK UNS. Universitas Sebelas Maret.

PULUNGAN, R. M., & HARDY, F. R. (2020). Edukasi “Sadari” (Periksa Payudara Sendiri) Untuk Deteksi Dini Kanker

Payudara Di Kelurahan Cipayung Kota Depok. Diseminasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 2(1),

47–52. https://doi.org/10.33830/diseminasiabdimas.v2i1.756

Sciences, H. (2016). 済無No Title No Title No Title. 4(1), 1–23.

Suryani, E., Atik, B., Widyasih, H., & Dewi, sari candra. (2008). PRAKTIK MELAKUKAN PEMERIKSAAN PAYUDARA

SENDIRI PADA IBU DI PUSKESMAS PAKEM SELEMAN YOGYAKARTA. J.Teknol Kesehatan, 4(1), 1.

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/385/11/10. sadari.pdf

17

Anda mungkin juga menyukai